Anda di halaman 1dari 11

POST MODERN MENURUT TOKOH

SERTA ANALISA BANGUNAN POSTMODERN

Pengertian Arsitektur Postmodern :


Menurut Sumalyo (2005:592), Post-modernism adalah istilah untuk menyebut suatu
masa atau jaman yang dipakai berbagai disiplin ilmu untuk menguraikan bentuk budaya dari
suatu titik pandang beralawanan. Posmodern lebih banyak digunakan dari aspek budaya lain
tidak hanya barat saja. Arsitektur posmodern memiliki makna yang banyak bukan bermakna
tunggal dan merombak konsep modernisme yang berusaha memutus hubungan dengan masa
seni dan arstektur klasik. Terdapat 6 aliran dalam arsitektur posmodern yaitu historism,
straight revivalism, neo-venacularism, contextualism, metaphor and metaphisical, dan
posmodern space.
Dari penjelasan tentang arsitektur postmodern secara umum, terdapat juga pendapat
yang dikemukakan oleh tokoh arsitektur jepang yang bernama Kisho Kurokawa, beliau
memiliki pandangan tersendiri tentang arsitektur postmodern, yaitu sebagai berikut :
Ciri ciri arsitektur post modern menurut kisho kurokawa :
kisho kurokawa memiliki pandangan tersendiri mengenai arsitektur posmodernisme,
yang menurut kurokawa masyarakat dewasa ini sedang mengalami evolusi dari masyarakat
industri menjadi masyarakat informasi. Dalam evolusi masyarakat informasi, perencanaan
kota dan arsitektur lebih dari sekedar kenyamanan, fungsi, dan kesenangan semata. Oleh
sebab itu, menurut kurokawa, tidak cukup hanya melihat posmodern sebagai sebuah gerakan
seni dan sastra yang mempengaruhi arsitektur dan perencanaan kota. Pengertian posmodern
juga berubah mengikuti arah transformasi besar nilai nilai di dalam masyarakat secara
keseluruhan.
Kisho kurokawa dalam intercultural architecture (1991) mencoba mendefinisikan
posmodernisme

arsitektur

kebudayaan.kurokawa

dengan

mengajukan

menggunakan
konsep

pendekatan

simbiosis

analisis

sebagai

dasar

filasfat

pemikiran

posmodernnya.
Menurut kurokawa, posmodernisme berarti ditinggalkannya pemikiran humanisme,
era third class, menghargai pluralitas, penghargaan atas sejarah, simbiosis whole and part,

pleasure, simulacra, dan ambiguitas (relativitas). Berikut ini akan dijelaskan pemikiranpemikiran tersebut sebagai ciri ciri arsitektur postmodern :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Pertama, ditinggalkannya pemikiran humanisme.


Kedua, zaman third class atau kelas tiga.
Ketiga, penghargaan atas sejarah ( respect to history).
Keempat, pleasure di antara scared dan profane.
kelima, konsep whole and part (keseluruhan dan bagian)
Keenam, hybrid style.
Ketujuh, simulacra dalam zaman pertukaran simbol.
Kedelapan, ambiguitas.

Dari ciri ciri arsitektur post modern yang dimiliki kurokawa, akan dimasukkan
kedalam suatu bangunan, dimana ciri tersebut akan digunaka sebagai acuan penilaian dalam
menentukan layak atau tidaknya suatu bangunan disebut post modern.
Bangunan yang penulis gunakan sebagai objek penilaian untuk tugas ini yaitu
Intercontinental Sanya Resort yang berlokasi di China, tepatnya di pulau Hanian di kota
Sanya yang mana merupakan kota terbesar di pulau hanian, bangunan tersebut merupakan
resort yang berlokasi di sepanjang pantai di teluk xiao dong hai, bangunan ini didirikan pada
tahun 2011, arsitek bangunan ini adalah Woha architect, luas area bangunan ini adalah
12911,7 are.

Gambar 1 : Sanya Resort and villa


Sumber : Archinesia Vol. 4

Intercontinental Sanya Resort

Bangunan ini termasuk ke dalam aliran post modern methapor, dimana


methapor memiliki pengertian sebagai kiasan atau ungkapan bentuk pada
bangunan
yang
diharapkan
mendapat
tanggapan
dari

masyarakat
yang
menikmati
atau
memakainya
(sutedjo,
1986).
Ungkapan
bentuk yang
dimaksudkan
adalah suatu

bangunan yang meniru bentuk bentuk dari suatu benda maupun makhluk
hidup. Dalam bangunan ini bentuk yang diambil adalah terinspirasi dari
cangkang tiram yang diibaratkan memiliki bentuk luar yang kasar namun
memiliki bentuk yang halus dan lembut didalamnya.
Dari aliran methapor tersebut, bentuk yang dihasilkan adalah menyerupai
cangkang kerang, selain bentuk yang dihasilkan, bangunan tersebut juga
mengasilkan bentuk yang mengandung unsur unsur postmodern di
dalamnya.

Dari ciri ciri postmodern yang dijelaskan kisho kurokawa, dapat dipaparkan unsur
unsur bentuk bangunan yang masuk kedalam ciri tersebut, adalah sebagai berikut :
1. Ditinggalkannya pemikiran humanisme
Pertama adalah ditinggalkannya pemikiran humanisme, disini pemikiran humanisme
diartikan sebagai pemikiran manusia yang jauh kedepan dalam masyarakat modern,

Humanisme telah menyebabkan perkembngan teknologi tanpa pengawasan.


jadi dalam bangunan ini pemikiran humanisme yang modern tidak diterapkan, hanya
dalam pencahayaan berupa lampu yang termasuk kedalam teknologi modern dalam
bangunan ini, selebihnya digunakan hiasan atau fasilitas yang sederhana tetapi
memiliki unsur seni yang tinggi. Contohnya pada ornamen hiasan luar bangunan yang
simpel dan tidak menerapkan banyak pemikiran humanisme didalamnya, hanya
ornamen yang abstrak dan meiliki nilai seni yang tinggi.

Gambar 2 : Sanya Resort and villa


Sumber : Archinesia Vol. 4

2. mengandung unsur third class


Ciri yang kedua adalah mengandung unsur third class, yang dimaksudkan third class
adalah Posmodern mencapai titik dimana masa saat tidak ada lagi kekuatan yang
memiliki kewenangan untuk menentukan aturan dan mengontrolnya, dalam artian
bebas menentukan apapun bentuk atau hal hal lain yang ingin diterapkan pada suatu

bangunan.
Kebebasan mendesain yang diterapkan pada bangunan ini adalah dari segi bentuk
Yang bebas mengikuti bentuk kerang yang jauh diluar bentuk wajar suatu bangunan
yang biasanya berbentuk kotak, serta dalam hiasan ornamen yang abstrak
mengelilingi dinding luar bangunan.

Gambar 3 : Sanya Resort and villa


Sumber : Archinesia Vol. 4

3. Respect to history (penghargaan atas sejarah)


Arsitektur modern telah melepaskan diri dari masa lalu dan menempatkan masa depan
jauh di depan. arsitektur modern menyusun konsep waktu atas masa lalu, masa

sekarang, dan masa depan secara piramidal.


Diartikan sebagai banguna yang menjunjung tinggi nilai sejarah dan menerapkannya
pada bangunan contohnya dapat diterapkan pada ornamen atau bahan bahan yang
ada pada masa lalu sebelum adanya material yang modern dan mewah. Lebih
menjurus ke kesan klasik menkipun telah dibangun di masa modern.

Gambar 4 : Sanya

Resort and villa


Sumber : Archinesia Vol. 4

4. pleasure di antara scared dan profane


Karakteristik utama era posmodern adalah dieliminasinya dualisme dan oposisi
binomial. batas antar perlawanan seperti antara agama dan sains, artifisial dan alami,
teknologi dan kemanusiaan, sastra murni dan populer, keseriusan dan ironi, kerja dan

permainan, hidup dan mati, perlahan-lahan akan tidak jelas.


Dalam hal ini dapat diartikan sebagai penggabungan antara sesuatu yang berlawanan,
dalam bangunan ini diterapkan bentuk yang berlawanan antara bentuk kerang yang
menyerupai cangkang dan bentuk persegi bangunan disampingnya.

Bentuk bangunan
menyerupai kerang
Bentuk bangunan
persegi

Gambar 5 : Sanya

Resort and villa

Sumber : Archinesia

Vol. 4

5. konsep whole and part (keseluruhan dan bagian)

menggantikan konsep whole. Posmodern akan memberikan perhatian sama besar


antar part (bagian,individual dan privat) dengan whole (keseluruhan, masyarakat dan
publik). Di dalam era modern keseluruhan selalu mendapatkan kedudukan istimewa
dibandingkan dengan bagian. Di dalam era posmodern, konsep whole akan

runtuh, digantikan dengan konsep whole and part.


Dalam konsep whole and part diartikan sebagai keseluruhan selalu diprioritaskan
daripada sebagian. Dalam bangunan ini diartikan sebagai perwujudan bangunan yang
menyatu dan menyeluruh tidak terpisah tiap bagiannya melainkan tersambung pada
tiap tiap ruangnya menyerupai lorong yang saling menghubungkan.

Gambar 6 :
Hotel and

Sanya Resort
Residence
Sumber : Archinesia Vol. 4

6. hybrid style
Posmodernisme mengaku berbagai budaya yang berbeda di dalam jaringan budaya
dunia dan mengizinkannya untuk hidup dalam simbiosis. Dalam arsitektur, hal ini
akan mendorong pengombinasian elemen-elemen dari budaya yang berbeda dan

menghasilkan hybrid style baru.


Hybrid style diartikan sebagai penggabungan dari elemen budaya yang berbeda
sehingga menghasilkan bentuk baru, dalam bangunan ini hybrid style diterapkan pada
ornamen hiasan dinding luar yang menyerupai ukiran tetapi sebenarnya hiasan
tersebut hanya garis horizontal dan vertikal yang diberi pola sehingga menyerupai
ukuran atau pahatan yang klasik.

Gambar 7 : Sanya Resort and villa


Sumber : Archinesia Vol. 4

7. simulacra dalam zaman pertukaran simbol


Rasionalisme tidak hanya memegang peranan penting di dalam masyarakat industri,
namun juga telah mendorong untuk menghina dan menurunkan nilai spiritual dan

emosional. Abad ini dikenal dengan abad pertukaran simbol (exchange of symbol).
Pertukaran simbol mengenai rasionalisme dimaksudkan sebagai masa dimana
manusia terlalu berpikir rasional dan tidak berani mengembangkan ide diluar akal
manusia sendiri, dalam bangunan ini pemikiran rasionalisme yang dihilangkan adalah
dari segi bentuk bangunan yang berani menunjukkan bentuk baru yang unik diluar
pemikiran orang orang normal, sehingga dapat menciptakan bentuk baru yang
bahkan lebih unik dari bentuk yang bisa diberikan pemikiran rasionalisme atau
pemikiran logis.

Gambar 8 : Sanya

Resort and villa

Sumber : Archinesia

Vol. 4

8. Ambiguitas

Ambiguitas merupakan elemen penting dalam era postmodern. Ambiguitas telah


menjadi tema utama sains dan filsafat. Jika modernisme mencari kebenaran yang
meliputi semua hal, posmodernisme mencari kebenaran relatif. Postmodern adalah

penegasan atau kebalikan modernisme dalam ide dan keyakinannya.


dalam ambiguitis dapat diartikan bawha kebenaran dalam desain postmoder itu relatif,
tergantung sudut pandang orang yang melihat bangunan tersebut, baik buruknya
penilaian seseorang terhadap bentuk bangunan postmodern akan berujung pada
kebenaran yang relatif dan ambigu.

DAFTAR PUSTAKA

Sumalyo, Yulianto. 2005. Arsitektur Modern: Akhir Abad XIX dan XX.
Yogyakarta : Universitas Gadjah Mada.

Ikhwanuddin. 2005. Menggali Pemikiran Posmodernisme dalam Arsitektur.


Yogyakarta : Universitas Gadjah Mada.

Akmal, Imelda. 2014. Cross-Border Architecture. Jakarta : Imaji Media Pustaka.

M.K ARSITEKTUR DUNIA


ARSITEKTUR POST MODERN
PADA BANGUNAN

KELAS C
I MADE DWI PRASTIAWAN
1404205071

JURUSAN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA
JUNI 2016

Anda mungkin juga menyukai