Anda di halaman 1dari 2

B.

PEMIKIRAN PYTHAGORAS
Pythagoras juga merupakan ahli pikir, terutama dalam ilmu matematik dan ilmu

berhitung kesohor. Ialah yang menciptakan teori dari hal angka-angka yang menjadi dasar
ilmu berhitung. Ajaran tentang bilangan atau angka ini adalah batu sendi seluruh pandangan
hidup Pythagoras.
Pemikiran Pythagoras tentang bilangan, ia mengemukakan bahwa setiap bilangan
dasar dari 1 sampai 10 mempunyai kekuatan dan arti sendiri-sendiri. Satu adalah asal mula
segala sesuatu, dan sepuluh adalah bilangan sempurna. Bilangan gasal (ganjil) lebih
sempurna dari pada bilangan genap dan identik dengan finite (terbatas). Salah seorang
penganut Phytagoras mengatakan bahwa Tuhan adalah bilangan tujuh, jiwa itu bilangan
enam, badan itu bilangan empat.
Menurut kepercayaan Pythagoras, manusia itu berasal dari tuhan. Jiwa itu adalah
penjelmaan dari tuhan yang jatuh ke dunia karena "berdosa". Dan ia akan kembali ke langit
ke dalam lingkungan tuhan semula, kemdian dihapuskan kembali dosanya tersebut. Hidup
murni adalah jalan untuk menghapuskan dosanya itu. Tetapi kemurnian tidak tercapai
sekaligus, melainkan berangsur-angsur. Sebab itu jiwa berulang-ulang turun ke tubuh
makhluk dahulu. Dengan jalan begitu dari setingkat ke tingkat berikutnya ia mencapai
kemurnian.
Pythagoras menyampaikan ajaran tentang negara. Negara berdiri bukan karena hukum
alam, tapi karena sengaja didirikan oleh manusia. Pada waktu manusia masih hidup sendirisendiri, mereka sering mengalami kesukaran dan gangguan dari binatang-binatang liar.
Manusia kemudian berkumpul di kota-kota untuk bersama-sama, mengatasi kesukaran dan
gangguan yang ada. Ternyata dalam hidup bersama itu mereka menghadapi kesulitan baru,
untuk itu mereka menetapkan keadilan (dike) dan hormat (aidos), kepada orang lain.
Kemudian manusia menciptakan undang-undang untuk mengatur keadilan dalam rukun
kewarganegaraan yang adil.
Menurut Pythagoras, kearifan yang sesungguhnya hanya dimiliki oleh Tuhan saja,
oleh karenanya ia tidak mau disebut sebagai orang arif sperti Thales, akan tetapi menyebut
dirinya sebagai philosophes yaitu pencipta kearifan. Istilah philosophos ini kemudian menjadi

philosophia yang terjemahnya secara harfiah adalah cinta kearifan atau kebijakan. Sampai
sekarang secara etimologi dan singkat sederhana filsafat dapat diartikan sebagai cinta
kearifan atau kebijaksanaan (love of wisdom).
Pythagoras mengajarkan keyakinan :
bahwa pada tingkatan paling dalam, realitas adalah matematika alami (natural)
bahwa filosofi dapat dipergunakan untuk pemurnian spiritual.
bahwa jiwa dapat bangkit (rise) untuk bersatu dengan Tuhannya.
bahwa simbol-simbol tertentu mempunyai makna mistis.
bahwa semua yang mempunyai hubungan saudara saling menjaga kerahasiaan dan kesetiaan.

DAFTAR PUSTAKA
Muzairi, Filsafat Umum (Yogyakarta : Teras, 2002)
Alang Abdul Hakim , Beni Ahmad Saebani, Filsafat Umum (Dari Metologi
Sampai Teofilosofi) (Bandung: Pustaka Setia, 2008)
Mohammad Hatta, Alam Pikiran Yunani (Jakarta: Universitas Indonesia,
1986)

Anda mungkin juga menyukai