Anda di halaman 1dari 83

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masyarakat yang sehat merupakan salah satu kunci Negara makmur,
karena dengan masyarakat yang sehat, maka akan tercipta pembangunan
nasional. Setiap masyarakat tentu membutuhkan kesehatan yang merupakan
salah satu kebutuhan dasar manusia disamping kebutuhan sandang, pangan,
dan papan. Selain itu, kesehatan juga berperan penting dalam pertumbuhan
ekonomi dan peningkatan sumber daya manusia.
Untuk mewujudkan masyarakat yang

sehat

maka

dilakukan

pembangunan kesehatan. Dan untuk mewujudkan pembangunan kesehatan,


maka dibutuhkan peran mahasiswa selaku agen perubahan. Terkhusus pada
mahasiswa kesehatan masyarakat, yang disini berperan sebagai peran
pencegahan, dimana salah satunya dapat dilihat yaitu melalui Pelaksanaan
kegiatan Pengalaman Belajar Lapangan (PBL), yang dilaksanakan oleh
Fakultas Ilmu Kesehatan, Prodi Kesehatan Masyarakat Universitas Islam
Negeri (UIN) Alauddin Makassar.
Pengalaman Belajar Lapangan (PBL) adalah suatu proses belajar yang
dilaksanakan di masyarakat. Kegiatan PBL ini menitik beratkan pada
identifikasi dan pemetaaan aset serta analisis situasi kesehatan yang ada di
suatu lokasi.
Pengalaman Belajar Lapangan I (PBL I) kali ini, dilaksanakan di dusun
Panjang Utara dan dusun Bawa, Desa Labbo, Kecamatan Tompobulu,
Kabupaten Bantaeng. Dilokasi inilah dilaksanakan pendataan, identifikasi,
pemetaan aset serta analisis situasi kesehatan yang ada di masyarakat.
Kegiatan PBL I ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan
mahasiswa dalam mengatasi masalah-masalah kesehatan di masyarakat. Dan
agar mahasiswa mampu menganalisa dan memetakan aset individu, wilayah
dan sosial budaya di masyarakat.
Diharapkan dengan terlaksananya kegiatan PBL I ini, mahasiswa dapat
bersama-sama memecahkan masalah yang ada di masyarakat, khususnya pada

masyarakat di dusun Panjang Utara dan dusun Bawa, Desa Labbo,


Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Bantaeng.
B. Tujuan PBL I
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu melakukan identifikasi, pemetaan aset baik aset
individu, wilayah dan sosial budaya serta analisis situasi kesehatan pada
masyarakat di wilayah dusun Panjang Utara dan dusun Bawa, Desa
Labbo, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Bantaeng.
2. Tujuan Khusus
Melalui PBL I ini, mahasiswa diharapkan:
a. Mahasiswa mampu melakukan analisa status kesehatan masyarakat
atau community diagnosis melalui kegiatan pengumpulan dan analisis
data baik secara kuantitatif maupun kualitatif.
b. Mahasiswa mampu mengidentifikasi masalah, mendiagnosis dan
menginvestigasi masalah kesehatan dan risikonya di masyarakat
berdasarkan community diagnosis .
c. Mahasiswa mampu melakukan pemetaan aset di masyarakat sebagai
dasar pemberdayaan masyarakat untuk dapat hidup sehat secara
mandiri.
d. Mahasiswa mampu mengembangkan keterampilan dasar sebagai
agent of change di masyarakat.
e. Mahasiswa mampu menyusun perencanaan kegiatan intervensi (plan
of action) berdasarkan evidance base dan asset base.
f. Mahasiswa mampu melakukan pemberdayaan masyarakat.
g. Mahasiswa mampu melakukan monitoring dan evaluasi.
h. Mahasiswa mampu membuat laporan kegiatan pada kegiatan yang
telah dilakukan.
C. Manfaat PBL I
1. Manfaat Ilmiah
Kegiatan PBL ini diharapkan dapat menambah ilmu
pengetahuan di bidang kesehatan masyarakat dan dapat menjadi
referensi untuk kedepannya.
2. Manfaat bagi masyrakat

a. Meningkatkan pengetahuan masyarakat terhadap masalah-masalah


kesehatan yang ada di sekitarnya.
b. Masyarakat mampu mengidentifikasi masalah kesehatan yang ada
dan berusaha memecahkan masalah tersebut.
3. Bagi mahasiswa (peserta PBL)
a. Mahasiswa mampu melakukan perencanaan dan membentuk team
work yang baik.
b. Mahasiswa dapat mengetahui secara langsung berbagai masalah
kesehatan yang terdapat di lingkungan masyarakat.
c. Mahasiswa dapat memperoleh pengetahuan baru dalam lingkungan
masyarakat setempat.
d. Melalui PBL, mahasiswa dapat menentukan identifikasi masalah.
e. Mahasiswa dapat melakukan pemetaan aset dan melakukan
memberdayaan terhadap masyrakat.

BAB II
GAMBARAN UMUM LOKASI
A. Keadaan geografi dan demografi
Desa Labbo terletak di Kecamatan Tompobulu Kabupaten Bantaeng
dengan keadaan Desa Labbo sebagai berikut :
1

Luas Wilayah
Luas wilayah Desa

: 13,81 KM2

Batas Wilayah
a Sebelah Utara berbatasan dengan
: Kawasan Hutan
b SebelahT imur berbatasan dengan
: Desa Pattaneteang
c Sebelah Selatan berbatasan dengan : Kelurahan Ereng-Ereng
d Sebelah Barat berbatasan dengan
: Desa Bonto Tappalang
3 Keadaan Geografi dan Topografi Desa Labbo
a Ketinggian dari Permukaan Laut
: 1200 meter
b Banyaknya Curah Hujan
: 3.000 mm
c Suhu Udara Rata-rata
: 19-200C
4 Orbitasi (Jarak Tempuh dari Pusat Pemerintahan)
a Jarak dari Pusat Pemerintahan kecamatan : 7 km
b Jarak dari Ibukota Kabupaten
: 37 km
c Jarak dari Ibukota Provinsi
: 164 km
5 Jumlah Dusun :
a Dusun Pattiro
b Dusun Labbo
c Dusun Ganting
d Dusun Panjang Selatan
e Dusun Dusun Panjang Utara
f Dusun Bawa

Jumlah Penduduk
Jumlah penduduk Desa Labbo pada tahun 2013 tercatat sebesar
3.729 dengan persebaran penduduk di 6 Dusun yaitu Pattiro, Labbo,
Ganting, Panjang Selatan, Panjang Utara dan Bawa.
Adapun keadaan penduduk Desa Labbo tahun 2013 adalah sebagai
berikut:
a.
b.
c.
d.

Kepala keluarga
Jumlah penduduk laki-laki
Jumlah penduduk perempuan
Jumlah penduduk keseluruhan

: 1016 jiwa
: 1611 jiwa
: 1668 jiwa
: 3278 jiwa

B. Keadaan Sosial Budaya


Keadaan sosial budaya Desa Labbo khususnya Dusun Panjang Utara
dan Dusun Bawa, yaitu tidak terlalu kental akan kebudayaan-kebudayaan
tertentu, juga tidak terdapat suku-suku tertentu antara penduduk satu dengan
penduduk lainnya. Semua penduduknya memeluk Agama Islam, walaupun
masih ada sebagian besar penduduk yang belum terlalu memahami unsurunsur agama seperti cara bertayammum dan beristinja dengan baik dan benar.
4

Hal ini disebabkan oleh tingkat pendidikan penduduk yang dapat dikatakan
masih sangat rendah karena sangat kurangnya institusi pendidikan dan sulit
serta jauhnya akses terhadap institusi pendidikan tersebut. Selain itu,
masyarakat di desa Labbo khususnya dusun Panjang utara dan dusun Bawa
terkenal ramah dan menerapkan sikap gotong royong dan tolong menolong.
Kepala keluarga masyarakat Dusun Panjang utara dan Bawa dominan
bekerja sebagai petani. Sekitar 70% warga memiliki lahan tersendiri yaitu
sawah dan kebun. Dan umumnya, kebun tersebut dimanfaatkan untuk
memenuhi kebutuhan pangan dan hasilnya menjadi sumber mata pencaharian
masyarakat setempat. Selebihnya, ada yang berprofesi sebagai PNS. Terkait
dengan perilaku merokok, hampir 85% penduduknya perokok, dimana 65%
merupakan perokok dalam dan 20% perokok dangkal dan ditemukan pula 3%
perokok yang berjenis kelamin perempuan.
C. Status Kesehatan
Pelayanan kesehatan merupakan salah satu faktor yang sangat
mempengaruhi kesehatan masyarakat. Masyarakat yang ada di Desa Labbo
Kecamatan Tompo Bulu Kabupaten Bantaeng, dapat dikatakan belum
mendapat pelayanan yang efektif karena di desa tersebut hanya ada 1 sarana
kesehatan yaitu poskesdes. Dan poskesdes ini hanya aktif 1 minggu sekali.
Adapun penyebaran pelayanan kesehatan di Dusun Panjang Utara dan Bawa,
masing-masing hanya memiliki 1 tempat pelayanan kesehatan yaitu
Posyandu. Dan posyandu ini hanya aktif 1 kali dalam satu bulan sehingga
masyarakat yang ingin memeriksakan diri dan berobat harus beralih ke
Puskesmas yang berada di Kelurahan Banyorang yang jaraknya sekitar 10
km.
Berdasarkan data yang diperoleh, dapat diketahui bahwa jenis penyakit
yang lebih dominan diderita oleh masyarakat desa labbo khususnya di Dusun
Panjang Utara dan Bawa ialah batuk-batuk, rematik dan

demam yang

umumnya disebabkan oleh suhu dan status pekerjaan masyarakat setempat.


Adapun jenis pengobatan yang banyak dilakukan adalah pengobatan sendiri
di rumah daripada pengobatan dan pemeriksaan di pusat kesehatan.

BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Pengalaman Belajar Lapangan I yang dilaksanakan di
Dusun Panjang Utara dan Bawa, Desa Labbo, Kecamatan
Tompobulu, Kabupaten Bantaeng, berlangsung mulai tanggal
12 Juni 2014 25 Juni 2014. Kegiatan ini bertujuan untuk
mengidentifikasi masalah kesehatan dan mengidentifikasi aset
dan wilayah dengan berbagai karakteristik yang ada di
masyarakat, meliputi perilaku masyarakat, perilaku hidup
bersih dan sehat, pengetahuan, agama, status kesehatan,
sumber daya alam dan sumber daya manusia, kesehatan
lingkungan, serta kesehatan kerja.
Berdasarkan hasil kegiatan PBL I di Dusun Panjang Utara
dan Bawa, Desa Labbo yang dilakukan dalam kurun waktu 2
minggu, dimana didalamnya kami melakukan pengumpulan
data dengan menggunakan teknik sensus penduduk dengan
jumlah responden yang berhasil di data yaitu sebanyak 118

untuk rumah tangga dan 203 untuk individu. Sehingga dapat


diketahui masih terdapat beberapa masalah kesehatan di
dusun Panjang Utara dan Bawa serta dapat diketahui asetaset apa saja yang ada di daerah tersebut sebagaimana yang
akan diuraikan di bawah ini.
1. Kuesioner RT
a. Data Rumah Tangga
1) Jenis kelamin
Berdasarkan tabel di bawah ini, dapat diketahui distribusi
jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin, dimana dari 112
responden di Dusun Panjang Utara, sebanyak 43 responden (38.4%)
berjenis kelamin laki-laki dan 69 responden (61.6%) berjenis kelamin
perempuan. Adapun di Dusun Bawa, dapat diketahui distribusi
jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin, dimana dari 91
responden, sebanyak 45 responden (49.5%) berjenis kelamin laki-laki
dan 46 responden (50.5%) berjenis kelamin perempuan.
Tabel 1
Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis
Kelamin di Dusun Panjang Utara dan Dusun
Bawa Desa Labbo
Kecamatan Tompobulu Kabupaten Bantaeng
Tahun 2014

Jenis Kelamin
Laki-laki
Perempuan
Total

Dusun
Panjang Utara
N
%
43
38.4
69
61.6
112
100

Bawa
N
45
46
91

%
49.5
50.5
100

Sumber: Data Primer 2014

2) Jenis rumah penduduk


Di bawah ini, akan disajikan distribusi jumlah penduduk
berdasarkan jenis rumah penduduk:
Tabel 2
Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis
Rumah Penduduk di Dusun Panjang Utara dan
Dusun Bawa
Desa Labbo Kecamatan Tompobulu

Kabupaten Bantaeng
Tahun 2014
Jenis
Rumah
Panggung
Semi
Permanen
Permanen
Total

Dusun
Panjang Utara
Bawa
N
%
N
%
50
75.8
45
86.5
8

12.1

5.8

8
66

12.1
100

4
52

7.7
100

Sumber: Data Primer 2014

Berdasarkan tabel di atas, diketahui distribusi


jumlah penduduk berdasarkan jenis rumah penduduk di
Dusun Panjang Utara dari 66KK, sebanyak 50KK (75.8%)
menggunakan

rumah

panggung,

8KK

(12%)

menggunakan rumah semi permanen, dan 8KK (12%)


menggunakan rumah permanen. Sedangkan di Dusun
Bawa,

diketahui

berdasarkan

jenis

distribusi
rumah

jumlah

penduduk

penduduk
dari

52KK,

sebanyak 45KK (86%) menggunakan rumah panggung,


3KK (5%) menggunakan rumah semi permanen, dan
4KK (7%) menggunakan rumah jenis permanen.
3) Jenis bahan lantai rumah
Di bawah ini, akan disajikan distribusi jumlah penduduk
berdasarkan jenis bahan lantai rumah penduduk:
Tabel 3
Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan Bahan
Lantai Rumah Penduduk di Dusun Panjang Utara
dan Dusun Bawa Desa
Labbo Kecamatan Tompobulu Kabupaten
Bantaeng
Tahun 2014
Bahan
Lantai
Rumah
Tanah

Dusun
Panjang
Bawa
Utara
N
%
N
%
6
9.1
4
7.7
8

Papan
Semen
Tegel
Total

44
12
4
66

66.7
18.2
6.1
100

42
6
0
52

80.8
11.5
0
100

Sumber: Data Primer 2014

Berdasarkan

tabel

di

atas,

dapat

diketahui

distribusi jumlah penduduk berdasarkan bahan lantai


rumah, dimana dari 66KK di Dusun Panjang Utara,
sebanyak 6KK (9.1%) menggunakan bahan lantai tanah,
44KK (66.7%) menggunakan bahan lantai papan, 12KK
(18.2%) menggunakan bahan lantai semen, dan 4KK
(6.1%) menggunakan bahan lantai tegel. Sedangkan di
Dusun

Bawa,

dapat

diketahui

distribusi

jumlah

penduduk berdasarkan bahan lantai rumah, dimana


dari 52KK, sebanyak 4KK (7.7%) menggunakan bahan
lantai tanah, 42KK (80.8%) menggunakan bahan lantai
papan, dan 6KK (11.5%) menggunakan bahan lantai
semen.

4) Jenis bahan dinding rumah


Di bawah ini, akan disajikan distribusi jumlah penduduk
berdasarkan jenis bahan dinding rumah:
Tabel 4
Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan Bahan
Dinding Rumah Penduduk di Dusun Panjang Utara
dan Dusun Bawa
Desa Labbo Kecamatan Tompobulu
Kabupaten Bantaeng
Tahun 2014
Bahan
Dinding
Rumah
Papan
Batu

Dusun
Panjang
Utara
N
%
45
68.2
20
30.3
9

Bawa
N
49
3

%
94.2
5.8

Gamacca
Total

1
66

1.5
100

0
52

0
100

Sumber: Data Primer 2014

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui distribusi jumlah


penduduk berdasarkan bahan dinding rumah, dimana
dari 66KK di Dusun Panjang Utara, sebanyak 45KK (68.2%)
menggunakan rumah dengan bahan dinding papan, 20KK (30.3%)
menggunakan bahan dinding batu, dan 1KK (1.5%) menggunakan
bahan dinding gamacca. Sedangkan di Dusun Bawa, dapat diketahui
distribusi jumlah penduduk berdasarkan bahan dinding
rumah,

dimana

dari

52KK,

sebanyak

49KK

(94.2%)

menggunakan bahan dinding papan dan 3KK (5.8%) menggunakan


bahan dinding batu.
5) Jenis bahan atap rumah
Berdasarkan tabel di bawah, dapat diketahui distribusi
jumlah penduduk berdasarkan bahan atap rumah,
dimana dari 66KK di Dusun Panjang Utara, sebanyak 65KK (98.5)
menggunakan bahan atap rumah jenis seng dan 1KK (1.5%)
menggunakan bahan atap rumah jenis rumbia. Adapun pada Dusun
Bawa, diketahui distribusi jumlah penduduk berdasarkan
bahan atap rumah, dimana dari 52KK, sebanyak 51KK
(98.1%) menggunakan bahan atap rumah jenis seng dan 1KK (1.9%)
menggunakan bahan atap jenis rumbia.
Tabel 5
Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan Bahan
Atap Rumah Penduduk di Dusun Panjang Utara
dan Dusun Bawa Desa
Labbo Kecamatan Tompobulu Kabupaten
Bantaeng
Tahun 2014
Dusun
Panjang
Bawa
Utara
N
%
N
%

Bahan Atap
Rumah

10

Seng
Rumbia
Genteng
Total

65
1
0
66

98.5
1.5
0
100

51
1
0
52

98.1
1.9
0
100

Sumber: Data Primer 2014

6) Ada tidaknya anggota keluarga yang sakit dalam


6 bulan terakhir
Berdasarkan tabel di bawah, dapat diketahui distribusi
jumlah penduduk berdasarkan anggota keluarga yang
sakit dalam 6 bulan terakhir, dimana dari 66KK yang
terdapat di Dusun Panjang Utara, sebanyak 40KK (60.6%) memiliki
anggota keluarga yang sakit pada 6 bulan terakhir dan 26KK (39.3%)
tidak memiliki anggota keluarga yang sakit dalam 6 bulan terakhir.
Sedangkan di Dusun Bawa, dapat diketahui distribusi jumlah
penduduk berdasarkan anggota keluarga yang sakit
dalam 6 bulan terakhir, dimana dari 52KK, sebanyak 42KK
(80.8%) memiliki anggota keluarga yang sakit dalam 6 bulan terakhir
dan 10KK (19.2%) tidak memiliki anggota keluarga yang sakit dalam
6 bulan terakhir. Sehingga dapat diketahui bahwa baik itu di Dusun
Panjang Utara maupun di Dusun Bawa, keduanya memiliki jumlah
yang besar dalam hal adanya keluarga yang sakit dalam 6 bulan
terakhir.

Tabel 6
Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan Anggota
Keluarga yang Sakit dalam 6 Bulan Terakhir di
Dusun Panjang Utara
dan Dusun Bawa Desa Labbo Kecamatan
Tompobulu
Kabupaten Bantaeng
Tahun 2014

11

Dusun

Anggota
keluarga yang
sakit dalam 6
bulan terakhir

Panjang
Utara
N
40
26
66

Ya
Tidak
Total

%
60.6
39.4
100

Bawa
N
42
10
52

%
80.8
19.2
100

Sumber: Data Primer 2014

7) Tempat pencarian pengobatan


Di bawah ini, akan disajikan distribusi jumlah penduduk
berdasarkan tempat pencarian pengobatan penduduk di Dusun
Panjang Utara dan Bawa:
Tabel 7
Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan Tempat
Pencarian Pengobatan Penduduk di Dusun
Panjang Utara dan
Dusun Bawa Desa Labbo Kecamatan Tompobulu
Kabupaten Bantaeng
Tahun 2014
Tempat
pencarian
pengobatan
Pusat pelayanan
kesehatan
Tenakes
Dukun
Mandiri
Total

Dusun
Panjang Utara
Bawa
N
%
N
%
19

50.0

25

59.4

2
2
15
38

5.3
5.3
39.4
100

2
2
13
42

4.8
4.8
31.0
100

atas,

dapat

Sumber: Data Primer 2014

Berdasarkan
distribusi

jumlah

tabel

di

penduduk

diketahui

berdasarkan

tempat

pencarian pengobatan, dimana dari 66KK yang terdapat


di Dusun Panjang Utara, sebanyak 19KK (50%) yang
mencari pengobatan di pusat pelayanan kesehatan,
2KK

(5.3%)

yang

mencari

pengobatan

di

tenaga

kesehatan, 2KK (5.3%) yang mencari pengobatan pada


dukun dan 15KK (39.4%) yang mencari pengobatan
12

sendiri. Sedangkan pada Dusun Bawa, dapat diketahui


distribusi

jumlah

penduduk

berdasarkan

tempat

pencarian pengobatan, dimana dari 52KK. Sebanyak


25KK (59.4%) yang mencari pengobatan di pusat
pelayanan

kesehatan,

2KK

(4.8%)

yang

mencari

pengobatan pada tenaga kesehatan, 2KK (4.8%) yang


mencari pengobatan di dukun dan 13KK (31%) yang
mencari pengobatan sendiri.
b. Data Sosial Ekonomi
1) Kepemilikan kebun
Di bawah ini, akan disajikan distribusi jumlah penduduk
berdasarkan kepemilikan kebun pada penduduk di Dusun Panjang
Utara dan Bawa:
Tabel 8
Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan
Kepemilikan Kebun di Dusun Panjang Utara dan
Dusun Bawa Desa Labbo Kecamatan Tompobulu
Kabupaten Bantaeng
Tahun 2014
Kepemili
kan
kebun
Ya
Tidak
Total

Dusun
Panjang
Utara
N
%
59
89.4
7
10.6
66
100

Bawa
N
50
2
52

%
96.2
3.8
100

Sumber: Data Primer 2014

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui distribusi jumlah


penduduk berdasarkan kepemilikan kebun, dimana dari
66KK di Dusun Panjang Utara, sebanyak 59KK (89.4%) yang
memiliki kebun dan 7KK (10.6%) yang tidak memiliki kebun.
Sedangkan di Dusun Bawa, dapat diketahui distribusi jumlah
penduduk berdasarkan kepemilikan kebun, dimana dari

13

52KK, sebanyak 50KK (96.2%) yang memiliki kebun dan 2KK


(3.8%) yang tidak memiliki kebun.
2) Jenis tanaman komoditi
Di bawah ini, akan disajikan distribusi jumlah penduduk
berdasarkan jenis tanaman komoditi di kebun penduduk Dusun
Panjang Utara dan Bawa:
Tabel 9
Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis
Tanaman Komoditi di Kebun Penduduk Dusun
Panjang Utara dan
Dusun Bawa Desa Labbo Kecamatan Tompobulu
Kabupaten Bantaeng
Tahun 2014
Dusun
Jenis Tanaman
Komoditi
Cengkeh
Kopi
Kopi dan
cengkeh
Kopi, cengkeh
dan kakao
Kopi, cengkeh
dan pisang
Kopi dan kakao
Kopi dan padi
Kopi, cengkeh,
kakao dan
pisang
Kopi, cengkeh
dan pala
Kopi, cengkeh,
pala dan pisang
Total

Panjang
Utara
N
%
1
1.7
35
59.3

N
0
26

%
0
52

18

30.5

18

36

3.4

1.7

1
1

1.7
1.7

0
0

0
0

59

100

50

100

atas,

dapat

Bawa

Sumber: Data Primer 2014

Berdasarkan

tabel

di

diketahui

distribusi jumlah penduduk berdasarkan jenis tanaman


komoditi, dimana dari 66KK di Dusun Panjang Utara,

14

sebanyak 1KK (1.7%) yang jenis tanaman komoditi


berupa cengkeh, 35KK (59.3%) yang jenis tanaman
komoditinya berupa kopi, 18KK (30.5%) yang jenis
tanaman komoditinya berupa kopi dan cengkeh, 2KK
(3.4%) yang jenis tanaman komoditinya berupa kopi,
cengkeh dan kakao, 1KK (1.7%) yang jenis tanaman
komoditinya berupa kopi, cengkeh dan pisang, 1KK
(1.7%) yang jenis tanaman komoditinya berupa kopi
dan kakao, 1KK (1.7%) yang jenis tanaman komoditinya
berupa kopi dan padi. Sedangkan di Dusun Bawa,
dapat diketahui distribusi jumlah penduduk berdasarkan
jenis tanaman komoditi, dimana dari 52KK, sebanyak
26KK (52%) yang jenis tanaman komoditinya berupa
kopi, 18KK (36%) yang jenis tanaman komoditinya
berupa kopi dan cengkeh, 3KK (6%) yang jenis tanaman
komoditinya berupa kopi cengkeh dan pisang, 1KK (2%)
yang jenis tanaman komoditinya berupa kopi, cengkeh,
kakao dan pisang, 1KK (2%) yang jenis tanaman
komoditinya berupa kopi, cengkeh dan pala, serta 1KK
(2%) yang jenis tanaman komoditinya berupa kopi,
cengkeh, pala dan pisang.
3) Kepemilikan ternak
Berdasarkan tabel di

bawah,

dapat

diketahui

distribusi jumlah penduduk berdasarkan kepemilikan


ternak, dimana dari 66KK yang terdapat di Dusun
Panjang Utara, sebanyak 50KK (75.8%) yang memiliki
ternak dan 16KK (24.2%) yang tidak memiliki ternak.
Sedangkan di Dusun Bawa, dapat diketahui distribusi
jumlah

penduduk

berdasarkan

kepemilikan

ternak,

dimana dari 52KK, 33KK (63.5%) memiliki ternak dan


19KK (36.5) tidak memiliki ternak.

15

Tabel 10
Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan
Kepemilikan Ternak di Dusun Panjang Utara dan
Dusun Bawa Desa Labbo Kecamatan Tompobulu
Kabupaten Bantaeng
Tahun 2014
Kepemili
kan
Ternak
Ya
Tidak
Total

Dusun
Panjang
Utara
N
%
50
75.8
16
24.2
66
100

Bawa
N
33
19
52

%
63.5
36.5
100

Sumber: Data Primer 2014

4) Jenis ternak
Di bawah ini, akan disajikan distribusi jumlah penduduk
berdasarkan jenis ternak penduduk Dusun Panjang Utara dan Bawa:
Tabel 11
Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis
Ternak Penduduk Dusun Panjang Utara dan
Dusun Bawa
Desa Labbo Kecamatan Tompobulu
Kabupaten Bantaeng
Tahun 2014
Dusun
Jenis Ternak
Ayam
Kambing
Ayam dan
kambing
Ayam dan
bebek
Ayam,
kambing dan
bebek

Panjang
Utara
N
%
23
69.7
2
6.1

16

Bawa
N
36
3

%
72
6

12.1

10

20

6.1

3.0

Kambing dan
kuda
Total

3.0

33

100

50

100

Sumber: Data Primer 2014

Berdasarkan data di atas, dapat diketahui distribusi


jumlah

penduduk

berdasarkan

jenis

ternak

yang

dimiliki, dimana dari 33KK yang di Dusun Panjang Utara


yang memiliki ternak, sebanyak 23KK (69.7%) yang
memiliki jenis ternak berupa ayam, 2KK (6.1%) memiliki
jenis ternak berupa kambing, 4KK (12.2%) memiliki
jenis ternak berupa ayam dan kambing, 2KK (6.1%)
memiliki jenis ternak berupa ayam dan bebek, 1KK (3%)
memiliki jenis ternak berupa ayam kambing dan bebek,
serta 1KK (3%) memiliki jenis ternak berupa kambing
dan kuda. Sedangkan di Dusun Bawa, dapat diketahui
distribusi jumlah penduduk berdasarkan jenis ternak
yang dimiliki, dimana dari 50KK yang memiliki ternak,
sebanyak 36KK (72%) yang memiliki ternak berupa
ayam, 3KK (6%) memiliki ternak berupa kambing, 10KK
(20%) memiliki jenis ternak berupa ayam dan kambing,
serta 1KK (2%) memiliki ternak berupa ayam dan
bebek.
5) Total pendapatan keluarga
Berdasarkan tabel di bawah,
distribusi

jumlah

penduduk

dapat

diketahui

berdasarkan

total

pendapatan keluarga, dimana dari 66KK di Dusun


Panjang

Utara,

sebanyak

1KK

(1.5%)

yang

berpenghasilan Rp 300.000,- per tahun, 2KK (3%) yang


berpenghasilan Rp 500.000,- per tahun, 4KK (6.2%)
yang berpenghasilan Rp 1.000.000,- per tahun, 1KK
(1.5%) berpenghasilan Rp 1.500.000,- per tahun, 1KK
(1.5%) berpenghasilan Rp 2.000.000.-, 1KK (1.5%)

17

berpenghasilan Rp 4.000.000.- per tahun, 1KK (1.5%)


berpenghasilan Rp 10.000.000,- per tahun, 1KK (1.5%)
berpenghasilan Rp 200.000.000,- per tahun, dan 54KK
(81.8%)

yang

tidak

mengetahui

penghasilannya.

Sedangkan di Dusun Bawa, dapat diketahui distribusi


jumlah

penduduk

berdasarkan

total

pendapatan

keluarga, dimana dari 52KK, sebanyak 1KK (1.9%)


berpenghasilan Rp 500.000,- per tahun, 3KK (5.8%)
berpenghasilan Rp 1.000.000,- per tahun, 1KK (1.9%)
berpenghasilan Rp 2.000.000,- per tahun, 1KK (1.9%)
berpenghasilan Rp 3.000.000,- per tahun, 1KK (1.9%)
berpenghasilan Rp 100.000.000,- per tahun, dan 45KK
(86.5%) yang tidak mengetahui penghasilannya.
Tabel 12
Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan Total
Pendapatan Keluarga di Dusun Panjang Utara dan
Dusun Bawa Desa
Labbo Kecamatan Tompobulu Kabupaten
Bantaeng
Tahun 2014
Dusun

Total

Panjang

Pendapatan

Utara

Keluarga/Tahun

N
1
2
4
1
1
0
1
1
0
1
54
66

Rp 300.000,Rp 500.000,Rp 1.000.000,Rp 1.500.000,Rp 2.000.000,Rp 3.000.000,Rp 4.000.000,Rp 10.000.000,Rp 100.000.000,Rp 200.000.000,Tidak tahu
Total

Sumber: Data Primer 2014


18

%
1.5
3.0
6.2
1.5
1.5
0
1.5
1.5
0
1.5
81.8
100

Bawa
N
0
1
3
0
1
1
0
0
1
0
45
52

%
0
1.9
5.8
0
1.9
1.9
0
0
1.9
0
86.5
100

c. Data Gizi Keluarga


1) Kebiasaan sarapan
Di bawah ini, akan disajikan distribusi jumlah penduduk
berdasarkan kebiasaan sarapan penduduk di Dusun Panjang Utara dan
Bawa:
Tabel 13
Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan
Kebiasaan Sarapan Penduduk di Dusun Panjang
Utara dan Dusun Bawa Desa
Labbo Kecamatan Tompobulu Kabupaten
Bantaeng
Tahun 2014
Kebiasa
an
Sarapan
Ya
Tidak
Total

Dusun
Panjang
Utara
N
%
46
69.7
20
30.3
66
100

Bawa
N
46
6
52

%
88.5
11.5
100

Sumber: Data Primer 2014

Berdasarkan
distribusi

jumlah

tabel

di

atas,

penduduk

dapat

diketahui

berdasarkan

kebiasaan

sarapan, dimana dari 66KK di Dusun Panjang Utara,


sebanyak 46KK (69.7%) memiliki kebiasaan sarapan
dan 20KK (30.3%) tidak memiliki kebiasaan sarapan.
Sedangkan di Dusun Bawa, dapat diketahui distribusi
jumlah

penduduk

berdasarkan

kebiasaan

sarapan,

dimana dari 52KK, sebanyak 46KK (88.5%) memiliki


kebiasaan sarapan dan 6KK (11.5%) tidak memiliki
kebiasaan sarapan.
2) Frequensi makan
Berdasarkan tabel
distribusi

jumlah

di

bawah,

penduduk

dapat

diketahui

berdasarkan

frekuensi

makan, dimana dari 66KK di Dusun Panjang Utara,

19

sebanyak 5KK (7.6%) yang memiliki frekuensi makan


sekali sehari, 31KK (47%) yang makan 2 kali sehari,
29KK (43.9%) yang makan 3 kali dalam sehari dan 1KK
(1.5%) yang makan lebih dari 3 kali dalam sehari.
Adapun pada Dusun Bawa, dapat diketahui distribusi
jumlah penduduk berdasarkan frekuensi makan, dimana
dari 52KK, sebanyak 2KK (3.8%) yang makan sekali
dalam sehari, 29KK (55.8%) yang makan 2 kali dalam
sehari, dan 21KK (40.4%) yang makan 3 kali dalam
sehari.
Tabel 14
Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan Frekuensi
Makan Penduduk dalam Sehari di Dusun Panjang
Utara dan
Dusun Bawa Desa Labbo Kecamatan Tompobulu
Kabupaten Bantaeng
Tahun 2014
Frekuensi
Makan
dalam
Sehari
1 kali
2 kali
3 kali
>3 kali
Total

Dusun
Panjang
Utara
N
%
5
7.6
31
47.0
29
43.9
1
1.5
66
100

Bawa
N
2
29
21
0
52

%
3.8
55.8
40.4
0
100

Sumber: Data Primer 2014

3) Jenis makanan pokok


Berdasarkan data yang diperoleh, dapat diketahui
bahwa jenis makanan pokok yang sering dikonsumsi
oleh penduduk setempat, dimana dari 66KK di Dusun
Panjang Utara, semua KK (100%) mengkonsumsi beras
sebagai bahan makanan pokok. Sedangkan di Dusun
Bawa, jenis makanan pokok yang utamanya sering
20

dikonsumsi oleh masyarakat setempat, dimana dari


52KK, semua KK (100%) juga mengkonsumsi beras
sebagai bahan makanan pokoknya.
4) Jenis lauk yang sering dikonsumsi
Berdasarkan tabel di bawah, dapat

diketahui

distribusi jumlah penduduk berdasarkan jenis lauk yang


sering dikonsumsi, dimana dari 66KK di Dusun Panjang
Utara,

sebanyak

9KK

(13.6%)

yang

sering

mengkonsumsi daging sebagai lauk, 55KK (83.3%) yang


sering mengkonsumsi ikan sebagai lauk dan 2KK (3%)
yang mengkonsumsi lauk selain daging dan ikan.
Sedangkan di Dusun Bawa, dapat diketahui distribusi
jumlah penduduk berdasarkan jenis lauk yang sering
dikonsumsi, dimana dari 52KK, sebanyak 2KK (3.8%)
yang sering mengkonsumsi daging sebagai lauk dan
50KK (96.2%) yang mengkonsumsi ikan sebagai lauk.
Tabel 15
Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis
Lauk yang Sering Dikonsumsi Penduduk di Dusun
Panjang Utara dan Dusun Bawa Desa Labbo
Kecamatan Tompobulu
Kabupaten Bantaeng
Tahun 2014
Jenis Lauk
yang
Sering
Dikonsums
i
Daging
Ikan
Lainnya
Total

Dusun
Panjang
Utara

Bawa

9
55
2
66

13.6
83.3
3.0
100

2
50
0
52

3.8
96.2
0
100

Sumber: Data Primer 2014

5) Jenis sayuran yang sering dikonsumsi

21

Di bawah ini, akan disajikan distribusi jumlah penduduk


berdasarkan jenis sayuran yang sering dikonsumsi penduduk di Dusun
Panjang Utara dan Bawa.
Dan berdasarkan tabel di bawah, dapat diketahui
distribusi jumlah penduduk berdasarkan jenis sayuran
yang sering dikonsumsi, dimana jenis sayuran yang
sering dikonsumsi oleh 66KK yang terdapat di Dusun
Panjang Utara, yaitu sebanyak 63KK (95.5%) yang
mengkonsumsi sayuran hijau dan 3KK (4.5%) yang
mengkonsumsi sayuran berwarna terang. Sedangkan di
Dusun

Bawa,

penduduk

dapat

berdasarkan

diketahui
jenis

distribusi

sayuran

jumlah

yang

sering

dikonsumsi, dimana dari 52KK, sebanyak 48KK (92.3%)


yang mengkonsumsi sayuran berwarna hijau, 3KK
(5.8%) yang mengkonsumsi sayuran berwarna terang
dan 1KK (1.9%) yang mengkonsumsi sayuran tanpa
warna.
Tabel 16
Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis
Sayuran yang Sering Dikonsumsi Penduduk di
Dusun Panjang Utara dan
Dusun Bawa Desa Labbo Kecamatan Tompobulu
Kabupaten Bantaeng
Tahun 2014
Jenis
Sayuran
yang
Sering
Dikonsums
i
Sayuran
hijau
Sayuran

Dusun
Panjang
Utara

Bawa

63

95.5

48

92.3

4.5

5.8

22

berwarna
terang
Sayuran
tanpa warna
Total

1.9

66

100

52

100

Sumber: Data Primer 2014

6) Kebiasaan mengkonsumsi buah


Di bawah ini, akan disajikan distribusi jumlah penduduk
berdasarkan kebiasaan penduduk di Dusun Panjang Utara dan Bawa
dalam mengkonsumsi buah:
Tabel 17
Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan
Kebiasaan Mengkonsumsi Buah Penduduk di
Dusun Panjang
Utara dan Dusun Bawa Desa Labbo
Kecamatan Tompobulu
Kabupaten Bantaeng
Tahun 2014
Kebiasaan
Mengkonsu
nsi Buah
Ya
Tidak
Total

Dusun
Panjang Utara
Bawa
N
%
N
%
41
62.1
36
69.2
25
37.9
16
30.8
66
100
52
100

Sumber: Data Primer 2014

Berdasarkan
distribusi

jumlah

tabel

di

penduduk

atas,

dapat

diketahui

berdasarkan

kebiasaan

mengkonsumsi buah, dimana dari 66KK yang terdapat


di Dusun Panjang Utara, sebanyak 41KK (62.1%) yang
memiliki kebiasaan mengkonsumsi buah dan 25KK
(37.9%) yang tidak memiliki kebiasaan mengkonsumsi
buah. Sedangkan di Dusun Bawa, dapat diketahui
distribusi

jumlah

penduduk

berdasarkan

kebiasaan

mengkonsumsi buah, dimana dari 52KK, sebanyak 36KK


(69.2%) yang memiliki kebiasaan mengkonsumsi buah
dan 16KK (30.8%) yang tidak memiliki kebiasaan
mengkonsumsi buah.
23

7) Jenis buah yang sering dikonsumsi


Di bawah ini, akan disajikan distribusi jumlah penduduk
berdasarkan jenis buah yang sering dikonsumsi penduduk di Dusun
Panjang Utara dan Bawa:
Tabel 18
Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis
Buah yang Sering Dikonsumsi Penduduk di Dusun
Panjang Utara dan Dusun Bawa Desa Labbo
Kecamatan Tompobulu
Kabupaten Bantaeng
Tahun 2014
Jenis Buah
yang Sering
Dikonsumsi
Buah berwarna
terang
Buah tidak
berwarna
Total

Dusun
Panjang
Utara
N
%

26

63.4

20

55.6

15

36.6

16

44.4

41

100

36

100

atas,

dapat

Bawa

Sumber: Data Primer 2014

Berdasarkan

tabel

di

diketahui

distribusi jumlah penduduk berdasarkan jenis buah


yang sering dikonsumsi, dimana dari 41KK di Dusun
Panjang Utara yang memiliki kebiasaan mengkonsumsi
buah,

sebanyak

26KK

(63.4%)

yang

biasa

mengkonsumsi buah berwarna terang, 15KK (36.6%)


yang

biasa

mengkonsumsi

buah

tidak

berwarna.

Sedangkan di Dusun Bawa, dapat diketahui distribusi


jumlah penduduk berdasarkan jenis buah yang sering
dikonsumsi, dimana dari 36KK yang memiliki kebiasaan
mengkonsumsi buah, sebanyak 20KK (55.6%) yang
biasa mengkonsumsi buah berwarna terang dan 16KK
(44.4%) yang biasa mengkonsumsi buah yang tidak
berwarna.
8) Ada-tidaknya pantangan makanan
24

Di bawah ini, akan disajikan distribusi jumlah penduduk


berdasarkan ada-tidaknya pantangan makanan pada penduduk di
Dusun Panjang Utara dan Bawa:
Tabel 19
Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan AdaTidaknya Pantangan Makanan Penduduk di Dusun
Panjang Utara
dan Dusun Bawa Desa Labbo Kecamatan
Tompobulu
Kabupaten Bantaeng
Tahun 2014
Adatidaknya
Pantangan
Makanan
Ya
Tidak
Total

Dusun
Panjang Utara

Bawa

12
54
66

18.2
81.8
100

17
35
52

32.7
67.3
100

Sumber: Data Primer 2014

Berdasarkan

tabel

di

atas,

dapat

diketahui

distribusi jumlah penduduk berdasarkan ada-tidaknya


pantangan makanan, dimana dari 66KK yang terdapat
di Dusun Panjang Utara, sebanyak 12KK (18.2%) yang
memiliki pantangan makanan dan 54KK (81.8%) yang
tidak memiliki pantangan makanan. Sedangkan di
Dusun

Bawa,

penduduk

dapat

berdasarkan

diketahui

distribusi

ada-tidaknya

jumlah

pantangan

makanan, dimana dari 52KK, sebanyak 17KK (32.7%)


yang memiliki pantangan makanan dan 35KK (67.3%)
yang tidak memiliki pantangan makanan.
9) Penggunaan garam beryodium
Berdasarkan tabel di bawah,

dapat

diketahui

distribusi jumlah penduduk berdasarkan penggunaan


garam beryodium, dimana distribusi jumlah penduduk
berdasarkan penggunaan garam beryodium pada 66KK
25

yang terdapat di Dusun Panjang Utara, sebanyak 32KK


(48.5%) menggunakan garam beryodium dan 34KK
(51.5%) yang tidak menggunakan garam beryodium.
Sedangkan di Dusun Bawa, dapat diketahui distribusi
jumlah

penduduk

berdasarkan

penggunaan

garam

beryodium, dimana dari 52KK, sebanyak 22KK (42.3%)


yang

menggunakan

garam

beryodium

dan

30KK

(57.7%) yang tidak menggunakan garam beryodium.


Tabel 20
Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan
Penggunaan Garam Beryodium Penduduk di Dusun
Panjang Utara dan Dusun
Bawa Desa Labbo Kecamatan Tompobulu
Kabupaten Bantaeng
Tahun 2014
Penggunaa
n Garan
Beryodium

Dusun
Panjang
Bawa
Utara
N
%
N
%
32
48.5
22
42.3
34
51.5
30
57.7
66
100
52
100

Ya
Tidak
Total

Sumber: Data Primer 2014

10) Cara memperoleh garam beryodium


Di bawah ini, akan disajikan distribusi jumlah penduduk
berdasarkan cara penduduk di Dusun Panjang Utara dan Bawa
memperoleh garam beryodium.
Dimana berdasarkan

tabel

di

bawah,

dapat

diketahui distribusi jumlah penduduk berdasarkan cara


penduduk memperoleh garam beryodium, dimana dari
32KK yang menggunakan garam beryodium, semua KK
(100%) memperoleh garam tersebut dengan membeli
dan

tidak

ada

yang

diberikan

oleh

orang

lain.

Sedangkan di Dusun Bawa, dapat diketahui distribusi


jumlah

penduduk

berdasarkan

26

cara

penduduk

memperoleh garam beryodium, dimana dari 22KK yang


menggunakan garam beryodium, sebanyak 20KK (91%)
yang memperoleh garam dengan membeli dan 2KK
(9%) yang memperoleh garam yang diberikan oleh
orang lain.
Tabel 21
Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan Cara
Penduduk Memperoleh Garam Beryodium di Dusun
Panjang Utara
dan Dusun Bawa Desa Labbo Kecamatan
Tompobulu
Kabupaten Bantaeng
Tahun 2014
Cara
Memperoleh
Garam
Beyodium
Membeli
Diberi
Total

Dusun
Panjang
Utara
N
%
32
100
0
0
32
100

Bawa
N
20
2
22

%
91
9.0
100

Sumber: Data Primer 2014

d. Data Kesehatan Lingkungan


1) Kepemilikan jamban
Di bawah ini, akan disajikan distribusi jumlah penduduk
berdasarkan kepemilikan jamban penduduk di Dusun Panjang Utara
dan Bawa.
Dimana berdasarkan tabel di bawah, dapat diketahui
distribusi jumlah penduduk berdasarkan kepemilikan
jamban, dimana dari 66KK yang terdapat di Dusun
Panjang Utara, sebanyak 38KK (57.6%) yang memiliki
jamban dan 28KK (42.4%) yang tidak memiliki jamban.
Sedangkan di Dusun Bawa, dapat diketahui distribusi
jumlah penduduk berdasarkan kepemilikan jamban,
dimana dari 52KK, sebanyak 24KK (46.2%) yang

27

memiliki jamban dan 28KK (53.8%) yang tidak memiliki


jamban.
Tabel 22
Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan
Kepemilikan Jamban Penduduk di Dusun Panjang
Utara dan Dusun Bawa Desa
Labbo Kecamatan Tompobulu Kabupaten Bantaeng
Tahun 2014
Kepemili
kan
Jamban
Ya
Tidak
Total

Dusun
Panjang
Utara
N
%
38
57.6
28
42.4
66
100

Bawa
N
24
28
52

%
46.2
53.8
100

Sumber: Data Primer 2014

2) Jenis jamban yang dimiliki


Di bawah ini, akan disajikan distribusi jumlah penduduk
berdasarkan jenis jamban yang dimiliki penduduk di Dusun Panjang
Utara dan Bawa:
Tabel 23
Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis
Jamban yang Dimiliki Penduduk di Dusun Panjang
Utara dan Dusun
Bawa Desa Labbo Kecamatan Tompobulu
Kabupaten Bantaeng
Tahun 2014
Dusun
Panjang Utara
Bawa
N
%
N
%
Cemplung
8
21.0
4
16.7
Leher angsa
30
79.0
20
83.3
Total
38
100
24
100
Jenis
Jamban

Sumber: Data Primer 2014

Berdasarkan

tabel

di

atas,

dapat

diketahui

distribusi jumlah penduduk berdasarkan jenis jamban


yang dimiliki, dimana dari 38KK yang memiliki jamban
di Dusun Panjang Utara, sebanyak 8KK (21%) yang

28

memiliki jamban jenis cemplung dan 30KK (79%) yang


memiliki jamban jenis leher angsa. Sedangkan di Dusun
Bawa, dapat diketahui distribusi jumlah penduduk
berdasarkan jenis jamban yang dimiliki, dimana dari
24KK yang memiliki jamban, sebanyak 4KK (16.7%)
yang

memiliki

jamban

jenis

cemplung

dan

20KK

(83.3%) yang memiliki jamban jenis leher angsa.


3) Penggunaan WC oleh keluarga
Di bawah ini, akan disajikan distribusi jumlah penduduk
berdasarkan penggunaan WC oleh anggota keluarga penduduk di
Dusun Panjang Utara dan Bawa:
Tabel 24
Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan
Penggunaan WC oleh Anggota Keluarga
Penduduk di Dusun Panjang Utara dan
Dusun Bawa Desa Labbo Kecamatan Tompobulu
Kabupaten Bantaeng
Tahun 2014
Penggunaan
WC oleh
Anggota
Keluarga
Digunakan oleh
seluruh
keluarga
Hanya
digunakan oleh
sebagian
keluarga
Total

Dusun
Panjang
Bawa
Utara
N
%
N
%
35

92.1

23

95.8

7.9

4.2

38

100

24

100

atas,

dapat

Sumber: Data Primer 2014

Berdasarkan

tabel

di

diketahui

distribusi jumlah penduduk berdasarkan penggunaan


WC oleh anggota keluarga, dimana dari 38KK yang
memiliki WC di Dusun Panjang Utara, sebanyak 35KK
(92.1%) yang WCnya digunakan oleh seluruh keluarga

29

dan 3KK (7.9%) yang WCnya hanya digunakan oleh


sebagian anggota keluarga. Sedangkan di Dusun Bawa,
dapat diketahui distribusi jumlah penduduk berdasarkan
penggunaan WC oleh anggota keluarga, dimana dari
24KK yang memiliki WC, sebanyak 23KK (95.8%) yang
WCnya digunakan oleh seluruh anggota keluarga dan
1KK

(4.2%)

yang

WCnya

hanya

digunakan

oleh

sebagian anggota keluarga.


4) Tempat buang air selain WC
Di bawah ini, akan disajikan distribusi jumlah penduduk
berdasarkan tempat buang air penduduk di Dusun Panjang Utara dan
Bawa jika tidak ada WC:
Tabel 25
Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan Tempat
Buang Air Keluarga jika Tidak Ada WC Penduduk di
Dusun Panjang
Utara dan Dusun Bawa Desa Labbo Kecamatan
Tompobulu Kabupaten Bantaeng
Tahun 2014
Tempat Buang
Air Anggota
Keluarga Jika
Tidak Ada WC
Sawah/kebun
Sungai/empang/p
antai
Semaksemak/tempat
terbukan
WC umum
Total

Dusun
Panjang
Utara
N
%
11
39.3

Bawa
N
11

%
39.3

10.7

10.7

11

39.3

21.4

3
28

10.7
100

8
28

28.6
100

dapat

diketahui

Sumber: Data Primer 2014

Berdasarkan

tabel

di

atas,

distribusi jumlah penduduk berdasarkan tempat buang


air keluarga jika tidak ada WC, dimana dari 28KK yang
tidak memiliki WC di Dusun Panjang Utara, sebanyak
11KK (39.3%) yang membuang air di sawah/kebun, 3KK
30

(10.7%) yang membuang air di sungai/empang, 11KK


(39.3%) yang membuang air di semak-semak/di tempat
terbuka, dan 3KK (10.7%) yang membuang air di WC
umum. Sedangkan di Dusun Bawa, dapat diketahui
distribusi jumlah penduduk berdasarkan tempat buang
air keluarga jika tidak ada WC, dimana dari 28KK yang
tidak memiliki WC, sebanyak 11KK (39.3%) membuang
air di sawah.kebun, 3KK (10.7%) yang membuang air di
sungai/empang, 6KK (21.4%) yang membuang air di
semak-semak/tempat terbuka, dan 8KK (28.6%) yang
membuang air di WC umum.
5) Kepemilikan SPAL
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan
pada responden rumah tangga yang telah kami data,
dapat diketahui distribusi jumlah penduduk berdasarkan
kepemilikan SPAL, dimana dari 66KK yang terdapat di
Dusun Panjang Utara, tidak ada yang memiliki Saluran
pembuangan air limbah (100%). Sedangkan di Dusun
Bawa,

juga

pembuangan

tidak
air

ada

limbah

yang
(100%).

memiliki
Sehingga

saluran
dapat

dikatakan bahwa baik itu penduduk di Dusun Panjang


Utara maupun di Dusub Bawa, tidak ada satu pun
kelompok rumah tangga yang memiliki SPAL.
6) Tempat membuang air limbah
Di bawah ini, akan disajikan distribusi jumlah penduduk
berdasarkan tempat penduduk di Dusun Panjang Utara dan Bawa
membuang air limbahnya:
Tabel 26
Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan Tempat
Membuang Air Limbah Penduduk di Dusun
Panjang Utara dan Dusun
Bawa Desa Labbo Kecamatan Tompobulu
Kabupaten Bantaeng

31

Tahun 2014
Dusun

Tempat
Membuang Air
Limbah
Penampungan/pere
sapan
Sawah/kebun
Sungai/pantai
Di sekitar rumah
Dikumpulkan lalu
diberikan pada
hewan ternak
Total

Panjang
Utara
N
%

17

25.8

10

19.2

6
1
42

9.1
1.5
63.6

1
1
39

1.9
1.9
75.0

1.9

66

100

52

100

atas,

dapat

Bawa

Sumber: Data Primer 2014

Berdasarkan
distribusi

jumlah

tabel

di

penduduk

diketahui

berdasarkan

tempat

membuang air limbah, dimana dari 66KK yang terdapat


di Dusun Panjang Utara, sebanyak 17KK (25.8%) yang
membuang air limbahnya di penampungan/peresapan,
6KK (9.1%) yang membuang di sawah/kebun, 1KK
(1.5%) yang membuang di sungai, dan 42KK (63.6%)
yang membuang air limbahnya di sekitar rumah.
Sedangkan di Dusun Bawa, dapat diketahui distribusi
jumlah penduduk berdasarkan tempat membuang air
limbah, dimana dari 52KK, sebanyak 10KK (19.2%)
yang

membuang

air

limbahnya

di

penampungan/peresapan, 1KK (1.9%) yang membuang


di sawah/kebun, 1KK (1.9%) yang membuang di sungai,
39KK (75%) yang membuang di sekitar rumah, dan 1KK
(1.9%)

yang

mengumpulkan

diberikan pada ternak.


7) Sumber air minum
Tabel 27

32

air

limbahnya

lalu

Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan Sumber


Air Minum Penduduk di Dusun Panjang Utara dan
Dusun Bawa
Desa Labbo Kecamatan Tompobulu
Kabupaten Bantaeng
Tahun 2014
Sumber Air
Minum
PDAM
Galon
Sungai/empang/w
aduk
Sumur bercincin
Sumur tidak
bercincin
Air hujan
Gunung
Total

Dusun
Panjang Utara
Bawa
N
%
N
%
1
1.5
0
0
0
0
0
0
0

1
64
66

1.5
97.0
100

0
52
52

0
100
100

atas,

dapat

Sumber: Data Primer 2014

Berdasarkan

tabel

di

diketahui

distribusi jumlah penduduk berdasarkan sumber air


minum, dimana dari 66KK di Dusun Panjang Utara,
sebanyak 1KK (1.5%) yang sumber air minumnya
berasal dari PDAM, 1KK (1.5%) berasal dari tadahan air
hujan, 64KK (97%) yang berasal dari gunung, dan tidak
ada yang sumber air minumnya berasal dari galon serta
sumur bercincin maupun tidak bercincin. Sedangkan di
Dusun

Bawa,

dapat

diketahui

distribusi

jumlah

penduduk berdasarkan sumber air minum, dimana dari


52KK, semuanya (100%) mengkonsumsi air minum
yang berasal dari gunung. Sehingga dapat diketahui
bahwa secara umum,
8) Cara mengolah air minum

33

Di bawah ini, akan disajikan distribusi jumlah penduduk


berdasarkan cara penduduk di Dusun Panjang Utara dan Bawa
mengolah air minumnya:
Tabel 28
Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan Cara
Mengolah Air Minum Penduduk di Dusun Panjang
Utara dan Dusun Bawa
Desa Labbo Kecamatan Tompobulu Kabupaten
Bantaeng
Tahun 2014
Cara
Mengolah
Air Minum
Dimasak
Langsung
diminum
Total

Dusun
Panjang Utara
Bawa
N
%
N
%
65
98.5
52
100
1

1.5

66

100

52

100

dapat

diketahui

Sumber: Data Primer 2014

Berdasarkan

tabel

di

atas,

distribusi jumlah penduduk berdasarkan cara mengolah


air minum, dimana dari 66KK yang terdapat di Dusun
Panjang Utara, sebanyak 65KK (98.5%) yang memasak
airnya terlebih dahulu sebelum dikonsumsi dan 1KK
(1.5%) yang langsung mengkonsumsi airnya tanpa
dimasak terlebih dulu. Sedangkan di Dusun Bawa,
dapat diketahui distribusi jumlah penduduk berdasarkan
cara mengolah air minum, dimana dari 52KK, semuanya
(100%) mengolah airnya dengan dimasak dan tidak ada
yang langsung mengkonsumsinya.
9) Sumber air bersih untuk MCK
Di bawah ini, akan disajikan distribusi jumlah penduduk
berdasarkan sumber air bersih penduduk di Dusun Panjang Utara dan
Bawa untuk MCK:

Tabel 29
Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan Sumber
Air Bersih untuk MCK Penduduk di Dusun Panjang
34

Utara dan Dusun Bawa Desa Labbo Kecamatan


Tompobulu
Kabupaten Bantaeng
Tahun 2014
Dusun
Panjang
Bawa
Utara
N
%
N
%
1
1.5
0
0

Sumber Air
Bersih Untuk
MCK
PDAM
Sungai/empang/w
aduk
Sumur bercincin
Sumur tidak
bercincin
Air hujan
Gunung
Total

1
64
66

1.5
97.0
100

0
52
52

0
100
100

Sumber: Data Primer 2014

Berdasarkan

tabel

di

atas,

dapat

diketahui

distribusi jumlah penduduk berdasarkan sumber air


bersih untuk MCK, dimana dari 66KK di Dusun Panjang
Utara, sebanyak 1KK (1.5%) menggunakan sumber air
bersih untuk MCK yang berasal dari PDAM, 1KK (1.5%)
menggunakan sumber air bersih yang berasal dari
tadahan air hujan, 64KK (97%) menggunakan air bersih
yang

berasal

dari

gunung,

dan

tidak

ada

yang

menggunakan air bersih yang berasal dari sungai


maupun sumur. Adapun pada Dusun Bawa, dapat
diketahui

distribusi

jumlah

penduduk

berdasarkan

sumber air bersih untuk MCK, dimana dari 52KK,


semuanya (100%) menggunakan smber air bersih yang
berasal dari gunung dan tidak ada yang menggunakan
air yang berasal dari sungai, sumur maupun air hujan.
10) Kepemilikan tempat sampah
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan
pada responden rumah tangga yang telah kami data,
35

dapat diketahui distribusi jumlah penduduk berdasarkan


kepemilikan tempat sampah, dimana dari 66KK di
Dusun Panjang Utara, semua KK (100%) tidak memiliki
tempat sampah. Adapun pada Dusun Bawa, dapat
diketahui

distribusi

jumlah

penduduk

berdasarkan

kepemilikan tempat sampah, dimana dari 52KK, semua


KK

(100%)

juga

tidak

memiliki

tempat

sampah.

Sehingga dapat dikatakan bahwa baik itu rumah tangga


di Dusun Panjang Utara maupun di Dusun Bawa, semua
rumah tangganya tidak memiliki tempat sampah.
11) Tempat membuang sampah
Di bawah ini, akan disajikan distribusi jumlah penduduk
berdasarkan tempat penduduk di Dusun Panjang Utara dan Bawa
membuang sampahnya:
Tabel 30
Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan Tempat
Membuang Sampah Penduduk di Dusun Panjang
Utara dan Dusun Bawa
Desa Labbo Kecamatan Tompobulu Kabupaten
Bantaeng
Tahun 2014
Tempat
Membuang
Sampah
Halaman
Semaksemak
Kebun
Total

Dusun
Panjang
Bawa
Utara
N
%
N
%
14
21.2
14
27.0
51

77.3

38

73.0

1
66

1.5
100

0
52

0
100

Sumber: Data Primer 2014

Berdasarkan
distribusi

jumlah

tabel

di

penduduk

atas,

dapat

berdasarkan

diketahui
tempat

membuang sampah, dimana dari 66KK yang tidak


memiliki tempat sampah di Dusun Panjang Utara,
sebanyak 14KK (21.2%) yang membuang sampahnya di
36

halaman

rumah,

51KK

(77.3%)

yang

membuang

sampahnya di semak-semak, dan 1KK (1.5%) yang


membuang sampahnya di kebun. Adapun pada Dusun
Bawa, distribusi jumlah penduduk berdasarkan tempat
membuang sampah dari 52KK yang tidak memiliki
tempat

sampah,

sebanyak

14KK

(27%)

yang

membuang sampahnya di halaman rumah dan 38KK


(73%) yang membuang sampahnya di semak-semak.
12) Cara mengolah sampah
Di bawah ini, akan disajikan distribusi jumlah penduduk
berdasarkan cara penduduk di Dusun Panjang Utara dan Bawa
mengolah sampahnya:
Tabel 31
Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan Cara
Mengolah Sampah Penduduk di Dusun Panjang
Utara dan Dusun
Bawa Desa Labbo Kecamatan Tompobulu
Kabupaten Bantaeng
Tahun 2014
Cara
Mengolah
Sampah
Dibakar
Ditimbun
Dibiarkan saja
Dikumpulkan
lalu dijadikan
pupuk
Total

Dusun
Panjang Utara
Bawa
N
%
N
%
28
42.4
14
26.9
7
10.6
3
5.8
31
47.0
34
65.4
0

1.9

66

100

52

100

dapat

diketahui

Sumber: Data Primer 2014

Berdasarkan

tabel

di

atas,

distribusi jumlah penduduk berdasarkan cara mengolah


sampah, dimana dari 66KK di Dusun Panjang Utara,
sebanyak

28KK

(42.4%)

yang

mengolah

sampah

dengan dibakar, 7KK (10.6%) yang menimbun sampah,


dan

31KK

(47%)

yang

37

membiarkan

begitu

saja

sampahnya.

Adapun

pada

Dusun

Bawa,

dapat

diketahui distribusi jumlah penduduk berdasarkan cara


mengolah sampah, dimana dari 52KK, sebanyak 14KK
(26.9%) yang mengolah sampah dengan dibakar, 3KK
(5.8%) yang menimbun sampahnya, 34KK (65.4%) yang
membiarkan begitu saja sampahnya, dan 1KK (1.9%)
yang mengumpulkan sampahnya lalu dijadikan pupuk.
13) Kepemilikan kamar
Berdasarkan tabel di bawah, dapat diketahui
distribusi jumlah penduduk berdasarkan kepemilikan
kamar, dimana dari 66KK di Dusun Panjang Utara,
sebanyak 63KK (95.5%) yang memiliki kamar dan 3KK
(4.5%) yang tidak memiliki kamar. Adapun pada Dusun
Bawa, dapat diketahui distribusi jumlah penduduk
berdasarkan kepemilikan kamar, dimana dari 52KK,
sebanyak 44KK (84.6%) yang memiliki kamar dan 8KK
(15.4%) yang tidak memiliki kamar.
Tabel 32
Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan
Kepemilikan Kamar Penduduk di Dusun Panjang
Utara dan Dusun Bawa Desa
Labbo Kecamatan Tompobulu Kabupaten
Bantaeng
Tahun 2014
Dusun
Kepemilika
n Kamar
Ya
Tidak
Total

Panjang
Utara
N
%
63
95.5
3
4.5
66
100

Bawa
N
44
8
52

%
84.6
15.4
100

Sumber: Data Primer 2014

14) Kepemilikan ventilasi


Di bawah ini, akan disajikan distribusi jumlah penduduk
berdasarkan kepemilikan ventilasi penduduk di Dusun Panjang Utara
dan Bawa:
38

Tabel 33
Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan
Kepemilikan Ventilasi Penduduk di Dusun Panjang
Utara dan Dusun Bawa Desa
Labbo Kecamatan Tompobulu Kabupaten Bantaeng
Tahun 2014
Dusun
Kepemilika
n Ventilasi

Panjang
Utara
N
%
57
86.4
9
13.6
66
100

Ya
Tidak
Total

Bawa
N
50
2
52

%
96.2
3.8
100

Sumber: Data Primer 2014

Berdasarkan

tabel

di

atas,

dapat

diketahui

distribusi jumlah penduduk berdasarkan kepemilikan


ventilasi, dimana dari 66KK di Dusun Panjang Utara,
sebanyak
memiliki

57KK

(86.4%)

yang

ventilasi dan 9KK

tempat

(13.6%)

tinggalnya

yang

tempat

tinggalnya tidak memiliki ventilasi. Adapun pada Dusun


Bawa, dapat diketahui distribusi jumlah penduduk
berdasarkan kepemilikan ventilasi, dimana dari 52KK,
sebanyak

50KK

(96.2%)

memiliki

ventilasi

dan

yang
2KK

tempat

(3.8%)

tinggalnya tidak memiliki ventilasi.


15) Jenis bahan bakar
Berdasarkan tabel di bawah,

tinggalnya

yang

dapat

tempat

diketahui

distribusi jumlah penduduk berdasarkan jenis bahan


bakar yang sering digunakan, dimana dari 66KK di
Dusun

Panjang

menggunakan

Utara,
bahan

sebanyak
bakar

2KK

minyak

(3%)

yang

tanah,

54KK

(81.8%) yang menggunakan kayu bakar, dan 10KK


39

(15.2%) yang menggunakan gas. Adapun pada Dusun


Bawa, dapat diketahui distribusi jumlah penduduk
berdasarkan jenis bahan bakar yang sering digunakan,
dimana

dari

52

menggunakan

KK,

minyak

sebanyak
tanah,

1KK

44KK

(1.9%)

yang

(84.6%)

yang

menggunakan kayu bakar, dan 7KK (13.5%) yang


menggunakan gas.
Tabel 34
Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis
Bahan Bakar yang Sering Digunakan Penduduk di
Dusun Panjang Utara
dan Dusun Bawa Desa Labbo Kecamatan
Tompobulu
Kabupaten Bantaeng
Tahun 2014
Jenis Bahan
Bakar yang
Sering
Digunakan
Minyak tanah
Kayu bakar
Gas
Total

Dusun
Panjang
Utara
N
%
2
3.0
54
81.8
10
15.2
66
100

Bawa
N
1
44
7
52

%
1.9
84.6
13.5
100

Sumber: Data Primer 2014

16) Kepemilikan kandang


Di bawah ini, akan disajikan distribusi jumlah penduduk
berdasarkan kepemilikan kandang penduduk di Dusun Panjang Utara
dan Bawa:
Tabel 35
Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan
Kepemilikan Kandang Ternak Penduduk di Dusun
Panjang Utara dan Dusun Bawa
Desa Labbo Kecamatan Tompobulu Kabupaten
Bantaeng
Tahun 2014
Kepemilika

Dusun
40

n Kandang
Ternak
Ya
Tidak
Total

Panjang
Utara
N
%
41
82
9
18
50
100

Bawa
N
31
3
34

%
91.1
8.9
100

Sumber: Data Primer 2014

Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui distribusi


jumlah penduduk berdasarkan kepemilikan kandang
ternak, dimana dari 50KK di Dusun Panjang Utara yang
memiliki ternak, sebanyak 41KK (82%) yang memiliki
kandang dan 9KK (18%) yang tidak memiliki kandang.
Adapun pada Dusun Bawa, dapat diketahui distribusi
jumlah penduduk berdasarkan kepemilikan kandang
ternak, dimana dari 34KK, sebanyak 31 KK yang
memiliki kandang dan masih terdapat 3KK (8.9%) yang
tidak memiliki kandang.
17) Jarak kandang dari rumah
Di bawah ini, akan disajikan distribusi jumlah penduduk
berdasarkan jarak kandang yang dimiliki penduduk di Dusun Panjang
Utara dan Bawa dengan rumahnya:
Tabel 36
Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan Jarak
Kandang dari Rumah Penduduk di Dusun Panjang
Utara dan Dusun Bawa
Desa Labbo Kecamatan Tompobulu Kabupaten
Bantaeng
Tahun 2014
Jarak
Kandang
Dari Rumah
1 meter
2 meter
3 meter
5 meter
10 meter
Total

Dusun
Panjang
Utara
N
%
19
46.3
3
7.3
4
9.8
11
26.8
4
9.8
41
100
41

Bawa
N
26
1
0
4
0
31

%
83.9
3.2
0
12.9
0
100

Sumber: Data Primer 2014

Berdasarkan

tabel

di

atas,

dapat

diketahui

distribusi jumlah penduduk berdasarkan jarak kandang


dari rumah, dimana dari 41KK di Dusun Panjang Utara
yang memiliki kandang, sebanyak 19KK (46.3%) yang
jarak kandangnya sejauh 1 meter, 3KK (7.3%) yang
jarak kandangnya sejauh 2 meter, 4KK (9.8%) yang
jarak kandangnya sejauh 3 meter, 11KK (26.8%) yang
jarak kandangnya sejauh 5 meter, dan 4KK (9.8%) yang
jarak kandangnya sejauh 10 meter. Adapun pada Dusun
Bawa, dapat diketahui distribusi jumlah penduduk
berdasarkan jarak kandang dari rumah, dimana dari
31KK yang memiliki kandang, sebanyak 26KK (83.9%)
yang jarak kandangnya sejauh 1 meter, 1KK (3.2%)
yang jarak kandangnya sejauh 2 meter, dan 4KK
(12.9%) yang jarak kandangnya sejauh 5 meter.
18) Frekuensi membersihkan kandang
Di bawah ini, akan disajikan distribusi jumlah penduduk
berdasarkan frekuensi penduduk di Dusun Panjang Utara dan Bawa
membersihkan kandang ternak miliknya:
Tabel 37
Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan Frekuensi
Responden
Membersihkan Kandang Ternak di Dusun Panjang
Utara dan Dusun Bawa Desa Labbo Kecamatan
Tompobulu
Kabupaten Bantaeng
Tahun 2014
Frekuensi
Membersihk
an Kandang
1
2
3
4

kali/bulan
kali/bulan
kali/bulan
kali/bulan

Dusun
Panjang
Utara
N
%
16
39.0
13
31.7
9
22.0
3
7.3
42

Bawa
N
14
7
8
2

%
45.2
22.6
25.8
6.4

Total

41

100

31

100

dapat

diketahui

berdasarkan

frekuensi

Sumber: Data Primer 2014

Berdasarkan
distribusi

tabel

jumlah

di

atas,

penduduk

responden membersihkan kandang ternak, dimana dari


41KK di Dusun Panjang Utara yang memiliki kandang,
sebanyak 16KK (39%) yang membersihkan kandangnya
1

kali/bulan,

13KK

kandang sebanyak

(31.7%)

yang

membersihkan

2 kali/bulan, 9KK

(22%) yang

membersihkan kandangnya sebanyak 3 kali/bulan, dan


3KK (7.3%) yang membersihkan kandangnya sebanyak
4

kali/bulan.

diketahui

Adapun

distribusi

pada

jumlah

Dusun

Bawa,

penduduk

dapat

berdasarkan

frekuensi responden membersihkan kandang ternak,


dimana dari 31KK yang memiliki kandang, sebanyak
14KK (45.2%) yang membersihkan kandang sebanyak 1
kali/bulan, 7KK (22.6%) yang membersihkan kandang
sebanyak

kali/bulan,

8KK

(25.8%)

yang

membersihkan kandang sebanyak 3 kali/bulan, dan 2KK


(6.4%)

yang

membersihkan

kandang

sebanyak

kali/bulan.
2. Kuisioner Individu
a. Data Status Gizi Anak
1) Kepemilikan balita
Tabel 38
Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan Kepemilikan Balita di
Dusun Panjang Utara dan Dusun Bawa Desa Labbo
Kecamatan Tompobulu Kabupaten Bantaeng
Tahun 2014
Kepemilikan
Balita
Ya

Panjang Utara
N
%
16
14,3
43

Bawa
N
14

%
15,4

Tidak
Total

96
112

85,7
100

77
91

84,6
100

Sumber: Data Primer 2014

Berdasarkan tabel di atas. dapat disimpulkan bahwa di Dusun


Panjang Utara ada 16 jiwa (14,39 %) yang memiliki balita dan 96
jiwa (85,7%) yang tidak memiliki balita. Sedangkan di Dusun Bawa
ada 14 jiwa (15,4%) yang memiliki balita dan 77 jiwa (84,6 %) yang
tidak memiliki balita.
2) Status imunisasi anak
Berdasarkan tabel di bawah, dapat disimpulkan bahwa di Dusun
Panjang Utara ada 17 anak (68,75 %) yang memiliki status imunisasi
lengkap dan 5 anak (31,25%) yang tidak memiliki status imunisasi.
Sedangkan di Dusun Bawa ada 6 anak (42,8 %) yang memiliki status
imunisasi lengkap dan 4 anak (28,6%) yang memiliki imunisasi tapi
tidak lengkap, dan 4 anak tidak di imunisasi.

Tabel 39
Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan Status Imunisasi Anak
Penduduk di Dusun Panjang Utara dan Dusun Bawa Desa
Labbo Kecamatan Tompobulu Kabupaten Bantaeng
Tahun 2014
Status Imunisasi Anak
Ya. Lengkap
Ya. tidak lengkap
Tidak imunisasi
Total

Panjang Utara
N
%
11
68,75
5
31,25
0
0
16
100

Bawa
N
6
4
4
14

%
42,8
28,6
28,6
100

Sumber : Data Primer 2014

3) Tempat pengobatan balita


Tabel 40
Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan Tempat Pengobatan
Balita di Dusun Panjang Utara dan Dusun Bawa Desa
Labbo Kecamatan Tompobulu Kabupaten Bantaeng
Tahun 2014

44

Panjang Utara
N
%
2
12,5

Tempat Pengobatan
Balita
Dukun
Pusat Pelayanan
Kesehatan
Tenaga Kesehatan
Berobat Sendiri
Total
Sumber: Data Primer 2014

Bawa
N
%
0
0

10

62,5

64,3

4
0
16

25
0
100

3
2
14

21,4
14,3
100

Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa di Dusun


Panjang Utara tempat pengobatan balita tertinggi adalah pusat
pelayanan kesehatan yaitu 10 jiwa (62,5 %) dan yang paling sedikit 2
jiwa (12,5 %) yang berobat di dukun. Sedangkan di dusun Bawa
tempat pengobatan tertinggi adalah pusat pelayanan kesehatan yaitu
ada 9 jiwa (64,3 %) dan yang paling sedidkit yaitu 2 jiwa (14,3%)
lebih memilih berobat sendiri.
4) Kunjungan posyandu
Berdasarkan tabel di bawah, dapat disimpulkan bahwa di Dusun
Panjang Utara ada 15 jiwa (93,75 %) yang melakukan kunjungan
posyandu dan 1 jiwa (6,25 %) yang tidak melakukan kunjungan
posyandu. Sedangkan di Dusun Bawa ada 11 jiwa (78,6 %) yang
melakukan kunjungan posyandu

dan

jiwa (21,4%) yang tidak

melakukan kunjungan posyandu.


Tabel 41
Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan Kunjungan Posyandu
Penduduk di Dusun Panjang Utara dan Dusun Bawa Desa
Labbo Kecamatan Tompobulu Kabupaten Bantaeng
Tahun 2014
Kunjungan
Posyandu
Responden
Ya
Tidak
Total

Panjang Utara

Bawa

15
1
16

93,75
6,25
100

11
3
14

78,6
21,4
100

45

Sumber: Data Primer 2014

5) Kepemilikan buku KMS/KIA


Tabel 42
Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan Kepemilikan Buku
KMS/KIA Penduduk di Dusun Panjang Utara dan Bawa
Desa Labbo Kecamatan Tompobulu
Kabupaten Bantaeng
Tahun 2014
Status Gizi Balita
Berdasarkan Buku
KMS/ KIA Responden
Baik
Kurang
Total

Panjang Utara

Bawa

7
9
16

43,75
56,25
100

7
7
14

50
50
100

Sumber: Data Primer 2014

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa di Dusun


Panjang Utara ada 7 jiwa (43,75%) yang memiliki status gizi baik
berdasarkan buku KMS dan 9 jiwa (56,25 %) yang memiliki status
gizi kurang. Sedangkan di Dusun Bawa ada 7 jiwa (50 %) yang
memiliki status gizi baik berdasarkan buku KMS dan 7 jiwa (50 %)
yang memiliki status gizi kurang.
6) Pemberian ASI pada bayi
Tabel 43
Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan Pemberian ASI pada
Bayi di Dusun Panjang Utara dan Bawa Desa Labbo
Kecamatan Tompobulu Kabupaten Bantaeng
Tahun 2014
Panjang Utara
N
%
13
81,25
3
18,75
16
100

Status Pemberian ASI


pada Bayi
Ya
Tidak
Total

Bawa
N
12
2
14

%
85,7
14,3
100

Sumber: Data Primer 2014

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa di Dusun


Panjang Utara ada 13 jiwa81,25%) yang memberikan ASI pada
46

bayinya dan 3 jiwa (18,75%) yang tidak memberikan ASI pada


bayinya. Sedangkan di Dusun Bawa ada 12 jiwa (85,7%) yang
memberikan ASI pada bayinya dan 2 jiwa (14,3%) yang yang tidak
memberikan ASI pada bayinya.
b. Data Kesehatan Ibu Dan Anak
1) Riwayat hamil
Di bawah ini, akan disajikan distribusi jumlah penduduk
berdasarkan riwayat kehamilan penduduk wanita di Dusun Panjang
Utara dan Bawa:

Tabel 44
Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan Status Pernah Hamil
Penduduk di Dusun Panjang Utara dan Bawa Desa Labbo
Kecamatan Tompobulu Kabupaten Bantaeng
Tahun 2014
Pernah Hamil
Responden
Ya
Tidak
Total

Panjang Utara
N
%
49
71
20
29
69
100

Bawa
N
34
12
46

%
73,9
26,1
100

Sumber: Data Primer 2014

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa di Dusun


Panjang Utara, ada 49 jiwa (71 %) yang pernah hamil dan 20 jiwa
(29 %) yang tidak pernah hamil. Sedangkan di Dusun Bawa ada 34
jiwa (73,9%) yang pernah hamil dan 12 jiwa (26,1%) yang yang tidak
pernah hamil.
2) Pemeriksaan kehamilan
Tabel 45
Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan Pemeriksaan
Kehamilan di Dusun Panjang Utara dan Bawa
Desa Labbo Kecamatan Tompobulu
Kabupaten Bantaeng
Tahun 2014

47

Riwayat Pemeriksaan
Kehamilan
Ya
Tidak
Total

Panjang Utara
N
%
31
63,3
18
36,7
49
100

Bawa
N
28
6
34

%
82,4
17,6
100

Sumber: Data Primer 2014

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa di Dusun


Panjang Utara ada 31 jiwa (63,3%) yang memeriksakan kehamilan
dan 18 jiwa (36,7%) yang tidak memeriksakan kehamilan. Sedangkan
di Dusun Bawa ada 28 jiwa (82,4%) yang memeriksakan kehamilan
dan 6 jiwa (17,6%) yang tidak memeriksakan kehamilan.
3)Jumlah pemeriksaan kehamilan
Berdasarkan tabel di bawah, dapat kita simpulkan bahwa di
Dusun Panjang Utara ada 14 jiwa (46%) yang memeriksakan
kehamilannya lebih 4 kali, 11 jiwa (35%) yang

memeriksakan

kehamilannya 2-3 kali dan 6 jiwa (19%) yang pergi memeriksakan


kehamilannya hanya 1 kali. Sedangkan di Dusun Bawa ada 10 jiwa
(35,7%) yang memeriksakan kehamilannya lebih 4 kali dan 12 jiwa
(42,9%) yang memeriksakan kehamilannya 2-3 kali dan 6 jiwa
(21,4%) hanya 1 kali pergi memeriksakan kehamilannya.
Tabel 46
Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan Jumlah Pemeriksaan
Kehamilan di Dusun Panjang Utara dan Bawa Desa Labbo
Kecamatan Tompobulu Kabupaten Bantaeng
Tahun 2014
Pnjang Utara
N
%
14
46
11
35
6
19
31
100

Jumlah Pemeriksaan
Kehamilan Responden
Lebih 4 kali
2-3 kali
1 kali
Total
Sumber: Data Primer 2014

4) Tempat pemeriksaan kehamilan

48

Bawa
N
10
12
6
28

%
35,7
42,9
21,4
100

Berdasarkan tabel di atas dapat kita simpulkan bahwa di Dusun


Panjang Utara

ada 4 jiwa (12,9%) yang tempat memeriksakan

kehamilan di Dukun, 20 jiwa (64,5%) di Pusat Pelayanan Kesehatan


dan 7 jiwa (22,6%) yang tempat memeriksakan kehamilan di Tenaga
Kesehatan. Sedangkan di Dusun Bawa ada 5 jiwa (12,9%) yang
tempat memeriksakan kehamilan di Dukun, 18 jiwa (64,5%) di Pusat
Pelayanan Kesehatan dan5 jiwa (17,8%) yang tempat memeriksakan
kehamilan di Tenaga Kesehatan.

Tabel 47
Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan Tempat Pemeriksaan
Kehamilan di Dusun Panjang Utara dan Bawa Desa Labbo
Kecamatan Tompobulu Kabupaten Bantaeng
Tahun 2014
Tempat Pemeriksaan
Kehamilan
Dukun
Pusat Pelayanan
Kesehatan
Tenaga kesehatan
Total

Panjang Utara
N
%
4
12,9

Bawa
N
5

%
17,8

20

64,5

18

64,4

7
31

22,6
100

5
28

17,8
100

Sumber: Data Primer 2014

5) Jenis pelayanan kesehatan


Tabel 48
Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Pelayanan
Kesehatan di Dusun Panjang Utara dan Bawa Desa
Labbo Kecamatan Tompobulu
Kabupaten Bantaeng
Tahun 2014
Panjang Utara
N
%
5
18,5
0
0
0
0

Jenis Pelayanan
Kesehatan
BB&TB
Ukur LiLa
Ukur TD

49

Bawa
N
4
0
0

%
17,4
0
0

Imunisasi TT
Tablet Fe
Penyuluhan kesehatan
Semua
Total

0
0
5
17
27

0
0
18,5
63
100

0
0
3
16
23

0
0
13
69,6
100

Sumber: Data Primer 2014

Berdasarkan tabel di atas dapat kita simpulkan bahwa di Dusun


Panjang Utara ada 17 jiwa (63%) yang jenis Pelayanan Kesehatan
mencakup semua, 5 jiwa (18,5%) yang jenis Pelayanan Kesehatan
pengukuran BB & TB dan 5 jiwa (18,5%) hanya mendapatkan
penyuluhan. Sedangkan di Dusun Bawa ada 16 jiwa (69,6%) yang
jenis Pelayanan Kesehatan mencakup semua, 3 jiwa (13%) yang jenis
Pelayanan Kesehatan pengukuran BB & TB dan 4 jiwa (17,4%) hanya
mendapatkan penyuluhan.
6) Jarak pelayanan kesehatan
Berdasarkan tabel di bawah, dapat kita simpulkan bahwa di
Dusun Panjang Utara ada 18 jiwa (66,7%) yang mengatakan lokasi
Pelayanan Kesehatan jauh tapi mudah, 6 jiwa (22,2%) yang
mengatakan jauh dan sulit sementara 3 jiwa (11,1%) mengatakan
dekat dan mudah. Sedangkan di Dusun Bawa ada 12 jiwa (52,2%)
yang mengatakan lokasi Pelayanan Kesehatan jauh tapi mudah dan 11
jiwa (47,81%) mengatakan dekat dan mudah.
Tabel 49
Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan Jarak Pelayanan
Kesehatan di Dusun Panjang Utara dan Bawa Desa
Labbo Kecamatan Tompobulu
Kabupaten Bantaeng
Tahun 2014
Panjang Utara
N
%
18
66,7
6
22,2
3
11,1
27
100

Lokasi Pelayanan
Kesehatan Responden
Jauh tapi mudah
Jauh dan sulit
Dekat dan mudah
Total
Sumber: Data Primer 2014

50

Bawa
N
12
0
11
23

%
52,2
0
47,8
100

c. Data Kesehatan Kerja (KK)


1) Jenis pekerjaan
Di bawah ini, akan disajikan distribusi jumlah penduduk
berdasarkan jenis pekerjaan penduduk di Dusun Panjang Utara dan
Bawa:

Tabel 50
Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Pekerjaan di
Dusun Panjang Utara dan Bawa Desa Labbo Kecamatan
Tompobulu Kabupaten Bantaeng Tahun 2014
Panjang Utara
N
%
74
66,1
2
1,8
2
1,8
1
0,9
10
8,9
20
17,9
3
2,7
112
100

Jenis Pekerjaan
Responden
Petani
Pekerja Chipping/ Industri
Wiraswasta
Guru
Pelajar/mahasiswa
IRT
Tidak kerja
Total

Bawa
N
57
7
0
0
7
11
9
91

%
62,6
7,7
0
0
7,7
12,1
9,9
100

Sumber: Data Primer 2014

Berdasarkan tabel di atas dapat kita simpulkan bahwa sebagian


besar penduduk Dusun Panjang Utara berprofesi sebagai petani yaitu
74 jiwa (66,1%), dan hanya 1 jiwa (0,9%) berprofesi sebagai guru.
Sedangkan di dusun Bawa ada 57 (62,6%) yang bekerja sebagai
petani, 11 jiwa (12,1%) sebagai IRT, 9 jiwa (9,9%) yang tidak bekerja
dan 7 jiwa (7,7%) sebagai pekerja Chipping/industri.
2) Penggunaan pestisida
Tabel 51
Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan Penggunaan Pestisida
di Dusun Panjang Utara dan Bawa Desa Labbo Kecamatan
Tompobulu Kabupaten Bantaeng Tahun 2014
Penggunaan Pestisida

Panjang Utara

51

Bawa

Ya
Tidak
Total

46
28
74

62,2
37,8
100

41
16
57

72
28
100

Sumber: Data Primer 2014

Berdasarkan tabel di atas dapat kita simpulkan bahwa di Dusun


Panjang Utara ada 46 jiwa (62,2%) yang menggunakan pestisida dan
28 jiwa (37,8%) yang tidak menggunakan pestisida. Sedangkan di
Dusun Bawa ada 41 jiwa (72%) yang menggunakan pestisida dan 16
jiwa (28%) yang tidak menggunakan pestisida.
3) Penggunaan masker
Tabel 52
Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan Penggunaan Masker
(Petani) Penduduk di Dusun Panjang Utara dan Bawa Desa
Labbo Kecamatan Tompobulu Kabupaten Bantaeng
Tahun 2014
Penggunaan Masker Saat
Penyemprotan Pestisida
Ya
Tidak
Total
Sumber: Data Primer 2014

Panjang Utara
N
%
19
27
46

41,3
58,7
100

Bawa
N

19
22
41

46,3
53,7
100

Berdasarkan tabel di atas dapat kita simpulkan bahwa di Dusun


Panjang Utara ada 19 jiwa (41,3%) yang menggunakan masker saat
menyemprot pestisida dan 27 jiwa (58,7%) yang tidak menggunakan
masker saat menyemprot. Sedangkan di Dusun Bawa ada 19 jiwa
(46,3%) yang menggunakan masker saat menyemprot dan 22 jiwa
(28%)

yang

tidak

menggunakan

masker

saat

menyemprot

menggunakan pestisida.
4) Penggunaan sarung tangan
Berdasarkan tabel di bawah dapat kita simpulkan bahwa di
Dusun Panjang Utara ada 20 jiwa (43,5%) yang menggunakan sarung
tangan saat mencampur pestisida dan 26 jiwa (56,6%) yang tidak
menggunakan sarung tangan saat mencampur pestisida. Sedangkan di

52

Dusun Bawa, ada 13 jiwa (31,7%) yang menggunakan sarung tangan


saat mencampur pestisida dan 28 jiwa (41%) yang tidak menggunakan
sarung tangan saat mencampur pestisida.

Tabel 53
Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan Penggunaan Sarung
Tangan Saat Mencampur Pestisida (Bagi Petani) Penduduk di
Dusun Panjang Utara dan Bawa Desa Labbo Kecamatan
Tompobulu Kabupaten Bantaeng Tahun 2014
Penggunaan Sarung
Tangan Saat
Mencampur Pestisida
Ya
Tidak
Total

Panjang Utara

Bawa

20
26
46

43,5
56,6
100

13
28
41

31,7
68,3
100

Sumber : Data Primer 2014

5) Penggunaan baju dan celana panjang


Berdasarkan tabel di bawah, dapat kita simpulkan bahwa di
Dusun Panjang Utara ada 40 jiwa (87%) yang menggunakan pakaian
panjang dan 6 jiwa (13%) yang tidak menggunakan pakaian panjang.
Sedangkan di Dusun Bawa ada 36 jiwa (87,8%) yang menggunakan
pakaian panjang dan 5 jiwa (12,2%) yang tidak menggunakan pakaian
panjang.
Tabel 54
Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan Penggunaan Baju dan
Celana Panjang Saat Menyemprot (Bagi Petani) di Dusun
Panjang Utara dan Bawa Desa Labbo
Kecamatan Tompobulu
Kabupaten Bantaeng
Tahun 2014
Penggunaan Pakaian
Panjang Saat
Penyemprotan
Ya
Tidak

Panjang Utara
N
%
40
6

53

87
13

Bawa
N

36
5

87,8
12,2

Total

46

100

41

100

Sumber: Data Primer 2014

6)Memperhatikan arah angin saat menyemprot


Tabel 55
Distribusi Jumlah Penduduk yang Memeperhatikan Arah Angin
Saat Menyemprot (Bagi Petani) di Dusun Panjang Utara dan
Bawa Desa Labbo Kecamatan Tompobulu
Kabupaten Bantaeng
Tahun 2014
Memperhatikan Arah
Angin
Ya
Tidak
Total

Panjang Utara
N
%
32
14
46

69,6
30,4
100

Bawa
N

21
20
41

51,2
48,8
100

Sumber: Data Primer 2014

Berdasarkan tabel di atas dapat kita simpulkan bahwa di Dusun


Panjang Utara ada 32 jiwa (69,6%) yang memperhatikan arah angin
saat menyemprot pestisida dan 14 jiwa (30,4%) yang tidak
memperhatikan arah angin saat menyemprot pestisida. Sedangkan di
Dusun Bawa, ada 21 jiwa (51,2%) yang memperhatikan arah angin
saat menyemprot

pestisida dan 20 jiwa (48,8%) yang tidak

memperhatikan arah angin saat menyemprot pestisida.


d. Data Keluarga Berencana (KB)
1) Penggunaan alat kontrasepsi
Berdasarkan tabel di bawah dapat kita simpulkan bahwa di
Dusun Panjang Utara ada 21 jiwa (42,9%) yang menggunakan alat
kontrasepsi dan 28 jiwa (57,1%) yang tidak menggunakan alat
kontrasepsi. Sedangkan di Dusun Bawa ada 13 jiwa (38,2%) yang
menggunakan alat kontrasepsi dan 21 jiwa (61,8%) yang tidak
menggunakan alat kontrasepsi.

54

Tabel 56
Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan Penggunaan Alat
kontrasepsi Penduduk di Dusun Panjang Utara dan Bawa
Desa Labbo Kecamatan Tompobulu Kabupaten
Bantaeng
Tahun 2014
Penggunaan Alat
Kontrasepsi
Responden
Ya
Tidak
Total

Panjang Utara

Bawa

21
28
49

42,9
57,1
100

13
21
34

38,2
61,8
100

Sumber: Data Primer 2014

2) Jenis alat kontrasepsi


Di bawah ini, akan disajikan distribusi jumlah penduduk
berdasarkan jenis alat kontrasepsi yang digunakan penduduk wanita di
Dusun Panjang Utara dan Bawa:
Tabel 57
Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Alat Kontrasepsi
Penduduk di Dusun Panjang Utara dan Bawa Desa Labbo
Kecamatan Tompobulu Kabupaten Bantaeng
Tahun 2014
Jenis Alat
Kontrasepsi
Spiral
Kondom
Suntikan
Susuk
Pil
Tradisional
Total

Panjang Utara
N
%
0
0
1
4,8
19
90,4
0
0
1
4,8
0
0
21
100

Bawa
N
0
1
11
0
1
0
13

%
0
7,7
84,6
0
7,7
0
100

Sumber: Data Primer 2014

Tabel di atas menunjukkan bahwa di Dusun Panjang Utara ada


1 jiwa(4,8%) yang menggunakan jenis alat kontrasepsi kondom dan
91 jiwa (90,4%) yang menggunakan alat kontrasepsi suntikan dan 1

55

jiwa (4,8%) menggunkan alat kontrasepsi pil. Sedangkan di dusun


Bawa ada 1 jiwa(7,7%) yang menggunakan jenis alat kontrasepsi
kondom dan 11 jiwa (84,6%) yang menggunakan alat kontrasepsi
suntikan dan 1 jiwa (7,7%) menggunkan alat kontrasepsi pil.
3) Tempat mendapatkan pelayanan KB
Di bawah ini, akan disajikan distribusi jumlah penduduk
berdasarkan tempat penduduk di Dusun Panjang Utara dan Bawa
mendapatkan pelayanan KB:
Tabel 58
Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan Tempat Pelayanan KB
di Dusun Panjang Utara dan Bawa Desa Labbo Kecamatan
Tompobulu Kabupaten Bantaeng
Tahun 2014
Panjang Utara
N
%
11
52,4

Tempat Mendapatkan
Pelayanan KB Responden
PKM/Pustu/Posyandu
Bidan/Mantri/Perawat/Dokte
r praktek
Total

Bawa
N
10

%
76,9

10

47,6

23,1

21

100

13

100

Sumber: Data Primer 2014

Tabel di atas menunjukkan bahwa di Dusun Panjang Utara ada


11

jiwa

(52,4%)

yang

mendapatkan

pelayanan

KB

di

PKM/Pustu/Posyandu dan 10 jiwa (47,6%) yang mendapatkan


pelayanan KB di Bidan/Mantri/Perawat/Dokter praktek. Sedangkan di
Dusun Bawa ada 10 jiwa (76,9%) yang mendapatkan pelayanan KB
di PKM/Pustu/Posyandu dan 3 jiwa (23,1%) yang mendapatkan
pelayanan KB di Bidan/Mantri/Perawat/Dokter praktek.
4) Keluhan yang dirasakan saat KB
Di bawah ini, akan disajikan distribusi jumlah penduduk
berdasarkan keluhan yang dirasakan penduduk di Dusun Panjang
Utara dan Bawa saat menggunakan alat KB:

Tabel 59

56

Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan Keluhan yang


dirasakan saat KB Penduduk di Dusun Panjang Utara
dan Bawa Desa Labbo Kecamatan Tompobulu
Kabupaten Bantaeng
Tahun 2014
Keluhan yang
dirasakan responden
saat ber-KB
Tidak ada
Perubahan fisik
Gangguan percenaan
Gangguan siklus haid
Total

Panjang Utara

Bawa

20
0
0
1
21

95,8
0
0
4,2
100

10
2
0
1
13

76,9
15,4
0
7,7
100

Sumber: Data Primer 2014

Tabel di atas menunjukkan bahwa di Dusun Panjang Utara, ada


20 jiwa (95,8%) yang tidak merasakan keluhan saat KB dan 1 jiwa
(4,2 %) yang mengalami gangguan siklus haid saat KB. Sedangkan di
Dusun Bawa ada 10 jiwa(76,9%) yang tidak merasakan keluhan saat
KB, 2 jiwa (15,4%) yang mengalami perunahan fisik saat KB dan 1
jiwa (7,7%) yang mengalami pergangguan siklus haid saat KB.
5) Penolong persalinan
Dari tabel di bawah menunjukkan bahwa di Dusun Panjang
Utara ada 21 jiwa (43,7%) yang mendapatkan penolong persalinan
dukun, 15 jiwa (31,3%) yang mendapatkan penolong persalinan oleh
tenaga kesehatan dan 12 jiwa (25%) yang mendapatkan pertolongan
oleh keluarga. Sedangkan di Dusun Bawa ada 20 jiwa (58,5%) yang
mendapatkan penolong persalinan dukun, 10 jiwa (29,4%) yang
mendapatkan penolong persalinan oleh tenaga kesehatan dan 3 jiwa
(8,8%) yang mendapatkan pertolongan oleh keluarga.

Tabel 60
Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan Penolong Persalinan
Penduduk di Dusun Panjang Utara dan Bawa Desa Labbo
Kecamatan Tompobulu Kabupaten Bantaeng
57

Tahun 2014
Panjang Utara
N
%
21
43,7
15
31,3
12
25
48
100

Penolong Persalinan
Dukun
Tenaga kesehatan
Keluarga
Total

Bawa
N
20
10
3
34

%
58,8
29,4
8,8
100

Sumber: Data Primer 2014

e.

Perilaku Merokok
1) Jumlah penduduk laki-laki
Tabel 61
Distribusi Jumlah Penduduk Laki-Laki Berdasarkan Data
Perilaku Merokok di Dusun Panjang Utara dan Bawa
Desa Labbo Kecamatan Tompobulu
Kabupaten Bantaeng
Tahun 2014
Panjang Utara
N
%
39
91
4
9
43
100

Perilaku Merokok
Responden
Ya
Tidak
Total

Bawa
N
43
2
45

%
96
4
100

Sumber: Data Primer 2014

Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa di Dusun


Panjang Utara ada 39 jiwa (91 %) yang merokok dan 4 jiwa (9 %)
yang tidak merokok. Sedangkan di Dusun Bawa ada 43 jiwa (96 %)
yang merokok dan 2 jiwa (4 %) yang tidak merokok.

2) Jenis rokok yang dihisap


Di bawah ini, akan disajikan distribusi jumlah penduduk
berdasarkan jenis rokok yang dihisap penduduk di Dusun Panjang
Utara dan Bawa:
Tabel 62

58

Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Rokok yang


Dihisap Penduduk di Dusun Panjang Utara dan Bawa
Desa Labbo Kecamatan Tompobulu
Kabupaten Bantaeng
Tahun 2014
Jenis Rokok yang
Dihisap
Kretek
Filter
Total

Panjang Utara
N
%
18
46,2
21
53,8
39
100

Bawa
N
16
27
43

%
37,2
62,8
100

Sumber: Data Primer 2014

Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa di Dusun


Panjang Utara ada 18 jiwa

(46,2%) yang menggunakan jenis rokok

kretek dan 21 jiwa (53,8 %) yang menggunakan jenis rokok filter.


Sedangkan di Dusun Bawa ada 16 jiwa (37,2 %) yang menggunakan
jenis rokok kretek dan 27 jiwa (62,8 %) yang menggunakan jenis
rokok filter.
3) Jumlah rokok yang dihisap
Berdasarkan data di bawah dapat disimpulkan bahwa di Dusun
Panjang Utara ada 7 jiwa

(17,9 %) yang jumlah rokok yang dihisap

1-5 batang dan 19 jiwa (48,7 %) yang jumlah rokok yang dihisap 510 batang dan 13 jiwa (33,3 %) yang jumlah rokok yang dihisap >10
batang Sedangkan di Dusun Bawa ada 10 jiwa (23,3 %) yang jumlah
rokok yang dihisap 1-5 batang dan 12 jiwa (27,9 %) yang jumlah
rokok yang dihisap 5-10 batang dan 21 jiwa (48,8 %) yang jumlah
rokok yang dihisap >10 batang.

Tabel 63
Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan Jumlah Rokok
Yang Dihisap Per Hari di Dusun Panjang Utara dan
Bawa Desa Labbo Kecamatan Tompobulu
Kabupaten Bantaeng
Tahun 2014

59

Jumlah Rokok yang


Dihisap per Hari
1-5 Batang
5-10 Batang
Lebih 10 Batang
Total

Panjang Utara
N
%
7
17,9
19
48,7
13
33,3
39
100

Bawa
N
10
12
21
43

%
23,3
27,9
48,8
100

Sumber: Data Primer 2014

4) Tempat merokok
Di bawah ini, akan disajikan distribusi jumlah penduduk
berdasarkan tempat penduduk di Dusun Panjang Utara dan Bawa
merokok:
Tabel 64
Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan Tempat Merokok di
Dusun Panjang Utara dan Bawa Desa Labbo Kecamatan
Tompobulu Kabupaten Bantaeng
Tahun 2014
Panjang Utara
N
%
25
64,1
14
35,9
39
100

Tempat Merokok
Di Dalam Rumah
Di Luar Rumah
Total

Bawa
N
25
18
43

%
58,1
41,9
100

Sumber: Data Primer 2014

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa di Dusun Panjang Utara


ada 25 jiwa (64,1 %) yang merokok dalam rumah dan 14 jiwa (35,9
%) yang merokok di luar rumah. Sedangkan di Dusun Bawa ada 25
jiwa(58,1 %) yang merokok dalam rumah dan 18 jiwa (41,9 %) yang
tempat merokok luar rumah.
5) Tipe perokok
Di bawah ini, akan disajikan distribusi jumlah penduduk
berdasarkan tipe perokok penduduk di Dusun Panjang Utara dan
Bawa:
Tabel 65
Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan Tipe Perokok di Dusun
Panjang Utara dan Bawa Desa Labbo Kecamatan
Tompobulu Kabupaten Bantaeng
60

Tahun 2014
Panjang Utara
N
%
13
64,1
26
35,9
39
100

Tipe Perokok
Perokok Dalam
Perokok Dangkal
Total

Bawa
N
21
22
43

%
48,8
51,2
100

Sumber: Data Primer 2014

Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa di Dusun


Panjang Utara ada 13 jiwa (64,1 %) tipe perokok dalam dan 26 jiwa
(35,9 %) yang tipe perokok dangkal. Sedangkan di Dusun Bawa ada
21 jiwa (48,8 %) yang tipe perokok dalam dan 22 jiwa (51,2 %) yang
tipe perokok dangkal.
f. Data Tuberkolosis (TB)
1) Penjaringan suspect Tuberculosis
Di bawah ini, akan disajikan distribusi jumlah penduduk
berdasarkan penjaringan suspect tuberculosis penduduk di Dusun
Panjang Utara dan Bawa:

Tabel 66
Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan Penjaringan Suspect
Tuberculosis di Dusun Panjang Utara dan Bawa Desa Labbo
Kecamatan Tompobulu Kabupaten Bantaeng
Tahun 2014

Keluhan
n
Batuk
berdahak
Batuk berdarah

Panjang Utara
Ya
Tidak Total
42
70
112

Ya
35

Bawa
Tidak
56

Total
91

37,5

62,5

100

38,5

61,5

100

108

112

87

91

3,6

96,4

100

4,4

95,6

100

61

Batuk
berdahak
bercampur
darah

110

112

84

91

4,4

95,6

100

7,7

92,3

100

16

96

112

19

72

91

Nyeri dada

%
n

14,3
13

85,7
99

100
112

20,9
10

79,1
81

100
91

Sesak napas
Berkeringat
pada malam
hari tanpa
kegiatan

11,6

88,4

100

11

89

100

106

112

20

71

91

5,4

94,6

100

22

78

100

Demam lebih
dari 1 bulan

10

102

112

82

91

8,9

91,1

100

9,9

90,1

100

15

97

112

10

81

91

13,4

86,6

100

11

89

100

18

94

112

15

76

91

16,1

83,9

100

16,5

83,5

100

64

48

112

49

42

91

57,1

42,9

100

53,8

46,2

100

Berat badan
turun selama 3
bulan
Nafsu makan
menurun
Responden
memeriksakan
diri kepusat
yankes

Sumber: Data Primer 2014

Tabel di atas menunjukkan dalam penjaringan suspect


tubercolosis terdapat 2 jiwa

terdeteksi menderita TBC di Dusun

Panjang Utara, sedangkan di Dusun Bawa ada 7 jiwa (7.7%)


terdeteksi menderita TBC.
2) Lama keluhan
Tabel 67
Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan Lama Keluhan di
Dusun Panjang Utara dan Bawa Desa Labbo Kecamatan
Tompobulu Kabupaten Bantaeng
Tahun 2014
Lama keluhan

Panjang Utara
N
%

62

Bawa
%

Batuk
berdahak
Batuk
Berdarah
Batuk
berdahak
bercampur
darah

1 minggu
2-3 minggu
> 3 minggu
Total
1 minggu
2-3 minggu
> 3 minggu
Total
1 minggu
2 minggu
> 3 minggu
Total

30
3
9
42
1
1
2
4
0
2
0
2

71,4
7,2
23
100
25
25
50
100
0
100
0
100

26
7
2
35
3
1
0
4
5
2
0
7

74,3
20
5,7
100
75
25
0
100
71,4
28,6
0
100

Sumber: Data Primer 2014

Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa dari 42 yang


batuk berdahak di Dusun Panjang Utara, sebanyak 30 jiwa (71,4%)
mengalami batuk berdahak selama 1 minggu, 3 jiwa (7,2%) yang
batuk berdahak selama 2-3 minggu, 9 jiwa (23%) yang batuk selama >
3 minggu. Sementara batu berdarah terdapat 4 jiwa, ada 1 jiwa batuk
berdarah selama 1 minggu, 1 jiwa batuk berdarah 2-3 minggu dan 2
jiwa batuk berdarah >3 minggu. Dan batuk berdahak bercampur darah
sebanyak 2 jiwa batuk selama 2 minggu. Sedangkan di Dusun Bawa
dari 35 jiwa, sebanyak 26 jiwa (74,3%) mengalami batuk berdahak
selama 1 minggu, 7 jiwa (20%) yang batuk berdahak selama 2-3
minggu, 2 jiwa (5,7%) yang batuk selama > 3 minggu. Sementara batu
berdarah terdapat 4 jiwa, ada 3 jiwa batuk berdarah selama 1 minggu,
1 jiwa batuk berdarah 2-3 minggu dan 2 jiwa batuk berdarah >3
minggu. Dan batuk berdahak bercampur darah sebanyak 7 jiwa, 5 jiwa
batuk selama 1 minggu dan 2 jiwa batuk bercampur darah >3 minggu.
g. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
1) Frekuensi mandi
Di bawah ini, akan disajikan distribusi jumlah penduduk
berdasarkan frekuensi mandi penduduk di Dusun Panjang Utara dan
Bawa:
Tabel 68
63

Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan Frekuensi Mandi


Penduduk di Dusun Panjang Utara dan Bawa Desa Labbo
Kecamatan Tompobulu Kabupaten Bantaeng
Tahun 2014
Panjang Utara
N
%
52
46.4
60
53.6
112
100

Frekuensi Mandi
1 kali sehari
>1 kali sehari
Total

Bawa
N
%
24
26.4
67
73.6
91
100

Sumber: Data Primer 2014

Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa di dusun


Panjang Utara ada 52 jiwa (46,4 %) yang memiliki kebiasaan mandi 1
kali sehari dan 60 jiwa (53,6%) yang memiliki kebiasaan mandi >1
kali sehari. Sedangkan di dusun Bawa ada 24 jiwa (26,4%) yang
memiliki kebiasaan mandi 1 kali sehari dan 67 jiwa (73,6%) yang
memiliki kebiasaan mansi >1 kali sehari.

2) Frekuensi memotong kuku


Tabel 69
Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan Frekuensi Memotong
Kuku di Dusun Panjang Utara dan Bawa
Desa Labbo Kecamatan Tompobulu
Kabupaten Bantaeng
Tahun 2014
Panjang Utara
N
%
51
45.5

Frekuensi Memotong
Kuku
Setiap kali kuku panjang
Hanya jika ingin
memotong
Total

Bawa
N
36

%
39.6

61

54.5

55

60.4

112

100

91

100

Sumber: Data Primer 2014

Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa di dusun


Panjang Utara ada 51 jiwa (45,5%) yang

64

memiliki kebiasaan

memotong kuku pada saat panjang dan 61 jiwa (54,5%) yang


memiliki kebiasaan memotong kuku pada saat mau. Sedangkan di
dusun Bawa ada 36 jiwa (39,6%) yang

memiliki kebiasaan

memotong kuku pada saat panjang dan 55 jiwa (54,5%) yang


memiliki kebiasaan memotong kuku pada saat mau.
3) Penggunaan alas kaki saat keluar rumah
Tabel 70
Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan Kebiasaan Pemakaian
Alas Kaki di Dusun Panjang Utara dan Bawa Desa Labbo
Kecamatan Tompobulu Kabupaten Bantaeng
Tahun 2014
Pemakaian Alas Kaki
Responden saat Keluar
Rumah
Ya
Tidak
Total

Panjang Utara

Bawa

108
4
112

96,4
3,6
100

82
9
91

90,1
9,9
100

Sumber: Data Primer 2014

Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa di dusun


Panjang Utara ada 108 jiwa (96,4 %) yang

memiliki kebiasaan

memakai alas kaki saat keluar rumah dan 4 jiwa (3,6%) yang tidak
memiliki kebiasaan memakai alas kaki saat keluar rumah. Sedangkan
di dusun Bawa ada 82 jiwa (90,1%) memiliki kebiasaan memakai alas
kaki saat keluar rumah dan 9 jiwa (9,9%) yang tidak memiliki
kebiasaan memakai alas kaki saat keluar rumah.
4) Kebiasaan menggosok gigi
Tabel 71
Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan Kebiasaan Menggosok
Gigi di Dusun Panjang Utara dan Bawa Desa Labbo
Kecamatan Tompobulu Kabupaten Bantaeng
Tahun 2014
Kebiasaan Mengosok
Gigi Responden
Ya
Tidak
Total

Panjang Utara
N
%
106
94,6
6
5,4
112
100
65

Bawa
N
90
1
91

%
98,9
1,1
100

Sumber: Data Primer 2014

Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa di Dusun


Panjang Utara

ada 106 jiwa (94,6%) yang

memiliki kebiasaan

menggosok gigi dan 6 jiwa (5,4 %) yang tidak memiliki kebiasaan


menggosok gigi. Sedangkan di Dusun Bawa ada 90 jiwa (98,9%)
yang memiliki kebiasaan menggosok gigi dan 1 jiwa (1,1 %) yang
tidak memiliki kebiasaan menggosok gigi.
5) Frekuensi menggosok gigi
Di bawah ini, akan disajikan distribusi jumlah penduduk
berdasarkan frekuensi menggosok gigi penduduk di Dusun Panjang
Utara dan Bawa:

Tabel 72
Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan Frekuensi Menggosok
Gigi di Dusun Panjang Utara dan Bawa Desa Labbo
Kecamatan Tompobulu Kabupaten Bantaeng
Tahun 2014
Panjang Utara
N
%
80
75,5
6
5,7
20
18,8
106
100

Frekuensi Menggosok
Gigi Responden
Mengikuti Jadwal Mandi
Setiap Selesai Makan
Pagi dan Malam Hari
Total

Bawa
N
77
4
9
90

%
85,6
4,4
10
100

Sumber: Data Primer 2014

Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa di Dusun


Panjang Utara ada 80 jiwa (75,5%) yang

memiliki kebiasaan

menggosok gigi pada saat mandi, 6 jiwa (5,7%) yang memiliki


kebiasaan menggosok gigi setiap selesai makan dan 20 jiwa (18,8%)
yang

memiliki kebiasaan menggosok gigi pagi dan malam hari.

Sedangkan di Dusun Bawa ada 77 jiwa (85,6%) yang

memiliki

kebiasaan menggosok gigi pada saat mandi, 4 jiwa (4,4%) yang


66

memiliki kebiasaan menggosok gigi setiap selesai makan dan 9 jiwa


(10%) yang memiliki kebiasaan menggosok gigi pagi dan malam
hari.
6) Kebiasaan mencuci tangan
Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa di Dusun
Panjang Utara dari 112 jiwa, ada 110 (98%) jiwa yang sering mencuci
tangan dan 2 jiwa (1,8%) yang jarang mencuci tangan. Sedangkan di
Dusun Bawa dari 91 jiwa (100%) semuanya sering mencuci tangan.
Di bawah ini, akan disajikan distribusi jumlah penduduk
berdasarkan kebiasaan mencuci tangan penduduk di Dusun Panjang
Utara dan Bawa:

Tabel 73
Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan Kebiasaan Mencuci
Tangan di Dusun Panjang Utara dan Bawa Desa Labbo
Kecamatan Tompobulu Kabupaten Bantaeng
Tahun 2014
Panjang Utara
N
%
110
98.2
2
1.8
112
100

Kebiasaan Mencuci
tangan
Ya
Tidak
Total

Bawa
N
91
0
91

%
100
0
100

Sumber : Data Primer 2014

7) Cara mencuci tangan


Di bawah ini, akan disajikan distribusi jumlah penduduk
berdasarkan cara penduduk di Dusun Panjang Utara dan Bawa
mencuci tangannya:
Tabel 74
Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan Cara Mencuci
Tangan di Dusun Panjang Utara dan Bawa Desa Labbo
Kecamatan Tompobulu Kabupaten Bantaeng
Tahun 2014
Cara mencuci tangan

Panjang Utara

67

Bawa

Memakai sabun dan air

56

50,9

32

35.2

Cukup dengan air saja

54

49,1

59

64.8

Total

110

100

91

100

Sumber : Data Primer 2014

Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa di Dusun


Panjang Utara dari 110 jiwa yang sering mencuci tangan, 56 jiwa
(50,9%) mencuci tangan memakai sabun dan air dan 54 (49,1%) jiwa
mencuci tangan hanya menggunakan air. Sedangkan di Dusun
Bawadari 91 jiwa yang sering mencuci tangan, 32 jiwa (35,2%)
mencuci tangan memakai sabun dan air dan 59 jiwa (64,8%) mencuci
tangan hanya menggunakan air saja.
h. Pemahaman Agama (PA)
1) Pengetahuan mengenai gerakan shalat
Tabel 75
Distribusi Jumlah Penduduk Tentang Pengetahuan Gerakan
Shalat di Dusun Panjang Utara dan Bawa Desa Labbo
Kecamatan Tompobulu Kabupaten Bantaeng
Tahun 2014
Tahu Gerakan Shalat
Ya
Tidak
Total

Panjang Utara
N
%
108
96.4
4
3.6
112
100

Bawa
N
86
5
91

%
94.5
5.5
100

Sumber: Data Primer 2014

Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa dari 112


jiwa penduduk di Dusun Panjang Utara, 108 jiwa (96,4%) tahu
gerakan shalat, dan 4 jiwa (7,3%) tidak tahu gerakan shalat.
Sedangkan di Dusun Bawa dari 91 jiwa, 86 jiwa

(94,5%) tahu

gerakan Shalat dan 5 jiwa (5,5%) tidak tahu gerakan shalat.


2) Pengetahuan mengenai bacaan shalat

68

Di bawah ini, akan disajikan distribusi jumlah penduduk


berdasarkan pengetahuan bacaan shalat penduduk di Dusun Panjang
Utara dan Bawa:
Tabel 76
Distribusi Jumlah Penduduk Tentang Pengetahuan Bacaan Shalat
di Dusun Panjang Utara dan Bawa Desa Labbo Kecamatan
Tompobulu Kabupaten Bantaeng
Tahun 2014
Panjang Utara
N
%
105
93.8
7
6.2
112
100

Tahu Bacaan Shalat


Ya
Tidak
Total

Bawa
N
84
7
91

%
92.3
7.7
100

Sumber: Data Primer 2014

Berdasarkan tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa dari 112 jiwa


Penduduk Dusun panjang Utara, 105 jiwa (93,8%) tahu bacaan shalat
dan 7 jiwa (6,2%) tidak tahu bacaan shalat. Sedangkan di Dusun
Bawa dari 91 jiwa, 84 jiwa (92,3%) tahu bacaan shalat dan 7 jiwa
(7,7%) tidak tahu bacaan shalat.
3) Kemampuan membaca Al-Quran
Di bawah ini, akan disajikan distribusi jumlah penduduk
berdasarkan kemampuan membaca Al-Quran penduduk di Dusun
Panjang Utara dan Bawa:
Tabel 77
Distribusi Jumlah Penduduk Tentang Pengetahuan
Membaca Al-Quran di Dusun Panjang Utara dan
Bawa Desa Labbo Kecamatan Tompobulu
Kabupaten Bantaeng
Tahun 2014
Tahu Membaca
Al-Quran
Ya
Tidak
Total

Panjang Utara
N
%
91
81.2
21
18.8
112
100

Sumber: Data Primer 2014

69

Bawa
N
65
26
91

%
71.4
28.6
100

Berdasarkan tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa dari 112 jiwa


penduduk Dusun panjang Utara, 91 jiwa (81,2%) tahu membaca AlQuran dan 21 jiwa (18,8%) tidak tahu membaca Al-Quran.
Sedangkan di Dusun Bawa dari 91 jiwa, 65 jiwa (71,4%) tahu
membaca Al-Qurqn dan 26 jiwa (28,6%) tidak tahu membaca AlQuran.
4) Pengetahuan mengenai cara berwudhu
Di bawah ini, akan disajikan distribusi jumlah penduduk
berdasarkan pengetahuan penduduk di Dusun Panjang Utara dan
Bawa mengenai tata cara berwudhu:

Tabel 78
Distribusi Jumlah Penduduk Tentang Pengetahuan Berwudhu di
Dusun Panjang Utara dan Bawa Desa Labbo Kecamatan
Tompobulu Kabupaten Bantaeng
Tahun 2014
Tahu Bewudhu
Ya
Tidak
Total

Panjang Utara
N
%
107
95.5
5
4.5
112
100

Bawa
N
87
4
91

%
95.6
4.4
100

Sumber: Data Primer 2014

Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa dari 112


jiwa Penduduk Dusun panjang Utara, 107 jiwa (95,5%) tahu
berwudhu dan 5 jiwa (4,5%) tidak tahu berwudhu. Sedangkan di
Dusun Bawa dari 91 jiwa, 87 jiwa (95,6%) tahu berwudhu dan 4 jiwa
(4,4%) tidak tahu berwudhu.
5) Pengetahuan mengenai cara bertayammum
Di bawah ini, akan disajikan distribusi jumlah penduduk
berdasarkan pengetahuan penduduk di Dusun Panjang Utara dan
Bawa mengenai tata cara tayammum:
Tabel 79

70

Distribusi Jumlah Penduduk Tentang Cara Bertayammum di


Dusun Panjang Utara dan Bawa Desa Labbo Kecamatan
Tompobulu Kabupaten Bantaeng
Tahun 2014
Panjang Utara
N
%
37
33
75
67
112
100

Tahu Bertayammum
Ya
Tidak
Total

Bawa
N
22
69
91

%
24.2
75.8
100

Sumber: Data Primer 2014

Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa dari 112


jiwa Penduduk Dusun panjang Utara, 37 jiwa (33%) tahu
bertayammum dan 75 jiwa (67%) tidak tahu bertayammum.
Sedangkan di Dusun Bawa dari 91 jiwa, 22 jiwa (24,2%) tahu
bertayammum dan 69 jiwa (75,8%) tidak tahu bertayammum.
6) Pengetahuan mengenai beristinja
Di bawah ini, akan disajikan distribusi jumlah penduduk
berdasarkan pengetahuan penduduk di Dusun Panjang Utara dan
Bawa mengenai tata cara beristinja:
Tabel 80
Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan Pengetahuan
Beristinja di Dusun Panjang Utara dan Bawa Desa
Labbo Kecamatan Tompobulu
Kabupaten Bantaeng
Tahun 2014
Tahu Beristinja
Ya
Tidak
Total

Panjang Utara
N
%
33
29.5
79
70.5
112
100.0

Bawa
N
7
84
91

%
7.7
92.3
100.0

Sumber: Data Primer 2014

Berdasarkan tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa dari 112 jiwa


Penduduk Dusun panjang Utara, 33 jiwa (29,5%) tahu beristinja dan
79 jiwa (70,5%) tidak tahu beristinja. Sedangkan di Dusun Bawa dari

71

91 jiwa, 7 jiwa (7,7%) tahu beristinja dan 84 jiwa (92,3 %) tidak tahu
beristinja.
B. Pembahasan
1. Rumusan Identifikasi Masalah
Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual
maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif
secara sosial dan ekonomi (UU No. 36 Tahun 2009). Kesehatan
merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia. Tidak dapat dipungkiri
bahwa masalah kesehatan merupakan masalah yang multi dimensi yang
juga disebabkan dari multi faktor dan penanganannya membutuhkan
tenaga dan pikiran dari berbagai disiplin ilmu.
Pengalaman Belajar Lapangan (PBL) 1 ini menuntut mahasiswa
peserta PBL untuk melakukan pendataan di masyarakat, kemudian
menemukan prioritas masalah kesehatan yang terjadi di masyarakat serta
mampu memahami budaya setempat.
Pembahasan ini akan memberikan sedikit gambaran tentang fakta
menyangkut masalah kesehatan yang ditemukan saat melakukan PBL 1
selama 2 minggu atau 14 hari di Dusun Panjang Utara dan Bawa Desa
Labbo Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Bantaeng. Adapun fakta-fakta
tersebut antara lain sebagai berikut :
a. Rumah Tangga dan Sosial Ekonomi
Berdasarkan hasil dari data rumah tangga dan
sosial ekonomi yang telah dipaparkan di atas, maka
dapat diketahui bahwa masih banyak rumah tangga,
baik di Dusun Panjang Utara maupun Dusun Bawa yang
berada dalam status ekonomi yang kurang. Dapat
dilihat pada penghasilan masyarakat setempat, dimana
pendapatan masyarakat umumnya berasal dari hasil
perkebunan/panen mereka (89.4% pada Dusun Panjang
Utara dan 96.2% pada Dusun Bawa) yang hanya

72

diperoleh

sekali

dalam

setahun.

Adapun

hasil

perkebunan utama di Dusun Panjang Utara maupun di


Dusun Bawa yaitu kopi. Akan tetapi, masyarakat sudah
mulai beralih ke cengkeh dengan alasan harga jual yang
lebih mahal, dan hal ini dilakukan tanpa menghilangkan
tanaman kopi mereka.
Kopi dan cengkeh hanya dipanen sekali dalam
setahun, sehingga hasil dari penjualannya menjadi
pegangan

untuk

menghidupi

masyarakat

keluarganya

setempat

sampai

pada

untuk
setahun

kedepannya. Banyak masyarakat yang mengatakan


bahwa

penghasilan

mereka

tidak

menentu

setiap

tahunnya dikarenakan harga jual biji kopi yang tidak


menentu,

kadang

naik

dan

kadang

turun.

Itulah

mengapa banyak masyarakat yang mulai menanam


cengkeh di kebun mereka.
Kurangnya ekonomi ini tentunya berpengaruh
pada

pemenuhan

setempat,

kebutuhan

kepemilikan

pangan

jamban,

masyarakat

dan

pencarian

pengobatan masyarakat. Terkhusus pada pencarian


pengobatan, sebagian masyarakat baik itu di Dusun
Panjang

Utara

pengobatan

maupun
pada

Bawa,

sudah

pusat

kesehatan/puskesmas/poskesdes

mencari
pelayanan

walaupun

harus

menempuh jarak yang cukup jauh karena dapat diakses


dengan menggunakan alat transportasi umum/petepete, dan ada pula sebagian masyarakat yang lebih
memilih untuk mencari obat sendiri melalui warungwarung yang ada di sekitar rumah mereka karena tidak
ada/kurangnya biaya jika harus menggunakan alat

73

transportasi

umum/pete-pete

untuk

pergi

ke

puskesmas/poskesdes.
b. Masalah Gizi dan Kesehatan Balita
Sebagian besar status kesehatan balita di Dusun Panjang Utara
dan Bawa cukup baik. Dilihat dari hasil pendataan, dari 30 KK yang
memiliki balita, ada 17 balita yang mendapatkan imunisasi lengkap, 9
balita yang mendapatkan imunisasi tapi tidak lengkap dan 4 balita
yang tidak mendapatkan imunisasi.
Selain itu, sebagian besar orang tua menyadari pentingnya
pemberian ASI (Air Susu Ibu). Terbukti dari 30 balita, ada 25 balita
yang mendapatkan ASI dan 5 balita tidak mendapatkan ASI. Dari
kesemua balita tersebut, mereka mendapatkan ASI pertama sesaat
setelah dilahirkan.
c. Masalah Gizi dan Kesehatan Ibu Hamil
Berdasarkan hasil pendataan, dari 83 ibu yang pernah hamil,
terdapat 59 ibu yang pernah memeriksakan kehamilannya dan paling
banyak memeriksakan kehamilannya di puskesmas (pusat pelayanan
kesehatan) dan rumah bidan (tenaga kesehatan) dengan alasan mudah
dijangkau. Frekuensi pemeriksaan kehamilan tiap ibu berbeda-beda.
Yang memeriksakan kehamilan lebih dari 4 kali sebanyak 24 ibu, yang
memeriksakan kehamilan 2-3 kali sebanyak 23 ibu, dan yang
memeriksakan kehamilan sekali saja ada 12 ibu.
d. Masalah Kesehatan Lingkungan
Berdasarkan data yang telah dipaparkan di atas,
dapat diketahui bahwa masih banyak masyrakat yang
tidak memiliki jamban, tidak memiliki SPAL, memiliki
kebiasaan
tempatnya,

membuang
dan

sampah

menggunakan

yang

tidak

pada

bahan

bakar

kayu.

Hampir sebagian masyarakat tidak memiliki jamban


(42.4% di Dusun Panjang Utara dan 53.8% di Dusun
Bawa) sehingga dalam melakukan kebiasaan buang air,

74

mereka melakukannya di tempat-tempat yang tidak


semestinya seperti di kebun dan semak-semak.
Kemudian tidak adanya SPAL pada rumah-rumah
penduduk. Ada beberapa masyarakat (25.5% di Dusun
Panjang

Utara

membuang

dan

10%

di

air

penampungan/peresapan

Dusun

Bawa)

limbahnya
dan

ada

sebagian

yang
pada
besar

masyarakat yang membuang air limbahnya di sekitar


rumah (63.6% pada Dusun Panjang Utara dan 75% pada
Dusun Bawa). Hal ini tentu akan berpengaruh pada
kesehatan anggota keluarga yang tinggal di rumah
tersebut karena air yang menggenang di sekitar rumah
akan menjadi tempat perkembangbiakan yang baik bagi
nyamuk. Dari data yang diperoleh, sudah ditemukan
beberapa masyarakat yang mengalami demam dan
lebih parahnya ada beberapa yang menderita typus dan
malaria.
Untuk kepemilikan tempat sampah, tidak ada
satupun rumah tangga yang memiliki tempat sampah.
Masyarakat umumnya membuang sampah mereka di
halaman belakang rumah dan semak-semak. Hal ini
terkait dengan tidak adanya TPS (Tempat Pembuangan
Sementara) maupun TPA (Tempat Pembuangan Akhir)
sehingga masyarakat tidak tahu harus membuang
sampahnya dimana.
e. Gizi Keluarga
Penggunaan garam beryodium merupakan salah
satu masalah yang menunjukkan hasil yang signifikan.
Dimana sebagian masyarakat (51.5% di Dusun Panjang
Utara dan 57.7% di Dusun Bawa) masih mengkonsumsi
garam yang tidak beryodium atau garam yang dijual
per-karung. Hal ini tentu berkaitan dengan penghasilan

75

masyarakat setempat sehingga mereka lebih memilih


untuk membeli garam yang tidak beryodium karena
harganya yang murah dengan jumlah yang banyak dan
berbeda jauh dengan garam beryodium yang dijual di
pasar. Selain itu, hal ini juga dikarenakan kurangnya
pengetahuan masyarakat mengenai manfaat dari garam
beryodium itu sendiri. Sehingga masih mengkonsumsi
garam yang tidak beryodium.
f. Keluarga Berencana
Program KB di Indonesia merupakan salah satu program
pemerintah untuk menekan jumlah pertumbuhan penduduk di
Indonesia. Program ini juga diterapkan di Dusun Panjang Utara dan
Bawa namun belum efektif. Hal tersebut dibuktikan dengan masih
rendahnya jumlah ibu yang mengikuti program KB dibandingkan
dengan yang tidak mengikuti program KB. Didapatkan bahwa dari 83
ibu, hanya 34 ibu yang menggunakan alat kontrasepsi (mengikuti
program KB) dan 49 yang tidak menggunakan alat kontrasepsi (tidak
mengikuti program KB).
g. Perilaku Merokok
Berdasarkan hasil pendataan, dari 88 responden laki-laki yang
merokok, ada 82 jiwa yang merokok dan 6 jiwa yang tidak merokok.
Sehingga dapat dikatakan bahwa tingkat perilaku merokok penduduk
di Dusun Panjang Utara dan Bawa masih sangat tinggi. Hal ini tentu
akan berdampak pada kesehatan penduduk itu sendiri, baik yang
merupakan perokok aktif maupun pasif. Seperti yang ditemukan pada
saat dilakukan pendataan, terdapat beberapa responden yang bisa
dikatakan positif menderita Tuberculosis, yang tentunya hal ini dapat
menjadi ancaman bagi orang disekitar khususnya anggota keluarganya.
Tingginya perilaku merokok disini terkait dengan pekerjaan
penduduk yang utamanya bekerja sebagai petani. Mereka mengatakan
bahwa akan merasa tidak bersemangat jika bekerja tanpa merokok.

76

Bahkan ada yang mengatakan bahwa tidak masalah jika mereka


merasa lapar karena dengan merokok, mereka tidak merasa lapar lagi.
h. Masalah Pemahaman Agama
Masalah pemahaman agama di masyarakat yang cenderung
perlu ditingkatkan adalah tentang cara tayammum dan beristinja sesuai
syariat Islam. Berdasarkan data yang telah dipaparkan sebelumnya,
dapat diketahui bahwa sebagian besar masyarakat tidak tahu cara
bertayammum dan beristinja, baik dikalangan orang tua terlebih lagi
dikalangan pemuda.
i. Masalah Kepemilikan Kandang Ternak dengan Jaraknya Dari Rumah
Dan Frekuensi Membersihkannya
Berdasarkan data yang telah dipaparkan sebelumnya, dapat
diketahui bahwa terdapat 41 KK di Dusun Panjang Utara dan 31 KK
di Dusun Bawa yang memiliki kandang ternak. Adapun dari segi
jarak kandangnya dari rumah, sebagian besar jaraknya berada 1 meter
dari rumah (46.3% di Dusun Panjang Utara dan 83.9% di Dusun
Bawa), tepatnya di bawah rumah masyarakat yang umumnya
memiliki

rumah

dengan

jenis

rumah

panggung.

Frekuensi

membersihkannya pun masih sangat kurang karena sebagian besar


masyarakat hanya membersihkan kandang ternaknya 1 kali dalam 1
bulan (39% di Dusun Panjang Utara dan 45.2% di Dusun Bawa).
2. Penentuan Prioritas Masalah
Berdasarkan beberapa rumusan masalah di atas dan setelah kami
melakukan kegiatan Focus Group Discussion (FGD), maka dapat ditarik
prioritas masalah kesehatan utama di Dusun Panjang Utara dan Bawa
Desa Labbo Kec. Tompobulu Kab. Bantaeng yaitu sebagai berikut:
a. Masalah Kesehatan Kerja
Dalam hal ini, masalah kesehatan kerja yang terkait adalah
penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) pada saat melakukan pekerjaan
penduduk sebagai seorang petani, seperti tidak menggunakan masker
dan sarung tangan saat menggunakan pestisida.
Dari 203 jiwa, ada 131 jiwa yang bekerja sebagai petani. Dan
dari 131 jiwa yang bekerja sebagai petani tersebut, ada 38 jiwa yang

77

menggunakan masker dan 49 jiwa yang tidak menggunakan masker.


Adapun yang menggunakan sarung tangan yaitu 33 jiwa dan ada 54
jiwa yang tidak menggunakan sarung tangan.
Bagi para petani yang tidak menggunakan sarung tangan,
mereka mengatakan bahwa mereka sering mengalami gangguan
kesehatan pada kulit seperti kemerahan dan gatal.
b. Masalah Kesehatan Lingkungan
Dalam masalah kesehatan lingkungan, mayoritas yang diambil
sebagai masalah adalah pengadaan SPAL di setiap rumah dan tempat
pembuangan sampah dimana di Dusun Panjang Utara dan Bawa tidak
ada KK yang mempunyai SPAL dan tempat pembuangan sampah.
Sedangkan untuk jamban, dari 66 KK hanya 38 KK yang
menggunakan jamban.
c. Masalah Gizi Keluarga
Gizi keluarga mencakup masalah dimana masih banyaknya
kalangan masyarakat yang belum menggunakan garam beryodium,
yakni 51.5% di Dusun Panjang Utara dan 57.7% di Dusun
Bawa. Hal tersebut menyebabkan tingginya angka kejadian penyakit
gondok di daerah tersebut karena mengingat lokasi desanya yang
merupakan daerah pegunungan.
d. Masalah Perilaku Merokok
Berdasarkan hasil pendataan, dari 88 responden laki-laki yang
merokok, ada 82 jiwa yang merokok dan 4 yang tidak merokok.
e. Masalah Kepemilikan Kandang Ternak dengan Jaraknya Dari Rumah
Dan Frekuensi Membersihkannya
Masalah kepemilikan kandang ternak dan jaraknya dari rumah
penduduk yang dapat dikatakan kurang baik karena kandang ternak
hanya diletakkan di bawah rumah penduduk atau 1 meter sehingga
dapat menjadi salah satu faktor risiko bagi penduduk untuk menderita
penyakit tertentu. Apalagi jika terkait dengan kurangnya frekuensi
membersihkan kandang yang umumnya hanya dibersihkan 1 kali
dalam 1 bulan.
3. Faktor Pendukung Dan Penghambat

78

a. Pendukung
Adapun faktor pendukung dalam pelaksanaan PBL I adalah
sebagai berikut.
1) Pihak pemerintah setempat
Adanya
dukungan

dan

kesediaan

pemerintah

setempat/aparat desa dalam memberikan berbagai informasi dan


menjadi fasilitator antara mahasiswa dan masyarakat.
2) Pihak masyarakat
Partisipasi, sikap antusias dan rasa bersahabat yang tinggi
dari masyarakat sangat membantu dan memudahkan dalam
melakukan sosialisasi.
3) Pihak pelaksana PBL
Para pembimbing yang senantiasa meluangkan waktunya
untuk mengarahkan kami, baik itu sebelum, selama, maupun
setelah pelaksanaan PBL I.
4) Pihak Mahasiswa/Anggota Tim
Kerjasama, kekompakan, semangat, rasa tanggung jawab
dan saling menguatkan dari anggota tim yang tak mudah padam
membuat kami dapat menjalani dan menyelesaikan PBL 1 ini
dengan penuh semangat pula.

b. Penghambat
Adapun faktor penghambat dalam pelaksanaan PBL I:
1)
Pihak masyarakat
Penggunaan bahasa daerah dari beberapa penduduk yang
tidak dipahami oleh para mahasiswa cukup menyulitkan
mahasiswa dalam mengumpulkan data. Selain itu, karena
sebagian besar masyarakat bekerja sebagai petani maka
pengumpulan data sulit untuk dilakukan karena bertepatan dengan
waktu panen. Pengumpulan data hanya memungkinkankan untuk
dilakukan di siang hari sampai sore hari. Dan ada pula beberapa
masyarakat yang tidak merespon.
79

2)

Pihak mahasiswa
Adanya keterbatasan yang dimiliki oleh mahasiswa baik

dalam berkomunikasi, penguasaan bahasa daerah, maupun materi,


menjadi penghambat dalam pelaksanaan PBL I.
3)
Kondisi geografi
Lokasi yang terjal, curah hujan yang sangat tinggi dan tidak
menentu, serta berkabut cukup menyulitkan mahasiswa dalam
mengumpulkan data dari masyarakat. Hal tersebut menyebabkan
waktu untuk mengumpulkan data menjadi berkurang.
4)
Sarana-prasarana dan transportasi
Sarana-prasarana yang tidak memadai, misalnya tidak
adanya

lampu

jalan

menghambat

mahasiswa

untuk

mengumpulkan data pada malam hari yang memungkinkan


diperolehnya data dari para petani. Selain itu, transportasi yang
sangat kurang dan lokasi yang terjal juga cukup menyulitkan
mahasiswa dalam menjangkau lokasi target serta menjadikan
cukup banyak waktu yang terbuang.

5)

Data sekunder yang tidak valid


Banyaknya data sekunder yang

mengharuskan

untuk

dilakukannya

tidak

valid

perbaikan

yang

sehingga

memperlambat proses penyelesaian laporan.


6)
Jumlah KK yang cukup banyak
Kondisi geografi yang kurang mendukung dengan jumlah
KK yang cukup banyak mengakibatkan pengumpulan data hanya
dapat dilakukan pada beberapa KK saja.

80

BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil kegiatan Pengalaman Belajar Lapangan (PBL) 1 yang
dilaksanakan mulai pada tanggal 12 Juni sampai dengan tanggal 25 Juni 2014
di Dusun Panjang Utara dan Bawa Desa Labbo Kec. Tompobulu Kab.
Bantaeng dan berdasarkan hasil analisa, maka kami menyimpulkan bahwa:
1. Jumlah Kepala Keluarga (KK) di Dusun Panjang Utara sebanyak 66 KK
dan di Dusun Bawa sebanyak 52 KK. Jumlah penduduk Dusun Panjang
Utara sebanyak 112 jiwa dan Dusun Bawa sebanyak 91 jiwa. Dimana
jumlah penduduk keseluruhan di Dusun Panjang Utara dan Bawa adalah
203 jiwa, yang terdiri dari 43 laki-laki dan 69 perempuan di Dusun
Panjang Utara, serta 45 laki-laki dan 46 perempuan di Dusun Bawa.
100% penduduknya beragama Islam. Sebagian besar bekerja sebagai
petani.
2. Yang menjadi prioritas masalah di Dusun Panjang Utara dan Bawa adalah
masalah kesehatan kerja yakni penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)
pada saat penyemprotan pestisida, masalah kesehatan lingkungan yakni
pengadaan SPAL dan tempat pembuangan sampah serta jamban,
kepemilikan kandang ternak dan jaraknya dari rumah, masalah gizi
keluarga yakni penggunaan garam yang beryodium dan masalah
pemahaman agama yakni cara bertayammum dan beristinja.
81

3. Masyarakat Dusun Panjang Utara dan Bawa

mayoritas memperoleh

sumber air minum dari mata air pegunungan.


4. Adapun faktor pendukung dalam pelaksanaan PBL 1 antara lain adanya
dukungan dan partisipasi dari pemerintah setempat, tokoh agama, warga,
pihak pelaksana PBL dan mahasiswa peserta PBL. Sedangkan faktor
penghambat dalam pelaksanaan PBL 1 antara lain bahasa daerah, waktu
panen, ada beberapa warga yang tidak merespon, kondisi geografi, data
sekunder tidak valid, sarana-prasarana dan transportasi yang terbatas, serta
jumlah KK yang cukup banyak.
B. Saran
1. Sangat diperlukan kerjasama antara semua pihak mulai dari penduduk,
tenaga medis, serta pemerintah setempat dalam menanggulangi dan
mengatasi masalah yang ada di masyarakat khususnya masalah yang
berkaitan dengan kesehatan.
2. Kepada masyarakat dan seluruh pihak yang terkait diharapkan untuk lebih
berpartisipasi dalam kegiatan mahasiswa di lapangan.
3. Diperlukan koordinasi yang lebih cepat dan tepat dalam pemberian
informasi di lokasi PBL sehingga tidak terjadi perbaikan-perbaikan yang
berulang-ulang.
4. Kepada para pihak pengelola PBL agar lebih memperhatikan dan lebih
menjelaskan pertanyaan-pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner agar
peserta PBL tidak merasa bingung atau keliru pada saat melakukan
pendataan.
Kepada semua masyarakat, kami menghimbau untuk
lebih menjaga kesehatan yang dianugerahkan oleh Allah.
Kesehatan adalah tanggung jawab bersama dari setiap individu,
masyarakat, pemerintah dan swasta. Apapun peran yang
dimainkan

pemerintah,

tanpa

kesadaran

individu

dan

masyarakat untuk secara mandiri menjaga kesehatan mereka,


hanya sedikit yang akan dapat dicapai.

82

83

Anda mungkin juga menyukai