Anda di halaman 1dari 17

BAB III

TINJAUAN ISLAM TERHADAP PENGARUH RENANG SEBAGAI


SALAH SATU FAKTOR PENCETUS RHINOSINUSITIS

3.1. Olahraga Menurut Tinjauan Islam


Agama Islam adalah agama samawi (langit) yang diturunkan oleh Allah
SWT melalui utusan-Nya, Nabi Muhammad SAW yang ajaran ajarannya
terdapat dalam Al Quran dan Al Sunnah dalam bentuk perintah perintah,
larangan larangan, dan petunjuk petunjuk untuk kebaikan manusia, baik di
dunia maupun akhirat (Zuhroni, 2010)
Islam memiliki perbedaan yang nyata dengan agama agama lain dimuka
bumi. Islam sebagai agama yang sempurna tidak hanya mengatur hubungan
manusia dan dengan sang Khalik-na dan alam surge, namun Islam memiliki
aturan dan tuntunan yang bersifat komprehensif, harmonis, jelas dan logis. Dan
salah satu kelebihan Islam adalah perihal perspektif Islam dalam mengajarkan
kesehatan bagi individu maupun masyarakat (Ahmand Syauqi Al-Fanjari, 1996).
Kesehatan merupakan salah satu hak bagi tubuh manusia demikian
sabda Nabi Muhammad SAW. Karena kesehatan merupakan hak asasi manusia,
sesuatu yang sesuai fitrah manusia, maka Islam menegaskan perlunya istiqomah
memantapkan dirinya dengan menegakkan agama Islam. Satu satunya jalan
dengan melaksanakan perintah perintah-Nya dan meninggalkan larangan-Nya
(Ahmand Syauqi Al-Fanjari, 1996).

Agama Islam dan olahraga memiliki korelasi atau hubungan dengan


olahraga dikarenakan setiap olahraga selalu mengedepankan sportifitas yang tak
lain sangat berhubungan erat dengan kejujuran. Kejujuran sangat perlu
ditamankan dalam setiap insan olahraha demi menjaga citra sportif dalam setiap
pertandingan (Adnan Ath Tharsyah, 2006)
Olahraga juga harus memiliki insan insan yang bertakwa dan beriman
dikarenakan semua kegiatan ilahraga terutama dicabang cabang tertentu
memerlukan kejujuran, selain kejujuran diperlukan rasa tanggung jawab dalam
setiap hal. Olahraga berkaitan dengan ibadah karena olahraga dapat menjadikan
badan sehat dan jika badan sehat maka dapat menjalankan ibadah dengan baik,
sehingga tidak hanya memikirkan keadaan jasmaniah saja tetapi juga rohaniah
karena didalam tubuh yang sehat terhadap jiwa yang kuat (Adnan Ath Tharsyah,
2006).
Terdapat kesan yang menyatakan bahwa agama Islam mengharamkan
olahraga sehingga negara negara berpenduduk mayoritas muslim, tidak
memiliki prestasi menonjol dibidang olahraga. Padahal, sesungguhnya tidaklah
demikian. Nabi Muhammad SAW, menurut sebuah hadis riwayat Imam Bukhari,
menganjurkan para sahabatnya (termasuk seluruh umat Islam yang harus
mengikuti sunnahnya) agar mampu menguasai bidang bidag olahraga.
Terutama berkuda, berenanag dan memanag. Tiga jenis olahraga yang ada pada
zaman sekarang. Ketiganya, mengandung aspek kesehatan, kecermatan,
sportivitas, dan kompetisi (Al Jauziyyah Ibnu Qoyim, 2002).

Menjaga kesehatan dan kekuatan tubuh bagi muslim sebuah kemuliaan


karena Allah SWT telah berfirman dalam Al Quran yaitu :

Salah seorang dari kedua wanita itu berkata: Ya bapakku ambilah ia sebagai
orang yang bekerja (pada kita), karena sesungguhnya orang yang paling baik
yang kamu ambil untuk bekerja ialah orang yang kuat fisiknya lagi dapat
dipercaya. (QS. Al-Qashash (28): 26).
Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda :



.

Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah daripada mukmin
yang lemah. Namun, keduanya tetap memiliki kebaikan. Bersemangatlah atas halhal yang bermanfaat bagimu. Minta tolonglah pada Allah, jangan engkau lemah.
Jika engkau tertimpa suatu musibah, maka janganlah engkau katakan:
Seandainya aku lakukan demikian dan demikian. Akan tetapi hendaklah kau
katakan: Ini sudah jadi takdir Allah. Setiap apa yang telah Dia kehendaki pasti
terjadi. Karena perkataan law (seandainya) dapat membuka pintu syaithon.(HR.
Muslim)
yang dimaksud dengan kuat adalah secara jasmani dan rohani, selain
memiliki keimanan yang kuat, penting bagi kaum muslim untuk memiliki tubuh
yang sehat dan kuat agar bisa selalu menjaga kekuatan Islam (Al Jauziyyah Ibnu
Qoyim, 2002).
Olahraga adalah segala aktifitas yang bertujuan untuk menjadikan manusia
sehat dan kuat. Dalam Islam, sehat dipandang sebagai nikmat kedua terbaik

setelah Iman. Selain itu, banyak ibadah dalam Islam membutugan tubuh yang
kuat seperti shalat, puasa, haji dan juga jihad (Al Jauziyyah Ibnu Qoyim, 2002).
Bahkan Allah sebetulnya menyukai mukmin yang kuat. Oleh karena itu
olahraga diperlukan. Dari Abu Hurairah RA berkata : Rasulullah SAW bersabda
Orang mumin yang kuat adalah lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah
daripada orang mumin yang lemah. Namun keduanya itupun sama memperoleh
kebaikan. Berlombalah untuk memperoleh apa saja yang memberikan
kemanfaatan padamu dan mohonlah pertolongan kepada Allah dan janganlah
merasa lemah. Jikalau engkau terkena oleh sesuatu musibah, maka janganlah
engkau berkata : andaikata saya mengerjakan begini, tentu akan menjadi begini
dan begitu Tetapi berkata lah : Ini adalah takdir Allah dan apa saja yang
dikehendaki oleh-Nya tentu dia melaksanakannya sebab kesungguhan ucapan
andaikata uitu membuka pintu godaan syaitan (HR Muslim) (Al Jauziyyah
Ibnu Qoyim, 2002)
Islam

lebiih

menyukai

orang

yang

memiliki

fisik

yang

kuat.

Bagaimanakah cara untuk mendapatkannya? Tentunya dengan berolahraga.


Menggerakkan badan adalah salah satu cara paling ampuh untuk mencegah
berkembang biaknya zat zat yang berbahaya dalam tubuh sehungga dapat
terhindar dari berbagai macam penyakit (Al Jauziyyah Ibnu Qoyim, 2002).
Gerakan tubuh dapat menghangatkan badan dan mengalirkan zat zat sisa
dalam tubuh, sehingga membuat badan terasa ringan dan energik. Olahraga juga
menjadikan pencernaan dapat menerima makanan lebih mudah dan mengeraskan

tulang tulang serta menguatkan otot otot dan persendian (Deni Ariyadi,
2008).
Ibnu Qayyim berbicara tentang petunjuk Nabi Muhammad SAW dalam
pengaturan gerakan dan ketenangan serta tentang olahraga dan macam
macamnya di dalam Islam. Beliau berkata :
Gerakan badan adalah sebab sebab terkuat yang dapat mencegah berkembang
biaknya zat zat yang berbahaya di dalam tubuh. Gerakan badan itu dapat
menghangatkan badan dan mengalirkan zat zat sisa dalam tubuh. Dengan
demikian dia tidak dapat berkumpul sepanjang zaman, dan badan kembali ringan
dan energik. Hal itu juga menjadilannya dapat menerima makanan dan
mengeraskan tulang tulang serta menguatkan otot otot dan persendian. Selain
itu juga dapat mengamankan tubuh dari berbagai penyaki perut dan sebagian
besar penyakit watak (temperamental). (Al Jauziyyah Ibnu Qoyim, 2002)
Sedangkan waktu berolahraga adalah setelah makanan itu turun ke perut
dan sempurna dicerna. Olahraga yang benar adalah olahraga yang dapat
memerahkan kulit luar dan membuat badan terasa panas. Adapun yang biasa
adalah mengalirnya keringat secara berlebihan, dan setiap anggota tubuh yang
banyak melakukan olahraga, maka anggota tubuh itu akan lebih kuat terutama
dalam bidang olahraga yang ditekuninya (Ahmad Syauqi Al-Fanjari, 1996).
Selain itu tidak diragukan lagi bahwa shalat juga menjaga kesehatan
badan. Shalat juga dapat menjaga kesehatan iman dan kebahagiaan dunia dan
akhirat. Demikian juga melakukan sholat malam, adalah salah satu sebab yang
dapat menjaga kesehatan dan dapat mencagah datangnya penyakit penyakit

menahun yang begitu banyak. Dan diantara ketangkasan badan, jiwa dan hati,
sebagaimana terdapat dalam hadits shahih, dari Nabi Muhammad SAW, beliau
bersabda :
Syaitan itu mengukat diujung kepala seseorang diantara kamu yang sedang
tidur dengan tiga ikatan. Dia memukul setiap ikatan sambil berkata, Malam
bagimu sangar pang maka tidurlah. Maka, apabila dia telah terbangun dan
kemudia menyebut nama Allah, maka lepaslah satu ikatan itu. Apabila dia
berwudhu maka lepaslah ikatan kedua. Dan apabila dia melakukan shalat maka
lepaslah seluruh ikatan itu. Maka dia akan menjadi orang yang tangkas dan
berjiwa baik. Dan apabila tidak maka dia akan menjadi jiwa yang jelek dan
pemalas. (Hadits Syarif).
Karena dalam pandangan Islam Allah menghendaki agar umatnya
mempunyai jasmmani yang kuat, tidak mungkin orang mukmi yang lemah
fisiknya dapat melaksanakan tugas sebagai hamba Allah dengan sempurna.
Memang orahtaga termasuk urusan dunia, akan tetapi olahraga merupakan
penyokong utama untuk kehidupan akhirat (Al Jauziyyah Ibnu Qoyim, 2002).
3.2. Olahraga Renang Menurut Tinjauan Islam
Olahraga renang merupakan aktifitas dengan menggunakan media air.
Secara umum media tersebut dapat berupa kolam renang ataupun tempat
sejenisnya yang mempunyai karakteristik sama yaitu dapat digunakan sebagai
tempat untuk melakukan berbagai bentuk aktifitas fisik, seperti pantai, sungai,
danau, kolam renang, atau simulator lainnya. Bentuk kegiatan dalam aktivitas air
atau olahraga renang sangat menyehatkan sebab hampir semua otot tubuh

bergerak dan berkembang dengan mengkoordinasikan kekuatan setiap perenang.


Dalam renang, perenang dapat menggunakan gaya dada, gaya bebas, gaya
punggung, ataupun gaya kupu kupu (Peter, 2010).
Dalam Islam renang juga sangat dianjurkan, seperti kutipan dalam hadits
Umar Ibnu Khatab dalam sebuat atsar yang diriwayatkan oleh Maqhul, bahwa
Umar Ibnu Khatab menulis untuk penduduk Syam yang berbunyi (Adnan Ath
Tharsyah, 2006) :

Ajarilah anak anakmu berenang, memanah dan berkuda. (HR. Maqhul)


Tuntutan itu datang dari Sahabat Nabi SAW. Berenang, memanah, dan
berkuda. Ketiga keterampilan yang setidaknya harus dimiliki anak anak
penerus semangat Islam. Mengapa berenang ? Tentu ada alasan kuat mengapa
Umar Ibnu Khatab menyurug para orang tua muslim mengajari anak anaknya
dengan keterampilan keterampilann khusus tersebut. Bagi masyarakat di
padang pasir, berkuda, dan memadah merupakan barang yang lumrah. Naik kuda
ataupun naik unta merupakan keseharian mereka. Tetapi berenang merupakan
hal yang cukup mengherankan. Orang Arab tidak terlalu menyukai air, terkecuali
untuk diminum, dan kolam renang adalah hal yang sulit ditemukan. Kalaupun
ada kolam renang, bentuknya seperti oase atau wadi dan kebanyakan sebagai
sumber minum. Karena air sangat sulit ditemukan di daerah padang pasir, maka
anjuran ini adalah sebuah hal yang jauh diluar jangkauan pemikiran masyarakat
muslim 15 abad yang lalu. Setelah agama Islam berkembang ke seluruh dunia,
melintasi samudera, tidak hanya padang pasir arab saja, maka keterampilan atau

bisa berenangpun sangat diperlukan. Tidak hanya untuk kepentingan militer,


ketika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan yang tentunya berkaitan dengan air.
Seperti ketika tsunami menerjang orang bisa berenang tentu lebih mudah untuk
menyelamatkan diri (Adnan Ath Tharsyah, 2006).
Berenang memiliki banyak manfaat yang dapat dirasakan apabila
dikakukannya secara benar dan rutin, manfaat tersebut antara lain (Peter, 2010) :
1. Membentuk otot saat berenang.
Karena hampir keseluruhan otot otot pada tubuh digerakkan mulai dari
kepala, leher, anggota gerak atas, dada, perut, punggung, pinggang, anggota
gerak bawah, dan telapak kaki. Saat bergerak di dalam air, tubuh
mengeluarkan energi lebih besar karena harus melawan masa air yang
mampu menguatkan dan melenturkan otot otot tubuh serta meningkatkan
ruang gerak sendi.
2. Meningkatkan kemampuan fungsi jantung dan paru paru.
Gerakan mendorong dan menendang air dengan anggota tubuh terutama
tangan dan kaki, dapat memacu aliran darah ke jantung, pembuluh darah, dan
paru paru. Artinya, berenang dapat dikategorikan sebagai latihan aerobik
dalam air.
3. Menambah tinggi badan.
Berenang secara baik dan benar akan membuat tubuh tumbuh lebih tinggi,
bagi yang masih dalam pertumbuhan tentunya.
4. Melatih Pernapasan.

Sangat dianjurkan bagi orang yang terkena penyakit asma untuk berenang
karena sistem kardiovaskular dan pernafasan menjadi lebih kuat.
5. Membakar kalori lebih banyak untuk menurunkan berat badan.
Sangat cocok untuk orang yang tidak suka berolahraga berat tapi perlu
menurunkan berat badan. Saat berenang tubuh akan terasa lebih berat
bergerak di dalam air. Otomatis energi yang dibutuhkan menjadi lebih banyak
sehingga dapat secara efektif membakar sekotar 24% kalori tubuh.
6. Self safety
Dengan berenang seseorang tidak perlu khawatir apabila suatu saat
mengalami hal hal yang tidak diinginkan khususnya berhubungan dengan
air.
7. Menghilangkan stres.
Secara psikologis, berenang juga dapat membuat hati dan pikiran lebih rileks.
Gerakan berenang yang dilakukan dengan santai dan perlahan mampu
meningkatkan hormone endorfin dalam otak. Suasana hati menjadi nyaman,
dan pikiran lebih tenang.
8. Memperkuat daya tahan ibu hamil dan mempermudah proses melahirkan jika
usia kehamilan berusia 9 bulan.
9. Menambah rasa percaya diri bagi seseorang.
10. Bermanfaat dalam membaca/tilawah Al Quran.
Biasanya setiap orang sering mengalami kesulitan dalam membaca Al Quran
yaitu dalam mengatur panjang dan pendeknya bacaan diakibatkan tidak kuat
dalam membaca ayat ayat yang panjang atau nafas yang terputus putus,

dengan olahraga renang maka akan mudah mengatur tempo bacaan dalam
membaca Al Quran (Adnan Ath Tharsyah, 2006).

3.3. Rinosinusitis Menurut Tinjauan Islam


Rhinosinusitis merupakan penyakit yang sering ditemukan pada praktek
dokter sehari hari, bahkan dianggap sebagai salah satu penyebab gangguan
kesehatan tersering diseluruh dunia. Sinusitis didefinisikan sebahai inflamasi
mukosa sinus paranasal. umumnya dipicu oleh rhinitis sehingga disebut
rhinosinusitis (Soepardi, 2012)
Beberapa faktor dapat mencetuskan penyakit sinusitis tersebut, diantaranya
infeksi bakteri atau virus, alergi, infeksi gigi, infeksi tonsil, berenang, udara
dingin, dll. Kegiatan tersebut pada umumnya dapat dilakukan namun dengan
sewajarnya yaitu tidak berlebihan. Allah SWT berfirman dalam Al Quran :

Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki)


masjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih lebihan.
Sehungguhnya Allah tidak menyukai orang orang yang berlebih lebihan.
(Q.S. Al Araf (7) : 31).
Maksud dari ayat ini adalah hal yang berlebihan tidak disukai
oleh Allah dan dapat menyebabkan bahaya bagi diri kita sendiri.
3.4. Tinjauan Islam Terhadap Pengaruh Renang Sebagai Salah Satu Faktor
Pencetus Rinosinusitis

10

Islam bertujuan untuk memelihara jiwa, akal dan jasmani umat manusia.
Anggota badan manusia hakekatnya adalah milik Allah yang dianugerahkan-Nya
untuk dimanfaatkan sebaik baiknya, bukan untuk disalah gunakan. Maka,
Islam pun mengajarkan kepada umat muslim untuk selalu menjaga kondisinya
agar tetap prima, karena muslim yang kuat lebih baik dan dicintaai dari pada
mukmin yang lemah, baik dari segi fisik, maupun non fisik (Uman C, 1994).
Islam juga memperhatikan apa saja yang menjadi kebutuhan manusia.
Jasmaniah dan rohaniah. Misalnya, fisik dan sunnah yang banyak membahas
tentang kesehatan dan olahraga. Rasulullah SAW menyebutkan dan melakukan
beberapa macam olahraga. Untuk melatih kegiatan fisik dan non fisik, maka
Islam menginstruksikan agar umatnya berolahraga (Uman C, 1994).
Olahraga dalam pandangan Islam dan kedokteran erat kaitannya dengan
kesehatan jasmani atau kesehatan tubuh. Faktor yang dapat melahirkan manfaat
yang telah diletakan oleh islam dalam upaya mendidik individu individu
masyarakat yang berhubungan dengan jasmani, membentuk kesehatannya,
dalam mengisi waktu luang dengan aktivitas jihad, latihan militer, dan
berolahraga. Setiap kesempatan yang memungkinkan, dalam situasi dan kondisi
sesuai, dipakai untuk keperluat tersebut.
Berikut merupakan nash nash syariah dalam Islam terhadap pendidikan
olahraga, persiapan militer, agar orang orang yang berakal sehat mengetahui
bahwa agama Allah merupakan agama universal dalam dakwah untuk sarana
kemuliaan, kekuatan, dan persiapan jihat (Ahmad Syauqi Al-Fanjari, 1996)

11

Muslim dalam shaihnya meriwayatkan dari Rasulillah SAW bahwa beliau


bersabda :

Orang mukmin yang kuat adalah lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada
orang mukmin yang lemah, dan pada keduanya terdapat kebaikan (HR.
Muslim).
Ath-Thabrani, dengan sanad jayyid meriwayatkan dari Rasulullah SAW, bahwa
beliau bersabda :

)(
Segala sesuatu yang bukan dari dzikir kepada Allah SWT adalah permainan
yang melalaikan atau melupakan kecuali empat perkara. Berjalannya seseorang
antara dua tujuan (untuk) memanah, berkuda, bercumbu rayu dengan istrinya,
dan mengaharkan renang/ belajar renang (HR. Ath-Thabrani).
Hadits Al-Baihaqi :
Dari Ibnu Umar, beliau berkata bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda:
Ajari anak anak lelakimu renang dan memanah, dan ajari menggunakan alat
pemintal untuk wanita (HR. Al-Baihaqi).
Inti dalam Olahraga Renang adalah pengaturan nafas. Dimana Fungsi
nafas adalah untuk memasukan atau menghirup oksigen dari Alam ke dalam
tubuh kita melalui paru-paru. Oksigen yg kita hirup masuk ke paru-paru, lalu

12

aliran darah dari jantung masuk ke paru-paru. Paru-paru adalah organ pada
sistem pernapasan (respirasi) dan berhubungan dengan sistem peredaran darah
(sirkulasi) yang bernapas dengan udara. Fungsinya adalah menukar oksigen dari
udara dengan karbon dioksida dari darah. Prosesnya disebut "pernapasan
eksternal" atau bernapas. Dengan berenang, pernafasan menjadi kuat, dan ini
amat besar pengaruhnya bagi kecerdasan manusia, dikarenakan asupan oksigen
ke otak terdistribusi dengan cukup.
Berenang merupakan olahraga yang banyak digemari orang serta
menyehatkan dan menyenangkan. Tidak hanya menyenangkan untuk latihan
olahraga, dilaporkan bermanfaat bagi tubuh seseorang serta kesehatan holistik.
Selain itu olahraga renang tidak mengenal usia, hal ini baik untuk kalangan ibu
yang sedang hamil. Para ahli juga percaya bahwa manfaat reneng dapat
membuat seseorang lebih bersemangat (Peter, 2010)
Berenang merupakan olahraga yang dianjurkan menurut islam dengan
beberapa ketentuan (Muhammad KU, 1998):
1. Menutup Aurat
Menutup aurat bagi laki laki dan wanita hukumnya wajib. Namun
batasan aurat bagi keduanya berbeda. Bagi laki laki, yang termasuk aurat
adalah tubuhnya yang terdapat antara pusat dan lututnya saja. Selebihnya
bukan aurat dan boleh terlihat. Pakaian renang buat laki laki yang
memenuhi syariat adalah yang bisa menutupinya.
Bagi wanita, ada dua macam aurat. Pertama aurat di depan laki laki
mahramnya dan sesame wanita muslimah, batasnya lebih luas karena masih

13

boleh terlihat kepala, rambut, leher, tangan dan kaki. Kedua, aurat di depan
laki laki asing dan wanita kafir, dimana para ulama telah sepakat bahwa
seorang wanita wajib menutupi seluruh auratnya. Hanya saja seberapa
jauhkah batasan itu (Muhammad KU, 1998).
Para ulama dalam hal ini berbeda pendapat. Sebagian ulama berpendapat
bahwa seluruh tubuh wanita adalah aurat. Oleh karena itu, wanita wajib
menutup seluaruh tubuhnya termasuk wajib menutup muka dan kedua telapak
tangannya. Bagi yang berpendapat seluruh tubuh wanita adalah aurat,mereka
kemuadian mewajibkan wanita untuk bercadar dan memakai sarung tangan.
Sedangkan menurut pendapat lainnya, bahwa seluruh tubuh wanita
merupakan aurat kecuali wajah dan telapak tangan. Artinya, untuk muka dan
telapak tangan boleh tidak ditutup karena tidak termasuk aurat. Kalaupun
wanita tersebut hendak menutup muka dan kedua telapak tangannya, maka
hukumnya hanyalah sunnah saja, bukan wajib (Muhammad KU, 1998)
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin berkata :
Para fuhawa kita rahimahumullah menyebutkan bahwa boleh bagi seorang
wanita melihat seluruh badan wanita lain kecuali bagian atas pusar dan lutut.
(Majmu Fataawaa wa Rasaail Syeikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimiin
12/267).
Namun meskipun jumhur ulama berpendapat bahwa aurat wanita di
hadapan wanita adalah antara pusar dan lutut, bukan berarti bahwasanya
seorang wanita muslimah hanya menutup antara pusar sampai kedua lutut
ketika dihadapan wanita lain, tapi hendaknya seorang muslimah tetap

14

menjaga rasa malu dan kehormatannya dengan berpakaian di hadapan wanita


lain seperto ketika dia berada diantara mahramnya (Muhammad KU, 1998).
Begitu ketatnya aurat bagi kaum wanita, tidak lain adalah untuk menjaga
kemaslahatan umat Islam sendiri, baik bagi kaum wanita, tidak lain adalah
untuk menjaga kemaslahatan umat Islam sendiri, baik wanita itu sendiri,
maupun laki laki, firman Allah SWT :

Wahai Nabi, katakan lah kepada istri istrimu, anak anak perempuanmu
dan istri istri orang mukmin: Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya
(jilbab adalah sejenis baju kurung yang lapang yang dapat menutup kepala,
muka dan dada) ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka
lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah
adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Q.S. Al Ahzab (33) : 59)
Pada masa kini, dengan berbagai mode pakaian yang ada, hendaknya
kaum muslimat maupun muslimin memilih mode yang tidak menampakkan
aurat yakni mode yang islami. Sebab Rasulullah SAW telah mengisyaratkan
tentang pakaian yang dilarang. Pada akhir umatku nanti aka nada beberapa
orang laki laki menaiki pelana, mereka singgah di beberapa pintu masjid,
dan wanita wanita yang berpakaian tetapi telanjang, diatas mereka terdapat
sesuatu seperti punuk unta yang miring. Terlaknatlah mereka, karena mereka
semua dilaknat. (HR Bukhari) (Muhammad KU, 1998).
Selain itu, karena wanita lebih berpotensi mengundang hal hal yang
tidak diinginkan sebab syahwat dari kaum lelaki. Sabda Nabi Muhammad

15

SAW:
Wanita itu adalah aurat. Apabila ia keluar rumah, maka ia akan dihias oleh
syaitan (sehingga laki laki akan senang melihatnya).
Di sisi lain, untuk olahraga yang menguras banyak tenaga, maka akan
sangat sulit bila menggunakan pakaian yang berlapis lapis atau tebal dan
menutupi seluruh tubuh (Hasan, 1995).
Dari sini seorang muslim harus dapat menyikapi dengan bijaksana, yakni
memilih pakaian yang dimungkinkan tidak menimbulkan mudharat yang
lebih besar (yakni syahwat), kalaupun tidak ada lebih baik menggunakan
pakaian yang tertutup, sesuai kaidah fiqh;
Menolak kerusakan (kemadhorotan) lebih didahulukan daripada mengambil
manfaat.
Adapun upaya lain yang dapat dilakukan oleh kaum wanita misalnya
(Hasan, 1995) :
a. Menciptakan sebuah kelompok olahraga yang pesertanya khusus
perempuan, dan tidak dimungkinkan laki laki ikut campur, sebab
dikhawatirkan akan timbul madhorot yang lebih besar.
b. Memilih olahraga yang relatif ringan dan tidak perlu keluar rumah,
misalnya senam di halaman rumah sendiri.
c. Tidak ambil resiko dengan trend atau setidaknya pakaian olahraga yang
dipakai, sebab esensi yang dibutuhkan adalah olahraganya, bukan
pakaiannya.
d. Menggunakan alat alat olahraga yang simpel dan modern yang sekarang
sudah banyak dan cukup diletakkan dirumah.

16

Selanjutnya, olahraga renang dalam islam mengharuskan tidak bercampur


dengan lawan jenis antara laki laki dan perempuan yang bukan muhrim.
Namun, tidaklah perlu khawatir karena saat ini banyak sekali kolam renang
khusus muslim dan muslimah, banyak sekali kolam renang yang memisahkan
jadwal antara laki laki dan perempuan (Hasan, 1995).
Rasulullah SAW bersabda :


Janganlah seorang laki laki melihat aurat laki laki, dan janganlah
seorang wanita melihat aurat wanita lain. (HR. Muslim, dari Abu Said Al
Khurudy RA)
Hadits diatas menunjukkan dilarangnya melihat aurat orang lain selain
yang disebutkan diatas, yaitu laki laki melihat aurat laki laki, dan wanita
melihat aurat wanita.
Sesuai dengan nash nash diatas seorang muslimin dan musliman
dianjurkan mengikuti olahraga diantaranya berenang, namun dengan syarat
syarat yang menjauhkan diri dari mudharat dan sesuai dengan syariat agama.
Dengan berenang, umat islam dapat menyehatkan jiwa dan raga, namun
disisi lain dapat menimbulkan penyakit jika dilakukan secara berlebihan
seperti penyakit rinosinusitis atau bahasa awamnya sinus.

17

Anda mungkin juga menyukai