Survei
Demografi
Kesehatan
Indonesia
orang
(39,5%)
dari
jumlah
pasien
dengan
penyakit
informasi
yang
telah
diuraikan
diatas
dapat
TINJAUAN PUSTAKA
1. Anatomi Ovarium
sedangkan permukaan depannya ke bawah dan depan. Ujung yang dekat dengan
tuba terletak lebih tinggi dari pada ujung yang dekat pada uterus, dan tidak
jarang diselubungi oleh beberapa fimbria dari infundibulum.1,4
Ujung ovarium yang lebih rendah berhubungan dengan uterus dengan
ligamentum ovarii proprium tempat ditemukannya jaringan otot yang menjadi
satu dengan yang ada di ligamentum rotundum. Embriologik kedua ligamentum
berasal dari gubernakulum1,2,3
ini terbentuk oleh karena pertumbuhan folikel ovarium yang tidak terkontrol.
Cairan yang mengisi kista dsebagian besar berupa darah yang keluar akibat
perlukaan yang terjadi pada pembuluh darah ovarium. Pada beberapa kasus
dapat juga diisi oleh jaringan abnormal tubuh seperti rambut dan gigi yang
dinamakan kista dermoid.
Folikel adalah suatu rongga cairan yang normal terdapat dalam ovarium.
Pada keadaan normal, folikel yang berisi sel telur ini akan terbuka saat siklus
menstruasi untuk melepaskan sel telur. Namun, pada beberapa kasus, folikel
ini tidak terbuka sehingga menimbulkan bendungan cairan yang nantinya
akan menjadi kista.
Kista folikuler secara tipikal kecil dan timbul dari folikel yang tidak sampai
saat menopause, sekresinya akan terlalu banyak mengandung estrogen
sebagai respon terhadap hipersekresi folikel stimulation hormon (FSH) dan
luteinizing hormon (LH) normalnya ditemui saat menopause berdiameter 1
-10 cm (folikel normal berukuran maksimum 2,5 cm); berasal dari folikel
ovarium yang gagal mengalami involusi atau gagal meresorpsi cairan. Dapat
multipel dan bilateral. Biasanya asimtomatik atau tanpa gejala.
Kista granulosa lutein yang terjadi di dalam korpus luteum indung telur yang
fungsional dan membesar bukan karena tumor, disebabkan oleh penimbunan
darah yang berlebihan saat fase pendarahan dari siklus menstruasi.
Kista teka-lutein biasanya bersifat bilateral dan berisi cairan bening,
berwarna seperti jerami; biasanya berhubungan dengan tipe lain dari tumor
indung telur, serta terapi hormon.1
4. Faktor Risiko
Ada beberapa faktor risiko yang diduga berperan dalam pembentukan kista
ovarium.7
a. Pengobatan infertilitas
Pasien yang sedang diobati untuk infertilitas dengan induksi ovulasi
dengan gonadotropin atau bahan lainnya, seperti clomiphene citrate atau
c.
membutuhkan
tindakan
pembedahan
segera
untuk
menyelamatkan pasien..1,9,10
Kista teka lutein
Kista teka lutein timbul karena adanya peningkatan gonadotropin
korionik. Kista dapat mengalami regresi beberapa bulan setelah
melahirkan. Karena ukuran yang besar maka pada saat melakukuan
salfingo-ooforektomi
harus
dilakukan
frozen
section
untuk
klomifen.1,9
Kista inklusi germinal
Kista ini terjadi karena invaginasi dan isolasi bagian bagian kecil
e.
f.
endometroid. 1,9
Ovarium polikistik
Kista ini dikenal sebagai sindrom Stein-Laventhal dan kiranya
disebabkan oleh ketidakseimbangan hormonal. Biasanya kedua
ovarium membesar dan bersifat polikistik, permukaan rata, berwarna
keabu-abuan dan berdinding tebal. Pada pemeriksaan mikroskopis
akan tampak tunika yang tebal dan fibrotik. Dibawahnya tampak
folikel dalam bermacam-macam stadium, tetapi tidak ditemukan
corpus luteum. Secara klinis memberikan gejala yang disebut SteinLeventhal Syndrom, yaitu yang terdiri dari pertumbuhan polikistik
ovarium kedua ovarium, amenore sekunder atau oligomenorea, dan
infertilitas. Sekitar 50% pasien mengalami hirsutisme dan obesitas..
Kecenderungan virilisasi mungkin disebabkan hyperplasi dari tunica
interna yang menghasilkan zat androgenik. Tampaknya hal ini
berhubungan dengan disfungsi hipotalamus.1
serosum
yang
kehilangan
epitel
kelenjarnya
10
besar
dibandingkan
dengan
kistadenoma
musinosum.
11
Kista endometroid
Kista ini biasanya unilateral dengan permukaan licin; pada dinding
dalam terdapat satu lapisan sel-sel, yang menyerupai lapisan epitel
endometrium. Kista ini, yang ditemukan oleh Sartesson dalam
tahun 1969, tidak ada hubungannya dengan endometriosis ovarii.
5.
Kista dermoid
Kista dermoid merupakan tumor terbanyak yang berasal dari sel
germinativum. Walaupun terdapat beberapa jaringan penyusun
tumor, tetapi ektodermal merupakan komponen utama, yang
kemudian diikuti dengan mesodermal dan entodermal. Semakin
lengkap unsur penyusun, akan semakin solid konsistensi tumor ini.
Kista dermoid mempunyai dinding berwarna putih dan relatif tebal,
berisi cairan kental dan berminyak karena dinding tumor
mengandung banyak kelenjar sebasea dan derivat ektodermal
(sebagian besar adalah rambut). Dalam ukuran kecil, kista dermoid
tidak menimbulkan keluhan apa pun dan penemuan tumor pada
umumnya hanya melalui pemeriksaan ginekologi rutin.1
b. Solid
1.
Fibroma ovarii
Tumor dari jaringan ikat ovarium ini sangat terkenal terkait dengan
kumpulan gejala yang disebut sindroma Meigs. Tidak seperti
namanya tumor ini tidak sepenuhnya berasal dari jaringan ikat
karena juga terdapat unsur germinal, tekoma, transformasi kearah
ganas seperti tumor brenner walaupun tanpa adanya metastase ke
12
Tumor brenner
Tumor ini mempunyai karakteristik histopatologi yang berbeda
karena tersusun dari sarang-sarang atau kolom epitel di dalam
jaringan firbomatosa. Tumor Brenner termasuk jarang ditemukan
dan umumnya ditemukan pada perempuan usia lanjut (50 tahun).
Tidak ada gejala klinik khusus dari tumor ini dan seringkali ditemui
secara tidak sengaja pada saat operasi.
3.
dilakukan. Gejala seperti perut yang agak membesar serta dibagian bawah
perut yang terasa tidak enak biasanya baru dirasakan saat ukurannya sudah
cukup besar. Jika sudah demikian biasanya perlu dilakukan tindakan
pengangkatan melalui proses laparoskopi.
Klasifikasi kanker ovarium belum ada keseragamannya, namun tidak ada
perbedaan
sifat
fundamental.
Menurut
International
Federation
of
14
15
16
17
18