PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Andalusia
meliputi
terletak
wilayah
di
Spanyol
semenanjung Iberia
dan
wilayah
Eropa
Portugal,
yang
ujungnya
yang
terletak
disekitar
semenanjung
Iberia
dan
wilayah
Andalusia
dibenahi
dari
ketertinggalan
[1]
yang
berasal
didatangkannya
dari
para
Bagdad
ilmuwan
dari
dan
Damaskus
Bagdad
untuk
serta
dapat
menjadi
pusat
peradaban
yang
sangat
penting
tentang
Islam.
Kemudian
dilanjutkan
kepada
gb 1. Letak Wilayah Andalusia dalam Peta Bumi (Microsoft Encarta 2009. 1993-2008
Microsoft Corporation)
[2]
C.
Rumusan Masalah
populasi
Andalusia
zaman
kejayaan
dan
Umayyah
pola-pola
relasi
kultural
Berakhrinya pemerintahan Dinasti Umayyah di Andalusia
B.
Tujuan Penulisan
Dalam
penulisan
ini
bertujuan
agar
kita
bisa
populasi
Andalusia
zaman
kejayaan
dan
Umayyah
pola-pola
relasi
kultural
Berakhrinya pemerintahan Dinasti Umayyah di Andalusia
[3]
BAB II
PEMBAHASAN
A.
bangsa Visigoths pada tahun 507M sehingga sejarah bangsa Vandals ini tidak
banyak diketahui, tapi menurut orang fenesia bahwa kekayaan wilayah Iberian
Peninsula sangat menarik bagi orang asing, seperti halnya tambang perak dibagian
selatan di eksploitasi oleh bangsa Afrika Utara, timah dan tembaga dibagian utara
di eksploitasi oleh bangsa Romawi, tetapi kemudian membuat Spanyol kembali
aman selama 4 abad.1 Kemudian jatuh kekuasaan bangsa Visighot dari tahun 406711. Pada permulaan pendirian kerajaan Gothia oleh bangsa Visighot ini
merupakan kerajaan yang kuat. Pejabat wilayah kerajaan banyak yang hidup
dalam kemewahan, sementara rakyat hidup dalam kemelaratan karena banyak dan
beratnya pajak yang harus mereka bayar. Hal tersebut telah menimbulkan
1 J.J Saunders, A History of Medieval Islam, London : Routledge and
Kegan Paul Ltd, 1965. h.86
[4]
[5]
Musa bin Nushair mengirim pasukan yang dipimpin Thariq bin Ziyad pada
tahun 93/711 untuk membuka Andalusia. Penaklukan itu dilakukan dengan mudah
oleh Thariq bin Ziyad bersama panglimanya yang bernama Mughith Ar-Rumi ke
Cordoba yang membawa 7000 pasukan berkuda, yang kemudian mendapat
tambahan pasukan lagi sebanyak 5000 orang sehingga seluruh pasukannya
mencapai 12.000 orang. Raja Roderick maju dengan pasukan berkekuatan
100.000 orang. Jumlah pasukan besar namun semangat tempurnya telah
terkalahkan dengan kemewahan hidup yang telah dinikmatinya, sehingga di
pinggir sungai Guadalquivir raja Roderick tewas. Kemenangan ini menjadi
langkah awal untuk menaklukkan kota-kota lain dengan mudah.
Kemenangan demi kemenangan yang diraih oleh Thariq bin Ziyad membuat
Musa bin Nushair cemburu sehingga pada bulan Juni 712, dia berangkat
memimpin pasukan sendiri yang berjumlah 10.000 orang, kemudian dimulailah
expansinya ke kota-kota yang belum dijamah oleh Thariq bin Ziyad, antara lain :
Carmona, Sedonia dan Medina. Penaklukkan itu terus berlanjut sampai kota
Sevilla yang merupakan kota terbesar di Spanyol yang berhasil dikalahkannya
pada bulan Juni 713, dan kota Merida yang dapat dikuasainya pada bulan Juli 713.
Sampailah Musa bin Nushair di kota Toledo bergabung bersama Thariq bin
Ziyad untuk menguasai kota-kota penting di Spanyol sampai di bagian utara yakni
kota Saragosa dan kota Navarre.
Ekspansi dari Bani Umayyah terus dilakukan hingga ke Avirignon pada
734, Lyon pada tahun 743 serta pulau-pulau yang terdapat di Laut Tengah, yakni :
Mallorca, Corsia, Sardinia, Creta, Rhodes, Cyprus dan sebagian dari Sicilia.
ekspansi kaum muslimin yang telah dilaksanakan saat permulaan abad ke 8
M sudah menjangkau seluruh Spanyol dan melebar jauh sampai Prancis Tengah,
juga daerah-daerah penting di Italia, hal ini bisa kita lihat di Gb.2.6
[6]
[7]
B.
Profil
Populasi
Andalusia
Zaman
Kejayaan
Umayyah
Berdasarkan Agama
dan Kebudayaan
Permulaan umat Islam masuk di Andalusia sampai masa
berakhirnya kekuasaan Islam telah banyak merubah peradaban
wilayah ini. Masyarakat berbaur baik itu beragama Kristen,
Yahudi ataupun Katolik dari berbagai wilayah untuk menimba
ilmu di perguruan-perguruan tinggi Islam. Penduduk keturunan
Spanyol ini dapat diklasifikasikan dalam tiga kategori, yaitu :
Pertama, kelompok yang telah memeluk Islam, kedua kelompok
yang tetap pada keyakinannya tetapi meniru adat dan kebiasaan
bangsa Arab, baik dalam bertingkah laku maupun tutur kata;
mereka yang dikenal dengan sebutan, Musta`ribah, dan ketiga,
kelompok yang berpegang teguh pada agamanya semula dan
warisan budaya nenek moyangnya. Perbedaan agama bukan hal
yang menghalangi seseorang untuk mendapatkan haknya seperti
beribadah menurut kepercayaannya, menuntut ilmu di perguruan
tinggi, berkarier, berdagang, bekerja di pemerintahan ataupun
militer. Adapun penyebaran Penduduknya menurut agama dan
kebudayaannya dapat kita lihat pada Gb.37
[8]
wali
yang
diangkat
oleh
khalifah bani
Umayyah
di
[9]
periode
ini,
umat
Islam
Spanyol
mulai
memperoleh
negara
serta
sebagai
pusat
perkembangan
ilmu,
[10]
periode
ini
Abdurrahman
III
mulai
berlangsung
yang
dari
pemerintahan
bergelar Al-Nashir,
sampai
gelar
tersebut
setelah
menganggap
bahwa
[11]
(1086-1143M),
pada
mulanya
merupakan
gerakan keagamaan di Afrika Utara yang dipimpin oleh tokohtokoh agama yang tinggal di Ribath (sejenis surau) yang
dipimpin oleh guru yang bernama Yusuf bin Tasyfin di afrika
Utara. Gerakan Ribath ini berubah menjadi gerakan militer yang
melakukan gerakan ekspansi di bawah pimpinan Ibnu Tasyfin
yang berpusat di kota Marrakesy dan mendirikan kerajaan pada
tahun 1062 .
Al-Muwahhidun (1146-1235M), didirikan oleh Ibnu Tumart
berasal dari kawasan Sus di Afrika Utara. Ia menamakan
gerakannya dengan Al-Muwahhidun karena gerakan ini bertujuan
untuk menegakkan Tauhid (Ke-Esa-an Allah), menolak segala
bentuk pemahaman antrophormorfisme (tajsim) yang dianut oleh
Al-Murabbithun, karena iyu semangat perjuangan Ibnu Tumart
adalah
adalah
menghancurkan
Murabbithun.
Ia
berhasil
[12]
itu
dikelilingi
taman-taman
yang
tidak
kalah
dapat
kalah
dan
menyerahkan
kekuasannya
pada
Raja
Utara.
Semenjak
itu
kembali
lagi
seperti
semula
[13]
1. Dalam
perkembangan
memperoleh
pengaruh
ilmu
luas
agama,
di
madzhab
Andalusia,
Maliki
karena
itu
[14]
Andalusia.
Ini
terjadi
bahasa
karena
utama
kemenangan
Demikian
perkembangan
perkembangan
sastra
Arab
dan
bahasa
ini
melahirkan
Arsitektur Bangunan
[15]
Dan itu mulai dari tahun 711 M hingga tahun 1492 M. Ini berarti
agama Islam berada di Eropa kurang lebih selama 781 tahun.
Waktu yang begitu lama telah banyak dimanfaatkan oleh para
penguasa
dan
masyarakat
muslim
untuk
mengembangkan
dibawah
kekuasaan
penguasa
islam
dengan
cara
dan
kristen,termasuk
menjalankan
posisi
hukum,
hirarki
adat
tradisional,
dan
asal
tradisi
tidak
ada
[16]
kepada
mereka
dalam
jabatan-jabatan
struktural
terus
menggalang
dan
menyusun
kekuatan
guna
sebagai
bahan
untuk
memperkuat
dan
Andalusia
mengalami kemunduran.
2.
suatu
ungkapan
yang
dinilai
merendahkan.
Kesulitan ekonomi
Dalam catatan sejarah, pada paruh kedua masa Islam di
[17]
perkembangan
politik
dan
militer.
Kenyataan
ini
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Andalusia merupakan suatu wilayah yang menunjukkan
bahwa Peradaban Islam pernah mencapai zaman keemasannya,
dengan keragaman suku, bahasa telah terbentuknya jalinan
interaksi sosial yang multikultural. Kebersamaan itu menjadikan
berkembangnya peradaban di Andalusia.
Jalinan sosial
multikultural
kesenjangan
sosial,
[18]
dan
terutama
keadaan
DAFTAR PUSTAKA
modern , Yogyakarta :
Lesfi 2002
[19]
Hasti,
http://khazanah-
keislaman.blogspot.co.id/2015/09/kerajaan-islam-diandalusia.html
MAKALAH
ISLAM DAN PENGALAMAN MULTIKULTURAL
Oleh :
Moch Hata
KELAS C
DOSEN PENGAMPU :
2015
[21]