Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN
1.1

LATAR BELAKANG
Hidup sehat merupakan kebutuhan dan tuntutan yang semakin meningkat
walaupun pada kenyataanya derajat kesehatan masyarakat Indonesia masih
belum sesuai dengan harapan. Banyak permasalahan kesehatan yang dialami
oleh masyarakat dan salah satu pemecahannya yaitu upaya kesehatan melalui
pendekatan promotif dan preventif.
Keberhasilan sistem pelayanan kesehatan tergantung dari berbagai komponen
yang masuk dalam pelayanan kesehatan diantara perawat dan dokter atau tim
kesehatan lain, dimana yang satu dengan yang lain saling menunjang. Sistem
ini akan memberikan kualitas pelayanan kesehatan yang efektif dengan melihat
nilai-nilai yang ada di masyarakat. Dalam pelayanan keperawatan yang
merupakan bagian penting dalam pelayanan kesehatan, para perawat di
harapkan juga dapat memberikan pelayanan secara berkualitas.
Melalui system ini tujuan pembangunan kesehatan dapat tercapai dengan cara
efektif, efisien dan tepat sasaran. Hampir semua pelayanan promosi kesehatan
dan pencegahan penyakit baik di rumah sakit maupun tatanan pelayanan
kesehatan lain yang dilakukan oleh perawat (Cohen, 1996).
Perubahan peradigma pelayanan kesehatan dari kuratif kearah promotif dan
peventif ini telah direspon oleh ahli teori keperawatan Pender dengan
menghasilkan karya tentang Health Promotion Model atau model promosi
kesehatan. Healt Promotion Model (HPM) adalah salah satu cara untuk
menggambarkan

interaksi

manusia

interpersonalnya dalam berbagai dimensi.

1.2

TUJUAN

dengan

lingkungan

fisik

dan

1.2.1 Tujuan Umum


Mahasiswa mampu memahami tentang konsep teori keperawatan Nola. J.
Pender
1.2.2 Tujuan Khusus
1.2.2.1 Mengetahui tentang Grande range teori
1.2.2.2 Mengetahui tentang teori Nola J. Pender
1.2.2.3 Menganalisis teori Nola J. Pender dan aplikasi teori keperawatan
1.3

MANFAAT
Adapun Manfaat dari pembuatan makalah ini sebagai bahan pembelajaran
dalam ilmu keperawatan dalam hal ini adalah science nursing.

BAB 2
TINJAUAN TEORI
2.1 DEFINISI GRAND TEORI
Teori keperawatan grand theory adalah paradigma umum tentang ilmu
keperawatan ( Higgins & Moore,2004). Teori ini bersifat formal, merupakan
system teori yang bersifat abstrak dari kerangka disiplin keilmuan. Konsep dan
propositions (asumsi-asumsi)nya melebihi kondisi yang spesifik dan populasi
pasien.
Grand theory memerlukan spesifikasi lebih lanjut dalam banyak kasus, serta
pemisahan pernyataan-pernyataan teoritisnya supaya bisa diuji dan dibuktikan
secara teoritis. Para ahli grand theory menyatakan rumusan-rumusan teoritis
mereka pada tingkat abstraksi yang sangat umum, dan sering dijumpai
kesulitan-kesulitan mengaitkan rumusan-rumusan itu dengan realitas. Sifat
abstraknya ini mengakibatkan, grand theory terkadang sulit dipahami oleh
siswa baru perawat dan orang yang awam.
Menurut Higgins & Moore (2004), grand theory mempunyai kontribusi yang
signifikan dalam keperawatan, antara lain yaitu:
1)

memberikan batasan batasan sehingga keperawatan dapat


mempunyai identitas dalam keberadaannya.

2)

selain itu, grand theory juga mempunyai kontribusi untuk


memberikan perspektif sejarah keperawatan, keadaan waktu itu,

3)

memberikan

gambaran

bagaimana

para

pencipta

mengembangkan teori, juga filosofi mereka mendasari ilmu keperawatan,


pendidikan mereka serta prespektif terhadap praktek keperawatan.
Salah satu contoh dari ilmuwan yang menemukan grand theory adalah
Nola J. Pender.

2.2

TEORI NOLA J. PENDER


2.2.1 BIOGRAFI
Pender dilahirkan pada tahun 1941 di Lansig, Michigan, satu-satunya
anak dari orang tuanya yang mendukung pendidikan untuk wanita.
Keluarganya mendukung cita-citanya menjadi RN yang kemudian ia
memimpin sekolah keperawatan di RS Sub Urban Barat di Oak Park ,
illnois. Dia mendapat gelar diploma pada tahun 1962 dan bekerja pada
unit bedah di RS Michigan.
Pada tahun 1964, Pender melengkapi BSN nya di Universitas State
Michigan di East Lancincing dan ia meminta Helen Denhele- asisten
dekan untuk membantu meluruskan programnya dan mensupport dan
memelihara pilihan-pilihannya untuk pendidikan yang lebih lanjut. Dia
mendapatkan gelar MA pada bidang pertumbuhan dan perkembangan
dari Universitas Michigan pada tahun 1965. Gelar Ph.D di bidang
psikologi dan

pendidikan pada tahun 1969 dari Universitas North

Western di Evanston, Illinois. Desertasi Dr Pender tentang perubahan


perkembangan dalam encoding proses memory jangka pendek pada
anak.
Pada tahun 1975, Dr Pender mempublikasikan model konsepsual
kesehatan preventif. Dasar studinya adalah bagaimana individu
membuat keputusan tentang perawatan kesehatan mereka sendiri dalam
konteks keperawatan. Artikel tersebut mengidentifikasi factor-faktor
yang ditemukan dalam pengambilan keputusan dan tindakan-tindakan
yang diperlukan individu dalam pencegahan penyakit. Pada tahun 1982,
edisi

pertama

promosi

kesehatan

dalam

praktek

keperawatan

dipublikasikan dengan konsep promosi optimal tentang kesehatan


mendesak perlunya pencegahan penyakit. Model promosi kesehatan
pertama kali dimuat pada edisi ini dan mengalami revisi pada tahun

1987 di edisi buku. Edisi III tahun 1996 memuat revisi terakhir tentang
model promosi kesehatan dan di presentasikan.
2.2.2 TEORI HEALTH PROMOTION MODEL
Teori Nola J. Pender Health Promotion Model sesungguhnya adalah
ramuan dari semua kemampuan Nola J. Pender (Nursing, Psikologi,
Education, Learning Teori. Model ini menggabungkan dua teori yaitu
dari

teori

Nilai

Pengharapan

(Expectancy-Value)

dan

Teori

Pembelajaran sosial (Social Cognitive Theory) dalam perspektif


keperawatan manusia dilihat sebagai fungsi yang holistik. Promosi
kesehatan model teori menunjukkan bahwa kesehatan yang baik adalah
bukan hanya tidak adanya penyakit kesehatan atau penyakit. Kesehatan
yang baik berarti keadaan umum dan holistik kesejahteraan, tindakan
sehat individu dan seimbang, memenuhi cara hidup. (Alligood, 2010)

Menurut Pender kognitif klien atau seseorang dapat mempengaruhi HPM


(Health Promotion Model) karena setiap orang memiliki kesadaran
terhadap

dirinya

sendiri.

Promosi

meningkatkan tingkat kesejahteraan

kesehatan

diarahkan

untuk

klien. Model promosi kesehatan

menggambarkan sifat multi dimensi saat mereka berinteraksi dalam


lingkungan mereka untuk memperoleh dan mempertahankan kesehatan
(Hidayat :2004).
Fokus Model ini adalah memelihara yang sehat antara individu dan
lingkungan dengan tujuan HPM yaitu :
1.

Kondisi kesehatan klien yang optimal.

2.

Meningkatkan kesejahteraan kesehatan.

3.

Kondisi yang dinamis (Kesehatan).

Model ini berfokus pada tiga bidang berikut:


1.

Karakteristik individu dan pengalaman.

2.

Kognisi Perilaku spesifik dan mempengaruhi.

3.

Hasil Perilaku.

2.2.3 DEFINISI KONSEP SENTRAL (Menurut Alligood 2010)


2.2.3.1 MANUSIA
1. Manusia mencoba menciptakan kondisi agar tetap hidup di
2.

mana mereka dapat mengekspresikan keunikannya.


Manusia mempunyai kapasitas untuk merefleksikan
kesadaran

3.

dirinya,

termasuk

penilaian

terhadap

kemampuannya.
Manusia menilai perkembangan sebagai suatu nilai yang
positif dan mencoba mencapai keseimbangan antara

4.

perubahan dan stabilitas.


Setiap individu secara

5.

perilakunya.
Individu merupakan

aktif

makhluk

berusaha

mengatur

bio-psiko-sosial

yang

kompleks, berinteraksi dengan lingkungannya secara terus

menerus, menjelmakan lingkungan yang diubah secara


6.

terus menerus.
Manusia lebih suka melakukan promosi kesehatan ketika
model perilaku itu menarik, perilaku yang diharapkan

2.2.3.2

2.2.3.3

terjadi dan dapat mendukung perilaku yang sudah ada


KESEHATAN
Kesehatan lebih diarahkan kepada upaya pencegahan
terjadinya penyakit dengan melakukan upaya Promotif
LINGKUNGAN
1) Pengaruh interpersonal
Pengaruh interpersonal adalah kognisi tentang perilaku,
kepercayaan atau sikap orang lain. Sumber utama
interpersonal

adalah

peer/kelompok

dan

keluarga (familiy at sibling)


pemberi

pengaruh

pelayanan

kesehatan. Pengaruh interpersonal terdiri dari norma


(harapan orang lain), social support (instrumental dan
dorongan emosional) dan model (belajar dari pengalaman
orang lain.
2) Pengaruh situasional
Persepsi personal dan kognisi dari situasi dapat
memfasilitasi atau menghalangi perilaku misalnya pilihan
yang

tersedia,

karakteristik

deman

dan

ciri-ciri

lingkungan estetik seperti situasi/lingkungan yang cocok,


2.2.3.4

aman, tentram dari pada yang tidak aman dan terancam.


KEPERAWATAN
1) Profesional kesehatan merupakan bagian dari lingkungan
interpersonal

yang

berpengaruh

terhadap

manusia

sepanjang hidupnya.
2) Pembentukan kembali konsep diri manusia dengan
lingkungan adalah penting untuk perubahan perilaku
3) Memandang bahwa dengan pencegahan biaya bisa
diminimalkan

sehingga

upaya

promotif

ditingkatkan
2.2.4 TUJUH ELEMEN MENURUT NOLA J. PENDER

lebih

2.2.4.1 TUJUAN ASKEP


Membantu perawat dalam memahami faktor penentu utama
perilaku kesehatan sebagai dasar untuk konseling perilaku
untuk mempromosikan gaya hidup sehat
2.2.4.2 KLIEN
Klien dan Keluarga
2.2.4.3 PERAN NERS
1) Fasilitator:
Menjadikan pelayanan kesehatan dengan mudah untuk
mengenal masalah pada klien dan mencari alternatif
pemecahannya
2) Pendidik
Perawat dapat berperan sebagai

pendidik untuk

merubah perilaku klien dari prilaku tidak sehat menjadi


sehat.
3) Penyuluh dan Konsultasi
Perawat dapat berperan sebagai petunjuk dalam askep
dasar terhadap klien dan keluarga.
2.2.4.4 MASALAH KEPERAWATAN
1) Kesehatan individu.
Individu berperan dalam penentuan status kesehatan
mereka sendiri. Peningkatan derajat kesehatan individu
itu pada tingkat membuat keputusan pribadi dan praktek.
Setiap derajat peningkatan harus mempertimbangkan
dalam formulasi kesehatan. nasional melalui usaha
peningkatan derajat kesehatan.
1) Kesehatan keluarga.
Keluarga berperan dalarn perkembangan dan kepercayaan
kesehatan dan tindakan kesehatan. Masing-masing keluarga

mempunyai sebuah karalcter yang berbeda , nilai, peran,


dan kekuatan struktur. Gaya orang tua dan lingkungan
keluarga dapat memberikan kesehatan atau sebaliknya.
Lebih

banyak

perhatian

harus

diberikan

kepada

perkembangaan strategi untuk meningkatkan derajat


kesehatan keluarga.
2) Kesehatan komunitas.
Kesehatan kelompok yang baik perilaku mampu
memperbaiki

kondisi

kehidupan

keluarga

dan

kelompok.
2) Kesehatan lingkungan.
Tingkat dari kesehatan lingkungan yang baik ber efek
luas ke individu, keluarga , dan komunitas dapat sampai
kepotensi optimal mereka. Kesehatan lingkungan yang
baik adalah manifestasi dalam keharmonisan dan
keseimbangan diantara dua manusia dan disekeliling
mereka.
3) Kesehatan masyarakat.
Masyarakat yang baik adalah semua anggota masyarakat
mempunyai standart hidup untuk menemukan kebutuhan
dasar manusia dan mengajak dalam beraktifitas yang cepat
kepotensi mereka. Sebuah masyarakat yang baik anggota
masyarakat mau membantu dan bertanggung jawab untuk
kesehatan.
2.2.4.5 INTERVENSI
Upaya pendekatan secara personal kepada individu
1) Individu adalah unik

2) Pendekatan didasarkan kepada

konsep individu

terhadap lingkungannya sehingga perubahan ke arah


kesehatan lebih mudah
3) Motivasi untuk berubah dari diri sendiri, manusia akan
melakukan sesuatu yang menguntungkan bagi dirinya
2.2.4.6 CARA ATAU METODE
1) Pengkajian
2) Penyuluhan atau edukasi
3) Aktivasi kolaborasi
2.2.4.7 KONSEKUENSI INTERVENSI
1) Menghindari prilaku yang beresiko terhadap
munculnya komplikasi.
2) Peranan/ Dukungan Keluarga
3) Mengidentifikasi faktor penghambat kepatuhan
terhadap program terapeutik
2.2.5 FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN NOLA J.PENDER
Model Promosi Kesehatan
Penilaian klinis untuk Rencana Promosi Kesehatan
Contoh: Peningkatan Aktivitas Fisik
Menilai tahap saat aktivitas fisik [pra-kontemplasi (PC), kontemplasi (C),
perencanaan / persiapan (P), tindakan (A), pemeliharaan (M)]. Jika pada tahap C, P,
atau A, melanjutkan. Jika dalam tahap M, memperkuat perilaku positif. Jika di PC
memperkuat manfaat dari aktivitas fisik, dan menilai kesiapan di lain waktu.
Perilaku sebelum
Upaya apa yang telah Anda buat di masa lalu untuk menjadi aktif secara fisik?
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________
Apa yang Anda pelajari dari pengalaman ini?
_____________________________________________________________

_____________________________________________________________
_____________________________________________________________
Pengaruh pribadi
Apa manfaat pribadi menjadi lebih aktif?
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________
Masalah (hambatan) apa yang mungkin Anda telah mencoba untuk lebih aktif?
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________
Seberapa yakin Anda (self-efficacy) yang Anda dapat mengatasi hambatan tersebut
menjadi lebih aktif?
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Pasti Sangat Yakin
Apa

kegiatan

fisik

dilakukan

paling

Anda

nikmati? (Aktivitas-terkait

mempengaruhi)
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________
Pengaruh Interpersonal
Norma sosial - Apakah ada anggota keluarga atau teman-teman mengharapkan Anda
untuk secara fisik aktif? ya / Tidak
Jika demikian, siapa? __________________________________________
Dukungan sosial - Siapa yang akan mendorong Anda untuk aktif atau aktif dengan
Anda?_______________________________________________
Model peran - Apakah ada anggota keluarga Anda atau teman-teman Anda aktif
secara fisik 3-5 kali /setiap minggu? ya Tidak
Jika demikian, siapa, dan apa yang mereka lakukan?
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________

Pengaruh situasional
Di mana Anda bisa melakukan apa yang Anda nikmati aktif secara fisik?
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________
Komitmen Rencana Aksi
Apakah Anda siap untuk menetapkan tujuan dan mengembangkan rencana untuk
menjadi lebih aktif? ya Tidak
Langkah Rencana
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________
Bersaing Tuntutan dan Preferensi (At Follow-up)
Masalah apa yang Anda temui dalam mencoba untuk lebih aktif?
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________
Bagaimana Anda dapat menghindari masalah ini di masa depan?
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________

Contoh: Peningkatan Aktivitas Fisik


Karakteristik individu dan Pengalaman Perilaku sebelum - Memperkuat kekuatan dari
klien dan membangun kesuksesan masa lalu dan kegagalan
a. Pengaruh pribadi
1. Manfaat - Memperkuat atau memperluas visi keuntungan
2. Hambatan - Diskusikan bagaimana hambatan yang lebih aktif bisa bekerja

3. Self-efficacy - Memiliki mencoba peningkatan dalam aktivitas untuk


mengalami kesuksesan, membujuk sukses, memperkuat keberhasilan, link
dengan model aktivitas fisik, fokus pada sensasi yang positif.
4. Kegiatan terkait Mempengaruhi - Rencana Bantuan kegiatan menyenangkan
dalam jadwal
b. Pengaruh Interpersonal
5. Norma sosial - Dorong keluarga dan teman-teman untuk meningkatkan
harapan aktivitas
6. Dukungan sosial - Bantuan dukungan sosial digunakan klien dengan meminta
keluarga dan teman-teman untuk menjadi aktif dengan dia / atau memberikan
dukungan untuk melakukannya (dorongan, reward, kontrak keluarga)
7. Model Peran - Rencana peningkatan interaksi dengan orang-orang yang aktif
secara fisik
c. Pengaruh situasional
8. Pilihan - membantu memilih lokasi yang menarik, hemat biaya, dan aman
untuk favorit aktivitas
d. Komitmen Rencana Aksi
9. Menetapkan Tujuan - Tetapkan tujuan yang realistis untuk tindakan dan
mengintegrasikan ke dalam harian dan mingguan susunan acara
e. Tuntutan dan Preferensi Bersaing
10. Kesulitan terantisipasi - Bekerja secara kooperatif dengan klien untuk
mengembangkan berencana untuk menghindari tuntutan dan preferensi
bersaing
Evaluasi Berkelanjutan - Tindak lanjut untuk melihat apakah rencana
bekerja. Menyesuaikan rencana yang diperlukan.

KASUS
Pasien bernama Ny. K. Lahir dan tingggal di jelapat. Umur pasien 55 Th. Pasien
masuk pada tanggal 25 Mei 2016 jam 11.30. Keluhan pertama pasien perut bengkak,
tulang belakang sakit, sakit kepala, sesak napas, tidak bisa kencing sejak 4 bulan yang
lalu. Keluarga mengatakan Ny. K pernah mengalami penyakit kuning 1 bulan yang
lalu. Setelah diukur tekanan darah pasien 170/90 mmHg, napas 17x/ menit, nadi
98x/menit, suhu 36,8C, SpO2 94%. Pasien didiagnosa medis mengalami CHF + HT
ar II.
Saat pengkajian pada tanggal 27 Mei 2016 pasien mengatakan tidak memiliki upaya
untuk menjadi aktif secara fisik karena tubuhnya terasa lemah. Pasien mengatakan
setelah hanya tiduran di tempat tidur kepala pasien terasa pusing dan panik ketika
terjadi sesuatu tersebut. Pasien sering mengonsumsi makanan yang berlemak dan
asin. Pasien juga mengatakan jarang memeriksakan kesehatannya ke rumah sakit atau
puskesmas.
Ketika aktif bergerak tubuhnya terasa sehat dan pusing mulai menghilang. Tetapi
ketika terasa terlalu lelah timbul rasa sakit didada. Karena itu Pasien mengatakan
tidak yakin terhadap masalah yang dihadapinya ketika pasien aktif bergerak. Pasien
mengatakan suka berjalan jalan dipagi dan sore hari.

Pasien mengatakan kadang tidak didukung oleh keluarga untuk bergerak karena
kelurga pasien sibuk dan tidak ada yang menjaga kalo terjadi sesuatu. Pasien
mengatakan sering bercerita atau berbicara dengan tetangga sebelah rumahnya.
Pasien juga mengatakan keluarga dirumahnya juga tidak sering aktif berolahraga
dengan teratur. Di halaman samping rumah tetangganya kadang terasa nyaman
bergerak karena ada tetangganya yang menemani untuk berbincang.
Pasien mengatakan akan mengontrol aktivitasnya supaya jangan terlalu lemah dan
lelah. Karena pasien sudah menngetahui penyakitnya dari penjelasan perawat tadi

supaya jangan terlalu banyak bergerak atau kurang sekali pergerakan. Serta keluarga
akan mendukung dan mengawasi pasien apabila terjadi sesuatu.
Hasil (Intervensi, implementasi, dan evaluasi)
1. Karakteristik individu dan pengalaman masa lalu
a. mengidentifikasi riwayat penyakit klien
b. Memodifikasi Prilaku klien
c. Mengajarkan Klien untuk bertindak dan menimbulkan potensi dan sikap
yang posif
2. Perilaku spesifik , pegetahuan dan sikap
a. memotivasi perilaku
b. mencapai manfaat sebagai hasil
c. faktor penetnu rencana kegiatan
Keluarga memberi dukungan klien untuk kesembuhan klien. Klien berharap
sembuh dan bisa beraktifitas kembali. Klien berharap mendapatkan obat untuk
menghilangkan rasa pusing dan tekanan darahnya kembali normal.
3. Hambatan dalam bertindak
a. Muncul motif Perilaku yang tidak sehat
b. Pengurangan komitmen rencana kegiatan
c. Kepuasan klien dalam perilaku yang tidak sehat
Klien mengonsumsi makanan yang berlemak. Ketidak pedulian klien terhadap
kesehatannya klien tidak mengunakan fasilitas kesehatan yang ada. Karena itu
perawat mengingatkan kembali harapan klien yaitu untuk sembuh.

4. Kemajuan Diri
a. Komitmen Dan Kosistensi klien dalam melaksankan rencana kegiatan
b. Klien termotivasi untuk berperilaku hidup sehat dan merubah pola hidup
sehat.
Peran Perawat adalah mengali sejauh mana kemauan dan kemampuan klien.
5. Sikap yang berhubungan dengan aktifitas
Respon klien selama latihan fisik maupun emoional adalah menghidar,
merubah, mempertahankan.Karena ada keinginan untuk hidup sehat setelah
klien berusaha berubah supaya Hipertensi dapat dihindari dan tidak sampai
menyebabkan komplikasi.
Peran perawat menggali sejauh mana kemajuan klien, apakah klien berespon
positif
6. Pengaruh Interpersonal
Pengaruh dari Keluarga, kelompok, pelayanan kesehatan, norma dan model.
Keluarga dan tetangga berperan aktif dalam berhubungan/berinteraksi dengan
klien, Tidak ada panutan dari lingkungan dalam mencegah penyakitnya
7. Pengaruh Situasional
Klien

mengatakan

Keluarga

dan

tetangga

berperan

aktif

dalam

berhubungan/berinteraksi dengannya.Tidak ada panutan dari lingkungan dalam


mencegah penyakitnya.
Peran perawat adalah mengidentifikasi aktifitas dan lingkungan yang
mendukung pola hidup sehat.
8. Komitmen Pada rencana Tindakan

Pengendalian hipertensi dan Kontrol perilaku dari kelompok ( keluarga klien)


merupakan sumber reinforcemen positif.
Peran perawat adalah memberi penekanan pada komitmen individu dan sumber
pendukung agar prilaku promosi dapat dipertahankan dalam jangka waktu yang
lama.
9. Kebutuhan yang mendesak
a. Klien kembali mengkomsumsi makanan yang tidak dianjurkan
b. Klien Tidak Patuh Minum Obat
10. Hasil Prilaku
a. Perilaku Promosi Kesehatan
b. Menghindari perilaku yang berisiko yang bisa menimbulkan penyakit
c. Mengembangkan pola hidup sehat dengan cara:

Olah raga teratur

Manajemen Stres

Diet yang teratur

Kontrol Teratur

BAB 3
PENUTUP
3.1

KESIMPULAN

1)

Teori keperawatan grand theory adalah paradigma umum tentang ilmu


keperawatan ( Higgins & Moore,2004).

Teori ini bersifat formal,

merupakan system teori yang bersifat abstrak dari kerangka disiplin


keilmuan. Konsep dan propositions (asumsi-asumsi) nya melebihi kondisi
2)

yang spesifik dan populasi pasien.


Deskripsi Nola J. pender tentang manusia
1. Manusia mencoba menciptakan kondisi agar tetap hidup di mana
mereka dapat mengekspresikan keunikannya.
2. Manusia mempunyai kapasitas untuk merefleksikan kesadaran dirinya,
termasuk penilaian terhadap kemampuannya.
3. Manusia menilai perkembangan sebagai suatu nilai yang positif dan
mencoba mencapai keseimbangan antara perubahan dan stabilitas.
4. Setiap individu secara aktif berusaha mengatur perilakunya.
5. Individu
merupakan
makhluk
bio-psiko-sosial
yang
kompleks, berinteraksi dengan lingkungannya secara terus menerus,
menjelmakan lingkungan yang diubah secara terus menerus.
6. Manusia lebih suka melakukan promosi kesehatan ketika model
perilaku itu menarik, perilaku yang diharapkan terjadi dan dapat

3)

4)

mendukung perilaku yang sudah ada.


Deskripsi Nola J. pender tentang kesehatan
Kesehatan lebih diarahkan kepada upaya pencegahan terjadinya penyakit
dengan melakukan upaya Promotif.
Deskripsi Nola J. pender tentang lingkungan
Pengaruh situasional merupakan persepsi dan kognisi yang muncul dalam
berbagai situasi atau konteks yang dapat memfasilitasi atau menghambat
perilaku promosi kesehatan pada individu.

5)

Keperawatan
1. Profesional kesehatan merupakan bagian dari lingkungan
interpersonal yang berpengaruh terhadap manusia sepanjang
hidupnya.
2. Pembentukan kembali konsep diri manusia dengan lingkungan
adalah penting untuk perubahan perilaku
3. Memandang bahwa dengan pencegahan biaya bisa diminumalkan
sehingga upaya promotif lebih ditingkatkan

1. Saran
Diharapkan dengan tulisan ini dapat menambah wawasan

Daftar Pustaka
Higgins,Patricia.A & Moore,Shirley.M (2000). Perspective on nursing theory: Level
of theoretical thinking. edited by Pamela G.Reed et.al (2004). (4 th ed).
Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins.
Hidayat,A.Aziz Alimul.2004. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta : Trans
Info Media.

Alligood, Marta Raile and Mariner Ann, Ph.D., RN, 2010. Nursing Theorist and
Their Work. 7th ed The C.V Mosby Company

Anda mungkin juga menyukai