Bab 1 - 3
Bab 1 - 3
PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG
Hidup sehat merupakan kebutuhan dan tuntutan yang semakin meningkat
walaupun pada kenyataanya derajat kesehatan masyarakat Indonesia masih
belum sesuai dengan harapan. Banyak permasalahan kesehatan yang dialami
oleh masyarakat dan salah satu pemecahannya yaitu upaya kesehatan melalui
pendekatan promotif dan preventif.
Keberhasilan sistem pelayanan kesehatan tergantung dari berbagai komponen
yang masuk dalam pelayanan kesehatan diantara perawat dan dokter atau tim
kesehatan lain, dimana yang satu dengan yang lain saling menunjang. Sistem
ini akan memberikan kualitas pelayanan kesehatan yang efektif dengan melihat
nilai-nilai yang ada di masyarakat. Dalam pelayanan keperawatan yang
merupakan bagian penting dalam pelayanan kesehatan, para perawat di
harapkan juga dapat memberikan pelayanan secara berkualitas.
Melalui system ini tujuan pembangunan kesehatan dapat tercapai dengan cara
efektif, efisien dan tepat sasaran. Hampir semua pelayanan promosi kesehatan
dan pencegahan penyakit baik di rumah sakit maupun tatanan pelayanan
kesehatan lain yang dilakukan oleh perawat (Cohen, 1996).
Perubahan peradigma pelayanan kesehatan dari kuratif kearah promotif dan
peventif ini telah direspon oleh ahli teori keperawatan Pender dengan
menghasilkan karya tentang Health Promotion Model atau model promosi
kesehatan. Healt Promotion Model (HPM) adalah salah satu cara untuk
menggambarkan
interaksi
manusia
1.2
TUJUAN
dengan
lingkungan
fisik
dan
MANFAAT
Adapun Manfaat dari pembuatan makalah ini sebagai bahan pembelajaran
dalam ilmu keperawatan dalam hal ini adalah science nursing.
BAB 2
TINJAUAN TEORI
2.1 DEFINISI GRAND TEORI
Teori keperawatan grand theory adalah paradigma umum tentang ilmu
keperawatan ( Higgins & Moore,2004). Teori ini bersifat formal, merupakan
system teori yang bersifat abstrak dari kerangka disiplin keilmuan. Konsep dan
propositions (asumsi-asumsi)nya melebihi kondisi yang spesifik dan populasi
pasien.
Grand theory memerlukan spesifikasi lebih lanjut dalam banyak kasus, serta
pemisahan pernyataan-pernyataan teoritisnya supaya bisa diuji dan dibuktikan
secara teoritis. Para ahli grand theory menyatakan rumusan-rumusan teoritis
mereka pada tingkat abstraksi yang sangat umum, dan sering dijumpai
kesulitan-kesulitan mengaitkan rumusan-rumusan itu dengan realitas. Sifat
abstraknya ini mengakibatkan, grand theory terkadang sulit dipahami oleh
siswa baru perawat dan orang yang awam.
Menurut Higgins & Moore (2004), grand theory mempunyai kontribusi yang
signifikan dalam keperawatan, antara lain yaitu:
1)
2)
3)
memberikan
gambaran
bagaimana
para
pencipta
2.2
pertama
promosi
kesehatan
dalam
praktek
keperawatan
1987 di edisi buku. Edisi III tahun 1996 memuat revisi terakhir tentang
model promosi kesehatan dan di presentasikan.
2.2.2 TEORI HEALTH PROMOTION MODEL
Teori Nola J. Pender Health Promotion Model sesungguhnya adalah
ramuan dari semua kemampuan Nola J. Pender (Nursing, Psikologi,
Education, Learning Teori. Model ini menggabungkan dua teori yaitu
dari
teori
Nilai
Pengharapan
(Expectancy-Value)
dan
Teori
dirinya
sendiri.
Promosi
kesehatan
diarahkan
untuk
2.
3.
2.
3.
Hasil Perilaku.
3.
dirinya,
termasuk
penilaian
terhadap
kemampuannya.
Manusia menilai perkembangan sebagai suatu nilai yang
positif dan mencoba mencapai keseimbangan antara
4.
5.
perilakunya.
Individu merupakan
aktif
makhluk
berusaha
mengatur
bio-psiko-sosial
yang
terus menerus.
Manusia lebih suka melakukan promosi kesehatan ketika
model perilaku itu menarik, perilaku yang diharapkan
2.2.3.2
2.2.3.3
adalah
peer/kelompok
dan
pengaruh
pelayanan
tersedia,
karakteristik
deman
dan
ciri-ciri
yang
berpengaruh
terhadap
manusia
sepanjang hidupnya.
2) Pembentukan kembali konsep diri manusia dengan
lingkungan adalah penting untuk perubahan perilaku
3) Memandang bahwa dengan pencegahan biaya bisa
diminimalkan
sehingga
upaya
promotif
ditingkatkan
2.2.4 TUJUH ELEMEN MENURUT NOLA J. PENDER
lebih
pendidik untuk
banyak
perhatian
harus
diberikan
kepada
kondisi
kehidupan
keluarga
dan
kelompok.
2) Kesehatan lingkungan.
Tingkat dari kesehatan lingkungan yang baik ber efek
luas ke individu, keluarga , dan komunitas dapat sampai
kepotensi optimal mereka. Kesehatan lingkungan yang
baik adalah manifestasi dalam keharmonisan dan
keseimbangan diantara dua manusia dan disekeliling
mereka.
3) Kesehatan masyarakat.
Masyarakat yang baik adalah semua anggota masyarakat
mempunyai standart hidup untuk menemukan kebutuhan
dasar manusia dan mengajak dalam beraktifitas yang cepat
kepotensi mereka. Sebuah masyarakat yang baik anggota
masyarakat mau membantu dan bertanggung jawab untuk
kesehatan.
2.2.4.5 INTERVENSI
Upaya pendekatan secara personal kepada individu
1) Individu adalah unik
konsep individu
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________
Pengaruh pribadi
Apa manfaat pribadi menjadi lebih aktif?
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________
Masalah (hambatan) apa yang mungkin Anda telah mencoba untuk lebih aktif?
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________
Seberapa yakin Anda (self-efficacy) yang Anda dapat mengatasi hambatan tersebut
menjadi lebih aktif?
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Pasti Sangat Yakin
Apa
kegiatan
fisik
dilakukan
paling
Anda
nikmati? (Aktivitas-terkait
mempengaruhi)
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________
Pengaruh Interpersonal
Norma sosial - Apakah ada anggota keluarga atau teman-teman mengharapkan Anda
untuk secara fisik aktif? ya / Tidak
Jika demikian, siapa? __________________________________________
Dukungan sosial - Siapa yang akan mendorong Anda untuk aktif atau aktif dengan
Anda?_______________________________________________
Model peran - Apakah ada anggota keluarga Anda atau teman-teman Anda aktif
secara fisik 3-5 kali /setiap minggu? ya Tidak
Jika demikian, siapa, dan apa yang mereka lakukan?
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________
Pengaruh situasional
Di mana Anda bisa melakukan apa yang Anda nikmati aktif secara fisik?
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________
Komitmen Rencana Aksi
Apakah Anda siap untuk menetapkan tujuan dan mengembangkan rencana untuk
menjadi lebih aktif? ya Tidak
Langkah Rencana
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________
Bersaing Tuntutan dan Preferensi (At Follow-up)
Masalah apa yang Anda temui dalam mencoba untuk lebih aktif?
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________
Bagaimana Anda dapat menghindari masalah ini di masa depan?
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________
_____________________________________________________________
KASUS
Pasien bernama Ny. K. Lahir dan tingggal di jelapat. Umur pasien 55 Th. Pasien
masuk pada tanggal 25 Mei 2016 jam 11.30. Keluhan pertama pasien perut bengkak,
tulang belakang sakit, sakit kepala, sesak napas, tidak bisa kencing sejak 4 bulan yang
lalu. Keluarga mengatakan Ny. K pernah mengalami penyakit kuning 1 bulan yang
lalu. Setelah diukur tekanan darah pasien 170/90 mmHg, napas 17x/ menit, nadi
98x/menit, suhu 36,8C, SpO2 94%. Pasien didiagnosa medis mengalami CHF + HT
ar II.
Saat pengkajian pada tanggal 27 Mei 2016 pasien mengatakan tidak memiliki upaya
untuk menjadi aktif secara fisik karena tubuhnya terasa lemah. Pasien mengatakan
setelah hanya tiduran di tempat tidur kepala pasien terasa pusing dan panik ketika
terjadi sesuatu tersebut. Pasien sering mengonsumsi makanan yang berlemak dan
asin. Pasien juga mengatakan jarang memeriksakan kesehatannya ke rumah sakit atau
puskesmas.
Ketika aktif bergerak tubuhnya terasa sehat dan pusing mulai menghilang. Tetapi
ketika terasa terlalu lelah timbul rasa sakit didada. Karena itu Pasien mengatakan
tidak yakin terhadap masalah yang dihadapinya ketika pasien aktif bergerak. Pasien
mengatakan suka berjalan jalan dipagi dan sore hari.
Pasien mengatakan kadang tidak didukung oleh keluarga untuk bergerak karena
kelurga pasien sibuk dan tidak ada yang menjaga kalo terjadi sesuatu. Pasien
mengatakan sering bercerita atau berbicara dengan tetangga sebelah rumahnya.
Pasien juga mengatakan keluarga dirumahnya juga tidak sering aktif berolahraga
dengan teratur. Di halaman samping rumah tetangganya kadang terasa nyaman
bergerak karena ada tetangganya yang menemani untuk berbincang.
Pasien mengatakan akan mengontrol aktivitasnya supaya jangan terlalu lemah dan
lelah. Karena pasien sudah menngetahui penyakitnya dari penjelasan perawat tadi
supaya jangan terlalu banyak bergerak atau kurang sekali pergerakan. Serta keluarga
akan mendukung dan mengawasi pasien apabila terjadi sesuatu.
Hasil (Intervensi, implementasi, dan evaluasi)
1. Karakteristik individu dan pengalaman masa lalu
a. mengidentifikasi riwayat penyakit klien
b. Memodifikasi Prilaku klien
c. Mengajarkan Klien untuk bertindak dan menimbulkan potensi dan sikap
yang posif
2. Perilaku spesifik , pegetahuan dan sikap
a. memotivasi perilaku
b. mencapai manfaat sebagai hasil
c. faktor penetnu rencana kegiatan
Keluarga memberi dukungan klien untuk kesembuhan klien. Klien berharap
sembuh dan bisa beraktifitas kembali. Klien berharap mendapatkan obat untuk
menghilangkan rasa pusing dan tekanan darahnya kembali normal.
3. Hambatan dalam bertindak
a. Muncul motif Perilaku yang tidak sehat
b. Pengurangan komitmen rencana kegiatan
c. Kepuasan klien dalam perilaku yang tidak sehat
Klien mengonsumsi makanan yang berlemak. Ketidak pedulian klien terhadap
kesehatannya klien tidak mengunakan fasilitas kesehatan yang ada. Karena itu
perawat mengingatkan kembali harapan klien yaitu untuk sembuh.
4. Kemajuan Diri
a. Komitmen Dan Kosistensi klien dalam melaksankan rencana kegiatan
b. Klien termotivasi untuk berperilaku hidup sehat dan merubah pola hidup
sehat.
Peran Perawat adalah mengali sejauh mana kemauan dan kemampuan klien.
5. Sikap yang berhubungan dengan aktifitas
Respon klien selama latihan fisik maupun emoional adalah menghidar,
merubah, mempertahankan.Karena ada keinginan untuk hidup sehat setelah
klien berusaha berubah supaya Hipertensi dapat dihindari dan tidak sampai
menyebabkan komplikasi.
Peran perawat menggali sejauh mana kemajuan klien, apakah klien berespon
positif
6. Pengaruh Interpersonal
Pengaruh dari Keluarga, kelompok, pelayanan kesehatan, norma dan model.
Keluarga dan tetangga berperan aktif dalam berhubungan/berinteraksi dengan
klien, Tidak ada panutan dari lingkungan dalam mencegah penyakitnya
7. Pengaruh Situasional
Klien
mengatakan
Keluarga
dan
tetangga
berperan
aktif
dalam
Manajemen Stres
Kontrol Teratur
BAB 3
PENUTUP
3.1
KESIMPULAN
1)
3)
4)
5)
Keperawatan
1. Profesional kesehatan merupakan bagian dari lingkungan
interpersonal yang berpengaruh terhadap manusia sepanjang
hidupnya.
2. Pembentukan kembali konsep diri manusia dengan lingkungan
adalah penting untuk perubahan perilaku
3. Memandang bahwa dengan pencegahan biaya bisa diminumalkan
sehingga upaya promotif lebih ditingkatkan
1. Saran
Diharapkan dengan tulisan ini dapat menambah wawasan
Daftar Pustaka
Higgins,Patricia.A & Moore,Shirley.M (2000). Perspective on nursing theory: Level
of theoretical thinking. edited by Pamela G.Reed et.al (2004). (4 th ed).
Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins.
Hidayat,A.Aziz Alimul.2004. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta : Trans
Info Media.
Alligood, Marta Raile and Mariner Ann, Ph.D., RN, 2010. Nursing Theorist and
Their Work. 7th ed The C.V Mosby Company