Anda di halaman 1dari 8

SMK N 3 YOGYAKARTA

Bidang Studi Keahlian:


Teknologi Informasi &
Komunikasi
Program Studi Keahlian:

TP3C
(Teknik Perawatan dan
Perbaikan Personal Komputer)

Teknik Komputer &


Informatika
Kompetensi Keahlian:

No. Job : 1
Tanggal : 19 Januari 2012
NIS

: KJ 1214769

Nama

: Rizki Kartika D.

No.Abs : 28

Mengukur tegangan PSU


menggunakan Multimeter

Nilai

Teknik Komputer &


Jaringan
A. TUJUAN
1. Siswa dapat mengetahui fungsi multimeter.
2. Siswa mampu melakukan pengukuran tegangan menggunakan multimeter.
3. Siswa mengerti dampak pengukuran yang salah terhadap multimeter itu sendiri.
4. Siswa dapat mengetahui tegangan-tegangan yang diukur dengan mengggunakan
Multimeter.
B. DASAR TEORI
Tegangan adalah suatu beda potensial antara 2 titik yang mempunyai perbedaan jumlah
muatan dalam satuan volt. Seperti halnya Power supply unit atau disingkat PSU
adalah komponen komputer yang memasok listrik ke komponen lain dalam komputer.
Power Supply berfungsi sebagai pengubah dari tegangan listrik AC (Alternating Current)
menjaditegangan (Direct Current), karena hardware komputer hanya dapat beroperasi
dengan arus DC. Oleh karena itu, Multimeter merupakan alat sistem kelistrikan yang
mempunyai multifungsi yang dapat digunakan untuk Mengukur arus atau Amper meter,
Mengukur tegangan atau Volt meter, Mengukur tahanan atau Ohm meter

C. KESELAMATAN KERJA
1. Menggunakan wearpack pada saat di lab
2. Memperhatikan guru pembimbing.
3. Mempersiapkan alat dan bahan.
4. Pastikan tangan selalu dalam kondisi kering.
D. ALAT dan BAHAN

No.
1.
2.
3.

Nama Alat
Multimeter
Power Supply Unit (PSU)
Dvd master

Spesifikasi
Zyrek
DVD Master Windows7

Jumlah
1buah
1 buah
1 buah

E. MULTIMETER
1. Pengertian Multimeter
Multimeter adalah sebuah alat ukur listrik yang mengukur tegangan [volmeter, baik
untuk tegangan AC(gelombang bolak-balik) atau DC (searah)], Hambatan (Ohm
meter) serta kuat arus (ampere-meter).
Karena kemampuan multimeter sebagai Amper meter (A) , Volt meter (V) dan
Ohm meter (O) maka alat ini juga sering disebut AVO meter.
Model multimeter yang banyak digunakan ada dua, yaitu model analag dan model
digital. Model analog menggunakan jarum penunjuk, sedangkan model digital
langsung menujukkan angka hasil pengukuran.
2. Jenis Multimeter
Berdasarkan jenisnya, multimeter dibagi menjadi 2 : Multimeter Analog dan
Multimeter Digital
a. Multimeter Analog

Multimeter Analog merupakan multi meter dengan penunjukan jarum ukur,


multi meter jenis ini pada saat ini banyak digunakan karena harganya lebih
murah, namum pembacaan hasil ukur lebih sulit karena sekala ukur pada display
cukup banyak. Multimeter Analog atau yang biasa disebut multimeter jarum

adalah alat pengukur besaran listrik yang menggunakan tampilan dengan jarum
yang bergerak ke range-range yang kita ukur dengan probe . Multimeter ini
tersedia dengan kemampuan untuk mengukur hambatan ohm, tegangan (Volt)
dan arus (mA). Analog tidak digunakan untuk mengukur secara detail suatu
besaran nilai komponen, tetapi kebanyakan hanya digunakan untuk baik atau
jeleknya komponen pada waktu pengukuran atau juga digunakan untuk
memeriksa suatu rangkaian apakah sudah tersambung dengan baik sesuai
dengan rangkaian blok yang ada.
b. Multimeter Digital

Multimeter digital hampir sama fungsinya dengan multimeter analog tetapi


multimeter digital menggunakan tampilan angka digital. Multimeter digital
pembacaan pengukuran besaran listrik yang lebih tepat jika dibanding dengan
multimeter analog, sehingga multimeter digital dikhususkan untuk mengukur
suatu besaran nilai tertentu dari sebuah komponen secara mendetail sesuai
dengan besaran yang diinginkan.
3. Perbedaan multimeter analog dan digital

No. Perbedaan

Multimeter Analog

Multimeter Digital

1.

Menggunakan jarum

Menggunakan angka

penunjuk ke range-range

digital

Tampilan

2.

Harga

Lebih murah

Lebih mahal

3.

Keakurasi

Kurang Akurat

Lebih akurat

4.

Penggunaan

Lebih sulit

Lebih mudah

4. Bagian Multimeter Analog


Bagian Bagian Multimeter

Papan Skala

Sekrup Pengatur Posisi Jarum


Zero Adjustment
Saklar jangkauan Ukur
Lubang Kabel Penyidik (prov)

Papan Skala : digunakan untuk membaca hasil pengukuran. Pada papan skala terdapat
skala-skala; tahanan/resistan (resistance) dalam satuan Ohm (), tegangan (ACV dan

DCV), kuat arus (DCmA), dan skala-skala lainnya.


Saklar Jangkauan Ukur : digunakan untuk menentukan posisi kerja multimeter , dan
batas ukur (range). Jika digunakan untuk mengukur nilai satuan tahanan (dalam W),
saklar ditempatkan pada posisi W, demikian juga jika digunakan untuk mengukur
tegangan (ACV-DCV), dan kuat arus (mA-mA). Satu hal yang perlu diingat, dalam
mengukur tegangan listrik, posisi saklar harus berada pada batas ukur yang lebih
tinggi dari tegangan yang akan diukur. Misal, tegangan yang akan diukur 220 ACV,
saklar harus berada pada posisi batas ukur 250 ACV. Demikian juga jika hendak

mengukur DCV.
Sekrup Pengatur Posisi Jarum (preset) : digunakan untuk menera jarum penunjuk

pada angka nol (sebelah kiri papan skala).


Tombol Pengatur Jarum Pada Posisi Nol (Zero Adjustment) : digunakan untuk menera
jarum penunjuk pada angka nol sebelum multimeter digunakan untuk mengukur nilai
tahanan/resistan. Dalam praktek, kedua ujung kabel penyidik (probes) dipertemukan,
tombol diputar untuk memosisikan jarum pada angka nol.

Lubang Kabel Penyidik : tempat untuk menghubungkan kabel penyidik dengan


Multimeter. Ditandai dengan tanda (+) atau out dan (-) atau common. Pada
multimeter yang lebih lengkap terdapat juga lubang untuk mengukur h fe transistor
(penguatan arus searah/DCmA oleh transistor berdasarkan fungsi dan jenisnya), dan

lubang untuk mengukur kapasitas kapasitor.


Posisi (ohm) berarti multimeter berfungsi sebagai ohmmeter, yang terdiri dari tiga

batas ukur.
Posisi ACV (Volt AC) berarti multimeter berfungsi sebagai voltmeter AC yang terdiri

dari lima batas ukur : 10; 50; 250; 500 dan 1000.
Posisi DCV (Volt DC) berarti multimeter berfungsi sebagai voltmeter DC yang terdiri

dari lima batas ukur : 10; 50; 250; 500 dan 1000.
Posisi DcmA (miliampre DC) berarti multimeter berfungsi sebagai mili amperemeter

DC yang terdiri dari tiga batas ukur : 0,25; 25 dan 500.


Lubang kutub plus (+) (V A Terminal) berfungsi sebagai tempat masuknya test lead

kutub plus (+) yang berwarna merah.


Lubang kutub Common Terminal (-) berfungsi sebagai tempat masuknya test lead

kutub (-) yang berwarna hitam.


Posisi (ohm) berarti multimeter berfungsi sebagai ohmmeter, yang terdiri dari tiga

batas ukur.
Posisi ACV (Volt AC) berarti multimeter berfungsi sebagai voltmeter AC yang terdiri

dari lima batas ukur : 10; 50; 250; 500 dan 1000.
Posisi DCV (Volt DC) berarti multimeter berfungsi sebagai voltmeter DC yang terdiri

dari lima batas ukur : 10; 50; 250; 500 dan 1000.
Posisi DcmA (miliampre DC) berarti multimeter berfungsi sebagai mili amperemeter

DC yang terdiri dari tiga batas ukur : 0,25; 25 dan 500.


Lubang kutub plus (+) (V A Terminal) berfungsi sebagai tempat masuknya test lead

kutub plus (+) yang berwarna merah.


Lubang kutub Common Terminal (-) berfungsi sebagai tempat masuknya test lead
kutub (-) yang berwarna hitam.

5. Langkah Mengukur Tegangan Pada Power Supply :


a. Mempersiapkan semua alat dan bahan yang dibutuhkan.
b. Mengecek prov negative dan prov positive apakah masih dalam kondisi baik
(tidak ada kabel yang putus).
Langkah :
a). Menancapkan masing-masing kabel prov pada tempatnya

Memasukkan kabel yang berwarna merah ke lubang penyidik yang


bertanda (+) atau out, dan kabel yang berwarna hitam ke lubang

penyidik yang bertanda (-) atau common.


b). Mengkondisikan switching selection pada daerah buzz.
c). Menempelkan prov negatif dan positif tersebut menyilang, secara otomatis
jarum penunjuk pada multimeter akan bergerak dan terdengar bunyi tiit.
Yang menunjukkan kabel kabel prov dalam kondisi baik (tidak putus).

Gambar 1.1 mengetes prove pada multimeter


c. Membuat sekering untuk PSU :
Ambil kabel tipis, yang biasanya digunakan untuk mengikat kabel.
potong kabel 4cm,
megupas ujung-ujung dari kabel tersebut 1cm.
Menguhubungkan ujung-ujung kabel tersebut dengan jumper pada
power supply yang terhubung pada warna hitam dan hijau, yang
nantinya berfungsi sebagai sekering pada saat pengukuran tegangan
pada power supply.

d.

Gambar 1.2 pemasangan sekering pada PSU


Ambil kabel power, yang telah terhubung pada daya listrik. Hubungkan kabel

power ke dalam ac socket PSU.


e. Lalu pasangkan test lead (+) pada kabel power supply yang berwarna hitam
dan test lead (-) untuk memindah dari kabel satu dengan yang lain untuk
mengetahui tegangan pada semua kabel yang ada pada power supply.
f. Mencatat dan memfoto hasil pengamatan dari pengukuran multitester.
g. Merapikan alat dan bahan apabila telah selesai.
h. Melaporkan hasil kerja kepada guru pembimbing.

F. HASIL PRAKTIKUM
Pengukuran tegangan output pada Power Supply Unit
Warna Kabel
Kuning
Abu-abu
Merah
ungu
Orange
Biru
Putih

Tegangan
12 v
5
5
5
3,4
-12
-4,7

Batas Ukur
50 dcv
10 dvc
10 dvc
10dcv
10 dvc
50 dvc
10 dvc

G. KESIMPULAN
Setelah melakukan praktikum pengukuran tegangan pada power supply menggunakan
multimeter, dapat disiukur multimeter tidak mpulkan bahwa dengan mencobanya sendiri.

Akan lebih jelas dibandingkan hanya melihat proses pengukurannya sendeiri. Dan dapat
dikatakan pengukurannya terbilang berhasil.

H. SARAN
Sebaiknya dalam penggunaan alat sembarangan, apalagi dengan menempatkan saklar
pemilih batas ukur yang bukan pada tempatnya. Karena akan berakibat kerusakan pada
alat ukur multimeter tersebut.
Setiap pembacaan hasil pengukuran diusahakan secara tepat, dengan melihat jarum
penunjuk ke range tertentu.
I.

DAFTAR PUSTAKA
Dokument pribadi
http://ilmutrik-tipsadribaraka.blogspot.com/2011/08/pengertian-dan-fungsimultimeter.html?utm_source=feedburner&utm_medium=feed&utm_campaign=Feed
%3A+AdriBarakaDotcom+%28Adri+Baraka+dotCom%29

Anda mungkin juga menyukai