www.wika-beton.co.id
Hari Nugraha Nurjaman, Lutfi Faisal, Gambiro Suprapto, Mukhlis Suharso,Barra Hananta Sutan, HR
Sidjabat, Binsar Hariandja,Riyanto Rivky,Yesualdus Put. Donny Gultom
DAFTAR ISI
1.Pendahuluan
2. Penerapan Teknologi PRESSS dengan
Kondisi Lokal Indonesia
3.Program Penelitian, Pengembangan,
Penerapan
4.Progress Penerapan
5.Kesimpulan
1. PENDAHULUAN
Tahun 2010, diterbitkan Peta Gempa Indonesia
1. PENDAHULUAN
Ada pergeseran filosofi pada peraturan gempa di dunia
1. PENDAHULUAN
Teknologi bangunan tahan gempa
Damper
1. PENDAHULUAN
Amerika Serikat dan Jepang mempelopori
penelitian multiyears untuk mencari konsep
bangunan tahan gempa yang memenuhi
ekspektasi masyarakat awam, namun dengan
harga yang ekonomis
1. PENDAHULUAN
Figure 25 Five-Storey PRESSS Building tested at University of California, San Diego [13]
11
1. PENDAHULUAN
12
1. PENDAHULUAN
13
1. PENDAHULUAN
14
1. PENDAHULUAN
2005 : Stefano Pampanin direkrut kembali oleh Prof Park dari Amerika
ke Selandia Baru untuk mengembangkan lebih lanjut Teknologi
PRESSS dan mensosialiasikan ke masyarakat. Dimasukkan ke NZS
3101:2006
15
1. PENDAHULUAN
16
1. PENDAHULUAN
17
1. PENDAHULUAN
7.8.4 Portal khusus yang dibuat dengan beton pracetak dan tidak memenuhi ketentuan
dalam 7.8.2 atau 7.8.3 harus memenuhi persyaratan ACI 374.1 dan ketentuan (a) dan (b)
berikut ini:
(a) Detail dan bahan yang digunakan dalam spesimen uji harus mewakili dari yang
digunakan dalam struktur; dan
(b) Prosedur desain dalam mengatur spesimen uji harus mendefinisikan mekanisme
bagaimana portal menahan pengaruh gravitasi dan gempa, dan harus menetapkan nilai
kriteria penerimaan dalam mendukung mekanisme tersebut. Bagian dari mekanisme
yang mendeviasi dari persyaratan peraturan harus dicakup dalam spesimen uji dan18
harus diuji untuk menentukan batas atas nilai kriteria penerimaan.
1. PENDAHULUAN
Sudah ada 62 sistem yang sudah diuji dan
diterapkan sejak 1995 - 2014
19
Slide-19
1. PENDAHULUAN
Slide 20
20
10
1. PENDAHULUAN
Slide 21
21
fy
1. PENDAHULUAN
Sistem pracetak dengan sambungan paskatarik unbonded hybrid sudah
langsung masuk dalam SNI 7833:2012, tinggal diimplementasikan
22
Slide-22
11
23
24
12
Konfigurasi umum adalah tulangan yang lebih kecil digunakan untuk menyambung tulangan,
dan dikekang oleh suatu selubung yang diisi grouting tidak susut
Berbagai varian
bentuk
dissipater
25
Figure 31 First multi-storey PRESSS-Building in New Zealand (2008)[13]
26
13
27
Sistem Pracetak dengan Konsep Desain Kapasitas Klasik : Hysteresis Loop Gemuk, kerusakan
di balok (sulit diperbaiki karena konsepnya boleh rusak asal tidak rubuh)
Test Pseudodynamic Sistem PRESSS dengan dissipater internal dan eksternal (Pampanin,2010)
14
29
30
15
27 precaster bersatu untuk R & D for 2 years (20132014) untuk melihat dengan mata sendiri kemampuan
teknologi ini, dimana PT Wijaya Karya Beton sebagai
kontribusi terbesar.
-tension system
2. Konfirmasi perilaku daktail hybrid system
3. Perencanaan dan pengujian produk dissipater lokal, uji
konfirmasi perilaku join balok-kolom.
4. Pengujian sambungan hollow core slab ke rangka.
31
The
32
(b) Full
posttension
unbonded
(c) Hybrid
system
50:50
(d) Segmental
Precast Hybrid
system 50:50
16
Table 1. Test analysis of reinforce concrete beam specimen (Mo = 615 kN m, Po = 410 kN)
Moment
(mm)
P (kN)
Crack
Yield
Maximum
Ultimate
= 2.01
f2 = 1.98
= 17.11
1.19
14.19
50.59
242.77
62.2
415
823.1
619.4
33
Table 2. Test analysis of post-tension unbonded beam specimen (Mo = 615 kN m, Po = 410 kN)
Moment
(mm)
P (kN)
Crack
Yield
Maximum
Ultimate
= 1.51
f2 = 1.18
= 11.19
5.79
20.29
37.39
227.07
315.7
526.7
620.3
413.5
17
Table 3. Test analysis of hybrid beam specimen (Mo = 615 kN m, Po = 410 kN)
Moment
(mm)
P (kN)
Crack
Yield
Maximum
Ultimate
= 1.64
f2 = 1.59
= 23.48
4.19
15.59
226.37
366.06
207.9
418.8
666.7
468.1
35
Table 4. Test analysis of segmental hybrid beam specimen (Mo = 615 kN m, Po = 351 kN)
Moment
(mm)
P (kN)
Crack
Yield
Maximum
Ultimate
= 1.51
f2 = 1.73
= 24.01
3.59
12.19
89.99
292.67
177.6
307.8
531.5
403.1
18
As
As
As
Bars
Area
As (mm2)
380
380
380
Sample
1
2
3
Connecting
Area
Type
As'(mm2)
264
Dissipater (As/As')
333
Dissipater (As/As')
402
Strong Connection (As'/As)
1,44
1,14
1,06
37
250
Load Displacement
Curve Dissipater Test
225
200
175
Force (mm)
150
125
100
75
50
25
0
0
10
20
30 40 50 60 70
Displacement (mm)
80
90
38
19
Force (kN)
175
150
125
100
75
50
25
39
0
0
10 20 30 40 50 60 70 80 90
Displacement (mm)
125
100
75
50
25
40
0
0
10
20
30 40 50 60 70
Displacement (mm)
80
90
20
Dissipater
Test
(for task (3)) :
Tension test
ASTM E8
225
200
175
150
125
100
75
50
25
0
0
10
20
30
40
50
60
70
80
Dissipater (As/As'=1.44)
Dissipater(As/As'=1.14)
Strong Connection (As'/As=1,05)
90
41
Sample
1
2
3
Bars
Area
As (mm2)
380
380
380
Connecting
Area
Type
As'(mm2)
264
Dissipater (As/As')
333
Dissipater (As/As')
402
Strong Connection (As'/As)
Yield (kN)
Ultimate (kN)
Pu/Py
Theoritic
Actual
Theoritic Actual
1,44
106
93
153
148
1,01
1,14
133
123
193
183
1,25
1,06
152
147
220
229
1,56
42
21
43
Loading Schedule
0.04
0.035
0.03
Drift
0.025
0.02
0.015
0.01
44
0.005
0
0
100
200
300
Step
400
500
600
22
0,1%
0,2%
45
0,5%
0,75%
46
1% - Tension Gap at
Dissipater and compression
failure
23
1,75%
2.2%
Force (kN)
0.005
0.01
0.015
0.02
Drift
0.025
0.03
0.035
0.04
47
48
24
0,5%
0,75% -
49
2.75%
50
3.5% - speciment still sustain, more and more tension crack and compression
crack
25
Force (kN)
0.005
0.01
0.015
0.02
Drift
0.025
0.03
0.035
0.04
51
550
R/C
PT Unbonded
500
Hybrid
450
Precast Hybrid
Dissipater As/As'=1.44
Precast Hybrid
Dissipater As/As'=1,14
Desain Po= 410 kN
400
350
300
250
200
150
100
50
0
-1.39E-16
0.005 0.01 0.015 0.02 0.025 0.03 0.035 0.04 0.045 0.05 0.055 0.06 0.065 0.07 0.075 0.08 0.085
Drift
52
26
Perakitan tulangan
Perakitan bekisting
54
27
55
Cor dissipater
56
28
Pn = 9.5 ton
= 3
D elastik 0.5%
D batas 2%
57
58
29
59
60
30
Dissipater bawah
mulai membuka
Dissipater atas
mulai membuka
61
Dissipater bawah
mulai membuka
Dissipater bawah
mulai membuka
62
31
63
64
32
65
66
33
67
68
34
Pn
Pn
9,5 ton
3
28,5 ton
at
<
2% drift
28.5
Ok
25
20
20.09
15
15.12
10
9.5
5
0
-3.8%-3.5%-3.3%-3.0%-2.8%-2.5%-2.3%-2.0%-1.7%-1.5%-1.2%-1.0%-0.7%-0.5%-0.2%0.0% 0.3% 0.5% 0.8% 1.0% 1.3% 1.5% 1.8% 2.0% 2.3% 2.5% 2.8% 3.0% 3.3% 3.5% 3.8%
-5
-10
-9.5
-13.3
-15
-16.84
P+max
P-max
P+3.5%
P-3.5%
20,09 ton
16,84 ton
15,12 ton
13,3 ton
Pn
Pn
<
<
75,3% Pn
79,0% Pn
-20
28,5 ton
28,5 ton
Ok
OK
Ok
OK
69
-25
-30
-28.5
70
35
-100
-90
-80
-70
-60
-50
-40
-30
-20
-10
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
110
-5
-10
-15
-0,86
-13,3
-0,39
-100
-5,16
-13,916
-20
71
0
-14,25
0,10 >
-25
0,05 OK
-30
72
36
-110
-100
-90
-80
-70
-60
-50
-40
-30
-20
-10
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
110
-5
-10
-15
-20
-25
73
-30
Pn = 19 ton
= 3
D elastik 0.5%
D batas 2%
74
37
75
76
38
77
78
39
79
Kerusakan terkonsentrasi di dissipater, dan terjadi diatas drift rencana batas D 2%.
Celah dissipater membuka dan menutup selama beban bolak balik
80
40
81
0
-3.8%-3.5%-3.3%-3.0%-2.8%-2.5%-2.3%-2.0%-1.7%-1.5%-1.2%-1.0%-0.7%-0.5%-0.2%0.0%
0.3% 0.5% 0.8% 1.0% 1.3% 1.5% 1.8% 2.0% 2.3% 2.5% 2.8% 3.0% 3.3% 3.5% 3.8%
-5
-10
-15
-20
-25
-30
-35
-40
-45
82
-50
-55
-60
41
Gradien Akhir +
D (mm)
P(ton)
-0,39
7,44
15,89
10,82
m3.5%+
0,207617
35
m3.5%+/mo+
45
0
17,56
0
32,27
-0,39
7,44
17,56 11,16672
0,11 >
0,05 OK
30
25
20
15
10
5
-100
-90
-80
-70
-60
-50
-40
-30
-20
0
-5 0
-10
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
-10
-15
-20
-25
-30
-35
-40
83
-45
-50
-55
-60
-100
-90
-80
-70
-60
-50
-40
-30
-20
-10
0
-5 0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
-10
-15
-20
-25
-30
-35
-40
-45
84
-50
-55
-60
42
DATA
Rusunawa Universitas
Siliwangi Tasikmalaya
Kompleks Rusunawa
Cingised Bandunfg
86
Rusunawa Universitas
Negeri Garut
Slide86
43
7.0
Location
7.778S, 107.328E
Depth
50 km (31.1 miles)
Region
JAVA, INDONESIA
Distances
Location
Uncertainty
87
Slide87
88
Slide88
44
89
Yogyakarta May 27, 2006 M = 6.2 kill about 6000 people (The fault is not known before)
This building have soft story effect (old design before 2008)
90
45
Magnitude
7.6
Date-Time
Location
0.725S, 99.856E
Depth
Region
Distances
Location Uncertainty
Parameters
91
Source
Event ID
us2009mebz
Slide91
Conventional Building
in Andalas University
heavily damaged, and
some structural
component fall
92
46
94
47
95
4. PENERAPAN
Mock up di Urban Height Serpong (2014)
96
48
4. PENERAPAN
Pilot Project Gedung PT Wijaya Karya Kavlin 2 (2014)
97
4. PENERAPAN
Pilot Project Gedung PT Wijaya Karya Kavlin 2 (2014)
98
49
4. PENERAPAN
Pilot Project Gedung PT Wijaya Karya Kavlin 2 (2014)
99
4. PENERAPAN
Pilot Project Gedung PT Wijaya Karya Kavlin 2 (2014)
100
50
4. PENERAPAN
101
7. PENUTUP
51
103
52