Kondisi perekonomian masyarakat pada masa krisis dapat memicu munculnya
formulasi efektif yang dibangun untuk mengatasi situasi sulit dan upaya bertahan mengahadapi krisis. Sebagaimana masa revolusi kemerdekaan yang ditandai dengan instabilitas sosial-ekonomi, pada situasi rentan dan akses yang terbatas, masyarakat tetap bertahan dan memenuhi kebutuhan pangan keluarga. Bertahan dalam kondisi krisis adalah fokus kajian yang akan mengurai bentuk strategi masyarakat dalam membangun ketahanan pangan. Mempelajari pengalaman ketahanan pangan petani di era revolusi kemerdekaan dapat membantu memahami persoalan ketahanan pangan yang terjadi di daerah lain, maupun dalam konteks peta perekonomian nasional. Pengalaman bertahan dalam krisis pangan perlu digali lebih dalam dan konferehensif untuk memperkaya pemahaman dan menguatkan analisis dalam upaya membangun ketahanan dan kedaulatan pangan masyarakat. Dalam situasi serba tak pasti, bagaimana masyarakat memperoleh makanan, bagaimana ketersediaan dan sistem penyimpanan pangan untuk mendukung kebutuhan pangan keluarga. Pada sektor produksi, bagaimana petani melakukan pengolahan dengan keterampilan dan pengetahuan (endogenous) lokal. Pada sisi konsumsi, bagaimana masyarakat mengatur pola makan, baik terkait jenis maupun frekuensi konsumsi keluarga.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kondisi kehidupan sosial ekonomi
masyarakat Kabupaten Bone pada masa awal revolusi kemerdekaan; mengurai strategi masyakarat petani dalam menghadapi krisis pangan pada masa awal kemerdekaan; serta menggambarkan langkah formulasi yang digunakan oleh masyarakat petani dalam membangun ketahanan pangan.