Anda di halaman 1dari 23

BAB III

TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN I
DENGAN FRAKTUR CRURIS DI RUANG KEMUNING
RUMAH SAKIT UMUM PROVINSI (RSUP) NTB
No. Register
Ruang
Tgl MRS/Jam
Tgl Pengkajian Jam
Diagnosa Medis

:
:
:
:
:

261012
Kemuning
17 11 - 2011 jam 21.00 Wita
22 11 2011 jam 0730 Wita
Open fraktur Cruris 1/3 Distal
Grade III

A.PENGKAJIAN
1. Identitas
a. Biodata Klien
- Nama
- Jenis Kelamin
- Umur
- Agama
- Suku/Bangsa
- Pendidikan
- Pekerjaan

:
:
:
:
:
:
:
-

Tn I
laki-laki
16 tahun
Islam
Sasak/Indonesia
SMA
Pelajar
Alamat :
Praya

Tengah

Tengah

Lombok Tengah
b. Biodata Penanggungjawab
- Nama
: Tn R
- Jenis Kelamin : Laki-laki
- Umur
: tahun
- Agama
: Islam
- Suku/Bangsa
: Sasak/Indonesia
- Pendidikan
: SD
- Pekerjaan
: Tani
- Alamat :
Praya
-

Lombok Tengah
Hubungan dengan klien :ayah klien

2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama
Klien mengatakan nyeri daerah kaki yang patah
b. Riwayat Penyakit Sekarang
1. Alasan Masuk Rumah Sakit
Klien mengatakan nyeri tajam daerah kaki kiri
disebabkan oleh terputusnya jaringan tulang dan

11

12

syaraf dengan skala sedang (7) dan dirasakan


terus menerus terutama bila kakinya digerakkan.
Keluhan nyeri disebabkan akibat adanya patah
tulang disebabkan oleh kecelakaan lalu lintas
pada

tanggal

17/11/2011.

Sesaat

setelah

kejadian klien langsung dibawa ke Rumah Sakit


Umum Praya, namun karena keadaannya yang parah
maka oleh petugas di rujuk ke RSUP NTB untuk
mendapatkan
klien

penanganan

dimasukkan

mendapatkan
stabil

ke

penanganan

klien

secepatnya
IGD
dan

dipindahkan

ke

sehingga

RSUP,

setelah

setelah

keadaan

ruang

kemuning

hingga saat ini.


2. Keluhan Saat Didata
Klien mengatakan nyeri tajam daerah kaki kiri
disebabkan oleh terputusnya jaringan tulang dan
syaraf dengan skala sedang (7) dan dirasakan
terus menerus terutama bila kakinya digerakkan,
klien, terlihat meringis, klien kadang terlihat
murung,

klien

mengeluh

tidak

dapat

bergerak

bebas dan beraktivitas


c. Riwayat Penyakit Dahulu
Klien mengatakan tidak pernah mengalami kejadian
seperti

ini

sebelumnya

riwayat

penyakit

juga

metabolik

tidak

seperti

memiliki
DM

yang

memungkinkan akan menghambat penyembuhan lukanya


d. Riwayat Penyakit Keluarga
Genogram

Keterangan :

13

:
:
:
:
:
:

Laki-laki/perempuan hidup
Laki-laki/perempuan meninggal
Klien
Tinggal serumah
Garis perkawinan
Garis keturunan

3. Data Psikologis
a. Status emosi
Klien terlihat murung, sesekali terlihat meringis
karena sakit, klien mengatakan takut bila tidak
dapat berjalan lagi, klien juga bertanya apakah
dia dapat berjalan lagi seperti biasa
b. Konsep diri
1. Body Image
Klien dapat menerima keadaannya dirinya saat
ini

yang

tidak

dapat

apa-apa

dan

berusaha

mengembalikan kekeadaan semula.


2. Self Ideal
Dalam keadaannya saat ini klien tidak menuntut
sesuatu

yang

menginginkan

berlebihan
dapat

dari

berjalan

seperti biasa.
3. Self eksteem
Kien menerima keadaannya
merasa

rendah

diri

dan

saat

yang

dirinya,

klien

beraktivitas

ini

dan

berlebihan

tidak
karena

segalanya diserahkan kepada Allah Swt.


4. Role
Klien mengatakan tidak lagi dapat menjalankan
perannya
orang

sebagai

tuanya

anak

serta

yang
sebagai

selalu

membantu

pelajar

untuk

menuntut ilmu
5. Identity
Klien mengatakan sabar menghadapi cobaan dan
tidak
dirinya

terlalu
yang

memikirkan
terpenting

tentang

bagi

identitas

dirinya

adalah

dapat sembuh serta dapat melakukan aktivitas


seperti biasa
4. Data Sosial

14

a. Pendidikan
Klien mengatakan

masih

sekolah

di

SMA

dan

sekarang baru kelas I


b. Sumber penghasilan
Klien mengatakan karena statusnya sebagai pelajar
maka

tidak

memiliki

sumber

penghasilan.

klien

masih dibiayai oleh orang tuanya untuk kebutuhan


hidup
c. Pola Komunikasi
Pola komunikasi
setiap

hari

selalu

dengan

dilakukan

keluarga,

oleh

bila

klien

memiliki

masalah tetap dibicarakan dengan keluarga


d. Peran Sosial
Klien tidak dapat melakkan perannya dimasyarakat
karena sejak 1 minggu yang lalu berbaring diruang
perawatan rumah sakit
5. Data Spiritual
Klien tidak dapat melaksanakan ibadah dengan baik
seperti biasanya namun klien mengatakan tidak hentihentinya berdoa dalam hati agar diberikan kesembuhan
seperti sedia kala
6. Pola Aktifitas
POLA AKTIVITAS

DIRUMAH

DIRUMAH SAKIT

1. Pola
nutrisi
- Makan

Klien

mengatakan Klien

makan

sehari

makan

kali sehari

dari

kali
menu

dengan yang disajikan rumah

jenis makanan nasi sakit

jenis

dan

satu

lauk

klien

pauk, TKTP,
tidak dapat

porsi

dihabiskan

memiliki

masalah dan

dengan

makanan masalah

serta

diit

tidak

memiliki

dalam

hal

tidak makanan.

memiliki

makanan

pantangan
Minum 9-10 gelas air
-

minum

Minum

9-10

gelas

putihtidak dibatasi

15

perhari
dan

air

putih

kadang-kadang

diselingi

dengan

soft drink
2. Eliminasi
- BAB

Klien BAB 1-2 kali Klien

BAB

sehari,

konsistensi

lembek, warna kuning


warna dan

kuning
khas

dan

tidak

meiliki klien

perhari

dalam

oleh perawat BAB


BAK4-5

bau

khas, hari

klien

1500-2000cc
warna

masalah keluhan dalam BAK

dalam BAK
Klien setiap
pergi

hari Klien

hanya

sekolah, berbaring

kegiatan

ruang

dan perawatan

membantu

orang dapat

tuanya

dan

aktivitas

dan

pagi

biasa

tidak

bergerak

bebas, ADL dibantu


tidur Klien tidur setiap

jam 22.00 atau jam ada


23.00

seperti

klien

dapat
biasa

tidak

melakukan

biasa,

05.30

ditampat

dirumah tidur

belajar

tidur

kuning

tidak klien tidak memiliki

memiliki

Klien

kali

urinal,

kadang jumlah

jernih,

BAB,

dibantu

warna melalui

kuning

feces

meiliki

selau

Klien BAK 3-4 kali Klien

4. Istirahat/

khas

klien masalah

masalah dalam BAB

3. Aktivitas

konsistensi

bau

bau klien

feces

tidak

BAK

kali

sehari,
lembek,

kesempatan,

bangun karena
jam tidak

nyeri

klien

dapat

tidur

06.00, nyenyak,

namun

16

tidur siang kadang kebutuhan


satu

jam

5. Personal
hygiene

dari

sekolah,

klien

dapat

tidur

nyenyak

tidak
terbangun

waktu malam
Klien biasa
sore

sabun,

tidak

pagi

dan

cuci

rambut

dan
oleh
kali

malam, sehari, oral hygiene


rata- tetap
kali kali

dilakukan
sehari

setiap

pagi dan sore hari


memenuhi Karena
keterbatasan

seluruh
aktivitas

sendiri

gigi keluarga2

seminggu
Dalam

dapat

dengan diseka

sikat

rata

gan

mandi Klien

2 kali sehari pagi mandi


dan

6. Ketergantun

saja dapat tercukupi

sepulang

sering

tidur

pola mobilitas
klien seluruh

dapat melakukannya klien


secara mandiri

maka
kebutuhan

dibantu

oleh

perawat dan keluarga

7. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum
: Cukup
b. Kesadaran
: Composmentis, GCS 15
c. Keadaan Fisik
1. Tinggi Badan
:162 cm
2. Berat Badan
:56 kg
d. Tanda-tanda vital
1. Tensi
: 120/80 mmHg
2. Nadi
:100 x/mnt
3. Suhu
:37,10 C
4. Respirasi : 26 x/mnt
e. Kepala
1. Wajah
Bentuk
wajah
oval,
tampak
bersih,
terdapat luka disekitar wajah
2. Rambut
Terlihat bersih, kesan kurang rapi

tidak

17

3. Kulit Kepala
Tidak ada lesi, tidak ada aba massa atau nyeri
tekan
4. Mata
Bentuk

simetris,

konjungtiva

merah,

sklera

baik, respon pupil baik (isokor) penglihatan


normal, gerakan bola mata sejajar antara kiri
dan kanan
5. Hidung
Inspeksi : bentuk simetris, tidak ada serumen,
tidak ada polip hidung, tidak ada
pernapasan
Palpasi

cuping

hidung,

penciuman tiidak ada


: tidak ditemukan adanya massa

gangguan
pada

hidung
6. Telinga
Simetris,

tidak

ada

lesi,

tidak ada nyeri tekan


7. Mulut
Selaput lendir mulut

tidak

lembab,

ada

oedema,

lidah

bersih,

mulut tidak berbau, tidak ada massa dalam mulut


8. Lidah
Bersih tidak hiperemik, masih mampu membedakan
berbagai macam rasa
9. Leher
Tidak ditemukan peninggian JVP dan pembesaran
getah bening
f. Dada dan thorak
1. Paru-paru
-

Inspeksi :

bentuk

dada

normochest, simetris, tidak ada


perubahan warna kulit pada dada,
frekwensi pernapasan
tidak

ada

retraksi

tidak ada massa,

26x/menit,
intercosta,

tidak nampak

pernapasan cuping hidung

18

Palpasi

tidak

terba

massa, vocal premitus kesan sama


antara kedua punggung kanan dan
kiri.
Perkusi

Suara

diperoleh

suara

sonor disemua dinding torak


- Auskultasi :
napas : Vesikuler disemua lapang

paru dengan intensitas rendah, bronchial


terdengar
suara

diatas

bersih,

manubrium

sterni

kesan

bronnchovesikuler

pada

intercosta 1 dan 2 antara scapula kesan


keras
Suara

ucapan

bronchoponi

paru
- Suara tambahan tidak
2. Jantung
- Inspeksi :
-

pada

tidak

kedua

tampak

pulsasi pada aorta dan pulmonum


Palpasi :
letak
iktus
cordis teraba pada ICS 5 digaris

midclavikula sinistra
Perkusi :
Batas jantung

Batas atas ICS II Mid sternalis,


batas bawah ICS V, batas kanan
ICS
batas

IV

Mid
kiri

sternalis
ICS

mid

dextra,
klavikula

sinistra
- Auscultasi
Bunyi jantung I
: (+) tunggal pada ICS

IV linea sternalis kiri


Bunyi jantung II : (+) tunggal pada ICS
II linea sternalis kanan
Bunyi jantung III
: tidak ada
Bunyi jantung IV :tidak tedengar

g. Punggung
1. Inspeksi

19

Bentuk simetris antara punggung kiri dan kanan,


tidak ada benjolan atau tumor, tidak terdapat
lesi.
2. Palpasi
Tidak ada benjolan atau massa, vokal premitus
sama antara punggung kiri dan kanan
3. Auskultasi
Terdapat suara sonor pada punggung

kiri

dan

kanan atas
4. Perkusi
Terdapat suara timpani pada punggung kiri dan
kanan
h. Abdomen
1. Inspeksi
bentuk flat, kesan supel, simteris, tidak ada
lesi, tidak ada distensi, pernapasan abdominal
tidak ada, tidak ada pembesaran hepar, acites
tidak ada
2. Palpasi
Terdengar

suara

pekak

pada

semua

kuadran

kecuali pada kuadran kiri atas terdengar suara


timpani
3. Auskultasi
Bising usus ada, frekwensi 12 kali/menit
4. Perkusi
Tidak teraba hepatomegali, tidak ada distensi
abdomen atau lambung serta tidak teraba massa,
i. Ekstremitas
1. Atas
Kanan : tidak ada lesi, kontraktur tidak ada,
tidak

ada

deformitas,

tidak

ada

oedema, tidak ada kekakuan, kekuatan


Kiri

otot 5,
tidak ada lesi, kontraktur tidak ada,
tidak

ada

deformitas,

tidak

ada

oedema, tidak ada kekakuan, kekuatan


otot 5, terpasang infus RL
2. Bawah

20

Kanan :

tidak
ada,

Kiri

tampak
tidak

lesi,
ada

kontraktur

oedema,

kekakuan, kekuatan otot 5


tampak luka robek pada

tidak

tidak
kaki

ada
kiri

ukuran 25x1cm, tampak oedema disekitar


luka fraktur, tidak dapat digerakkan,
klien mengeluh nyeri, kekuatan otot 1.
j. Genetalia
1. Inspeksi: tidak

tampak

lesi

dan

pembengkakan pada scrotum


2. Keluhan : tidak ada
8. Data Penunjang
Hasil Laboratorium tanggal 17/11/2011
Pemeriksaan
Darah Lengkap
- Haemoglobin
- Leukosit
- Trombosit
- Haemotakrit
Kimia klinik

Hasil

Nilai normal

13,4 gr/dL
16.100 mm3
259.000 mm3
40,1%

11 - 16 gr/dL
3.500 10.000 mm3
150.000-390.000 mm3
35-50%

133
0,8
25
33
15

mg/dL
mg/dL
mg/dL
mg/dL
mg/dL

< 160 mg/dL


0,9 1,3 mg/dL
6 26 mg/dL
< 40 mg/dL
< 41 mg/dL

- GDS
- Creatinin
- Ureum
- SGOT
- SGPT
Rontgen :
Hasil : Open Fraktur Cruris 1/3 distal grade III
9. Terapi
-

Jenis
Infus RL 30 tts/mnt
Ceftriaxon 2x1 gram
Ketorolac 3x2 ampul
Transamin 2x1 ampul
Ranitidin 2x1 ampul

Indikasi
Memnuhi keb cairan tubuh
Antibiotik
Analgesik
Anti perdarahan

10.
Data Senjang
Subyektif
- Klien mengeluh nyeri pada kaki yang patah
P

: terputusnya kontinuitas jaringan dan


tulang

21

: Nyeri tajam

: pada kaki kiri

: skala 7 (sedang)

: terus menerus terutama saat bergerak

Klien mengeluh tidak dapat bergerak bebas dan

beraktivitas
Klien tampak murung
Klien takut bila tidak dapat berjalan seperti

biasa lagi
Klien bertanya apakah dia dapat berjalan lagi

seperti biasa
Obyektif
- Klien terlihat meringis
- Tampak luka robek pada kaki kiri ukuran 25x1cm
- Tampak oedema disekitar luka fraktur
- Klien hanya dapat berbaring ditempat tidur
- ADL dibantu
- Luka dipunggung masih basah
55
- Kekuatan otot
15
- Hasil R : Open fraktur 1/3 distal grade III
- TTV :
- Sh : 37,10C
- N : 120 x/menit
- R : 26 x/menit

22

B.ANALISA DATA
Nama
: I
Ruang
: Kemuning
No. Register: 261012
No
Tgl
Analisa Data
1
2
3
1. 22/11/ S :
2011
Klien mengatakan
nyeri dikakinya yang
patah
P : terputusnya
kontinuitas
jaringan dan
tulang
Q : Nyeri tajam
R : kaki kanandaerah
tibia
S : skala 7 (sedang)
T : terus menerus
terutama saat
bergerak

2. 22/11
/2011

O :
- Klien meringis
- Klien hanya
berbaring ditempat
tidur
- Hasil Rontgen :
Open fraktur 1/3
distal
- Oedema diskitar
fraktur
- TD : 120/70 mmHg
- N : 120x/menit
- R : 24x/menit
S :
Klien mengatakan
tidak dapat bergerak
bebas dan
beraktivitas
O :
- Klien hanya
berbaring ditempat
tidur
- ADL dibantu
55
- Kekuatan otot
15

Etiologi
4
Fraktur
Diskontinuita
s jaringan
tulang

Masalah
5
Gangguan
rasa
nyaman
nyeri

Pergeseran
fragmen
tulang
sel2 saraf
tertekan
interupsi sel
saraf
Histamin
meningkat
Pelepasan
reseptor
nyeri
Nyeri

Fraktur
Diskontinuita
s jaringan
tulang
Pergeseran
fragmen
tulang
sel2 saraf
tertekan

Gangguan
mobilitas
fisik

23

interupsi sel
saraf
Histamin
meningkat
Spasme otot
Ggn.
Mobilisasi
3. 22/11
/2011

S :
Klien mengatakan
takut kalau tidak
dapat berjalan lagi
O :
- Wajah kadang
tampak murung
- Klien bertanya
apakah dia akan
bisa berjalan
seperti biasa lagi
- TD : 120/70 mmHg
- N : 120x/menit
- R : 24x/menit

Fraktur

Cemas

Diskontinuita
s jaringan
Perubahan
status kes
Hilangnya
fungsi
stressor
ketokolamin
kortisol
cemas

C.RUMUSAN DIAGNOSA KEPERAWATAN BERDASARKAN PERIORITAS


1. Nyeri berhubungan dengan pergeseran fragmen tulang
2. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan spasme
otot,cidera jaringan sekitar
3. Cemas berhubungan kurangnya terpapar informasi

24

D.RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN


Nama
: I
Ruang
: Kemuning
No. Register: 261012
Diagnosa Kep.
Tujuan
1
2
Nyeri
Setelah
dilakukan
berhubungan
tindakan
dengan
keperawatan selama
pergeseran
4x24
jam
nyeri
fragmen
berkurang
dengan
tulang
kriteria :
-Klien
menyatakan
nyeri berkurang
-Skala nyeri ringan
(3)
-Ekspresi
wajah
rileks
-Mampu
berpartisi
pasi
dlm
akti
vitas tidur dan
istirahat
dgn
tepat
-TTV
dalam
batas
normal TD (100140/60-90
mmHg)
Nadi
(60-80x/
mnt)
respirasi
(16-24x/mnt)

Rencana tindakan
Rasional
3
4
1. Pantau
kulaitas 1. Mengetahui tingkat nyeri yang
nyeri yang dirasakan
dirasakan klien sehingga dapat
klien
dilakukan jenis tindakan yang
akan diberikan
2. Pertahankan
2. Posisi yang nyaman pada sisi
imobilisasi
bag.yg
kulit
yang
sehat
dapat
sakit
dg
tirah
mengurangi rangsangan nyeri
baring
3. Mengurangi
penekanan
yang
3. Ganti posisi dengan
berlebihan
dan
dalam
jangka
bantuan
bila
waktu
yang
lama
untuk
ditoleransi
menghindari dekubitus
4. Lakukan
&
awasi 4. Mengurangi
penekanan
serta
latihan
rentang
meningkatkan
toleransi
otot
gerak
pasif
bagi
sekitar trauma
klien
5. Distraksi
napas
dalam
dapat
5. Lakukan
manajemen
mengurangi dan menurunkan respon
stress
dgn
nyeri
relaksasi,
latihan 6. Mendeteksi sedini mungkin setiap
nafas dlm
perubahan
yang
terjadi
pada
6. Observasi TTV
klien
7. Kolaborasi
dengan
tim
medis
dalam 7. Untuk mendapatkan terapi yang
pemberian analgetik
tepat

25

Gangguan
mobilitas
fisik
berhubungan
dengan spasme
otot,cidera
jaringan
sekitar

Setelah diberikan
tindakan kep. 4x24
jam , diharapkan
ggn mobilitas
fisik berkurang
dengan Kriteria:
- Mobilisasi
meningkat
- Mampu melakukan
aktifitas
bertahap
- Klien
mampu
melakukan
ROM
aktif

1. Pertahankan tirah
baring
2. Tinggikan
ekstrimitas yang
sakit
3. Bantu dalam rentang
gerak
4. Beri penyangga pada
daerah yang sakit
diatas& dibawah
fraktur ketika
bergerak
5. Jelaskan manfaat
aktivitas selama
pengobatan

Cemas
berhubungan
kurangnya
terpapar
informasi

Setelah diberikan
1. Kaji penyebab pasien
tindakan
cemas
keperawatan selama 2. Beri suport mental
1x6 jam,
diharapkan cemas
berkurang dengan
3. Jelaskan kepada
Kriteria:
klien tentang
keadaanya.
- Pasien rileks
4.
Ajarkan tekhnik
- Pasien mengerti
tentang keadaannyarelaksasi nafas
- Pasien kooperati dalam
f terhadap
tindakan yang
dilakukan terhadap

1. Mencegah kerusakan daerah yang


patah
2. Memperlancar peredaran darah
3. Mengurangi kerusakan kulit &
dekubitus
4. Mengurangi
pergeseran
fragmen
tulang
5. Melakukan
aktifitas,
meningkatkan penyembuhan patah
tulang

1. Menentukan
tindakan
untuk
mengurangi cemas
2. Meningkatkan kepercayaan klien
untuk menjalani hidup yang lebih
berarti
3. Klien
dapat
mengetahui
dan
menyadari keadaanya saat ini
4. Relaksasi mengurangi kecemasan

26

dirinya

27

E.IMPLEMENTASI
Nama
: I
Ruang
: Kemuning
No. Register: 261012
N
o
1
1

Tgl

No. Dx

2
22/11
/2011
08.30

3
I

Implementasi

Respon Hasil

4
5
Memantau kulaitas Nyeri
pasien
pada
nyeri
yang skla
7
(sedang)
dirasakan klien
dalam rentang nyeri
1 10

08.40

I, II Mempertahankan
imobilisasi bag.yg
sakit
dg
tirah
baring di tempat
tidur

Klien merasa nyaman


bila tidur telentang
dan setengah duduk
kaki
yang
fraktur
diganjal

08.45

Mengganti
posisi Klien tirah baring
tidur
dengan dengan menyandar di
sesekali menyandar bantal
dan tiduran

09.00

Melakukan
perawatan luka

09.30

Mengajarkan
Klien
dapat
relaksasi, latihan melakukan
napas
nafas dlm
dalam dengan benar

10.00

II

Membantu dalam
rentang gerak
pasif dengan
menggerakkan jarijari kaki pada
ekstremitas yang
fraktur

Klien
dapat
mengikuti
dengan
baik, atropi tidak
terjadi, kontraktur
juga tidak ada

10.15

II

Menjelaskan
manfaat aktivitas
selama pengobatan

Klien
mengerti
manfaat
aktivitas
dalam
batas
toleransi
selama
pengobatan

10.20

III

Mengkaji penyebab
pasien cemas

Klien
mengatakan
cemas
kalau-kalau
tidak bisa berjalan

Luka
masih
basah
namun tidak terdapat
pus

Para
f
6

28

seperti biasanya
9

10.30

III

Memberi dukungan
dan suport mental

Klien dapat menerima


keadaanya saat ini

1
0

10.50

III

Memberi penjelasan
kepada klien
tentang keadaanya

Klien dapat menerima


keadaanya dan dapat
mengerti bahwa semua
yang terjadi didunia
ini adalah kehendak
-Nya

12.00

Melakukan
observasi TTV

TD : 120/80 mmHg,
N : 116x/menit,
R : 24x/menit
S : 36,40C

13.00

I,II

Melakukan
Klien
mendapatkan
Kolaborasi dengan terapi seperti yang
tim
medis
dalam didapatkan
pemberian
sebelumnya
analgetik
- Ceftriaxon 2 x 1
gram
- Ketorolac 3 x 2
ampul
- Transamin 2 x 1
ampul
- Ranitidin 2 x 1
ampul

23/11
/2011
08.30

Memantau kulaitas Nyeri


pasien
pada
nyeri
yang skla
7
(sedang)
dirasakan klien
dalam rentang nyeri
1 10

1
1

1
2

1
3

08.40
1
4

I, II Mempertahankan
imobilisasi bag.yg
sakit
dg
tirah
baring di tempat
tidur

Klien merasa nyaman


bila tidur telentang
dan setengah duduk
kaki
yang
fraktur
diganjal

08.45

Mengganti
posisi Klien tirah baring
tidur
dengan dengan menyandar di
sesekali menyandar bantal
dan tiduran

09.00

Melakukan
perawatan luka

1
5

Luka
masih
basah
namun tidak terdapat
pus

29

1
6

09.30

II

Membantu dalam
rentang gerak
pasif dengan
menggerakkan jarijari kaki pada
ekstremitas yang
fraktur

Klien
dapat
mengikuti
dengan
baik, atropi tidak
terjadi, kontraktur
juga tidak ada

11.30

Melakukan
observasi TTV

TD : 110/70 mmHg,
N : 100x/menit,
R : 22x/menit
S : 370C

11.45

I,II

Melakukan
Klien
mendapatkan
Kolaborasi dengan terapi seperti yang
tim
medis
dalam didapatkan
pemberian
sebelumnya
analgetik
- Ceftriaxon 2 x 1
gram
- Ketorolac 3 x 2
ampul
- Transamin 2 x 1
ampul
- Ranitidin 2 x 1
ampul

24/11
/2011
07.30

Memantau kulaitas Nyeri


pasien
pada
nyeri
yang skla
7
(sedang)
dirasakan klien
dalam rentang nyeri
1 10

1
7

1
8

1
9

2
0

07.40
2
1

I, II Mempertahankan
imobilisasi bag.yg
sakit
dg
tirah
baring di tempat
tidur

07.50

Mengganti
posisi Klien tirah baring
tidur
dengan dengan menyandar di
sesekali menyandar bantal
dan tiduran

08.30

Melakukan
perawatan luka

2
2

2
3

Klien merasa nyaman


bila tidur telentang
dan setengah duduk
kaki
yang
fraktur
diganjal

Luka masih basah dan


terdapat sedikit pus

30

2
4

11.30

11.30

I,II

Melakukan
Klien
mendapatkan
Kolaborasi dengan terapi seperti yang
tim
medis
dalam didapatkan
pemberian
sebelumnya
analgetik
- Ceftriaxon 2 x 1
gram
- Ketorolac 3 x 2
ampul
- Transamin 2 x 1
ampul
- Ranitidin 2 x 1
ampul

25/11
/2011
07.30

Memantau kulaitas Nyeri


pasien
pada
nyeri
yang skla
6
(sedang)
dirasakan klien
dalam rentang nyeri
1 10

2
5

2
6

07.40
2
7

2
8

I, II Mempertahankan
imobilisasi bag.yg
sakit
dg
tirah
baring di tempat
tidur

TD : 110/70 mmHg,
N : 100x/menit,
R : 22x/menit
S : 370C

Klien merasa nyaman


bila tidur telentang
dan setengah duduk
kaki
yang
fraktur
diganjal

08.30

Melakukan
perawatan luka

Luka masih basah dan


terdapat sedikit pus

11.30

Melakukan
observasi TTV

TD : 110/70 mmHg,
N : 100x/menit,
R : 22x/menit
S : 370C

11.30

I,II

2
9

3
0

Melakukan
observasi TTV

Melakukan
Klien
mendapatkan
Kolaborasi dengan terapi seperti yang
tim
medis
dalam didapatkan
pemberian
sebelumnya
analgetik
- Ceftriaxon 2 x 1
gram
- Ketorolac 3 x 2
ampul
- Transamin 2 x 1
ampul
- Ranitidin 2 x 1

31

ampul
F.EVALUASI
Nama
: I
Ruang
: Kemuning
No. Register : 261012
No
Tgl
No.
Evaluasi
Dx
1
2
3
4
1
22/11/201
I
S :
1
Klien mengeluh nyeri daerah Fraktur
13.00
masih
P : Discontinuitas jaringan tulang
Q : Nyeri tajam
R : ektrimitas bawah dekstra daerah
tibia 1/3 distal
S : Skala 7 (sedang)
T : terus menerus terutama saat
bergerak
O :
- Ekspresi wajah masih meringis
- Belum mampu berpartisipasi dalam
aktivitas
- TTV :TD : 120/80 mmHg, N : 116x
/menit, R : 24x/menit, S : 36,40C
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
2
22/11/201
II
S :
1
Klien mengatakan belum mampu
13.00
melakukan mobilisasi
O :
- Klien belum mampu melakukan
aktivitas bertahap
- Klien belum mampu melakukan ROM
Aktif
- ADL dibantu penuh
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
3
22/11/201
III
S :
1
Klien mengatakan mengerti dan
13.00
menerima keadaanya saat ini
O :
- Klien tampak lebih rileks
- Klien sangat kooperatif terhadap
setiap tindakan yang diberikan
kepadanya
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan

32

23/11/201
1
13.00

23/11/201
1
13.00

II

24/11/201
1
13.00

S :
Klien mengeluh nyeri daerah Fraktur
berkurang
P : Discontinuitas jaringan tulang
Q : Nyeri tajam
R : ektrimitas bawah dekstra daerah
tibia 1/3 distal
S : Skala 6 (sedang)
T : terus menerus terutama saat
bergerak
O :
- Ekspresi wajah masih meringis
- Belum mampu berpartisipasi dalam
aktivitas
- TTV :TD : 120/80 mmHg, N : 116x
/menit, R : 24x/menit, S : 36,40C
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
S :
Klien mengatakan mampu menggerakkan
kakinya sedikit sedikit
O :
- Klien belum mampu melakukan
aktivitas bertahap
- Klien belum mampu melakukan ROM
Aktif masih ROM pasif
- ADL masih dibantu penuh
A : Masalah sebagian teratasi
P : Lanjutkan intervensi
S :
Klien mengeluh nyeri daerah Fraktur
berkurang
P : Discontinuitas jaringan tulang
Q : Nyeri tajam
R : ektrimitas bawah dekstra daerah
tibia 1/3 distal
S : Skala 6 (sedang)
T : terus menerus terutama saat
bergerak
O :
- Ekspresi wajah masih meringis
- Belum mampu berpartisipasi dalam
aktivitas
- TTV :TD : 120/80 mmHg, N : 100x
/menit, R : 22x/menit, S : 36,30C
A : masalah belum teratasi

33

P : lanjutkan intervensi
7

24/11/201
1
13.00

II

25/11/201
1
13.00

25/11/201
1
13.00

II

S :
Klien mengatakan mampu menggerakkan
kakinya sedikit sedikit
O :
- Klien belum mampu melakukan
aktivitas bertahap
- Klien belum mampu melakukan ROM
Aktif masih ROM pasif
- ADL masih dibantu penuh
A : Masalah sebagian teratasi
P : Lanjutkan intervensi
S :
Klien mengeluh nyeri daerah Fraktur
berkurang
P : Discontinuitas jaringan tulang
Q : Nyeri tajam
R : ektrimitas bawah sinistra daerah
tibia 1/3 distal
S : Skala 6 (sedang)
T : terus menerus terutama saat
bergerak
O :
- Ekspresi wajah masih meringis
- Belum mampu berpartisipasi dalam
aktivitas
- TTV :TD : 120/80 mmHg, N : 100x
/menit, R : 22x/menit, S : 36,30C
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
S :
Klien mengatakan mampu menggerakkan
kakinya sedikit sedikit
O :
- Klien belum mampu melakukan
aktivitas bertahap
- Klien belum mampu melakukan ROM
Aktif masih ROM pasif
- ADL masih dibantu penuh
A : Masalah sebagian teratasi
P : Lanjutkan intervensi

Anda mungkin juga menyukai