Anda di halaman 1dari 1

Hasil

Dari 18 pasien yang memeniuhi kriteria, hanya 14 yang menandatangani informed consent
dan mulai dilakukan intervensi. Jumlah pasien diacak untuk setiap kelompok, yaitu 5 orang untuk
active music therapy, 5 orang untuk receptive music therapy, dan 4 orang untuk kelompok kontrol.
Meskipun karakteristik dasar partisipan dapat dibandingkan, partisipan di kelompok active music
therapy lebih muda, mempunyai onset MDD lebih awal dan mempunyai dasar skor lebih tinggi
pada MADRS dan TDI.
Pada kelompok active therapy group tidak ada drop out partisipan. Sedangkan pada
kelompok receptive group therapy terdapat 2 orang partisipan yang drop out di sesi awal tanpa
alasan yang jelas. Pada kelompok kontrol terdapat 2 orang partisipan yang drop out saat sesi
pertama dan ketiga karena kurangnya motivasi.
Angka rata-rata dari sesi per partisipan yaitu:
1. Kelompok active music therapy dengan rata-rata 8 (SD= 2,6, range 5-12)
2. Kelompok receptive music therapy dengan angka rata-rata (SD= 7,6, range 2-11)
3. Kelompok kontrol dengan angka rata-rata 6,8 (SD=5,6, range 1-12)
Ketika partisipan yang drop out dieksklusi, angka rata-rata sesi kelompok receptive music therapy
meningkat menjadi 9 (SD= 2,8, range 5-11), dan angka rata-rata kelompok kontrol meningkat
menjadi 11,5 (SD= 0,7, range 11-12).
Pada bulan ke 1,3, dan 6 kedua kelompok terapi menunjukkan adanya penurunan skor
MADRS Thai yang tidak signifikan jika dibandingkan dengan kelompok kontrol. Penurunan yang
agak besar terdapat pada kelompok active music therapy daripada kelompok receptive music
therapy. Kelompok receptive music therapy mencapai puncak efek terapeutik yang tinggi. Akan
tetapi kelompok active music therapy mencapai puncak efek yang lebih tinggi dibandingkan
dengan kelompok receptive music therapy.
Skor TDI menunjukkan adanya penurunan yang tidak signifikan pada kedua kelompok terapi.
Sebaliknya, pada kelompok kontrol skor TDI meningkat pada tiap pengkajian tindak lanjut. Skor
SF-36 Thai meningkat secara terus menerus pada kelompok active music therapy. Sedangkan pada
kelompok receptive music therapy, perubahan maksimum pada skor SF-36 pada 1 bulan pertama,
lalu menurun pada 3 dan 6 bulan selanjutnya. Pada kelompok kontrol, skor SF-36 menurun.
Sementara itu, perubahan pada semua skor tidak signifikan. Analisis grafik menunjukkan adanya
kecenderungan terhadap outcome yang lebih baik pada kedua kelompok terapi dibandingkan
dengan kelompok kontrol.

Anda mungkin juga menyukai