PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Usaha-usaha yang dilakukan oleh Pemerintah dalam rangka memecahkan masalah
transsportasi kota telah banyak dilakukan baik dengan meningkatkan dan membangun
jaringan jalan raya, maupun dengan mengatur lalu lintas (traffic management) serta
menambah armada angkutan umum.
Namun, sudah merupakan kenyataan bahwa pertumbuhan kebutuhan angkutan kota
akibat hasil pembangunan dan urbanisasi, masih menuntut pelayanan angkutan yang lebih
besar, lebih aman dan lebih nyaman. Dari hasil studi yang dilakukan oleh beberapa
Departemen, terdapat kecenderungan untuk memberikan pelayanan angkutan missal kepada
masyarakat. Untuk melaksanakannya, banyak masalah yang timbul akibat batasan-batasan
yang harus dipenuhi, terutama batasan sumberdaya.
Di beberapa kawasan yang tingkat perkembangannya sudah sangat padat, batasan fisik
sangat menonjol, sehingga usaha membangun prasarana transportasi hanya dimungkinkan
jika dibangun tidak sebidang dengan prasarana jalan raya yang ada, apakah secara melayang
(elevated) atau dibawah tanah yang tentunya akan melibatkan biaya besar dan teknologi
rumit.
"Terbang tanpa sayap" adalah istilah populer bagi kereta dengan teknologi maglev.
Impian manusia untuk bergerak dengan kecepatan tinggi saat ini bisa dicapai tidak hanya
menggunakan pesawat terbang, tetapi juga dengan kereta. Sejarah perkeretaapian mencatat
perkembangan yang pesat akhir-akhir ini. Dengan kemajuan teknologi, perkeretaapian pada
masa mendatang akan mengganti mesinnya yang menggunakan bahan bakar konvensional
dengan mesin yang bekerja tanpa bahan bakar.
1.2 Maksud dan Tujuan
Tujuan pokok dari uraian singkat ini ialah memberikan sumbang saran mengenai
pemecahan masalah transportasi kota pada umumnya, dan transportasi kota-kota besar pada
khususnya, dimana teknologi transportasi Maglev dapat digunakan sebagai pemecahan yang
murah, aman, nyaman, dan memenuhi persyaratan lingkungan.
1.3 Metode Penulisan
Metode penulisan yang digunakan adalah metode studi pustaka yaitu dengan mencari
sumber-sumber pustaka yang memuat materi yang hendak disampaikan dalam hal ini adalah
materi mengenai MagLev.
1.4 Sistematika Penulisan
Bab I pendahuluan memuat latar belakang pembuatan makalah, maksud dan tujuan
yang diharapkan dari pembuatan makalah ini, metode penulisan makalah dan sistematika
dalam makalah yang dibuat.
Bab II kajian teori yang memuat teori-teori mengenai maglev. Pada bab ini penulis
akan menyampaikan materi mengenai maglev yang penulis dapatkan dari hasil studi pustaka
yang telah dilakukan.
Bab III penutup memuat simpulan akhir dari makalah ini dan saran dari penulis.
BAB II
KAJIAN TEORI
Indonesia disebut kereta api levitasi magnetik) adalah jenis kereta api yang mengambang
secara magnetik, sering juga disebut kereta api magnet. (sumber : wikipedia bahasa
indonesia).
Pada Oktober 1969, James R. Powell dan Gordon T. Danby mengeluarkan paten
pertama untuk kereta maglev yang didorong oleh motor "linear" dengan paten AS 3.470.828
dikeluarkan pada Oktober 1969 oleh James R. Powell dan Gordon T. Danby. Teknologi
dasarnya ditemukan oleh Eric Laithwaite dan dijelaskan olehnya dalam "Proceedings of the
Institution of Electrical Engineers", vol. 112, 1965, pp. 23612375, dengan judul
"Electromagnetic Levitation". Laithwaite mematenkan motor "linear" pada 1948.
Pada 31 Desember 2000, superkonduktor temperatur tinggi berawak pertama secara
sukses diuji di barat daya Universitas Jiaotong, Chengdu, Tiongkok. Sistem ini berdasarkan
prinsip "bulk" konduktor temperatur tinggi dapat diangkat atau dilayangkan secara stabil di
atas atau di bawah magnet permanen. Muatannya di atas 530 kg dan jarak pelayangannya
lebih dari 20 mm. Sistem ini menggunakan nitrogen cair, yang sangat murah, untuk
mendinginkan superkonduktor.
Maglev
Beberapa
negara
yang
telah
mengembangkan
kereta
api
jenis
ini
adalah Tiongkok, Jepang, Perancis, Amerika, dan Jerman. Dikarenakan mahalnya pembuatan
rel magnetik, di dunia pada tahun 2015 hanya ada dua jalur Maglev yang dibuka untuk
transportasi umum, yaitu Shanghai Transrapid di Tiongkok dan Linimo di Jepang.
Maglev di Shanghai
Maglev di Jerman
maglev menghasilkan banyak pendekatan dan desain. Dalam suatu desain, kereta dapat
diangkat oleh gaya tolak magnet dan dapat melaju dengan motor linear. Pengambangan
magnetik menggunakan elektromagnet atau magnet permanen tidak stabil karena teori
5
riset
penggunaan
sistem
Maglev
untuk
meluncurkan pesawat ulang alik. Untuk dapat melakukan ini, NASA harus mendapatkan
peluncuran pesawat ulang alik maglev mencapai kecepatan pembebasan, suatu tugas yang
membutuhkan pewaktuan pulse magnet yang rumit (lihat coilgun) atau arus listrik yang
sangat cepat, sangat bertenaga (lihat railgun).
2.3
memungkinkan kecepatan rata-rata tiga sampai empat kali batas kecepatan jalan raya
nasional dari 65 mph (30 m / s) dan lebih rendah dari pintu ke pintu waktu perjalanan dari rel
kecepatan tinggi atau udara (untuk perjalanan di bawah sekitar 300 mil atau 500 km).
Kecepatan masih lebih tinggi layak. Maglev memakan mana rel kecepatan tinggi daun off,
memungkinkan kecepatan 250 sampai 300 mph (112-134 m / s) dan lebih tinggi.
Maglev memiliki keandalan tinggi dan kurang rentan terhadap kondisi kemacetan dan
cuaca dari perjalanan udara atau jalan raya. Varians dari jadwal dapat rata-rata kurang dari
satu menit berdasarkan asing kecepatan tinggi pengalaman rel. Ini berarti kali
menghubungkan intra dan antar moda dapat dikurangi untuk beberapa menit (bukan setengah
jam atau lebih diperlukan dengan maskapai penerbangan dan Amtrak saat ini) dan bahwa
janji dengan aman dapat dijadwalkan tanpa harus mempertimbangkan penundaan.
Maglev memberikan kemerdekaan minyak bumi - dengan mempertimbangkan udara
dan auto karena Maglev yang bertenaga listrik. Minyak tidak diperlukan untuk produksi
listrik. Pada tahun 1990, kurang dari 5 persen listrik Bangsa berasal dari minyak bumi
sedangkan minyak bumi yang digunakan oleh kedua udara dan mode mobil terutama berasal
dari sumber asing.
Maglev ini kurang polusi - sehubungan dengan udara dan auto, sekali lagi karena
yang bertenaga listrik. Emisi dapat dikontrol lebih efektif pada sumber pembangkit tenaga
listrik dari pada banyak titik konsumsi, seperti dengan udara dan penggunaan mobil.
Maglev memiliki kapasitas lebih tinggi dari perjalanan udara dengan sedikitnya
12.000 penumpang per jam di setiap arah. Ada potensi untuk kapasitas yang lebih tinggi pada
3 sampai 4 headways menit. Maglev menyediakan kapasitas yang cukup untuk
mengakomodasi pertumbuhan lalu lintas baik ke abad kedua puluh satu dan untuk
menyediakan alternatif untuk udara dan auto pada saat terjadi krisis ketersediaan minyak.
Maglev memiliki keamanan yang tinggi - baik yang dirasakan dan aktual, berdasarkan
pengalaman asing.
Maglev memiliki kenyamanan - karena frekuensi layanan yang tinggi dan
kemampuan untuk melayani wilayah pusat bisnis, bandara, dan lainnya node utama wilayah
metropolitan.
Maglev telah meningkatkan kenyamanan - sehubungan dengan udara karena
roominess lebih besar, yang memungkinkan makan terpisah dan area konferensi dengan
kebebasan untuk bergerak. Tidak adanya turbulensi udara memastikan perjalanan yang
konsisten halus.
2.5 Teknologi
Terdapat tiga teknologi yang digunakan pada kereta MagLev yaitu:
Jepang dan Jerman merupakan dua negara yang aktif dalam pengembangan teknologi
maglev menghasilkan banyak pendekatan dan desain. Dalam suatu desain, kereta dapat
diangkat oleh gaya tolak magnet dan dapat melaju dengan motor linear.
Pengangkatan magnetik murni menggunakan elektromagnet atau magnet permanen
tidak stabil karena teori Earnshaw; Diamagnetik dan magnet superkonduktivitas dapat
menopang maglev dengan stabil.
Berat dari elektromagnet besar juga merupakan isu utama dalam desain. Medan
magnet yang sangat kuat dibutuhkan untuk mengangkat kereta yang berat.
Efek dari medan magnetik yang kuat tidak diketahui banyak. Oleh karena itu untuk
keamanan penumpang, pelindungan dibutuhkan, yang dapat menambah berat kereta.
Konsepnya mudah namun teknik dan desainnya kompleks.
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan maka kereta MagLev ini mengambang secara
magnetis. Prinsip dari kereta api ini adalah memanfaatkan gaya angkat magnetik pada
relnya sehingga terangkat sedikit ke atas, kemudian gaya dorong dihasilkan oleh motor
induksi. Kereta ini mampu melaju dengan kecepatan sampai 650 km/jam (404 mpj) jauh
lebih cepat dari kereta biasa.
3.2 saran
Secara sederhana, kereta maglev adalah kereta tanpa roda yang menggunakan
tenaga magnet untuk melayang, menggerakkan, dan mengontrol jalannya kereta. Kereta
dengan teknologi itu sangat mungkin menggantikan transportasi massa dengan kecepatan
yang tinggi, percepatan besar, efisiensi energi yang tinggi, dan ramah lingkungan
11
DAFTAR PUSTAKA
Ardiyan. (2010). Penerapan Fisika. [Online]. Tersedia :
http://ardiyan-fisika-sep.blogspot.com/2010/12/kereta-maglev.html
Wikipedia. (2011). Kereta Maglev. [Online]. Tersedia :
http://id.wikipedia.org/wiki/Kereta_maglev
Waluyo,Agung.(2010). Alternatif Transportasi Masa Mendatang : Melayang dengan Kereta
Maglev .[Online]. Tersedia : http://www.fisikanet.lipi.go.id
Ecsel.(2011). Maglev.[Online]. Tersedia :
www.ecsel.psu.edu/ ~ dbieryla / maglev / history.html
12