Anda di halaman 1dari 33

LAPORAN KASUS

DENGUE SHOCK SYNDROME DENGAN INFEKSI


SALURAN KEMIH

Disusun oleh:
Amran Cleo Patra S
406151017
Pembimbing :
dr. Dedet Hidayati, Sp. A
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Kepaniteraan Ilmu Kesehatan Anak
RSPI. Prof. Dr. Sulianti Saroso
Periode 18 Juli 2016 24 September 2016
Jakarta

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, penulis akhirnya dapat
menyelesaikan tugas laporan kasus yang berjudul Infeksi Saluran Kemih dengan
baik. Tugas laporan kasus ini disusun dalam rangka memenuhi tugas Kepaniteraan
Klinik Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
periode 6 Juni 2016 20 Agustus 2016 di RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso serta
agar dapat menambah kemampuan dan ilmu pengetahuan bagi para pembacanya.
Selama proses penyusunan tugas laporan ini, penulis mengalami
keterbatasan dalam mengerjakan penelitian. Oleh karena itu penulis mengucapkan
terima kasih kepada beberapa pihak yang telah mendukung keberhasilan
penyusunan tugas laporan ini.
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada:
-

dr. Ernie Setyawati, Sp.A sebagai pembimbing

dr. Desrinawati, Sp.A

dr. Dyani Kusumowardhani, Sp.A

dr. Sri Sulastri, Sp.A(K)

dr. Dedet Hidayati, Sp.A

Akhir kata, semoga Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas segala
kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga laporan ini membawa
manfaat bagi pengembangan ilmu.

Jakarta, Juli 2016

Penullis

PRESENTASI KASUS
KEPANITERAAN ILMU KESEHATAN ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAAN UNIVERSITAS TARUMANAGARA
RSPI. PROF. DR. SULIANTI SAROSO
IDENTITAS MAHASISWA
Nama Lengkap

: Amran Cleo Patra Sinaga

NIM

: 406151017

Periode

: 18 Juli 2016 24 September 2016

Pembimbing

: dr. Dedet Hidayati, Sp.A

Topik

: Dengue Shock Syndrome Dengan Infeksi Saluran Kemih

IDENTITAS PASIEN
Nama

: An. K

Jenis Kelamin

: Perempuan

Tanggal Lahir

: 05 Mei 2009

Umur

: 7 Tahun

Agama

: Islam

Alamat

: Jl. Pademangan Timur IV Jakarta Utara

Pendidikan

: Kelas 1 SD

Anak ke

: 3 dari 3 bersaudara

IDENTITAS ORANG TUA


Nama Ayah

: Tn. S

Umur

: 45 tahun

Pekerjaan

: Wiraswasta

Pendidikan terakhir

: SMP

Alamat

: Jl. Pademangan Timur IV Jakarta Utara

Agama

: Islam

Suku

: Madura

Nama Ibu

: Ny. A

Umur

: 43 tahun

Pekerjaan

: Ibu rumah tangga

Pendidikan terakhir

: SMP

Alamat

: Jl. Pademangan Timur IV Jakarta Utara

Agama

: Islam

Suku

: Betawi

Hubungan dengan orang tua : anak kandung.


ANAMNESA
Tanggal masuk rumah sakit : 01 Agustus 2016 pk. 16.00 WIB
Tanggal dikasuskan

: 26 Juli 2016 pk. 08.00 WIB

Tanggal pemeriksaan

: 26 Juli 2016 pk. 11.00 WIB

Tanggal keluar rumah sakit

: 27 Juli 2016 pk. 12.00WIB

Diambil dari

: Alloanamnesa dari ibu pasien

Keluhan Utama

: Demam

Keluhan Tambahan

: Mual dan Muntah

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


Pada saat dilakukan anamnesis di bangsal Nusa Indah 1 kamar 104 tanggal 26 Juli
2016, Ibu pasien mengatakan keluhan demam yang sebelumnya ada kini sudah
membaik. Demam sebelumnya dikeluhkan timbul sejak 1 minggu sebelum masuk
RS Sulianti Saroso (16 Juli 2016), demam naik turun meningkat terutama pada
malam hari. Sudah sempat diberikan obat penurun panas (paracetamol), demam
sempat turun tetapi kemudian demam kembali timbul. Tidak ada kejang pada saat
demam. Ibu pasien mengatakan demam juga disertai oleh keluhan pilek dan
mencret. Pilek timbul bersamaan dengan demam, sekret cair, warna bening.
Keluhan mencret juga timbul bersamaan dengan demam, BAB 2x/hari konsistensi
cair, warna kuning kehijauan, disertai oleh ampas, tidak disertai oleh lendir
maupun darah. Untuk BAK sering, >4x/hari, berwarna kuning agak pekat, tidak

berbau. Keluhan batuk disangkal. Keluhan mual muntah disangkal. Pasien tampak
aktif, nafsu makan sedikit menurun, menyusu kuat. Ibu pasien juga mengatakan
berat badan anaknya turun, sebelum sakit dari 8,1kg terakhir ditimbang di poli
anak RS Sulianti Saroso menjadi 7,9kg.
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
Ibu pasien mengatakan anaknya pernah dirawat di RSPI Suilanti Saroso sebanyak
dua kali dengan keluhan mencret dan batuk. Terakhir tanggal 14 Maret 2016
dikarenakan diare akut. Ibu pasien juga mengatakan sebelumnya anaknya pernah
mengidap flek paru (TB) dan menurut keterangan ibu pasien, anaknya sudah
menjalani pengobatan flek paru tersebut tuntas selama 9 bulan.
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
Menurut ibu pasien, tidak ada keluarga pasien yang menderita asma, tidak ada
yang memiliki riwayat kejang atau alergi obat. Keluarga pasien tidak ada yang
pernah mengalami keluhan serupa.
RIWAYAT KEHAMILAN DAN PEMERIKSAAN ANTENATAL
Selama kehamilan, ibu pasien tidak rutin memeriksakan kehamilannya, hanya
pernah satu kali memeriksakan kehamilannya pada usia kandungan 7 bulan ke
bidan untuk USG. Ibu pasien tidak pernah menderita sakit berat selama
kehamilan. Ibu pasien sempat

mengkonsumsi obat warung dan jamu pada

trimester awal kehamilannnya, ibu pasien juga mengkonsumsi vitamin dan tablet
besi.
RIWAYAT PERSALINAN
Ibu pasien berstatus G3P3A0, anak ketiga lahir spontan, usia kehamilan cukup
bulan, persalinan di rumah bersalin dan ditolong oleh bidan. Anak langsung
menangis, riwayat anak kejang, biru dan kuning setelah kelahiran disangkal. Berat
badan lahir 2700 gram, panjang badan lahir 47cm, untuk lingkar kepala ibu tidak
ingat.

RIWAYAT IMUNISASI
Ibu pasien mengatakan imunisasi yang diterima oleh anaknya sudah sesuai jadwal
imunisasi dasar.
Imunisasi dasar

Umur

Hepatitis B 0

0 bulan

BCG, Polio 1

1 bulan

DPT/HB 1, Polio 2

2 bulan

DPT/HB 2, Polio 3

3 bulan

DPT/HB 3, Polio 4

4 bulan

Campak

9 bulan

RIWAYAT PERTUMBUHAN
Ibu tidak rutin memeriksakan anaknya ke puskesmas, ibu pasien memeriksakan
anaknya hanya jika sakit dan untuk imunisasi saja. Menurut ibu pasien berat dan
panjang badan anaknya jarang bertambah, saat anaknya mulai sering sakit, berat
badannya cenderung menurun.
RIWAYAT PERKEMBANGAN
Pertumbuhan gigi pertama : 6 bulan
Gangguan perkembangan mental dan emosi (-)
Psikomotor

Tengkurap

: 6 bulan

Duduk

: 8 bulan

Berdiri sendiri : belum bisa (harusnya 9 12 bulan)


Berjalan

: belum bisa (harusnya 12 18 bulan)

Berbicara

: berbicara papa mama sejak 10 bulan

Kesan Global Delayed Development


RIWAYAT MAKAN DAN MINUM
Ibu pasien mengatakan anaknya minum ASI sejak lahir eksklusif hanya sampai
usia 4 bulan. Setelah 4 bulan, pasien mulai diberikan buah (pisang) serta bubur

susu, hingga usis 8 bulan anak mulai diberikan nasi tim yang biasa ibu buat
sendiri dirumah (campuran wortel, bayam, tempe, tahu, telur, ati ayam).
Kemudian saat memasuki usia 1 tahun, anak mulai diberikan susu formula hingga
sekarang.
Umur

ASI

Bubur susu

Susu Formula

Buah-

Nasi tim

buahan

(bulan)
0-2

2-6

6-8

8-10

10-12

12-15

Jenis makanan

Frekuensi

Susu

Setiap hari

Buah

3x/ minggu, pisang

Daging

1x/ minggu

Ikan

2x/ minggu

Telur

3-4x/ minggu

Tempe / tahu
Sayur

Setiap hari
Setiap hari: bayam, wortel

RIWAYAT KELUARGA
Pasien merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara. Ayah pasien bernama Tn. J
berusia 33 tahun dan ibu pasien bernama Ny. A berusia 30 tahun. Ayah pasien
tidak bekerja dan ibu pasien merupakan ibu rumah tangga. Pasien memilki 2
orang kakak. Kakak yang pertama berusia 10 tahun, laki-laki, kini sedang

bersekolah kelas 5 SD dan kakak kedua berusia 5tahun, perempuan dan kini
sedang bersekolah TK. Menurut ibu pasien kedua kakak pasien tidak pernah sakitsakitan dan tidak ada yang pernah mengalami keluhan serupa dengan pasien.
DATA PERUMAHAN
Pasien tinggal di Jalan Ancol selatan II RT 13 RW 07 Sunter bersama orang tua
dan kedua kakaknya. Rumah pasien merupakan rumah sendiri dengan ukuran 3x9
meter dengan 2 kamar tidur, 1 kamar mandi dan 1 dapur. Ventilasi kurang,
pencahayaan kurang. Sumber air berasal dari PDAM. Lingkungan sekitar tempat
tinggal pasien merupakan lingkungan padat penduduk. Menurut ibu pasien ada
tetangga dekatnya yang pernah mengalami keluhan serupa dengan pasien, yaitu
demam disertai mencret.
PEMERIKSAAN FISIK
Dilakukan di bangsal Nusa Indah 1 kamar 104 pada tanggal 26 Juli 2016 pukul
11.00 WIB
Kesan Umum : Tampak sakit ringan, kesadaran compos mentis
Tanda Vital :

Suhu

: 36,5oC

Nadi

: 106x/menit, regular, isi cukup

Laju Nafas

: 28x/menit

Data Antropometri :

Anak perempuan usia : 1 tahun 9 bulan

Berat badan

: 7,9 kg

Panjang badan

: 83 cm

IMT

: 11,3 kg/m2

Lingkar kepala

: 43 cm

LILA

: 15 cm

Status gizi

: Gizi kurang

BB/U
Kesan: Gizi Kurang

PB/U
Kesan: Normal

BB/PB
Kesan: Sangat Kurus

Status Internis :

Kepala

: Normocephale, UUB datar

Mata

: Konjungtiva anemis (+/+), sklera ikterik (-/-),pupil bulat ,

isokor , diameter 3mm, reflex cahaya (+/+), mata cekung (-), injeksi
konjungtiva (-/-), sekret (-/-).

Hidung

Telinga: Normotia, liang telinga lapang, serumen (+/+), sekret (-/-)

Mulut

: Sekret (-/-), napas cuping hidung (-)

: Bibir kering (-), sianosis perioral (-), stomatitis (-), lidah


kotor (-), tonsil T1/T1, Faring hiperemis (-)

Leher

: Simetris, trakea di tengah, pembesaran KGB (-), retraksi -

Thorax

: dinding thorax normal dan pergerakan simetris, retraksi (-)

o Cor

: Bunyi jantung I-II reguler, murmur (-), gallop (-)

o Pulmo

: SDV (+/+), ronkhi (-/-), wheezing (-/-)

Abdomen

: Datar, supel, bising usus (+), perkusi timpani, hepar/lien

tidak teraba, turgor kulit kembali cepat.

Kulit

: dalam batas normal

Genitalia

: tidak ada kelainan

Anorektal

: tidak tampak ada kelainan

Ekstremitas

: akral hangat, CRT <2 detik, sianosis (-), edema (-)

Pemeriksaan pada tanggal 22 Juli 2016, pukul 10:10 WIB saat pasien datang
ke poli anak RS Sulianti Saroso
S: Demam sejak seminggu yang lalu. Demam naik turun meningkat terutama pada
sore - malam hari. Sudah diberikan obat demam (paracetamol), demam sempat
reda tetapi kemudian timbul kembali. Keluhan demam juga disertai pilek, secret
cair, bening. Keluhan batuk disangkal. Mual muntah disangkal. Os sudah
diberikan terapi antibiotik sejak 1 minggu yang lalu tetapi keluhan demam dan
pilek tidak membaik. Sebelumnya pasien memang sudah pernah berobat ke poli
anak RS Sulianti Saroso sejak tanggal 30-5-16 sampai dengan tanggal 15-07-16
selama pasien berobat sudah dilakukan pemeriksaan penunjang berupa urinalisa,
darah lengkap dan kultur urine ISK. Pasien sudah disarankan untuk dirawat

inap namun orang tua pasien menolak (15-07-16) sehingga pasien pulang dengan
dibekali antibiotik dan paracetamol saja. Namun sampai tanggal 22-07-2016
keluhan demam dan pileknya tidak membaik sehingga akhirnya orang tua pasien
setuju anaknya untuk dirawat inap.
O:
KU/Kesadaran : Tampak sakit sedang / compos mentis, sedikit pucat
TTV

Suhu

: 38C

Nadi

: 112 x/min, regular, isi cukup

Laju napas

: 28 x/min

Status Internis :

Kepala

: Normocephali.

Mata

: Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), reflex cahaya


(+/+), mata cekung (-), injeksi konjungtiva (-/-), sekret (-)

Hidung

Telinga: Normotia, liang telinga lapang, serumen (+/+), sekret (-/-)

Mulut

: Sekret (+/+), napas cuping hidung (-)

: Bibir kering (-), sianosis perioral (-), stomatitis (-), lidah


kotor (-), tonsil T1/T1, Faring hiperemis (-)

Leher

: Simetris, trakea di tengah, pembesaran KGB (-), retraksi -

Thorax

: dinding thorax normal dan pergerakan simetris, retraksi (-)

o Cor

: Bunyi jantung I-II reguler, murmur (-), gallop (-)

o Pulmo

: SDV (+/+), ronkhi (-/-), wheezing (-/-)

Abdomen

: Datar, supel, bising usus (+), perkusi timpani, nyeri tekan

(-), hepar/lien tidak teraba, turgor kulit kembali cepat.

Kulit

: dalam batas normal

Genitalia

: tidak ada kelainan

Anorektal

: tidak tampak ada kelainan

Ekstremitas

: akral hangat, CRT <2 detik, sianosis (-), edema (-)

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Hasil pemeriksaan laboratorium 01/06/2016 14:06 WIB (hasil dibawa


oleh ibu pasien ke poli anak RS Sulianti Saroso)

Pemeriksaan

Nilai

Nilai normal

Leukosit

7,3

5,5-17 103/uL

Eritrosit

4,16

3,60 5,20 106/uL

Hb

12,0

10,7 12,8 g/dL

Ht

35

35 43 %

Trombosit

432

217 497 103/uL

MCV

85

73 101 fL

MCH

29

23 31 pg

MCHC

34

26 34 g/dL

Basofil

01%

Eosinofil

15%

Batang

36%

Segmen

45

25 60 %

Limfosit

46

25 50 %

Monosit

16%

LED

0 10 mm

HEMATOLOGI

URINALISA
Berat jenis

HASIL

NILAI NORMAL

1,010

1,015 1,025

6,0

4,8 7,4

Leukosit esterase

Negatif

Nitrit

Negatif

Albumin

Negatif

Glukosa

Negatif

Keton

Negatif

Urobilinogen

<=1

Bilirubin

Negatif

Darah

Negatif

Eritrosit

<3

Leukosit

10

Negatif

Silinder

01

Epitel

Negatif

Bakteri

Negatif

kristal

Negatif

Warna

Kuning

--

Agak keruh

--

PH

Kejernihan

KULTUR URINE 01/07/2016


Hasil biakan : Enterobacter Cloacae

Jenis Antibiotik

Nilai

Keterangan

Amoxicillin

0 mm

Ampicillin

0 mm

Aztreonam

30.00 mm

Ceftazidime

28.00 mm

Ceftriaxone

23.00 mm

Chloramphenicol

24.00 mm

Ciprofloxacin

30.00 mm

Erythromycin

0 mm

Gentamicin

25.00 mm

Imipenem

26.00 mm

Kanamycin

17.00 mm

Levofloxacin

27.00 mm

Meropenem

25.00 mm

Nalidixic acid

20.00 mm

Norfloxacin

26.00 mm

Tetracycline

22.00 mm

A: ISK, ISPA
Ambroxol 2 x 1/3 cth

P: Kaen 3B 700cc/24 jam


Ceftriaxone 1x500mg IV
RIWAYAT RAWAT INAP

Tanggal 23 Juli 2016 (hari perawatan Tanggal 24 Juli 2016 (hari perawatan
ke-2) pk 07.00 WIB
S

ke- 3) pk 09.00 WIB

Demam sudah turun, tidak ada pilek, Ibu os mengatakan anaknya sudah
tidak ada batuk, BAB 2x konsistensi tidak demam, tidak pilek, tidak batuk
lunak, ampas (+), tidak ada lendir, namun suara masih serak (seperti ada
tidak

ada

darah.

Mual

muntah dahak yang sulit dikeluarkan). Anak

disangkal.

Menyusu

(ASI)

kuat, sudah tidak mencret lagi. Menyusu

minum air putih 200cc, BAK sering, kuat, minum air banyak. BAK normal,

warna kuning agak pekat.

2x ganti pampers.

KU : tampak sakit ringan

KU : tampak sakit ringan

Kes : compos mentis

Kes : compos mentis

Nadi : 90x/min, reguler, isi cukup

Nadi : 102x/min, reguler, isi cukup

Suhu : 37,3C

Suhu : 36,7C

RR : 28x/min

RR : 24x/min

Mata : CA -/- , SI -/-, sekret -/-, edem

Mata : CA -/- , SI -/-, sekret -/-, edem

-/-, cekung -/-

-/-, cekung -/-

Hidung : Sekret -/-, pch -/-

Hidung : Sekret -/-, pch -/-

Telinga : Sekret -/-, serumen +/+

Telinga : Sekret -/-, serumen +/+

Mulut : bibir tampak lembab, mukosa

Mulut : bibir tampak lembab, mukosa

merah muda, sianosis (-), faring

merah muda, sianosis (-), faring

hiperemis (-), tonsil T1 T1

hiperemis (-), tonsil T1 T1

Leher : pemb. KGB (-), retraksi (-)

Leher : pemb. KGB (-), retraksi (-)

Toraks : Bentuk dan gerak simetris,

Toraks : Bentuk dan gerak simetris,

retraksi (-)

retraksi (-)

Cor : BJ normal, murmur (-) gallop (-)

Cor : BJ normal, murmur (-) gallop (-)

Pulmo : SDV +/+, rh -/-, whz -/-

Pulmo : SDV +/+, rh -/-, whz -/-

Abd : cembung , supel, timpani, BU

Abd : cembung , supel, timpani, BU

(+), NT (-), hep/lien tidak teraba.

(+), NT (-), hep/lien tidak teraba.

Eks : akral hangat, CRT <2 dtk.

Eks : akral hangat, CRT <2 dtk.

Genitalia : tidak ada kelainan

Genitalia : tidak ada kelainan

ISK

ISK

ISPA
ISPA
P

Kaen 3B 700cc/24 jam

Kaen 3B 700cc/24 jam

Ceftriaxone 1x500mg IV

Ceftriaxone 1x500mg IV

Ambroxol 2 x 1/3 cth

Ambroxol 2 x 1/3 cth


PCT 3 x 0,8 mL kp

Tanggal 25 Juli 2016 (hari perawatan Tanggal 26 Juli 2016 (hari perawatan
ke-4) pk 07.00 WIB
S

ke- 5) pk 07.20 WIB

Ibu os mengatakan os sudah tidak Ibu os mengatakan anaknya sudah


demam, batuk pilek disangkal. Hari ini tidak demam, tidak pilek, tidak batuk.
os belum BAB, BAK 2x warna urin BAB 1x lunak, ampas (+), tidak ada
kuning jernih. Menyusu kuat, minum lender, tidak ada darah. BAK 3x,
air putih 150cc.

kuning jernih, tidak berbau. Keluhan


mual muntah disangkal. Menyusu
kuat, anak tampak aktif.

KU : tampak sakit ringan

KU : tampak sakit ringan

Kes : compos mentis

Kes : compos mentis

Nadi : 105x/min, reguler, isi cukup

Nadi : 108x/min, reguler, isi cukup

Suhu : 36,9C

Suhu : 37,2C

RR : 24x/min

RR : 26x/min

Mata : CA -/- , SI -/-, sekret -/-, edem

Mata : CA -/- , SI -/-, sekret -/-, edem

-/-, cekung -/-

-/-, cekung -/-

Hidung : Sekret -/-, pch -/-

Hidung : Sekret -/-, pch -/-

Telinga : Sekret -/-, serumen -/-

Telinga : Sekret -/-, serumen -/-

Mulut : bibir tampak lembab, mukosa

Mulut : bibir tampak lembab, mukosa

merah muda, sianosis (-), faring

merah muda, sianosis (-), faring

hiperemis (-), tonsil T1 T1

hiperemis (-), tonsil T1 T1

Leher : pemb. KGB (-), retraksi (-)

Leher : pemb. KGB (-), retraksi (-)

Toraks : Bentuk dan gerak simetris,

Toraks : Bentuk dan gerak simetris,

retraksi (-)

retraksi (-)

Cor : BJ normal, murmur (-) gallop (-)

Cor : BJ normal, murmur (-) gallop (-)

Pulmo : SDV +/+, rh -/-, whz -/-

Pulmo : SDV +/+, rh -/-, whz -/-

Abd : cembung , supel, timpani, BU

Abd : cembung , supel, timpani, BU

(+), NT (-), hep/lien tidak teraba.

(+), NT (-), hep/lien tidak teraba.

Eks : akral hangat, CRT <2 dtk.

Eks : akral hangat, CRT <2 dtk.

Genitalia : tidak ada kelainan

Genitalia : tidak ada kelainan

ISK

ISK

ISPA

ISPA

Kaen 3B 700cc/24 jam

Kaen 3B 700cc/24 jam

Ceftriaxone 1x600mg IV

Ceftriaxone 1x600mg IV

Ambroxol 2 x 1/3 cth

Ambroxol 2 x 1/3 cth

PCT 3 x 0,8 mL kp

PCT 3 x 0,8 mL kp

Px: Darah Lengkap


Tanggal 27 Juli 2016 (hari perawatan ke6) pk 07.00 WIB

Ibu pasien mengatakan anaknya sudah tidak demam, keluhan batuk pilek
disangkal. Mual muntah juga sudah tidak ada. BAB 1x konsistensi padat,
warna kuning kehijauan, disertai ampas, tidak disertai oleh lender maupun
darah. BAK normal, 2x ganti pampers, warna urin kuning jernih. Menyusu
kuat. Anak tampak aktif.

KU : tampak sakit ringan

Kes : compos mentis


Nadi : 116x/min, reguler, isi cukup
Suhu : 36,5C
RR : 28x/min
Mata : CA -/- , SI -/-, sekret -/-, edem -/-, cekung -/Hidung : Sekret -/-, pch -/Telinga : Sekret -/-, serumen -/Mulut : bibir tampak lembab, mukosa merah muda, sianosis (-), faring
hiperemis (-), tonsil T1 T1
Leher : pemb. KGB (-), retraksi (-)
Toraks : Bentuk dan gerak simetris, retraksi (-)
Cor : BJ normal, murmur (-) gallop (-)
Pulmo : SDV +/+, rh -/-, whz -/Abd : cembung , supel, timpani, BU (+), NT (-), hep/lien tidak teraba.
Eks : akral hangat, CRT <2 dtk.
Genitalia : tidak ada kelainan

ISK
ISPA
(perbaikan)

Kaen 3B 700cc/24 jam


Ceftriaxone 1x600mg IV
Ambroxol 2 x 1/3 cth
PCT 3 x 0,8 mL kp

HASIL PEMERIKSAAN LAB DI RS SULIANTI SAROSO


Pemeriksaan

Nilai

Nilai normal

HEMATOLOGI

01/06/2016

22/07/2016

26/07/2016

Leukosit

7,3

10,2

8,7

5,5-17 103/uL

Eritrosit

4,16

4,16

3,91

3,60 5,20 106/uL

Hb

12,0

11,5

10,6

10,7 12,8 g/dL

Ht

35

33

32

35 43 %

Trombosit

432

418

362

217 497 103/uL

MCV

85

79

82

73 101 fL

MCH

29

28

27

23 31 pg

MCHC

34

35

33

26 34 g/dL

Basofil

01%

Eosinofil

15%

Batang

36%

Segmen

45

43

44

25 60 %

Limfosit

46

47

50

25 50 %

Monosit

16%

LED

35

11

0 20 mm

URINALISA
01/06/201

25/07/201

Nilai normal

Berat Jenis

1,010

1,005

1,015- 1,025

PH

6,0

6,5

4,8 7,4

Lekosit Esterase

Negatif /uL

Nitrit

Negatif

Albumin

Negatif mg/dL

Glukosa

Negatif mg/dL

Keton

Negatif mg/dL

Urobilinogen

< = 1 mg/dL

Bilirubin

Negatif mg/dL

Darah (blood)

Negatif /uL

Eritrosit

< 3 /uL

Lekosit

10

Negatif /uL

Silinder

0 1 / lpk

Epitel

Negatif

Bakteri

Negatif

Kristal

Negatif

Warna

Kuning

Putih

Kejernihan

Agak

Jernih

Warna

Kuning

Konsistensi

Lunak

Lendir

Darah

Sisa Pencernaan

Lemak

Karbohidrat

Serat-serat

Lekosit

02

Eritrosit

0-2

Parasit

Negatif

Sedimen
mikriskopis

keruh
Lain-lain

PARASITOLOGI
Makroskopis

Mikroskopis

Telur Cacing

Negatif

Jamur

Negatif

RESUME
Telah diperiksa seorang anak perempuan dengan usia 1 tahun 9 bulan, dari
anamnesa didapatkan:

Demam sejak seminggu yang lalu. Demam naik turun meningkat terutama
pada malam hari. Sudah diberikan obat demam (paracetamol), demam
sempat reda tetapi kemudian timbul kembali. Saat di rumah sakit pada hari
ketiga perawatan keluhan demam sudah tidak ada setelah os diberikan

terapi paracetamol.
demam juga disertai oleh keluhan pilek sejak 1 minggu SMRS. Pilek
sekret cair, warna bening. Keluhan pilek ini membaik pada hari perawatan

ke 3 di rumah sakit.
BAB mencret sejak 1 minggu SMRS. BAB 2-3x/hari, konsistensi cair,
warna kuning kehijauan disertai ampas, tidak disertai lendir ataupun darah.
Keluhan ini membaik pada hari perawatan kedua di rumah sakit, BAB
frekunsi 2x/hari, konsistensinya sudah lunak, disertai ampas, tidak disertai

oleh lendir ataupun darah.


Frekuensi BAK pada awal sakit tidak ada masalah. BAK sering seperti
biasa, >4x/hari, namun warna urin kuning agak pekat tetapi tidak berbau.
Pada hari keperawatan ke 3 di RS, warna urin sudah putih jernih dan tidak

berbau.
Pada awal sakit anak tetap menyusu (ASI) kuat tetapi nafsu makan mulai
menurun dari biasanya. Setelah dirawat di RS, nafsu makan anak
berangsur membaik. Dan anak tetap menyusu kuat.

Pada pemeriksaan fisik didapatkan :


Keadaan Umum : Tampak sakit ringan, kesadaran compos mentis

Tanda Vital :

Suhu

: 36,5oC

Nadi

: 106x/menit, regular, isi cukup

Laju Nafas

: 28x/menit

Data Antropometri :

Anak perempuan usia : 1 tahun 9 bulan

Berat badan

: 7,9 kg

Panjang badan

: 83 cm

IMT

: 11,3 kg/m2

Lingkar kepala

: 43 cm

Status gizi

: Gizi kurang

Kesan Status Internis :

Kepala

: Normal

Rambut

: Normal

Mata

: CA +/+, SI -/-, mata cekung -/-, edema palbera -/-

Hidung

: Normal

Telinga: Serumen +, Normal

Mulut

: Normal

Leher

: Normal

Thorax

o Cor

: Normal

o Pulmo

: Normal

Abdomen

: Normal

Kulit

: Normal

Genitalia

: Normal

Anorektal

: Normal

Ekstremitas

: Normal

DIAGNOSA
Diagnosa utama

: Infeksi Saluran Kemih

Diagnosa sekunder

: ISPA

TATALAKSANA

Kaen 3B 700cc/24 jam


Ceftriaxone 1x600mg IV
Ambroxol 2 x 1/3 cth
PCT 3 x 0,8 mL kp

PROGNOSA

Ad vitam

Ad functionam : Bonam

Ad sanationam : Dubia ad bonam

: Bonam

ANALISA KASUS
INFEKSI SALURAN KEMIH
Definisi dan epidemiologi
Teori

Kasus

Infeksi saluran kemih (ISK) ialah Pada pasien ini hasil pemeriksaan
istilah
adanya

umum

menyatakan urinalisa di temukan leukosit esterase

pertumbuhan

perkembangan
saluran

untuk

kemih

bakteri
termasuk

dan (+),
di

dan

sedimen

mikroskopik

dalam ditemukan lekosit 10/uL , dan bakteri


kandung (+). Dari hasil pemeriksaan urine

kemih dan parenkim ginjal, dalam tersebut pasien didiagnosa ISK.


jumlah yang signifikan. Pertumbuhan
bakteri yang mencapai >= 100.000
unit koloni per ml urin segar pancar
tengah (midstream urine) pagi hari ,
digunakan sebagai batasan diagnosis
ISK.

Infeksi

saluran kemih

merupakan Pasien berusia 1 tahun 9 bulan.

penyebab demam kedua tersering


setelah infeksi akut saluran napas pada
anak berusia kurang dari 2 tahun. Pada
kelompok ini angka kejadia ISK

menjadi 5%.

Angka

kejadian

ISK

bervariasi, Pasien adalah neonatus cukup bulan,

tergantung umur dan jenis kelamin. berjenis kelamin perempuan.


Angka kejadian pada neonatus kurang
bulan adalah sebesar 3%. Sedangkan
pada neonatus cukup bulan 1%. Pada
anak kurang dari 10 tahun , ISK di
temukan pada 3,5% anak perempuan
dan 1,1 % pada anak laki-laki.
Etiologi
Teori

Kasus

Penyebab tersering ISK pada anak Pada pasien ini hasil pemeriksaan
ialah

Escherichia

Coli

(60-80%). urinalisa di temukan lekosit esterase

Faktor predisposisinya ialah gangguan (+),

dan

sedimen

mikroskopik

aliran urine (obstruksi mekanik atau ditemukan lekosit 10/uL , dan bakteri
fungsional), dan kelainan anatomi (+). Pada pemeriksaan kultur urine
saluran kemih.

ditemukan

kuman

patogen

Enterobacter Cloacae.
Manifestasi klinis dan Diagnosis
Teori

Kasus

Gambaran klinis ISK sangat bervariasi Pada pasien ini ditemukan gejala
dan

sering

tidak

khas

dari klinis berupa:

asimptomatik sampai gejala sepsis


yang berat.
Pada neonatus sampai umur 2
bulan gejala nya menyerupai gejala

Demam dengan suhu 38


Diare, BAB cair 2x/hari, disertai
ampas, tidak disertai lendir atau darah.

sepsis , berupa demam , apatis, berat Menurut ibu pasien, nafsu makan
badan tidak naik , muntah, mencret , anaknya menurun.

anoreksia , problem minum , dan Berat badan pasien sulit naik, terjadi
sianosis.

penurunan berat badan. Berat badan

Pada bayi gejala nya berupa demam ,


berat badan sukar naik , dan anoreksia.
Pada anak besar , gejalanya lebih
khas , seperti sakit waktu miksi ,
frekuensi miksi meningkat, nyeri perut
atau

pinggang

mengompol

polakisuria atau urine yang berbau


menyengat.
Usia 1 4 tahun: Demam tinggi (s/d
kejang), muntah, diare, dehidrasi.
Pada pemeriksaan fisik dapat di
temukan nyeri ketok sudut kosto
vertebral, nyeri tekan suprasimfisis,
kelainan

pada

genitalia

eksterna

seperti fimosis , sinekia vulva ,


hipospadia ,epispadia,

dan kelainan

tulang belakang seperti spina bifida.


ISK simptomatik
ISK yang disertai gejala dan tanda
klinik.
a. Parenkim ginjal (pielonefritis)
gejala utama demam
b. Infeksi terbatas pada saluran kemih
bawah (sistitis)
gangguan miksi : disuria,

pasien sebelum sakit 8,1kg menjadi


7,8kg.

polakisuria, urgency (bak mengedan)


Febrile UTI atau ISK febris atau
ISK demam
> ISK dengan biakan urin dgn jumlah
kuman bermakna yg disertai demam
dengan suhu 38
> sering ditemukan pada bayi & anak
kecil
> sekitar 60-65% ISK demam adalah
pielonefritis akut
Pielonefritis akut
Infeksi yang menyebabkan invasi
bakteri ke parenkim ginjal
Pemeriksaan Penunjang
Teori

Kasus

Urinalisa dan biakan/kultur urine

Hasil

urinalisa

pada

pasien ini:

Urinalisa:
Proteinuria,

leukosituria

(leukosit

>5/LPB).

Hematuria

(eritrosit

1. leukosit esterase (+),


2. sedimen
ditemukan

>5/LPB), uji nitrit positif, leukosit


esterase positif, bakteri positif.
Diagnosis

pemeriksaan

pasti:

mikroskopik
leukosit

10/uL,

eritrosit 7/uL
3. bakteri (+).

menemukan

bakteriuria bermakna pada kultur Pada


urine
pemeriksaan penunjang lain dilakukan
untuk mencari faktor resiko: USG,

pemeriksaan

ditemukan
Cloacae

patogen:

kulture

urine,

Enterobacter

Rontgen abdomen, atau miksio-sistouretrogram dan pielografi intravena.


Tatalaksana & Prognosis
Kasus

Teori

Sebelum ada hasil biakan urin dan uji Terapi yang diberikan pada pasien ini:
kepekaan, dan apabila anak dgn
demam

disertai

kelainan

pada

urinalisis seperti:

Kaen 3B 700cc/24 jam


Ceftriaxone 1x600mg IV
Ambroxol 2 x 1/3 cth

- leukosituria

PCT 3 x 0,8 mL kp

- uji nitrit (+)


- leukosit esterase (+)

Prognosis pada pasien :

Antibiotik diberikan secara empiris


selama 7-10 hari: sefalosporin atau koamoksiklav.
Jika antibiotik per oral tdk dpt
digunakan :
antibiotik parenteral selama 2-4 hari:
sefotaksim

atau

seftriakson

dilanjutkan antibiotik oral hingga total


lama pemberian 10 hari.

Suportif:
Asupan

cairan

yang

adekuat,

perawatan higienitas daerah perineum


dan

periuretra,

serta

pencegahan

konstipasi.
Pasien

dan pengasuh juga

perlu

diedukasi agar anak tidak menahan

Ad vitam

Ad functionam : Bonam

Ad sanationam : Dubia ad bonam

: Bonam

buang air kecil dan memakai lampin


sekali pakai.
Pemantauan terapi:

Dalam 2 x 24 jam setelah


pengobatan fase akut dimulai,
gejala

ISK

umumnya

menghilang.

Bila

belum

pikirkan

menghilang,

untuk

di

mengganti

antibiotik yang lain.

Pemeriksaan

kultur

dan

uji

resistensi urin ulang dilakukan 3


hari setelah pengobatan fase
akut

dihentikan,

dan

bila

memungkinkan setelah 1 bulan


dan setiap 3 bulan. Jika ada ISK
berikan antibiotic seusai hasil uji
kepekaan.

Bila di temukan adanya kelainan


anatomik

maupun

fungsional

yang menyebabkan obstruksi ,


maka pengobatan fase akut di
lanjutkan

dengan

antibiotic

profilaksis

Antibiotik

profilaksis , juga di berikan pada


ISK

berulang,

ISK

pada

neonatus , dan pielonefritis akut.

DAFTAR PUSTAKA

1.

Rusdidjas, Ramayati R. Infeksi saluran kemih. Dalam: Alatas H,


Tambunan T, Trihono PP,Pardede PP ,penyunting. Buku ajar nefrologi
anak. Edisi ke-2. Jakarta : Balai Penerbit FKUI; 2011,H.142-63.

Anda mungkin juga menyukai