Anda di halaman 1dari 8

Pendahuluan

Anastomosis adalah hubungan antara pembuluh-pembuluh yang berbeda


pangkalnya. Anastomosis juga dapat didefinisikan terjadinya hubungan
antara dua rongga atau alat yang biasanya terpisah, dengan pembedahan
atau karena keadaan sakit. Jadi dapat disimpulkan anastomosis end to end
adalah penyambungan dua rongga dalam hal ini usus yang awalnya
terpisah

kemudian

disambung

kembali

melalui

proses

pembedahan.
Suatu tindakan pembedahan dengan memotong sebagian segmen usus
yang rusak atau tidak memungkinan untuk dipertahankan lagi karena
berbagai sebab, untuk kemudian disambung kembali. Adanya kelainan
yang menyebabkan kerusakan baik sebagian atau seluruh lingkaran usus
sehingga tidak memungkinkan lagi untuk dipertahankan maka dilakukan
reseksi usus untuk kemudian disambung kembali. Indikasi operasi adalah
perforasi usus oleh karena trauma atau infeksi usus dengan bagian usus
yang tidak sehat, tumor usus halus dan usus besar yang masih dapat
dilakukan reseksi. Periode paling kritis pada pasien pasca operasi adalah
72 jam pertama setelah operasi.
Pasien pasca operasi perlu diawasi sistem kardiovaskular, sistem renal,
pernafasan, morbiditas penderita pasca operasi dapat diturunkan dengan
evaluasi pre op yang baik dan status nutrisi yang baik.
Prosedur anastomosis end to end dapat dilakukan sebagai berikut
dekatkan kedua tepi usus yang telah dipotong untuk membandingkan
diameter lumen yang akan disambung, jika terdapat perbedaan diameter
lumen maka dilakukan eksisi tepi usus tersebut sehingga ada kesamaan
diameter lumen, dilakukan teugel pada ujung-ujung usus dengan benang
silk 3/0 jarum nontraumatik, kemudian dilakukan penjahitan secara
seromuskuler dengan benang non absorbable multi filament sintetik 3/0
secara kontinu mulai dari sisi belakang usus.

Gambar 1 Prosedur anastomosis

Hal yang sama kemudian diulangi untuk sisi depan usus, jarak
antara jahitan satu dengan lainnya kira-kira 1/2 cm, pastikan tepi-tepi
serosa usus telah tertutup rapat, setelah itu evaluasi kembali viabilitas
usus, pastikan lumen tidak terlalu sempit dengan cara mempertemukan
ujung jari dengan ibu jari operator pada lokasi anastomosis

Gambar 2 Prosedur anastomosis

Komplikasi Post Operasi


Kebocoran Anastomosis
Perdarahan
Infeksi luka
Striktur Anastomosis
Sepsis

Faktor etiologi :
1. Teknik bedah yang jelek
2. Obstruksi bagian distal
3. Dekompresi proksimal yang inadekuat
Dapat bermanifestasi sebagai peritonitis lokal atau general. Pengobatan
kebocoran anastomosis dapat dilakukan sebagai berikut :
Kebocoran kecil :
1. Konservatif
2. Dekompresi proksimal
3. Antibiotik
Kebocoran besar:
1. Intervensi bedah
Komplikasi kebocoran anastomosis :
1. Fistula

2. Abses peritoneal
3. Peritonitis
4. Sepsis

Komplikasi post operasi secara umum dapat dibagi sebagai berikut :


Segera :
Perdarahan primer
Atelektasis basal
Syok: kehilangan darah, infark mikard akut, emboli pulmo dan
septic
Urin output yang rendah
Awal :
Dehidrasi dan sepsis.
Mual muntah
Demam
Perdarahan sekunder
Retensio urine
ISK.
Ileus Paralitik

Pengaturan kebutuhan cairan

Penatalaksanaan cairan pasca operasi tergantung pada kekurangan


cairan saat operasi. Kebutuhan cairan orang dewasa :
30 ml/kg/hari (2000 3000 ml/hari)
Penderita pasca operasi memerlukan 35 45 ml/kgBB/hari
Penderita post operasi memerlukan 1 mEq/kgBB.hari
penggantian elektrolit Cl dan K
IWL normal 450 ml/hr dari kulit, 450 ml/hari dari paru,
meningkat 20% setiap kenaikan suhu 1 derajat diatas
normal
Cairan yang diperlukan dalam 24 jam post operasi D5%
dalam larutan normal salin atau RL
Pengeluaran urine diharapkan mencapai 100 ml/jam, bila
diperlukan dapat diberikan diuresis dengan furosemide

Perawatan pasca operasi


Umumnya dirawat di rumah sakit selama 1 2 minggu
(Schoetz et al, 1997). Dengan menggunakan pathway pemulihan
bisa keluar dari rumah sakit dalam 2 5 hari setelah pembedahan
(Wind et al, 2006). Perawatan pascaoperasi anastomosis di RS. St
Marks di Harrow, London dijabarkan sebagai berikut :
Setelah kembali dari ruang pemulihan (Hari 0)
Suhu, nadi, tekanan darah, respirasi dan saturasi
oksigen dimonitor secara ketat.

Output urine melalui kateter urine dan dimonitor setiap


jam.
Mobilisasi dini
Intake oral dianjurkan 1 liter dan makan diet normal.
Pada awalnya pasien diberi air putih, jika dapat
ditoleransi diberikan minuman suplemen nutrisi
Diharapkan mengkonsumsi 400 ml (Fearon, et al,
2005).
Jika tidak mengalami mual dan muntah dapat
mengkonsumsi makanan padat.

Hari 1 Pasca Operasi


Pertahankan keseimbangan cairan
King et al (2006) merekomendasikan agar kateter dilepas
pada hari 1 untuk reseksi kolon dan hari 3 untuk reseksi
rektal.
Test darah rutin setiap hari sampai hari ke-3 untuk
memonitor darah lengkap, ureum dan elektrolit.
Analgesia melalui epidural atau PCA dan tambahan
paracetamol pada hari I, NSAIDs seperti Ibuprofen 400 mg
Mobilisasi dengan berjalan 4 kali sehari.
Intake oral paling kurang 2 liter termasuk minuman
supplemen nutrisi

Hari 2 dan 3 Pasca Operasi


Observasi secara teratur,
pertahankan keseimbangan cairan,
ganti kateter urine jika tidak dilepas pada hari pertama,
observasi luka,
ganti balutan jika diperlukan,
epidural atau PCA dihentikan pada hari 2 dilanjutkan
dengan analgesia oral,
mobilitas dan diet seperti hari 1

Mobilisasi
Mobilisasi dilakukan secara bertahap meliputi miring kanan dan kiri
dapat dimulai sejak 6 - 10 jam setelah operasi, latihan pernafasan
dapat dilakukan penderita sambil tidur telentang sedini mungkin
setelah sadar, hari kedua post operasi, penderita dapat didudukkan
selama

menit

dan

diminta

untuk

bernafas

dalam

lalu

menghembuskannya, Kemudian posisi tidur telentang dapat diubah


menjadi posisi setengah duduk (semifowler). Selanjutnya selama
berturut-turut, hari demi hari, pasien dianjurkan belajar duduk selama
sehari, belajar berjalan, kemudian berjalan sendiri pada hari ke-3
sampai hari ke5 pasca operasi.
Rujukan

1. Kate, Vikram. Intestinal Anastomosis.


http://emedicine.medscape.com/article/1892319-overview
2. Hyman, Neil. Anastomotic Leaks After Intestinal
Anastomosis.
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC1876987/
3. NITI Surgical Solutions. The Next Era in GI Surgery
BioDynamix. Anastomosis The Colon Ring.

Anda mungkin juga menyukai