Anda di halaman 1dari 7

Perubahan-perubahan Psikososial.

a. Pensiun: nilai seseorang sering diukur oleh produktivitasnya dan identitas dikaitkan
dengan peranan dalam pekerjaan. Bila seseorang pensiun (purna tugas), ia akan
mengalami kehilangan-kehilangan, antara lain :
1) Kehilangan finansial (income berkurang).
2) Kehilangan status (dulu mempunyai jabatan posisi yang cukup tinggi, lengkap dengan
segala fasilitasnya).
3) Kehilangan teman/kenalan atau relasi.
4) Kehilangan pekerjaan/kegiatan.
c. Merasakan atau sadar akan kematian (sense of awareness of mortality)
d. Perubahan dalam cara hidup, yaitu memasuki rumah perawatan bergerak lebih sempit.
e. Ekonomi akibat pemberhentian dari jabatan (economic deprivation).
f. Meningkatnya biaya hidup pada penghasilan yang sulit, bertambahnya biaya pengobatan.
g. Penyakit kronis dan ketidakmampuan.
h. Gangguan saraf pancaindra, timbul kebutaan dan ketulian.
i. Gangguan gizi akibat kehilangan jabatan.
j. Rangkaian dari kehilangan, yaitu kehilangan hubungan dengan teman-teman dan family.
k. Hilangnya kekuatan dan ketegapan fisik: perubahan terhadap gambaran diri, perubahan konsep
diri.

Faktor psikologis yang menyertai lansia antara lain :

Rasa tabu atau malu bila mempertahankan kehidupan seksual pada lansia

Sikap keluarga dan masyarakat yang kurang menunjang serta diperkuat oleh tradisi
dan budaya.

Kelelahan atau kebosanan karena kurang variasi dalam kehidupannya.

Pasangan hidup telah meninggal.

Disfungsi seksual karena perubahan hormonal atau masalah kesehatan jiwa lainnya
misalnya cemas, depresi, pikun dsb.

"Perubahan Minat Pada Lansia"


Aldi | Gina | Meta | Nadia
B. Minat untuk Rekreasi
a. Penyebab Perubahan Kegiatan Rekreasi
Walaupun mengembangkan minat baru untuk kegiatan rekreasi bukanlah hal
yang biasa dilakukan oleh orang berusia lanjut, akan tetapi seringkali mereka
senang menggunakan waktunya untuk suatu kegiatan rekreasi yang menarik
pada waktu mereka masih muda tetapi selama ini dikesampingkan karena sibuk

dengan pekerjaan, sibuk dengan kehidupan keluarga, atau karena alasan-alasan


lain.
b. Kegiatan Rekreasi yang Biasa Dilakukan Pada Usia Lanjut
Kegiatan rekreasi yang biasa dilakukan orang usia lanjut meliputi : membaca,
menulis surat, menonton tv, berkunjung ke rumah teman atau saudara,
menjahit, menyulam, berkebun, piknik, jalan-jalan, bermain kartu, pergi ke
gedung film, serta turut seta dalam kegiatan kewarganegaraan, organisasi politik
atau keagamaan.
1. Minat dalam diri sendiri
Lansia mungkin menjadi sangat berorientasi pada egonya (egocentric) dan pada
dirinya (self-centered) dimana mereka lebih banyak berfikir tentang dirinya
daripada orang lain dan kurang memperhatikan keinginan dan kehendak orang
lain.
- sering mengeluh ttg kesehatan
- sering menceritakan ttg masa lalunya
- bangga dan berorientasi pada diri sendiri
A. minat pada
pribadi
2. Minat pada penampilan
Biasanya mereka yang sudah enggan lagi memperhatikan penampilan adalah
orang yang sudah tidak aktif lagi dalam lingkungan sosialnya, berbeda dengan
lansia yang masih aktif dalam kegiatan-kegiatan sosial akan cenderung sebaik
mungkin memperhatikan penampilan mereka.
faktor yang mempengaruhi :
- status ekonomi
- tempat tinggal
4. Minat terhadap uang
Apabila pendapatan lansia secara drastis berkurang maka niat untuk mencari
uang tidak lagi berorientasi pada apa yang ingin mereka beli dan untuk
membayar simbol status yang biasa dilakukan pada awal tahun kehidupan,
tetapi untuk sekedar menjaga agar mereka tetap mandiri.
beberapa pertanyaan yang sering ditanyakan oleh orang berusia lanjut, baik
pada diri mereka sendiri maupun pada oranglain :
a. Kapan saya akan mati?
b. Apakah yang menyebabkan kematian saya?
c. Apa yang dapat saya lakukan untuk kematian seperti yang saya inginkan?
d. Apakah saya dibenarkan untuk bunuh diri?
e. Bagaimanakah saya dapat mati dengan cara yang baik?
Penyesuaian pada usia lanjut sangat dipengaruhi oleh perubahan minat dan
keinginan yang dilakukan secara sukarela atau terpaksa. Minat pada orang
berusia lanjut pada umumnya berupa minat pribadi, minat untuk berekreasi, dan
keinginan sosial.
C. Minat pada Keagamaan
orang berusia lanjut menjadi lebih tertarik pada kegiatan keagamaan karena hari
kematiannya semakin dekat atau karena mereka sangat tidak mampu.
pada umumnya orang meneruskan agama atau kepercayaan dan kebiasaan

yang dilakukan pada awal kehidupannya.


Sumber Kontak Sosial
1. persahabatan pribadi yang akrab
Persahabatan pribadi yang akrab dengan para anggota dari kelompok jenis
kelamin yang sama yang dibina ulang sejak masa dewasa atau pada awal tahun
pernikahannya, sering terhenti, apabila salah satunya mati atau pindah tempat
tinggal sehingga menjadi jauh, dalam hal seperti ini tampaknya orang usia lanjut
tidak mampu lagi menetapkan jenis persahabatan lain yang semacam itu.
D. Minat pada Kematian
Semakin lanjut usia seseorang, biasanya mereka menjadi semakin kurang
tertarik terhadap kehidupan akherat dan lebih mementingkan tentang kematian
itu sendiri serta kematian dirinya.
Hal ini secara langsung bertentangan dengan pendapat orang yang masih muda,
di mana kematian bagi mereka tampaknya masih jauh dan karena itu mereka
kurang memikirkan tentang kematian.
C. Minat pada Sosial
Dalam bertambahnya usia mengakibatkan banyak orang yang merasa
menderikata karena jumlah kegiatan sosial yang dilakukannya semakin
berkurang, Hal ini lazim diistilahkan sebagai lepas dari kegiatan kemasyarakatan
(social disengagement), yaitu suatu proses pengunduran diri secara timbal balik
pada masa usia lanjut dari lingkungan sosial. Social disengagement seperti yang
dijelaskan oleh Birren, meliputi empat elemen pelepasan beban (load
shedding) yaitu meliputi : keterlibatan dengan orang lain berkurang,
pengurangan variasi peranan sosial yang dimainkan, penggunaan kemampuan
mental semakin bertambah, dan berkurangnya partisipasi dalam kegiatan fisik.
3. Minat pada pakaian
Minat terhadap pakaian pada lansia biasanya dipengaruhi oleh kegiatan sosial
yang dilakukan, status ekonomi, dan penerimaan diri.
- beberapa masih suka pakaian kuno
- beberapa tidak bisa menerima bahwa dirinya semakin tua.
Minat terhadap pakaian pada lansia juga dapat mempengaruhi keaktifan lansia
itu sendiri terhadap kegiatan sosial di lingkungannya.
2. Kelompok Persahabatan
Kelompok semacam ini terbentuk dari pasangan-pasangan yang bersatu, yang
dibentuk pada waktu mereka masih muda karena mereka mempunyai minat dan
kesenangan yang serupa secara timbal balik.
3. Kelompok atau Perkumpulan Formal
Apabila peranan kepemimpinan dalam kelompok atau perkumpulan formal
diambil alih oleh anggota yang lebih muda dan apabila perencanaan kegiatan
terutama berorientasi pada minat mereka yang lebih muda itu, orang lanjut usia
merasa tidak diperlukan lagi dalam organisasi semacam ini dan menghentikan
keanggotaan mereka dalam perkumpulan tersebut.
Hubungan antara menghadiri kegiatan keagamaan dan penyesuaian pribadi
pada masa usia lanjut mungkin banyak dipengaruhi oleh pengalaman sosial yang
ditawarkan institusi keagamaan daripada pengalaman keagamaan itu sendiri.
Organisasi keagamaan menawarkan kesempatan baik untuk meningkatkan
kehidupan sosial dan persahabatan.
Perbedaan keinginan untuk mati pada pria dan wanita lanjut usia.

a. Secara umum pria memusatkan perhatian pada kematian mereka sendiri yang
antara lain meliputi pertanyaan tentang apa yang akan menyebabkan kematian
mereka, kapan kematian tersebut terjadi, dan sebagainya.
b. bagi wanita Ketertarikan mereka bagaimanapun juga terpusat pada masalah
kematian suami dan pada kematian diri sendiri

Beberapa Masalah dan Gangguan yang Sering Terjadi


pada Lansia
A. Demensia
Demensia adalah suatu gangguan intelektual / daya ingat yang umumnya progresif dan
ireversibel. Biasanya ini sering terjadi pada orang yang berusia > 65 tahun. Di Indonesia
sering menganggap bahwa demensia ini merupakan gejala yang normal pada setiap orang tua.
Namun kenyataan bahwa suatu anggapan atau persepsi yang salah bahwa setiap orang tua
mengalami gangguan atau penurunan daya ingat adalah suatu proses yang normal saja.
Anggapan ini harus dihilangkan dari pandangan masyarakat kita yang salah.
Faktor resiko yang sering menyebabkan lanjut usia terkena demensia adalah : usia, riwayat
keluarga, jenis kelamin perempuan. Demensia merupakan suatu penyakit degeneratif primer
pada susunan sistem saraf pusat dan merupakan penyakit vaskuler.
Kriteria derajat demensia :

Ringan : walaupun terdapat gangguan berat daya kerja dan aktivitas sosial, kapasitas
untuk hidup mandiri tetap dengan higiene personal cukup dan penilaian umum yang
baik.

Sedang : hidup mandiri berbahaya diperlukan berbagai tingkat suportivitas.

Berat : aktivitas kehidupan sehari-hari terganggu sehingga tidak berkesinambungan,


inkoherensi.

Terdapat 7 jenis demensia yang sering terjadi pada lansia, yaitu :


1. Demensia Tipe Alzheimer
2. Demensia Vaskuler
3. Demensia Pick
4. Demensia Penyakit Creutzfeldt Jacob
5. Demensia karena Penyakit Huntington
6. Demensia karena Hidrosefalus Tekanan Normal
7. Demensia karena Penyakit Parkinson
B. Depresi
Gangguan depresi merupakan hal yang terpenting dalam problem lansia. Usia bukan
merupakan faktor untuk menjadi depresi tetapi suatu keadaan penyakit medis kronis dan

masalah-masalah yang dihadapi lansia yang membuat mereka depresi. Gejala depresi pada
lansia dengan orang dewasa muda berbeda dimana pada lansia terdapat keluhan somatik.
Gejala depresi pada lansia, yaitu :
Gejala utama :
- Afek depresi
- Kehilangan minat
- Berkurangnya energi (mudah lelah)
Gejala lain :
- Konsentrasi dan perhatian berkurang
- Kurang percaya diri
- Sering merasa bersalah
- Pesimis
- Ide bunuh diri
- Gangguan pada tidur
- Gangguan nafsu makan
Berdasarkan gejala di atas, depresi pada lansia dapat dibedakan beberapa bentuk berdasarkan
berat ringannya :

Depresi ringan : 2 gejala utama + 2 gejala lain+ aktivitas tidak terganggu.

Depresi sedang : 2 gejala utama + 3 gejala lain+ aktivitas agak terganggu.

Depresi berat : 3 gejala utama + 4 gejala lain+ aktivitas sangat terganggu.

Penyebab terjadinya depresi merupakan gabungan antara faktor-faktor psikologik, sosial dan
biologik.

Biologik : sel saraf yang rusak, faktor genetik, penyakit kronis seperti hipertensi,
DM, stroke, keterbatasan gerak, gangguan pendengaran / penglihatan.

Sosial

Psikologis : kurang percaya diri, gaul, akrab, konflik yang tidak terselesai.

: kurang interaksi sosial, kemiskinan, kesedihan, kesepian, isolasi sosial.

C. Skizofrenia
Skizofrenia biasanya dimulai pada masa remaja akhir / dewasa muda dan menetap seumur
hidup. Wanita lebih sering menderita skizofrenia lambat dibanding pria. Perbedaan onset
lambat dengan awal adalah adanya skizofrenia paranoid pada tipe onset lambat.
Sekurang-kurangnya satu gejala berikut :
1. Thought echo, insertion, broadcasting.
2. Delution of control, influence, passivity, perseption

3. Halusinasi auditorik
4. Waham yang menetap
Paling sedikit 2 gejala berikut :
1. Halusinasi panca indera yang menetap
2. Arus pikir yang terputus
3. Perilaku katatonik
4. Gejala negatif
Adanya gejala-gejala khas tersebut di atas berlangsung selama kurun waktu satu bulan atau
lebih.
Terapi dapat diberikan obat anti psikotik seperti haloperidol, chlorpromazine, dengan
pemberian dosis yang lebih kecil.
D. Gangguan Delusi
Onset usia pada gangguan delusi adalah 40 55 tahun, tetapi dapat terjadi kapan saja. Pada
gangguan delusi terdapat waham yang tersering yaitu : waham kejar dan waham somatik.
Pencetus terjadinya gangguan delusi adalah :
- Kematian pasangan
- Isolasi sosial
- Finansial yang tidak baik
- Penyakit medis
- Kecacatan
- Gangguan pengelihatan / pendengaran
Pada gangguan delusi terdapat jenis lain yang onset lambat yang dikenal sebagai parafrenia
yang timbul selama beberapa tahun dan tidak disertai demensia. Terapi yang dapat diberikan
yaitu : psikoterapi yang dikombinasi dengan farmakoterapi.
E. Gangguan Kecemasan
Gangguan kecemasan adalah berupa gangguan panik, fobia, gangguan obsesif konfulsif,
gangguan kecemasan umum, gangguan stres akut, gangguan stres pasca traumatik. Onset
awal gangguan panik pada lansia adalah jarang, tetapi dapat terjadi. Tanda dan gejala fobia
pada lansia kurang serius daripada dewasa muda, tetapi efeknya sama, jika tidak lebih,
menimbulkan debilitasi pada pasien lanjut usia. Teori eksistensial menjelaskan kecemasan
tidak terdapat stimulus yang dapat diidentifikasi secara spesifik bagi perasaan yang cemas
secara kronis.
Kecemasan yang tersering pada lansia adalah tentang kematiannya. Orang mungkin
menghadapi pikiran kematian dengan rasa putus asa dan kecemasan, bukan dengan
ketenangan hati dan rasa integritas (Erik Erikson). Kerapuhan sistem saraf anotomik yang
berperan dalam perkembangan kecemasan setelah suatu stressor yang berat.
Gangguan stres lebih sering pada lansia terutama jenis stres pasca traumatik karena pada
lansia akan mudah terbentuk suatu cacat fisik. Terapi dapat disesuaikan secara individu
tergantung beratnya dan dapat diberikan obat anti anxietas seperti : hydroxyzine, Buspirone.

F. Gangguan Somatiform
Gangguan somatiform ditandai oleh gejala yang sering ditemukan apada pasien > 60 tahun.
Gangguan biasanya kronis dan prognosis adalah berhati-hati. Untuk mententramkan pasien
perlu dilakukan pemeriksaan fisik ulang sehingga ia yakin bahwa mereka tidak memliki
penyakit yang mematikan.Terapi pada gangguan ini adalah dengan pendekatan psikologis dan
farmakologis.
G. Gangguan penggunaan Alkohol dan Zat lain
Riwayat minum / ketergantungan alkohol biasanya memberikan riwayat minum berlebihan
yang dimulai pada masa remaja / dewasa. Mereka biasanya memiliki penyakit hati. Sejumlah
besar lansia dengan riwayat penggunaan alkohol terdapat penyakit demensia yang kronis
seperti ensefalopati wernicke dan sindroma korsakoff.
Presentasi klinis pada lansia termasuk terjatuh, konfusi, higienis pribadi yang buruk,
malnutrisi dan efek pemaparan. Zat yang dijual bebas seperti kafein dan nikotin sering
disalah gunakan. Di sini harus diperhatikan adanya gangguan gastrointestiral kronis pada
lansia pengguna alkohol maupun tidak obat-obat sehingga tidak terjadi suatu penyakit medik.
H. Gangguan Tidur
Usia lanjut adalah faktor tunggal yang paling sering berhubungan dengan peningkatan
prevalensi gangguan tidur. Fenomena yang sering dikeluhkan lansia daripada usia dewasa
muda adalah :

Gangguan tidur,

Ngantuk siang hari,

Tidur sejenak di siang hari,

Pemakaian obat hipnotik

Anda mungkin juga menyukai