Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Pada awalnya untuk pengawetan makanan digunakan es atau salju sejak 1000
tahun sebelum masehi. Pada tahun 1850 mulai dipakai mesin pendingin yang memakai
kompressor dengan bahan pendingin udara. Kemudian dipakai bahan pendingin amonia,
kekurangan dalam pemakaian ammonia adalah beracun, sampai akhirnya di temukan
bahan pendingin freon yang lebih aman dan digunakan sampai sekarang.
A. Pengertian Mesin Pendingin
Mesin pendingin adalah suatu alat yang digunakan untuk memindahkan panas dari
dalam ruangan ke luar ruangan untuk menjadikan temperatur benda/ruangan tersebut
lebih rendah dari temperatur lingkungannya sehingga menghasilkan suhu/temperatur
dingin. Sesuai dengan konsep kekekalan energi, panas tidak dapat dimusnahkan tetapi
dapat dipindahkan. Sehingga proses kerja mesin pendingin selalu berhubungan dengan
proses-proses aliran panas dan perpindahan panas.
B. Jenis Mesin Pendingin
Pada dasarnya mesin pendingin dibagi menjadi dua, yaitu mesin pendingin dengan
sistem refrigerasi mekanik dan non mekanik. Sistem refrigerasi mekanik merupakan
sistem refrigerasi yang menggunakan mesin-mesin penggerak atau dan alat mekanik lain
dalam menjalankan siklusnya, sedangkan sistem refigerasi non mekanik adalah sistem
refigerasi yang tidak memerlukan mesin-mesin penggerak seperti kompresor dalam
menjalankan siklusnya. Sistem refrigerasi non mekanik digolongkan menjadi Siklus
Kompresi Uap (SKU), refrigerasi siklus udara, kriogenik/refrigerasi temperatur ultra
rendah, dan siklus sterling. Sedangkan sistem refrigerasi mekanik digolongkan menjadi
refrigerasi termoelektrik, refrigerasi siklus absorbsi, refrigerasi steam jet, refrigerasi
magnetik, dan heat pip.
1. Sistem Kompresi Uap (Work Operated)
Dari sekian banyak jenis-jenis mesin pendingin, yang paling umum digunakan
adalah mesin pendingin dengan sistem kompresi uap. Komponen utama dari sebuah
siklus kompresi uap adalah kompresor, evaporator, kondensor dan katup expansi.
= entalpi
refrigeran saat masuk kondensor (kJ/kg), dan h3 = entalpi refrigeran saat keluar
kondensor (kJ/kg).
c. Proses expansi (3-4)
Proses expansi ini berlangsung secara isoentalpi. Hal ini berarti tidak terjadi
perubahan entalpi tetapi terjadi drop tekanan dan penurunan temperatur, atau
dapat dituliskan dengan:
h3 = h4
.(2.3)
Proses penurunan tekanan terjadi pada katup expansi yang berbentuk pipa
kapiler atau orifice yang berfungsi untuk mengatur laju aliran refrigeran dan
menurunkan tekanan.
d. Proses evaporasi (4-1)
Proses ini berlangsung secara isobar isothermal (tekanan konstan, temperatur
konstan) di dalam evaporator. Panas dari dalam ruangan akan diserap oleh cairan
refrigeran yang bertekanan rendah sehingga refrigeran berubah fasa menjadi uap
bertekanan rendah. Kondisi refrigeran saat masuk evaporator sebenarnya adalah
campuran cair dan uap, seperti pada titik 4 dari gambar di atas. Besarnya kalor
yang diserap oleh evaporator adalah:
QE = h1 h4
(2.4)
dimana : QE = besarnya panas yang diserap di evaporator (kJ/kg), h 1= entalpi
refrigeran saat keluar evaporator (kJ/kg), dan h4 = entalpi refrigeran saat masuk
evaporator (kJ/kg).
Selanjutnya, refrigeran kembali masuk ke dalam kompresor dan bersirkulasi
lagi. Begitu seterusnya sampai kondisi yang diinginkan tercapai. Untuk
menentukan harga entalpi pada masing-masing titik dapat dilihat dari tabel sifatsifat refrigerant.
Efisiensi refrigerator disebut dengan istilah coefficient of performance (COP),
dinotasikan dengan COPR. Harga dari COPR dapat berharga lebih dari satu, karena
jumlah panas yang diserap dari ruang refrigerasi dapat lebih besar dari jumlah input
kerja. Hal tersebut kontras dengan efisiensi termal yang selalu kurang dari satu.
Salah satu alasan penggunaan istilah-coefficient of performance-lebih disukai untuk
menghindari kerancuan dengan istilah efisiensi , karena COP dari mesin pendingin
lebih besar dari satu
Proses yang terjadi di evaporator dan kondensor sama dengan pada siklus kompresi
uap
Proses 2-7
Proses 3-4
Proses 4-5
Proses 5-6
Proses 6-8/7-8
Agar proses
macam
kompresor
mempunyai
keunggulan
masing-masing.
4. Saringan
Saringan untuk AC dibuat dari pipa tembaga berguna untuk menyaring kotorankotoran di dalam sistem, seperti : potongan timah, lumpur, karat, dan kotoran lainnya
agar tidak masuk ke dalam pipa kapiler atau keran ekspansi. Saringan harus
menyaring semua kotoran di dalam sistem, tetapi tidak boleh menyebabkan
penurunan tekanan atau membuat sistem menjadi buntu.
5. Pipa Kapiler
Pipa kapiler gunanya adalah untuk :
a. Menurunkan tekanan bahan pendingin cair yang mengalir di dalam pipa
tersebut.
b. Mengontrol atau mengatur jumlah bahan pendingin cair yang mengalir dari sisi
tekanan tinggi ke sisi tekanan rendah.
6. Keran Ekspansi
Keran ekspansi ada 2 macam
a. Automatic Expasion Valve
b. Thermostatic Expansion Valve
Thermostatic Exspansion Valve lebih baik dan lebih banyak dipakai, tetapi pada
AC hanya dipakai automatic expansion valve, maka disini kita hanya akan
membicarakan automatic expansion valve saja. Gunanya untuk menurunkan cairan
dan tekanan tekanan evaporator dalam batas-batas yang telah di tentukan dengan
mengalirkan cairan bahan pendingin dalam jumlah yang tertentu ke dalam
evaporator.
7. Bahan Pendingin
Bahan pendingin adalah suatu zat yang mudah di rubah bentuknya dari gas
menjadi cair atau sebaliknya, dipakai untuk mengambil panas dari evaporator dan
membuangnya di kondensor. Bahan pendingin diantaranya yang dewasa ini banyak
dan secara umum digunakan Refrigerant-11 (R-11), R-12, R-13, R-22.
8. Minyak Kompresor
OLEH