Anda di halaman 1dari 11

2.

1 Pengertian Medan Magnet


Magnet adalah suatu materi yang
mempunyai suatu medan magnet.
Medan magnet ini tidak terlihat tetapi
bertanggung jawab untuk properti yang
paling menonjol dari magnet, yaitu
kekuatan yang menarik pada bahan
feromagnetik, seperti zat besi, dan
menarik atau mengusir magnet lainnya.
Magnet bisa dalam wujud magnet tetap
atau magnet tidak tetap. Magnet yang
ada sekarang ini, hampir semuanya
adalah magnet buatan. Magnet selalu
memiliki dua kutub yaitu: kutub utara
(north/ N) dan kutub selatan (south/ S).
Walaupun magnet itu dipotong-potong,
potongan magnet kecil tersebut akan
tetap memiliki dua kutub.
Magnet dapat menarik benda lain.
Beberapa benda bahkan tertarik lebih
kuat dari yang lain, yaitu bahan logam.
Namun tidak semua logam mempunyai
daya tarik yang sama terhadap
magnet. Besi dan baja adalah
dua
contoh materi yang mempunyai daya
tarik yang tinggi oleh magnet.
Sedangkan oksigen cair adalah contoh
materi yang mempunyai daya tarik
yang
rendah
oleh
magnet.
Satuan intensitas magnet
menurut sistem
metrik pada Satuan
Internasional (SI) adalah Tesla dan SI
unit
untuk
total fluks
magnetik
adalah weber. 1 weber/m^2 = 1 tesla,
yang memengaruhi satu meter persegi.
Berdasarkan sifat magnetnya benda
dibagi menjadi 3 macam yaitu:
1. Ferromagnetik (benda yang dapat
ditarik kuat oleh magnet)

Contoh ferromagnetik adalah besi,


baja, nikel dan kobalt.
2. Parramagnetik (benda yang dapat ditarik
magnet dengan lemah.
Contoh parramagnetik adalah platina dan
aluminium.
3. Diamagnetik (benda yang tidak dapat
ditarik oleh magnet).
Contoh diamagnetik adalah seng, dan
bismut.

2.2 Pengertian Listrik


Listrik adalah kondisi dari partikel sub
atomik tertentu, seperti elektron dan proton,
yang menyebabkan penarikan dan penolakan
gaya di antaranya.
Listrik adalah sumber energi yang
disalurkan melalui kabel. Arus listrik timbul
karena muatan listrik mengalir dari saluran
positif ke saluran negatif.

2.3 Teori Dasar Medan Gaya Listrik

Garis medannya memiliki awal dan


akhir,
berawal
dari
penghantar
bertegangan sebagai sumbernya dan
berakhir pada struktur konduktif.
Besaran medan listrik
kuat medan listrik E, satuan kV/m.

Medan adalah suatu besaran yang


mempunyai harga pada tiap titik dalam
ruang. Atau secara matematis, medan
merupakan sesuatu yang merupakan fungsi
kontinu dari posisi dalam ruang.
Medan Listrik merupakan daerah
atau ruang di sekitar benda yang bermuatan

listrik dimana, jika sebuah benda bermuatan


lainnya diletakkan pada daerah itu masih
mengalami gaya elektrostatis (disebut juga
gaya coulomb).
Gaya listrik adalah gaya yang
dialami oleh obyek bermuatan yang berada
dalam medan listrik. Rumusan gaya listrik
kadang sering dipertukarkan dengan hukum
Coulomb, padahal gaya listrik bersifat lebih
umum ketimbang hukum tersebut, yang
hanya berlaku untuk dua buah muatan titik.
Jadi suatu titik dikatakan berada dalam
medan listrik apabila suatu benda yang
bermuatan listrik ditempatkan pada titik
tersebut akan mengalami gaya listrik.

Gambar diatas titik B berada didalam daerah


medan listrik yang disebabkan oleh benda bermuatan
A.

Gaya listrik, sebagaimana umumnya


gaya, dilambangkan dengan huruf F atau
biasa d iberi indeks kecil di bawah E
(electric) atau L (listrik).

F = qE
Dengan :
q = muatan listrik (coulomb)
E = medan listrik (N/C)
Medan Listrik sering juga di pakai
istilah kuat medan listrik atau intensitas
medan listrik. Kuat medan listrik di suatu
titik adalah gaya yang diderita oleh suatu
muatan percobaan yang diletakkan dititi itu
dibagi oleh besar muatan percobaan.
Adanya
medan
gaya
listrik
digambarkan oleh Garis Medan Listrik
(Lines of Force) yang mempunyai sifat:

1. Garis Medan listrik keluar dari muatan


positif menuju ke muatan negatif
2. Garis medan listrik antara dua muatan
tidak pernah berpotongan
3. Jika medan listrik di daerah itu kuat, maka
garis medan listriknya rapat dan sebaliknya.

\
Medan ada dua macam yaitu :
Medan Saklar, misalnya temperature,
potensial,dan ketinggian

Medan vektor, misalnya medan


listrik dan medan magnet

Ada dua jenis muatan listrik yang diberi


nama positif dan negatif. Muatan listrik
selalu merupakan kelipatan bulat dari satuan
muatan dasar e. Muatan dari elektron adalah
- e dan proton + e. Benda menjadi
bermuatan akibat adanya perpindahan
muatan dari satu benda ke benda lainnya,
biasanya dalam bentuk elektron. Muatan
bersifat kekal. Muatan tidak diciptakan
maupun
dimusnahkan
pada
proses
pemberian muatan, tetapi hanya berpindah
tempat.
Gaya yang dilakukan oleh satu
muatan kepada muatan lainnya bekerja
sepanjang garis yang menghubungkan
muatan-muatan. besarnya gaya berbanding
lurus dengan hasil kali muatanmuatan dan
berbanding
terbalik
dengan
kuadrat
jaraknya. Gaya akan tolak menolak jika

muatanmuatan mempunyai tanda yang sama


dan akan tarik menarik jika mempunyai
tanda yang tidak sama. Hasil ini dikenal
sebagai Hukum Coulomb :

Dimana :
F = gaya tarik (N)
r = jarak muatan q1 dan q2 (m)
k = tetapan Coulumb = 8,99x109
(N.m2 /C2)
q1 dan q2 = muatan listrik (Coulumb)
Sebuah muatan listrik dikatakan
memiliki medan listrik di sekitarnya. Medan
listrik adalah daerah di sekitar benda
bermuatan listrik yang masih mengalami
gaya listrik. Jika muatan lain berada di
dalam medan listrik dari sebuah benda
bermuatan listrik, muatan tersebut akan
mengalami gaya listrik berupa gaya tarik
atau gaya tolak.
Arah medan listrik dari suatu benda
bermuatan listrik dapat digambarkan
menggunakan garis-garis gaya listrik.
Sebuah muatan positif memiliki garis gaya
listrik dengan arah keluar dari muatan
tersebut. Adapun, sebuah muatan negatif
memiliki garis gaya listrik dengan arah
masuk ke muatan tersebut.
Besar medan listrik dari sebuah
benda bermuatan listrik dinamakan kuat
medan listrik. Jika sebuah muatan uji q
diletakkan di dalam medan listrik dari
sebuah benda bermuatan, kuat medanlistrik
E benda tersebut adalah besar gaya listrik F
yang timbul di antara keduanya dibagi besar
muatan uji. Jadi, dituliskan:
F = E q

Kuat medan listrik juga merupakan


besaran vektor karena memiliki arah, maka
penjumlahan antara dua medan listrik atau
lebih harus menggunakan penjumlahan
vektor. Arah medan listrik dari sebuah
muatan positif di suatu titik adalah keluar
atau meninggalkan muatan tersebut.
Adapun, arah medan listrik dari sebuah
muatan negatif di suatu titik adalah masuk
atau menuju ke muatan tersebut.

2.4 Garis-garis Medan Listrik

Memvisualisasikan pola-pola medan


listrik
adalah
dengan
menggambarkan garis-garis dalam
arah medan listrik.
Vector medan listrik di sebuah titik
titik, tangensial terhadap garis-garis
medan listrik.
Jumlah garis-garis per satuan luas
permukaan yang tegak lurus garisgaris medan listrik, , sebanding

dengan medan listrik di daerah


tersebut.

Gaya Coulomb di sekitar suatu muatan

listrik akan membentuk medan listrik.


Dalam membahas medan listrik, digunakan
pengertian kuat medan. Untuk medan gaya
Coulomb, kuatmedan listrik adalah vektor
gaya Coulomb yang bekerja pada satu
satuan muatan yang kita letakkan pada suatu
titik dalam medan gaya ini, dan dinyatakan
dengan E (r).
Muatan yang menghasilkan medan
listrik disebut muatan sumber. Misalkan
muatan sumber berupa muatan titik q. Kuat
medan listrik yang dinyatakan pada suatu
vektor posisi terhadap muatan sumber tsb,
adalah medan pada satu satuan muatan uji.
Bila kita gunakan muatan uji sebesar q0
pada vektor posisi r relatif terhadap muatan
sumber, kuat medan harus sama dengan E(r
).

dimana adalah vektor satuan arah


radial keluar.

Besar medan listrik dari sebuah


benda bermuatan listrik dinamakan kuat
medan listrik. Jika sebuah muatan uji q
diletakkan di dalam medan listrik dari
sebuah benda bermuatan, kuat medan
listrik E benda tersebut adalah besar
gaya listrik F yang timbul di antara
keduanya dibagi besar muatan uji.
Kuat medan listrik juga merupakan
besaran vektor karena memiliki arah,
maka penjumlahan antara dua medan
listrik atau lebih harus menggunakan
penjumlahan vektor. Arah medan listrik
dari sebuah muatan positif di suatu titik
adalah keluar atau meninggalkan
muatan tersebut. Adapun, arah medan
listrik dari sebuah muatan negatif di
suatu titik adalah masuk atau menuju ke
muatan tersebut.
1. Di Suatu Titik Akibat Suatu Muatan
Sumber
Misalkan ada Sebuah Titik P
yang berjarak r dari suatu muatan
sumber q, maka arah kuat medan listrik
di titik P searah dengan gaya
elektrostatis yang dialami oleh sebuah
muatan uji q yang bermuatan positif
yang diletakkan di titik tersebut, dan
digambarkan sebagai berikut:

2.5 Kuat Medan Gaya Listrik


Medan gaya listrik yaitu Gaya
elektrostatik yang dialami oleh satu
satuan muatan positif yang
diletakkan di titik itu setiap satuan
muatannya. Didefinisikan sebagai hasil
bagi gaya listrik yang bekerja pada
suatu muatan uji dengan besar muatan
uji tersebut.

2. Akibat Beberapa Muatan


Medan listrik adalah gaya listrik
persatuan muatan. Karena gaya listrik
mengikuti prinsip superposisi secara vektor,
demikian juga yang terjadi pada medan
listrik. Hal ini berarti kuat medan listrik dari

beberapa muatan titik adalah jumlah vektor


kuat medan listrik dari masing masing
muatan titik. Misalkan dua buah muatan
listrik +q1 dan q2 terletak seperti terlihat
dalam gambar:

Dengan dT adalah elemen diferensial


volum.
B.

Kuat medan listrik di P akibat


muatan +q1 adalah E1 yang arahnya
menjauhi q1 dan kuat medan listrik di P
akibat ,muatan q2 adalah E2 yang menuju
q2. Dengan metode penjumlahan vektor,
maka kuat medan listrik total di titik P ( Ep )
adalah :

A. Energi medan listrik


Medan listrik menyimpan energi. Rapat
energi suatu medan listrik diberikan oleh

Dengan :
adalah permittivitas medium di mana
medan listrik terdapat, dalam ruang vakum

Fluks Listrik

Apabila terdapat garis-garis gaya dari


suatu medan listrik homogen yang
menembus tegak lurus suatu bidang seluas
A, maka hasil kali antara kuat medan listrik
E dan luas bidang A yang tegak lurus dengan
medan listrik itu disebut dengan fluks listrik
().

Di mana = fluks medan listrik


(N/C m2 = weber = Wb)
E = kuat medan listrik (N/C)
A = luas bidang yang ditembus
listrik (m2)
= sudut antara vektor E dan garis
normal bidang

2.6

Penerapan Medan magnet


Listrik dalam Motor Listrik

= 0.
E adalah vektor medan listrik. Total
energi yang tersimpan pada medan listrik
dalam suatu
volum V adalah

Motor listrik merupakan sebuah


perangkat elektromagnetis yang
mengubah energi listrik menjadi

energi mekanik. Energi mekanik ini


digunakan untuk, misalnya, memutar
impeller pompa, fan atau blower,
menggerakan
kompresor,
mengangkat
bahan,
dan
lain
sebagainya. Motor listrik digunakan
juga di rumah (mixer, bor listrik, fan
atau kipas angin) dan di industri.
Motor listrik dalam dunia industri
seringkali disebut dengan istilah
kuda kerja nya industri sebab
diperkirakan bahwa motor-motor
menggunakan sekitar 70% beban
listrik total di industri.

keluaran tenaga putar/ torque sesuai dengan


kecepatan
yang
diperlukan.
Beban
umumnya dapat dikategorikan kedalam tiga
kelompok (BEE India, 2004) :

Beban torque konstan adalah beban


dimana
permintaan
keluaran
energinya
bervariasi
dengan
kecepatan operasinya namun torque
nya tidak bervariasi. Contoh beban
dengan torque konstan adalah
conveyors, rotary kilns, dan pompa
displacement konstan.

Beban dengan variabel torque


adalah beban dengan torque yang
bervariasi dengan kecepatan operasi.
Contoh beban dengan variabel torque
adalah pompa sentrifugal dan fan
(torque bervariasi sebagai kwadrat
kecepatan).

Beban dengan energi konstan


adalah beban dengan permintaan
torque yang berubah dan berbanding
terbalik dengan kecepatan. Contoh
untuk beban dengan daya konstan
adalah peralatan-peralatan mesin.

Prinsip kerja motor listrik pada dasarnya


sama untuk semua jenis motor secara
umum :

Arus listrik dalam medan magnet


akan memberikan gaya
ika kawat yang membawa arus
dibengkokkan
menjadi
sebuah
lingkaran/loop, maka kedua sisi loop,
yaitu pada sudut kanan medan
magnet, akan mendapatkan gaya
pada arah yang berlawanan.

Pasangan gaya menghasilkan tenaga


putar/ torque untuk memutar
kumparan.

Motor-motor memiliki beberapa loop


pada dinamonya untuk memberikan
tenaga putaran yang lebih seragam
dan medan magnetnya dihasilkan
oleh susunan elektromagnetik yang
disebut kumparan medan.

Dalam memahami sebuah motor, penting


untuk mengerti apa yang dimaksud dengan
beban motor listrik. Beban mengacu kepada

Prinsip kerja motor listrik dapat dijelaskan


dengan lebih jelas melalui gambar berikut :

Prinsip kerja motor listrik

Percobaan Elektromagnet Hans Christian


Oersted
Pada tahun 1819 seorang ahli sains
asal Denmark bernama Hans Christian
Oersted menemukan bahwa kemagnetan
dapat dipengaruhi oleh arus listrik.
Percobaan yang dilakukan adalah dengan
melilitkan sebuah paku besi dengan kawat
tembaga. Setelah itu dialirkan arus listrik
pada kawat tersebut. Ternyata paku tersebut
menjadi bersifat magnet.
Magnet
yang
dibuat
dengan
mengalirkan arus listrik melalui lilitan kawat
disebut sebagai magnet listrik atau
elektromagnet.
Elektromagnet
bersifat
sementara atau tidak tetap. Bila aliran listrik
dimatikan, maka sifat kemagnetannya akan
hilang.

2.7 Hubungan Kelistrikan dengan


Kemagnetan

fenomena listrik magnet menjadi satu


kesatuan. Menurut Maxwell listrik dan
magnet sebenarnya berasal dari sumber
yang sama. Keduanya saling berkaitan
erat dalam arti listrik dapat diubah
menjadi magnet dan sebaliknya magnet
dibangkitkan dengan magnet. Maxwell
berusaha
untuk
merumuskan
keterkaitan keduanya dengan bahasa
matematis yang sederhananya.
Dikenal ada dua macam
perumusan persamaan Maxwell, yakni
perumusan dalam bentuk diferensial
dan integral.
Dengan berkembangnya ilmu
kemagnetan dan di dukung dengan ilmu
lainnya maka para perekayasa dapat
membuat teknologi mulai dari yang
sederhana hingga mutakhir untuk
mempermudah pekerjaan manusia.

2.8 Medan Magnet Di Sekitar Arus


Listrik
1. Percobaan OERSTED

Kelistrikan dan kemagnetan


adalah suatu fenomena alam yang
memiliki keterkaitan satu dengan yang
lainnya. Hal ini dibuktikan oleh
fisikawan Inggris yaitu James Clerk
Maxwell.
Berbeda dengan para ilmuwan
sebelumnya yang secara estafet
mengembangkan ilmu pengetahuan
kelistrikan lewat pengamatan dan
percobaan James Clerk Maxwell
memberikan
kontribusinya
dalam
bentuk teori yang mampu menerangkan

Di atas
jarum kompas yang
seimbang dibentangkan seutas kawat,
sehingga kawat itu sejajar dengan jarum
kompas. jika kedalam kaewat dialiri arus
listrik, ternyata jarum kompas berkisar dari
keseimbangannya.
Kesimpulan : Disekitar arus listrik ada
medan magnet.

Cara menentukan arah perkisaran jarum.


a. Bila arus listrik yang berada anatara telapak
tangan kanan dan jarum magnet mengalir
dengan arah dari pergelangan tangan menuju
ujung-ujung jari, kutub utara jarum berkisar
ke arah ibu jari.
b. Bila arus listrik arahnya dari pergelangan
tangan kanan menuju ibu jari, arah
melingkarnya jari tangan menyatakan
perkisaran kutub Utara.
Pola garis-garis gaya di sekitar arus lurus.
Pada sebidang karton datar ditembuskan
sepotong kawat tegak lurus, di atas karbon
ditaburkan serbuk besi menempatkan diri
berupa lingkaran-lingkaran yang titik
pusatnya pada titik tembus kawat.
Kesimpulan : Garis-garis gaya di sekitar
arus lurus berupa lingkaran-lingkaran yang
berpusatkan pada arus tersebut.
Cara menentukan arah medan magnet
Bila arah dari pergelangan tangan menuju
ibu jari, arah melingkar jari tangan
menyatakan arah medan magnet.

berbanding terbalik dengan kwadrat


jaraknya.
Pada saat Hans Christian
Oerstedmengadakan percobaan untuk
mengamati hubungan antara kelistrikan
dan kemagnetan, ia belum sampai
menghitung besarnya kuat medan magnet di
suatu titik di sekitar kawat
berarus. Perhitungan secara matematik baru
dikemukakan oleh ilmuwan dari Prancis
yaituJean Bastiste Biotdan Felix Savart.
Berdasarkan hasil eksperimennya tentang
pengamatan medan magnet di suatu titik P
yang dipengaruhi oleh suatu kawat
penghantar dl, yang dialiri arus listrik
Idiperoleh kesimpulan bahwa besarnya kuat
medan magnet (yang kemudian disebut
induksi magnet yang diberi lambang B)
di titik P :
Berbanding lurus dengan kuat arus
listrik (I).
Berbanding lurus dengan panjang
kawat (dl). c. Berbanding terbalik
dengan kuadrat jarak antara titik P ke
elemen kawat penghantar (r).
Sebanding dengan sinus sudut
apit antara arah arus dengan garis
hubung antara titik P ke elemen
kawat penghantar.

2. HUKUM BIOT SAVART.


Definisi : Besar induksi magnetik di satu
titik di sekitar elemen arus, sebanding
dengan panjang elemen arus, besar kuat
arus, sinus sudut yang diapit arah arus
dengan jaraknya sampai titik tersebut dan

Induksi magnetik dB akibat elemen


penghantar dlberarus listrik I

Pernyataan tersebut dikenal dengan hukum


Biot-Savart yang secara matematik dapat
dinyatakan dalam persamaan :

Jika terdapat batang besi dan ditempatkan


sebagian panjangnya di dalam solenoid,
batang tersebut akan bergerak masuk ke
dalam solenoid saat arus dialirkan.[2] Hal ini
dapat dimanfaatkan untuk menggerakkan
tuas, membuka pintu, atau mengoperasikan

dengan :
dB = Induksi magnet di titik P (Wb/m atau
Tesla)
I = kuat arus listrik (A)
dl = panjang elemen kawat berarus (m)
= sudut antara arah Idengan garis hubung
P ke dl
k=

Toroida
Toroida adalah sebuah solenoida yang
dilengkungkan sehingga berbentuk
lingkaran kumparan. Pada gambar anda anak
panah merah adalah arah arus sedang tanda
panah biru arah medan magnet.>>

= bilangan konstanta =

r = jarak dari P ke dl (m)

Solenoide
Solenoid adalah
salah
satu
jenis kumparan terbuat dari kabel panjang
yang dililitkan secara rapat dan dapat
diasumsikan bahwa panjangnya jauh lebih
besar
daripada diameternya.[1] Dalam
kasus solenoid ideal, panjang kumparan
adalah tak hingga dan dibangun dengan
kabel yang saling berhimpit dalam
lilitannya, dan medan magnet di dalamnya
adalah seragam dan paralel terhadap sumbu
solenoid.[1]
Kuat medan magnet untuk solenoid ideal
adalah:[1]
di mana:

adalah kuat medan magnet,

adalah permeabilitas ruang


kosong,

adalah kuat arus yang mengalir,


dan adalah jumlah lilitan.[1]

Besarnya medan magnet ditengah-tengah


Toroida ( pada titik-titik yang berada pada
garis lingkaran merah ) dapat dihitung
dengan rumus:

Keterangan:
Bo = Meda magnet dititik ditengah-tengah
Toroida dalam tesla ( T )
N = jumlah lilitan pada Solenoida dalam
lilitan
I = kuat arus listrik dalam ampere ( A )
a = rata-rata jari2 dalam dan jari-jari luar
toroida dengan satuan meter ( m )
a = ( R1 + R2
G.

GAYA LORENTZ
Pada percobaan oersted telah
dibuktikan pengaruh arus listrik terhadap

kutub magnet, bagaimana pengaruh kutub


magnet terhadap arus listrik akan dibuktikan
dari percobaan berikut :
Seutas kawat PQ ditempatkan diantara
kutub-kutub magnet ladam kedalam kawat
dialirkan arus listrik ternyata kawat
melengkung kekiri
Gaya Lorentz adalah gaya (dalam
bidang fisika) yang ditimbulkan
oleh muatan listrik yang bergerak atau
oleh arus listrik yang berada dalam
suatu medan magnet, B. Jika ada sebuah
penghantar yang dialiri arus listrik dan
penghantar tersebut berada dalam medan
magnetik maka akan timbul gaya yang
disebut dengan nama gaya magnetik atau
dikenal juga nama gaya lorentz. Arah dari
gaya lorentz selalu tegak lurus dengan arah
kuat arus listrik (l) dan induksi magnetik
yang ada (B). Arah gaya ini akan mengikuti
arah maju skrup yang diputar
dari vektor arah gerak muatan listrik (v) ke
arah medan magnet, B, seperti yang terlihat
dalam rumus berikut:

di mana
F adalah gaya (dalam satuan/unit newton)
B adalah medan magnet (dalam unit tesla)
q adalah muatan listrik (dalam
satuan coulomb)
v adalah arah kecepatan muatan (dalam
unit meter per detik)
adalah perkalian silang dari
operasi vektor.
Untuk gaya Lorentz yang
ditimbulkan oleh arus listrik, I, dalam suatu
medan magnet (B), rumusnya akan terlihat

sebagai berikut (lihat arah gaya dalam


kaidah tangan kanan):
di mana
F = gaya yang diukur dalam unit satuan
newton
I = arus listrik dalam ampere
B = medan magnet dalam satuan tesla
= perkalian silang vektor, dan
L = panjang kawat listrik yang dialiri listrik
dalam satuan meter
Gerak Partikel Bermuatan Dalam
Medan Magnet
Besar gaya Lorentz pada partikel.
Pada arus listrik yang berada dalam medan
magnet bekerja gaya Lorentz.
F = B . I . sin
Arus listrik adalah gerakan partikel-partikel
yang kecepatannya tertentu, oleh sebab itu
rumus di atas dapat diubah menjadi :
F = B . v . t sin
F = B . q . v sin
F adalah gaya Lorentz pada partikel yang
muatannya q dan kecepatannya v, B besar
induksi magnetik medan magnet, sudut
yang diapit vektor v dan B.
Lintasan partikel bermuatan dalam medan
magnet.
Misalkan sebuah partikel bermuatan
bergerak di dalam sebuah medan E, bergerak
dengan laju vo dalam arah yang tegak lurus
medan seperti pada Gambar 1.4.

Dalam arah horizontal partikel tidak


mengalami percepatan berarti gerakannya
berupa GLB.
x = vox t = vot t = x /vo
Dengan demikian akan diperoleh :

Gambar 4.1.16.

y=

Medan listrik E arahnya vertikal ke bawah.


Jika partikel bermuatan q memasuki medan
listrik E, maka pada partikel bekerja
gayaF = qE dalam arah medan (vertikal).
Partikel tersebut akan mendapat percepatan
ay, dengan :
ay = F/m = qE/m

y = voyt + ayt2 = ayt2 =

t2

x2

Persamaan di atas adalah persamaan


parabola, dan ini berarti lintasannya adalah
berbentuk parabola.
Bila elektron tersebut muncul keluar dari
pelat-pelat di dalam gambar di atas, maka
elektron tersebut menempuh sebuah garis
lurus (dengan mengabaikan gravitasi) yang
menyinggung parabola pada titik keluar.

Anda mungkin juga menyukai