F = qE
Dengan :
q = muatan listrik (coulomb)
E = medan listrik (N/C)
Medan Listrik sering juga di pakai
istilah kuat medan listrik atau intensitas
medan listrik. Kuat medan listrik di suatu
titik adalah gaya yang diderita oleh suatu
muatan percobaan yang diletakkan dititi itu
dibagi oleh besar muatan percobaan.
Adanya
medan
gaya
listrik
digambarkan oleh Garis Medan Listrik
(Lines of Force) yang mempunyai sifat:
\
Medan ada dua macam yaitu :
Medan Saklar, misalnya temperature,
potensial,dan ketinggian
Dimana :
F = gaya tarik (N)
r = jarak muatan q1 dan q2 (m)
k = tetapan Coulumb = 8,99x109
(N.m2 /C2)
q1 dan q2 = muatan listrik (Coulumb)
Sebuah muatan listrik dikatakan
memiliki medan listrik di sekitarnya. Medan
listrik adalah daerah di sekitar benda
bermuatan listrik yang masih mengalami
gaya listrik. Jika muatan lain berada di
dalam medan listrik dari sebuah benda
bermuatan listrik, muatan tersebut akan
mengalami gaya listrik berupa gaya tarik
atau gaya tolak.
Arah medan listrik dari suatu benda
bermuatan listrik dapat digambarkan
menggunakan garis-garis gaya listrik.
Sebuah muatan positif memiliki garis gaya
listrik dengan arah keluar dari muatan
tersebut. Adapun, sebuah muatan negatif
memiliki garis gaya listrik dengan arah
masuk ke muatan tersebut.
Besar medan listrik dari sebuah
benda bermuatan listrik dinamakan kuat
medan listrik. Jika sebuah muatan uji q
diletakkan di dalam medan listrik dari
sebuah benda bermuatan, kuat medanlistrik
E benda tersebut adalah besar gaya listrik F
yang timbul di antara keduanya dibagi besar
muatan uji. Jadi, dituliskan:
F = E q
Dengan :
adalah permittivitas medium di mana
medan listrik terdapat, dalam ruang vakum
Fluks Listrik
2.6
= 0.
E adalah vektor medan listrik. Total
energi yang tersimpan pada medan listrik
dalam suatu
volum V adalah
Di atas
jarum kompas yang
seimbang dibentangkan seutas kawat,
sehingga kawat itu sejajar dengan jarum
kompas. jika kedalam kaewat dialiri arus
listrik, ternyata jarum kompas berkisar dari
keseimbangannya.
Kesimpulan : Disekitar arus listrik ada
medan magnet.
dengan :
dB = Induksi magnet di titik P (Wb/m atau
Tesla)
I = kuat arus listrik (A)
dl = panjang elemen kawat berarus (m)
= sudut antara arah Idengan garis hubung
P ke dl
k=
Toroida
Toroida adalah sebuah solenoida yang
dilengkungkan sehingga berbentuk
lingkaran kumparan. Pada gambar anda anak
panah merah adalah arah arus sedang tanda
panah biru arah medan magnet.>>
= bilangan konstanta =
Solenoide
Solenoid adalah
salah
satu
jenis kumparan terbuat dari kabel panjang
yang dililitkan secara rapat dan dapat
diasumsikan bahwa panjangnya jauh lebih
besar
daripada diameternya.[1] Dalam
kasus solenoid ideal, panjang kumparan
adalah tak hingga dan dibangun dengan
kabel yang saling berhimpit dalam
lilitannya, dan medan magnet di dalamnya
adalah seragam dan paralel terhadap sumbu
solenoid.[1]
Kuat medan magnet untuk solenoid ideal
adalah:[1]
di mana:
Keterangan:
Bo = Meda magnet dititik ditengah-tengah
Toroida dalam tesla ( T )
N = jumlah lilitan pada Solenoida dalam
lilitan
I = kuat arus listrik dalam ampere ( A )
a = rata-rata jari2 dalam dan jari-jari luar
toroida dengan satuan meter ( m )
a = ( R1 + R2
G.
GAYA LORENTZ
Pada percobaan oersted telah
dibuktikan pengaruh arus listrik terhadap
di mana
F adalah gaya (dalam satuan/unit newton)
B adalah medan magnet (dalam unit tesla)
q adalah muatan listrik (dalam
satuan coulomb)
v adalah arah kecepatan muatan (dalam
unit meter per detik)
adalah perkalian silang dari
operasi vektor.
Untuk gaya Lorentz yang
ditimbulkan oleh arus listrik, I, dalam suatu
medan magnet (B), rumusnya akan terlihat
Gambar 4.1.16.
y=
t2
x2