Kaidah yang berkaitan dengan fungsi tujuan. Contoh dari kaidah ini ialah niat,
niat adalah hal pertama yang harus dipenuhi dalam menjalankan hukum syara.
Apabila niatnya tidak sesuai, maka tidak sah perbuatan itu. Tidaklah sah apabila
sudah memasuki waktu maghrib tetapi niat sholatnya adalah sholat asar.
Kaidah yang berkaitan dengan keyakinan. Maksudnya ialah suatu perbuatan
syara dapat menjadi sah atau batal apabila terjadi keragua-raguan karena lupa.
Misalnya, ketika sholat isya, kita ragu apakah sudah genap empat rakaat atau
belum, kalau ia yakin sudah genap empat rakaat lalu ia salam, maka sah
sholatnya. Sedangkan apabila ia ragu lalu tetap saja salam, maka sholatnya
tidaklah sah.
Kaidah yang berkaitan dengan kondisi yang menyulitkan. Misalkan ketika kita
sedang melalukan sebuah perjalanan yang mana perjalanan tersebut
menyulitkan kita untuk melaksanakan sholat pada waktunya. Maka sholat dapat
kita gabung dengan waktu sholat lain.
Kaidah yang berkaitan dengan kondisi yang membahayakan. Dalam kondisi
yang membahayakan sedang tidak ada opsi lain selain harus berbuat yang tidak
Kaidah yang dilaksanakan pada sebagian madzab atau tidak semua madzab
membahasnya. Contohnya adalah tentang rukhsoh yang diperselisihkan di
madzab syafii dan hambali tidak di hanafi. Dan dirinci di maliki.
Kaidah mayoritas yang dapat diaplikasikan sebagian juzi Kaidah kulliyah yang
dapat dilaksanakan secara menyeluruh
Jalan
Tujuan dari mempelajari kaidah-kaidah ushuliyah ini adalah agar kita tahu
prinsip-prinsip umum fiqh, sehingga lebih mudah dalam menerapkan hukum.
Dalam memahami materi kita harus lebih arif sesuai dengan waktu dan tempat.
Menguasai hukum memudahkan kita dalam masalah-masalah yang
diperdebatkan. Kaidah ini juga berfungsi untuk mendidik dan mempermudah
orang yang berbakat dalam fiqh untuk melakukan analogi, tahrij dan memahami
hukum dengan mengeluarkan dari tempatnya.
Qowaidah ushuliyah, qowaidah fiqhiyah, fiqh, ushul fiqh tidak dapat terpisahkan,
qowaidah ushuliyah, qowaidah fiqhiyah ushul fiqh adalah ilmu yang berbicara
tentang fiqh sehingga menghasilkan fiqh.
Demikian sebagian yang saya pahami tentang kaidah ushuliyah dan kaidah
fiqhiyah, semoga bermanfaat, koreksi dan tambahan pengetahuan sangat saya
harapkan demi tercapainya pengetahuan yang lebih mendalam lagi