MATA KULIAH
Chapter 4
USEFULNESS
FOR
DECISION
MAKING
: THE
OBJECTIVE
OF
FINANCIAL
REPORTING
01
Chapter 5
Chapter 6
05
13
and Measurement
Chapter 7
Models
18
Chapter 10
26
Chapter 11
33
Fauziah Wahyuningtias
041414253008
MAKSI 2014
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
Resume Kebijakan Standard Akuntansi
C H.4
USEFULNESS FOR DECISION MAKING :
THE OBJECTIVE OF FINANCIAL REPORTING
Tujuan dasar dari laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi yang berguna
untuk pengambilan keputusan ekonomi.
The FASB View of Objective
FASB telah tegas memilih kegunaan untuk pengambilan keputusan sebagai tujuan utama dari
pelaporan keuangan, dan itu adalah penjabaran dari tujuan ini dalam Konsep Pernyataan
No.1.
Penerima manfaat utama dari pernyataan tujuan adalah FASB sendiri, dan untuk memetakan
itu tentu saja perlu tahu di mana pos pos yang berkontribusi dan tidak. Oleh karena itu perlu
perlu menetukan setiap standard untuk setiap produk yang tujuannya adalah untuk
memenuhi kebutuhan dari setiap produk tersebut.
Tujuan telah bernomor untuk kemudahan referensi dalam diskusi berikutnya. Nomor ayat
setelah masing-masing tujuan mengacu pada Pernyataan Konsep No.1:
1. Pelaporan laporan keuangan harus menyediakan informasi yang berguna untuk
investor saat ini dan dan investor potensial dan kreditor dan pengguna lainnya dalam
membuat ratio ratio investasi, kredit dsb. Informasi yang ada harus bisa di pahami
oleh orang yang mempunyai pemahaman tentang aktivitas bisnis dan ekonomi
2. Pelaporan laporan keuangan harus menyediakan informasi untuk membantu investor
saat ini dan investor masadepan
jumlah,waktu dan ketidakpastian penerimaan kas dari deviden atau bunga dan hasil
dari penjualan ,penebusan saham dsb
3. Pelaporan laporan keuangan harus menyediakan informasi tentang sumber daya
ekonomi dari suatu perusahaan, klaim terhadap sumber daya tersebut dan efek dari
transaksi, kejadian, dan keadaan yang mengubah sumber daya tersebut.
4. Pelaporan laporan keuangan harus menyediakan informasi tentang kinerja laporan
keuang selama periode tertentu.Investor dan kreditor sering menggunakan laporan
kuangna sebelumnya untuk mengambil keputusan
5. Fokus utama dalam pelaporan keuangan adalah tentang kinerja laporan keuangan yang
di sediakan oleh pihak ketiga
6. Pelaporan laporan keuangan harus menyediakan informasi tentang bagaimana
perusahaan mendapatkan dan menggunakan kas, tentang pinjaman dan pelunasannya
dan berbagai kegiatan keuangan perusahaan lainnya.
7. Pelaporan laporan keuangan harus menyediakan informasi tentang bagaimana
manajemen perusahaan melaporkan kegiatan kepada para pemegang saham
Resume Kebijakan Standard Akuntansi
pada
kepentingan
investor
dan
kreditur,
ada
kegagalan
untuk
mengenali
kekhawatiran beberapa sektor lain dalam masyarakat bahkan dari kelompok lain dengan
saham dalam produktivitas di ekonomi perdagangan bebas, seperti tenaga kerja dan otoritas
pajak.
Untuk mengidentifikasi investor dan kreditur kebutuhan sebagai titik fokus dari informasi
laporan keuangan sangat mempersempit kisaran keputusan ekonomi dan beragam kebutuhan
untuk informasi khusus yang
Yang terbesar dan menurut dugaan yang paling penting dari kelompok pertama adalah
banyaknya investor dan kreditor yang menyediakan modal yang menjaga ekonomi. Para
investor dan kreditor, telah dicatat, membutuhkan informasi jika mereka membuat keputusan
investasi secara rasional. Kebanyakan informasi tersebut harus akan disediakan oleh para
akuntan.
Para investor dan kreditor yang merupakan para pengguna informasi akuntansi bukanlah
merupakan kelompok homogen, dan minat serta kebutuhan mereka cenderung berbeda-beda.
Di tempat pertama, pemegang saham umumnya mempunyai lebih banyak minat dalam
keuntungan daripada para kreditor, karena mereka akan membaginya dalam wilayah yang
lebih luas. Di sisi lain, para kreditor secara normal memunyai minat yang lebih besar dalam
posisi keuangan daripada keuntungan, karena mereka mencari penyelesaian dari tuntutan
mereka. Perbedaan dari tekanan ini membawa pada perbedaan dalam pentingnya dua
kelompok tersebut menyertakan kualitas konservatisme dalam laporan keuangan. Pemimpin
akuntansi konservatif. Mempunyai akuntansi konservatif. Mempunyai permohonan yang
kurang pada mereka yang memegang saham. Doktrin konservatisme memainkan bagian yang
paling
penting
dalam
pemikiran
para
akuntan,
dan
lebih
banyak
lagi
yang
akan
Pemegang saham umumnya merupakan kelas heterogen. Para investor yang pasif, yang
membeli dan memegang, mempunyai minat yang kurang dalam laporan keuangan daripaa
mereka yang berdagang secara aktif; dan pemegang jabatan yang bervariasi dalam
keamanan mempunyai minat yang berbeda dari mereka yang memikul resiko lebih besar
dalm memegang hanya satu atau dua saham. Dengan demikian, agensi pengaturan yang
memiliki minat-minat para investor tidak akan bisa dengan mudah mengenali minat seperti
apakah itu.
Kata menurut dugaan digunakan di atas dalam menggambarkan para investor dan kreditor
sebagai kelompok orang yang paling penting yang berhubungan dengan kebijakan akunansi,
karena adanya pandangan secara luas dimana pertanyaan kebijakan akuntansi sebenarnya,
lebih sering, diputuskan dalam minat kelompok ke dua, para manajer yang mengawasi
sumber-sumber tersebut dipercayakan pada mereka oleh para investor. Mereka adalah orangorang ang memutuskan kebijakan akuntansi apa yang perusahaan akan ikuti (pada
kebijaksanaan yang ditinggalkan pada mereka oleh para pengatur), dan hal itu tidak akan
mengejutkan untuk menemukan konflik minat apapun yang mungkin muncul antara para
investor dan manajer yang biasanya diatasi oleh kebaikan hati para manajer. Contohnya, jika
bonus manajemen didasarkan pada keuntungan, hal itu mungkin bahwa pengeluaran modal
bisa dihilangkan dalam waktu yang lebih lama , untuk menjaga keuntungan yang seperti
biasanya, dan bonus yang seperti biasanya, lebih tinggi dari sebelumnya. Jika bonus-bonus
teerrsebut telah didasarkan pada harga saham perusahaan, atau pada harga sahamnya yang
berhubungan dengan beberapa pasar, hal itu mungkin bagi manajemen untuk mengambil
pandangan yang lebih lama. Apapun yang membuat tujuan para investor dan tujuan para
manajer masing-masing sama akan mengurangi bahaya yang masalah-masalah akuntansi
(dan lainnya) akan diputuskan pada kerugian satu kelompok dan berakibat pada yang lainnya.
Akuntan merupakan kelompok ke tiga yang mempunyai minat dalam kebijakan akuntansi.
Mereka tidak membuat kebijakan akuntansi; yaitu manajer perusahaan yang memutuskan
bagamana masalah-masalahnya dipresentasikan dalam pernyataan keuangannya. Tanggung
jawab akuntan adalah melaporkan apakah pernyataan tersebut secara adil mempresentasikan
posisi keuangannya dan hasil operasinya; jika dalam opini mereka pernyataan tersebut tidak
seperti itu, para akuntan harus melaporkannya kepada pemegang saham. Dalam kasus
perselisihan yang besar dengan cara urusan perusahaan dipresentasikan dalam pernyataan
keuangannya, mereka bisa memungkiri sebuah opini bersama-sama. Namun, kasus-kasus
besar seperti tersebut jarang. Secara normal, ketidakpuasan apapun yang diekspresikan oleh
akuntan pada manajemen dalam menangani bagaimana urusan perusahaan dipresentasikan
akan dihasilkan dalam revisi kesalahan pernyataan untuk membiarkan akuntan memberikn
opini yang bersih.
Para akuntan memperoleh penghasilan mereka dengan meletakkan reputasi mereka ketika
mereka menanda tangani laporan audit. Minat mereka, mengenai kebijakan akuntansi,
merupakan hal yang rumit dan berkonflik. Lebih banyak pekerjaan yang para akuntan bisa
laksanakan dan lebih banyak biaya yang dibebankan, maka lebih banyak yang dia pantas
dapatkan. Inti dalam arah menginginkan aturan yang lebih kompleks yang memerlukan
Resume Kebijakan Standard Akuntansi
nasehat professional yang mahir untuk tafsiran dan pelaksanaan mereka, dan lebih banyak
lagi penyingkapan yang dibutuhkan, khususnya oleh perusahaan-perusahaan milik umum dan
khusunya jika informasi yang tampak perlu dilaporkan oleh para akuntan independen. Niscaya
peningkatan kerumitan dari syarat akuntansi (dan perpajakan) baru-baru ini menjadi sebab
utama pertumbuhan profesi akuntansi umum. Tetapi di sisi lain, fungsi audit membawa
pertanggung jawaban yang potensial jika pernyataan audit berisi kesalahan perwakilan dan
para pemegang saham dan lainnya disesatkan oleh mereka. Hal itu menyebabkan para
akuntan berbaik hati menghilangkan syarat pelaoran, fakta daripada keputusan, dan, ketika
keputusan harus dibuat, keputusan di masa lalu lebih baik daripada masa depan.
Para pengatur dari kelompok lain yang mempunyai minat dalam kebijakan akuntansi,
karena mereka memainkan bagian yang besar dalam perumusannya. Kami telah mengatakan
sesuatu tentang mereka ketika kami mempertimbangkan institusi yang membuat kebijakan
akuntansi, dimana dua hal yang paling penting adalah SEC dan FASB. Tetapi di sini, juga,
tidaklah terlalu sinis untuk mengatakannya, walaupun perhatian pertama mereka seharusnya,
dan tanpa ragu-ragu adalah, minat public, mereka tidak bisa diharapkan dilupakan oleh minat
mereka sendiri. Para pengatur mengembangkan aturan, dan pergantian aturan tidak datang
dengan mudah kepada mereka. Di sisi lain (selalu ada sisi lain), aturan mereka, yang
dilaksanakan dengan waktu yang lama, harus diterima pada aturan dan politisi yang melihat
mereka, untuk aturan-aturan dalam kebijakan akuntansi yang tidak bisa dipertahankan tidak
akan bertahan untuk jangka waktu tidak terbatas. Apa yang membuat mereka dapat bertahan
adalah bagian yang besar dari apa yang buku ini dapat terangkan.
Other View of Objective
FASB sudah banyak di kritik karena terlalu focus memperhatikan kepentingan Investor dan
kreditur dan hamper mengabaikan orang lain yang memiliki saham dalam perusahaan.
Tidak ada tujuan yang terlalu berhasil misalnya:
1. Menilai efektivitas entitas dalam mencapai tujuan yang di tetapkan sebelumnya oleh
manajemen.
2. Menilai kapasitas entitas umtuk membuat realokasi masa depan dari sumberdaya
untuk tujuan ekonomi atau social atau keduanya
3. Mengevaluasi fungsi dan peforma ekonomi yang memiliki hubungan dengan social dan
nasiona dan keuntungannya
4. Membuktikan kepatuhan terhadap regulasi pajak, hokum perusahaan, kontrak dan
obligasi legal
Financial Reporting Objective for Private Nonbussiness Organization
Tujuan pelaporan keuangan oleh nonbussiness organization terangkum sebagai berikut:
1. Pelaporan keuangan oleh organisasi non bisnis harus menyediakan informasi yang
berguna bagi penyedia sumber daya saat ini dan yang akan datang dan user lain yang
terlibat
dalam
proses
pengambilan
keputusan
yang
rasional
tentang
alokasi
menilai service yang disediakan dan kemampuan untuk tetap mempertahankan service
tsb.
3. Pelaporan keuangan oleh organisasi non bisnis harus menyediakan informasi yang
berguna bagi penyedia sumber daya saat ini dan yang akan datang dan user lain dalam
menilai bagaimana manager telah bebas dari tanggung jawab kepengurusan mereka
tentang aspek lain dari kinerja mereka
4. Pelaporan keuangan oleh organisasi
non
bisnis
harus
menyediakan
informasi
tentangsumberdaya ekonomi, obligasi dan sumberdaya bersih dari obligasi dan efek
setiap transaksi , kegiatan dan keadaan yang berubahterkait dengan sumber daya
yang ada.
5. Pelaporan keuangan oleh organisasi non bisnis harus menyediakan informasi tentang
kinerja perusahaan selama periode tertentu
6. Pelaporan laporan keuangan harus menyediakan informasi tentang bagaimana
perusahaan mendapatkan dan menggunakan kas, tentang pinjaman dan pelunasannya
dan berbagai kegiatan keuangan perusahaan lainnya.
7. Pelaporan keuangan harus terdiri dari penjelasan dan interpetasiyang membantu user
untuk memahami informasi financial yang ada.
CHAPTER 5
THE QUALITY OF ACCOUNTING INFORMATION
Pemakaian informasi yang melekat pada produk menentukan kualitas dari informasi
tersebut. Oleh karena itu, dalam pengembangan
kerangka konseptual
FASB,
harus
memperhatikan tujuan laporan keuangan sebelum Badan ini membahas karakteristikkarakteristik kualitas dari informasi yang dilaporkan dalam SFAC 2. Ketika pembuatan
keputusan dilihat sebagai tujuan utama dari laporan keuangan, maka kegunaan informasi
keuangan dalam pembuatan keputusan seharusnya menjadi kualitas utama yang harus dicari
untuk dapat memutuskan apa yang dilaporkan dan bagaimana laporan tersebut dikerjakan.
Sebelum standar kualitas atau standar kinerja disusun untuk sebuah produk, harus ditentukan
tujuan/maksud dari produk tersebut. Untuk itu diperlukan hal yang sama, yaitu informasi yang
benar.
User-Spesific and Decision-Spesific Qualities
FASB telah mengevaluasi hal-hal yang terkait dengan kualitas yang harus ada dalam
informasi keuangan pada hierarki kualitas akuntansi . Hierarki ini membedakan antara
kualitas yang terkait dengan user (pemakai informasi) dan kualitas yang terkait dengan
keputusan. Informasi yang bermanfaat bagi seseorang bisa saja tidak berarti apa-apa bagi
orang lain, meskipun mereka menghadapi situasi yang sama, karena mungkin mereka
memiliki kapabilitas yang berbeda dalam memahami informasi tersebut. Maka, apakah
informasi dapat dimengerti atau tidak, dapat dinilai hanya melalui situasi khusus dari user.
Hal yang sama adalah tentang pengetahuan awal yang dimiliki orang yang menerima
informasi. Kualitas informasi yang sangat penting dan membuat informasi dapat bermanfaat
dalam pembuatan keputusan adalah relevansi dan reliabilitas informasi.
Relevansi
FASB mendefinisikan relevansi sebagai kapasitas informasi untuk membuat sebuah
perbedaan dalam sebuah keputusan yang membantu user membuat prediksi tentang
outcome/hasil dari transaksi/peristiwa masa lalu, sekarang, dan yang akan datang atau untuk
menjelaskan atau mengkoreksi prediksi sebelumnya. Unsur-unsur relevansi ditunjukkan dalam
hierarkhi sebagai nilai prediksi, nilai feedback (umpan balik), dan ketepatan waktu. Ketepatan
waktu (timeliness) adalah persyaratan mutlak informasi yang kedaluwarsa tidak akan
bermanfaat dan supaya bermanfaat, informasi harus mempunyai nilai prediksi atau nilai
feedback, atau keduanya. FASB mendefinisikan nilai prediksi sebagai kualitas informasi yang
membantu user untuk meningkatkan kemungkinan forecasting (peramalan) yang tepat
tentang outcome dari peristiwa lampau atau saat ini.
Nilai feedback merupakan komponen lain dari relevansi, yang dijelaskan sebagai
kualitas informasi yang memungkinkan pengguna untuk mengkonfirmasi atau mengoreksi
ekspektasi sebelumnya.
pada
kesepakatan
tentang
pengukuran
input
akuntansi
dan
kurang
fenomena
yang
merepresentasikan
isi
(kadang
disebut
validitas).
Representasi
keakuratan sangat penting bagi kemampuan akuntansi untuk menghadirkan sebuah gambar
tentang realitas ekonomi dalam sebuah laporan keuangan perusahaan.
Pilihan Atribut Dan Representasinya
Resume Kebijakan Standard Akuntansi
Relevansi dan reliabilitas adalah kualitas yang berbeda yang harus ada supaya
informasi dapat bermanfaat, tetapi dua kualitas ini dengan mudah dapat mengacaukan satu
sama lain. Ketika akuntan menyatakan bahwa atribut sebuah elemen akuntansi yang harus
diukur untuk tujuan tertentu, telah memunculkan pertanyaan tentang relevansi. Apapun
atribut yang dipilih harus diukur sehandal mungkin; yang berarti bahwa pengukuran sedapat
mungkin merepresentasikan keandalan atribut yang dipilih.
Dalam definisi representasi keakuratan, kata-kata hal yang merepresentasikan adalah
hal yang penting. Tidak seorangpun yang terbiasa dengan GAAP berpikir bahwa jumlah yang
ditunjukkan adalah jumlah aset tetap dalam neraca merepresentasikan nilai saat itu. Bagi
ahli, ketiadaan goodwill (nilai yang bagus) dari neraca tidak merepresentasikan bahwa
perusahaan tersebut tidak memiliki goodwill. Namun ditegaskan bahwa tidak ada bahaya
yang muncul dari
kesalahan representasi
dalam laporan
keuangan
sepanjang
user
mengetahui bagaimana membaca laporan. Untuk dapat mengartikan laporan, kita dapat
menggunakan cara yang sama yang memberi makna sangat banyak orang yang rasional,
biasanya menggunakan akal sehat, serta beberapa pengetahuan tentang bisnis tetapi tidak
terbiasa dengan hal-hal khusus tentang akuntansi. Dalam hal ini, diskusi resmi tentang
konsep materialitas sangat membantu.
Permasalahan Trade-Of
Debat dalam APB tentang Opini 14 (Convertible Debt) diduga bahwa baik kelompok
mayoritas dan mereka yang tidak setuju percaya bahwa, jika separate value dapat diberikan
pada hak-hak konvensional, maka akan menjadi suatu tambahan relevansi di dalam laporan
keuangan. Kelompok mayoritas tidak ingin mencari tambahan relevansi tersebut karena
mereka berpikir akan kehilangan reliabilitas (atau verifiabilitas tertentu) karena kesulitan
penentuan apakah hak konversi layak atau tidak. Kelompok minoritas yang tidak setuju
melihat tambahan relevansi tersebut dan mungkin juga tambahan relevansi karena, meskipun
akan kehilangan verifiabilitas pada nilai lain dari sebuah obligasi dan hak konversi, namun ada
tambahan dalam representasi keakuratan, dan jika tambahan ini memperbanyak verifiabilitas,
maka akan menjadi suatu tambahan netto dalam reliabilitas. Pertentangan antara dua kubu
ini menggambarkan bagaimana sebuah pilihan kebijakan akuntansi dapat berubah pada rasio
pertukaran antara satu kualitas informasi dengan yang lainnya, dan khususnya pada
pertukaran antara relevansi dan reliabilitas.
Tidak seorangpun menyetujui bahwa pertukaran tersebut memungkinkan. Salah
seorang peneliti melaporkan hasil survey tentang opini dari para analis keuangan dan
pegawai bank bagian pinjaman dari bank komersial tentang hubungan antara relevansi dan
reliabilitas. Survey ini dilakukan untuk menunjukkan bahwa kebanyakan responden melihat
dua kualitas tersebut secara positif mempunyai korelasi, dengan kata lain, jika informasi
dapat dipercaya (reliable), maka informasi juga akan dianggap lebih relevan.
Hasil
survey
ini
tidak
mengejutkan;
survey
ini
mungkin
lebih
merefleksikan
kebingungan umum antara manfaat dan relevansi informasi. Relevansi adalah suatu kualitas
Resume Kebijakan Standard Akuntansi
tentang jenis informasi, tetapi jika informasi yang relevan disampaikan dengan jumlah yang
tidak dapat dipercaya, maka informasi tidak akan bermanfaat. Sebuah contoh dapat
membantu menjelaskan hal ini. Jika secara umum diketahui bahwa kereta api pada rute
tertentu datang atau berangkat pada waktu yang tidak pasti, maka kebanyakan orang akan
mengatakan bahwa jadwal kereta tidak dapat dipercaya dan tidak relevan. Tentu saja, mereka
tidak mengatakan bahwa jadwal semuanya tidak relevan, tetapi hanya bahwa ketidak
reliabilitas informasi membuat informasi menjadi tidak bermanfaat.
Penyataan sederhana bahwa relevansi dan reliabilitas informasi secara positif
mempunyai korelasi muncul dari pertanyaan tentang kebutuhan akan perbedaan antara dua
kualitas ini. Namun keduanya secara jelas terpisah, dan karena terpisah maka pertukaran
antara keduanya kadang-kadang mungkin terjadi. Analogi kartografi akan bermanfaat dalam
menjelaskan hal ini. Sebuah contoh tentang informasi yang reliable namun tidak relevan,
misalnya seorang yang naik mobil dari Pennsylvania yang hanya memiliki peta New Jersey.
Relevansi tanpa reliabilitas, disatu sisi, direpresentasikan oleh pengemudi di Pennsylvania
yang hanya mempunyai peta yang tidak akurat tentang negara bagian itu. Kemungkinan
pertukaran (trade-off) akan dihadapinya jika ia diberi pilihan antara sebuah peta akurat
dengan sedikit detail (misalnya, peta yang hanya menunjukkan jalan-jalan utama saja) dan
sebuah peta yang lebih detail (misalnya, peta yang juga menunjukkan jalan sekunder) tetapi
kurang meyakinkan bahwa yang ditunjukkan adalah tempat yang benar. Pengemudi itu
mungkin akan lebih memilih peta yang lebih detail sepanjang ia dapat yakin bahwa peta
tersebut tidak terlalu dapat diandalkan. Seberapa jauh ketidak reliabilitas dapat diterima
untuk menambah relevansi? Pertukaran antara dua kualitas ini adalah tentang maksud
pertanyaan.
Contoh-contoh akuntansi tentang pertukaran antara relevansi reliabilitas, sayangnya
kurang jelas dibandingkan contoh tentang peta di atas. Contoh akuntansi biasanya seperti
kasus obligasi yang dapat disembunyikan, dimana penaksiran terpisah tentang hak konversi
mungkin
meningkatkan
relevansi
dan
representasi
keakuratan
tetapi
menurunkan
verifiabilitas. Metode alternatif untuk akuntansi kontrak konstruksi jangka panjang prosentase
metode penyelesaian atau metode kontrak yang telah diselesaikan merupakan contoh
akuntansi untuk hal ini. Laba yang diakui hanya pada kontrak yang telah diselesaikan
mengabaikan informasi yang relevan dan hanya sebagian merepresentasikan realitas
ekonomi tetapi menghindari beberapa permasalahan verifikasi. Oleh karena itu prosentase
dari metode penyelesaian memberi tambahan dalam relevansi, yang mungkin bisa atau tidak
bisa menjadi tambahan dalam reliabilitas. Situasi ini dapat lebih jelas dalam kasus akuntansi
minyak dan gas. Keduanya menggunakan metode akuntansi biaya historis (Historical Cost
Accounting/HCA) upaya yang sukses dan penuh biaya dalam neraca perusahaan produsen
minyak dan gas, gagal mengakui nilai cadangan, bahkan cadangan yang telah dibuktikan,
karena nilai ini melebihi pengeluaran pengembangan modal yang diamortisasi yang secara
aktual telah dibuat. Reserve recognation accounting (RRA/akuntansi pengakuan cadangan), di
satu sisi, akan melakukan sebuah upaya untuk menghitung nilai cadangan, yang sulit dan
tidak pasti, sama halnya dengan proses pengukurannya. Dibandingkan dengan metode biaya
Resume Kebijakan Standard Akuntansi
historis, ada suatu tambahan pada informasi yang relevan (karena HCA secara implisit
merepresentasikan setiap kelebihan nilai cadangan atas biaya sebagai nol, sebuah gambaran
yang tidak merepresentasikan realitas ekonomi). Tetapi gambaran tentang cadangan akan
dinilai rendah pada verifiabilitas. Oleh karena itu, ada ruang debat tentang tambahan dalam
relevansi
yang
dapat
menguntungkan
atau
merugikan
reliabilitas.
Dalam
kebijakan
konvensional, hal tersebut tentu saja sangat merugikan reliabilitas, dan ini merupakan alasan
bahwa SEC pada tahun 1981 menghentikan upayanya untuk mengembangkan sistem ini.
Konservatisme
Konservatisme tidak nampak pada hirarki FASB mengenai kualitas akuntansi, walaupun
demikian, konservatisme tersebut dinilai banyak akuntan merupakan kualitas akuntansi diatas
semuanya, yang berbicara tentang prinsip dasar penilaian pada akuntansi tradisional.
Konservatisme memberikan kecenderungan bagi akuntan untuk menyukai beberapa prinsip
penilaian dibanding yang lainnya. FASB mendefinisikan konservatisme sebagai reaksi hatihati terhadap ketidakpastian, untuk mencoba menjamin bahwa ketidakpastian dan risiko
bawaan dalam situasi bisnis dipertimbangkan dengan cukup. Hal ini memberikan manfaat
yang memperbaiki estimasi hasil masa depan yang terlalu optimis.
Akuntansi konservatisme mempengaruhi waktu atas laba dan rugi daripada jumlah
total dari keduanya. Laba yang turun karena depresiasi yang berlebihan atau inventori yang
dinilai lebih rendah akan meningkat ketika aset yang didepresiasikan telah dihapus atau
dijual, atau ketika inventory yang dijual dinilai secara konservatif. Dalam hal ini laba akan
berpindah dari satu kelompok investor kepada pihak lainnya jika transfer saham terjadi pada
waktu itu. Siapa yang menang dan siapa yang kalah dalam jangka panjang mungkin tidak
lebih daripada suatu kebetulan.
Cara yang tepat untuk memperlakukan ketidakpastian adalah mengungkapkan sifat
dasar dan perluasannya secara jujur, sehingga orang yang menerima informasi mungkin
membentuk opini kemungkinan hasil (outcome) dari kejadian yang dilaporkan. Bukanlah
tugas akuntan untuk melindungi investor, kreditur, dan pihak lainnya dari ketidakpastian, tapi
hanya untuk menginformasikan hal ini kepada mereka.
Neutrality
Neutrality didefinisikan oleh FASB sebagai ketidakhadiran bias yang direncanakan
pada informasi yang dilaporkan untuk mencapai keputusan yang dihasilkan atau untuk
mempengaruhi perilaku tertentu. Kebutuhan bahwa informasi menjadi dapat dipercaya dan
netral
adalah
menggabungkan
berlebihan,
kebutuhan
tapi
hal
untuk
ini
sengaja
melindungi
dan
dilakukan,
karena
memperkuat
penting
kredibilitas
untuk
laporan
keuangan.
Netralitas pada akuntansi dikorbankan ketika metode akuntansi dipilih karena metode
akuntansi akan mengurangi laba dan kemudian menurunkan beban pajak, atau karena
metode akuntansi akan menaikkan laba untuk mengelola bonus manajer yang didasarkan
pada laba. LIFO adalah contoh metode akuntansi yang mengurangi pajak.
Resume Kebijakan Standard Akuntansi
Comparability
Comparability bukanlah karakteristik kualitatif dari informasi dalam arti relevance dan
reliability. Lebih tepatnya kualitas atas hubungan antara dua atau lebih bagian informasi.
Tapi hal ini tidak membuat comparability kurang penting dibandingkan kualitas utama.
Comparability adalah sebuah bahan yang harus ada agar keadaan mudah dimengerti. FASB
mendefinisikan comparability sebagai kualitas informasi yang memampukan pengguna
untuk mengidentifikasikan persamaan dan perbedaan antara dua fenomena ekonomi. Dalam
setiap kasus, nampak jelas bahwa perbandingan tidak akan valid jika input yang berbeda
akan dibandingkan. Sebagai contoh, perbandingan rasio lancar dari dua perusahaan akan
menyesatkan
jika
satu
perusahaan
menggunakan
metode
penilaian
inventory
FIFO,
perusahaan
yang
dalam
membuat
perbandingan
yang
valid
antara
menggunakan metode akuntansi yang berbeda, menyediakan satu alasan yang kuat untuk
melaksanakan standar akuntansi. Jika kualitas ini diminta pada informasi akuntansi, sulit
untuk melihat bagaimana hal ini dapat memberikan jaminan, tanpa sebuah tahapan
standarisasi yang diberlakukan oleh regulasi. Tapi untuk menjamin perbandingan yang valid,
tidak cukup untuk meyakinkan jika semua input adalah konsisten. FASB mengatakan jika
data input tidak lengkap atau tidak layak, hasil pengukuran tidak benar-benar dapat
dibandingkan, tidak peduli bagaimana prosedur yang konsisten telah diaplikasikan. Contoh,
perbandingan kinerja dua manajer investasi dengan melihat hanya pada laba portofolio
mereka. Input untuk membandingkan mungkin konsisten, tapi jika laba dan rugi yang belum
direalisasikan, dan dihasilkan pada periode itu diabaikan, data input yang dibandingkan
tidaklah lengkap dan hasil pengukuran kinerja dua manajer tidak dapat dipercaya.
Perbandingan adalah valid, jika keterbatasan GAAP diterima.
Konsistensi
Didefinisikan FASB sebagai perilaku yang sesuai dari periode ke periode dimana
kebijakan dan prosedur tidak mengalami perubahan. Hal ini penting, tapi bukanlah kondisi
yang cukup untuk perbandingan yang valid. Sebagai contoh, Ketika selama 5 tahun harga
terus meningkat, perusahaan secara konsisten menggunakan LIFO, dan volume inventory
adalah stabil. Rasio lancar akan turun (=rasio aset lancar temasuk inventory, terhadap
kewajiban lancar), karena hutang akan meningkat sebagai akibat dari harga pembelian
sekarang yang meningkat, padahal neraca untuk inventory tidak akan meningkat. Disini
perusahaan yang menggunakan LIFO, dimana input untuk rasio lancar diekspresikan secara
konsisten selama 5 yahun, hasilnya tidaklah konsisten, karena penggunaan LIFO menghalangi
hubungan antara inventory dan utang yang sebenarnya. Pendapat APB no.20, perubahan
akuntansi diperlukan ketika perubahan dalam kebijakan akuntansi yang dibuat, mempunyai
pengaruh terhadap perubahan laba dan posisi keuangan yang harus dilaporkan.
Kendala biaya-Manfaat
Resume Kebijakan Standard Akuntansi
Hirarki kualitas akuntansi FASB termasuk pada apa yang disebut kendala pervasive, jika
manfaat yang berhubungan dengan informasi harus melebihi biayanya. Perhitungan costbenefit tidaklah sesederhana seperti yang dideskripsikan. Ketika komoditasnya adalah
informasi, terdapat manfaat eksternalitas juga. Manfaat tidak dapat selalu dibatasi pada siapa
yang membayar mereka. FASB, SEC, dan semua yang menetapkan kebijakan akuntansi
menjelaskan masalah ini.
Dalam dunia nyata, pasar informasi kurang lengkap dibandingkan kebanyakan pasar
yang lain, dan pihak penetap standar harus berkonsentrasi pada seperangkat standar dan
biaya- Manfaat dan biaya untuk pengguna dan pihak yang menyiapkan informasi, dan pihak
lainnya seperti auditor yang juga berfokus pada hal ini, serta orang lain dalam masyarakat
yang juga mungkin dipengaruhi.
Pengguna, penyaji, dan auditor memiliki masalah sendiri dalam mempertimbangkan
biaya-manfaat apa yang mereka lakukan untuk/dengan informasi. Biaya dalam menyediakan
informasi termasuk biaya mengumpulkan, memproses, mengaudit, dan menyebarkannya.
Penyaji laporan keuangan mungkin dipuaskan dengan manfaat yang akan mereka terima
ketika alokasi sumberdaya ekonomi meningkat, walaupun mereka tidak mendapatkan
manfaat secara langsung.
Terdapat dua hal untuk suatu badan seperti FASB, yang harus dilakukan sebelum dapat
menge-klaim telah melaksanakan tanggung jawab minimum yang paling mendasar. Salah
satunya adalah, menahan diri menerbitkan standar jika tidak meyakinkan standar akan
menghasilkan manfaat untuk masyarakat yang melebihi biaya. Contohnya, SFAS no.14
Laporan keuangan segmen (Des, 1976) adalah standar yang relatif sederhana dan berhasil,
yang memberikan investor banyak informasi tanpa terlalu membebani penyaji laporan
keuangan.
Materialitas
Kendala kedua, atau batas pengakuan, ditunjukkan pada hirarki kualitas akuntansi
FASB. Yakni materialitas, yang didefinisikan sebagai besarnya penghapusan atau salah saji
atas informasi akuntansi, yang membuat kemungkinan penilaian (judgment) orang yang
mempunyai alasan untuk bergantung pada informasi akan berubah atau terpengaruh
penghapusan dan salah saji. Materialitas adalah karakteristik kuantitatif dari informasi.
Material sering digunakan sebagai sinonim dari relevant, tapi definisi diatas membuat jelas
bahwa relevant bukanlah sinonim.
Peran Judgement
FASB menyatakan pandangan yang lebih menonjol adalah judgement materialitas
dapat dengan wajar dibuat hanya oleh orang yang memiliki semua faktadan bahwa tidak
ada
standar
umum
atas
materialitas
yang
dapat
dirumuskan
untuk
memberikan
komisi pada tanggung jawab auditor, bahwa judgement menyebar dalam akuntansi dan
auditing. Hal ini menggunakan pertimbangan apakah transaksi sebenarnya berbeda dari
penampilan
luarnya,
dalam
memecahkan
pertanyaan
materialitas
dan
kecukupan
pengungkapan, dalam memutuskan apakah estimasi dampak kejadian masa depan atas
laporan keuangan saat ini dapat dibuat, dan dalam mengalokasikan penerimaan dan
pengeluaran untuk setiap aktivitas.
Standar sekarang ini membutuhkan auditor untuk menggunakan judgement dalam
melihat pemilihan dan pengaplikasian prinsip akuntansi tertentu, tidak menghasilkan sesuatu
yang menyesatkan. Auditor harus menggunakan judgement yang sama dalam mengevaluasi
efek kumulatif atas pemilihan dan pengaplikasian prinsip akuntansi.
Karakteristik kualitatif atas informasi akuntansi yang telah didiskusikan pada bab ini
adalah panduan yang tersedia untuk melatih judgement yang membedakan akuntan
profesional dibanding hanya sekedar tulisan.
Kesimpulan
Kualitas utama yang akan dicari dalam informasi akuntansi adalah bahwa hal itu akan
berguna untuk membuat keputusan. Ini kualitas utama berasal dari dua kualitas lainnya,
relevansi dan keandalan, dan mereka dua kualitas pada gilirannya dapat dianalisis lebih
lanjut. Informasi relevan jika tepat waktu dan memiliki nilai baik untuk membuat prediksi atau
untuk mengkonfirmasi atau mengoreksi ekspektasi, atau untuk kedua kegiatan tersebut.
Informasi handal jika dapat diverifikasi dan jika setia merupakan fenomena melaporkan.
Situasi Akuntansi diperiksa di mana pilihan akuntansi yang berbeda menghasilkan campuran
yang berbeda dari relevansi dan reliabilitas. Mereka mengizinkan trade off, dan itu harus
menjadi bahan pertimbangan subyektif seperti apa adalah campuran terbaik dalam situasi
tertentu.
Konservatisme adalah reaksi akuntan ketidakpastian. Sejauh itu berarti tidak lebih dari
kehati-hatian dalam membuat estimasi, maka dapat menambah realibility informasi. Tapi
ketika dibawa secara berlebihan, hal itu bisa menjadi musuh realibility, untuk itu mungkin
berarti konsisten melebih-lebihkan kewajiban dan kerugian dan pemahaman asets dan
keuntungan
Kualitas lain yang dibahas termasuk netralitas, komparatif, dan konsistensi. Untuk
mengamankan dua kualitas terakhir ini, cukuplah hanya untuk memastikan bahwa dua
pengukuran telah tiba di dengan cara yang sama. Jika prosedur yang telah digunakan
meninggalkan data yang relevan, atau menggunakan input yang tidak pantas, hanya
komparatif palsu atau konsistensi akan menghasilkan.
Menyediakan dan menggunakan informasi yang relevan dan handal yang mahal, dan
karakteristik utama dari informasi akuntansi adalah bahwa hal itu harus bernilai lebih
daripada biaya. Sulit bagi regulator untuk memastikan kondisi selalu yang puas, biaya dan
manfaat yang sulit untuk menentukan, tetapi mereka harus mencoba.
Konsep materialitas memainkan bagian penting dalam akuntansi. Produk yang memenuhi
syarat untuk dimasukkan dalam laporan keuangan harus mendapatkan lebih kuantitatif
Resume Kebijakan Standard Akuntansi
"threshold" jika mereka harus diakui. Dimana ambang batas yang ditetapkan akan bervariasi
untuk item yang berbeda dalam situasi yang berbeda, dan akuntan harus menggunakan
penilaian nya dalam membedakan antara apa yang material dalam jumlah dan apa yang
tidak.
Chapter 6
What Financial Statements
Dont show: The Problem of Recognition and Measurement
dalam
perumusan
kebijakan
akuntansi-aset,
kewajiban,
pendapatan,
biaya,
antara
pengakuan
suatu
item
dalam
laporan
keuangan
dan
hanya
untuk
menolak
pengakuan
dalam
item
pernyataan
bahwa
mereka
relatif
bersedia
Item-item yang mempunyai atribut relevan yang dapat diukur dengan kehandalan yang
cukup
tidak perlu untuk mengenali item jika biaya penyediaan dan menggunakan informasi tentang
hal itu melebihi manfaat atau jika tidak material dalam jumlah
Assets
Liabilities
1.
Historical
Cost/historical
proceed
dibayar untuk
memperoleh sebuah
terjadi (historical
proceed); juga
jumlah historis
disesuaikan untuk
berhubungan, jumlah
amortisasi
historis disesuaikan
untuk amortisasi
2.
Current Cost/Current
Proceeds
(current proceeds)
4.
kas pengeluaran
orderly liquidation
menghilangkan
teratur (current
kewajiban (current
market value)
market value)
due course of
business
akan dibayarkan
yang diharapkan
untuk menghilangkan
kewajiban pada
kegiatan usaha
kegiatan usaha
termasuk biaya
langsung untuk
langsung yang
membuat konversi
diperlukan untuk
(atribut piutang an
membuat
persediaan telah
pembayaran tersebut
relizable value)
diskon yang
diharapkan dibayar)
5.
Present value of
di mana aset
untuk menghilangkan
diharapkan akan
kewajiban dalam
dikonversi karena
proses kegiatan
kegiatan usaha
dikurangi nilai
diperlukan untuk
membuat
diperlukan untuk
pembayaran
mendapatkan arus
tersebut.
masuk tersebut.
Tingkat diskonto:
5.1 Historical rate
5.2 Current rate
Tingkat diskonto:
5.1 Historical rate
5.2 Current rate
5.3 Other rate
(contoh: rata-rata
(contoh: rata-rata
tingkat yang
tingkat yang
diharapkan atau
tingkat pinjaman
tambahan)
capital)
Laporan keuangan diartikulasikan, oleh definisi, dinyatakan dalam laba bersih pada
suatu periode, dikurangi pembagian ke pemilik, dimasukkan ke neraca sebagai perubahan
modal pemilik. Hal ini membuat neraca menjadi seimbang. Pendekatan lainnya untuk
mengukur laba bersih adalah dengan membandingkan pendapatan dan beban.
Tidak ada tempat di laporan laba rugi untuk kerugian kontinjensi yang mungkin diderita
di kemudian hari. Kemungkinan kerugian di kemudian hari tidak harus diakui dalam
menentukan laba bersih sampai kerugian terjadi, sesuai dengan FASBs SFAS No 5, accounting
for contingencies, diterbitkan maret 1975.
Bahkan jika diekstrapolasi ke masa depan akan tetap miskin untuk menjadi
Chapter 7
Measuring Profit in an Age of Inflation: Alternative Accounting Models
A Variety of Income Concepts
Variasi dalam konsep pendapatan berfokus pada konsep laba dan pendapatan yang
komprehensif, istilah yang diperkenalkan dalam elemen Concepts Statement No. 3. Tidak satu
pun dari kedua konsep yang identik ini sama dengan ketentuan yang berlaku umum untuk
konsep laba bersih. Perbedaannya terletak pada dimasukkannya laba bersih dan eksklusi dari
pengaruh pendapatan kumulatif yang disesuaikan terhadap penyesuaian akuntansi yang
berkaitan dengan periode masa lalu. Contohnya seperti penyesuaian yang merupakan salah
satu dari perubahan dalam prinsip akuntansi, misalnya, perubahan dalam metode harga
persediaan atau akuntansi untuk kontrak kontruksi jangka panjang.
Dalam Concepts Statement No. 3, pendapatan komprehensif merupakan perubahan
ekuitas (equity) dari suatu entitas selama periode tertentu dari transaksi dan peristiwa lain
dan keadaan dari sumber non pemilik. Pendapatan komprehensif mencakup perubahan
ekuitas selama periode tertentu kecuali yang dihasilkan dari investasi oleh pemilik dan
distribusi kepada pemilik. Hal tersebut mencakup semua perubahan ekuitas yang diakui dan
tidak termasuk perubahan ekuitas, bahkan jika diketahui ada, yang tidak diakui untuk tujuan
akuntansi, karena ketidakpastian atau kesulitan pengukuran atau karena atribut yang dipilih
untuk pengukuran tidak termasuk. Contohnya seperti penentuan terhadap keuntungan yang
belum direalisasi (unrealized holding gains), yang masuk ke dalam ekuitas pemilik dalam
model akuntansi berdasarkan harga saat ini tetapi tidak dalam model berdasarkan harga
perolehan.
Hal tersebut bukan merupakan pilihan atribut yang menentukan sifat dari pendapatan
komprehensif, melainkan sebuah pandangan seseorang tentang sifat dari pendapatan
komprehensif. Meskipun konsep pendapatan mengakui sejumlah besar varian, varian
umumnya berada dalam dua kategori yaitu activity profit dan change in owners equity.
Korepondensi yang pertama sesuai dengan laba akuntansi atau laba seperti saat diukur.
Korespondensi yang kedua sesuai dengan pendapatan komprehensif, didefinisikan secara
luas. Laba akuntansi merupakan hasil dari kegiatan periode tertentu, sedangkan pendapatan
komprehensif merupakan perubahan bersih selama periode tertentu.
Components of Income
Analis
keuangan
sangat
menyadari
bahwa
mengetahui
tentang
bagian-bagian
komponen dari pendapatan perusahaan untuk periode tertentu mungkin lebih penting
daripada mengetahui angka keseluruhan yang ditampilkan pada "the bottom line" untuk itu
diperlukan pengetahuan tentang komposisi dari keseluruhan yang membuat penilaian
tentang "quality of earnings" yang mungkin terjadi.
FASB mendefinisikan unsur-unsur laporan keuangan dalam SFAC No. 3 yaitu dengan
membedakan antara pendapatan dan beban di satu sisi dan keuntungan dan kerugian di sisi
lain. Perbedaannya adalah pendapatan dan beban yang meningkat merupakan penurunan
aktiva bersih dari entitas operasi besar atau pusat yang sedang berlangsung, sedangkan
keuntungan dan kerugian timbul dari transaksi peripheral dan incidental dan dari semua
transaksi lainnya dan peristiwa lain serta keadaan yang mempengaruhi entitas selama
periode tertentu.
Bagi sebagian besar bisnis, keuntungan dan kerugian atas penjualan dari perusahaan
kendaraan bermotor bersifat incidental. Transaksi surat berharga adalah incidental untuk
bisnis manufaktur dan bisnis pusat untuk investment banker. Jadi, pendapatan untuk satu
perusahaan adalah keuntungan yang lain. Generalisasi dapat diberikan, dan jika dilanjutkan
akan membantu pengguna laporan keuangan untuk mengukur quality of income yang lebih
baik. Selain perbedaan antara hasil kegiatan central dan incidental, perbedaan lain, pada
kenyataannya, sudah dibutuhkan oleh standar akuntansi yang ada. Dengan demikian, SFAS
No. 14 memerlukan pelaporan hasil oleh segmen bisnis perusahaan publik. Masing-masing
item secara terpisah dilaporkan diakui sebagai bagian dari pendapatan.
Sebagian besar komponen dari pendapatan komprehensif tidak berbeda, model
akuntansi biaya saat ini dari komponen laba bersih akuntansi yang akan dilaporkan terpisah
berdasarkan GAAP, namun pengukurannya akan menjadi berbeda. Menggunakan model biaya
saat ini, sebagian besar pendapatan dari operasi pusat yang berkelanjutan akan terdiri dari
laba usaha saat ini yang diukur pada tanggal penjualan. Keputusan harus menjadi kriteria
utama untuk menilai apakah komponen terpisah dari pendapatan komprehensif harus diakui,
seperti untuk penilaian akuntansi lainnya.
Financial Capital Maintenance
Konsep pendapatan dapat dibuat digunakan dengan beberapa penyederhanaan,
meskipun tidak harus seperti yang tercantum dalam GAAP. Serta selepas, bukannya
didefinisikan dalam hal arus kas masa depan atau daya beli, atau dalam bentuk nilai-nilai
kapitalisasi seperti arus masa depan, dapat didefinisikan dalam hal nilai aktiva bersih suatu
perusahaan. Hal ini adalah konsep pemeliharaan modal keuangan, tetapi yang paling banyak
dipegang oleh tidak berarti satu-satunya pandangan dari apa yang harus dimaksud dengan
menjaga keutuhan modal. Jika aktiva bersih meliputi goodwill, maka nilai aktiva bersih
perusahaan akan sama dengan nilai pasar perusahaan. Tetapi semua masalah dalam
Resume Kebijakan Standard Akuntansi
mengevaluasi masa depan yang tidak pasti harus dihadapi. Hal ini dapat dihindari hanya
dengan tidak memasukkan nilai aset tak berwujud dan dengan membatasi proses penilaian
terhadap nilai bersih aset berwujud. Jika itu dilakukan, untuk menjaga modal secara utuh itu
akan cukup untuk mempertahankan nilai bersih aset berwujud milik perusahaan.
Dalam periode inflasi, mempertahankan modal secara utuh dalam bentuk uang dengan
mempertahankan sejumlah dolar secara konstan akan berada jauh dari mempertahankan
modal secara nyata, yaitu, dalam hal daya beli dari modal tersebut. Dengan demikian,
pemeliharaan modal keuangan melibatkan pilihan tidak hanya dari atribut yang akan
digunakan dalam mengukur kekayaan tetapi juga dari unit pengukuran, nominal atau
sebenarnya, yang akan digunakan.
Financial Capital Maintenance and the Choice of an Accounting Model
Konsep pemeliharaan financial capital memperhitungkan semua perubahan yang
terjadi pada aktiva bersih perusahaan dalam satu periode. Semua perubahan tersebut harus
masuk ke dalam ukuran kinerja perusahaan, dimana terdapat perubahan yang belum
direalisasikan pada nilai sumberdaya anatara tanggal akusisi dan tanggal akuntansi.
Beberapa standar baru-baru ini telah menunjukkan kesiapan yang lebih untuk
mengenali nilai-nilai saat ini daripada sebelumnya, informasi tambahan yang ada disebutkan
oleh PSAK no 33 untuk mencerminkan pengaruh
historical cost yang mendapatkan banyak krtitik, tetap menjadi dasar GAAP akuntansi. Dalam
periode inflasi yang tinggi, tekanan untuk perubahan juga akan mengikuti kenaikan. Ketika
inflasi menurun, ketidakpuasan terhadap biaya historis juga ikut menurun. Karakteristik yang
penting dari Historical Cost Accounting (HCA) adalah bahwa sekali dicatat, nilai buku dari aset
tidak akan berubah, walaupun akan terjadi perubahan harga pada pasar luar, kecuali untuk
menghitung penyusutan akuntansi yang merupakan proses pengalokasian biaya aset selama
usia manfaatnya. Biaya histooris aset menjadi hasil sejarah ketika berbicara tentang
kewajiban. Pergerakan harga indeks juga akan bergantung pada biaya historis, karena harga
indeks juga bergantung pada pemilihan barang atau jasa yang akandimasukkandalam indeks.
Model akuntansi yang berbeda telah diturunkan untuk mengenali kedua jenis
perubahan harga, secara terpisah dan bersama-sama. Masing-masing model merupakan
pilihan kombinasi tertentu dari atribut yang akan diukur dan unit pengukuran. Pilihan unit
pengukuran relatif sederhana. Contohnya nominal dolar adalah dolar yang akan diterima dan
yang akan digunakan untuk membayarkan transaksi keluar setiap harinya, dan barang dan
akan menentukan jumlah dollar yang bervariasi sesuai dengan untuk apa dollartersebut
digunakan.
Terdapat lima atribut aset,yaitu: historical cost, current cost,current exit value,
expected exit value, dan present value of expected cash flows.
akuntan akademis dan akuntan dalam dunia praktek akan lebih memilih model akuntansi
berdasarkan exit values. Current cost sama dengan current replacement cost dari aset yang
dalam dimiliki hal bahwa keduanya dikoreksi sesuai dengan nilai tiap perubahan yang berasal
dari keuntungan dan kerugian operasi. Sedangkan perbedaannya adalah pengukuran current
Resume Kebijakan Standard Akuntansi
cost berfokus pada jasa potensial yang ada pada aset yang dimiliki perusahaan, dimana pada
current replacement cost bisa saja merupakan pengukuran dari aset yang lain, yang tersedia
untuk digunakan di tempat aset yang dimiliki. Nilai current cost akan lebih kecil daripada
current replacement cost apabila potensi jasa dari aset yang dimiliki lebih kecil dari potensi
jasa dari aset penggantinya. Hal ini terjadi pada kondisi dimana aset yang dimiliki memiliki
biaya produksi yang lebih tinggi atau memproduksi barang dengan kualitas yang lebih
rendah. Dalam kondisi lain Nilai current cost akan lebih kecil daripada current reproduction
cost apabila aset bekas yang tersedia untuk pembelian tidak tersedia dan pembandingan
dengan aset identik yang baru akan menjadi tidak sebanding dikarenakan aset yang dimiliki
telah usang menurut perspektif perusahaan.
Kritik
diarahkan
kepada
pandangan
curent
cost
dimana
pada
curent
cost
tidak
mempertimbangkan faktor keusangan suatu aset. Akan tetapi dalam prakteknya curent cost
seringkali
merupakan
pilihan
yang
tepat,
sebab
pengurangan
yang
dibuat
karena
inferioritasan suatu aset bila dibandingkan dengan replacement costnya seringkali dibesarbesarkan.
Kemudian dapat dibuat matriks sebagai berikut :
Attribute
Historical Cost
Unit of Measurement
Nominal Dollars
Constant Dollars
Historical Cost Accounting Constant
Purchasing
Current Cost
(HCA)
Current Cost Accounting
Accounting (CPPA)
Current Cost Constant Purchasing
(CCA)
Power Accounting
Power
HPP disesuaikan sehingga tiap komponen (persediaan awal, pembelian, dan persediaan
penutup) diekpresikan dalam dolar yang setara dengan kekuatan pembelian tahun
dasar, atau suatu tanggal lain yang dipilih untuk tujuan stabilisasi.
Biaya Depresiasi pada aset tetap dihitung ulang dalam dolar sebagaimana tanggal
terjadi kelebihan nilai aset terhadap biayanya dalam unit daya belinya. Jadi real gain adalah
kelebihan dari hasil penjualan terhadap nilai yang dibutuhkan untuk memulihkan biaya
originalnya. CCA menilai HPP dan menetapkannya pada tanggal penjualan, sehingga tidak
ada asumsi arus biaya yang harus dibuat. Hal ini terjadi karena CCA mengakui unrealized
holding gain pada persediaan.
CCA dalam bentuk murninya tidak memperhatikan perubahan nilai dari uang.
Keuntungan pada aset dibentuk apabila terjadi kelebihan nilai aset terhadap biayanya dalam
unit daya belinya. Jadi real gain adalah kelebihan dari hasil penjualan terhadap nilai yang
dibutuhkan untuk memulihkan biaya originalnya. Pada aktiva tetap CCA menyajikannya
sebesar current cost pada neraca, kemudian biaya penyusutan dihitung sebagai bagain
proporsional dari biaya tersebut. Kelebihan dari penyusutan current cost dibandingkan
dengan biaya penyusutan historis adalah merupakan bagian yang direalisasi dari gain yang
diacrue dari menahan aset tetap sementara nilai current costnya meningkat. Dan apabila
current cost terus meningkat maka biaya penyusutan berdasarkan current cost juga akan
meningkat tiap tahunnya.
Pada aktiva tetap CCA menyajikannya sebesar current cost pada neraca, kemudian
biaya penyusutan dihitung sebagai bagain proporsional dari biaya tersebut. Kelebihan dari
penyusutan current cost dibandingkan dengan biaya penyusutan historis adalah merupakan
bagian yang direalisasi dari gain yang diacrue dari menahan aset tetap sementara nilai
current costnya meningkat. Dan apabila current cost terus meningkat maka biaya penyusutan
berdasarkan current cost juga akan meningkat btiap tahunnya.
Capital Maintenance Under CCA
Dengan pandangan ini maka laba usaha adalah kelebihan dari pendapatan yang
diusahakan, dibandingkan dengan current cost dari aset yang digunakan untuk usaha
tersebut, dan nilai inilah yang tersedia untuk distribusi kepada pemilik. Gain karena menahan
aset selama periode inflasi harus ditahan di dalam bisnis dan ditambahkan pada modal,
hanya dengan demikian maka modal yang cukup akan tersedia, pada harga yang telah
ditingkatkan untuk menggantikan aset yang digunakan.
Pendekatan entitas terhadap pengukuran laba lebih menurut sudut pandang manajer
daripada pemilik. Dari sudut pandang pemilik jika lebih banyak modal dibutuhkan untuk
memelihara suatu volume tertentu dari aset pada harga yang lebih tinggi daripada yang
sebelumnya dibutuhkan pada harga yang lebih rendah, maka permintaan untuk peningkatan
Resume Kebijakan Standard Akuntansi
modal, setelah mempertimbangkan semua perubahan pada tingkat harga adalah sebesar
investasi baru, sebagaimana jika dibutuhkan oleh beberapa kemajuan teknologi pada aset
yang digunakan.
Current Cost Constant Purchasing Power Accounting
Model CCCPPA menilai asset dan kewajiban berdasarkan currentcost, seperti CCA,
tetapi ada perberbedaan dari CCA dalam satu hal penting. Pada nonmonetary aset, holding
gains diakui hanya sejauh real holding gains, yaitu hanya sejauh bahwa nilai asset melebihi
apa diperlukan untuk mempertahankan daya beli (bukan hanya nominal dolar) yang
diinvestasikan dalam aset pada neraca data (atau tanggal penjualan aset, jika itu telah telah
diberhentikan). Dalam kasus holding losses, real losses akan melebihi kerugian nominal jika
tingkat harga umum telah meningkat selama holding period. Jika Holding gains net of inflation
lebih kecil dari nominal keuntungan jika harga secara umum telah meningkat, dan holding
losses net of inflation lebih besar dari pada kerugian nominal. Aset dan kewajiban dinilai pada
current cost. Aset non moneter holding gain diakui hanya sejauh ketika terdapat ada real
holding gain, yaitu ketika nilai dari suatu aset melebihi apa yang dibutuhkan untuk
memelihara daya beli (bukan hanya nominal dolarnya) yang diinvestasikan di dalam aset
pada tanggal neraca, atau pada tanggal penjualan, jika aset tersebut telah terjual.
Pada item nonmonetary CCCPPA mengakuiholding gains or losses, net of inflation. A
purchasing power gains or losses, net of inflationTidak ada perubahan pada holding gain or
loss dalam monetary item, untuk nominal dollars yang disajikan tidak akan berubah meskipun
ada perubahan pada level harga.Tetapi ketikat ingkat harga naik, maka akan kehilangan daya
beli. Jadi, ketika tingkat harga naik, adaz ero gross holding gain, dikurangkan dengan
purchasing power loss (to the owner) dalam kasus kasatau ditambah plus a purchasing power
gain (to debtor) dalam kasus of liability. Holding gains or losses net of inflation pada dasarnya
sama yaitu untuk item nonmonetary.
Untuk mengukur pendapatan, berkaitan dengan konsep ini of capital maintenance yang
termasuk purchasing power gains and losses dalam monetary items and holding gains net of
inflation. Alasan yang rational perlakuan ini
diukur yang berkaitan dengan "lebih baik-offness" dalam kenyataannya berguna untuk
meningkatan komando atas barang dan layanan oleh para pemilik perusahaan.
Examples: the beginning of a period enterprise holds cash $100 and a marketable asset at
cost $400 and no liabilities. During the period, the specific price of the asset increase 25%
and 10% for the general price level. No transaction during the period.
At the end period, the enterprise holds $100 in cash and another asset worth $500-its total
financial capital, in nominal dollars is $600. Its capital at the beginning was $500 in nominal
dollars; to maintain capital in real terms it should grow by 10% to $550. That $50 is what we
call current cost comprehensive income.
Resume Kebijakan Standard Akuntansi
Neraca perusahaan ini pada akhir periode dinyatakan dalam dolar akhir tahun di bawah
CCCPPA akan muncul sebagai berikut:
Dichotomization of Income
Banyak yang berpendapat bahwa pemisahan ini adalah sia sia karena aset tidak dapat
digunakan tanpa ditahan oleh entitas dan karenanya holding gains and losses tidak dapat
dipisahkan dari laba atau rugi usaha. Walaupun dapat dicatat terdapat aset yang dapat
digunakan tanpa dimiliki melalui leasing, sehingga pemasahan laba seperti ini mungkin dapat
berguna untuk pengambilan keputusan apakah perusahaan akan membeli atau akan
menyewa suatu aset.
Tidak ada kesepakatan yang universal mengenai kegunaan dari dichotomizing
operating profit dan holding gains, terlepas dari Apakah historical cost atau current exchange
price yang saat ini sedang digunakan. Sangat penting untuk mengenali bahwa manfaat
current price model tidak bergantung pada pemisahan operating profits and holding gains.
Prakash dan Sunder membuat hal ini menjadi jelas, yaitu:
Baik Definisi maupun pelaksanaan akuntansi dari current value accounting mewajibkan
bahwa income didiskotomisasikan. Sebaliknya, dikotomi pendapatan ini bukan merupakan
sesuatu yang unik untuk current valuation; Historical cost income juga akan dibagi menjadi
dua komponen yaitu current operating profits and realized holding gain. Dengan demikian,
dichotomization pendapatan ke COP dan HG bukanlah suatu masalah penilaian.
Dikotomi yang digunakan dalam mempersiapkan laporan keuangan tidaklah bebas
biaya dan tidak boleh dilakukan jika tidak berguna. Meskipun dikotomi tidak penting untuk
penentuan
current
cost
comprehensive
income
(including
holding
gains),
dan
itu
aset. Value to the business sering disebut dengan " deprival value " karena itu dapat dinilai
oleh asumsi bahwa perusahaan telah kehilangan penggunaan asset dan bertanya berapa
banyak perusahaan perlu membayar untuk kompensasi kerugian.
Dari definisi sebelumnya jelas bahwa value to the business umumnya sama dengan
biaya penggantian asset jika bisnis kehilangan dari penggunaannya (its current cost), tetapi
jika asset kurang bernilai untuk bisnis maka ada biaya untuk menggantikannya, maka
penggantian tidak akan terjadi. Meskipun telah nyaman untuk berbicara di sini tentang model
biaya saat ini, itu akan menjadi lebih benar (tapi sedikit janggal) untuk merujuk kepada
mereka sebagai value-to-the-business models.
Nilai Terhadap Bisnis
Logika pada pengukuran pada nilai dari bisnis adalah bahwa pengukuran dari aset
haruslah bergantung pada keadaan dari perusahaan. Current cost adalah alat ukur yang
pantas apabila pembelian dari aset akan bernilai sementara pada situasi saat ini, jika nilai dari
kemampuan menghasilkan dari aset sekurang kurangnya sama dengan current cost. Pada
beberapa kasus pembelian saat ini dari aset tidak akan bernilai dan curent cost akan
overstate terhadap nilai dari aset. Jika aset akan dijual nilainya bagi bisnis dibatasi pada net
realizable value. Jika aset tidak akan dijual nilai yang digunakan akan menjadi alat ukur yang
tepat dari aset. Nilai terhadap bisnis adalah nilai dari aset yang sudah digunakan oleh
perusahaan, dan mengasumsikan berapa nilai yang dapat dikompensasikan atas penggunaan
aset tersebut.
Kebijakan akuntansi berhubungan dengan akuntan mengenai cara untuk mengukur
keuntungan. Sayangnya terminology membingungkan dalam hal ini dan hal yang mudah
adalah
untuk
mengadopsi
penggunaan
FASB,
earning
and
comprehensive
income.
Penghasilan diukur sesuai dengan GAAP. Hal ini mencerminkan hasil transaksi yang
diselesaikan di suatu perusahaan untuk jangka waktu. Comprehensive income, dalam istilah
yang lebih luas, juga akan mencakup owners equity for nonowner. Kebanyakan perubahan
unrealized value dikeluarkan, sehingga comprehensive income, seperti yang dipahami oleh
Dewan, sedikit berbeda dengan earnings.
Beberapa alternative transaksi untuk GAAP yang berbasis model biaya historis tersedia,
yang beberapa di antaranya telah didiskusikan. Daya beli konstan dalam Akuntansi (CPPA)
mempertahankan biaya historis sebagai atribut yang dapat diukur namun diukur dalam
satuan purchasing power yang konstan. Current cost accounting (CCA) mengukur biaya saat
ini, bukan biaya historis, cost, tapi mempertahankan nominal dolar sebagai unit pengukuran.
Dua metode ini digabungkan dalam current cost constant purchasing power accounting
(CCCPPA), yang mengukur atribut current cost dalam satuan purchasing power yang konstan.
Konsep dari capital maintenance berkorespondensi dengan model akuntansi yang berbeda,
tapi hanya CCCPPA yang menyediakan pengukuran pendapatan yang tampaknya benar-benar
mencerminkan kenaikan lebih dari dan di atas untuk mempertahankan keadaan nyata welloffness.
Resume Kebijakan Standard Akuntansi
CHAPTER 10
ACCOUNTING POLICY IN AN EFFICIENT MARKET
Pencarian
apapun
atas
kriteria
kebijakan
akuntansi
yang
dirumuskan
harus
memperhitungkan seberapa jauh pasar modal itu efisien dalam penggunaan informasinya.
Terdapat tiga bentuk klasifikasi dari efisiensi pasar menurut Fama yang digunakan secara
luas, antara lain bentuk lemah, semi kuat, dan kuat. Bukti empiris yang sejauh ini telah
dikemukakan cenderung mendukung hipotesis bahwa pasar modal di Amerika cenderung
berbentuk efisien dalam tingkat semi-kuat. Artinya, informasi yang membentuk harga di pasar
masih didominasi oleh informasi historis dan informasi publik, walaupun dalam banyak hal
masih belum dapat dikatakan pasti. Dan sekarang terdapat kesepakatan umum bahwa EMH
valid dalam bentuk semi-kuat untuk bagian utama dari pasar modal di ekonomi yang sangat
maju seperti Amerika.
10.1 Penelitian Pasar Efisien dan Signifikansi Informasi Akuntansi
Telah banyak dilakukan penelitian-penelitian lebih lanjut mengenai pasar efisien dan
konten
informasi
akuntansi.
Penelitian-penelitian
tersebut
berkonsentrasi
pada
ketergantungan statistic atas harga terhadap informasi akuntansi yang berkaitan dengan
earnings, perubahan dalam earnings, komponen-komponen earnings, dan cash flow.
Penelitian tersebut juga berkonsentrasi pada efek (maupun nonefek) dari perusabahan
Resume Kebijakan Standard Akuntansi
bagaimana earnings diukur dan dengan konten informasi dari tambahan informasi lainnya di
mana semuanya sudah banyak diteliti namun tetap diteliti lebih lanjut. Penelitian-penelitian
yang terkenal antara lain penelitian Abdel Khalik dan Ajinkya (1981), Beaver (1981), Benston
(1981), Griffin (1982), dan Kaplan (1978). Berikut merupakan beberapa rangkuman
kesimpulan prinsip yang dapat digambarkan dari pekerjaan ini:
1
Beberapa studi (Foster 1973; Patell 1976; Gonedes, Dopuch, and Penman 1976) telah
menemukan bahwa earnings forecast
Selama informasi yang relevan diungkapkan, dampaknya pada harga saham tampaknya
terlepas dari apakah hal tersebut mempengaruhi laba yang ditampilkan dalam laporan
keuangan. Sebagai contoh, sesuai dengan Foster (1977), non pengakuan dari unrealized
gains and losses pada surat berharga diabaikan oleh pasar dalam menilai saham
perusahaan asuransi.
Signifikansi atas informasi mengenai posisi keuangan tampaknya tidak tergantung pada
apakah hal tersebut diungkapkan di laporan keuangan atau lainnya, selama hal tersebut
dilaporkan. SFAS No. 13 FSAB menyatakan untuk kapitalisasi sewa tertentu pada neraca,
telah
dikeluarkan
pada
November
1976.
Kapitalisasi
sewa
dimunculkan
untuk
menghasilkan reaksi pasar yang tidak signifikan (Martin, Anderson, dan Keown, 1979).
Tidak semua studi mengenai pasar efisien memperoleh kesimpulan yang sama.
Mungkin saja akan ada pengembangan penemuan kembali dari metode penelitian selanjutnya
yang akan mengubah beberapa kesimpulan. Satu kesimpulan yang diperdebatkan oleh para
investor dan analis adalah dugaan ketidakmungkinan untuk mendapatkan abnormal gains
dengan mengidentifikasi saham undervalued (kecuali melalui kepemilikan informasi yang
tidak bisa didapat secara public). Hal ini mengikuti asersi bahwa seluruh informasi yang
terdapat di public dengan cepat direfleksikan pada harga saham.
10.2 Signifikansi EMH: Beberapa Keterbatasan
Sebelum mempertimbangkan implikasi EMH terhadap kebijakan akuntansi, ada
beberapa hal penting yang perlu dicatat mengenai beberapa keterbatasan EMH. Pertama,
selama pasar yang menggunakan informasi secara efisien akan mengalokasikan sumber daya
lebih efisien daripada yang tidak. Efisiensi informasi tidak dapaat memastikan efisiensi
alokasi. Kedua, efisiensi pada EMH bukan merupakan suatu keharusan untuk menonjolkan
seluruh pasar dalam setiap tempat dan setiap waktu. Di beberapa ekonomi rendah, modal
pasar tidak secara khusus efisien. Ketiga, meskipun dalam suatu ekonomi yang sangat maju
seperti Amerika, pasar efisien terbatas untuk perusahaan dagang public yang kinerjanya
ditelusuri oleh analis, dan pemenuhan mereka lebih sedikit dibanding total keseluruhan.
10.3 Implikasi EMH bagi Pengaturan Standar Akuntansi
Hipotesis Pasar Efisien memiliki implikasi tertentu untuk kebijakan akuntansi. Dan
implikasi tersebut harus dikenali terlebih dahulu sebelum kita melanjutkan pemeriksaan
kriteria yang harus memandu mereka yang membuat kebijakan.
Pertama,
apa
yang
diungkapkan
jauh
lebih
penting
daripada
bagaimana
pengungkapannya. Informasi yang pasar efisien proses dan menampung ke dalam harga
dapat datang darimana saja. Hal tersebut tidak perlu datang dari laporan keuangan. Meskipun
demikian, laporan keuangan terutama yang telah diaudit, memiliki aura reliabilitas yang akan
menempatkan beberapa users untuk menyertakan lebih berat kepada laporan keuangan
daripada informasi dari sumber lain. Biaya pemrosesan informasi bagi users mungkin juga
bisa menjadi lebih rendah jika informasi tersebut dijasikan di laporan keuangan.
Kedua, tidak semua pertanyaan yang penting bagi akuntan dan bagi beberapa yang
menyiapkan laporan keuangan dan perusahaannya, merupakan pertanyaan yang penting
bagi pasar. Sebagai contoh, pasar tidak memerlukan pertanyaan mengenai metode apa yang
harus digunakan untuk suatu pengukuran tertentu. Contoh lain adalah pertanyaan mengenai
bagaimana cara mengungkapkan informasi tidaklah penting bagi pasar (investor), karena
pertanyaan yang penting bagi mereka adalah apa yang diungkapkan. Oleh karena itu,
menampilkan timbunan data kepada investor dan pengguna laporan keuangan di mana
mereka dipersilahkan untuk memilih apa saja yang mereka butuhkan Nampak sebagai suatu
alternatif yang dapat diterima.
Selanjutnya muncul pertanyaan-pertanyaan mengenai costs and benefits. Beaver
berkonsentrasi pada kerugian informasi ketika data dikumpulkan. Tetapi tentu saja aka nada
gain dari pengumpulan tersebut. Pasti untuk menampilkan timbunan data tadi memerlukan
biaya apalagi dapat menimbulkan kerugian. Karena tidak semua data yang dikeluarkan dapat
memuaskan setiap individu secara bersamaan.
Sejumlah besar penelitian EMH hanya memperhatikan pada behavior of earnings
numbers dan hubungan antara earnings dan harga. Dan terdapat kesepakatan umum bahwa
earnings numbers memiliki konten informasi. Bebebrapa studi EMH juga telah menyimpulkan
bahwa harga berhubungan lebih dekat dengan angka historical cost earnings daripada
dengan ukuran kinerja lainnya seperti cash flow atau replacement cost berdasarkan income
numbers. Kita harus kembali kepada point ini segera.
relevansi
terhadap
pilihan-pilihan
tersebut,
akan
tetapi
beberapa
penelitian
menunjukkan bahwa tidak ada hubungan secara langsung. Meskipun penelitian empiris dapat
membantu pengaturan standar dan sudah melakukannya, akan tetapi tidak bisa membawa
kita ke satu set standar karena adanya empirisme prihatin yang ada. Hakansson menyatakan
Resume Kebijakan Standard Akuntansi
Studi empiris hanya dapat menghasilkan pengetahuan deskriptif. Keinginan, dalam arti
kebijakan publik adalah proposisi ketat logis dan hanya dapat dievaluasi dalam model
normatif dengan asumsi set lengkap termasuk kriteria mengemukakan kebaikan. Penelitian
empiris dapat menyoroti bagaimana keputusan saat ini dibuat dan informasi apa yang
digunakan untuk membuat mereka. dapat menyoroti dampak dari standar akuntansi terhadap
perilaku bisnis dan karena itu implikasinya pada efek kemungkinan pada perilaku standar
yang memiliki belum dikeluarkan. Dapat memberikan informasi tentang pendapat yang
berbagai kelompok kepentingan tentang standar aktual atau potensial. Tapi semua ini adalah
informasi tentang asumsi yang mungkin didasarkan standar. Untuk mendapatkan asumsi
standar, seseorang harus membuat penilaian normative mengenai keputusan tentang jenis
akuntansi yang diinginkan. Karena hal tersebut penting untuk setiap pertimbangan hubungan
politik dengan akuntansi.
Ada banyak dukungan mengenai pandangan bahwa penelitian empiris dapat membawa
kita hanya sejauh ini. Berikut ini adalah dua pendapat lebih lanjut pada subjek:
It is not true .... that these (empirical) studies can be used to determine the most
preferred accounting alternative, i.e the one whose use leads to the highest association with
stock price changes. .... Preferences for alternatives information systems ultimately require
an analysis of social welfare considerations which cannot be decided merely by stock price
associations. On a practical basis, accountants attempting to generate measures that have
maximum association with market prices would eventually be driven to define accounting
income as the change in market value over the period.
With our present state of technology in accounting research, there is no research
method that will identify the most desirable accounting policy alternative. Nor is there any
great likelihood that such a method will emerge, given the social choice dimension of
accounting policy making.
Pendapat tersebut berarti bahwa:
Tidak benar bahwa empiris studi dapat digunakan untuk menentukan alternatif
akuntansi yang paling disukai, yaitu satu yang penggunaannya mengarah ke asosiasi tertinggi
dengan perubahan harga saham. Preferensi untuk sistem informasi alternatif akhirnya
memerlukan analisis pertimbangan kesejahteraan sosial yang tidak dapat diputuskan hanya
dengan asosiasi harga saham. Secara praktis, akuntan berusaha untuk menghasilkan
langkah-langkah yang memiliki hubungan maksimum dengan harga pasar yang pada akhirnya
akan didorong untuk menentukan laba akuntansi sebagai perubahan nilai pasar selama
periode tersebut. Dengan adanya teknologi dalam penelitian akuntansi, tidak ada metode
penelitian yang akan mengidentifikasi alternatif kebijakan akuntansi yang paling diinginkan.
Akan ada kemungkinan untuk berbicara mengenai standar yang ditetapkan secara
empiris yaitu berdasarkan bukti yang bersifat anekdot atau melalui metode survei, apakah
praktek saat ini mengenai adanya permasalahan dalam akuntansi dari badan penetapan
standar. Beberapa praktik berbeda yang ditemukan dalam penggunaan saat ini mayoritas
yang akan dipilih adalah untuk persetujuan. Sebuah prinsip atau praktek akan dinyatakan
sebagai benar karena itu berlaku umum. Zeff mengutip sebuah pendapat pada tahun 1950
Resume Kebijakan Standard Akuntansi
pada laporan Canadian Institute of Chartered Accountants Akuntansi dan Komite Audit
Penelitian yang sesuai dengan pandangan ini:
It is inevitable, and on reflection it is obviously desirable, that bulletins in this series will
contain little that is new to the members of the profession. It would, in fact, be deplorable if
the bulletins did contain such surprises, for what the committee is attempting in this series is
to set out what it believes to be those principles or procedures which are generally accepted
by the profession.
The value of the bulletins, if they are generally accepted by members of the professions,
lies in the fact that the profesion itself and not someone else saying what may be considered
to be good accounting practice in Canada.
Pendapat tersebut berarti bahwa:
Tidak dapat dipungkiri bahwa refleksi itu jelas diinginkan, bahwa buletin dalam seri ini
akan berisi sedikit yang baru bagi para anggota profesi. Pada kenyataannya akan menjadi
menyedihkan jika buletin itu mengandung kejutan seperti itu, untuk apa panitia berupaya
dalam seri ini dalam mengatur apa yang dianggap prinsip atau prosedur yang berlaku umum
oleh profesi. Nilai dari bulletin ini adalah jika mereka berlaku umum oleh anggota profesi,
terletak pada kenyataan bahwa profesi itu sendiri, bukan orang lain mengatakan apa yang
dapat dianggap sebagai praktik akuntansi yang baik di Kanada.
Sehingga perlu untuk mempertimbangkan bagaimana cara menetapkan standar
akuntansi. Salah satu mungkin berspekulasi berapa lama itu akan mengambil, dalam bidang
akuntansi manajemen, untuk menggantikan metode payback mengevaluasi proyek belanja
modal dengan metode discounted cash flow jika praktik akuntansi manajemen yang berlaku
umum telah tertanam kuat sebagai sebagai GAAP.
10.5 Pandangan Modifikasi Atas Asosiasi Antara Pergerakan Pasar dan Jumlah
Akuntansi
Untuk sementara waktu, ada dukungan untuk pandangan bahwa dari antara alternatif
akuntansi, salah satu yang mengakibatkan angka akuntansi (biasanya laba) yang paling erat
terkait dengan harga pasar harus dipilih. Tapi seperti pandangan yang dikutip sebelumnya
menunjukkan, peran yang lebih sederhana biasanya sekarang ditugaskan untuk temuan
empiris. beaver telah menunjukkan bahwa itu adalah salah untuk "sekedar mengetahui
metode apa yang paling sangat terkait dengan harga keamanan dan melaporkan metode
yang dalam laporan keuangan" karena biaya penyediaan informasi masuk ke pilihan metode.
Selain itu, metode yang digunakan tidak mungkin menunjukkan kaitan yang lebih tinggi
dengan harga keamanan yang satu sekarang digunakan, tetapi mungkin tidak diperlukan
untuk mengadopsi karena pasar sudah memperoleh informasi dengan biaya yang lebih
rendah dari sumber alternatif.
Namun, jika salah satu dari dua metode pelaporan alternatif tidak menunjukkan
hubungan yang lebih dekat dengan harga keamanan yang lain, yang dapat diambil sebagai
bukti bahwa metode yang lebih setia mewakili peristiwa dan kondisi ekonomi yang berkaitan
dengan perusahaan yang bersangkutan. Kesetiaan Representasi merupakan kriteria penting
Resume Kebijakan Standard Akuntansi
untuk menilai kebijakan akuntansi dan tingkat tinggi asosiasi pasar, hal lain dianggap sama,
bukti bahwa kriteria tersebut terpenuhi. Salah satu contoh dari hal ini telah diberikan, di
Dukes ini demontration (Dukes, 1976) bahwa pasar tampaknya ancaman pengeluaran
penelitian dan pengembangan sebagai aset, dalam persyaratan meskipun PSAK 2 bahwa
mereka dibebankan.
Salah satu keterbatasan serius ini perkiraan yang lebih sederhana dari kegunaan tes
asosiasi pasar adalah bahwa hal itu tidak dapat diterapkan pada metode yang belum
digunakan (kecuali informasi cukup tersedia untuk membuatnya mampu digunakan bahkan
berpikir itu berada di luar GAAP, seperti kapitalisasi R & D pengeluaran). Sebuah metode yang
dapat digunakan sebagai alternatif metode yang ada jika infomation sesuai yang diperoleh
oleh pengguna laporan keuangan tidak dapat diuji dengan tes asosiasi pasar tidak adanya
informasi tersebut. Metode potensial tidak dapat diimplementasikan dan karena itu tidak
dapat diuji.
10.6 Kriteria Nilai Prediksi
Bantalan kemiripan dengan kriteria asosiasi pasar tetapi berbeda dari itu adalah
kriteria nilai prediksi. Meskipun kekuatan prediksi dari pengukuran akuntansi telah diuji
sebelum 1968, sebuah artikel oleh Beaver, Kennelly dan Voss yang berisi proposal pertama
bahwa kemampuan prediktif digunakan sebagai kriteria untuk memilih di antara alternatif
pengukuran. Argumen mereka dikembangkan melalui proyek penelitian hipotetis untuk
mengevaluasi manfaat dari metode alternatif pelaporan sewa keuangan dalam hal prediksi
standar pinjaman. "Jika kapitalisasi sewa tidak memberikan ukuran 'lebih bermakna' utang
dan aset, maka rasio utang-aset yang termasuk nilai kapitalisasi sewa di komponennya
seharusnya prediktor yang lebih baik dari standar pinjaman dari rasio utang-aset yang
mengabaikan kapitalisasi. proyek penelitian hipotetis akan menggunakan tes klasifikasi
dikotomis, untuk mengklasifikasikan sampel perusahaan standar atau tidak standar, sematamata atas dasar rasio utang perusahaan-aset dihitung untuk setiap perusahaan di bawah
masing-masing dua perlakuan sewa. Klasifikasi prediktif kemudian dapat dibandingkan
dengan status standar aktual, untuk menentukan dari rasio utang-aset, dengan atau tanpa
kapitalisasi sewa, memberi persentase lebih rendah dari prediksi yang salah. perlakuan sewa
dengan tingkat keberhasilan yang lebih tinggi akan ragu-ragu akan dinilai lebih baik alternatif
pengukuran untuk memprediksi standar kredit.
Pilihan akuntansi yang diperiksa dalam artikel ini dan tes kemampuan prediktif untuk
yang hipotetis dikenakan, dipilih dengan baik untuk tujuan, untuk itu memungkinkan penulis
untuk mengekspos kekuatan dan kelemahan dari pendekatan secara jelas dan adil. Saat
mereka menunjukkan, properti logis dari dua metode alternatif adalah salah satu dasar
mengevaluasi mereka. Tapi jika kedua lulus tes itu, kita harus bertanya menangkap yang lebih
baik aspek yang relevan dari realitas. Daya prediksi relatif mereka, yang setelah semua
tujuan mengukur, dapat memberikan implikasi operasional dari a priori argumen sehingga
kontroversi pengukuran menjadi empiris dapat diuji sesuai dengan kriteria purposive.
Resume Kebijakan Standard Akuntansi
Tes kemampuan prediksi menimbulkan sejumlah masalah, yang sebagian besar terus
terang diakui oleh Beaver, Kennelly dan Vuss meskipun beberapa kritik diarahkan pada itu
didasarkan pada kesalahpahaman. Ini merupakan langkah maju yang penting berpotensi
dalam mencari kriteria, dan karena itu layak pemeriksaan lebih dekat.
Hal ini tidak benar, karena beberapa menegaskan, bahwa para pendukung tes
kemampuan
prediksi
membingungkan
akuntansi
dan
peramalan.
Apa
yang
mereka
mengklaim adalah bahwa salah satu metode akuntansi dapat memberikan masukan yang
lebih baik ke dalam model prediksi dari metode akuntansi alternatif tidak, dan ini akan
menghasilkan
prediksi
yang
lebih
baik.
Tidak
diragukan
lagi
ada
cara
alternatif
mempersiapkan grafik meteorologi, menunjukkan isoterm, isobar, arah angin, dan sebagainya
semua menunjukkan kondisi yang sebenarnya, bukan perkiraan-dan mungkin salah satu
metode ini (mempersiapkan grafik) akan memungkinkan peramal untuk menghasilkan
perkiraan cuaca lebih sukses daripada metode lainnya. Metode terbaik dari semua mungkin
untuk menggunakan foto satelit bukan grafik. Tak satu pun dari ini adalah perkiraan. Tentunya
akan masuk akal untuk menggunakan nilai prediksi sebagai dasar untuk memilih antara
charting atau metode fotografi.
Hal ini tidak diklaim untuk kriteria nilai prediksi bahwa ukuran akuntansi yang
mengarah ke prediksi terbaik harus menghasilkan keputusan yang terbaik, faktor-faktor lain
dapat masuk ke dalam keputusan. Misalnya, dalam situasi kredit macet, jika kembali cukup
tinggi dapat diperoleh pada pinjaman berisiko, tingkat tinggi default dapat diterima. Namun
demikian, dengan prediksi yang lebih baik, trade off dapat dibuat dengan pengetahuan yang
lebih baik tentang peluang, dengan demikian, ada kemungkinan bahwa keputusan yang lebih
baik akan mengikuti dari prediksi yang lebih baik. Tapi apa keputusan yang lebih baik tidak
dapat diketahui tanpa mengetahui banyak tentang hasil kemungkinan keputusan. Sebagai
contoh, salah satu langkah akuntansi alternatif mungkin lebih baik daripada yang lain untuk
memungkinkan pengambil keputusan untuk meminimalkan jumlah salah memprediksi default
mungkin jauh lebih sedikit daripada biaya salah memprediksi tidak standar. Dengan demikian,
memilih metode akuntansi yang mengarah ke prediksi terbaik adalah lebih dari sekedar
menghitung jumlah hasil yang benar.
Mereka yang tidak suka kriteria nilai prediksi menunjukkan bahwa banyak langkahlangkah akuntansi yang digunakan untuk tujuan non prediktif, misalnya, akuntabilitas dan
pelaporan tentang pendampingan. Tapi seperti yang kita telah mencatat, akuntansi ini adalah
keputusan yang berorientasi, meskipun keputusan yang harus dibuat kadang-kadang lebih
eksplisit dirumuskan daripada di lain waktu. Dengan demikian, nilai prediktif juga relevan
dengan tujuan kepengurusan akuntansi. Tapi dua pertimbangan jauh melemahkan daya tarik
nilai prediktif sebagai kriteria dalam dirinya sendiri.
Pertama harus diakui, sebagai kritikus tes nilai prediktif bersikeras dan para
pendukungnya telah sepakat, bahwa masukan akuntansi dan model prediktif bersama-sama
menyebabkan prediksi, sehingga nilai prediktif pengukuran akuntansi tidak dapat dievaluasi
tanpa beberapa asumsi tentang sifat model yang akan digunakan. Ini berarti bahwa jika bisnis
yang berbeda menggunakan model yang berbeda, mereka mungkin menyukai metode
Resume Kebijakan Standard Akuntansi
akuntansi yang berbeda. Bahkan, ini mungkin menjadi faktor penting yang menyebabkan
proliferasi metode akuntansi di mana standar atau peraturan lainnya mengizinkan mereka.
Kedua, kenyataan bahwa prediksi menghasilkan keputusan berarti bahwa tujuan te dari
prediksi akan sering mengubah hasil. Setelah meramalkan bahwa pelanggan atau peminjam
akan gagal, hal terbaik untuk dilakukan mungkin untuk mengambil tindakan untuk
memperkuat pelanggan atau peminjam sehingga tidak gagal. Setelah dimensi perilaku ini
diperkenalkan, kriteria nilai prediksi mulai terlihat hanya seperti salah satu segi dari kriteria
yang lebih luas dimana informasi akuntansi harus berguna untuk membuat keputusan.
Kegunaan, seperti yang telah kita menekankan, diperparah relevansi dan kehandalan dan
nilai prediksi tidak bahan yang paling tidak penting dari relevansi.
10.7 Simpulan
Sejauh
mana
penggunaan
informasi
dalam
pasar
modal
efisien
yang
harus
diperhitungkan oleh mereka yang membuat kebijakan akuntansi, terhadap reaksi informasi
baru yang memberitahu pembuat kebijakan apa yang dianggapnya penting dan apa yang
mengabaikan. Telah ada banyak penelitian empiris dalam hal ini, dan kesimpulan yang paling
penting yang bisa ditarik dari penelitian yang terakhir dalam bab ini.
Meskipun volume penelitian empiris yang mendukung hipotesis pasar efisien, ada
skeptisisme luas tentang hal itu dalam dunia bisnis. Tapi eksponen EMH terus skeptisisme ini
menjadi perlu untuk validitasnya. Ada juga kegunaan lain dari informasi akuntansi yang tidak
ada hubungannya secara langsung dengan pergerakan pasar.
Setelah implikasi EMH mengetahui bahwa apa yang diungkapkan lebih penting
daripada bagaimana cara mengungkapkan. Lain bahwa dengan memberikan informasi yang
akan memungkinkan pasar untuk menurunkan angka nomor untuk semua orang. Untuk
alasan ini, beberapa keputusan EMH diamanatkan dalam metode pengukuran.
Karena standar akuntansi pada dasarnya normatif, penelitian empiris hanya dapat
membuat kontribusi terbatas pada pekerjaan standar. Tapi tes asosiasi pasar untuk memilih
antara dua metode akuntansi alternatif memiliki beberapa daya tarik, untuk itu bisa
kenyataan seperti yang terlihat oleh pasar. Tes lain yang telah diusulkan sebagai panduan
dalam memilih antara metode akuntansi terlihat nilai prediksi mereka. Ini adalah aspek
relevansi, yang memang salah satu kriteria utama untuk menilai alternatif akuntansi.
CHAPTER 11
ACCOUNTING STANDARDS AND PUBLIC POLICY
Penelitian empiris, terutama dalam hubungan antara angka akuntansi dan harga
sekuritas, memiliki implikasi bagi kebijakan akuntansi tetapi tidak dapat menentukan standar
akuntansi apa yang harus ditetapkan. Pembuat standar umumnya membagi antara mereka
yang menekankan dampak standar terhadap kesejahteraan sosial dan mereka yang melihat
tugas akuntansi sebagai memberikan informasi untuk membantu pengambilan keputusan.
Tentu saja, untuk saat ini kriteria ini seolah-olah mereka tidak kompatibel, missleading, untuk
kontribusi utama akuntansi untuk kesejahteraan sosial adalah dalam menyediakan informasi
yang berguna.
Ekonomi konsekuensi dari akuntansi
Mereka
yang
menekankan
implikasi
kesejahteraan
sosial
akuntansi
memiliki
pertimbangan lain dalam pikiran. Mereka menunjukkan bahwa konsekuensi ekonomi (atau
konsekuensi diduga) dari akuntansi melampaui pergerakan harga dalam pasar yang efisien,
karena mereka juga dapat mempengaruhi perusahaan milik swasta maupun perusahaan
publik yang sahamnya jarang diperdagangkan. Akuntansi transfer kekayaan efek dan dengan
demikian distribusi kekayaan di masyarakat. Melalui itu, dan melalui cahaya dapat
melemparkan pada daya tarik relatif dari cara-cara alternatif penggunaan sumber daya, hal
itu akan mempengaruhi alokasi sumber daya.
Konsekuensi ekonomi dari pilihan-pilihan kebijakan akuntansi yang menampakkan diri
dalam cara yang berbeda, baik karena ada efek nyata dari pilihan-pilihan, karena orang
Resume Kebijakan Standard Akuntansi
0
melihat efek-efek tertentu, atau karena mereka mengharapkan efek tertentu untuk mengikuti
dan memodifikasi perilaku mereka sesuai. Konsekuensi yang paling jelas dari aturan
pengukuran mandat yang mempengaruhi laba mungkin diharapkan menjadi perubahan harga
pasar sekuritas perusahaan yang terkena dampak. Sebagaimana telah kita lihat, riset pasar
yang efisien telah meragukan efek seperti perubahan ditemani oleh pengungkapan baru,
setidaknya di bagian pasar yang diawasi ketat oleh para analis. Tetapi dalam hal apapun,
konsekuensi ekonomi ia tidak berhenti di situ. Akuntansi aturan pengukuran mempengaruhi
hubungan kontraktual dari berbagai jenis. Pembayaran insentif untuk manajer dapat dikaitkan
dengan pendapatan, dan prospek gaji dan promosi manajer, bahkan ketika tidak ada skema
insentif, biasanya akan dipengaruhi oleh keberhasilan nya yang diukur dengan profitabilitas
unit manajer untuk pertanggung jawabanan.
Hubungan kontrak lain yang mungkin terpengaruh adalah mereka di antara debitor
dengan kreditor. Obligasi perjanjian dan perjanjian pinjaman lain sering menetapkan bahwa
rasio maksimum tertentu, seperti utang / ekuitas, bunga / laba, atau dividen / laba, tidak akan
terlampaui. Suatu perubahan dalam aturan yang laba diukur dapat menempatkan suatu
perusahaan ke default kecuali ketentuan-ketentuan kontrak menetapkan bahwa itu harus
ditafsirkan sesuai dengan SAK pada tanggal kontrak dibuat atau kecuali kontrak dimodifikasi
ketika akuntansi yang aturan berubah. Misalnya, pengeluaran yang dibutuhkan pengeluaran R
& D di bawah PSAK No 2 mengurangi laba dan aset perusahaan yang sebelumnya
dikapitalisasi R & D di bawah apa yang mereka akan berada di bawah kapitalisasi, dan
kerusakan ke posisi kontrak dari beberapa perusahaan mungkin dihasilkan.
Dikatakan bahwa laba tertekan oleh aturan akuntansi dapat mengurangi daya tarik
perusahaan yang ingin meningkatkan modal untuk ekspansi. Mengurangi laba dapat
membuat lebih sulit bagi perusahaan tersebut untuk masalah utang atau untuk memperoleh
kredit. Perusahaan dapat menutup keluar dari mendapatkan kontrak-kontrak pemerintah
karena mereka tidak dapat memenuhi agen kontraktor tentang kelayakan keuangan mereka
sebagaimana tercermin dalam rasio profitabilitas atau posisi keuangan. Harga utilitas publik
dapat dipengaruhi oleh gambar profitabilitas komisi regulasi melihat ketika memeriksa
laporan keuangan utilitas. Kebijakan dividen dan pajak mungkin akan terpengaruh. Ada
konsekuensi ekonomi secara langsung, juga melalui penggunaan sumber daya dalam
persiapan, audit, peraturan interpretasi, dan laporan keuangan itu sendiri. Akhirnya, ada
konsekuensi ekonomi jika perilaku manajemen dipengaruhi oleh cara pengukuran kinerja.
Kepedulian terhadap isu-isu seperti ini dengan cepat dapat menyebabkan permintaan bahwa
konsekuensi ekonomi dari akuntansi harus menduduki tempat sentral dalam pemikiran orangorang yang menetapkan standar akuntansi. Hal ini kemudian tetapi langkah pendek untuk
injeksi politik ke dalam akuntansi.
Beberapa sensitif secara politis standar
Perhatian
publik
dengan
masalah-masalah
akuntansi,
melampaui
batas-batas
komunitas keuangan, adalah asal terakhir. Pada tahun 1962 pemerintah memperkenalkan
Kenedy kredit pajak investasi yang dimaksudkan untuk merangsang investasi dengan
Resume Kebijakan Standard Akuntansi
memberikan keringanan pajak kepada mereka yang berinvestasi dalam peralatan. Pemerintah
diharapkan bantuan ini pajak yang harus dibawa langsung ke kredit dari laporan laba rugi.
Efek dari investasi baru, oleh karena itu, akan meningkatkan keuntungan dalam tahun di
mana investasi berlangsung. Namun, ini bukan perlakuan akuntansi dimaksud oleh mayoritas
anggota APB, akuntansi standar-pengaturan tubuh pada saat itu. Dalam pandangan APB,
kredit pajak karena itu harus diakui sepanjang kehidupan peralatan, dengan mengurangi
biaya penyusutan dalam laporan laba rugi. Jadi, setiap stimulus untuk investasi dari kredit
akan bertahap, tidak langsung, karena pemerintah tampaknya dimaksudkan untuk menjadi.
Dasar pemikiran dari pandangan ini adalah bahwa mendapatkan hasil dari tidak bisa sekedar
pembelian aset tetapi hanya dari penggunaan atau mungkin dari penjualannya, dan itu
adalah posisi yang diambil dalam APB Opini no.2, akuntansi untuk "kredit investasi" ,
diterbitkan pada bulan Desember 1962. Bahwa posisi tampaknya didukung oleh peraturan
pajak itu sendiri, yang menyediakan bahwa untuk keperluan pajak pendapatan kredit
investasi itu harus diperlakukan sebagai pengurangan dasar properti.
Dewan itu sendiri, pendapat akuntansi lainnya, dan terutama "delapan besar"
perusahaan akuntan publik, semua dibagi antara para pendukung "mengalir melalui" dan
"penundaan" pendekatan (langsung dan dampak bertahap pada keuntungan). Mungkin
pembagian pendapat membuatnya lebih mudah bagi SEC, mengetahui keinginan pemerintah,
untuk melemahkan Dewan, seperti yang mereka lakukan dalam akuntansi seri, rilis 96 yang
menyatakan bahwa baik perlakuan akuntansi kredit pajak diterima. Meskipun mayoritas
dewan
tidak
mengubah
pandangan
mereka
tentang
harus
diperhitungkan, dewan dipaksa untuk menerima posisi SEC, dan setahun kemudian, Maret
1964, yang diterbitkan pendapat no.4, menyatakan baik metode yang akan diterima sambil
mempertahankan posisinya bahwa "penangguhan" adalah lebih baik.
Pajak kredit investasi perdebatan 1962-64 merupakan tengara dalam sejarah akuntansi
sektor swasta pengaturan standar, untuk itu membuat jelas tidak hanya di mana otoritas
tertinggi dalam hal ini awam, tetapi juga bahwa isu-isu kebijakan akuntansi yang mungkin
setiap saat ditundukkan pertimbangan politik. Masalah yang sama muncul lagi pada tahun
1971, ketika kongres oleh undang-undang hak ditunda APB untuk mandat bagaimana
investasi kredit pajak Johnsonadministration itu diperhitungkan dengan secara eksplisit
memberikan bisnis hak untuk memilih bagaimana mereka akan menjelaskan kredit.
Kedua insiden pajak investasi kredit bukan kesempatan terakhir ketika akuntansi
dianggap memiliki konsekuensi ekonomi terlalu penting untuk diserahkan kepada akuntan.
Pernyataan FASB tentang penting untuk diserahkan kepada akuntan. Pernyataan FASB di
akuntansi untuk minyak dan gas akuisisi, eksplorasi, dan pengembangan, PSAK No.19,
dikeluarkan pada bulan Desember 1977, dan countermanding parsial oleh SEC pada bulan
Agustus 1978 oleh isu ASR 253 tanda ketiga publik melaporkan kesempatan yang akuntansi
tubuh penetapan standar swasta di negara-negara bersatu telah ditolak oleh badan sektor
publik. Akuntansi minyak dan gas telah dibahas oleh APB dan kemudian oleh FASB sejak
tahun 1970. Memang, AICPA telah menugaskan sebuah studi penelitian pada subjek sejauh
kembali sebagai 1964. Krisis minyak akibat embargo OPEC pada tahun 1973 menyebabkan
Resume Kebijakan Standard Akuntansi
sign in ke hukum pada bulan Desember 1975 dari kebijakan energi dan bertindak konservasi.
Tindakan yang diperlukan bahwa aturan akuntansi yang dikembangkan pada akhir 1977. FASB
bertemu tantangan ini dan menerbitkan PSAK No.19 tak lama sebelum batas waktu yang
ditentukan.
Pertanyaan
minyak dan gas, eksplorasi, dan kegiatan pembangunan, dan kecuali suatu perubahan radikal
dalam GAAP harus dibuat, pilihan terletak di antara upaya penuh biaya dan succesfull biaya.
Kendali biaya digunakan oleh menyeluruh setengah perusahaan di industri, meskipun
perusahaan-perusahaan hanya menyumbang sekitar 15% dari produksi industri. Bahwa
metode biaya telah menjadi digunakan secara luas hanya sejak akhir 1960-an. Pernyataan 19,
ayat 102, merangkum dua metode.
Setelah menolak metode alternatif akuntansi untuk minyak dan gas-kegiatan yang
menghasilkan, seperti akuntansi nilai penemuan, yang tidak bergantung pada metode alokasi
biaya, dan sadar dari mandatnya untuk
mengurangi keragaman
dan
keseragaman
peningkatan akuntansi untuk acara seperti dan kondisi, dewan memilih 4-3 untuk
mengharuskan semua produsen minyak dan gas untuk mengadopsi upaya metode sukses
biaya, dengan mengesampingkan biaya penuh. Perlu dicatat bahwa dua dari tiga anggota
setuju disukai penemuan akuntansi nilai, sebuah metode yang diakui sebagai pendapatan
nilai penambahan cadangan minyak dan gas, sementara yang ketiga tidak setuju dengan
alasan lain.
Standar baru ini keras ditentang oleh sejumlah perusahaan kecil yang menggunakan
biaya penuh, mereka menggunakan segala cara, termasuk menarik bagi kongres, untuk
mendapatkan menetapkan standar samping. Pernyataan utama mereka adalah bahwa upaya
sukses biaya akan membuat mereka menunjukkan keuntungan yang lebih rendah, yang akan
mencegah pencarian cadangan baru. Mereka menemukan juara gagah berani dalam Senator
Proxmire of Wisconsin. Delapan bulan setelah PSAK No.19 dikeluarkan, SEC countermanded
bagian itu yang dilarang penuh biaya dengan mengeluarkan ASR no.253 pada bulan Agustus
1978. Alasan yang diberikan oleh komisi untuk tindakan yang, yang diyakini telah diambil
menyesal, adalah bahwa itu tidak puas yang baik usaha yang sukses atau penuh biaya
memuaskan bisa mencerminkan hasil kegiatan di industri minyak dan gas karena mereka
berdua berdasarkan dasarnya pada alokasi biaya historis dan tidak mengakui nilai
penambahan cadangan. Lebih lanjut menyatakan niatnya untuk mengembangkan metode
akuntansi yang akan mengenali nilai tambah cadangan. Sebagai hasil dari tindakan oleh SEC,
FASB pada bulan Februari 1979 yang dikeluarkan PSAK no.25, suspensi persyaratan akuntansi
tertentu untuk perusahaan minyak dan gas yang memproduksi, menangguhkan persyaratan
untuk mengadopsi upaya sukses biaya, sambil menjaga atau mengubah bagian lain dari
pernyataan 19. Ini tindakan oleh dewan itu penting, karena ASR 253 hanya diterapkan untuk
perusahaan tunduk pada yurisdiksi SEC, sedangkan PSAK 25 diterapkan untuk semua
perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan GAAP. Banyak eksplorasi yang dilakukan
oleh produsen independen kecil.
Resume Kebijakan Standard Akuntansi
Beberapa aspek dari episode ini panggilan untuk memberikan komentar. Untuk tanggal
adalah satu-satunya contoh dari sebuah bentrokan terbuka antara SEC dan FASB. Insiden
pajak kredit investasi telah menyangkut APB, pendahulunya FASB itu.
Hasil gangguan SEC adalah untuk mempertahankan tingkat keragaman dalam metode
akuntansi yang dewan
bahwa dewan telah dikritik oleh badan politik karena gagal untuk menghilangkan keragaman
undersirable dalam pelaporan metode. Namun ketika mencoba untuk mengurangi keragaman
dalam pernyataan 19, pengaruh politik dibawa ke dalam bermain untuk menghentikannya.
Campur tangan politik dalam hal ini tidak termotivasi oleh pengertian umum bahwa
apa yang dewan direksi telah diamanatkan dalam PSAK tidak ada. 19 adalah bertentangan
dengan kepentingan umum. Itu kepentingan pribadi yang takut bahwa mereka akan terluka
oleh standar baru, dan tekanan yang mereka diberikan, melalui kongres, menyebabkan SEC
untuk bertindak.
Ini bukan untuk mengatakan bahwa upaya yang berhasil biaya adalah metode
sepenuhnya memuaskan akuntansi untuk industri minyak dan gas. SEC adalah hak untuk
mengekspresikan ketidakpuasannya dengan kedua metjods biaya, alasan untuk alasan untuk
dibahas segera.
Standar lain yang sangat kontroversial yang dikeluarkan oleh FASB adalah PSAK Nomor
8, di october1975. Daerah kontroversi terbesar menyangkut perlakuan terhadap hasil afiliasi
asing ketika laporan keuangan mata uang asing afiliasi ini diterjemahkan ke dalam dolar AS
untuk konsolidasi dengan pernyataan induk perusahaan Amerika. Subjek adalah satu
kompleks dan dapat didiskusikan di sini hanya yang sangat singkat. Standar, menggunakan
metode temporal yang socalled terjemahan, diperlukan bahwa item moneter dalam neraca
suatu afiliasi dalam mata uang lokal, seperti kas dan piutang dan hutang, diterjemahkan ke
dalam dolar pada kurs saat ini. Aset nonmoneter itu harus diterjemahkan pada tingkat yang
akan ditentukan oleh basis pengukuran yang digunakan untuk aset atau kewajiban. Sebagian
besar aset nonmoneter-persediaan dan properti, pabrik, dan peralatan-disajikan sebesar biaya
perolehan historis di bawah GAAP, dan nilai tukar yang akan digunakan adalah karena itu kurs
historis rulling saat aktiva diperoleh. Pendapatan dan biaya transaksi itu harus diterjemahkan
apa, pada dasarnya, adalah tingkat rata-rata untuk periode akuntansi, kecuali untuk beban
penyusutan, yang diterjemahkan dengan menggunakan kurs historis yang sama diterapkan
pada aset depresiasi.
Kontroversi yang ditimbulkan oleh standar ini dihasilkan dari penyediaan bahwa
keuntungan dan kerugian dari terjemahan adalah untuk melewati laporan laba rugi. Dalam
satu tahun nilai tukar berfluktuasi, penggunaan kurs saat ini untuk item moneter dan kurs
historis untuk item non moneter mengakibatkan volatilitas yang cukup besar dalam angka
pendapatan bisnis multinasional, volatilitas yang bisa topeng yang mendasari keberhasilan
atau kegagalan operasi perusahaan. Inilah yang disebut yo-yo efek pada pendapatan yang
menciptakan oposisi begitu banyak untuk PSAK Nomor 8
Hiruk-pikuk
dari
perusahaan
multinasional
untuk
revisi
PSAK
menyebabkan
penggantian pada Desember 1981 oleh PSAK 52, Terjemahan Mata Uang Asing. Bahwa
Resume Kebijakan Standard Akuntansi
pernyataan fundamental mengambil pendekatan yang berbeda dari yang diambil dalam
pernyataan 8, dan terjemahan keuntungan dan kerugian pada konsolidasi tidak masuk ke
dalam laporan laba rugi tetapi dibawa langsung ke bagian ekuitas pemilik dari neraca. Semua
elemen laporan keuangan harus diterjemahkan dengan menggunakan kurs saat ini. Itu berarti
dengan menggunakan kurs pada tanggal neraca untuk aset dan kewajiban dan tingkat ratarata tertimbang untuk item laporan laba rugi.
Kedua standar yang baru saja dibahas minyak dan akuntansi gas dan mata uang asing
terjemahan-baik memunculkan ketidakpuasan, seolah-olah karena seharusnya konsekuensi
ekonomi, tetapi benar-benar untuk alasan yang lebih mendasar. Mereka berdua didasarkan
pada akuntansi biaya historis, dan mereka berdua sehingga dihasilkan informasi yang
kekurangan relevansi dan kesetiaan representasional. Tindakan perbaikan yang diambil
sejauh ini tidak pergi ke akar masalah.
Argumen antara pendukung "usaha sukses" dan "biaya penuh" akuntansi yang
mendahului masalah PSAK No.19 oleh FASB di bulan Desember 1977 dan yang, meskipun
tidak diselesaikan, telah mereda sejak intervensi dari SEC pada tahun 1978, adalah benarbenar tentang dua metode baik yang setia mewakili kinerja perusahaan minyak dan gas yang
memproduksi.
Kinerja
yang
memuaskan
cann't
diwakili
oleh
metode
apapun
yang
mengabaikan nilai minyak baru dan penemuan gas, baik sebagai biaya penuh dan sukses
usaha metode lakukan. Untuk berdebat tentang manfaat masing-masing dua metode alokasi
biaya sementara mengabaikan hasil yang diperoleh dari yang dialokasikan adalah untuk
kehilangan
pandangan
dari
apa
akuntansi
adalah
benar-benar
tentang.
Pengukuran
perubahan dalam cadangan terbukti, terutama dalam hal nilai, diakui penuh dengan kesulitan
besar, sehingga ukuran kinerja yang handal dengan menggunakan metode seperti akuntansi
pengakuan cadangan yang sulit dipahami. Tetapi metode akuntansi yang sedang digunakan
tidak memecahkan masalah baik, mereka hanya lari dari itu dengan meninggalkan nilai
cadangan, kecuali sejauh bahwa mereka diwakili oleh pengeluaran dikapitalisasi, dari neraca
seluruhnya. Itu hanya semacam akuntansi ternyata kembali pada realitas ekonomi. Tambahan
pengungkapan tentang cadangan, sekarang tersedia dalam PSAK No.69 di luar laporan
keuangan, adalah lebih baik daripada tidak. Tapi posisi yang sangat mereka di luar
pernyataan
adalah
pengakuan
kekurangan
dari
GAAP
akuntansi.
Kontroversi atas PSAK 8 adalah sama. Efek bahwa fluktuasi mata uang asing pada kinerja
relatif dari bisnis multinasional di bawah standar itu (sekarang digantikan) adalah untuk
membatalkan perbandingan antara mereka. Alasan untuk ini dapat ditemukan dalam
penggunaan
biaya
historis
sebagai
dasar
untuk
pengukuran
aset
nonmoneter
dan
penggunaan akibatnya nilai tukar historis untuk mengkonversi kewajiban. Hasil anomali
inkonsistensi ini diilustrasikan dengan cara contoh dalam bab 5.
Kita bisa berspekulasi apakah pernyataan Nomor 8 akan menjadi subyek kontroversi
begitu banyak apakah laporan keuangan disusun atas dasar "saat ini biaya". Ini tentu akan
lebih mudah untuk mempertahankan pengakuan dari perubahan dalam nilai dolar dari
kewajiban moneter dalam mata uang asing jika pengobatan yang konsisten diberikan kepada
aset-semua aset, bukan hanya aset moneter, seperti yang akan terjadi jika biaya saat ini
Resume Kebijakan Standard Akuntansi
adalah atribut diukur dalam laporan keuangan. Semua karakteristik yang diinginkan dari
informasi akuntansi disebut oleh SFAC no.2 harus lebih baik dilayani. Informasi yang diberikan
mengenai aset, kewajiban, dan hasil operasi akan lebih relevan karena akan dalam hal nilai
sekarang, bukan nilai-nilai historis. Ini juga akan lebih dapat diandalkan, karena biaya saat
aktiva dan konversi mereka ke dolar pada saat ini, tidak historis, tarif akan lebih setia
mewakili kondisi pada tanggal neraca. Keuntungan dalam kesetiaan representasional akan
lebih dari melebihi kerugian yang mungkin dari pemastian yang mungkin hasil dari
subjektivitas besar dugaan angka biaya saat ini. Selanjutnya, angka biaya saat ini yang lebih
benar dibandingkan, karena mereka cocok biaya dan pendapatan dari tanggal yang sama,
bukan biaya dan pendapatan dipisahkan oleh jeda waktu antara input dan output. Dalam
kasus persediaan, lag waktu dapat memperpanjang untuk beberapa bulan, dan dalam kasus
aset disusutkan mungkin peregangan keluar untuk beberapa tahun.
Tiga isu yang dibahas sebelumnya-pajak kredit investasi, minyak dan gas, dan mata
uang
asing
terjemahan-yang
antara
isu-isu
politis
paling
sensitif
yang
FASB
atau
pendahulunya telah dipanggil untuk menyelesaikan. Sensitivitas ini berasal dari fakta bahwa
standar akuntansi secara luas diyakini mempengaruhi perilaku. Standar-standar itu berkaitan
dengan
pengukuran,
bukan
hanya
dengan
pengungkapan.
Kehebohan
atas
mereka
menyiratkan skeptisisme luas tentang hipotesa pasar efisien yang dirujuk ke sebelumnya.
Masyarakat keuangan tidak peduli pada aturan-aturan akuntansi yang dikenakan pada itu
oleh FASB. Konstituen FASB kita berpikir itu tidak peduli apakah sewa dikapitalisasi atau tidak,
apakah transaksi mata uang asing dicatat dengan satu metode atau lainnya, apakah
kontinjensi disediakan oleh tuduhan terhadap pendapatan atau dengan memungkinkan laba
ditahan untuk mengakumulasi. Pertanyaan-pertanyaan ini tidak mempengaruhi jumlah
informasi yang diungkapkan tetapi hanya bagaimana fenomena ekonomi yang dilaporkan,
namun fakta ini tidak menurunkan rasa mudah terpengaruh mereka. Mungkin investor naif.
Hanya berdasarkan asumsi tersebut adalah dampak politik politik pada standar akuntansi
yang layak dibahas sama sekali.
Contoh sensitivitas politik
Jika ada beberapa standar akuntansi yang tanpa beberapa dampak ekonomi.
Persyaratan bahwa AS. Perusahaan menulis dari goodwill dibeli dikatakan memberikan
keuntungan kepada perusahaan asing dalam penawaran untuk bisnis Amerika karena, tidak
tunduk pada persyaratan akuntansi yang sama, mereka mampu menawarkan harga yang
lebih tinggi. PSAK no.2, yang mengharuskan bahwa R & D dibebankan pada saat terjadinya,
telah dikatakan merupakan ancaman terhadap kemajuan teknologi, terutama oleh campanies
kecil yang dapat merenungkan mencari akses ke pasar modal dan karena itu akan ingin
menunjukkan keuntungan yang baik sebelum melakukannya . PSAK no.5, akuntansi untuk
kontinjensi, dengan amat membatasi keadaan di mana kerugian diperkirakan dari kontingensi
kerugian
dapat
diperoleh
biaya
dengan
pendapatan,
dikatakan
telah
menyebabkan
Banyak isu-isu akuntansi lainnya yang sensitif secara politis dapat dikutip, tetapi tidak
ada yang mendapat banyak perhatian sebagai akuntansi untuk inflasi, karena tidak ada
memiliki dampak seperti potensi luas di seluruh dunia bisnis. Setiap metode yang telah
diusulkan untuk mengganti atau mengubah metode tradisional akan mempengaruhi
perusahaan yang berbeda berbeda, membuat melihat beberapa lebih sejahtera dibandingkan
mereka berada di bawah metode hadir dan lainnya kurang makmur. Sebagai contoh,
pembelian penyesuaian kekuatan untuk akuntansi biaya historis cenderung membuat utilitas
dengan modal hutang yang berat terlihat dari lebih baik; pengganti akuntansi biaya
cenderung untuk membuat perusahaan dengan investasi yang besar dalam aset disusutkan,
seperti
perusahaan
baja,
tampak
relatif
kurang
menguntungkan.
Sebuah
sistem
rasional
ketika
aturan
itu
berubah
Pernyataan
seperti
itu
sulit
untuk
mempertahankan karena aturan baru tidak mengubah arus kas yang mendasari atau risiko
yang melekat mereka. Hanya jika signifikansi melekat secara eksklusif untuk "bottom line",
daripada nilai sekarang dari perusahaan, dapat perubahan perilaku dipertahankan.
Pengukuran dan politik
Contoh sebelumnya akan berfungsi untuk menggambarkan beberapa poin kontrak
antara akuntansi dan politik. Banyak lagi bisa dikutip. Memang, karena standar perlu diatur
terutama di daerah di mana ada kontroversi, sangat mungkin bahwa dalam setiap kasus di
mana perubahan dalam aturan terjadi, seseorang akan menemukan pengobatan baru kurang
menguntungkan dari status quo dan ada konstanta godaan bagi orang-orang tersebut untuk
mencoba untuk mendapatkan pemerintah untuk intertere. Itu semacam inisiatif merupakan
ancaman besar terhadap kontrol pribadi pengaturan standar.
Jika kita mencari cara untuk mencapai tujuan politik dengan mengutak-atik metode
pengukuran, ada banyak ruang lingkup di luar bidang akuntansi. Memang, bahaya telah
diamati di daerah lain. Sebagai contoh, indeks harga ritel memiliki efek yang kuat pada
permukiman upah di banyak industri. Ada mutlak tentang indeks harga apa-apa. Jumlah yang
diperoleh tergantung pada pilihan tahun dasar dan barang untuk dimasukkan dalam
keranjang pasar dan bobot melekat pada item dalam membangun indeks. Statistik dengan
mudah bisa membangun sebuah indeks yang akan meredam perubahan harga dan bisa
mengambil kredit untuk membantu dalam memerangi inflasi.
Resume Kebijakan Standard Akuntansi
Seseorang dapat berpikir alat pengukur lain yang dapat dipalsukan untuk menghasilkan
efek menguntungkan pada spedometer seharusnya perilaku dapat dibuat untuk overregister
di winterand underregister di musim panas untuk menghemat energi, dan sebagainya.
Kemungkinan tidak terbatas. Tentu saja, kredibilitas dari instrumen-instrumen pengukuran
cepat akan menderita, dan sebagainya akan kredibilitas akuntansi jika itu ditumbangkan
untuk menghasilkan hasil sosial seharusnya bermanfaat. FASB telah menunjukkan dirinya
peka terhadap pandangan apa, menggunakan bahasa politik, itu panggilan konstituennya.
Tapi untungnya itu memiliki arti yang baik untuk melihat bahwa dalam akuntansi jangka
panjang dapat mempertahankan kredibilitasnya hanya jika itu tidak apa itu dirancang untuk
melakukan menyediakan masyarakat dengan informasi yang relevan dan dapat diandalkan
tentang peristiwa ekonomi dan transaksi dan tidak mencoba untuk memindahkan ekonomi
dalam satu arah daripada yang lain. Donald Kirk, ketua FASB, membuat hal ini secara tegas
dalam sebuah alamat kepada dewan bisnis di 1979:
"Peran pelaporan keuangan adalah untuk memberikan informasi yang membantu
dalam menilai kembali risiko relatif dan berbagai peluang investasi. Bisnis manajer, investor,
dan kreditur membuat keputusan: itu bukan fungsi dari pelaporan keuangan untuk mencoba
untuk menentukan atau mempengaruhi hasil mereka. Tidak peduli seberapa wellintentioned
setter standar mungkin, jika informasi ini dirancang untuk menunjukkan bahwa investasi di
sebuah perusahaan tertentu melibatkan risiko kurang dari yang sebenarnya, atau dirancang
untuk mendorong investasi di segmen tertentu dari ekonomi, laporan keuangan akan
menderita kerugian yang tidak dapat diperbaiki kredibilitas. "
Dalam jangka pendek; standar setter mungkin perlu kecerdasan politik untuk
meyakinkan orang-orang dari konstituen mereka yang merasa dirugikan oleh suatu standar
tertentu yang mereka akan lebih baik jika mereka menerima membatasi daripada jika mereka
tidak. Cushing Barry menjelaskan mengapa; "Satu kemungkinan adalah bahwa semua
individu setuju bahwa semua laporan keuangan harus memiliki fitur yang diinginkan tertentu
misalnya, komparabilitas dari waktu ke waktu dan di seluruh perusahaan. Maka setiap
individu tertentu, meskipun ia mungkin lebih memilih LIFO ke FIFO, mengatakan, tetap akan
lebih memilih kebijakan yang mensyaratkan bahwa semua perusahaan menggunakan FIFO
untuk suatu kebijakan yang memungkinkan beberapa perusahaan untuk menggunakan LIFO
sementara yang lain menggunakan FIFO dan beberapa terkadang beralih dari satu ke yang
lain. Semua ini dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa penentu standar harus menyadari
tekanan politik yang terkait dengan perumusan standar akuntansi.
Pentingnya netralitas
Meskipun informasi memiliki efek pada perilaku manusia, kita masih harus berusaha
untuk membuatnya netral. Kecuali informasi sebagai netral sebagai akuntan dapat membuat,
sulit untuk melihat bagaimana hal itu dapat diandalkan untuk memandu perilaku. Sebagai
Chambers mengamati, "jika bentuk akuntansi adalah diizinkan untuk berubah dengan
perubahan kebijakan, setiap upaya untuk meneliti dan mengevaluasi kebijakan-kebijakan
tertentu akan digagalkan"
Resume Kebijakan Standard Akuntansi
Definisi FASB tentang netralitas diberikan dalam bab 5. Netralitas dalam akuntansi
adalah "tidak adanya informasi yang dilaporkan dalam bias yang dimaksudkan untuk
mencapai hasil yang telah ditentukan atau untuk menginduksi mode perilaku tertentu."
Netralitas, dalam pengertian ini, tidak berarti bahwa tidak ada yang terluka. Memang benar,
tahun 1977 Komite Amerika akuntansi asosiasi pada konsekuensi sosial dari informasi
akuntansi mengatakan, "setiap pilihan kebijakan merupakan trade-off antara perbedaan
preferensi individu, dan mungkin di antara konsekuensi alternatif, terlepas dari apakah para
pembuat kebijakan melihat bahwa cara atau tidak. Dalam hal ini, pilihan kebijakan akuntansi
yang tidak pernah bisa netral. Ada seseorang yang diberikan preferensi, dan seseorang yang
tidak "Hal yang sama bisa dikatakan draft, ketika nomor rancangan ditarik oleh banyak..
Beberapa orang dipilih untuk melayani sementara yang lain melarikan diri. Masih, oleh dan
besar, netral, dalam arti bahwa semua laki-laki usia rancangan memiliki kemungkinan yang
sama untuk dipilih. Hal ini bukan milik diperlukan netralitas bahwa setiap orang menyukai
hasil; tidak adanya bias yang disengaja adalah jantung dari konsep tersebut.
Pembacaan literal definisi FASB tentang netralitas dapat diartikan bahwa netralitas
dalam informasi menyiratkan adanya tujuan. Tentu saja, yang tidak artinya. Tujuan informasi
adalah untuk memungkinkan individu untuk merevisi harapan tentang keadaan dunia. Jika
informasi yang netral, itu akan diberikan tanpa mempedulikan tindakan yang mereka dapat
menyebabkan harapan direvisi. Informasi nonnetral akan selektif, dengan tujuan untuk
merangsang Akuntan tidak perlu khawatir bahwa mencari netralitas akan merampok mereka
dari tujuan "mode perilaku tertentu.".
Kami mencatat, ketika membahas netralitas dalam Bab 5, bahwa jika informasi yang
diandalkan itu akan netral tetapi sebaliknya tidak selalu benar. Mungkin bahkan pernyataan
bahwa pergi terlalu jauh, untuk aspek yang berbeda dari keandalan dapat datang ke dalam
konflik, dan salah satunya mungkin harus sacrified untuk menjaga netralitas. Pertimbangkan
setiap proyeksi dunia pada peta datar. Tujuan dari proyeksi ini adalah untuk mewakili fakta
geografis setia mungkin, namun kartografer harus membuat pilihan antara jarak mendistorsi
atau daerah distorsi. Hanya dunia dapat menjaga akurasi dari keduanya. Tapi distorsi
dipaksakan kartografer oleh keterbatasan permukaan dua dimensi tidak berbaring dia terbuka
untuk biaya bias.
Sebuah analogi yang berbeda mungkin berguna untuk memperkuat konsep netralitas
dalam pengukuran dan relevansinya dalam situasi politik yang sensitif. Tes psikologis memiliki
banyak kesamaan dengan akuntansi. Macam macam Psikolog mengukur bakat dan kualitas
yang lebih umum seperti kecerdasan, sementara mengakui bahwa kualitas yang mereka
sedang menguji sulit untuk mendefinisikan, seperti keuntungan, depresiasi, dan likuiditas,
misalnya, sulit untuk didefinisikan. Beberapa pengukuran psikologis, seperti kecerdasan,
apalagi, politik yang sensitif, seperti dalam diskusi tentang perbedaan ras, seperti keuntungan
secara politis sensitif ketika sebuah industri yang menghasilkan produk yang dalam pasokan
pendek terlihat terlalu makmur. Paralel antara akuntansi dan psikometri yang mencolok.
Dalam kedua bidang, sensitivitas politik membuatnya sangat penting untuk mencari netralitas
dalam pengukuran.
Resume Kebijakan Standard Akuntansi
Ringkasan
Kepedulian tentang konsekuensi ekonomi dari standar akuntansi adalah fenomena yang
relatif baru, tetapi sekarang di sini untuk tinggal. Akuntansi aturan, dan perubahan di
dalamnya, memiliki konsekuensi penting melalui efeknya terhadap harga saham, hubungan
kontrak, manajemen remunerasi, harga utilitas umum, dan faktor mungkin lainnya. Beberapa
standar sangat sensitif dan kontroversial dianggap, dan itu menunjukkan bahwa akar dari
kontroversi biasanya dapat ditemukan dalam kekurangan mendasar dari akuntansi biaya
historis.
Untuk menumbangkan pengukuran akuntansi dalam kepentingan seharusnya dari satu
kelompok atau lainnya tidak dapat gagal untuk merusak integritas akuntansi dan merampas
itu dari kredibilitasnya. Hal ini membawa kita kembali ke pentingnya netralitas. Netralitas
dalam akuntansi berarti kebebasan dari bias, tidak kekurangan tujuan.
CHAPTER 12
Making Accounting Standars Acceptable
Meningkatnya konsekuensi ekonomi dari pemilihan kebijakan akuntansi telah
mengarahkan perhatian tidak hanya pada bagaimana standar itu ditetapkan tetapi
bagaimana standar tersebut ditentukan. Apa kepentingannya, bagaimana cara pemilihannya,
apa kegiatan lobinya, dan sebagainya yang menyebabkan standar tersebut dipilih oleh
manajer? untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut kita akan menelaah aliran
pemikiran dari 2 orang.
Yang disebut teori positif tentang penentuan standar akuntansi dikaitkan dengan nama
Ross Watts dan Jerold Zimmerman, dari universitas Rochester (WZ). Sayangnya kata positif
menurut pandangan yang diungkapkan dalam laporan mereka dikaitkan dengan Teori Selfinterest dimana jika memang ini benar-benar sebuah teori tentunya akan memberikan hasil
yang baik. Teori ini dimaksudkan untuk memprediksi dan menjelaskan posisi perusahaan,
melalui manajemen mereka, akan membawa arah usulan peraturan akuntansi baru yang akan
dihasilkan jika lobi mereka berhasil. Berikut ini bagian dari ltulisan WZ yang berisi ringkasan
pandangan mereka:
. . . kami memperkirakan bahwa manajer memiliki lebih banyak kepentingan
untuk memilih standar akuntansi yang melaporkan pendapatan yang lebih
rendah
(sehingga
meningkatkan
arus
kas,
nilai
perusahaan,
dan
untuk
memilih
standar
akuntansi
yang
melaporkan
dilaporankan
perusahaan.
manager tampaknya menunjukkan pada arah yang berlawanan antara perusahaan besar dan
kecil, terutama karena perusahaan besar lebih rentan terhadap campur tangan politik dan
karena itu lebih sensitif tentang munculnya rekayasa laporan keuangan.
Namun bukti yang dikemukakan oleh WZ untuk mendukung pandangan mereka sangat
lemah. Hal ini dilihat dari posisi lobi yang diambil dari 52 perusahaan sebagai sampel pada
tahun 1974 ketika FASB sedang mempertimbangkan sebuah standar yang disebut General
Price Level Accounting ( kami menyebut ini sebagai Constant Purchasing Power Accounting,
CPPA, di bab 7). Oleh WZ perusahaan diprediksi akan melakukan lobi karena akan
diberlakukannya standar laporan keuangan yaitu berdasarkan General Price Level Accounting
tetapi dari hasil penelitian para manajer tidak melakukan lobi tersebut.
Bukti, seperti ini, jauh dari meyakinkan, dan tidak dapat digunnakan untuk pertimbangan
secara detail karena beberapa alasan.
1
Sebuah "teori" perilaku bisnis berdasarkan sedikit bukti bukanlah sebuah teori akan
tetapi hanya sebuah pembuktian dari , satu isu akuntansi, dan satu titik waktu dan
hipotesis-52 perusahaan,.
Perilaku perusahaan yang sama telah terbukti tidak konsisten dengan posisi lobi
mereka, sehingga posisi tersebut tidak dapat dijelaskan hanya dengan mengacu pada
kepentingan pribadi. Perusahaan yang diwajibkan CPPA, diprediksi akan memungkinkan
mereka untuk melaporkan laba yang lebih rendah, seperti percepatan penyusutan dan
Singkatnya, dikatakan oleh psikolog professor George Miller bahwa teori WZ tentang
standar akuntansi baru-baru ini tentang Howard Gardner "Teori multiple intelligences," bahwa
"perbedaannya hanya tipis antara teori itu ilmiah dengan seberapa besar si intelektual
terlibat didalamnya . "
Pandangan bahwa bisnis advocat, yang tentu saja sebagian besar sepakat bahkan dalam
satu industri saja, tidak bisa secara umum dijelaskan sebagai referensi untuk kepentingan
pribadi mereka. dan bahkan jika mereka bisa, tidak dapat satu per satu menghubungkan
antara posisi lobi yang dilakuan oleh beberapa kelompok perusahaan dengan dengan
kelompok tertentu perusahaan dengan standar yang akhirnya diberlakukan Tapi, tentu saja,itu
akan menjadi luar biasa jika standar yang diterbitkan oleh FASB pada umumnya diterima oleh
Resume Kebijakan Standard Akuntansi
konstituennya, yang berarti beberapa korelasi antara pandangan yang disampaikan kepada
Dewan dan pembuat aturan. Dalam analisis terakhir, dapat diterima adalah kondisi yang
diperlukan untuk kelangsungan dari
seperti SEC secara konsisten tidak dapat mengabaikan pengaturan pandangan tersebut.
Alternatif lain untuk melihat teori self-interest WZ ini telah dikemukakan oleh dua penulis
dari Inggris, Laughlin dan Puxty (LP), meskipun kritikan mereka tentang WZ lebih
mengesankan daripada alternatif yang mereka tawarkan. Alternatif ini menyatakan bahwa
posisi yang dipilih oleh kelompok terhadap peraturan akuntansi tidak didasarkan pada
kepentingan pribadi, tetapi pada pandangan dunia, sayangnya, konsep pandangan dunia
tidak pernah didefinisikan secara memadai, tetapi ini yang membedakan pandangan mereka
dengan WZ.
Dengan
demikian,
akan
jelas
bahwa
ada
perbedaan
mendasar
antara
konstruk
kepentingan dan pandangan dunia. Sebelumnya didasarkan pada individu, dan keuntungan
legitimasinya dari pandangan individu sebagai si pencari . Anggota kelompok kepentingan
adalah mereka yang memiliki minat yang sama. Yang terakhir adalah perspektif sosial, dan
memahami
individu
sebagai
anggota
masyarakat
bukannya berusaha memahami proses sosial sebagai hasil dari preferensi individu. Yang
pertama adalah membatasi, jangan didasarkan hanya pada hal pribadi
seperti transfer
-kekayaan. Selain itu lebih umum, dan memungkinkan partisi berdasarkan afiliasi antara
anggota kelompok tidak tercakup dalam hal yang bersifat material saja melainkan dalam hal
afiliasi untuk nilai-nilai tertentu.
Untuk menjelaskan bagaimana orang melihat peraturan dan standar, dan bagaimana
mereka mendukung dan beberapa orang menentang, cara pandang ini tidak salah. Tidak bisa,
dengan mudah mengatakan bahwa bagaimana orang melihat akuntansi merupakan sebuah
refleksi dari bagaimana mereka melihat dunia. Hal ini tidak salah, tetapi juga tidak terlalu
benar. Jika kita mencari petunjuk dari jenis standar komunitas bisnis yang anda inginkan dan
akan mendukung, kita harus mencari di tempat lain.
tetapi dampak dari pemilihan itu sama besar dengan penolakan atas standar FASB oleh SEC
yang mungkin akan dilakukan di United States. Kurang dari tiga tahun dari kejadian tersebut,
dilakukan lah peninjauan atas current cost accounting yang telah diadopsi oleh para akuntan
British. Tetapi, meskipun demikian suara rakyat tersebut telah didengar, dan Accounting
Standards Committee di Britain tidak akan mudah melupakannya.
Dikarenakan adanya perbedaan penyusunan institusional untuk mengatur standar
akuntansi di United States, penanganan atas situasi yang mirip dengan kasus tersebut tidak
akan mengubah apapun. Sebelum peristiwa tahun 1977 di Britain dikatakan bahwa perlunya
kewaspadaan pada pembentuk standar akuntansi dimanapun bahwa mereka tidak dapat
memimpin suatu standar kecuali jika komunitas akuntansi dan keuangan telah siap untuk
mengikuti standar tersebut. Kebutuhan akan suatu standar akuntansi agar diterima telah
disadari oleh anggota dari FASB dalam beberapa kali pembicaraannya. Hal tersebut juga telah
disadari dalam prosedur terperinci dan prosedur pembiayaannya. Standar akuntansi secara
jelas dibedakan dari sebagian besar isu dalam kepentingan demokrasi, pemilih diminta untuk
memberikan hak suaranya. David Mosso, anggota dari FASB menyadari permasalahan ini.
Apakah kita akan menetapkan standar akuntansi pada sector pribadi atau
tidak? Jawaban tersebut tergantung pada bagaimana komunitas bisnis
memandang
standar
akuntansi.
Apakah
mereka
membentuk
luaskan penerimaan tersebut? Satu orang satu suara atau kah satu orang membagi suaranya
sesuai dengan kepentingan korporasi? Pada dasarnya penerimaan umum bukan berarti bahwa
penerimaan tersebut bersifat unanimous. Akan tetapi, sebuah voting juga berpengaruh atas
metode pengukuran suatu penerimaan berdasarkan pihak yang menolak dan mendukung.
Meskipun, dalam jangka pendek
penerimaan
memperlakukan standar akuntansi seperti penerbitan obligasi dan meletakkan nya dalam
surat suara untuk melihat persetujuan atau penolakan oleh vote popular, hal tersebut mudah
dilihat bahwa standar akuntansi dan penerbitan obligasi tidak memiliki kesamaan yang
umum. Jika hal tersebut berlaku sebaliknya, maka tidak diperlukan lagi sebuah Standards
Board dan organisasi peneliti. Baiknya, kita akan membutuhkan alat pemungutan. Pengaturan
kebijakan dapat dilakukan oleh pengumpul suara, dimana mereka adalah orang-orang yang
ahli dalam menilai apa yang menurut mereka dapat diterima oleh masyarakat umum.
Untungnya, meskipun FASB telah menunjukkan diri mereka sendiri terhadap kondisi
sensitive dalam suatu konstitusi telah memiliki intuisi dalam menyadari bahwa kredibilitas
akuntansi akan dijaga hanya dengan memberikan pengguna dengan informasi yang relevan
dan reliable mengenai kejadian ekonomi dan transaksi daripada mengupayakannya ke suatu
perubahan ekonomi ke dalam arah yang lebih spesifik.
Good Accounting Theory and Social Welfare Do Not Conflict
Beberapa penelitian akuntansi telah membahas permasalahan antara good accounting
theory dan fungsi kesejahteraan social dari akuntansi. Thus, May dan Sundem mengatakan:
Ketika dampak kesejahteraan social dari keputusan kebijakan akuntansi
telah diabaikan, dasar dari keberadaan badan pemerintahn akan
menghilang. Oleh karena itu, FASB harus menyadari aspek politik
dengan tegas (kesejahteraan social) sebaik mereka memahami teori
akuntansi dan penelitian dalam keputusannya.
Faktanya tentu saja teori akuntansi tidak memiliki tujuan lain selain berkontribusi
terhadap kesejahteraan social dengan memberikan lingkungan social tersebut dengan
informasi yang berguna. Tugas dari FASB adalah untuk mengembangkan teori akuntansi. Jika
hal tersebut dilakukan, merupakan tanggung jawab kesejahteraan social untuk mengawasi
dan mengelola diri nya sendiri.
Bad accounting akuntansi yang tidak relevan terhadap tujuannya atau yang tidak
memperlihaktan
reliabilitas kejadian
ekonomi
dan
kondisi
yang
ada
sesuai
dengan
pengakuannya dimana dapat memberikan keputusan yang buruk. Hal terbaik yang dapat
dilakukan oleh akuntan, dalam pengetahuan yang dimiliki saat ini, mungkin tidak begitu baik.
Tapi timbal balik mereka dapat dilihat dari ditemukannya kualitas informasi yang dapat
mereka hasilkan.