Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PER KEGIATAN

KKN UNS JOMBORAN PERIODE JULI-AGUSTUS 2016

Nama PJ

: Ulfa Puspita Rachma

Kegiatan

: Penyuluhan & Praktik Perilaku Hidup


Bersih & Sehat (PHBS) di tingkat
Sekolah

Hari, tanggal : 1). Kamis, 21 Juli 2016


2). Jumat, 22 Juli 2016
3). Senin, 25 Juli 2016
4). Jumat, 29 Juli 2016

Waktu

: 1). 08.00 s/d 09.45


2). 07.30 s/d 09.00
3). 08.00 s/d 09.30
4). 08.30 s/d 10.00

Lokasi

Jumlah peserta: 1). 250 siswa


2). 215 siswa
3). 155 siswa
4). 43 siswa

: 1). SD Negeri 1 Jomboran


2). SD Negeri 3 Jomboran
3). SD Negeri 2 Jomboran
4). SMP Negeri 5 Klaten

a. Deskripsi kegiatan :
1) SD Negeri 1 Jomboran
Siswa-siswi SD Negeri 1 Jomboran dikumpulkan di halaman sekolah untuk
melakukan apel bersama guru-guru dan tim penyuluh (tim KKN UNS). Selama apel,
Kepala Sekolah (Ibu Sriyati, S.Pd) memberi sambutan diikuti Ketua Tim KKN UNS.
Setelah rangkaian sambutan, acara dilanjutkan penyerahan kenang-kenangan berupa
sabun cuci tangan sebanyak 6 buah dan lap tangan sebanyak 6 buah dan pembukaan acara
secara simbolis.
Tim Penyuluh terdiri dari 6 orang dengan perincian 1 orang sebagai penyuluh di
1 kelas. Kegiatan dalam kelas meliputi:
a) Penyuluhan dan simulasi cara mencuci tangan yang benar
b) Penyuluhan dan praktik cara menyikat gigi yang benar
c) Penyuluhan dan praktik cara membuang sampah sesuai dengan jenis sampahnya

2) SD Negeri 3 Jomboran
Siswa-siswi SD Negeri 3 Jomboran dikumpulkan di halaman sekolah untuk
melakukan apel bersama guru-guru dan tim penyuluh (tim KKN UNS). Selama apel,
perwakilan dari Kepala Sekolah (Ibu Suciati, S.Pd) memberi sambutan diikuti Ketua Tim
KKN UNS. Setelah rangkaian sambutan, acara dilanjutkan penyerahan kenang-kenangan
berupa sabun cuci tangan sebanyak 6 buah dan lap tangan sebanyak 6 buah dan
pembukaan acara secara simbolis.

Tim Penyuluh terdiri dari 6 orang dengan perincian 1 orang sebagai penyuluh di
1 kelas. Kegiatan dalam kelas meliputi:
a) Penyuluhan dan praktik cara mencuci tangan yang benar
b) Penyuluhan dan praktik cara menyikat gigi yang benar
c) Penyuluhan dan praktik cara membuang sampah sesuai dengan jenis sampahnya
3) SD Negeri 2 Jomboran
Siswa-siswi SD Negeri 2 Jomboran dikumpulkan di halaman sekolah untuk
melakukan apel bersama guru-guru dan tim penyuluh (tim KKN UNS). Selama apel,
Kepala Sekolah (Bapak Sumanto, S.Pd) memberi sambutan diikuti Ketua Tim KKN
UNS. Setelah rangkaian sambutan, acara dilanjutkan penyerahan kenang-kenangan
berupa sabun cuci tangan sebanyak 6 buah dan lap tangan sebanyak 6 buah dan
pembukaan acara secara simbolis.
Tim Penyuluh terdiri dari 6 orang dengan perincian 1 orang sebagai penyuluh di
1 kelas. Kegiatan dalam kelas meliputi:
a) Penyuluhan dan praktik cara mencuci tangan yang benar
b) Penyuluhan dan simulasi cara menyikat gigi yang benar
c) Penyuluhan dan praktik cara membuang sampah sesuai dengan jenis sampahnya
4) SMP Negeri 5 Klaten
Siswa-siswi perwakilan yaitu pengurus Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS)
SMP Negeri 5 Klaten dikumpulkan di Laboratorium IPA untuk mengikuti penyuluhan
bersama tim penyuluh (tim KKN UNS). Perwakilan dari Kepala Sekolah memberi
sambutan diikuti Ketua Tim KKN UNS. Setelah rangkaian sambutan, acara dilanjutkan
penyerahan kenang-kenangan berupa poster bahaya seks bebas sebanyak 3 buah dan
pembukaan acara secara simbolis.
Tim Penyuluh terdiri dari 2 orang. Kegiatan dalam kelas meliputi penyuluhan
mengenai Penyakit Menular Seksual (PMS), yang didalamnya terdapat materi bahaya
melakukan seks bebas, bahaya merokok dan bahaya mengonsumsi Narkotika,
Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya (NAPZA).

b. Kendala yang dihadapi saat pelaksanaan kegiatan :


1) SD Negeri 1 Jomboran
a) Keterbatasan keran air mengalir (contoh: keran air wudhu) yang idealnya
digunakan dalam praktik cuci tangan dengan benar. SD Negeri 1 Jomboran hanya
memiliki 2 keran air mengalir. Sehingga saat kegiatan praktik cuci tangan dan
atau sikat gigi memerlukan waktu yang cukup lama.
b) Perubahan rencana secara mendadak dari pihak sekolah. Pada awalnya pihak
sekolah telah setuju apabila kegiatan menyikat gigi hanya dilakukan simulasi
saja, namun saat hari penyuluhan pihak sekolah meminta untuk dilakukan praktik
sikat gigi.
2) SD Negeri 3 Jomboran
Keterbatasan keran air mengalir (contoh: keran air wudhu) yang idealnya digunakan
dalam praktik cuci tangan dengan benar. SD Negeri 3 Jomboran hanya memiliki 4 keran

air mengalir. Sehingga saat kegiatan praktik cuci tangan dan atau sikat gigi memerlukan
waktu yang lama.
3) SD Negeri 2 Jomboran
Keterbatasan keran air mengalir (contoh: keran air wudhu) yang idealnya digunakan
dalam praktik cuci tangan dengan benar. SD Negeri 2 Jomboran hanya memiliki 2 keran
air mengalir. Sehingga saat kegiatan praktik cuci tangan dan atau sikat gigi memerlukan
waktu yang cukup lama.
4) SMP Negeri 5 Klaten
Keterbatasan peserta penyuluhan yaitu hanya perwakilan dari pengurus OSIS. Hal
tersebut dikarenakan kebijakan dari Kepala Sekolah supaya tidak mengganggu proses
belajar mengajar dan penyuluhan tetap berjalan.

c. Solusi
1) SD Negeri 1 Jomboran
Saat melakukan praktik sikat gigi dimulai dari siswa kelas 1 s/d kelas 6 digilir untuk
keluar kelas dengan membawa pasta gigi, sikat gigi dan gelas kecil masing-masing.
Praktik menyikat gigi dilakukan dengan menggunakan air bak mandi sekolah dan keran
air yang sudah ada.
2) SD Negeri 3 Jomboran
a) Saat melakukan praktik sikat gigi dimulai dari siswa kelas 1 s/d kelas 6 digilir
untuk keluar kelas dengan membawa pasta gigi, sikat gigi dan gelas kecil
masing-masing. Praktik menyikat gigi dilakukan dengan menggunakan air bak
mandi sekolah dan keran air yang sudah ada.
b) Praktik cuci tangan dilakukan bergiliran dimulai dari siswa kelas 1 hingga kelas 6
dengan menggunakan sabun cuci tangan dan lap tangan yang telah diberikan oleh
Tim KKN kepada pihak sekolah sebagai kenang-kenangan. Praktik cuci tangan
dilakukan di 4 keran air mengalir yang sudah ada.
3) SD Negeri 2 Jomboran
Praktik cuci tangan dilakukan bergiliran dimulai dari siswa kelas 1 hingga kelas 6 dengan
menggunakan sabun cuci tangan dan lap tangan yang telah diberikan oleh Tim KKN
kepada pihak sekolah sebagai kenang-kenangan. Praktik cuci tangan dilakukan di 2 keran
air mengalir yang sudah ada.
4) SMP Negeri 5 Klaten
Tim penyuluh memberikan penyuluhan dengan jelas kepada peserta penyuluhan. Tim
penyuluh meminta peserta untuk menanyakan mengenai materi penyuluhan yang kurang
atau belum jelas dan menekankan kepada peserta untuk menjelaskan kepada teman-teman
lainnya yang tidak dapat mengikuti penyuluhan mengenai materi penyuluhan Penyakit
Menular Seksual (PMS).
d. Rekomendasi
1) SD Negeri 1 Jomboran
a) SD Negeri 1 Jomboran diharapkan untuk menambah ketersediaan air mengalir
untuk kepentingan kebersihan sekolah. Posisi keran air mengalir diutamakan

berada di dekat tiap kelas (kelas 1 s/d kelas 6), dekat ruang guru dan sekitar
kantin sekolah.
b) SD Negeri 1 Jomboran diharapkan untuk menyiapkan 2 tempat sampah yang
masing-masing sampah berlabel Sampah Organik dan Sampah Anorganik.
Tempat sampah tersebut disertakan keterangan sampah apa saja yang dapat
dibuang di dalamnya. Posisi tempat sampah diutamakan di dekat tiap kelas,
ruang guru, kantin sekolah dan area halaman sekolah.
2) SD Negeri 3 Jomboran
a) SD Negeri 3 Jomboran diharapkan untuk menambah ketersediaan air mengalir
untuk kepentingan kebersihan sekolah. Posisi keran air mengalir diutamakan
berada di dekat tiap kelas (kelas 1 s/d kelas 6), dekat ruang guru dan sekitar
kantin sekolah.
b) SD Negeri 3 Jomboran diharapkan untuk menyiapkan 2 tempat sampah yang
masing-masing sampah berlabel Sampah Organik dan Sampah Anorganik.
Tempat sampah tersebut disertakan keterangan sampah apa saja yang dapat
dibuang di dalamnya. Posisi tempat sampah diutamakan di dekat tiap kelas,
ruang guru, kantin sekolah dan area halaman sekolah.
3) SD Negeri 2 Jomboran
a) SD Negeri 2 Jomboran diharapkan menambah ketersediaan air mengalir untuk
kepentingan kebersihan sekolah. Posisi keran air mengalir diutamakan berada di
dekat tiap kelas (kelas 1 s/d kelas 6), dekat ruang guru dan sekitar kantin sekolah.
b) SD Negeri 2 Jomboran diharapkan menyiapkan 2 tempat sampah yang masingmasing sampah berlabel Sampah Organik dan Sampah Anorganik. Tempat
sampah tersebut disertakan keterangan sampah apa saja yang dapat dibuang di
dalamnya. Posisi tempat sampah diutamakan di dekat tiap kelas, ruang guru,
kantin sekolah dan area halaman sekolah.
4) SMP Negeri 5 Klaten
Pihak sekolah diharapkan untuk lebih sering memberi edukasi mengenai kesehatan
reproduksi, penyakit menular seksual dan bahaya seks bebas kepada seluruh siswa-siswi
SMP Negeri 5 Klaten. Hal tersebut direkomendasikan karena saat penyuluhan, siswasiswi belum mengetahui secara detail dan menyeluruh mengenai macam-macam dan cara
penularan dari penyakit menular seksual. Beberapa dari siswa-siswi mengatakan bahwa
mereka baru tahu macam-macam penyakit menular seksual selain HIV/AIDS dari
penyuluhan yang diberikan oleh Tim KKN UNS.

Anda mungkin juga menyukai