Kelompok V
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Catatan kaki atau dalam Bahasa Inggris dikenal dengan istilah footnote ialah
istilah yang merujuk pada teks yang berisi keterangan - keterangan yang ditulis tepat di
bagian kaki sebuah laman tersebut. Keterangan keterangan yang ditulis dalam catatan
kaki dapat berisi menunjukkan sumber kutipan dalam sebuah teks, daftar istilah,
komentar, atau keterangan lainnya. Dalam penulisan sebuah tulisan, teknik pengutipan
baik langsung ataupun tidak langsung, pengutip memberikan informasi sumber kutipan
yang digunakan dalam teks tulisannya. Sebagaimana layaknya sebuah kutipan, pengutip
harus mencantumkan sumber kutipan yang diambil dari sebuah karya dalam halaman
khusus (biasanya dalam daftar pustaka). Namun, salah satu teknik lain dalam kutipan
ialah menggunakan catatan kaki. Tujuan penggunaan catatan kaki adalah untuk
menunjukkan secara lebih rinci tentang bagian mana yang merupakan kutipan dan
sumbernya, dengan gamblang. Meski demikian, sumber tetap di tulis dalam lembar daftar
pustaka
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian catatan kaki?
2. Apakah fungsi catatan kaki?
3. Bagaimanakah cara penulisan catatan kaki?
4. Contoh catatan kaki dari berbagai sumber
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertian catatan kaki
2. Mengetahui tujuan catatan kaki
3. Mengetahui fungsi catatan kaki
4. Teknik penulisan catatan kaki
5. Mengetahui ketentuan-ketentuan penting yang diperhatikan dalamcatatan kaki
6. Mengetahui istilah ibid, op. cit. ,loc. cit
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Catatan Kaki
Catatan kaki atau yang juga dikenal dengan istilah footnote adalah daftar
keterangan khusus yang ditulis di bagian bawah setiap lembaran atau akhir bab karangan
ilmiah. Atau secara lengkap, Catatan kaki adalah keterangan tambahan yang terletak di
bagian bawah halaman dan dipisahkan dari teks karya ilmiah oleh sebuah garis sepanjang
dua puluh ketukan (dua puluh karakter)
B. Tujuan Catatan Kaki
Pencantuman catatan kaki diperlukan dalam penulisan karya ilmiah. Hal ini
dilakukan untuk mengetahui sumber referensi yang menjadi kajian peneliti. Selain itu,
penulisan catatan kaki juga mempunyai tujuan untuk menyusun pembuktian (sumber
tulisan), menyatakan utang budi (kepada pengarang yang dikutip pendapatnya),
menyampaikan keterangan tambahan, memperkuat uraian (intisari, keterangan incidental
materi penjelas yang kurang penting, perbaikan, dan pandangan yang bertentangan), dan
merujuk bagian lain teks (uraian pada halaman lain, sebelum atau sesudahnya).
C. Fungsi Catatan Kaki
Adapun fungsi dari catatan kaki adalah sebagai berikut:
1) Menunjukkan sumber kutipan yang digunakan dalam teks karya tulis.
2) Memberikan keterangan pada istilah yang kurang populer atau istilah asing yang
mungkin tidak dimengerti oleh pembaca.
3) Memberikan komentar, penafsiran, atau penjelasan lanjut mengenai makna dari
suatu kalimat di dalam teks. Hal ini sering dijumpai dalam kitab suci (AL-Quran)
yang menuliskan penafsiran lanjutan akan maksud dari kalimat yang ditulis.
4) Sebagai penghargaan kepada sumber kutipan yang dikutipnya. Catatan kaki erat
kaitannya dengan teknik kutipan (baik kutipan langsung ataupun tak langsung).
Dalam mengutip pernyataan atau karya orang lain maka pengutip harus
mencantumkan sumber kutipan tersebut. Catatan kaki memberikan kemudahan
bagi pembaca mengenai sumber kutipan, selain itu juga sebagai wujud terima
kasih kepada pengutip, karena kutipan tersebut dapat mendukung pernyataan
dalam karyanya.
5) Merujuk pada sumber referensi lain. Terkadang dalam sebuah tuisan terdapat
istilah yang tak umum yang harus dijelaskan. Catatan kaki dapat digunakan untuk
menunjukkan pada referensi lain yang dapat pembaca ulas mengenai istilah
tersebut.
D. Teknik Penulisan Catatan Kaki
a. Penulisan Catatan Kaki untuk Buku
Unsur yang diperlukan dicantumkan adalah:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Nama Pengarang,
Judul Buku yang ditulis dengan huruf italic,
Jilid,
Cetakan,
Tempat Penerbit,
Nama Penerbit,
Tahun diterbitkan, dan
Halaman (disingkat h. saja, baik untuk satu halaman maupun beberapa halaman)
dari mana referensi itu berasal.
Contoh:
1
alQuran, Juz IV (Cet. I; Cairo: Dar Ihya alKutub alArabiyah, 1958 M/1377 H),h. 34
35.
b. Penulisan Catatan Kaki untuk Artikel dalam Majalah atau Surat Kabar
Unsur yang perlu dicantumkan adalah:
1. Nama Pengarang/Penulis Artikel (jika ada),
2. Judul Artikel (di antara tanda kutip),
3. Nama Surat Kabar (penulisan dimiringkan),
4. Nomor Edisi, Tanggal, dan Halaman.
Jika yang dikutip bukan artikel tetapi berita atau tajuk atau lainnya, maka yang
dicantumkan adalah judul tajuk atau beritanya (di antara tanda kutip), diikuti dengan
penjelasan apakah itu tajuk atau berita yang dituliskan di antara kurung siku [ ], diikuti
nama surat kabar (penulisan dimiringkan), nomor terbitan, tanggal, dan halaman.
Contoh:
Sayidiman
Suryohadiprojo,
Tantangan
Mengatasi
Berbagai
itu berjarak dua spasi, sedang jarak antara garis pembatas itu dengan teks catatan
kaki berjarak dua spasi juga.
c) Jarak baris terakhir sebuah catatan kaki dengan baris pertama catatan kaki
berikutnya adalah dua spasi.
F. Istilah Ibid, Op. cit. dan loc, cit
Istilah Ibid. (singkatan dari ibidem)
digunakan
untuk
menunjuk
sumber
yang sama, yang baru saja disebut tanpa ada yang mengantarai keduanya (sama halaman
atau tidak). Jika halaman yang dikutip sama, maka nomor halaman tidakdicantumkan
lagi. Kalau kata ibid. terletak di awal catatan kaki, huruf awalnya ditulis dengan huruf
capital (Ibid), sedang bila terletak di tengah misalnya sesudah katakata Disadur dari
maka huruf pertamanya ditulis dengan huruf kecil (ibid).
Istilah op. cit. (singkatan dari opera citato, dan
spasi diantaranya, op.
telah disebut
terdahulu tetapi
di antarai
menunjuk
singkatan
harus
diberi
sumber
yang
sama
lain yang
tidak
sama
kepada
oleh sumber
halamannya. Istilah ini (op. cit.) digunakan sesudah menyebutkan nama pengarang.
Istilah loc. cit. (singkatan dari loco citato). Digunakan dalam catatan kaki apabla
hendak menunjukkan halaman yang sama dari sumber yang sama yang sudah disebut
diakhir tetapi telah diantarai oleh sumber lain.
Contohnya:
1
William H. Newman, Administrative Action (London: Prentice Hall, Inc., 1963), h.463
2
Ibid., h. 473
3
Pangripto, Manajemen Rumah Sakit, Jurnal Kesehatan dan Gizi, Vol. 3 No.2, Juni
1998, hh. 55-58
4
William H. Newman, loc. cit.