menghiasi langit Sunburn, sebuah planet kecil dengan kemajuan teknologinya yang sangat luar biasa, berjuta tahun cahaya dari bumi. Dimana puluhan tahun yang lalu, lahir seorang jenius di bidang ilmu pengetahuan yang kini menjadi salah satu tokoh yang berpotensi mengubah Sunburn menjadi Sunburn yang baru dan jauh lebih segar. setelah sebelumnya hanya sebuah planet yang merah dan berdebu. Ya, Dr. Chapller. Chopper, Classie..aloha..? rumah sederhana di atas bukit yang mulai mengeluarkan warna biru karena cahaya bintang mulai memudar akibat rotasi itu nampak lengang, dan siapapun tahu itu bukanlah pertanda baik. Dr.Chapller keluar dari laboratoriumnya dengan amat hati-hati, Class? Kalian dimana? dia berseru ke sepenjuru ruangan. Hening, tak ada jawaban apapun. Bergegas ia mengunci lab-nya lalu berlari keluar rumah. Beberapa tahun ini ia sedikit disibukkan dengan agenda orang tua yang amat sangat ekstrem, selain tentunya tugasnya untuk menciptakan alat-alat baru untuk masyarakat Sunburn. Ia semakin kewalahan ketika kedua putra-putrinya beranjak remaja, karena mereka 1 | Ogie and Idiot Aliens Ivan Kasogi
terasa sangat berbeda dari dirinya. Keduanya,
Chopper dan Classie tidaklah tumbuh seperti apa yang ayahnya harapkan. Hanya seorang remaja biasa yang luar biasa aktif dalam setiap kegiatan. Bahkan cenderung menyusahkan banyak orang disetiap kesempatan. Dr. Chapller membuang nafas panjang, lega karena melihat kedua anaknya ternyata sedang bermain-main dengan alat penyiram tanaman. Keduanya nampak sangat bergembira ketika menyebarkan benih-benih bunga tersebut di tanah lalu kemudian disiramnya dan... boom. Bunga-bunga langsung tumbuh dan bermekaran. Menaburkan aroma wangi khas yang amat sangat dikenal oleh sang ayah. Aroma yang mampu membuat siapapun tergoda untuk mendekatinya. Bunga ungu yang tingginya hampir dua meter dan memiliki daun berduri yg amat panjang dengan lendir yang terus menetes. wajah Dr. Chapller memucat seketika ketika menyadarinya. Oh, tidak lagi. Chop, Class..cepat pergi dari sana! Dr. Chapller berlari sekencang-kencangnya lalu menarik kedua anaknya menjauh dari bunga-bunga liar itu. Ya, itu adalah bunga asli planet Sunburn yang amat berbahaya. Liurnya mengandung asam dan pemakan daging. Oh, 2 | Ogie and Idiot Aliens Ivan Kasogi
tentunya benih-benih itu pastilah didapatkan
mereka dari kamar pribadi sang ayah. Wow, ayah. Tadi itu keren sekali! Chopper bercerita penuh semangat sementara Classie masih menuntun ayahnya untuk duduk. Benar-benar luar biasa, bagaimana dengan alat ayah yang baru? Bukankah kau jarang sekali keluar lab sekarang-sekarang ini. Apa mungkin itu adalaheembbh Dr. Chapller membungkam mulut Chopper yang masih saja berbicara. Classie dengan manisnya duduk disamping sang ayah sambil menyodorkan minuman. Ayah! Chopper berteriak marah setelah mulutnya dilepaskan. Tidak bisakah kalian diam dan menjadi anak baik, walau hanya sehari saja?! Dr. Chapller berbicara dengan nada tinggi, membuat kedua anaknya spontan diam dengan kikuk. Aku, Aku tidak mungkin selamanya hidup untuk melindungi kalian bukan? Jadi kumohon berhati-hatilah saja. Tapi ayah, kami hanya mencoba untuk bersenang-senang... rengek Classie. Manja. Ikutlah denganku. Ajak Dr. Chapller. Ia membawa kedua anaknya kesebuah ruangan yang luas dengan lukisan-lukisan yang tergantung rapih di dinding. Mereka menyusuri ruangan tersebut hingga akhirnya berhenti tepat di depan sebuah lukisan dirinya sendiri bersama 3 | Ogie and Idiot Aliens Ivan Kasogi
dengan seorang wanita cantik yang sedang
menggendong bayi perempuannya dan dilehernya nampak seorang bocah laki-laki yang sedang merangkul. Oh, ayolah. Ayah sudah mendongeng tentang Ibu ratusan kali dan sekarang kau akan memulainya lagi? Chopper mengerucutkan bibirnya jengkel. Classie? sapa sang doctor pada anak perempuannya, Apa kau ingat apa saja yang pernah ku ceritakan tentang ibumu? Classie nampak sedikit kaget mendengar pertanyaan sang ayah. Ya, ibu meninggal setahun setelah aku lahir. Dan lalu kami dirawat olehmu? dia menatap mata sang ayah raguragu. Dr. Chapller menghela nafas panjang lalu duduk dilantai. Ada banyak hal dalam hidup ayah yang ayah sesali selama ini. Kesalahan-kesalahan kecil yang dulunya ayah fikir tidak akan menjadi sebuah ancaman, ternyata justru menjadi boomerang yang menyerang ayah sekarang. Ia berbalik, menatap kedua anaknya bergantian sambil menggenggam tangan keduanya. Selama ini, waktu menghalangi kita untuk memperbaiki diri. Dia menghalangi kita untuk menjangkau kesalahan dan mengurainya menjadi sebuah masalah yang sulit 4 | Ogie and Idiot Aliens Ivan Kasogi
terpecahkan. Dan untuk itu, ayah sudah
menciptakan sesuatu. Mereka menatap sang ayah dengan heran dan penuh ketidakmengertian. Kalian tidak ingin berbicara, apapun itu? tanya sang ayah yang dijawab gelengan spontan dari keduanya. Ehm, kalau begitu lebih baik kalian pergi ke kamar kalian dan bergegaslah tidur. Ayah ada Bruk! Mereka langsung berlari dan menutup pintu dengan tergesa-gesa. Lihatlah mereka berdua, sangat mirip denganmu bukan? ucap Dr. Chapller pada lukisan sang istri. Ia berdiri dan mulai melihat satu demi satu lukisan disana, seolah tak ada kata bosan dalam benaknya untuk melakukan itu. Sesekali ia tertawa kecil mengingat betapa konyolnya dia dan sang istri dulu. Pertengkaran demi pertengkaran yang mereka lewati nampak begitu membekas dalam ingatan. Kau tahu, ucapnya seraya mengelus lukisan tersebut. Aku sungguh khawatir dengan kedua anak kita. Tentang masa depan mereka. Ketika tes pertama Chopper malah tidak mengerjakan satu soalpun, bahkan soal yang mudah. Begitu juga adiknya. Entah apa yang ada dalam fikiran mereka saat itu, padahal aku berekspetasi tinggi terhadap mereka berdua. 5 | Ogie and Idiot Aliens Ivan Kasogi
Hatiku benar-benar hancur seutuhnya. Melihat
mereka terus menerus dihina oleh teman-teman mereka, walau ya..sejujurnya mereka tak pernah menghiraukan itu. Tapi, aku khawatir mereka tumbuh semakin diluar kendali. Dr. Chapller keluar dari ruangan tersebut lalu kembali memasuki lab-nya. Siang malam aku memikirkannya. Mengerahkan seluruh ilmu yang kupunya untuk membuat ini berhasil. Aku menjumpai banyak kegagalan dan hampir saja menyerah. Seperti yang kau tahu, walau ini bukan sepenuhnya proyek pribadi tapi aku memiliki maksud tersendiri untuk membuatnya. Dan besok, semua orang akan mengaguminya. Semua orang.. khususnya Chopper dan Classie. Aku hanya bisa berharap besok semuanya berjalan lancar dan anak kita tidaka kan berulah, Merelin (Istri Dr. Chapller). Sunburn, 17 November 3003. Tirai merah panjang terurai indah menutupi bagian belakang panggung yang penuh dengan hiasan-hiasan yang turut menambah kesan mewah. Semua orang nampak sibuk disana, ada begitu banyak reporter yang tengah bersiap-siap untuk laporannya, juga beberapa petugas keaamanan yang juga sedang berjaga-jaga agar orangorang tidak terlalu dekat dengan panggung 6 | Ogie and Idiot Aliens Ivan Kasogi
tersebut. Di sudut panggung nampak Dr.
Chapller beserta kedua anaknya Chopper dan Classie sedang berbincang hangat dengan walikota beserta rekan sejawatnya. Ehm, ayah. Classie si bungsu nampak tidak sabaran dan terus menerus menarik lengan sang ayah. Sedang kakaknya malah sibuk memperhatikan wartawan yang semakin banyak berdatangan dan memenuhi tiap sudut panggung tersebut. Bolehkah kami berkeliling? Classie malumalu. Dr. Chapller memandangi wajah sang anak, lalu mengangguk pelan. Classie berjingkrak senang dan berseru kepada kakaknya. Mereka nampak sangat antusias sekali. Hey, Chop class kemarilah. Bolehkah ayah minta tolong? cegat Dr.Chapller. Ayay captain.. seru mereka berdua penuh semangat. Kalian tahu, hari ini akan menjadi hari yang sangat penting bagi ayah. Bisakah kalian berdua tidak berulah satu hari ini saja? Dr. Chapller dengan nada halus sambil mengelus kepala anak-anaknya. Itu mudah, yah. Percayakan semuanya pada kami , seru chop dengan lagak khasnya. Anak pintar, itu terdengar bagus. Baiklah, sebentar lagi ayah harus berpidato di depan. 7 | Ogie and Idiot Aliens Ivan Kasogi
Bisa kah kalian duduk sebentar di samping
mesin baru ayah itu, tanpa menyentuh apapun sampai ayah kembali? mereka mengangguk mengerti. Buat ibumu bangga., Dr. Chapller berlalu sambil mencubit pipi Chop dan Classie bergantian dan bersiap untuk pidatonya. Hari yang ditunggu-tunggu masyarakat Sunburn akhirnya datang. Seluruh masyarakat akan segera menyaksikan peluncuran Merelin mesin waktu oleh Dr. Chapller. Konon, mesin ini dirancang untuk mengatasi permasalahan yang ada diplanet ini, benarkah demikian? Baiklah, sepertinya Dr. Chapller sudah muncul dan akan segera memuai pidatonya. Kami ucapkan selamat menyaksikan , reporter TV mulai merekam detik-detik peluncuran mesin tersebut. Dr. Chapller menaiki mimbar dengan penuh kebanggaan, ia menebar senyum ke seluruh masyarakat yang turut menyaksikan peluncuran mesinnya secara langsung. Sorak sorai terdengar begitu meriah disana. Maklum saja, Dr. Chapller memang salah satu kebanggaan Sunburn. Dengan satu tarikan nafas, Dr. Chapller memulai pidatonya. Siapa diri kita tidaklah penting. Yang terpenting adalah apa yang kita lakukan terhadap waktu. Lalu apa yang sudah kita lakukan terhadap waktu? Hanya penyesalan yang akan muncul jika kita mengingatnya. 8 | Ogie and Idiot Aliens Ivan Kasogi
Kalian tahu, ada banyak hal yang mestinya tidak
ku lakukan dan semestinya ku lakukan di masa lalu. yah mungkin jika saya melakukannya dengan baik, mungkin Merelin istriku bisa disini menemaniku. [...] Classie? chopper berbisik ke arah adiknya Classie, yang hanya menatap sang kakak. Apa kau tidak penasaran? Maksudku ayah jarang sekali terlihat begitu serius sampai harus membawa kita ke acara seperti ini bukan? Classie mengangguk penuh keyakinan, Lalu? lanjutnya. Jujur saja, tapi aku sangat ingin masuk kedalamnya dan mencari tahu itu sendiri. Apa kau tidak penasaran juga? Chopper menunjuk kearah mesin yang memang kurang penjagaan karena tertutup tirai. Tapi ayah menyuruh kita untuk menunggu. Chop, apa mungkin kita boleh? Classie yang juga penasaran mulai ragu-ragu. Kau ingat, ini adalah hari ulang tahun kita. Jadi ayah pasti tidak akan marah kalau kita hanya melihat-lihat. Classie semakin termakan bujukan kakaknya, Chopper. Mereka dengan sangat hatihati, pergi mengendap-endap masuk kedalam mesin tersebut. 9 | Ogie and Idiot Aliens Ivan Kasogi
Wooow... ini sungguh menakjubkan.. kita
beruntung berada disini sekarang Clas.. seru Chopper. pessst... pessst.. kemarilah chop.. aku menemukan sesuatu disini.. ada banyak panel yang menyita perhatianku disini... puk.. puk.. Chopper menepuk pundak adiknya. minggirlah serahkan semua pada ahlinya kata Chopper dengan gaya khasnya dan langsung menekan-nekan panel-panel di depannya. Bersiaplah Class.. Sebaiknya kau pakai sabuk pengamanmu. Kita akan segera berkendara dengan gaya bicara yang meyakinkan Chop langsung menekan tombol merah yang ukurannya lebih besar dari lainnya. Dan wuuuussstt.... Seketika mesin itu lenyap beserta mereka didalamnya.. [...] Namun yang tak pernah ku sesali adalah adanya mereka yang berulang tahun hari ini, Chopper dan Classie. Baiklah, inilah Merelin the Time Machine dan kedua kebanggaanku Chopper dan Classie. lanjut Dr.Chapller. Tirai merah itu perlahan dibuka, dan betapa terkejutnya seluruh masyarakat Sunburn ketika melihat bahwa tak ada apapun di balik tirai tersebut. 10 | O g i e a n d I d i o t A l i e n s I v a n Kasogi
Oooh, Chopper... Classie...! teriak Dr.
Chapller geram. Dr. Chapller pun tampak lemas. Tak lama setelah itu Dr. Chapller pun pingsan. Sementara itu Chopper dan Classie tengah asyik dengan mainan barunya. Kemana kita akan pergi, chop?, tanya Classie. Ntahlah, aku harap ke sebuah planet yang penuh dengan permen, marshmallow, ice cream.., kata Chopper sambil mengerlingkan mata ke adiknya. Iissh, kau ini tapi bagaimana kalau sebaliknya? Terjebak di tempat mengerikan dengan mahluk aneh di dalamnya? sambut Classie. Tenang saja. akan ku pukul dengan tangan kiriku tepat di muka mereka oceh Chop sambil memperagakan pukulannya. Mesin itupun melaju dengan cepat hingga membawa mereka ke suatu tempat. Dimanakah itu?
11 | O g i e a n d I d i o t A l i e n s I v a n Kasogi
CHAPTER II : MEET OGIE
Cirebon, 29 Maret 2015 Kilatan cahaya yang mengangkasa terlihat bahkan ratusan kilometer dari bumi. Sebuah mesin yang sedang mengudara di dalamnya terdapat Chopper dan Classie yang mulai merasa bosan karena ternyata tidak terjadi apaapa. Bosan...rengek Classie pada sang kakak. Dia melihat sebuah tombol berwarna kuning disamping tangannya. Tanpa ba-bi-bu lagi Classie menekan tombol itu dan mesin mulai bergerak tidak stabil. Kenapa kau menekannya? Chopper sedikit jengkel karena sang adik mengendalikan mainannya. Tombolnya lucu hehe dan kau tahu aku suka warna kuning. Jawab Classie nyeleneh. Mesin tersebut berputar-putar diluar kendali dan melaju secepat kilat menembus medan gravitasi bumi lalu terjatuh di sebuah kota kecil bernama Cirebon. Aww, kepalaku Classie keluar dari mesin sambil memegangi kepalanya. Ia menatap sekelilingnya, heran. Mata hijau marun itu membulat karena terkagum-kagum. Chop, keluarlah! Lihat apa yang ku temukan! Chopper keluar dengan sempoyongan. Lalu ekspresinya berubah takjub ketika melihat bulatan-bulatan cahaya kecil dan juga rumput12 | O g i e a n d I d i o t A l i e n s I v a n Kasogi
rumput yang ramah. Wow, apa mungkin ini
adalah surga? Mereka berdua berlarian menyusuri sekeliling tempat itu, hingga mendadak Chopper berhenti karena mencium sesuatu. Hmm... Glukosa, Fruktosa, Sukrosa semuanya ada di dalamnya. Manis manis Chopper bergumam. Classie, ayo ikuti aku, cepat! Ujarnya sok memimpin. Ia mendekati sebuah gedung berlantai dua yang mengeluarkan aroma-aroma khas cafee. Betapa manis dan renyahnya roti dan cake yang dibuat disana membuat mereka berdua mulai lapar. Grrrrrk perut Chopper mulai bergemuruh. Aku juga lapar. Ucap Classie senada dengan yang dirasakan kakaknya sambil memegangi perut. Chopper sang kakak mulai mencari-cari jalan masuk, hingga ia menemukan sebuah tanaman yang merambat hingga atap gedung. Chopper mengerlingkan matanya ke arah Classie yang ditanggapi dengan senyuman. Mereka memanjat ke atap bangunan menggunakan tumbuhan merambat tersebut. Walau beberapa pengunjung sempat melihat mereka, tapi mereka tak menghiraukannya. 13 | O g i e a n d I d i o t A l i e n s I v a n Kasogi
Karena memang tubuh Chopper dan Classie
pendek sekali jadi ketika memanjat mereka akan kelihatan seperti seekor kucing. Chopper! teriak Classie memandang dari balik genting kaca. Mereka ternyata memanjat tepat di atap dapur. Di bawah sana ada begitu banyak makanan dan minuman yang manismanis. Hebat! Ayah benar-benar hebat. Chopper menyilangkan tangannya didada. Ternyata selama ini ia membuat alat pengabul keinginan. Luar biasa. Gumamnya. Classie sama sekali tidak perduli, ia membuka satu persatu genting kaca tersebut lalu mengambil tanaman merambat yang sebelumnya mereka temukan tadi dan menyodorkannya ke arah Chopper. Chop, kali ini kita harus bekerja sama. Ucapnya sok serius. Chopper mengangguk setuju. Classie mengikatkan tali yang terbuat dari tanaman rambat itu pada tubuhnya, sedang sang kakak bertugas menahan tali tersebut agar tidak jatuh. Target telah ditemukan, jadi berusahalah! ucap Chopper pada adiknya yang sedang bergelantungan. Para karyawan dan karyawati restoran yang diketahui bernama Hullaballo ini nampak 14 | O g i e a n d I d i o t A l i e n s I v a n Kasogi
sangat sibuk hingga akhirnya tak ada satupun
yang mengetahui keberadaan mereka berdua. Classie yang sudah menggapai meja dengan sigapanya mengambil cake dan pudding yang ada disana lalu melemparkannya ke atas yang langsung ditangkap oleh Chopper. Semua skenario pencurian berjalan lancar hingga tanpa sengaja Chopper membenturkan Classie ke langit-langit gedung tersebut hingga membuatnya hampir terjatuh. Chop, apa kau ingin membunuhku! bisik Classie dengan nada marah. Chopper hanya cengar-cengir saja karena merasa tak enakan dengan adiknya. Namun, tanpa mereka sadari. Ada sebuah Chip yang mereka jatuhkan tepat disebuah blue lagoon yang siap diantar menuju meja pemesan. Apa kau menjatuhkan sesuatu? Chopper nampaknya sempat melihat benda yang amat kecil itu terjatuh. Classie menggelengkan kepalanya dan mulai menikmati hasil curian mereka. Emmh.. Emmh.. Kau tahu chop.. mulutku seperti digelitiki dari dalam, aku rela menukarmu untuk mendapatkannya lagi... gumam Classie dengan mulut tersumpal cake dan krim yang bertebaran di pipinya. ish, kau ini adik tidak tahu diri. Hey clas, apa mungkin Chopper berdiri lalu menatap ke 15 | O g i e a n d I d i o t A l i e n s I v a n Kasogi
langit yang penuh bintang. Apa mungkin ayah
ingin membawa kita kesini? Sebagai hadiah ulang tahun kita... berlagak bak penyair. Sebaiknya kau cepatlah makan chop. Atau aku akan menghabiskannya? Untuk itu aku akan berterimakasih ancam Classie masih dengan mulut yang tersumpal cake dan krim yang semakin belepotan. Hey, kenapa kau hanya mengambil kuekue saja? Bukankah tadi banyak jenis makanan yang lainnya? Chopper mengerucutkan bibir yang dibalas kekehan sang adik. Blue Lagoon and Calzone. Selamat menikmati.. ucap seorang pelayan kepada customernya. Sang pemesan tak lupa memberikan senyuman tanda terimakasih kepada sang server. Oh, hey! Ogie! Sapa sang pelayan dengan name tag Dessy itu, akrab. Oh, hey Des. Ogie customer menjawab dengan sedikit lemas. Aw..aw..aw.. apa ada masalah lagi? Biar kutebak, dengan Mia? tanyanya gamblang. Ia menyeret kursi di sampingnya lalu duduk sambil menyanggah wajahnya dengan tangan. Apa maksudmu? sanggah Ogie. Oh, ayolah. Kita berteman sejak SD dan pasti aku tahu kalau ada sesuatu yang mengganggumu sekarang, bukan? Dessy bertanya seolah dia adalah seorang wartawan. 16 | O g i e a n d I d i o t A l i e n s I v a n Kasogi
Btw, Mia menelfonku kemarin malam dan
blablabla. Kau tahu maksudku? Ogie menggeleng sambil tersenyum. Memangnya apa yang ia ceritakan? Hm, sebenarnya kami mengobrol cukup lama. Terutama mengenang masa-masa SMA kami yang luar biasa dan lalu akhirnya dia berpamitan. Untuk melanjutkan kuliah katanya. Ogie mengangguk-anggukkan kepalanya sudah seperti souvenir yang dipajang di mobil. Syukurlah dia berpamitan denganmu. Ucapnya lemas. Dia akan melanjutkan studinya di Jerman danyah, dengan begitu hubungan kami akan, entahlah. Merenggang atau bahkan berakhir? Dessy menatap sahabatnya memelas. Jadi kalian bertengkar? tanyanya hatihati. Ogie menggeleng. Aku tidak punya keberanian melakukan itu. Mia, aku tidak bisa meninggalkan kesan yang buruk sebelum dia pergi. Ucapnya setelah meminum pesannya. Aku hanyatidak ingin kami berpisah seperti ini. Dessy! kepala staff memanggil dengan nada yang cukup tinggi. Oh, maaf Ogie. Aku ada pekerjaan. Ia langsung berdiri dan memperbaiki posisi kursi itu seperti semula. Tapi percayalah, kalian 17 | O g i e a n d I d i o t A l i e n s I v a n Kasogi
pasangan yang luar biasa. Jadi jangan menyerah
pada keadaan. Oke sobat? Dessy! Pesanan meja 14, brownies dan ice bubblegum. Teriaknya lagi. Dessy mengerucutkan bibirnya dan mendengus kesal. Orang itu benar-benar menguras kesabaranku. Ia menepuk pundak Ogie lalu berjalan menuju dapur. Bersemangatlah, Ogie sayang godanya. Hey mana pesanannya? Dessy bertanya pada seluruh orang di dapur. Sudah ku taruh di meja. Tinggal kau antar saja. Chef Master menunjuk kearah meja panjang putih di depan Dessy. Dessy menggeleng kesal karena tak brownies ataupun ice bubblegum disana. Yang tersisa hanyalah makanan-makanan ringan lain dan juga remahremah roti yang berserakan. Tunggu sebentar. Dessy melihat kebawah meja dan tak ada apapun disana. Tak ada tikus. Lalu darimana datangnya semua ini? Pluk! Remah roti yang cukup besar jatuh tepat di depan wajahnya yang membuat ia tersentak kaget. Dessy mendongak ke atas dan lalu Aaaah! Monster!!! teriaknya menunjuk platform dapur. Yang disambut teriakan melengking Chopper dan Classie yang kaget.
18 | O g i e a n d I d i o t A l i e n s I v a n Kasogi
Classie, ayo! Cepat turun. Chopper
melompat turun ke bawah yang disusul dengan Classie. Makhluk apa itu,... Classie berlari dengan sangat cepatnya menuju mesin sang ayah. [kau kehilangan detailmu, bkin seolah class tak mau meninggalkan makanannya.. dan chop trpksa harus menarinya. Laripun masih dngn upaya menyeamatkan makanan.. jangan mahluk besar.. seacam oh jadi itu raksasa blabla]
19 | O g i e a n d I d i o t A l i e n s I v a n Kasogi