PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Posyandu merupakan garda depan kesehatan balita dimana pelayanan
yang diberikan posyandu sangat dibutuhkan untuk memberikan
kemudahan dan keuntungan bagi kesehatan masyarakat, khususnya bayi
dan balita. Tujuan Posyandu adalah menunjang penurunan Angka
Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia
melalui upaya pemberdayaan masyarakat. Sasaran pelayanan kesehatan di
Posyandu adalah seluruh masyarakat terutama bayi, anak balita, ibu
hamil, ibu melahirkan, ibu nifas dan ibu menyusui serta Pasangan Usia
Subur (PUS). Kegiatan Posyandu terdiri dari Kesehatan Ibu dan Anak,
upaya
pengembangan
kualitas
sumber
daya
manusia
dengan
satu
faktoryang
mendorong
penurunan
pemantauan
(67,8%) angka ini lebih tinggi dari target yang ditetapkan yaitu 65%. Jika
dibandingkan dengan tahun 2009 pencapian tahun 2010 juga lebih tinggi,
dimana pencapaian pada tahun 2009 58%.
1.2 Tujuan Penulisan
1.2.1
Tujuan Umum
Mengetahui dan memahami tentang manajemen Puskesmas Tanah
Garam serta gambaran umum pelaksanaan program-program
kesehatan di Puskesmas Tanah Garam.
1.2.2
Tujuan Khusus
1. Mengetahui dan memahami tentang Pemantauan Perkembangan
Balita sebagai bagian program Pelayanan Gizi.
2. Mengetahui dan memahami tentang Pemantauan Perkembangan
Balita secara umum.
3. Mengetahui dan memahami tentang Pemanatauan Perkembangan
Balita di Puskesmas Tanah Garam.
4. Mengetahui dan memahami tentang
permasalahan
pada
1.3.2
1.3.3
program-program tersebut.
Manfaat Bagi Dinas Kesehatan Kota Solok
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Puskesmas
Pusat Kesehatan masyarakat (Puskesmas) adalah fasilitas pelayanan
kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya
kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya
promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat setinggitingginya di wilayah kerjanya.Pola struktur organisasi Puskesmas yang dapat
dijadikan acuan di Puskesmas kawasan perkotaan adalah sebagai berikut.
1. Kepala Puskesmas
2. Kasubag Tata Usaha, membawahi beberapa kegiatan diantaranya
Sistem Informasi Puskesmas, kepegawaian, rumah tangga, dan
keuangan.
3. Penanggungjawab UKM esensial dan keperawatan kesehatan
masyarakat yang membawahi :
a. Pelayanan promosi kesehatan termasuk UKS
b. Pelayanan kesehatan lingkungan
c. Pelayanan KIA-KB yang bersifat UKM
d. Pelayanan gizi yang bersifat UKM
e. Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit
f. Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat
4. Penanggungjawab UKM pengembangan.
Membawahi upaya pengembangan yang dilakukan Puskesmas,
antara lain :
a. Pelayanan kesehatan jiwa
b. Pelayanan kesehatan gigi masyarakat
c. Pelayanan kesehatan tradisional komplementer
d. Pelayanan kesehatan olahraga
e. Pelayanan kesehatan indera
f. Pelayanan kesehatan lansia
g. Pelayanan kesehatan kerja
h. Pelayanan kesehatan lainnya
5. Penanggungjawab UKP, kefarmasian, dan laboratorium.
6. Penanggungjawab jaringan pelayanan Puskesmas dan jejaring
fasilitas pelayanan kesehatan.
2.2 Pelayanan Gizi
2.2.1 Pelayanan Gizi di Puskesmas
Status pelayanan kesehatan terdiri dari cakupan pengelolaan pelayanan
program kesehatan dan sarana-prasarana kesehatan. Salah satu pengelolaan
program kesehatan adalah pengelolaan program perbaikan gizi.
Pengelolaan program gizi di Puskesmas, sebenarnya telah diatur oleh
program gizi ditingkat Kabupaten (Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota), namun
demikian agar program perbaikan gizi di Kecamatan dapat langsung
memberikan dampak pada tingkat kabupaten, sebaiknya harus di kelola
dengan baik. Ada lima langkah yang harus di perhatikan dalam pengelolaan
sudah
seharusnya
sesuai
dengan
dikumpulkan
dan
data
yang
dipelajari.
dilakukan
langkah-langkah
yang
Penyiapan
sarana
dan
prasarana,
dengan
suatu
kegiatan
telah
selesai
tertentu
dari
kegiatan
yang
dilaksanakan.
Pemantauan adalah Pengawasan secara periodik terhadap pelaksanaan
kegiatan program perbaikan gizi dalam menentukan besarnya input yang diberikan,
proses yang berjalan maupun output yang dicapai. tujuannya untuk menindak
lanjuti kegiatan program selama pelaksanaan kegiatan, dilakukan untuk menjamin
bahwa proses pelaksanaan sesusai action plan dan jadwal.
Kegiatan pemantauan dapat dilakukan melalui Sistem Pencatatan dan
Pelaporan termasuk laporan khusus, Pelaksanaan Quality Assurance Pelayanan
Gizi dan Unit pengaduan masyarakat. Hasil Kegiatan pemantauan kemudian
dibuatkan lagi kegiatan-kegiatan Tindak lanjut pemantauan yang dilakukan melalui
Umpan balik, Supervisi dan Bimbingan tehnis.
Evaluasi adalah suatu proses untuk mengukur keterkaitan, efektivitas,
efisiensi dan dampak suatu program, dilakukan dengan tujuan memperbaiki
rancangan,menentukan suatu bentuk kegiatan yang tepat, memperoleh masukan
untuk digunakan dalam proses perencanaan yang akan datang dan mengukur
keberhasilan suatu program.
2.2.5
UPAYA
Pelayanan Gizi
KEGIATAN
PUSKESMAS KAWASAN
Deteksi Dini
PERKOTAAN
Melakukan deteksi dini /penemuan kasus
Pelayanan
gizi di masyarakat
Surveilans Gizi
Melakukan asuhan keperawatan pada
kasus gizi dikelompok atau masyarakat
10
puskesmas
sebagai
pusat
penggerak
11
sesuai
dengan
terpoksi
masing-masing
sektor
(Wikipedia, 2007).
pembiayaan dari dana sehat yang dikelola oleh masyarakat yang pesertanya
masih terbatas yakni kurang dari 50% KK di wilayah kerja Posyandu.
3. Posyandu Purnama (Warna Hijau)
Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) pada tingkat purnama adalah
Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) yang frekuensinya lebih dari 8 kali per
tahun, rata-rata jumlah kader tugas 5 orang atau lebih, dan cakupan 5
program utamanya (KB, KIA, Gizi dan Imunisasi) lebih dari 50%. Sudah
ada program tambahan, bahkan mungkin sudah ada Dana Sehat yang masih
sederhana. Intervensi pada Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) di tingkat
ini adalah :
a) Penggarapan
mengarahkan
pengembangan
dengan
pendekatan
masyarakat
program
di
PKMD,
untuk
menentukan
Pos
Pelayanan
sendiri
Terpadu
(Posyandu).
b) Pelatihan Dana Sehat, agar di desa tersebut dapat tumbuh
Dana Sehat yang kuat, dengan cakupan anggota minimal
50% KK atau lebih. Untuk kegiatan ini dapat mengacu
pada buku Pedoman Penyelenggaraan Dana Sehat dan
Pedoman Pembinaan Dana Sehat yang diterbitkan oleh Dit
Bina Peran Serta Masyarakat Depkes.
4. Posyandu Mandiri (Warna Biru)
Posyandu Mandiri adalah Posyandu yang
sudah
dapat
melaksanakan kegiatan lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata kader
sebanyak 5 (lima) orang atau lebih. Cakupan dari kegiatan utamanya >
50%,
mampu
menyelenggarakan
program
tambahan
serta
telah
13
Terpadu
(Posyandu)
lengkap
adalah
petugas
kesehatan
bersama
kadernya,
dalam
14
15
4. Imunisasi
Imunisasi balita berasal dari kata imun yang berarti kebal atau
resisten. Anak diimunisasi berarti diberikan kekebalan terhadap suatu
penyakit tertentu. Tingkat kekebalan terhadap penyakit tertentu belum
tentu kebal terhadap penyakit lain (Notoatmodjo, 1997).
16
Posyandu
sebaiknya berada pada tempat yang mudah didatangi oleh masyarakat dan
ditentukan sendiri. Dengan demikian kegiatan posyandu dapat dilaksanakan
dipos pelayanan yang sudah ada, rumah penduduk, balai desa, tempat
pertemuan RK/RT atau ditempat khusus dibangun masyarakat.
17
18
D
S
2.
N
D
3.
K
S
4.
D
K
19
terrdiri dari seorang ketua, seorang sekretaris dan seorang bendahara. Kriteria
pengelola Posyandu antara lain sebagai berikut:
1. Diutamakan berasal dari para dermawan dan tokoh mayarakat
setempat.
2. Memiliki semangat pengabdian, berinisiatif tinggi dan mampu
memotivasi masyarakat.
3. Bersedia bekerja secara suakrela bersama masyarakat.
2.3.9 Kader Posyandu
Kader Posyandu dipilih oleh pengurus Posyandu dari anggota
masyarakat
yang
bersedia,
mampu
dan
memiliki
waktu
untuk
20
masyarakat
desa,
menentukan
kegiatan
21
Berbagai pendapat
22
memilih angka yang mudah seperti 1 tahun; 1,5 tahun; 2 tahun. Oleh sebab
itu penentuan umur anak perlu dihitung dengan cermat. Ketentuannya
adalah 1 tahun adalah 12 bulan, 1 bulan adalah 30 hari. Jadi perhitungan
umur adalah dalam bulan penuh, artinya sisa umur dalam hari tidak
diperhitungkan ( Depkes, 2004).
b. Berat Badan
Berat badan merupakan salah satu ukuran yang memberikan
gambaran massa jaringan, termasuk cairan tubuh. Berat badan sangat peka
terhadap perubahan yang mendadak baik karena penyakit infeksi maupun
konsumsi makanan yang menurun. Berat badan ini dinyatakan dalam
bentuk indeks BB/U (Berat Badan menurut Umur) atau melakukan
penilaian dengam melihat perubahan berat badan pada saat pengukuran
dilakukan, yang dalam penggunaannya memberikan gambaran keadaan
kini. Berat badan paling banyak digunakan karena hanya memerlukan satu
pengukuran, hanya saja tergantung pada ketetapan umur, tetapi kurang
23
dilihat dari keadaan kurus kering dan kecil pendek. Tinggi badan sangat
baik untuk melihat keadaan gizi masa lalu terutama yang berkaitan dengan
keadaan berat badan lahir rendah dan kurang gizi pada masa balita. Tinggi
badan dinyatakan dalam bentuk Indeks TB/U ( tinggi badan menurut umur),
atau juga indeks BB/TB ( Berat Badan menurut Tinggi Badan) jarang
dilakukan karena perubahan tinggi badan yang lambat dan biasanya hanya
dilakukan setahun sekali. Keadaan indeks ini pada umumnya memberikan
gambaran keadaan lingkungan yang tidak baik, kemiskinan dan akibat tidak
sehat yang menahun ( Depkes RI, 2004).
Berat badan dan tinggi badan
dan
Indeks yang
dipakai
BB/U
Batas
Pengelompokan
< -3 SD
Gizi buruk
- 3 s/d <-2 SD
Gizi kurang
24
TB/U
BB/TB
- 2 s/d +2 SD
Gizi baik
> +2 SD
Gizi lebih
< -3 SD
Sangat Pendek
- 3 s/d <-2 SD
Pendek
- 2 s/d +2 SD
Normal
> +2 SD
Tinggi
< -3 SD
Sangat Kurus
- 3 s/d <-2 SD
Kurus
- 2 s/d +2 SD
Normal
> +2 SD
Gemuk
Data baku WHO-NCHS indeks BB/U, TB/U dan BB/TB disajikan dalan
dua versi yakni persentil (persentile) dan skor simpang baku (standar deviation
score = z). Menurut Waterlow,et,al, gizi anak-anak dinegara-negara yang
populasinya relative baik (well-nourished), sebaiknya digunakan presentil,
sedangkan dinegara untuk anak-anak yang populasinya relative kurang (under
nourished) lebih baik menggunakan skor simpang baku (SSB) sebagai persen
terhadap median baku rujukan ( Djumadias Abunaim,1990).
Tabel 2. Interpretasi Status Gizi Berdasarkan Tiga Indeks Antropometri
(BB/U,TB/U, BB/TB Standart Baku Antropometeri WHO-NCHS)
No
TB/U
Interpretasi
BB/TB
Rendah
Rendah
Normal
Rendah
Tinggi
Rendah
Sekarang kurang ++
Rendah
Normal
Rendah
Sekarang kurang +
Normal
Normal
Normal
Normal
25
Normal
Tinggi
Rendah
Sekarang kurang
Normal
Rendah
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Normal
Tinggi, normal
Tinggi
Rendah
Tinggi
Obese
Tinggi
Normal
Tinggi
26
27
bawah garis merah kader perlu merujuk ke petugas kesehatan terdekat, agar
anak mendapatkan pemerikasaan lebih lanjut.
KMS juga digunakan kader untuk memberikan pujian kepada ibu
bila
berat
badan
anaknya
naik
serta
mengingatkan
ibu
untuk
anak
balita
ditimbang
setiap
bulan
untuk
memantau
pertumbuhannya.
2.5.4 Langkah-Langkah Pengisian KMS
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)
2.5.5
sebagai
berikut:
1. Berat badan naik (N):
Berikan pujian kepada ibu yang telah membawa balita ke Posyandu
28
Berikan
umpan
balik
dengan
cara
menjelaskan
arti
grafik
arti
grafik
sesuaigolongan umurnya
Rujuk anak ke Puskesmas/Pustu/Poskesdes.
BAB III
HASIL KEGIATAN
29
30
b. Misi
1. Memperlancar kegiatan proses pelayanan kesehatan dasar yang
bermutu bagi perorangan (Private Goods) serta pelayanan kesehatan
masyarakat (Public Goods).
2. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses layanan kesehatan
dasar di Puskesmas melalui perbaikan yang berkesinambungan.
3. Memastikan akurasi data pasien dan pelanggan melalui sistem
pendokumentasian yang divalidasi dan abdating data.
4. Menghasilkan produk-produk layanan kesehatan dasar yang
berinovasi.
5. Menyosialisasikan tentang kegiatan layanan kesehatan prima dan
kepuasan pelanggan.
31
32
JENIS TENAGA
S2 Kesehatan Masyarakat
Dokter Umum
Dokter Gigi
Sarjana Kesehatan Masyarakat
S1 Keperawatan
Dokter Spesialis Anak
D3 Bidan
D3 Kesling
D3 Gizi
D3 Labor
D3 Gigi
D3 Apikes
D3 Refraksi
D3 Fisiotherapi
D3 Atem
D1 Kebidanan
Perawat SPK
Perawat Gigi
Asisten Apoteker
Analis Labor
SMF
D3 Perawat
Sopir
Petugas Jaga Malam
Kebersihan
Radiologi
JUMLAH
JUMLAH
1
5
1
5
2
1
32
2
5
2
1
1
1
2
1
5
2
1
3
1
2
33
5
5
5
1
126
KETERANGAN
JENIS SARANA
Poliklinik Swasta
JUMLAH
1
33
2
3
4
3. Sasaran
a. Data Kependudukan
Jumlah penduduk
Jumlah Bulin
Jumlah Buteki
Jumlah Bayi
Jumlah Anak Balita
Jumlah PUS
Jumlah Bumil
Jumlah WUS
Jumlah Anak Remaja Sekolah
b. Peran serta Masyarakat
Jumlah Posyandu
Jumlah Kader Posyandu
Jumlah TOGA
Jumlah Posyandu Lansia
Jumlah Kelompok Dana Sehat
Jumlah UKK
Jumlah KK Miskin
3.2 Gambaran
Umum
10
3
1
: 21.942 orang
: 415 orang
: 396 orang
: 4.383 orang
: 1.206 orang
: 3.628 orang
: 458 orang
: 5.114 orang
: 3.444 orang
: 25 buah
: 92 orang
: 3 kelurahan
: 10 buah
: - buah
: - buah
: 644 KK
Program-program
Kesehatan
Masyarakat
di
rokok)
Poskeskel (Pos Kesehatan Kelurahan)
Penyuluhan Posyandu
Pelaksanaan kegiatan kelurahan siaga
Saka Bakti Husada
34
Kegiatan
Penyuluhan di dalam gedung
UKS :
- Pembinaan UKS serta
-
3
4
5
Pencapaian
8 kali
27 kali
Penyuluhan di Posyandu
Penyuluhan Keliling
Penyuluhan di Kantor Camat Lubuk
Sikarah
2. KIA dan KB
Kegiatan Program Kesehatan Ibu :
a. Kelas Ibu Hamil
b. Pelayanan ANC
c. Kunjungan Bumil Resti
d. Kunjungan Nifas
e. Pemantauan Stiker P4K/ANC Berkualitas
f. Otopsi verbal
g. Pembinaan BPJS
h. Pembinaan GSI
Kegiatan Program Kesehatan Anak
a. DDTK
b. Kelas Ibu Balita
c. Kunjungan rumah balita bermasalah
d. LBI
Kegiatan Keluarga Berencana (KB)
a. Pelayanan dan konseling
b. Penanganan komplikasi ringan
Tabel 3.4 : Hasil Kegiatan Program KIA Januari-September 2015
No Program
1
Ibu
Kegiatan
K1
K4
Persalinan oleh tenaga
kesehatan
Kunjungan Nifas
Pencapaian
(%)
91%
68%
71%
56%
Target
Target
Sept
2015
(%)
75%
71%
67,5%
(%)
100%
95%
67,5%
90%
90%
35
35%
kesehatan
Deteksi resiko tinggi ibu
hamil oleh masyarakat
Kematian ibu hamil atau
2
Anak
60%
1%
80%
60%
-
64,3%
62,2%
60%
61,1%
60%
70,7%
1
80%
67,5%
67,5%
67,5%
65%
63%
62%
-
90%
90%
90%
87%
85%
83%
-
Kegiatan
Pencapaian
1
2
3
4
5
6
7
Jumlah PUS
Peserta KB Baru
Peserta KB Aktif
DO
KB paska salin
PUS Gakin
KB aktif gakin
6,3%
70,7%
7,4%
0,3%
22,1%
Target
Target 2015
Sept (%)
52,5%
52,5%
(%)
3670
70%
70%
Agustus)
Pengukuran status gizi murid TK/PAUD
Pengukuran status gizi siswa SLTP dan SLTA
Pemantauan status gizi sekolah yang mendapat PMT-AS
Kunjungan rumah balita gizi kurang dan gizi buruk serta Bumil
f.
g.
h.
i.
j.
KEK
Pemantauan Posyandu
Pemberian PMT pemulihan
TFC
Pengambilan sampel garam RT untuk survey GAKI
Kelas gizi
36
k. Pemberian vitamin A
l. Pemberian tablet Fe
m. Pemantauan pertumbuhan balita
Tabel 3.6 : Hasil Kegiatan Tahunan Perbaikan Gizi Masyarakat
No.
Indikator Kerja
Pencapaian (%)
2012
2013
2014
2,2%
2,1%
1,9%
18%
17%
16%
100%
100%
100%
2015
1,8%
15%
100%
1
2
3
mendapatkan perawatan
Persentasi bayi usia 0-6 bulan
70%
75%
90%
95%
80%
85%
100
90%
80%
83%
85%
87%
78%
81%
85%
89%
8
9
90 Tablet
Persentase survailance gizi
Persentase balita ditimbang berat
100%
75%
100%
80%
100%
85%
100%
90%
10
badannya (D/S)
Persentase penyediaan bufferstok
100%
100%
100%
100%
Indikator Kerja
Pencapaian
Target per
1
2
3
(%)
0,83
3,07
100
Tahun 2015
1,8%
15%
100%
mendapatkan perawatan
Persentasi bayi usia 0-6 bulan
74,99
85%
95,56%
95%
83,8%
87%
37
8
9
10
74%
89%
90 Tablet
Persentase survailance gizi
Persentase balita ditimbang berat
100%
52,8%
100%
90%
badannya (D/S)
Presentase balita naik berat
61,3%
90%
badannya(N/D)
4. Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Kegiatan :
Tabel 3.7 : Program P2M
No
1
Program
Imunisasi
P2M
TB
4
5
Rabies
DBD
6
7
8
Pneumonia
Kusta
HIV/AIDS dan
a.
b.
c.
d.
e.
a.
b.
c.
d.
Kegiatan
Pelayanan imunisasi
BIAS
TT WUS
Sweeping
Pelacakan KIPI
Sosialisasi P2PM dan Surveilans
Survey dan pemetaan wilayah TB
Penyegaran kader TB
Penyuluhan HIV/AIDS, IMS dan
TB untuk pemuda
e. PTM
f. Posbindu
a. Pelacakan kasus kontak
b. PMO
Pelacakan kasus
a. Sosialisasi DBD
b. Pemantauan jentik
c. PE
Penemuan dan penanganan kasus
Penemuan dan penanganan kasus
Penjaringan
IMS
Hasil kegiatan :
Tabel 3.8 : Hasil Kegiatan P2M Februari-November 2015
Progra
m
P2M
Kegiatan
Penemuan kasus BTA (+)
Penemuan Kasus
3 orang
Target
9 orang
38
triwulan II
Angka bebas jentik (ABJ)
Penemuan kasus pneumonia
Pengobatan diare
Penanganan kasus DBD
Penemuan kasus kusta
Penemuan kasus ISPA
Rabies : kasus gigitan
Pemberian VAR/SAR
IVA : diperiksa hasil (+)
HIV/AIDS : kunjungan
AFP
95%
212 orang
682 orang
2/100.000 x jmlh
pddk <15 th
Kegiatan
Pencapaian
Target
Imunisasi lengkap
HB 0
BCG
Polio 1
DPT + HB + HiB 1
Polio 2
DPT + Hb + HiB 2
Polio 3
DPT + HB + HiB 3
Polio 4
Campak
Campak (booster)
DPT + HB + HiB (booster)
63,1%
77,7%
77,7%
77,2%
75,55%
67,9%
63,1%
71,6%
64,8%
58,3%
64,4%
23,9%
49,5%
60%
66,6%
66,6%
66,6%
66,6%
60%
60%
60%
60%
60%
60%
60%
60%
HIV (+)
Program
Imunisas
28 orang
681 orang
20 orang
2373 orang
36 orang
15 orang
262
5. Kesehatan Lingkungan
Kegiatan :
1. Dalam gedung
a. Klinik sanitasi
b. Pengawasan limbah medis
2. Luar gedung
a. Kunjungan rumah
b. Pengawasan kualitas air minum
c. Inspeksi sanitasi
d. Pengawasan kualitas air
e. Pengawasan dan pembinaan TTU (tempat-tempat umum) : SD,
SMP, SMA, PT, PAUD/TK, Masjid/musholla, dan Salon/pangkas
rambut.
f. Pengawasan hygiene sanitasi tempat pengolahan makanan (TPM)
:
39
g.
h.
i.
j.
Rumah makan/ampere
Makanan jajanan
Penyuluhan kesehatan di sekolah
Pemeliharaan dan pengawasan kualitas lingkungan
Hasil kegiatan :
Tabel 3.9 : Hasil Kegiatan Kesling Triwulan II Tahun 2015
No
1
Program
Akses Air
TG
100
VI SUKU
100
SNP
100
Pencapaian
100
Target (%)
100
Bersih
Jamban
67,91
85,75
100
84,6
100
Keluarga
Pengel.
57,16
56,92
57,69
57,12
100
Limbah
Pengel.
57,86
55,19
52,56
56,53
100
5
6
7
8
Sampah
Rumah Sehat
TTU
TPM
Klinik Sanitasi
69,55
-
80,98
-
83.65
-
74,55
100
86,67
1,1
95
80
85
10
6. Program Pengembangan
Upaya pengembangan yang dilakukan di Puskesmas Tanah Garam adalah
sebagai berikut.
Tabel 3.10 : Program Pengembangan
di Puskesmas Tanah Garam
1
2
3
Kesehatan Jiwa
a. Penemuan dini dan penanganan kasus jiwa
b. Rujukan kasus jiwa
Kesehatan Indra Mata dan Telinga
a. Penemuan dan penanganan kasus
b. Rujukan
PKPR
a. Pelatihan kader PKPR
b. Penyuluhan dan konsultasi remaja
c. Penyulluhan dan konsultasi ke sekolah
Kesehatan Lansia
a. Pelayanan di dalam dan luar gedung
b. Pembinaan kelompok lansia
c. Senam lansia
d. Penyuluhan kesehatan lansia
40
90
80
70
60
50
tanah garam
40
VI suku
30
sinapa piliang
20
puskesmas
10
0
Diagram Cakupan N/D wilayah kerja Puskesmas Tanah Garam JanuariSeptember 2015
41
MASALA
H
MASALA
MASALA
MASALAH
MASAL
MASALA
H (1)
H (2)
(3)
AH (4)
H (5)
Penemuan
Rendahny
Rendahnya
Rumah
Cakupan
Pencapaia
tanpa
imunisasi
BTA (+)
Kepedulia
n target
jamban
pentaval
Rendah
cakupan
en dan
terhadap
N/D di
boster
pemeriksa
posyandu
sangat
kasus
an IVA
KRITERI
rendah
A
1
Tingkat
36
16
48
12
48
Urgensi
(U)
2
Tingkat
Keseriuasa
n (S)
Tingkat
Perkemba
ngan (G)
U X S X
G
42
43
BAB IV
PEMBAHASAN
PKT
naa
rha
KGr
ma
bm
ni
u
gkn
Tga
Jmh
b
uPG
g
n
u
a
w
r
a
o
g
m
n
g
44
: kamis minggu II
: kamis minggu II
: kamis minggu II
: kamis minggu II
: kamis minggu II
: kamis minggu II
: kamis minggu II
: kamis minggu II
: kamis minggu II
45
VariabelPenyebab
FaktorPenyebab
PenyebabMasalah
a. Kurangnya
Masalah
a. Memberikan
kepedulian dan
penyuluhan
minat masyarakat
untuk datang ke
mempunyai anak
posyandu
bayi
b. Kader
kurangaktifdalam
mengajak
masyarakat untuk
1.
AlternatifPemecahan
dan
balitatentang
pentingnya
posyandu
b. Melakukanpembi
mengikuti
naanterhadappara
Posyandu dan
kader
Manusia
pemberitahuan
merekabisalebiha
(Man)
posyandu yang
ktifmengajak
belum merata
masyarakat
agar
serta
c. Pengetahuankade
rmasihkurangtent
2.
Metode
(Methode)
ikut
dalam
posyandu
c. Memberikan
angpembacaan
pembekalan
KMS Dan
kepada
tentangpentingny
tentang
abalita yang
pembacaan KMS
ditimbangdannai
dan pengetahuan
kberatbadannya
tentang
a. Masihkurangnyape
nyuluhantentangPo
kader
manfaat
posyandu
a. Menambahrenca
napenyuluhante
46
syandu
ntangPentingnya
danpentingnyabalit
Posyandu
adatangdanditimba
danPentingnya
ngpadamasyarakatd
Pemenuhan gizi
ankader
b. Kurangnya
Pembinaan
terhadap
kader
posyandu
masyarakat dan
kader posyandu
b. Lebih
Meningkatkan
Pembinaan
terhadap kader
Posyandu
a. Kurangnyaketers
3.
Bahan
(Material)
a. Pembuatan
ediaan media
poster, brosur,
komunikasi yang
pamflet, serta
menarikseperti
media
poster, brosur,
komunikasilain
nya
sebagainya.
yangdapatmena
rikminatpenden
garataukhalayak
4.
Dana
(Money)
a. Kurangnyadanay
ramai.
a. Mengatursedem
ang
ikianhinggapen
tersediauntukpem
ggunaandanaper
buatanbrosur,
tahun yang
poster, pamflet
diberikanolehpu
(media
satuntuk media
komunikasi).
b. Kurangnya
komunikasi
yang
47
anggaran daerah
akandigunakan.
untuk kader
Disampingitu,
posyandu
c. Terbatasnyadana
operasionaluntuk
penyuluhandanP
MT(PemberianM
akananTambahan
).
dapatjugadiatasi
dengancaramen
caridonatur lain
yang
dapatbekerjasa
madalampemen
uhandanaterseb
ut.
b. Memaksimalka
n penggunaan
sumber dana
puskesmas yang
ada dengan cara
menambahkan
alokasi dana
BPJS kesehatan
c. Memaksimalka
n penggunaan
sumber dana
puskesmas yang
ada dengan cara
menambahkan
alokasi dana
BPJS kesehatan
Lingkungan
Masihkurangnyatingkatk
Memberikanpenyuluha
(Environment)
esadarandanpemahaman
nkepadamasyarakattent
masyarakattentangPentin
angpentingnya
posyandu dan
perkembangan balita
48
balita, agar
merekalebihpeduliterha
dapkesehatanbayi dan
anak balitanya.
KE
TUJ
SA
LO
PEN
PELAKSAN
GIA
UAN
SA
ANG
AS
GU
NG
TA
N
2 3 4 5 6 7 8 9 1
JAW
AB
49
ant
oko
hm
asy
ara
kat
me
nge
nai
Ma
nfa
at
pos
yan
du
tada
nt
Pu
ntok
ok
sk
ohm
oh
es
asya
ma
ma
sy
sta
ara
na
kat
hg
raka
tme
nge
ara
nai
Man
faat
Pos
yan
du
P untu
e k me
m refre
b
sh
e
r peng
i etah
a uanp
n arak
e
adert
d
u enta
k ngPe
a ntin
s gnya
i
Posy
k
e andu
p Bagi
a Gizi
d Balit
a
a
k
Se
Pu
Pimpi Petugas
lur
sk
nanpu puskesmas
uh
es
ka
de
r
di
m
as
ta
wi
na
la
hg
ya
ar
hk
erj
dan petugas
promosi
kesehatan
aP
us
ke
s
m
ast
50
a
d
e
r
t
e
n
t
a
n
g
P
e
n
t
i
n
g
n
y
a
an
ah
ga
ra
m
P
o
s
y
a
n
d
u
b
a
g
i
G
i
z
i
51
B
a
l
i
t
a
Pe
mb
uat
anb
ros
urP
enti
ngn
ya
Pos
yan
du
Untu
Se
Po Pimpin Petugaspromk
kme
lur
sy an
nam
uh
an Puskes
bahp
ib
du ma
enge
u-
da
tahu
ib
np
anib
uy
us
u-
an
ke
ibuy
sm
ang
me
as
mem m
di
pun
pu
wi
yai
ny
lay
anak
ai
ah
balit
an
ke
ak
rja
dan
bal
Pu
mas
ita
sk
yara
da
es
katu
ma
mu
ma
sta
sy
na
ara
hg
kat
ara
X X
espuskesmasta
nahgaram
52
u
m
Pe
mb
uat
an
pos
ter
Edu
Se Pimpin PetugasPromk
kasi
as
di
ya
temp
ra
te
atum ka
um,
nu
pat
posy
andu
danp
uske
di
smas
wi
lay
x x
ah
ke
rja
pu
sk
es
ma
sta
na
hg
ara
m
53
4.2.1 Rencanakegiatandanpenanggulangan
a.
Tenagakesehatanmemberikanpenyuluhankepadasetiapibu-ibu yang
datangkePosyandutentangmanfaatposyandu bagi pemenuhan gizibalita
b.
Tenagakesehatanmemberikansosialisasipadatokohmasyarakattentangman
faat Posyandu bagi tumbuh kembang anak
c.
Tenagakesehatanmemberikanpengarahantentangbagaimanacarapengolaha
nmakanan yang mengandung gizi yang baik bagi anaknya
d.
TenagakesehatanmemberikanedukasikepadaparakaderPosyandu yang
bertujuan agar dapatmembantumeningkatkanpemahamanmasyarakat dan
motivasi bagi kader untuk mengajak anggota masyarakat berpartisipasi
4.2.2 FaktorPenghambatdanPermasalahan
a. Para ibutidakbersediauntukmengikutipenyuluhanmanfaat posyandu di
posyandu setempat
b. Ibubalitatidakmemilikiwaktuuntukmembawaanaknyake posyandu
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
54
1. Dari hasil Pendataan dan Diskusi dengan Program Pelayanan Gizi dan
Pimpinan Puskesmas Tanah Garam didapatkan bahwa cakupan N/D
kurang dari target Dinkes (90%) untuk periode bulan Januari November
2015, dengan hasil yang hanya mencapai 61,3%.
2. Setelah melakukan analisis penyebab masalah, ditemukan penyebab angka
balita yang ditimbang dan naik berat badannya di Wilayah kerja tanah
garam adalah :
a. Masih kurangnya minat dan kepedulian ibu-ibu yang mempunyai
anak balita untuk membawa ke posyandu
b. Masih kurangnya kegiatan penyuluhan yang menarik untuk ibu
ibu mengenai pentingnya gizi balita dan pentingnya menimbang
balita secara rutin ke posyandu.
c. Kurang aktifnya kader dalam mengajak masyarakatnya untuk ikut
serta dalam posyandu dan masih kurangnya pengetahuan kader
dalam pembacaan hasil KMS
3. Prioritas pemecahan masalah rendahnya angka balita yang datang dan
ditimbang di wilayah kerja Puskesma Tanah Garam adalah :
a. Kader mengingatkan jadwal posyandu kepada ibu ibu H-1
sebelum kegiatan posyandu dan mengigatkan pentingnya datang ke
posyandu.
b. Meningkatkan keaktifan daripada kader agar dapat mengajak ibu
yang memiliki balita aktif ke posyandu balita.
c. Memberikan penyuluhan kepada ibu yang memiliki balita tentang
pentingnya gizi balita dan pentingnya mengikuti kegiatan
posyandu hingga anak berusia 5 tahun dengan mengunakan media
media seperti leafleat, poster, film dan lain lain yang menarik
agar menarik perhatian ibu ibu yang memiliki balita.
d. Bagi ibutidakbersediauntukmengikutipenyuluhanmanfaat posyandu
di posyandu, maka kader akan mendatangi kerumah untuk
memberikan penyuluhan
B. Saran
55
56