ISSN : 1410-0177
ABSTRACT
The qualitative and quantitative analysis of coumarin in cinnamon (Cinnamomum burmanii
Bl.) which are qualified in to AA, KA and KB has been done by gas chromatography and gas
chromatography-mass spectrometry. Extraction of quality KB coumarin was carried out by
soxchletation in hexane, dichloromethane and methanol. Meanwhile, quality AA and KA
coumarins are soxchletated in methanol. The qualitative analysis using gas chromatographymass spectrometry with column BP-5 showed that hexane, dichloromethane and methanol
extracts of qualified KB coumarin, as well as methanol extracts of qualified AA and KB only
contain coumarin compounds, no other coumarin groups were found. From coumarin
quantitative analysis by gas chromatography using BP-624 column and FID detector of
methanol extracts obtained 1855.51 ppm (0.186%), 1915.75 ppm (0.192%), 9177.36 ppm
(0,918%), for qualified KB, AA, and KA respectively.
Key words : Coumarin, Cinnamomum burmanii Bl., Gas Chromatography
PENDAHULUAN
Tumbuhan kayu manis merupakan spesies
dari genus Cinnamomum dengan famili
Lauraceae, berupa tumbuhan berkayu
yang umumnya dikenal sebagai rempahrempah (Syarif, 2006). Tumbuhan ini
tersebar di Asia Tenggara, Cina dan
Australia. True cinnamon, Cinnamomum
zeylanicum dari Sri langka. Cassia
cinnamon diperoleh dari sumber yang
berbeda,
misalnya
Cinnamomum
aromatica dari Cina dan Vietnam, C.
tamala dari India dan Miyanmar (Burma)
dan Cinnamomum burmanii berasal dari
Indonesia, terutama daerah Sumatera dan
Jawa (Ravindran, Babu, and Shylaja,
2004).
Selain sebagai rempah, Cinnamomum
burmanii Bl. umumnya digunakan secara
tradisional untuk mengobati berbagai
penyakit seperti diare, hipertensi, rematik,
memar, sakit gigi, mengatasi rasa sakit
Yulianis., et al.
Bahan
Bahan-bahan yang digunakan dalam
penelitian ini adalah kayu manis
(Cinnamomum burmanii Bl.) mutu AA,
KA, KB, standar kumarin murni (unit Uji
Andalas Farma UNAND), diklorometan
(destilasi), metanol (destilasi), heksan
(destilasi), metanol p.a (Merck).
Metoda Ekstraksi
A. Ekstraksi kumarin C. burmanii Bl.
dengan pelarut yang berbeda
Serbuk kayu manis 5 gram ditempatkan
dalam kertas saring dan masukkan dalam
tempat sampel pada tempat selongsong
soklet, selanjutnya hubungkan tempat
selongsong dengan labu yang telah berisi
batu didih, kemudian 150 ml DCM
ditambahkan ke dalam selongsong soklet
sehingga pelarut mengalir melalui pipa
kapiler selongsong ke labu penampung,
kemudian selongsong dihubungkan dengan
kondensor dan dialirkan air. Soklet
dinyalakan pada suhu konstan (tanda 6,5
pada heating mentle (tanda antara 1-10).
Ekstraksi dilakukan selama 6 jam. Ekstrak
yang diperoleh disaring dengan kertas
saring dan cuci kertas saring dengan
pelarut, kemudian diuapkan dengan rotary
evaporator sampai diperoleh ekstrak kental
dan ditimbang sampai berat yang konstan.
Ekstrak dilarutkan dengan metanol pa dan
analisa dengan metoda kromatografi gas.
Cara yang sama juga dilakukan
ekstraksi dengan pelarut berbeda heksan
dan metanol dan dianalisa dengan
kromatografi gas. Prosedur masing-masing
dilakukan 3 kali (untuk optimasi ini
dilakukan terhadap mutu kayu manis KB).
B. Ekstraksi kumarin dalam C. burmanii
Bl. dengan mutu yang berbeda
Dengan cara yang sama (prosedurA)
dilakukan ekstraksi menggunakan pelarut
204
Yulianis., et al.
Validasi Metoda
A. Preparasi Standar Kumarin dan
Kurva Kalibrasi
B. Penentuan Limit Deteksi (LOD)
dan Limit Kuantitatif (LOQ)
C. Penentuan Presisi Sistem dan
Presisi Metoda
D. Akurasi dan Recovery
Analisa Kumarin
Sensitifitas
Presisi sistem
Presisi metoda
Y = -68088+2252,09X
LOD= 6,50g/ml
RSD =0,43 %
(r) = 0,999
LOQ =55,01g/ml
(intraday)
Akurasi dan
recovery
107,49113,58%
RSD = 2,94%
RSD = 0,42 %
(interday)
Yulianis., et al.
signifikan antara
KA menunjukan
tumbuhan (kulit
lebih muda lebih
206
Yulianis., et al.
2.
Saran
Untuk peneliti selanjutnya disarankan
menganalisa kumarin dari jalur biosintesa
yang berbeda dari berbagai bagian
tumbuhan kayu manis seperti buah, daun
dan batang, dan dari geografis yang
berbeda.
DAFTAR PUSTAKA
AOAC, (15th edition), 1990, List of Methods
of Analysis for Beverage Alcohol,
Official Methods of Analysis 976.12.
Badan Standarisasi Nasional, SNI 2004, Casia
Indonesia, RR SNI (Rancangan Revisi
SNI 01-3395-2004.
BPOM RI, 2006, Acuan Sediaan Herbal, Vol.
II, Ed. 1, hal 37-44.
BPOM RI,(a) 2006, Ekstrak Tumbuhan Obat
Indonesia, Vol. 2, Jakarta
Depkes RI, Dirjen POM, 2000, Parameter
Standar Umum Ekstrak Tumbuhan
Obat, Jakarta.
207
Yulianis., et al.
208