Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Ekologi
Yang diampu oleh Bapak Prof. Dr. Ir. Suhadi, M.Si dan
Bapak Drs. Agus Dharmawan, M.S
Oleh kelompok 2:
1. Monika N. Kuruwop
2. Yunita Nur Agustiningsih
( 140342602548 )
( 140342601774 )
OFF : H
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
dalam
geografis atau kondisi cuaca yang menyebabkan individu antar kelompok tidak
dapat saling berhubungan untuk melakukan tukar menukar informasi genetik.
Populasi-populasi yang hidup secara terpisah ini di sebut deme. Selain itu, ada
juga yang menyebutkan bahwa populasi merupakan totalitas semua nilai yang
mungkin, hasil menghitung ataupun pengukuran, kuantitatif maupun kualitatif
mengenai karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan
jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya (Umar. 2012).
2.2 Wilayah Penyebaran Hewan
Pada tahun 1876 Wallace membagi daratan menjadi enam wilayah
geografis (Susanto. 2000). Wilayah-wilayah itu meliputi benua yang memiliki ciri
geografis dan fauna yang sama. Wilayah-wilayah tersebut adalah: Paleartik,
Neartik, Neotrofik, Etiopia, Orietal, dan Australia.
1. Wilayah Paleartik
Wilayah paleartik meliputi semua daratan eropa, sebagian besar Asia dan
afrika utara. Daerah ini kaya akan fauna yang meliputi 39 Famili. Family
Seleviniidae dan Ailurodidae termasuk yang bersifat endemic, artinya hanya
terdapat di daerah tersebut.
2. Wilayah Neartik
Wilayah Neartik ada di Amerika Utara, terbentang dari daerah Artik sampai ke
Meksiko. Hewan-hewan yang bersifat endemik meliputi jenis-jenis dari family
Aplandontidae dan Antilocapridae. Selain itu tidak terdapat kera. Jenis-jenis
hewan yang bersifat endemic di wilayah tersebut adalah kelelawar, rodentia,
karnivora, dan insektivora.
3. Wilayah Neotrofik
Daerah neotropik terbentang dari Amerika Selatan, Amerika tengah sampai ke
Meksiko dan berbatasan dengan wilayah neartik. Daerah ini tertutup oleh
padang rumput tropis, hutan tropis dan tundra. Neotropik merupakan wilayah
yang paling kaya kedua. Yang bersifat endemic pada wilayah ini meliputi:
kelompok Marsupial, Edentata, Primata, dan Rodentia.
4. Wilayah Etiopia
Wilyah etiopia terbentang dari selatan Pegunungan Atlas sampai ke ujung
sebelah selatan Benua Afrika. Sebagian besar daerahnya berupa padang pasir
yang panas, sebagian yang lain berupa hutan tropis, savanna dan gunung-
gunung yang tinggi. Hewan-hewan endemic yang terdapat pada wilayah ini
yaitu jerapah, lemur, ardvark, dll.
5. Wilayah Orietal
Wilayah oriental terdiri dari daerah-daerah Asia bagian selatan hingga sampai
ke Laut cina. Beberapa pulau di Indonesia juga ada yang termasuk wilayah
Ariental, yaitu pulau-pulau yang terletak di sebelah barat Garis Wallace yang
memisahkan Pulau Kalimantan dan Pulau Sulawesi. Hewan yang bersifat
endemic di wilayah ini yaitu musang, lemur terbang, dan kelelawar.
6. Wilayah Australia
Daerah ini meliputi benua Australia dan pulau-pulau di sekitarnya, sampai ke
pulau-pulau di Indonesia yang terletak di sebelah timur Garis Wallace.
Iklimnya bervariasi yaitu iklim tropis dan subtropics. Curah hujan nya
bervariasi. Wilayah ini sebagian besar dihuni oleh kelompok Marsupiala dan
Monotremata.
Continental Drift
Penyebaran suatu jenis hewan disuatu tempat sering menimbulkan
pertanyaan, karena jenis lain yang diduga berasal dari nenek moyang sama yang
berada di tempat lain yang terpisah oleh suatu penghalang. Masalah ini terjadi
pada hewan yang bergerak dengan kaki dan tidak bisa terbang. Misalnya burung
Kasuari yang tidak bisa terbang, berjalan dengan kaki dan secara evolusi berasal
dari nenek moyang yang sama. Hewan ini berasal dari Australia, Afrika, dan
Selandia Baru.
Pada teori Wegener, menyatakan bahwa bumi ini mula-mula hanya terdiri
dari satu daratan besar. Kemudian daratan ini pada jutaan tahun yang lalu
memisah menjadi benua-benua saat ini. Setelah terjadinya pemisahan, daratandaratan tersebut bergerak sehingga jaraknya makin lama makin jauh. Pada saat
daratan bumi menyatu hewan-hewan tersebut dapat dengan mudah berpindah
tempat dan menyebar ke seluruh dunia (Darmawan, dkk. 2005).
ke luar dari suatu populasi atau daerah populasi. Selain itu distribusi juga dapat
diartikan sebagai wilayah-wilayah tempat ditemukannya suatu jenis makhluk
hidup di muka bumi (Junaidi. 2010).
Contoh: distribusi pohon durian meliputi daerah asia tenggara (Indonesia,
Malaysia, Thailand, dan Philipina) sedangkan distribusi pohon kelapa meliputi
seluruh daerah tropika.
Ada tiga bentuk distribusi atau pergerakan populasi yaitu:
1. Migrasi
Pergerakan keluar batas-batas tempat populasi dan datang kembali ke tempat
populasi semula secara periodic.
2. Emigrasi
Pergerakan keluar batas-batas tempat populasi sehingga populasi menjadi
berkurang.
3. Imigrasi
Pergerakan ke dalam batas-batas tempat populasi sehingga populasi bertambah.
Distribusi dibedakan menjadi tiga macam yaitu:
a. Distribusi geologis
Merupakan distribusi jenis yang berhubungan dengan waktu / zaman / periode
umur bumi ketika jenis itu terdapat atau ditemukan.
b. Distribusi geografis
Merupakan distribusi jenis berdasarkan pada tempat ditemukannya jenis tersebut.
c. Distribusi ekologis
Merupakan distribusi jenis yang erat kaitannya dengan factor factor lingkungan.
2.4 Pola penyebaran dan Distribusi
Keragamaan tak terbatas dari pola penyebaran semikian yang terjadi dalam
alam secara kasar dapat dibedakan menjadi tiga kategori yaitu :
1. Penyebaran teratur atau seragam atau merata
Penyebaran teratur atau seragam atau merata terjadi apabila ada persaingan
yang kuat diantara individu-individu terdapat pada tempat tetentu dalam suatu
komunitas (Darmawan, dkk. 2005). Penyebaran ini terjadi bila ada persaingan
yang keras sehingga timbulnya kompetisi yang mendorong pembagian ruang
hidup yang sama.
Contoh: persaingan untuk mendapatkan nutrisi dan ruang pada tumbuhan.
2. Penyebaran secara acak (random)
Penyebaran semacam ini terjadi dimana individu-individu menyebar dalam
beberapa tempat dan mengelompok dalam tempat lainnya (Susanto. 2000).
penyebaran ini jarang terjadi, hal ini terjadi jika lingkungan homogen. Selain itu
penyebaran ini biasanya terjadi apabila factor lingkungannya sangat seragam
untuk seluruh daerah dimana populasi berada, selain itu tidak ada sifat untuk
berkelompok dari organisme tersebut.
Contoh: tidak ada buah dan biji.
3. Penyebaran berkelompok atau berumpun (clumped)
Penyebaran secara berkelompok terjadi dimana individu-individu selalu ada
dalam kelompok-kelompok dan sangat jarang terlihat sendiri secara terpisah. Pola
ini umumnya dijumpai di alam, karena adanya kebutuhan akan faktor lingkungan
-
yang sama. Pengelompokan ini terutama disebabkan oleh berbagai hal seperti:
Respons dari organisme terhadap perbedaan habitat secara local.
Respons dari organisme terhadap perubahan cuaca musiman
Akibat dari cara atau proses reproduksi
Dari ketiga kategori ini, rumpun atau kelompok adalah pola yang paling
sering diamati di alam dan merupakan gambaran pertama dari kemenangan dalam
keadaan yang disukai lingkungan. Pada tumbuhan pengelompokan disebabkan
oleh reproduksi vegetative. Dimana benih-benih cenderung tersusun dalam
kelompok. Pada hewan-hewan tingkat tinggi, agregasi dapat disebabkan oleh
pengelompokan social.
Macam pola distribusi meliputi :
a. Distribusi kosmopolit
Merupakan pola distribusi makhluk hidup yang mempunyai daerah distribusi yang
sangat luas.
b. Distribusi endemic
Merupakan pola distribusi makhluk hisup yang mempunyai daerah distribusi yang
sangat sempit, bahkan kadang-kadang sangat terpencil.
Contoh: bunga Rafflesia Arnoldi di Bengkulu.
2.5 Perilaku Makhluk Hidup
Perilaku reproduksi
Meskipun beberapa jenis hewan mampu untuk berbiak secara aseksual
(seperti beberap jenis serangga dan sedikit jenis kadal), kebanyakan hewan harus
menemukan pasangan agar mampu bereproduksi. Pada banyak kasus, satu
individu hewan, pada umumnya jantan, mencoba untuk berprilaku atraktif untuk
menaarik lawan jenisnya. Peristiwa ini merupakan perilaku yang dinampakkan
seperti halnya pada merak dan banyak jenis ikan ikan terumbu karang.
Perilaku mencari makan
Hewan memperlihatkan beberapa tipe perilaku mencari makan yang
berbeda. Beberapa jenis hewan sangat selektif terhadap apa yang mereka makan.
serta buah.
Perilaku bertahan
Semua jenis hewan sebenarnya memiliki peluang untuk dimangsa. Bahkan
serigala dan singa sering menjadi mangsa ketika mereka masih sangat muda.
Beberapa hewan seperti pada kebanyakan ulat dan kadal meleburkan warna
dirinya dengan latar belakang di mana mereka berada sehingga seringkali sulit
untuk dilihat.
Beberapa jenis hewan lain memiliki kemampuan perilaku untuk
melepaskan diri dari pemangsaan, seperti berlari sangat cepat pada antelope dan
berenang dengan cepat pada ikan. Serta ada beberapa jenis hewan yang
melakukan kamuflase (penyamaran) untuk melindungi diri dari predator. Seperti
Burung Ptarmigan pada musim dingin berbulu putih, dan pada musim panas
bulunya berbintik membuat tidak menarik perhatian karena warnanya sangat
sesuai dengan lingkungan.
Perilaku komunikasi
Perilaku komunikasi memegang peranan penting bagi hewan. Di samping
komunikasi menggunakan tanda (signal) dan suara, beberapa jenis hewan
melakukan komunikasi dengan menggunakan bahan bahan kimia.
Contohnya pada ngengat yang menggunakan feromon pada saat akan
kawin yang dilepaskan ke udara oleh ngengat betina. Semut juga melakukan
komunikasi dengan feromon untuk mengenal semut lainnya. Serta berbagai
serangga sosial seperti lebah dan rayap. Hewan-hewan tersebut mempunyai
berbagai feromon untuk setiap tingkah laku, misalnya untuk perilaku kawin,
perilaku mencari makan, perilaku adanya bahaya dll.
Perilaku teritorial
Perancangan dan pemeliharaan kawasan (territorial) merupakan perilaku
yang diperlihatkan oleh hewan, terutama oleh serangga, ikan, burung, reptil, dan
mamalia. Kawasan (territoria) digunakan untuk berbagai keperluan, termasuk
untuk makanan, kawin, dan keamanan. Pemilik kawasan pada umumnya mencoba
dapat
digunakan
untuk
mengevaluasi
kualitas
habitat
dan
positif terhadap
ketersediaan
(availability)
habitatdengan indeks seleksi yang tinggi (McClean et al, 1998). Habitat yang
paling banyak dipilih diasumsikan yang paling menguntungkan oleh karena
itu kegiatan pengelolaan diarahkan untuk menciptakan dan memelihara
habitat-habitat seperti ini (Umar. 2012).
BAB II
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Penyebaran populasi merupakan perkembangan individu ke dalam atau
keluar dari populasi
2. Wilayah-wilayah penyebaran hewan meliputi wilayah Paleartik, Neartik,
Neotrofik, Etiopia, Orietal, dan Australia.
3. Distribusi
populasi
merupakan
sebagai
wilayah-wilayah
tempat
DAFTAR RUJUKAN