Studi Kelayakan Bisnis - 2 - Final - Normal - Bab 8 PDF
Studi Kelayakan Bisnis - 2 - Final - Normal - Bab 8 PDF
BAB VIII
ASPEK KEUANGAN
Keuangan merupakan salah satu fungsi bisnis yang bertujuan
untuk membuat keputusan keputusan investasi, pendanaan, dan
dividen.
Keputusan investasi ditujukan untuk menghasilkan
kebijakan yang berhubungan dengan (a) kebijakan pengalokasian
sumber dana secara optimal, (b) kebijakan modal kerja
(c) kebijakan investasi yang berdampak pada strategi perusahaan
yang lebih luas (merger dan akuisisi) (Damodaran, 1997).
Keputusan pendanaan difokuskan untuk medapatkan
usaha optimal dalam rangka mendapatkan dana atau dana
tambahan untuk mendukung kebijakan investasi. Sumber dana
dibagi dalam 2 kategori yakni:
(a) internal yaitu dari laba ditahan (retained earnings)
(b) sumber eksternal yaitu:
1. Dalam bentuk utang yang meliputi penundaan pembayaran
utang, pinjaman jangka pendek sebagai tambahan modal
kerja, dan pinjaman jangka panjang (obligasi) sebagai
dana investasi.
2. Menerbitkan saham, baik dalam bentuk saham perdana
(Initial Public Offer/IPO) maupun saham biasa baru
sebagai sumber modal investasi dalam rangka ekspansi
perusahaan.
Masalah utama dalam mengoptimalkan keputusan
pendanaan adalah menetapkan struktur modal (utang dan ekuitas)
yang optimal sebagai asumsi dasar dalam memutuskan berapa
jumlah dana dan bagaimana komposisi jumlah dana pinjaman dan
dana sendiri yang ditambahkan untuk mendukung kebijakan
cash
Perusahaan
Investors
securities
reinvest
Cash flow
Secondary
markets
tax
Pemerintah
Gbr 8.1. Hubungan Perusahaan, Pemerintah, dan Investor
adalah: aktiva tetap yang tidak berwujud secara fisik yang memiliki
umur lebih dari satu tahun seperti hak paten, lisensi, copyright,
goodwill, biaya pendahuluan, biaya-biaya pra-operasional, dan lain
sebagainya.
2. Alokasi Dana untuk Modal Kerja
Weston & Copeland (1995) mendefinisikan modal kerja
adalah investasi perusahaan dalam bentuk uang tunai, surat
berharga, piutang dan persediaan dikurangi beban lancar.
Sedangkan Sawir (2005), menyatakan modal kerja adalah
keseluruhan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan untuk
membiayai kegiatan operasi sehari-hari.
Secara umum modal kerja dapat diartikan dalam dua
bentuk, yaitu: gross working capital dan net working capital.
Menurut Van Horne dan Wachowichz (2005) gross working capital
adalah: keseluruhan aktiva lancar yang akan digunakan dalam
operasi. Sedangkan net working capital menunjukkan kelebihan
aktiva lancar di atas hutang lancar. Modal kerja di sini akan
diartikan sebagai keseluruhan aktiva lancar yang akan digunakan
untuk kegiatan operasional bisnis, di luar dari penggunaan dana
untuk aktiva tetap yang tersebut di atas. Estimasi dari modal kerja
tergantung kepada rencana produksi dan penjualan dari bisnis
tersebut. Semakin besar rencana produksi dan penjualan yang
akan dilaksanakan oleh suatu bisnis, maka akan semakin besar
pula modal kerja yang dibutuhkan.
Aktiva
NERACA
Pasiva
Hutang lancar
Hutang jangka panjang
Modal pemegang saham:
1. Modal saham preferen
2. Modal saham biasa
3. Laba ditahan
MODAL
ASING
MODAL
SENDIRI
Karakteristik
Modal Hutang
Modal Sendiri
Hak suara
Tidak ada
Ada
Tuntutan atas
pendapatan dan aset
Lebih didahulukan
dari modal sendiri
Kurang didahulukan
dari pinjaman
Jatuh tempo
Ada
Tidak ada
Bunga pinjaman
mengurangi pajak
Dividen dikeluarkan
dari laba bersih
setelah pajak
pemodal
(kreditor),
dan
10
11
12
13
15
16
Payback Period
n
ab
u 1 tahun
c b
di mana:
n = tahun terakhir di mana arus kas masih belum bisa menutupi
initial investment
a = jumlah initial investment
b = jumlah kumulatif arus kas pada tahun ke-n
c = jumlah kumulatif arus kas pada tahun ke-n+1
x Rumus payback period jika arus kas dari suatu rencana
investasi/proyek sama jumlahnya setiap tahun:
Payback Period
Initial Investment
u 1 tahun
Cash Flow
17
a)
b)
c)
Contoh:
1.
Besarnya suatu project 250 juta, penerimaan investasi 50
juta/tahun, maka payback period project adalah 5 tahun.
2.
Berapa lama suatu investasi akan kembali, jika dana yang di
investasikan sebesar 650 juta dan penerimaan investasi per
tahun sebesar 150 juta.
150
18
NPV
t 1
CIF t
1 k t
COF
di mana:
CIF
= cash inflow pada waktu t yang dihasilkan suatu investasi
k
= biaya modal
COF = initial cash outflow
n
= usia investasi
Metode ini memperhatikan nilai waktu uang, maka arus kas
masuk (cash inflow) yang digunakan dalam menghitung net
present value (nilai sekarang bersih) adalah arus kas masuk yang
didiskontokan atas dasar discount rate tertentu (biaya modal,
opportunity cost, tingkat bunga yang berlaku umum). Selisih antara
present value penerimaan kas dengan present value pengeluaran
kas dinamakan Net Present Value.
Kriteria keputusan:
x Jika NPV bertanda positif (NPV > 0), maka rencana investasi
diterima.
x Jika NPV bertanda negatif (NPV < 0), maka rencana investasi
ditolak.
Keunggulan metode NPV
a) Memperhitungkan nilai
waktu dari uang.
b) Memperhitungkan arus kas
selama usia ekonomis
proyek.
c) Memperhitungkan nilai
sisa proyek.
19
Contoh:
Sebuah perusahaan sedang mempertimbangkan proyek A dan B,
tiap proyek memerlukan investasi sebesar Rp 50.000.000,- biaya
modal proyek itu adalah 10%. Cash flow investasi proyek A dan B
sebagai berikut:
Tahun
0
1
2
3
4
Proyek A
(dalam ribuan)
Rp (50. 000)
25.000
15.000
12.000
8.000
Proyek B
Rp (50. 000)
8.000
16.000
18.000
25.000
20
Contoh:
misalkan sebuah perusahaan ingin membiayai sebuah proyek.
Total investasi sebuah proyek sebesar Rp 1,1 Milyar, tingkat
pengembalian dilihat dari data-data di bawah ini:
Tahun
(A)
1
2
3
4
5
6
DF (20%)
(C)
0,833
0,694
0,579
0,482
0,402
0,335
Total Investasi
PV Arus Kas Bersih tahun 1
PV Arus Kas Bersih tahun 2
PV Arus Kas Bersih tahun 3
Total PV Arus Kas Bersih
Kekurangan
Rp 1. 100.000.000
Rp 333.200.000
Rp 312.300.000
Rp 246.075.000 +
Rp
891.575.000 Rp
209.425.000
21
COF
t 1
CIF t
1 IRR t
Contoh:
Diketahui initial investment = 20 juta
Procedd tahunan
= 6 juta selama 4 tahun,
Tingkat bunga 14%
Ditanya IRR:
Jawab:
PVIFA 4 tahun, 14% = 2,9137
Maka 2,9137 X Rp 6 Juta = 17,48 Juta
Investasi........................... = 20,00 Juta
NPV= -2.52 Juta
Keputuan:
Investasi tak dapat diterima.
Kriteria penilaian yang dilakukan adalah: jika IRR yang diperoleh
ternyata memiliki nilai lebih besar dari rate of return yang
ditentukan, maka investasi dapat diterima.
22
Cash Inflow
2.500.000
2.000.000
1.800.000
1.200.000
IRR = Dr1
Dr2 - Dr1
NPV2 - NPV1
NPV1
23
N ila i T e r m in a l
P V B ia ya
1 M IR R n
n
nt
CIFt 1 i
PV Biaya
t 1
1 MIRR n
24
Contoh:
Perusahaan XYZ dihadapkan pada pilihan proyek A dan B. Proyek
A biaya investasinya sebesar 50 juta dan proyek B biaya
investasinya sebesar 60 juta.
Proceeds yang diperoleh proyek A selama 10 tahun adalah 8 juta
dan 12 juta untuk proyek B. Manakah yang dipilih jika tingkat suku
bunga 15%?
PI A = PVIFA 10 tahun, 15% X 8.000.000
50.000.000
= 0.803
= 5.0188 X 8.000.000
50.000.000
PI B = PVIFB 10 tahun, 15% X 12.000.000
50.000.000
= 1.00376
= 5.0188 X 12.000.000
50.000.000
Investasi B dinyatakan layak karena lebih besar dari 1
25
Contoh:
LAPORAN LABA RUGI
[Nama Perusahaan]
TAHUN 2008
A.
HASIL PENJUALAN
Penjualan
Sub Total Hasil Penjualan
B.
C.
BEBAN TETAP
Gaji Pimpinan
Gaji Staf Administrasi dan Umum
Biaya Pemeliharaan
Penyusutan
Sub Total Beban Tetap
D.
BEBAN ADMINISTRASI
Biaya Pemasaran
Alat Tulis Kantor
Listrik, Air, Telepon
Biaya Lain-Lain
Sub Total Beban Administrasi
E.
TOTAL (B + C + D)
F.
G.
Pajak
H.
Laba Bersih (F - G)
26
27
PENERIMAAN
Penerimaan Penjualan
Penerimaan Pinjaman
Sub Total Penerimaan
B.
PENGELUARAN
Pembelian Aset (Investasi)
Pembelian Bahan Baku
Pembelian Bahan Pembantu
Upah Buruh Produksi
Transport (Pengiriman Produk)
Biaya Produksi Lain-Lain
Gaji Pimpinan
Gaji Staf Administrasi dan Umum
Biaya Pemeliharaan
Beban Pemasaran
Alat Tulis Kantor
Listrik, Air, Telepon
Beban Administrasi Lain-Lain
Angsuran Pokok
Biaya Bunga
Biaya Pajak
Sub Total Pengeluaran
C.
SELISIH KAS
D.
E.
28
JAN.
2007
FEB.
2007
[Nama Perusahaan]
TAHUN 2008
AKTIVA
A.
AKTIVA LANCAR
Kas
Piutang
Persediaan
Bahan Baku
Bahan Pembantu
Barang Jadi
Jumlah Aktiva Lancar
B.
AKTIVA TETAP
Tanah
Bangunan
Peralatan
Penyusutan
Lain-Lain
Jumlah Aktiva Lancar
JUMLAH AKTIVA (A + B)
29
PASIVA
C.
D.
E.
MODAL
Modal Disetor
Laba Ditahan
Jumlah Modal
JUMLAH PASIVA (C + D + E)
30
Rasio Likuiditas
Current ratio
Cash ratio
(Ratio of
immediate
solvency)
Quick (Acid
test) ratio
Working
capital to
total assets
ratio
Kemampuan untuk
membayar hutang yang
segera harus dipenuhi
dengan aktiva lancar.
Setiap hutang lancar Rp.
1,- dijamin oleh aktiva
lancar Rp. 2,50
Kemampuan untuk
membayar hutang yang
segera harus dipenuhi
dengan kas yang tersedia
dalam perusahaan dan efek
yang dapat segera
diuangkan. Setiap hutang
lancar Rp. 1,- dijamin oleh
kas dan efek Rp. 0,71
Kemampuan untuk
membayar hutang yang
segera harus dipenuhi
dengan aktiva lancar yang
lebih likuid (quick assets).
Setiap hutang lancar Rp.
1,- dijamin oleh quick
assets Rp. 1,Likuiditas dari total aktiva
dan posisi modal kerja
(netto)
Rasio Leverage
Total debt to
Equity ratio
Bagian dari
setiap rupiah
modal sendiri
yang
dijadikan
jaminan
untuk
keseluruhan
hutang. Rp.
0,63 dari
setiap rupiah
1 sendiri
menjadi
jaminan
hutang.
31
Total debt to
total capital
Assets
Long term
debt to
Equity ratio
Tangible
assets debt
coverage
32
Berapa bagian
dari
keseluruhan
kabutuhan
dana yang
dibelanjai
dengan
hutang atau
Berapa bagian
dari aktiva
yang
digunakan
untuk
menjamin
hutang. Rp.
0,39 dari
setiap rupiah
aktiva
digunakan
untuk
menjamin
hutang.
Bagian dari
setiap rupiah
modal sendiri
yang
dijadikan
jaminan
untuk hutang
jangka
panjang. Rp.
0,33 dari
setiap rupiah
modal sendiri
digunakan
untuk
menjamin
Hutang
jangka
panjang.
Besarnya
aktiva tetap
tangible yang
digunakan
untuk
menjamin
hutang
jangka
panjang
setiap
Times
interest
earned ratio
rupiahnya.
Setiap rupiah
hutang
jangka
panjang
dijamin oleh
aktiva
tangible
sebesar Rp.
3,90
Besarnya
jaminan
keuntungan
untuk
membayar
bunga hutang
jangka
panjang.
Setiap rupiah
bunga hutang
jangka
panjang
dijamin oleh
EBIT sebesar
Rp. 14,3
Rasio Aktivitas
Total Assets
Turnover
Kemampuan Dana
yang tertanam dalam
keseluruhan aktiva
berputar dalam suatu
periode tertentu atau
kemampuan modal
yang diinvestasikan
untuk menghasilkan
'revenue'. Dana yang
tertanam dalam
keseluruhan aktiva
rata-rata dalam satu
tahun berputar 1,33 X
atau setiap rupiah
aktiva selama
setahun dapat
menghasilkan
revenue sebesar 1,33
X
33
Recievables
turnover
Average
Collection
Periode
Inventory
Turnover
Average
day's
inventory
Working
Capital
Turnover
34
Kemampuan dana
yang tertanam dalam
piutang berputar
dalam suatu periode
tertentu. Dalam satu
tahun rata-rata dana
tertanam dalam
piutang berputar 25 X
Periode rata-rata
yang diperlukan
untuk mengumpulkan
piutang. Piutang
dikumpulkan ratarata setiap 15 hari
sekali. Makin
kecil/makin sedikit
jumlah hari, ACP-nya
makin baik
Kemampuan dana
yang tertanam dalam
inventory berputar
dalam suatu periode
tertentu atau
likuiditas dari
inventory dan
tendensi untuk
adanya 'overstock'.
Dana yang tertanam
dalam inventory
berputar rata-rata 3,6
X dalam setahun
Periode menahan
persediaan rata-rata
atau periode rata-rata
persediaan barang di
gudang
Kemampuan modal
kerja (netto) berputar
dalam suatu perisklis
kas (cash cycle) dari
perusahaan. Dana
yang tertanam dalam
modal kerja berputar
rata-rata 4,8 x dalam
setahunnya.
Gross profit
margin
Operating
income ratio
(Operating
profit
margin)
Operating
ratio
Net profit
margin
(sales
margin)
35
Dikali
Dengan
Net profit
margin
Penjualan
Total
biaya
Dibagi
dengan
Dikurangkan
dari
Asset
turnover
Laba setelah
pajak
Penjualan
Penjualan
Aktiva
tetap
Dibagi
dengan
Harta
lancar
HPP
Biaya
operasi
Kas
Depresiasi
Bunga
Piutang
Pajak
36
Kurang
pendapatan
lain-lain
Laba setelah
pajak
Surat
berharga
Persediaan