Anda di halaman 1dari 47

IMPLEMENTASI MANAJEMEN MUTU PADA KOPINKRA IKM LOGAM

KARYA PUSAKA KABUPATEN SUKABUMI


Oleh : Ir.Sere Saghranie Daulay,M.Si Widyaiswara Madya Pusdiklat Industri
1.1.

Latar Belakang
Dalam

rangka

peningkatan

pengetahuan

dan

keterampilan

seorang

widyaiswara tentang teknis substantif dalam bidang operasional proses produksi


diperlukan orientasi lapangan untuk mengetahui kondisi produksi sebenarnya.
Orientansi lapangan ini diharapkan mampu memiliki cara pandang dan pola pikir
yang luas sehingga dapat memberikan pemahaman yang tepat bagi ide
pengembangan

yang

berbasis

teknologi

untuk

perkembangan

industri

khususnya IKM (Industri Kecil Menengah).


Seorang widyaiswara memerlukan adanya pengetahuan dan keterampilan
tentang

manajemen

operasional,

manajemen

proses

dan

manajemen

persediaan. Rangkaian pengetahuan dan keterampilan tersebut diawali dan di


observasi

dalam

kegiatan

yang

dilakukan

pada

Industri

logam

untuk

mendapatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap melalui analisis di lapangan.


1.2.

Identifikasi Masalah
Bekal pengetahuan dan keterampilan baik teknis maupun non teknis

belumlah cukup jika tidak diimbangi dengan pengamatan langsung ke lapangan.


Kegiatan teknis bagi seorang widyaiswara diklat teknis sangat diperlukan agar
lebih

terampil

dalam

mengamati,

selanjutnya

dikembangkan

widyaiswara

diharapkan

pelatihan

usulan

mampu

mendiagnosis
perbaikan.

beberapa
Dengan

mengaplikasikannya

kasus

untuk

pendekatan

dalam

ini

memberikan

bagi IKM di daerah agar dapat berkembang dan mempunyai daya

saing.
1.1

Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian adalah untuk dapat melakukan diagnosis
manajemen produksi pada perusahaan IKM Logam, sebagai berikut :
1. Melakukan diagnosa dan menganalisa terhadap permasalahan yang
terjadi di perusahaan pada kondisi sekarang.
2. Memberikan usulan perbaikan yang akan menjadi referensi dalam
pengambilan keputusan perusahaan dimasa yang akan datang.
3. Sebagai tempat praktek dalam mengaplikasikan teori yang terdiri dari :

a. Dasar Manajemen
b. Manajemen Proses
1|Page

c. Pengetahuan Industri
d. Manajemen Persediaan dan Pembelian
1.2

Jadwal Penelitian
Tabel 1.1
Jadwal Penelitian pada
KOPINKRA KARYA PUSAKA tahun 2014
Hari, Tgl

Kegiatan

Senin, 27 Januari 2014

Persiapan

Selasa Kamis,
28 30 Januari 2014

Berkunjung ke perusahaan, melakukan pengukuran


dan pengumpulan data

Sabtu, 1 Pebruari 2014

Menganalisa data terhadap fokus permasalahan

Senin, 3 Pebruari 2014

Penyusunan Draft laporan diagnosa

Selasa, 4 Pebruari 2014

Pemantapan
Presentasi

Rabu, 5 Pebruari 2014

Presentasi Kepada Pihak Perusahaan

laporan

diagnosa

dan

Latihan

1.3. Lokasi Penelitian


Lokasi penelitian dilakukan di CV. KOPINKRA KARYA PUSAKA, beralamat di
Komplek LIK Estate No.21 Cibatu,Cisaat Sukabumi-Jawa Barat.
1.4. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam Penelitian ini adalah :
1. Interview,

yaitu

melakukan

wawancara

secara

langsung

kepada

pimpinan perusahaan dan karyawan.


2. Observasi, yaitu mengadakan pengamatan secara langsung proses
pekerjaan operator.
3. Dokumentasi, yaitu melakukan pengukuran pencatatan dan dokumentasi
terhadap proses pekerjaan operator, kondisi lingkungan kerja dan
dokumen lain yang berhubungan dengan data yang diperlukan (data
sekunder).

2|Page

BAB II
PROFIL INDUSTRI
2.1

PROFIL PERUSAHAAN

Nama Perusahaan

: KOPINKRA KARYA PUSAKA

Ketua

: Asep Roehendie

Berdiri
Alamat Perusahaan

: April 1980
: Komplek LIK Estate No.21 Cibatu,Cisaat Sukabumi
Phone: (0266) 220 352 Fax : (0266) 220 352

Email

: Karya_pusaka.Kopinkra@yahoo.com

Luas Area

: 1.976 M2

Luas Bangunan

: 500 M2

Karyawan

: 20 Orang

Anggota

: 118 Orang

Kapasitas Produksi

: Press Part

= 850.000 Pcs/Bulan

: Welding component

= 5000 Pcs/Bulan

Aset

: Rp 980.000.000

Jenis Produk

: a. Press & Welding Komponen untuk :


-

Sepeda Motor

(Hook Main Stand Spring, Brkt

Front, Bar Comp Step KWBF,Etc)


Sanyo Komponen (Seal Flange,

Plate Center,

Bearing Cap,Etc)
b. Dies & Jig
c. Perkakas & Alat-alat Pertanian
Komposisi Karyawan

: 17 laki-laki; 3 Perempuan
Pendidikan STM 11 orang; SMA 9 orang

Waktu Kerja

: Senin

08.00 12.00 WIB


13.00 16.00 WIB

Jumat

08.00 11.30 WIB


13.00 16.00 WIB

Sabtu

Daftar Mesin

08.00 12.00 WIB

:
3|Page

NO
1
2
3
4
5
6
7
8

NO
1
2
3
4
5
6

PRODUCTION SHOP
TYPE

DESCRIPTION
Power Press 80 Ts
Power Press 30 Ts
Power Press 25 Ts
Power Press 18 Ts
Power Press 16 Ts
Shearing MC
Mesin Welding Co
Mesin Welding Elektroda

DESCRIPTION

Taiwan
JDK-3
Guillotine Shear
Cigweld

China
Malaysia

QUALITY EQUIPMENT
TYPE

MAKER

Digital V. Caliper
Digital V. Caliper
Digital Hight Gauge
Micro Meter
Block Vertical
Bevel Protector

Daftar Customer
NO

0 150 mm
0 200 mm
0 300 mm
0 25 mm
150 m

Mtutoyo
Mtutoyo
Mtutoyo
Mtutoyo
Vertek
Mtutoyo

QUANTITY
1 Unit
1 Unit
2 Unit
3 Unit
1 Unit
1 Unit
3 unit
1 Unit

QUANTITY
1 Unit
1 Unit
1 Unit
1 Unit
1 Unit
1 Unit

NAMA PERUSAHAAN
(CUSTOMER)

PT. ASTRA HONDA MOTOR


(PT. AHM)

PT. DHARMA POLIMETAL (PT. DPM)

PT. RODA PRIMA LANCAR

4
5

PT. NANDYA KARYA PUSAKA


PT. SANYO INDUSTRIES INDONESIA

2.2

MAKER

NAMA PRODUK YANG


DIPESAN

KETERANGAN

a. Washer Plain 5 mm
b. Washer Plain 6 mm
c. Washer Plain 8 mm
d. Hook Main Stand Spring
a. Plug Step Bar
b. Stopper Step Bar GLK
c. Stopper Step Bar ALL GN
d. Stopper Rubber
e. Clamper Hose
f. Plate R/L
g. Hook Spring
h. Plate Stopper
i. Patch Tread Bar
j. Stopper A Stand
k. Stopper B Stand
l. Patch
m. Stopper R
n. Stopper L
a. Stopper Step Bar ALL GN
b. Clamper Hose
c. Stopper Rubber
a. Stay Inner
a. Bearing Cap
b. Plate Mtg Evap
c. Plate Mtg Thermo Fix

Riwayat Perusahaan

4|Page

Koperasi Industri Kerajinan Rakyat (Kopinkra) KARYA PUSAKA terbentuk


sesuai pola pengembangan Industri Kecil dan Menengah logam yang ada di
Sukabumi khususnya di Desa Cibatu Kec. Cisaat. Gagasan terbentuknya Kopinkra
KARYA PUSAKA merupakan satu wujud dari keinginan, gerak dan persepsi yang
sama di antara pelaku usaha kecil dan menengah yang menginginkan adanya
penataan ke arah satu pola pengembangan industri yang konsisten dan
berkompetensi sebagai upaya untuk mencapai satu tingkat kesejahteraan
bersama secara merata dan berkesinambungan.
Setelah diadakan penjajakan dan penelitian dari pihak pemerintah dan
sesuai dengan kondisi yang diharapkan, maka pada tanggal 20 April 1980
didirikanlah Koperasi yang pada saat itu bernama Koperasi Pandai Besi KARYA
PUSAKA. Pada perkembangan selanjutnya sesuai dengan UU No.25/1992 tetang
perkoperasian di Indonesia, Koperasi Panday Besi KARYA PUSAKA berubah
nama

dan

status

menjadi

Koperasi

Industri

Kerajinan

Rakyat

disingkat

(KOPINKRA) KARYA PUSAKA yang diresmikan secara simbolik oleh Presiden


Soeharto, pada tanggal 20 April 1996 di Tangerang dengan Badan Hukum
No.4484/BH/KWK-10/6. Sejak saat itulah Kopinkra KARYA PUSAKA menjadi satusatunya Kopinkra Logam yang ada di Kabupaten Sukabumi, yang termasuk
dalam pengembangan industri kecil dan menengah yang ada di kabupaten
Sukabumi.
Jumlah anggota aktif 118 orang dan calon anggota kurang lebih 124
Orang, jelaslah bahwa misi yang diemban Kopinkra cukup nyata dalam
memenuhi keinginan anggota-anggotanya. Penilaian keanggotaan sesuai dengan
yang dipersyaratkan oleh Badan Hukum perkoperasian dan peninjauan langsung
ke tempat usaha dilakukan untuk menjaring anggota sesuai ukuran baku
Perkoperasian.
Pembinaan keanggotaan diberikan kepada semua para pelaku usaha
terutama bagi mereka yang sulit berkembang dikarenakan keterbatasan modal
dan sistem manajemen usaha meraka yang kurang memenuhi standar sehingga
sulit memperoleh kepercayaan dari pihak customer.
Kopinkra KARYA PUSAKA sejak tahun 1984 telah menjalin kerja sama
usaha dengan PT.

ASTRA HONDA MOTOR dalam pembuatan komponen

kendaraan roda dua, dan seterusnya dengan vendor-vendor PT. ASTRA HONDA
MOTOR yang lain seperti :
-PT.DHARMA POLIMETAL
-PT.RODA PRIMA LANCAR
5|Page

-PT.NANDYA KARYA PERKASA


Selain pembuatan komponen kendaraan roda dua yang hingga kini masih
dipertahankan adalah pembuatan perkakas dan alat-alat pertanian serta
pengembangan di sektor lain seperti pengerjaan komponen produk PT. SANYO
Indonesia.
2.3

Filosofi Perusahaan
Filosofi perusahaan ini adalah dengan segenap sumber daya yang ada

untuk tetap solid memberikan perkembangan bagi para anggota sehingga


menumbuhkan kepercayaan diri yang kuat dan semangat niaga yang besar,
dengan segala kekurangan bertekad mengerahkan usaha bersama dengan
pengusaha besar, instansi pemerintah dan badan-badan usaha baik milik negara
maupun swasta, dan selalu melakukan perbaikan secara terus menerus dan
berkesinambungan terutama pada QUALITAS PRODUK. Konsumen KKP (Kopinkra
Karya Pusaka) adalah: PT. Astra Honda Motor, PT. Dharma Poli Metal, PT. Roda
Prima Lancar, PT. Nandya Karya Pusaka, PT. Sanyo Industries Indonesia
Dalam menjalankan usahanya KKP mempunyai Visi dan Misi sebagai
berikut :
VISI: Menjadi koperasi mandiri terbesar di Indonesia dengan mengedepankan
Qualitas, Produktifitas, Kompetensi dan Inovasi yang berkelanjutan untuk
menjadui yang terbaik
MISI :

Bekerja dan berkarya sebagai pengabdian kepada Tuhan, Bangsa dan,


Negara

Berjiwa besar, jujur, ikhlas dan loyalitas yang tinggi guna menjadi yang
terbaik

Menjunjung tinggi kerjasama dan saling menghargai serta keterbukaan

Terus

menerus

meningkatkan

kompetensi

dan

melakukan

perbaikan

berkelanjutan demi kepuasan pelanggan

Produktivitas berbanding lurus dengan Kualitas

2.4.

Fokus Pengamatan Produk

Hook Main Stand String

6|Page

7|Page

BAB III
TEMA DAN PERMASALAHAN AKTUAL SAAT INI
3.1

Point Survei
Poin-poin

investigasi

kondisi

sekarang

yang

dilakukan

untuk

mengetahui permasalahan-permasalahan yang ada, antara lain:


3.1.1. Dasar Manajemen
Melakukan

analisa

manajemen (Analisa

manajemen

yang

meliputi

strategi

SWOT) melakukan perbaikan (kaizen). Selain

analisa SWOT, hal-hal lain yang menjadi poin survei adalah :


1. Struktur Organisasi
2. Visi dan misi
3. Permasalahan Strategis Perusahaan
4. Strategi dan Rencana Tindak Perusahaan
5. Sumber Daya Manusia
3.1.2. Manajemen Proses
Tujuan pelaksanaan analisa manajemen proses adalah untuk
mengetahui kondisi dan permasalahan saat ini dengan membuat
tabel analisa proses sebagai dasar untuk memperoleh dokumen ke
arah perbaikan atau kaizen. Survei yang terkait manajemen proses
dilakukan untuk mengidentifikasi permasalahan

yang ada dan

memberikan usulan perbaikan yang dimungkinkan. Adapun poin-poin


yang diamati dalam survei ini antara lain :
1.

Alur proses produksi

2.

Alur material

3.

Tata Letak Pabrik

4.

Kapasitas produksi

5.

Perencanaan dan pengendalian produksi

6.

Pengetahuan industri

3.1.3. Manajemen Persediaan dan Pembelian

1.

Penyusunan rencana pembelian dan pengendalian persediaan


bahan baku.

2. Teknik dan strategi pemilihan supplier.


3. Perencanaan pergudangan dan pendistribusian bahan baku
3.2.

Hasil Survey Kondisi Sekarang

8|Page

Hasil survey terhadap kondisi sekarang untuk tiap-tiap materi


adalah sebagai berikut :
3.2.1. Manajemen Dasar
3.2.1.1.

Struktur Organisasi

Urain Tugas
1.

Manufacture Manager

Memimpin perusahaan untuk mencapai target yang ditentukan oleh


pengurus

Melakukan

perencanaan

strategis

produksi

menuju

terciptanya

peningkatan kinerja produksi

Membangun kinerja yang sinergis antara semua divisi/bagian

Membangun hubungan kerjasama yang saling menguntungkan dengan


semua customers/suppliers

2.

Melakukan tinjauan system manajemen dengan semua divisi/bagian


Assisten Manager

Melakukan/membantu Manager menjalankan semua program yang


direncanakan

3.

Marketing

Melakukan

perencanaan

pemasaran

dalam

meningkatkan

profitabilitas perusahaan

Melakukan tinjauan kontrak yang saling menguntungkan dengan


semua customer

Melakukan pengendalian hasil penjualan

Melakukan penanganan dan pelaksanaan kepuasan pelanggan


9|Page

4.

Purchasing

Melakukan perencanaan pembelian material dan produk

Melakukan pendataan pembelian

Melakukan negosiasi dan perjanjian yang saling menguntungkan


dengan supplier

Melakukan perencanaan pengelolaan pasokan

5.

Melakukan penyeleksian dan pendataaan supplier sesuai persyaratan

6.

PPIC

Melakukan penanganan PO dan delivery schedule

Melakukan perencanaan jadwal produksi

Melakukan perencanaan perhitungan kebutuhan material

Melakukan/melaporkan hasil perencanaan

7.

HRD & Keuangan

Melakukan pengendalian dan penyeleksian sumberdaya manusia

Melakukan perencanaan program pelatihan

Melakukan perencanaan pengendalian insfrastruktur

Melakukan perencanaan dan pengontrolan pendistribusian keuangan


perusahaan serta mengkoordinasikan penggunaan keuangan di setiap
bagian

8.

Produksi

Melakukan perencanaan dan pembuatan SO/IK proses produksi

Melakukan pelaksanaan dan pengendalian proses produksi sesuai


SOP/IK

Melakukan perencanaan dan pendataan hasil produksi

Melakukan/melaporkan hasil produksi

Melakukan pelaksanaan dan pengendalian 3K + 5S di lingkungan


kerja

9.

Quality Control

Melakukan pemeriksaan dan pengendalian dimensi maupun visual


material atau produk masuk (incoming)

Melakukan pemeriksaan dan pengendalian dimensi maupun visual


proses produksi

Melakukan pemeriksaan dan pengendalian dimensi, visual barang


yang akan dikirim
10 | P a g e

Melakukan/mendata semua kegiatan pengecekan

Melakukan

perencanaan

dan

pengendalian

dokumentasi

yang

dipersyaratkan

Melakukan pengendalian dan perencanaan kalibrasi alat ukur

Melakukan pengendalian pelaksanaan dan monitoring perbaikan part


problem dan claim market

10.

Engineering

Melakukan perencanaan dan pengendalian flow process produksi

Melakukan

perencanaan

dan

pengendalian

dokumentasi

yang

perencanaan

dan

pengendalian

perhitungan

harga

dipersyaratkan

Melakukan

pokok/dies (estimasi harga)

Melakukan perencanaan dan pengendalian pembuatan desain dies

Melakukan

improvement

dan

efisiensi

proses

secara

berkesinambungan

Melakukan/mendata semua kegiatan desain

11. Steller / Maintenance

Melakukan perencanaan dan pengendalian pembuatan dies

Melakukan perencanaan dan pengendalian perawatan dies serta


mesin

Melakukan

dan

menjalankan inprovement dan efisiensi

secara

berkesinambungan

Melakukan/menjalankan semua kegiatan yang sudah direncanakan

12. Logistik

Melakukan perencanaan dan pengontrolan pendistribusian material


sesuai PO

Melakukan perencanaan dan pendataan penggunaan meterial

Melakukan pengontrolan dan pendataan material masuk

Melakukan pengontrolan dan pendataan scrap dan rejected part


produksi maupun claim market

13. Finished Goods

Melakukan penanganan dan pengendalian proses packing

Melakukan perencanaan dan pelaksanaan schedule pengiiriman

Melakukan penanganan dan pengendalian keluar-masuk part/produk


11 | P a g e

Melakukan perencanaan dan pendataan keluar-masuk part/produk

14. Delivery

Melakukan perencanaan persiapan armada/kendaraan pengiriman


part/produk

Melakukan pelaksanaan dan pengendalian pengiriman produk sesuai


dengan metode Just In Time (JIT)

Melakukan pengecekan dan pengendalian kesesuaian surat jalan dan


part yng dikirim

Melakukan pelaksanaan dan pengendalian serah terima administrasi


(surat jalan, faktur, kanban, dll)

15. Operator

Melakukan pelaksanaan dan pengendalian proses produksi sesuai


dengan SOP/Instruksi Kerja proses produksi

Melakukan pendataan atau mencatat hasil proses produksi

Melaporkan hasil produksi harian sesuai dengan aktual

Melakukan penyeleksian, pemilahan part OK, REPAIR, Not Go pada


proses produksi

Melakukan pelaksanaan dan pengendalian 3 K + 5 S di lingkungan


kerja.

3.2.1.2. Permasalahan Strategis Perusahaan


a. Kurangnya skill SDM dalam bidang :
-

Teknik produksi/proses permesinan

Design engineering

Manajamen produksi

Manajemen pemasaran

Manajemen SDM dan organisasi

b. Kurang andalnya sistem manajemen yang ada untuk merencana,


mengorganisasi, melakukan tindakan, dan mengendalikan dalam
bidang :
-

Produksi

Keuangan

Pemasaran

Sistem kualitas

SDM dan organisasi

3.1.2.3. Strategi dan Rencana Tindak Perusahaan


12 | P a g e

Strategi secara kontinu memproduksi dan mengirim produk


permesinan secara tepat waktu.
Rencana tindak perusahaan :
1. Melakukan pelatihan terhadap pegawai produksi dalam bidang
teknis

produksi/proses

meminimalkan

permesinan

rework

dan

secara

mengurangi

benar

untuk

keterlambatan

pengiriman produk.
2. Melakukan pelatihan terhadap pegawai produksi dalam bidang
engineering secara benar untuk meminimalkan rework dan
mengurangi keterlambatan pengiriman produk.
3. Melakukan

pelatihan

terhadap

penanggungjawab

produksi

dalam bidang manajemen produksi untuk dapat memenuhi


kebutuhan

pelanggan

dalam

aspek

kualitas,

biaya

dan

pengiriman.
4. Melakukan pelatihan terhadap penanggungjawab pemasaran
dalam

bidang

manajemen

pemasaran

untuk

dapat

meningkatkan penjualan.
5. Melakukan pelatihan terhadap penanggungjawab SDM dan
organisasi dalam bidang manajemen SDM dan organisasi.
6. Melakukan pelatihan kepemimpinan, komunikasi dan motivasi
pegawai.
7. Implementasi sistem manajemen SDM dan organisasi
8. Implementasi

sistem

pengembangan

usaha

(business

development)
9. Menambah fasilitas produksi.
3.2.1.5. Sumber Daya manusia
1. Komposisi Karyawan: 17 laki-laki; 3 Perempuan
2. Pendidikan

: STM 11 orang; SMA 9 orang

3. Jam Kerja

Senin s/d Kamis 08.00 12.00 WIB


13.00 16.00 WIB
Jumat

08.00 11.30 WIB


13.00 16.00 WIB

Sabtu

08.00 12.00 WIB

3.2.2. Manajemen Proses

13 | P a g e

Tujuan pelaksanaan analisa proses adalah untuk mengetahui kondisi dan


permasalahan saat ini dengan membuat tabel analisa proses sebagai dasar
untuk

memperoleh

dokumen

ke

arah

perbaikan

atau

kaizen.

Proses untuk menghasilkan produk Hook Main Stand Spring :


1. Mesin Shearing yang digunakan untuk memotong raw material dari bentuk
plat menjadi bentuk pita dimana 1 plat = 25 pita. Mesin ini dijalankan oleh 2
orang operator.

2. Mesin Blanking Piercing untuk membuat bentuk dasar hook main stand pring
dari material pita 1 pita bisa menjadi 26pcs hook. Mesin ini dijalankan oleh 1
orang operator.

3. Mesin Bending digunakan untuk membengkokkan bentuk dasar menjadi


produk hook main stand pring. Mesin ini dijalankan oleh 1 orang operator.

14 | P a g e

4.

Plating, merupakan proses pewarnaan yang dilakukan secara outsourcing


karena ketidaktersediaan peralatan di KOPINKRA KARYA PUSAKA.

Alat pengangkutan dan wadah yang dipakai


1. Alat yang digunakan untuk pengangkutan / material handling pada umumnya
masih menggunakan tangan / manual.
15 | P a g e

2. Sebelum proses blanking, material tidak ditempatkan pada wadah khusus


melainkan disusun di rak atau di lantai. Sedangkan pada proses selanjutnya
digunakan

wadah

berupa

box

dengan

kapasitas

1000

pcs.

Box-box

diletakkan diatas rak ataupun di lantai.


3.2.2.1. Alur proses material
Analisa proses difokuskan pada proses pembuatan produk Hook
Main Stand Spring mulai dari raw material sampai dengan packing dan
penyimpanan . Adapun proses pembuatannya adalah sebagai berikut :

BAHAN BAKU DARI


GUDANG

PROSES SHEARING

3.2.2.2.

PROSES BLANKING

PROSES BENDING

PACKAGING

Alur Proses Produksi


Proses Produksi Hook Main Stand Spring

Raw Material : Plat Besi, PPC, SS 400 Ukuran 2439 mm x 1219 mm x 2,3
mm

16 | P a g e

Alur proses produk Hook Main Stand Spring adalah sebagai


berikut :
1. Proses Shearing / Cutting (Pemotongan)
Material berupa lembaran plat logam (SPCC 400) berukuran
panjang 2439 mm, lebar 1219 mm dengan ketebatan 2,3 mm
dipotong lebih kecil menjadi 25 (dua puluh lima) pita
berukuran 1219 mm x 96 mm menggunakan Mesin Shearing
MC dengan waktu 5 (lima) menit setiap lembaran plat.
2. Proses Blanking dan Piercing
Terhadap lembaran pita, dilakukan proses pembentukan dan
pembuatan

lubang

(blanking

dan

piercing)

dengan

menggunakan Mesin Power Press 80 Ts dengan waktu baku


0,056 menit/pcs menghasilkan

26 (dua puluh enam) pieces

per pita.
3. Proses Bending (Tekuk)
Produk Hook Main Stand Spring yang sudah terbentuk melalui
proses Blanking dan Piercing ditekuk melalui proses Bending
dengan Mesin Power Press 25 Ts dengan waktu baku 0,041
menit/pcs.
4. Proses Plating (Pewarnaan)
Sesuai dengan permintaan customer dalam hal ini PT. AHM
(Astra Honda Motor) pada produk Hook Main Stand Spring
dilakukan

proses

pewarnaan

(plating)

untuk

mencegah

terjadinya karat. CV. Kopinkra KARYA PUSAKA mensubkontrakkan

proses

plating

kepada

mitra

usaha

dengan

kapasitas 3 (tiga) barrel per hari. Tiap barrel berisi 25 (dua


puluh lima) kg dan tiap kilogram berisi 29 (dua puluh
Sembilan) piece dengan waktu pemrosesan selama 2 (dua)
jam.

Sedangkan

harga

proses

pewarnaan

adalah

Rp.

2.200,-/kg.
5. Proses Sortir dan Pengemasan
Proses terakhir pada produk Hook Main Stand Spring sebelum
dikirim kepada customer adalah proses pemilahan produk
yang sesuai dengan standar yang diinginkan customer dan
produk yang cacat (reject) secara visual, lalu dilakukan
pengemasan berjumlah 100 pcs per pack.
17 | P a g e

Flow Process Chart

18 | P a g e

7,5 m

Rak Dies
M1

3.2.2.3.

Tata letak Pabrik


M3
M2
M4

7m
R
a
k
D
i
e
s

14 m
M5

M
8

Meja Kerja Las

M
9
M10

M6
Display
T

M7

3M

R
ak
B
B

WC

R QC
M1
1

R Administrasi
5M
WC
8,5 m
31,5 m
WC
3,5 m

R Manager

R
Administrasi

R
a
k
B
B

B
B
R Inspeksi Akhir

R Rapat

R Tamu

9m

6,3
M
3,2 M
9,5 M

Keterangan :
M1 : Mesin Press 80 Ton
M2 : Mesin Press 30 Ton
M3 : Mesin Press 16 Ton
M4 : Mesin Prees 25 Ton
M5 : Mesin Press 25 Ton
M6 : Mesin Prees 25 Ton
M7 : Mesin Barriel
M8 : Mesin Las Co2
M9 : Mesin Las Co2
M10 : Mesin Las Co2
M11 : Mesin Potong 3
mm
T : Timbangan
19 | P a g e

3.2.2.4.

Kapasitas produksi

3.2.2.4.1 Analisa Kondisi Saat Ini


Metode pengukuran waktu
Pengukuran dilaksanakan

di bagian produksi pada proses

shearing, blanking piercing dan bending, khususnya untuk produk Hook


Main Stand Spring Motor Honda dengan menggunakan alat bantu
stopwatch. Pengamatan dilakukan Study waktu dilaksanakan untuk
mengetahui

waktu

siklus,

waktu

normal

dan

waktu

baku

untuk

pembuatan produk Hook Main Stand Spring. Hasil pengamatan waktu


kerja diperoleh data sebagai berikut:
a.

Item Pengamatan
Obyek pengamatan adalah pekerjaan operator yang terdiri dari
pekerjaan persiapan, pekerjaan utama, pekerjaan tambahan, waktu
luang dan waktu tunggu.

Identifikasi kegiatan-kegiatan tersebut

sebagai berikut :
1. Pekerjaan Persiapan, yang termasuk pekerjaan persiapan antara
lain :
- Set-up Mesin
- Menyiapkan bahan baku, memindahkan bahan baku dari box
penyimpanan bahan baku ke meja kerja.
2. Pekerjaan Utama, yang termasuk kegiatan ini antara lain :
- Mengambil material dari meja kerja dan meletakkan pada dies
- Proses permesinan
- Mengambil produk dari dies dan meletakkan pada meja kerja
3. Pekerjaan Tambahan, yang termasuk kegiatan ini antara lain :
- Inspeksi Visual
- Memindahkan produk dari meja kerja kedalam box
- Pembersihan dies dan meja kerja
- Pelumasan dies
4. Waktu Luang, yang termasuk dalam kegiatan ini antara lain :
- Istirahat sejenak
- Meninggalkan stasiun kerja untuk kegiatan non produktif.
5. Waktu Tunggu, yang termasuk dalam kegiatan ini antara lain :
20 | P a g e

- Menunggu perbaikan mesin


- Menunggu ketersediaan bahan baku dan work in process
b. Metode Pengamatan
Setelah dilakukan pengamatan pendahuluan untuk mengidentifikasi
kegiatan-kegiatan yang akan dijadikan obyek, kemudian ditetapkan 2
(dua)

orang

untuk

melakukan

pengamatan

langsung

dengan

stopwatch. Karena keterbatasan waktu, maka pengamatan hanya


bisa dilakukan dalam 1 (satu) hari sebanyak 30 kali pengambilan
waktu proses disetiap work station .
c.

Obyek Pengukuran
Obyek pengukuran adalah operator untuk proses cutting, operator
proses blanking piercing dan operator untuk proses bending.

d. Hasil Pengukuran
Terhadap data

tersebut dilakukan uji keseragaman dan kecukupan

data yang menunjukkan bahwa data yang diambil untuk proses


cutting, blanking piercing dan bending seragam dan cukup.
Selanjutnya

dengan

penentuan

rating

faktor

berdasarkan

westinghouse dan data allowance dari stopwatch diperoleh data


waktu siklus, waktu normal dan waktu baku sebagai berikut :

1.

Cutting (waktu 0,009 menit/pcs)


Tabel 3.1
PENGUKURAN WAKTU DENGAN STOPWATCH
PROSES CUTTING
DATA
KE

WAKTU (MENIT)
X

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
X
X

= 50
= 0,000667

X2

4.99
5.01
5.02
5.00
4.98
5.03
5.04
5.00
4.97
4.96
50.00
5

(X - X)

(X - X)2

-0.01
0.01
0.02
0
-0.02
0.03
0.004
0
-0.03
-0.04

0.0001
0.0001
0.0004
0
0.0004
0.0009
0.0016
0
0.0009
0.0016
0.006

24.9001
25.1001
25.2004
25
24.8009
25.3009
25.4016
25
24.7009
24.6016
250.006

= 250,006

21 | P a g e

Batas kendali atas = 5,002001


Batas kendali bawah = 4,99 (data seragam)
40 N X 2

N =

= 0,0384 menit

40 10 x( 250,006) (2500
50

N N (data cukup)

Perhitungan waktu Baku proses Cutting


= 0,06 + 0,05 + 0,00 + 0,01 = 0,12 + 1 = 1,12
x
50,00
Waktu siklus : Ws = i =
= 5 menit
10
N
Waktu Normal : Wn = Ws x = 5 x 1,12 = 5,6 menit
Waktu Baku : Wb = Wn x (1+a) = 5,6 x (1+ 0,07) = 5,6 x (1,07)
= 5,992 menit per plat logam atau =
5,992
0,009menit / pieces
650

2.

Blanking

Piercing

(waktu

0,056

menit)
Tabel 3.2
PENGUKURAN WAKTU DENGAN STOPWATCH
PROSES BLANKING & PIERCING
DATA
KE
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24

WAKTU (MENIT)
X
1.02
1.11
1.1
1.34
1.23
1.09
1.44
1.19
1.31
1.04
1.03
1.1
1.06
1.22
1.03
1
1.13
1.02
1.43
1.59
1.32
1.02
1.07
1.44

X2
1.0404
1.2321
1.21
1.7956
1.5129
1.1881
2.0736
1.4161
1.7161
1.0816
1.0609
1.21
1.1236
1.4884
1.0609
1
1.2769
1.0404
2.0449
2.5281
1.7424
1.0404
1.1449
2.0736

(X - X)
-0.14633333
-0.05633333
-0.06633333
0.173666667
0.063666667
-0.07633333
0.273666667
0.023666667
0.143666667
-0.12633333
-0.13633333
-0.06633333
-0.10633333
0.053666667
-0.13633333
-0.16633333
-0.03633333
-0.14633333
0.263666667
0.423666667
0.153666667
-0.14633333
-0.09633333
0.273666667

(X - X)2
0.021413444
0.003173444
0.004400111
0.030160111
0.004053444
0.005826778
0.074893444
0.000007112
0.020640111
0.015960111
0.018586778
0.004400111
0.011306778
0.002880111
0.018586778
0.027666778
0.001320111
0.021413444
0.069520111
0.179493444
0.023613444
0.021413444
0.009280111
0.074893444
22 | P a g e

25
26
27
28
29
30
X
X

1.08
1.07
1.11
1.08
1.23
1.09
34.99
1.166333333

1.1664
1.1449
1.2321
1.1664
1.5129
1.1881
41.5127

-0.08633333
-0.09633333
-0.05633333
-0.08633333
0.063666667
-0.07633333

0.007453444
0.009280111
0.003173444
0.007453444
0.004053444
0.005826778
0.702143668

= 34,99
X 2 = 41,5127 = 0,155602
Batas kendali atas = 1,633 Batas kendali bawah = 0,699 (data seragam)
40 30 x ( 41,5127) (1224,3001)
)2 =
34,99

N =(

= 5,24 N N (data

cukup)
Perhitungan waktu Baku proses Blanking Pierching

= 0,06 + 0,08 + 0,00 + 0,03 = 0,17 + 1 = 1,17


x
34,99
Waktu Siklus Ws = i =
= 1,166 menit
30
N
Waktu Normal : Wn
= Ws x = 1,166 x 1,17 = 1,364 menit
Waktu Baku : Wb= Wn x (1+a) = 1,364 x (1+ 0,07) = 1,364 x (1,07)
= 1,459 menit per pita atau = 1,459
26
= 0,056 menit / pieces
3.
Bending (waktu 0,041 menit)
Tabel 3.2
PENGUKURAN WAKTU DENGAN STOPWATCH PROSES
BENDING
DATA

WAKTU (MENIT)

KE

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20

1.66
3.67
1.25
1.78
1.25
2.79
1.01
1.92
2.44
1.87
1.56
1.93
1.88
2
2.41
1.35
1.37
1.06
2.84
2.59

X2
2.7556
13.4689
1.5625
3.1684
1.5625
7.7841
1.0201
3.6864
5.9536
3.4969
2.4336
3.7249
3.5344
4
5.8081
1.8225
1.8769
1.1236
8.0656
6.7081

(X - X)

(X - X)2

-0.25733333
1.752666667
-0.66733333
-0.13733333
-0.66733333
0.872666667
-0.90733333
0.002666667
0.522666667
-0.04733333
-0.35733333
0.012666667
-0.03733333
0.082666667
0.492666667
-0.56733333
-0.54733333
-0.85733333
0.922666667
0.672666667

0.066220444
3.071840444
0.445333778
0.018860444
0.445333778
0.761547111
0.823253778
0.000007112
0.273180444
0.002240444
0.127687111
0.000160444
0.001393778
0.006833778
0.242720444
0.321867111
0.299573778
0.735020444
0.851313778
0.452480444

23 | P a g e

21
22
23
24
25
26
30
X
X
X

1.65
1.35
1.63
1.81
2.72
2.47
1.69

2.7225
1.8225
2.6569
3.2761
7.3984
6.1009
2.8561
121.1368

57.52
1.917333333

-0.26733333
-0.56733333
-0.28733333
-0.10733333
0.802666667
0.552666667
-0.22733333

0.071467111
0.321867111
0.082560444
0.011520444
0.644273778
0.305440444
0.051680444
10.85178667

= 57,52 detik atau 0,958 menit X 2 = 121,1368 atau 2,019 menit


Batas kendali atas = 3,752 detik atau 0,062 menit = 0,611719 detik atau
0,010 menit
Batas kendali bawah = 0,082 detik atau 0,0014 menit (data seragam)
N = (

40 30 x(121,1368) (3308,5504)

57,52

= 12,54736 detik atau 0,209 menit N N (data cukup)


Perhitungan waktu Baku proses Bending

= 0,11 + 0,05 + 0,00 + 0,03 = 0,19 + 1 = 1,19


x
Waktu Siklus : Ws = i = 57,52/30 = 1,917 detik
N
Waktu Normal : Wn
= Ws x = 1,917 x 1,19 = 2,281 detik
Waktu Baku : Wb= Wn x (1+a) = 2,281 x (1+ 0,07) = 2,281 x (1,07)
= 2,441 detik per piece atau 0,041 menit per piece
Jadi kapasitas produksi produk Hook Main Stand Spring/hari efektif kerja sebagai
berikut :
Waktu Efektif kerja = (8 jam x 60 menit) 70 menit waktu istirahat - 60 menit
waktu setup mesin = 350 menit
Waktu siklus

0,056 menit /pcs (waktu siklus terlama,

Pada proses

Blanking Pierching)
Kapasitas Produksi =

350menit
= 6250 pieces
0,056menit / pcs

3.1.2.5. Pengendalian Kualitas


Pengendalian kualitas di Perusahaan ini dilakukan oleh bagian Quality
Control (QC). Bagian ini dibagi menjadi 3 bagian lagi yaitu:
A. Quality Control In Going.
Bagian ini melakukan inspeksi pada Bahan Baku yang baru masuk
dan akan dipakai untuk produksi.
B. Quality Control Line
Bagian ini melakukan inspeksi pada produk yang sedang diproses di
lini produksi. Bentuk QC yang dilakukan berupa Inspeksi Visual.
C. Quality Control Out Going
Bagian ini melakukan inspeksi akhir produk jadi sbelum dikirim ke
konsumen.

Manager
Ayi Suhendi

24 | P a g e

QC line
Sandi

QC Ingoing
Agung

QC Outgoing
Hilman

Secara umum kegiatan inspeksi kualitas dibagi menjadi 2 (dua) bagian utama:
1. Inspeksi (QC) Visual / Fisik
2. Inspeksi (QC) Pengukuran
3.1.2.6. Pengetahuan Industri
Dari survey yang dilakukan, perusahaan ini juga menerapkan metode dan prinsip
pengetahuan industri yang meliputi:
1. Penggunaan Gambar teknik
2. Penggunaan mesin dengan kegunaannya
3. Penggunaan alat ukur
Permasalahan yang dapat dilihat pada pengetahuan industry pada KKP adalah
Alat ukur belum dikalibarasi sesuai aturan Rata- rata umur alat ukur adalah 1
tahun. Alat ukur sebaiknya dikalibrasi setiap 6 bulan sekali.
3.2.2.2. Manajemen Persediaan
3.2.2.2.1

Kondisi saat ini

Rencana produksi harian dilakukan oleh bagian PPC berdasarkan PO yang


telah diterima oleh bagian marketing. Berdasarkan PO dari marketing, PPIC
menghitung

kebutuhan

material

utk

produksi

harian.

PPIC

kemudian

memesanan material ke supplier.


Barang dari supplier masuk ke bagian logistik untk diperiksa kesesuaian
pesanan dan kemudian dicatat. Selanjutnya, apabila dibutuhkan di bagian
produksi, maka bagian produksi meminta material yang dibutuhkan ke bagian
logistik untuk kebutuhan produksi/hari.
Material yang datang dari supplier berupa lembaran logam besar dengan
ukuran

bervariasi. Sebelum masuk ke proses produksi, material perlu

dikondisikan terlebih dahulu agar sesuai dengan dimensi dies pada mesin press.
Pengkondisian material menggunakan

mesin potong (guillotine shear) untuk

memotong-motong lembaran plat logam menjadi ukuran yang lebih kecil.


Lembaran logam dalam ukuran kecil atau disebut pita kemudian menjadi bahan
baku pada proses permesinan selanjutnya.
25 | P a g e

Beberapa produk memerlukan proses yang tidak dapat dilakukan in-house.


Produk seperti Hook Main Stand Spring memerlukan proses plating yang disubkontrak kan ke tempat lain sebelum diserahkan ke customer.
Produk yang telah selesai diproduksi, masuk ke gudang barang jadi dan
kemudian dikemas sesuai dengan ukuran per kemasan yang diinginkan
customer.
Persediaan merupakan material (yang dibeli) atau produk (yang dibuat)
yang disimpan sebagai persediaan sampai material / produk tersebut diperlukan.
Adapun jenis persediaan :
1. Bahan Mentah
2. Barang setengah jadi
3. Barang jadi
4. Tool, machinery, equipment
KOPINKRA

KARYA

PUSAKA

merupakan

sebuah

perusahaan

yang

menerapkan sistem manufaktur Make to Order, jadi produk yang akan di buat
oleh perusahaan ini didasarkan atas pemesanan dari konsumen.
Adapun bahan baku yang di gunakan untuk produk Hook Main Stand
Spring adalah plat besi tipe SPCC SS400 ukuran (2.439 x 1.219 x 2,3) mm,
berikut suplier sebagai penyedia bahan baku tersebut :

Jasa Prima
PD. Jaya Mas Putra

CV. Adi Jaya

Dalam hal ini pemesanan atas bahan baku yang akan di produksi
dikenakan biaya-biaya sebagai berikut yaitu biaya pesan dan biaya simpan
dengan rincian :

Harga bahan baku

Biaya pengiriman bahan baku

: Rp 422.000 per lembar


: Rp 320.000 per 20 lembar keatas

atau

Biaya pengiriman bahan baku

Rp

160.000

per

20

lembar

kebawah
Pemesanan bahan baku dari pihak supplier memerlukan waktu satu
minggu sampai dengan waktu pengiriman ke pihak KKP (Kopinkra Karya Pusaka),
dan pemesanan atas kuantitasnya dilebihkan 30% atas PO untuk menjaga
kekurangan atas kebutuhan bahan baku (safety stock) yang ada.
3.2.2.2.2
Point Survei
Peramalan
Berdasarkan peramalan atas 6 periode kedepan didapat:
26 | P a g e

Peramalan Data Penjualan bulan Januari - Mei tahun 2014 produk Hook Main
Stand Spring
t
dt

1
38730

2
53945

Metode Konstan
t
Dt
dt'
1
38730
51619
2
53945
51619
3
53480
51619
4
59110
51619
5
52830
51619
258095
232581520 : 5SEE
1232581520 : 4
7625,31
Metode Linier
t
Dt
t.dt
1
38730
38730
2
53945
107890
3
53480
160440
4
59110
236440
5
52830
264150
15
258095
807650
t=3
Dt
51619

3
53480
e = dt - dt'
12889
-2326
-1861
-7491
-1211

t2
1
4
9
16
25
55

b = 5 (807650)-(258095)(15)/5(55)-(15)2
b = 4038250 3871425/275 225
b = 166825/50 = 3336,5 = 3337
a = 51619 3337(3)
a = 51619 10011 = 41608
dt = 41608 + 3337t
SEE = 276478120/5-2
SEE = 92159373,33 = 5542,54 = 5543
Konstan
Linier
SEE
7625,31

4
59110

5
52830

e2
166126321
5410276
3463321
56115081
1466521
232581520

dt'= 41608 + 3337t


44945
48282
51619
54956
58293

e = dt-dt'
-6215
5663
1861
4154
-5483

e2
38626225
32069569
3463321
172255716
30063289
276478120

5543

Berdasarkan SEE maka metode yang dipakai adalah metode linier


dt' = 41608 + 3337t
t
dt'

6
61630

3.3

7
64967

8
64967

9
71641

10
74978

11
78315

12
81652

PENETAPAN TEMA YANG MENGARAH PADA PERBAIKAN

3.3.1.

Manajemen Dasar

Tema yang diangkat pada Manajemen Dasar adalah


1. Penetapan rencana Kerja Jangka Pendek dan Jangka Panjang
2. Pengembangan pengetahuan dan ketrampilan karyawan
3.3.2.Manajemen Proses
Tema yang diangkat pada Manajemen Proses adalah
27 | P a g e

1.

Perbaikan Tataletak mesin dalam proses kerja produk Hook Main Stand
Spring

2.

Perbaikan metode kerja pada proses produksi

3.

Kekurangan tenaga kerja dalam proses QC

4.

Perbaikan metode kerja dalam pengemasan (packing)

5.

Perawatan alat ukur yang belum optimal

3.3.3.

Manajemen Persediaan

Berdasarkan poin survey yang didapat saat diagnosis terkait manajemen


persediaan antara identifikasi permasalahan dan potensi permasalahan
yang ada, antara lain adalah sebagai berikut :

1.

Belum tersedianya kartu stock WIP untuk produk yang disubconkan

ini menyebabkan ada potensi kehilangan produk WIP


2.
Tidak adanya pencatatan saldo material di box tempat penyimpanan
material di gudang barang jadi. Pencatatan hanya menggunakan kertas
seadanya

oleh

petugas

gudang

yang

sangat

rentan

terhadap

penyimpangan dan kesalahan.


3.
Pencatatan scrap harian tidak ada
Pita yang dibawa ke mesin press akan menjadi produk jadi, scrap, dan
produk setengah jadi. Produk jadi yang keluar dari mesin pres telah
dilakukan pencatatan dengan baik. Akan tetapi, produk setengah jadi dan
scrap, termasuk di dalamnya juga produk reject, tidak terdokumentasi
dengan baik.

28 | P a g e

BAB IV
TEMA DAN USULAN
4.1.

USULAN STRATEGI MANAJEMEN


Analisa SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats)
merupakan suatu metode untuk menganalisa yang dapat digunakan untuk
merancang

strategi

manajemen

perusahaan

dalam

upaya

mengembangkan bisnis guna meningkatkan daya saing dan tentunya


untuk memenangkan persaingan di masa depan. Analisa dilakukan dengan
memahami hal-hal yang dapat dikendalikan manajemen peusahaan, yaitu
mengoptimalkan Kekuatan/keunggulan yang dimiliki perusahaan dan
meminimalisir kelemahan yang masih terjadi (lingkungan internal) dan
kondisi di luar kemampuan perusahaan, yaitu memanfaatkan peluang
yang tersedia dan bagaimana mengantisipasi terhadap ancaman yang ada
(lingkungan eksternal).
Yang dimaksud dengan kekuatan adalah hal-hal baik/unggul yang
dimiliki

perusahaan

yang

harus

dipertahankan

dan

dikembangkan.

Kelemahan adalah hal-hal yang kurang baik yang sedapat dan secepat
mungkin

harus

dihilangkan

(diminimalisir)

perusahaan.

Sedangkan

peluang adalah kondisi baik di luar perusahaan yang dapat dimanfaatkan


untuk kemajuan perusahaan. Sedangkan Ancaman adalah kondisi di luar
perusahaan

yang

dapat

menimbulkan

dampak

kurang

baik

untuk

perkembangan perusahaan di masa yang akan datang.

29 | P a g e

internal

eksternal

Peluang (Opportunities) :
Pasar spare part kendaraan
bermotor masih cukup luas
Kemungkinan terbuka untuk
pasar global
Letak geografis yang
mendukung terhadap sentra
kerajinan dan kebutuhan
peralatan logam

Ancaman (Threats) :
Penerapan metode lelang dalam
proses order
Perusahaan sejenis (pesaing)
semakin banyak
Krisis global

Kekuatan (Strengths) :
Keinginan kuat untuk maju dari para
pengusaha (owner)
Memiliki tenaga kerja yang terampil
Hubungan kedekatan/kepercayaan dari
Customer (PT.AHM)
Dukungan penuh dari pihak PT.AHM
dalam perbaikan sistem.
Penerapan standar kerja yang baik (5S,
K3, SOP, QC dan On Time Delivery)

Kelemahan (Weaknesses) :
Belum ada penerapan otomasi
teknologi
Masih minimmnya SDM Profesional
Belum memiliki standarisasi
Internasional
Keterbatasan Kuantitas mesin dalam
memenuhi kebutuhan permintaan
Permodalan

Strategi SO :
Memperluas dan membentuk jaringan
pasar baru
Tetap menjaga kepercayaan yang
sudah diberikan oleh pihak konsumen
(kualitas, pengiriman)
Mengoptimalkan pemanfaatan aset
Pemanfaatan kualitas tenaga kerja
yang terampil untuk menjawab
peluang pasar
Lebih pro Aktif untuk meningkatkan
permintaan dan perbaikan sitem
Strategi ST :
Meningkatkan kualitas tenaga kerja
yang terampil untuk menjawab
tantangan pasar
Peningkatan teknologi dan peremajaan
mesin
Effisiensi pemanfaatan bahan baku

Strategi WO :
Mengoptimalkan perawatan mesin
Menetapkan penambahan kebutuhan
mesin di rencana jangka pendek dan
panjang
Mendapatkan pengakuan internasional
dengan ISO

Strategi WT :
Konsistensi dalam melayani pesanan
Mengoptimalkan pemanfaatan sumber
daya
Mejalin hubungan dengan pihak
perbankan untuk permodalan.

30 | P a g e

31 | P a g e

Strategi Matrik SWOT


Strategi SO :

Strategi WO :

Memperluas dan membentuk jaringan

Mengoptimalkan perawatan mesin

pasar baru

Menetapkan penambahan kebutuhan

Tetap menjaga kepercayaan yang sudah


diberikan oleh pihak konsumen (kualitas,
pengiriman)

mesin di rencana jangka pendek dan


panjang
Mendapatkan pengakuan

Mengoptimalkan pemanfaatan aset

internasional dengan ISO

Pemanfaatan kualitas tenaga kerja yang


terampil untuk menjawab peluang pasar
Lebih pro Aktif untuk meningkatkan

7,5 m

Belt Comveyor

permintaan dan perbaikan sitem


Strategi ST :

Strategi WT :

Meningkatkan kualitas tenaga kerja yang

Konsistensi dalam melayani pesanan

KERANJANG

terampil untuk menjawab tantangan pasar

M6

Peningkatan teknologi dan peremajaan

Mengoptimalkan pemanfaatan

M1

sumber daya

R
a
k
D
i
es

mesin

Effisiensi pemanfaatan bahan bakU


M3

M2

Rencana jangka Pendek:


1.
14 m2.
3.
4.

Membeli mesin Baru untuk produk baru yang disyaratkan oleh konsumen.
Perbaikan Stuktur pengambilan
M4keputusan perushaan
Memberikan pelatihan teknis bagi operator.
Perbaikan tata letak mesin proses HOOK MAIN STAND SPRING

Rencana Jangka Panjang:


1.
2.
3.
4.

M5
Sertifikasi ISO
Perluasan Lantai Produksi
Penambahan Pegawai dibagian proses QC
Mengikutsertakan pegawai dalam pelatihan teknis
2m

R
a
k
D
ie
s

M7

WC
4.2

3m
TINDAK PERBAIKAN
4.2.1. Manajemen Proses
4.2.1.1. Perbaikan Layout
Keterangan :

RELAYOUTM1YANG
DILAKUKAN
PADA RUANG PRODUKSI
: Mesin Press
80 Ton
M2 : Mesin Press 30 Ton
M6 : Mesin Prees 25 Ton
M3 : Mesin Press 16 Ton
M4 : Mesin Prees 25 Ton
M5 : Mesin Press 25 Ton
M7 : Mesin Barriel
T : Timbangan

32 | P a g e

GAMBAR BELT CONVEYOR


TAMPAK ATAS

33 | P a g e

TAMPAK KIRI

TAMPAK DEPAN

BESI PENYANGGA BAWAH

34 | P a g e

Tata letak pabrik KKP sudah cukup baik, tetapi setelah kami perhatikan dengan
pengamatan langsung (dengan mengukur waktu) akan lebih baik apabila dilakukan
perbaikan (kaizen) pada lantai pabrik dibagian proses blanking dan bending, dimana
mesin press untuk bending yang kapasitas 25 ton yang masih standar (baik)
dipindahkan dekat dengan mesin press blanking kapasitas 80 ton dan ditambah alat
transportasi Belt Conveyor.
Perbaikan yang dilakukan pada proses pengerjaan bending tidak perlu
menunggu penumpukan pada bagian blanking, sebab banyak waktu menunggu untuk
diproses selanjutnya dibagian bending. Setelah dilakukan perbaikan maka proses
pembuatan produk akan lancar karena setelah proses blanking produk setengah jadi
tersebut akan berjalan dengan belt conveyor menuju ke mesin proses bending dan
seterusnya, maka penghematan waktu 40 menit.
4.2.1.2. Perbaikan Metode Kerja
1. Letak bahan baku yang jauh dari operator dan tidak ada petugas yang
membawa bahan baku pada operator sehingga operator harus mengambil
sendiri bahan baku yang dibutuhkan, bahan baku untuk proses blanking
disiapkan sebelum proses blanking piercing
2. Bahan yang akan diproses pada suatu mesin diletakkan dalam box di lantai
sehingga membutuhkan waktu ekstra untuk mengambil dan menyusun bahan
pada meja kerja.
3. Operator merangkap inspeksi sehingga mengakibatkan tingginya waktu proses.
4. Adanya waktu terbuang sia-sia (MUDA) karena operator beberapa kali berhenti
operasi sejenak untuk melihat jam dinding menjelang waktu istirahat.
5. Operator beberapa kali meninggalkan stasion kerja untuk konfirmasi ke proses
sebelumnya, pergi mencari-cari petugas maintenance, mencari kertas part card,
alat tulis dan pencatatan.
4.2.1.3 . Usulan Perbaikan Perencanaan dan Pengendalian Produksi
Item Investigasi
1. Pengecekan kualitas dilakukan tiap produk :
a. Secara Random (Acak).
b. Dilakukan 7 kali dalam interval 1 jam selesai dalam 1 hari.
c. Jumlah sample (contoh) barang berjumlah 5 pcs.
d. Biasanya pengecekan di 3 jenis produk.
e. Total waktu pengecekan 3 jenis produk x 5 menit/1 jenis adalah 15 menit.
f. Kalau proses produksi meningkat, maka pengecekan bisa hanya dilakukan 5
kali.
2. Produk tidak lolos inspeksi (Reject) meliputi:
Karat
Baret
Burry
Gompal
35 | P a g e

Dimension Out
Hasil dari rasio reject (Reject Ratio) dari barang produksi KKP untuk bulan
Januari 2014 menunjukkan hasil seperti ini:

Hasil rasio

NO

PART NAME

HOOK MAIN

KARAT

35

BARET

34

BURRY

55

GOMPAL

15

DIM OUT

19

barang reject ini

relative sama setiap bulannya terutama untuk produk Hook.


3. Proses Pengemasan (packaging) setelah bagian QC Outgoing melakukan
inspeksi visual pada finished goods produk Hook.
Menurut hasil pengukuran waktu pengemasan :
1
2
3
4

Inspeksi visual per-unit =7 detik (5 jenis)


Waktu pengemasan + labelling per-100 pcs = 120 detik
Total waktu =820 detik / 13,6 menit
Jika produksi perhari 3000 pcs maka total waktu yang dibutuhkan
adalah:
=820 detik x (3000 pcs / 100 pcs)
= 24.600 detik /410 menit / 6,8 jam
Design KSLM/ Kyu-Shi Load Meter

NO

STANDAR

TOLERANSI

1
2
3
4
5

(mm)
76.2
18.3
22
4
T 2.3

0.7
0.5
0.5
0.5
0.16

36 | P a g e

Usulan Perbaikan (Kaizen)


1. Bagian QC perlu menugaskan 1 orang untuk bertanggung jawab penggunaan
alat ukur.
Hali ini dapat dilakukan dengan cara :
a. Penambahan 1 orang baru secara permanen dibawah supervisi bagian QC
untuk bertanggung jawab untuk penggunaan alat ukur sekaligus
pendokumentasian hasil inspeksi untuk kepentingan laporan.
b. Menambah tanggung jawab tambahan kepada karyawan lain.

Manager
Ayi Suhendi

QC Ingoing
Agung

QC line
Sandi

atau

QC
Outgoing
Hilman

Alat Ukur &


Rekam Hasil

Manager
Ayi Suhendi

Asumsi:

QC Ingoing / Alat
Ukur
Agung

QC line
Sandi

QC Outgoing
Hilman

1. Dengan adanya orang yang bertanggung jawab untuk Penggunaan dan


pendokumentasian hasil alat ukur maka hasil reject akan berkurang 50%.
2. Tidak ada penambahan jam kerja (lembur)

Wakt

Biaya

(Rp)

Efisiensi

37 | P a g e

Tambah 1 (satu) Orang Pegawai Baru


Lulusan STM
Proses rekrutmen 2 bulan
Training
1 bulan
Gaji
Total

Extra Job pada bagian QC


Insentif
Training
1 bulan
Total

1. Orang baru tsb baru bisa operasional setelah 3


500.000
bulan.
500.000 2. Stelah 3 bulan load kerja bgian QC berkurang 25680.000
30%
1.680.000 3. Potensi kehilangan waktu selama mendapatkan
orang baru juga 25-30%.
4. Kalau di saat pesananbanyak, beresiko terjadi reject.
Kaizennya:
1. Rekruitmen pegawai baru pada waktu produksinya
sedikit.
2. Waktu yang memungkinkan disesuaikan dengan
tren peningkatan pesanan 2011 adalah: Januari
Mei.
100.000
500.000
600.000

1. Petugas tambahan (extra Job) bisa langsung


operasional karena yang diberi tambahan juga
orang bagian QC.
Kaizennya:
1. Petugas QC Ingoing (bahan baku) yang bertugas
ketika barang baku tiba. Orang ini memiliki waktu
jeda menunggu inspeksi lagi sampai kiriman bahan
baku selanjutnya tiba.
2. Waktu pengerjaan dokumentasi hasil rekam ukur
dan inventaris alat ukur disesuaikan dg kedatangan
bahan baku.

2. Pembuatan Kyu Shi Load Meter (KSLM) yang berfungsi mengefisienkan proses
packaging (pengemasan) sekaligus proses inspeksi barang jadi (ouitgoing)
produk Hook.
Perhitungan Biaya Pembuatan Kyu-Shi Load Meter per 4 buah dari besi
No

Bahan

Plat besi lembaran ukuran 378 cm2

2
3
4
5

Besi solid silinder ukuran 2 mm


Besi solid silinder ukuran 3 mm
15 Titik pengelasan @ Rp. 2000,Ongkos kerja 2 hari (@ 70.000)
Total

Harga (Rp)
10.000
5.000
5.000
30.000
140.000
190.000

Total biaya pembuatan KSLM adalah Rp. 190.000,0Pembuatan 1 buah KSLM adalah : Rp. 47.500,Perhitungan waktu pengemasan
Asumsi:
1.
2.
3.
4.
N

Jumlah produk barang jadi yang harus dikemas per-hari = 3.000 pcs.
Tingkat reject barang jadi belum diketahui.
Kemasan sudah tersedia.
Label nama produk tersedia.
Perbandingan antara metode lama dengan KSLM
Metode Lama

KSLM

o
38 | P a g e

Inspeksi visual per-unit =7 detik (5

Inspeksi visual per-unit = 2 detik (1

jenis)
Waktu pengemasan + labelling per-

jenis)
Waktu pengemasan + labelling + QC

100 pcs = 120 detik

visual akhir (4 jenis) per-100 pcs = 180

Total waktu =820 detik / 13,6 menit


Jika produksi perhari 3000 pcs maka

detik
Total waktu = 380 detik / 6,3 menit
Jika produksi perhari 3000 pcs maka

total waktu yang dibutuhkan adalah:

total waktu yang dibutuhkan adalah:

=820 detik x (3000 pcs / 100 pcs)

=380 detik x (3000 pcs / 100 pcs)

= 24.600 detik /410 menit / 6,8

= 11.400 detik /190 menit / 3,1 jam

3
4

jam
5

Efisiensi 3,1 / 6,8 x 100% = 45,59%

Design Kyu Shi Load Meter


TAMPAK ATAS

TAMPAK DEPAN

39 | P a g e

KONDISI OK

KONDISI NG
QC VERTICAL CHECK

KONDISI NG
QC TOP CHECK

40 | P a g e

41 | P a g e

v
v
c

LABELLINNG

Kantong Plastik
DELIVERY

42 | P a g e

4.2.2.1.

Pengetahuan Industri

Item Investigasi
1. Alat ukur yang tersedia perlu dioptimaliasi penggunaannya dan dijaga
keutuhan fisiknya.
Ada 2 opsi yang bisa dilakukan oleh KKP untuk mengoptimalkan inventaris alat
ukurnya:
a. Kalibrasi
b. Beli baru
Alat ukur yang paling sering digunakan untuk inspeksi produk Hook adalah
jangka sorong.
Asumsi:
1. Jangka Sorong tersedia dipasaran.
2. Toleransi waktu kalibrasi tidak lebih dari 1 minggu.
Alat

Waktu

Biaya (Rp)

Kalibrasi
3 Jangka sorong
1 JS 200 mm (digital)

1 minggu

250.000

1 JS 150 mm (digital)

1 Minggu

250.000

1 JS 300 mm (analog) NG

3 Minggu

400.000

Karat
Ongkos kirim
Total
Beli Baru
3 Jangka sorong (300 mm)
Digital
Tranportasi PP
Total

2 hari

100.000
1.000.000

1 minggu

1.800.000

Skbm Jkt/bdg

150.000
1.950.000

Usulan perbaikan (kaizen)


Perbandingan antara Kalibrasi dan Beli Baru
Kalibrasi
Beli Baru
1. Lebih Murah biayanya
2. Bagian QC harus menunggu waktu
sekitar 1 minggu sebelum bisa
melakukan inspeksi pengukuran dimensi.
3. Selain bagian QC, bagian Engineering,
Marketing, dan Logistik juga menunggu.
4. Jangka sorong jangan dikalibrasi semua.
5. Kalau ada produksi pada saat JS di
kalibrasi,:
a. Asumsi kenaikan reject 10%
b. 1 minggu produksi rata-rata/he 3000
pcs
c. Reject yg terjadi 300 pcs
d. Potensi kerugian = Rp. 1.542,- x 300
pcs = Rp. 462.500,- per-hari.

1. Lebih mahal
2. Tidak perlu menunggu lebih lama,
tergantung ketersediaan dana.
3. Semua bagian dapat mempergunakan
alat ukur tersebut.
4. Jangka sorong bisa dikalibrasi sesuai
aturan
5. Rata-rata kehilangan waktu QC dari
peminjaman alat ukur ke bagian lain
adalah 4 jam, maka:

43 | P a g e

4.2.2.Manajemen Persediaan dan Pembelian Usulan Perbaikan


Form Persediaan Barang WiP dan Pengirimannya ke pihak subcon

BAB V
44 | P a g e

KESIMPULAN
Implementasi Manajemen Mutu Pada Kopinkra IKM Logam Karya Pusaka
Kabupaten Sukabumi membutuhkan beberapa usulan perbaikan,
diantaranya usulan strategi manajemen yang diperoleh setelah melakukan
analisis SWOT
Tindakan perbaikan diusulkan utamanya pada layout ruang proses produksi
Penambahan karyawan pada saat pemesanan tinggi, diusulkan berasal dari
bagian Quality Control

BAB VI
45 | P a g e

DAFTAR PUSTAKA

Nugroho, Julianto Agung dan Jogiyanto Hartono. 2002. Confirmatory factor


Analysis Gabungan Proksi Investment Opportunity Set dan 22
Hubungannya Terhadap Realisasi Pertumbuhan. Simposium Nasional
Akuntansi V, Semarang.
Pagalung, Gagaring. 2002. Pengaruh Kombinasi Keunggulan dan Keterbatasan
Perusahaan Terhadap Set Kesempatan Investasi (IOS). Simposium
Nasional Akuntansi V, Semarang.
Pakaryaningsih, Elok. 2004. Tax Position, Investment Opportunity Set (IOS) and
Signalling Effect as A Determinant of Leverage and Dividend Policy
Simultaneity (An Empirical Study on Jakarta Stock Exchange).
Prihadi Toto., Analisis Rasio Keuangan, Jakarta., PPM., Jakarta
Rangkuti, Freddy, 1997, Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis,
Gramedia Pustaka Utama
Rangkuti, Freddy, 2003, Riset Pemasaran, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Rangkuti, Freddy, 2002, Teknik Analisis Segmentasi dan Targeting dalam
Marketing, Elex Media Komputindo, Jakarta, 2002
Simposium Nasional Akuntansi VII, Bali. Puspitasasi, Novi dan Tatang Ary
Gumanti. 2005. Investment Opportunity Set, Resiko dan Kinerja Finansial
Dalam Tahapan Siklus Kehidupan
Perusahaan Publik di Indonesia Tahun 1999 2003. Simposium Riset Ekonomi
II, Surabaya.
Santoso, Singgih. 2001. SPSS Versi 10. Cetakan Pertama. Jakarta : PT Elex Media
Komputindo.
_____________. 2002. SPSS Statistik Multivariat. Cetakan Kedua. Jakarta : PT Elex
Media Komputindo.
Sumodiningrat, Gunawan. 2002. Ekonometrika Pengantar. Edisi 2003/2004.
Yogyakarta : Badan Penerbit Fakultas Ekonomi UGM, Yogyakarta.
Walsh
Ciaran.
Key
Edisi 3 Jakarta.
Erlangga.2003

Management Ratios. Terjemahan Shalahudin Haikal.

Weston J. Fred, Beasley Scot, Brigham Eugene F. Essential of Managerial


Finance. 11th edition. New York. Dryden Press

46 | P a g e

47 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai