Anda di halaman 1dari 1

Gara-gara Surga dan Neraka....

Megat ruh, artinya putusnya nyawa dari raga. Jika pegat tanpa aruh-aruh. Datangnya ajal akan tiba
sekonyong-konyong. Tanpa kompromi sehingga manusia banyak yang disesali. Sudah terlambat untuk
memperbaiki diri. Terlanjur tak paham jati diri. Selama ini menyembah tuhan penuh dengan pamrih dalam
hati, karena takut neraka dan berharap-harap pahala surga.
Kaget setengah mati saat mengerti kehidupan yang sejati. Betapa kebaikan di dunia menjadi penentu
yang sangat berarti. Untuk menggapai kemuliaan yang sejati dalam kehidupan yang azali abadi.
Duh Gusti, jadi begini, kenapa diri ini sewaktu masih muda hidup di dunia fana, sewaktu masih kuat dan
bertenaga, namun tidak melakukan kebaikan kepada sesama. Menyesali diri ingat dulu kala telah
menjadi durjana.
Sembahyangnya rajin namun tak sadar sering mencelakai dan menyakiti hati sesama manusia. Kini telah
tiba saatnya menebus segala dosa, sedih sekali ingat tak berbekal pahala. Harapan akan masuk surga,
telah sirna tertutup bayangan neraka menganga di depan mata. Di saat ini manusia baru menjadi saksi
mati, betapa penyakit hati menjadi penentu dalam meraih kemuliaan hidup yang sejati.
Manusia tak sadar diri sering merasa benci, iri hati, dan dengki. Seolah menjadi yang paling benar,
apapun tindakanya ia merasa paling pintar, namun segala keburukannya dianggapnya demi membela
diri. Kini dalam kehidupan yang sejati, sungguh baru bisa dimengerti, penyakit hati sangat merugikan
diri sendiri.

Anda mungkin juga menyukai