Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN
I.1.

Latar Belakang
Upaya menurunkan angka kematian bayi baru lahir harus terus dilakukan.

Terlebih

jika

dikaitkan

dengan

target

kesepakatan

global

(Millenium

Development Goals/MDGs, 2000) pada tahun 2015 diharapkan Angka Kematian


Bayi dan Angka Kematian Balita menurun sebesar dua-pertiga dalam kurun waktu
1990-2015. Berdasarkan hal itu Indonesia mempunyai komitmen untuk
menurunkan Angka Kematian Bayi dari 68 menjadi 23/1.000 KH dan Angka
Kematian Balita 97 menjadi 32/1.000 KH pada tahun 2015.1
Pada tahun 2012 Kementerian Kesehatan RI meluncurkan program EMAS
(Expanding Maternal and Neonatal Survival), bekerja sama dengan USAID
dengan kurun waktu 2012 2016, yang diluncurkan 26 Januari 2012 sebagai
salah satu bentuk kerjasama Pemerintah Indonesia dengan USAID dalam rangka
percepatan penurunan kematian ibu dan bayi baru lahir di 6 provinsi terpilih yaitu
Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah dan
JawaTimur yang menyumbangkan kurang lebih 50 persen dari kematian ibu dan
bayi di Indonesia.2
Salah satu indikator keberhasilan pelayanan kesehatan yaitu adanya upaya
pelayanan kesehatan pada bayi baru lahir atau neonatal. Suatu pelayanan
kesehatan neonatal berhasil adalah jika kunjungan (cakupan) pemeriksaan
neonatal mencapai 100% untuk kunjungan neonatal pertama kali (Kn1), diikuti
95% untuk kunjungan neonatal kedua (Kn2), serta 95% untuk kunjungan neonatal
ketiga(Kn3).
Angka kunjungan neonatus lengkap di Jawa Tengah pada tahun 2011
adalah 95,19% dan di kota Magelang 99, 58%. Angka Kematian Bayi (AKB) di
Kabupaten Magelang tahun 2009 berjumlah 131 bayi atau 6,34 %/1.000 kelahiran
hidup untuk data tahun 2010 hingga Juni 2010 kematian bayi di Kabupaten
Magelang mencapai 84 bayi dan untuk kematian balita ada 10 balita atau 0,48
%/1.000 kelahiran hidup pada tahun 2009.3

Infomasi mengenai tingginya angka kematian neonatus (AKN) dan bayi


(AKB) akan bermanfaat untuk pengembangan program peningkatan kesehatan
neonatus, berupa pelayanan kesehatan pada kunjungan neonatus pertama hingga
ketiga, serta program peningkatan jumlah kelahiran yang dibantu oleh tenaga
kesehatan yang keduanya bertujuan untuk mengurangi Angka Kematian Bayi
(AKB).2
Dari data laporan KIA Puskesmas Secang periode Januari - Mei 2016,
didapatkan data cakupan kunjungan neonatus pertama (Kn1) di Desa
Madyocondro sebesar 81,29%, kurang dari target pencapaian, yakni 100%.
I.2.

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka didapatkan perumusan masalah

yaitu apa penyebab dan bagaimana pemecahan masalah masih rendahnya cakupan
Kn1 di desa Madyocondro, Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang periode
Januari Mei 2016
I.3.

Tujuan

I.3.1. Tujuan Umum


Penelitian sederhana ini dilakukan dengan observasi langsung ke lapangan
untuk mengetahui dan mengidentifikasi masalah apa saja yang menyebabkan
rendahnya cakupan kunjungan neonatus pertama (Kn1) dan untuk menganalisis
serta melakukan pemecahan masalah kunjungan neonatus pertama (Kn1) di
Dusun Mertan Desa Madyocondro Kecamatan Secang.
I.3.2. Tujuan Khusus
1. Mengetahui penyebab rendahnya cakupan kunjungan neonatus pertama
(Kn1) di Dusun Mertan Desa Madyocondro Kecamatan Secang.
2. Mencari alternatif pemecahan masalah rendahnya cakupan kunjungan
neonatus pertama (Kn1) di Dusun Mertan Desa Madyocondro
Kecamatan Secang.
3. Menentukan alternatif pemecahan masalah dari hasil identifikasi
masalah mengenai rendahnya cakupan kunjungan neonatus pertama
(Kn1) di Dusun Mertan Desa Madyocondro Kecamatan Secang.
4. Membuat Plan of Action (POA) dari pemecahan masalah yang terpilih.

I.4.
Manfaat
I.4.1. Bagi Puskesmas
Diharapkan laporan dari hasil penelitian ini dapat dijadikan data awal
untuk merencanakan penatalaksanaan rendahnya cakupan kunjungan neonatus
pertama (Kn1), sebagai bahan evaluasi untuk meningkatkan kualitas pelayanan
Posyandu dan Puskesmas terhadap Kunjungan Neonatus Pertama (Kn1). Selain
itu, hasil evaluasi dapat direalisasikan kedepannya karena ASI eksklusif
merupakan salah satu dari 16 indikator perilaku hidup bersih dan sehat yang
berperan dalam mencapai tujuan Indonesia sehat.
I.4.2. Bagi Masyarakat
Dari hasil identifikasi masalah yang ada diharapkan bermanfaat dalam
meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat, sehingga bila masyarakat
memahami arti penting kunjungan pertama setelah bayi dilahirkan dapat
membawa ke arah perilaku yang lebih baik di masa sekarang dan akan datang.
I.4.3. Bagi Mahasiswa
Penelitian ini bermanfaat bagi mahasiswa sesuai dengan trias perguruan
tinggi, yaitu pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat. Sehingga
mahasiswa dapat terjun langsung ke masyarakat untuk
mengembangkan teori yang sudah dipelajari.

mengaplikasikan dan

Anda mungkin juga menyukai