Anda di halaman 1dari 30

SURAT DAKWAAN

No. Reg. Perk : 2608/Pid.B/2016/PN. MSK


A.

IDENTITAS TERDAKWA :

Nama

: WAWAN ARIFIN

Tempat tanggal lahir : Takalar, 02 February 1995


Umur

: 21 Tahun

Jenis Kelamin

: Laki Laki

Kewarganegaraan

: Indonesia

Alamat

: Jalan Pampang Lr. 3 No. 1

Agama

: Islam

Pekerjaan

: Mahasiswa

B.

PENAHANAN :

- Penyidik

: Sejak tanggal 28 Januari 2016 sampai dengan tanggal


07 Februari 2016

- Diperpanjang Penuntut Umum

: Tanggal 07 Februari 2016 sampai dengan tanggal 25


Februari 2016

- Penuntut Umum

: Tanggal 25 Februari 2016 sampai dengan tanggal 16


Maret 2016

- Jenis Penahanan
C.

: RUTAN

DAKWAAN :
Bahwa terdakwa WAWAN ARIFIN, pada hari Kamis tanggal 24 Januari 2016 sekitar

jam 22.30 WITA atau setidak-tidaknya pada suatu waktu dalam bulan Januari 2016, atau
setidak tidaknya pada waktu lain dalam Tahun 2016, bertempat di Jalan Pampang Lr. 3 No.
1 Kota Makassar atau setidak-tidaknya pada suatu tempat yang masih termasuk wilayah
Hukum Pengadilan Negeri Makassar, telah melakukan PENGANIAYAAN terhadap Ny.
NIRDAWANA, perbuatan yang mana terdakwa lakukan dengan cara sebagai berikut :
Pada waktu dan tempat sebagaimana disebutkan diatas korban sementara beristirahat
dan terbangun akibat suara bising dari kamar terdakwa, kemudian korban mendatangi dan
menegur terdakwa dengan mengatakan tolong janganki berisik dulu karena lagi istirahatka
dan kemudian terdakwa mendatangi korban dan mengatakan apa haknu larang-larangka
kemudian terdakwa pergi meninggalkan korban, selanjutnya korban mengatakan dasar tidak
berperasaan, tidak tau bertata karma dalam tetangga mendengar hal tersebut terdakwa
1

balik sambil berkata apa nubilang dan kemudian terdakwa mengayunkan pukulan dengan
menggunakan telapak tangan kanan kena pada bagian kepala sebelah kiri, bagian perut, dan
kaki korban, sehingga korban merasa sakit. Kemudian terdakwa kembali ke kamarnya tanpa
rasa bersalah.
Perbuatan terdakwa diatur dan diancam pidana sesuai dengan Pasal 351 ayat 1
KUHP
Makassar, 30 Maret 2016
JAKSA PENUNTUT UMUM

DZAKI AULIA
NIP. 45130600

SURAT TUNTUTAN
No. Reg. Perk : 2608/Pid.B/2016/PN. MSK
Jaksa Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Makassar dengan memperhatiakn hasil
memeriksaan persidangan dalam perkara pidana atas nama Terdakwa :
Nama Saudara

: WAWAN ARIFIN

Tempat tanggal lahir : Takalar, 02 February 1995


Umur

: 21 Tahun

Jenis Kelamin

: Laki Laki

Kewarganegaraan

: Indonesia

Alamat

: Jalan Pampang Lr. 3 No. 1

Agama

: Islam

Pekerjaan

: Mahasiswa

Berdasarkan Penetapan Hakim pada Pengadilan Negeri Makassar Nomor :


2608/Pen.Pid.B/2016/PN. MKS tanggal 23 Maret 2016, terdakwa dihadapkan ke
persidangan dengan dakwaan TUNGGAL yaitu melanggar Pasal 351 ayat 1 KUHP, yang
telah dibacakan pada tangga 30 Maret 2016.
Berdasarkan fakta-fakta yang terungkap dalam pemeriksaan dipersidangan secara
berturut-turut berupa keterangan saksi-saksi, petunjuk dan keterangan terdakwa yaitu :
Keterangan Saksi-saksi :
1.

NIRDAWANA

2.

AGUSTIAMAL ARSYAD
Yang masing-masing telah memberikan keterangan dibawah sumpah, didepan

persidangan termuat dalam Berita Acara Sidang dan Berita Acara Pemeriksaan dan telah
diakui dan dibenarkan oelh terdakwa sehingga dianggap merupakan satu kesatuan yang utuh
dalam tuntutan pidana ini.

Petunjuk

Berdasarkan pasal 188 ayat (2) KUHAP bahwa alat bukti petunjuk dapat diperoleh dari
keterangan saksi dan keterangan terdakwa. Dalam perkara ini, berdasarkan fakta yang
terungkap dipersidangan, maka apabila dihubungkan antara keterangan saksi yang satu
dengan yang lain serta keterangan terdakwa maka kesesuaian dengan tindak pidana yang
dilakukan oleh terdakwa yaitu melanggar Pasal 362 KUHP sehingga petunjuk tersebut dapat
menjadi alat bukti yang sah menurut hukum.
Barang bukti :
-

1 buah baju berdarah

1 buah celana berdara

Keterangan Terdakwa
WAWAN ARIFIN yang memberikan keterangannya didepan persidangan sebagaimana
termuat dalam Berita Acara Sidang sesuai dengan Berita Acara Pemeriksaan oleh Penyidik
dan Terdakwa telah membernarkan perbuatannya sehingga dianggap satu kesatuan yangutuh
dalam tuntutan pidana ini.
ANALISA FAKTA
Bahwa berdasarkan fakta-fakta terungkap dalam pemeriksaan persidangan yang
diperoleh melalui keterangan saksi-saksi yaitu saksi NIRDAWANA, dan SARTINI
keterangan terdakwa WAWAN ARIFIN, barang bukti serta petunjuk, maka telah terdapat
persesuaian antara satu dengan yang lainnya sehingga menunjukkan telah terdapat fakta telah
terjadi tindak pidana penganiayaan yang dilakukan oleh terdakwa WAWAN ARIFIN pada
hari Selasa tanggal Kamis tanggal 24 Januari 2016 sekitar jam 22.30 WITA bertempat di
depan kamar kost terdakwa dengan mengayunkan pukulan dengan menggunakan telapak
tangan kanan kena pada bagian kepala sebelah kiri, bagian perut, dan kaki korban, sehingga
korban merasa sakit. Kemudian terdakwa kembali ke kamarnya tanpa rasa bersalah.
ANALISAS YURIDIS
Bahwa terdakwa diajukan ke persidangan dengan dakwaan Pasal 351 ayat 1 KUHP.
Berdasarkan fakta-fakta yang terungkap di dalam persidangan yaitu ANALISA FAKTA,
terdakwa terbukti tindak pidana melanggar Pasal 351 ayat 1 KUHP, dengan unsur-unsur
sebagai berikut :
1. Unsur barang siapa :
4

Yang dimaksud dengan Barang Siapa adalah setiap orang yang telah melakukan
suatu perbuatan, sedangkan orang tersebut mampu mempertanggung jawabkan tersebut.
Bahwa dipersidangan telah dihadapkan terdakwa yaitu: WAWAN ARIFIN, yang dalam
pemeriksaan telah dibuktikan bahwa terdakwa adalah orang yang sehat jasmani dan rohani,
oleh karena itu mampu mempertanggung jawabkan setiap perbuatannya dan selama dalam
pemeriksaan tidak dapat suatu hal yang menghilangkan tanggung jawabnya atas perbuatan
yang dilakukan kepadanya ;
Dengan demikian unsur ini telah terbukti dan terpenuhi ;
2. Dengan Sengaja :
Bahwa pengertian dengan sengaja yaitu perbuatan yang dilakukan terdakwa dilakukan
secara sadar sehingga terdakwa bisa memperkirakan akibat dari perbuatannya ; Bahwa sesuai
fakta dipersidangan yang menyangkut keterangan saksi, surat dan petunjuk dengan
keterangan terdakwa yaitu :
Bahwa peristiwa pemukulan tersebut dilakukan terhadap diri korban oleh terdakwa
dengan menggunakan tangannya sendiri sehingga sadar akan perbuatannya ;
Dengan demikian unsur ini telah terbukti dan terpenuhi ;
3. Melakukan Penganiayaan :
Yang dimaksud melakukan penganiayaan adalah perbuatan dengan sengaja
menimbulkan rasa sakit, kurang enak dan luka. Bahwa sesuai fakta dipersidangan yang ada
menyangkut keterangan saksi, surat petunjuk, keterangan terdakwa yaitu :
Bahwa penganiayaan itu tersebut dilakukan terdakwa dengan cara mengayunkan
pukulan dengan menggunakan telapak tangan kanan kena pada bagian kepala sebelah kiri,
bagian perut, dan kaki korban, sehingga korban merasa sakit. Berdasarkan hasil Visum Et
Repertum, No. 420/18/RSU.P/II/2016 tanggal 13 Januari 2016 yang dibuat oleh Dr. Roy. G.
Matahelemual, dokter pada Rumah Sakit Umum telah melakukan pemeriksaan terhadap diri
korban dengan hasil pemeriksaan sebagai berikut : adanya pembengkakan akibat benturan
benda tumpul dan luka lecet, akibat goresan kuku jari tangan terdakwa
Dengan demikian unsur ini telah terbukti dan terpenuhi ;
Berdasarkan uraian-uraian tersebut maka terdakwa WAWAN ARIFIN terbukti secara
sah dan meyakinkan menurut Hukum melakukan tindak pidana sebagaimana dalam dakwaan
Pasal 351 ayat 1 KUHP. Dengan demikian patutlah terdakwa dijatuhi hukuman setimpal
dengan perbuatannya.

Sebelum kami sampai pada tuntutan pidana di atas diri terdakwa, perkenankanlah kami
untuk mengemukakan hal-hal yang kami jadikan pertimbangan mengajukan tuntutan pidana
yaitu :
Hal-hal yang meberatkan
1. Perbuatan terdakwa adalah perbuatan yang melanggar hukum ;
2. Perbuatan terdakwa mengakibatkan korban menjadi terhalang aktifitasnya ;
Hal-hal yang meringankan
1. Terdakwa berlaku sopan dipersidangan serta mengakui terus terang perbuatannya ;
2. Terdakwa belum pernah dihukum ;
3. Terdakwa menyesali perbuatannya ;
Berdasarkan uraian dimaksud kami, Jaksa Penuntut Umum dalam perkara ini dengan
memperhatikan pasal 351 ayat (1) KUHP UU No. 8 Tahun 1981
MENUNTUT
Supaya Hakim/Majelis Hakim Pengadilan Negeri Makassar yang memeriksa dan
mengadili perkara ini memutuskan :
1. Menyatakan Terdakwa WAWAN ARIFN, telah terbukti secara sah dan meyakinkan
bersalah melakukan tindak pidana Pengganiayaan ;
2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa WAWAN ARIFIN dengan pidana penjara selama
8 (delapan) bulan dikurangi selama terdakwa ditahan dengan perintah terdakwa tetap
ditahan.
3. Menghukum terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp. 1.000,- (seribu rupiah)
Demikianlah surat tuntutan ini kami bacakan dan diserahkan dalam sidang hari ini
Rabu, April 2016.
JAKSA PENUNTUT UMUM

DZAKI AULIA
NIP. 45130600
PEMBELAAN TERDAKWA
Pertama-tama saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Majelis Hakim yang
Terhormat, saudari Jaksa Penuntut Umum, dan hadirin sekalian.
6

Dengan ini perkenankan saya WAWAN ARIFIN menyampaikan pembelaan sebagai


berikut :
1. Bahwa saya mengakui telah melakukan pemukulan terhadap NIRDAWANA
2. Bahwa saya sangat menyesali perbuatan tersebut dan siap bertanggungjawab atas
perbuatan tersebut.
3. Bahwa saya berjanji tidak akan mengulangi atau melakukan pemukulan atau melakukan
tindak pidana lainnya
4. Bahwa saya ingin berdamai dengan keluarga korban, khususnya saudari NIRDAWANA
Berdasarkan uraian tersebut, saya meminta agar Majelis Hakim Pengadilan Negeri
Makassar yang memeriska dan mengadili perkara ini memutuskan agar mengurangi masa
hukuman terhadap saya sebagaimana yang dituntut oleh Jaksa Penuntut Umum

SURAT PEMBELAAN
No. Reg. Perk : 2608/Pid.B/2016/ PN. MKS
Untuk dan atas nama Terdakwa :
7

Nama Saudara

: WAWAN ARIFIN

Tempat tanggal lahir : Takalar, 02 February 1995


Umur

: 21 Tahun

Jenis Kelamin

: Laki Laki

Kewarganegaraan

: Indonesia

Alamat

: Jalan Pampang Lr. 3 No. 1

Agama

: Islam

Pekerjaan

: Mahasiswa

Dengan ini, kami tim Penasehat Hukum Terdakwa menyampaikan Nota Pembelaan
sebagai berikut:
PENDAHULUAN
Majelis Hakim yang mulia,
Jaksa Penunutut Umum yang kami hormati
Dan Hadirin yang kami banggakan,
Pada kesempatan ini perkenankanlah kami menyampaikan penghargaan serta ucapan
terima kasih kepada Majelis Hakim dalam memimpin persidangan hari ini, serta kepada
Penunutut Umum yang telah melaksanakan tugasnya.
Kami sebagai Tim Penasihat Hukum Terdakwa mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada Majelis Hakim Pengadilan Negeri Sigli yang telah memeriksa dan
mengadili perkara terdakwa dengan penuh kesabaran, ketekunan serta menjunjung tinggi Hak
Azasi Manusia (HAM) sesuai dengan peraturan yang ada, berbagai hambatan dan rintangan
dapat diselesaikan dengan arif dan bijaksana, pilar-pilar keadilan masih berdiri kokoh dan
tegak lurus di Pengadilan.
TENTANG DAKWAAN DAN TUNTUTAN HUKUM
Penasehat Hukum Terdakwa, setelah menyimak tuntutan Jaksa Penuntut Umum maka
dengan ini kami sampaikan pembelaan kami atas :
Terdakwa dihadapkan ke depan persidanga ini dengan tuntutan sebagaimana telah
dibacakan dalam sidang yang lalu dan telah dimengerti dan dibenarkan oleh Terdakwa.
Berdasarkan fakta-fakta yang terungkap dalam persidangan baik dan keterangan para
saksi dan keterangan Terdakwa dan petunjuk yang semuanya bersesuaian satu dengan yang
lain sebagai alat bukti yang sah menurut Hukum, maka ditemukan fakta hukum sebagai
berikut :
8

Pada hari pada hari Kamis tanggal 24 Januari 2016 sekitar jam 22.30 WITA Terdakwa
WAWAN ARIFIN telah melakukan pidana penganiayaan terhadap saksi korban
NIRDAWANA
Bahwa :
1. Terdakwa masih muda
2. Terdakwa sopan dan jujur dalam persidangan
3. Terdakwa mengakui perbuatannya, serta menyesal dan berjanji tidak akan mengulangi
perbuatannya.
Berdasarkan uraian-uraian tersebut di atas maka kami Penasehat Hukum, mengajukan
pembelaan dalam perkara ini :
M E M B E LA
Agar Majelis Hakim Pengadilan Negeri Makassar yang memeriska dan mengadili perkara ini
memutuskan :
Agar mengurangi masa hukuman sebagaimana yang dituntut oleh Jaksa Penuntut Umum
yakni 8 (delapan) bulan dikurangi menjadi 5 (lima) bulan penjara.
Demikian Surat Pembelaan ini kami bacakan dan serahkan dalam sidang ini tanggal
April 2016
Hormat Kami,
Kuasa Hukum Terdakwa,

HARIYATI

PUTUSAN
No. Reg. Perk : 2608/Pid.B/2016/ PN. MKS
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilang Negeri Makassar yang memeriksa dan mengadili perkara Pidana pada
tingkat pertama dengan acara pemeriksaan biasa, telah menjatuhkan Putusan di bawah ini
dalam perkara terdakwa :
Nama Saudara

: WAWAN ARIFIN
9

Tempat tanggal lahir : Takalar, 02 February 1995


Umur

: 21 Tahun

Jenis Kelamin

: Laki Laki

Kewarganegaraan

: Indonesia

Alamat

: Jalan Pampang Lr. 3 No. 1

Agama

: Islam

Pekerjaan

: Mahasiswa

Terdakwa ditahan berdasarkan Surat Perintah/Penetapan Penahanan :


- Penyidik Sejak tanggal 28 Januari 2016 sampai dengan tanggal 07 Februari 2016
- Perpanjang oleh Penuntut Umum sejak Tanggal 07 Februari 2016 sampai dengan tanggal
25 Februari 2016
- Penuntut Umum sejak Tanggal 25 Februari 2016 sampai dengan tanggal 16 Maret 2016
Terdakwa didampingi oleh Penasehat Hukum HARIYATI, SH dan rekan, yang
berkantor di Jalan Serayu No.39 Padang Harapan, Kota Makassar, berdasarkan Surat Kuasa
Nomor : 325/Pid.B/2012 tertanggal 1 Februari 2016.
PENGADILAN NEGERI TERSEBUT;
Telah membaca :
1. Surat Pelimpahan Berkas Perkara Acara Pemeriksaan Biasa Nomor : APB353/N.7/Epp.2/08//2016 tertanggal 28 Februari 2016 dari Kepala Kejaksaan Negeri
Makassar
2. Penetapan Ketua Pengadilan Negeri tentang Penunjukan Majelis Hakim yang mengadili
perkara ini Nomor : 2608/Pid.B/2016/ PN. MKS tertanggal 28 Februari 2016
3. Penetapan Hakim Ketua Majelis mengenai hari sidang pertama Nomor : 2608/Pid.B/2016/
PN. MKS tertanggal 6 Maret 2016
4. Surat Dakwaan dari Jaksa Penuntut Umum serta surat-surat lainnya dalam berkas perkara.
Telah memperhatikan barang bukti yang diajukan ke persidangan;
Telah mendengar keterangan saksi-saksi serta keterangan terdakwa ;
Setelah mendengar pembacaan Surat Dakwaan oleh Jaksa Penuntut Umum,
berdasarkan Surat Dakwaan No. Reg. Perk : 2608/Pid.B/2016/PN. MKS yang adalah sebagai
berikut :
Bahwa terdakwa WAWAN ARIFIN, pada hari Kamis tanggal 24 Januari 2016 sekitar
jam 22.30 WITA atau setidak-tidaknya pada suatu waktu dalam bulan Januari 2016, atau
setidak tidaknya pada waktu lain dalam Tahun 2016, bertempat di Jalan Pampang Lr. 3 No.
1 Kota Makassar atau setidak-tidaknya pada suatu tempat yang masih termasuk wilayah
10

Hukum Pengadilan Negeri Makassar, telah melakukan PENGANIAYAAN terhadap Ny.


NIRDAWANA, perbuatan yang mana terdakwa lakukan dengan cara sebagai berikut :
Pada waktu dan tempat sebagaimana disebutkan diatas korban sementara beristirahat
dan terbangun akibat suara bising dari kamar terdakwa, kemudian korban mendatangi dan
menegur terdakwa dengan mengatakan tolong janganki berisik dulu karena lagi istirahatka
dan kemudian terdakwa mendatangi korban dan mengatakan apa haknu larang-larangka
kemudian terdakwa pergi meninggalkan korban, selanjutnya korban mengatakan dasar tidak
berperasaan, tidak tau bertata karma dalam tetangga mendengar hal tersebut terdakwa
balik sambil berkata apa nubilang dan kemudian terdakwa mengayunkan pukulan dengan
menggunakan telapak tangan kanan kena pada bagian kepala sebelah kiri, bagian perut, dan
kaki korban, sehingga korban merasa sakit. Kemudian terdakwa kembali ke kamarnya tanpa
rasa bersalah.
Berdasarkan hasil Visum Et Repertum, No. 420/18/RSU.P/II/2016 tanggal 13 Februari
2016 yang dibuat oleh dr. Amay, dokter pada Rumah Sakit Umum Faizal telah melakukan
pemeriksaan terhadap diri korban dengan hasil pemeriksaan sebagai berikut :
a. Pemeriksaan Luar :
Keadaan Umum
Dari hasil pemeriksaan didapatkan adanya pembengkakan dikepala tersa sakit, bagian
kanan depan terdapat pembengkakan, rasa sakit dan luka lecet akibat goresan ;
b. Pemeriksaan dalam :
Tidak dilakukan ;
c. Kesimpulan :
Dari hasil pemeriksaan yang didapatkan maka disimpulkan adanya pembengkakan akibat
benturan benda tumpul dan luka lecet akibat goresan kuku jari tangan ;
Menimbang bahwa, setelah membacakan Dakwaannya terdakwa tidak mengajukan
keberatan atau eksepsi ;
Menimbang bahwa, selanjutnya untuk membuktikan Dakwaannya, telah pula didengar
keterangan saksi-saksi yang diajukan oleh Jaksa Penuntut Umum, yang memberikan
keterangan dibawah sumpah menurut agama dan Kepercayaannya masing-masing yang pada
pokoknya menerangkan sebagai berikut :
1. Saksi NIRDAWANA
Bahwa saksi mengerti dihadirkan

kepersidangan sehubungan dengan masalah

penganiayaan ;
Bahwa penganiayaan dilakukan oleh terdakwa terhadap saksi ;
Bahwa peristiwa tersebut terjadi pada hari Kamis tanggal 24 Januari 2016 sekitar jam
22.30 WITA
11

Bahwa alasan terdakwa menganiaya saksi adalah karena masalah suara bising dari

kamar terdakwa
Bahwa saksi saat pada hari Kamis sekitar pukul 22.30 Wit sementara beristirahat di

kamar kostnya, sementara terdakwa menyetel music bising sehingga saksi tertanggu
Bahwa saat itu saksi mendatangi kamar terdakwa dan menegurnya
Bahwa setelah saksi menegur terdakwa langsung memukuli saksi
Bahwa saat itu juga terdakwa melakukan pemukulan terhadap korban, dan terdakwa

sempat mengancam diri korban ;


Bahwa saksi korban sebelumnya tidak pernah bermusuhan dengan terdakwa ;
Bahwa akibat dari tamparan tersebut, korban merasa mual-mual dan pusing ;

Menimbang bahwa, atas keterangan saksi tersebut terdakwa membenarkannya ;


2. Saksi AGUSTIMAL ARSYAD
Bahwa benar pada hari Kamis tanggal 24 Januari 2016 sekitar jam 22.30 WITA telah

terjadi pukulan oleh terdakwa tehadap NIRDAWANA ;


Bahwa saksi tidak menyaksiakan semua penganiayaan tersebut ;
Bahwa saksi yang menolong korban setelah dianiaya oleh terdakwa
Bahwa saksi melihat terdakwa masuk ke kamar kostnya setelah melakukan
penganiayaan tersebut

Menimbang bahwa, atas keterangan saksi tersebut terdakwa membenarkannya ;


Menimbang bahwa telah pula didengar keterangan terdakwa di persidangan yang pada
pokoknya menerangkan sebagai berikut :

Bahwa benar kejadian tersebut terjadi pada hari Kamis tanggal 24 Januari 2016 sekitar

jam 22.30 WITA


Bahwa terdakwa sendirilah yang melakukan pemukulan terhadap saksi korban ;
Bahwa terdakwa melakukan pemukulan/ tamparan dengan menggunakan telapak tangan

kanan ;
Bahwa terdakwa melakukan pemukulan/ tamparan sebanyak 1 (satu) kali mengenai pada

pipi kiri diri korban


Bahwa sebab sampai terdakwa melakukan penganiayaan kepada korban yaitu karena

merasa tersinggung dengan perkataan korban


Bahwa akibat pemukulan tersebut terdakwa tidak tahu korban mengalami apa ;
Menimbang bahwa, saksi-saksi dan keterangan terdakwa serta petunjuk yang

diperoleh dari persesuaian antara satu dan yang lain, maka dapat diperoleh fakta hukum
sebagai berikut :

Bahwa benar Kamis tanggal 24 Januari 2016 sekitar jam 22.30 WITA ditempat di Jalan
Pampang Lr. 3 No. 1 Kota Makassar telah terjadi tindakan penganiayaan beberapa
12

pemukulan yang dilakukan oleh terdakwa terhadap korban NIRDAWANA, dengan

menggunakan telapak tangan kanan sebanyak 1 (satu) kali ;


Bahwa pemukulan dengan menggunakan telapak tangan kanan, diarahkan kebagian
kepala sebelah kiri dan juga terdakwa meremas mulut korban dengan menggunakan kedua

tangan dan mengakibatkan memar dibagian dagu sebelah kanan pada diri terdakwa ;
Bahwa akibat permuatan terdakwa, korban NIRDAWANA mengalami sakit serta korban
merasa mual-mual dan pusing ;
Menimbang bahwa selanjutnya Jaksa Penuntut Umum mengajukan tuntutan yang

pada pokoknya sebagai berikut :


Supaya Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini memutuskan :
1. Menyatakan Terdakwa WAWAN ARIFN, telah terbukti secara sah dan meyakinkan
bersalah melakukan tindak pidana Pengganiayaan ;
2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa WAWAN ARIFIN dengan pidana penjara selama
8 (delapan) bulan dikurangi selama terdakwa ditahan dengan perintah terdakwa tetap
ditahan.
3. Menghukum terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp. 1.000,- (seribu rupiah)
Menimbang bahwa, terhadap tuntutan Jaksa Penuntut umum tersebut, terdakwa telah
mengajukan pembelaannya secara tulisan yang pada pokoknya memohon keringanan
hukuman ;
Menimbang bahwa, terdahap pembelaan dari terdakwa, Jaksa Penuntut Umum
menetapkan tetap pada tuntutannya dan sebaliknya terdakwa tetap pada pembelaannya ;
Menimbang bahwa, segala sesuatu yang termuat didalam berita acara persidangan dan
yang belum termuat dalam putusan ini dianggap termuat dan merupakan satu kesatuan yang
tidak dapat dipisahkan ;
Bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan tentang perbuatan
terdakwa apakah sesuai dengan pasal yang didakwakan oleh Jaksa Penuntut Umum tersebut ;
Bahwa untuk dapat dipersalahkannya terdakwa telah melakukan tindak pidana sesuai
dengan apa yang didakwakan oleh Jaksa Penuntut Umum, maka terlebih dahulu dibuktikan
unsur-unsur dari pasal yang didakwakan yaitu melanggar pasal 351 ayat (1) KUHPidana ;
Menimbang bahwa, para terdakwa dihadapkan kedalam persidangan oleh Jaksa
Penuntut Umum telah didakwa melakukan tindak pidana, dakwaan tunggal yaitu melanggar
pasal 351 ayat (1) KUHPidana yang unsur-unsurnya sebagai berikut :
1. Barang Siapa ;
2. Dengan Sengaja ;
3. Melakukan Penganiayaan ;
13

Unsur barang siapa :


Yang dimaksud dengan Barang Siapa adalah setiap orang yang telah melakukan
suatu perbuatan, sedangkan orang tersebut mampu mempertanggung jawabkan tersebut.
Bahwa dipersidangan telah dihadapkan terdakwa yaitu: WAWAN ARIFIN, yang dalam
pemeriksaan telah dibuktikan bahwa terdakwa adalah orang yang sehat jasmani dan rohani,
oleh karena itu mampu mempertanggung jawabkan setiap perbuatannya dan selama dalam
pemeriksaan tidak dapat suatu hal yang menghilangkan tanggung jawabnya atas perbuatan
yang dilakukan kepadanya ;
Dengan demikian unsur ini telah terbukti dan terpenuhi ;
Dengan Sengaja :
Bahwa pengertian dengan sengaja yaitu perbuatan yang dilakukan terdakwa dilakukan
secara sadar sehingga terdakwa bisa memperkirakan akibat dari perbuatannya ; Bahwa sesuai
fakta dipersidangan yang menyangkut keterangan saksi, surat dan petunjuk dengan
keterangan terdakwa yaitu :
Bahwa peristiwa pemukulan tersebut dilakukan terhadap diri korban oleh terdakwa
dengan menggunakan tangannya sendiri sehingga sadar akan perbuatannya ;
Dengan demikian unsur ini telah terbukti dan terpenuhi ;
Melakukan Penganiayaan :
Yang dimaksud melakukan penganiayaan adalah perbuatan dengan sengaja
menimbulkan rasa sakit, kurang enak dan luka. Bahwa sesuai fakta dipersidangan yang ada
menyangkut keterangan saksi, surat petunjuk, keterangan terdakwa yaitu :
Bahwa penganiayaan itu tersebut dilakukan terdakwa dengan cara mengayunkan
pukulan dengan menggunakan telapak tangan kanan kena pada bagian kepala sebelah kiri,
bagian perut, dan kaki korban, sehingga korban merasa sakit. Berdasarkan hasil Visum Et
Repertum, No. 420/18/RSU.P/II/2016 tanggal 13 Januari 2016 yang dibuat oleh Dr. AMAY,
dokter pada Rumah Sakit Umum telah melakukan pemeriksaan terhadap diri korban dengan
hasil pemeriksaan sebagai berikut : adanya pembengkakan akibat benturan benda tumpul dan
luka lecet, akibat goresan kuku jari tangan terdakwa
Menimbang bahwa, dengan demikian unsur ini telah terbukti dan terpenuhi ;
Menimbang bahwa, berdasarkan uraian tersebut diatas, maka Majelis Hakim
berpendapat bahwa unsur-unsur didalam pasal 351 ayat (1) KUHPidana telah memenuhi pada
perbuatan terdakwa ;
Menimbang bahwa, oleh karena seluruh unsur-unsur dalam pasal yang di dakwakan
ini kepada terdakwa telah memenuhi secara sah, dan meyakinkan maka terdakwa patut
14

dinyatakan bersalah. Oleh karena terdakwa dinyatakan bersalah, maka patut dan pantas
dijatuhi pidana yang setimpal dengan kesalahannya dan bahwa menjatuhkan pidana ini
semata-mata bukan untuk membalas dendam melainkan untuk membina terdakwa agar tidak
melakukan perbuatan/tindakan pidana lagi ;
Menimbang bahwa, oleh karena itu terhadap diri terdakwa dikenakan penahanan yang
sah, maka akan dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan ;
Menimbang bahwa, oleh karena terdakwa dinyatakan bersalah dan dijatuhi pidana
maka dibebankkan pula untuk membayar biaya perkara yang akan ditentukan dalam amar
Putusan ini ;
Menimbang bahwa, sebelum Majelis Hakim menjatuhkan Putusan terlebih dahulu
dipertimbangkan hal-hal yang memberatkan dan hal-hal yang meringankan :
Hal-hal yang memberatkan :

Perbuatan terdakwa adalah perbuatan yang melanggar hukum ;


Perbuatan terdakwa mengakibatkan korban menjadi terhalang aktifitasnya ;

Hal-hal yang meringankan :

Terdakwa berlaku sopan dipersidangan serta mengakui terus terang perbuatannya ;


Terdakwa belum pernah dihukum ;
Terdakwa menyesali perbuatannya ;

Memperhatikan pasal 351 ayat (1) KUHP Jo. UU No. 8 Tahun 1981 ;
M E N G AD I LI
1. Menyatakan Terdakwa WAWAN ARIFIN, telah terbukti secara sah dan meyakinkan
bersalah melakukan tindak pidana Pengganiayaan ;
2. Menghukum Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 6 (enam) bulan 15
(lima belas) hari ;
3. Menetapkan lamanya terdakwa ditahan dikurangi seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan
4. Memerintahkan terdakwa tetap berada dalam tahanan ;
5. Menghukum terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp. 1.000,- (seribu rupiah)
Demikian diputus dalam Rapat Permusyawaratan Majelis Hakim pada hari ini Rabu,
Tanggal

April 2016, Oleh kami ANDI MUH. ASNAN YUSFIN Sebagai Ketua Majelis

Hakim, ANDI AFRATIWI dan NURLELA masing masing sebagai Hakim Anggota I dan
II pada Pengadilan Negeri Makassar, putusan yang mana diucapkan pada hari itu juga dalam
sidang yang terbuka untuk umum oleh Majelis Hakim, dan dibantu oleh ANGGRISTIANI
sebagai Panitera Pengganti Pengadilan Negeri Makassar, serta dihadiri juga oleh DZAKI
AULIA sebagai Jaksa Penuntut Umum serta HARIYATI sebagai Penasihat Hukum
Terdakwa, pada Pengadilan Negeri Makassar.
15

HAKIM ANGGOTA I

HAKIM KETUA MAJELIS

ANDI AFRATIWI

ANDI MUH. ASNAN YUSFIN

HAKIM ANGGOTA II
NUR LELA
PANITERA PENGGANTI
ANGGRISTIANI
SKENARIO PRAKTEK PERADILAN SEMU FAKULTAS
HUKUM UNIVERSITAS BOSOWA
SIDANG I
PEMBACAAN DAKWAAN TERDAKWA
Panitera

: Majelis Hakim memasuki ruang sidang, hadirin dimohon berdiri.

Hakim Ketua

: Sidang Pengadilang Negeri Makassar yang memeriksa dan mengadili


perkara pidana Nomor 2608/Pid.B/2016/PN. MKS, atas nama
Terdakwa WAWAN ARIFIN dinyatakan dibuka dan terbuka untuk
umum, (Ketuk palu 3 kali).
Penuntut Umum apakah Terdakwa sudah siap ?

JPU

: Saudara terdakwa, dipersilahkan masuk dalam ruang persidangan

Hakim Ketua

: Saudara terdakwa, apakah saudara dalam keadaan sehat, baik jasmani


maupun rohani dan siap mengikuti persidangan hari ini?

Terdakwa

: Ya, saya dalam keadaan sehat baik jasmani maupun rohani dan saya
siap mengikuti persidangan hari ini.

Hakim Ketua

: Baiklah Saya Akan Menanyakan Identitas Saudara sebagaimana yang


telah terdapat didalam BAP
Nama Saudara

: WAWAN ARIFIN

Tempat tanggal lahir : Takalar, 02 February 1995


Umur

: 21 Tahun

Jenis Kelamin

: Laki Laki

Kewarganegaraan

: Indonesia

Alamat

: Jalan Pampang Lr. 3 No. 1

Agama

: Islam
16

Pekerjaan
Hakim Ketua

: Mahasiswa

: Baiklah, kepada saudara Jaksa penuntut umum, apakah sudah siap


membacakan dakwaannya?

JPU

: Sudah siap Yang Mulia.

Hakim Ketua

: Baiklah silakan dibacakan saudara Jaksa Penuntut Umum dan kepada


saudara terdakwa tolong simak dengan baik-baik

JPU

: (membacakan dakwaannya sambil berdiri)

Hakim Ketua

: Baik saudara terdakwa, Apakah saudara terdakwa mengerti dengan


dakwaan yang dibacakan oleh Jaksa penuntut umum?

Terdakwa

: Saya mengerti Pak Hakim.

Hakim Ketua

: Apakah saudara akan mengajukan eksepsi terhadap dakwaan Jaksa


penuntut umum?

Terdakwa

: saya ingin berdiskusi dulu dengan penasehat hukum saya, yang mulia
(Maju kepada penasehat hukum terdakwa dan berdiskusi
mengenai eksepsi)

Hakim Ketua

: Penasehat Hukum terdakwa, Apakah akan mengajukan eksepsi?

PH. Terdakwa

: Majelis Hakim yang terhormat, kami tidak mengajukan eksepsi, oleh


karena terdakwa sudah memahami dakwaan tersebut Pak Hakim.

Hakim Ketua

: Baik, karena Penasehat Hukum tidak mengajukan eksepsi maka sidang


kita lanjutkan dengan pemeriksaan alat bukti dan saksi saksi kepada
jaksa penuntut umum. apakah telah siap dengan alat bukti dan saksi
saksinya ?

JPU

: Majelis Hakim yang terhormat, kami akan mengajukan alat bukti dan
saksi-saksi, namun pada persidangan ini kami belum siap untuk itu
kami mohon agar persidangan ini ditunda Pak Hakim.

Hakim Ketua

: (BEREMBUK Sejenak dengan Hakim Ang.I dan Hakim Ang.2)


Baiklah, sidang hari ini ditunda selama 1 minggu dan dilanjutkan pada
hari Rabu,

April 2016 dengan agenda Acara pemeriksaan alat bukti

dan saksi. Kepada Jaksa penuntut umum agar menghadapkan kembali


terdakwa dan menghadirkan alat bukti dan saksi-saksi pada persidangan
berikut.
Dengan demikian maka sidang ini dinyatakan ditunda dan ditutup
(Ketua mengetuk palu 3 kali)
17

SIDANG II
PEMERIKSAAN ALAT BUKTI DAN KETERANGAN SAKSI SAKSI
Hakim Ketua

: Sidang Pengadilang Negeri Makassar yang memeriksa dan mengadili


perkara pidana Nomor 2608/Pid.B/2016/PN. MKS, atas nama
Terdakwa WAWAN ARIFIN dinyatakan dibuka dan terbuka untuk
umum, (Ketuk palu 3 kali).
Penuntut Umum apakah Terdakwa sudah siap ?

Hakim Ketua

: Sesuai berita acara sidang yang lalu, maka agenda sidang hari ini
adalah pemeriksaan alat bukti dan saksi, saudara JPU, apakah alat
bukti dan saksi sudah siap dihadirkan di persidangan ini?

JPU

: Sudah siap Pak Hakim.

Hakim Ketua

: Kepada Saudara Terdakwa dipersilahkan mengambil tempat disamping


penasehat hukumnya (Terdakwa pindah duduk disamping penasehat
hukumnya)

Hakim Ketua

: Baiklah, JPU Silahkan dihadirkan saksinya

JPU

: Saksi ini atas nama NIRDAWANA yang dimana saksi merupakan saksi
korban Pak Hakim

Petugas Sidang

: (Memanggil Saksi) Saksi atas nama NIRDAWANA di persilahkan


memasuki ruang sidang.

Hakim Ketua

: Baiklah, Saudara Saksi, apakah saudari dalam keadaan sehat jasmani


dan rohani dan siap untuk memberikan keterangan dalam persidangan
hari ini ?

Saksi Korban

: Ya, saya dalam keadaan sehat jasmani dan rohani dan siap memberikan
keterangan dalam persidangan ini Pak Hakim

Hakim Ketua

: Baiklah, pertama-tama saya akan menanyakan identitas Saudara,


sebagaimana terdapat

didalam BAP dan saya

minta

saudari

menjawabnya dengan jelas.


N a m a

: NIRDAWANA

Jenis Kelamin

: Perempuan

Tempat/Tanggal Lahir : Malino, 12 September 1995


U m u r

: 21 Tahun

Agama

: ISLAM

Alam at

: Jl. Pampang Lr. 3 No. 1


18

Hakim Ketua

Pekerjaan

: Mahasiswa

Kebangsaan

: INDONESIA

: Baiklah sebelum saudara memberikan kesaksian, menurut UndangUndang saudari harus bersumpah terlebih dahulu untuk itu saudari
bersedia disumpah ?

Saksi Korban

: Saya bersedia yang mulia

Hakim Ketua

: Tolong Hakim Anggota 1 agar mengambil sumpah saudara saksi.

Hakim Anggota I : (Silakan berdiri) Saudari ikut kata-kata saya, saya berjanji bahwa saya
sebagai saksi dalam perkara ini, akan memberikan keterangan yang
benar dan tidak lain dari yang sebenarnya. (Diikuti oleh Saksi).
Hakim Ketua

: Saudari Saksi telah bersumpah menurut Agama yang saudari anut,


untuk itu kami berharap saudari dapat memberikan keterangan yang
benar, karena apabila terbukti saudari memberikan keterangan palsu,
maka saudari dapat diancam dengan pidana penjara selama-lamanya 7
tahun, sebagaimana diatur dalam pasal 242 KUHP, Apakah saudari
saksi mengerti?

Saksi Korban

: Saya mengerti Bapak Hakim

Hakim Ketua

: Saudara kenal dengan Terdakwa ?

Saksi Korban

: Iya Pak Hakim saya kenal

Hakim Ketua

: Saudari saksi apakah saudari ada hubungan keluarga dengan Terdakwa

Saksi Korban

: Tidak Pak Hakim

Hakim Ketua

: Saudara Saksi kenal dari mana dengan terdakwa ?

Saksi Korban

: Saya mengenalnya karena kami tinggal di tempat kost yang sama pak
Hakim

Hakim Ketua

: Apa betul terdakwa telah melakukan pemukulan terhadap saudara


saksi?

Saksi Korban

: Betul, Pak Hakim

Hakim Ketua

: Saudara saksi, bisa ceritakan kronologinya bagaimana ?

Saksi Korban

: Kejadian tersebut terjadi pada malam hari sekitar pukul 22.30 WITA.
Terdakwa menyetel musik yang sangat ribut dan sangat menggangu
sehingga saya mendatangi kamar kost terdakwa. Setelah saya
menasehatinya, dia langsung memukul saya pak Hakim

Hakim Ketua

: Saudara saksi bagian mana saja yang terluka akibat dipukul oleh
terdakwa ?
19

Saksi Korban

: Di bagian kepala, perut, dan kaki pak Hakim

Hakim Ketua

: Baik saudara Jaksa Penuntut Umum apakah ada hasil visum dari
pemukulang tersebut ?.

JPU

: Baik Majelis Hakim yang terhormat (JPU maju membawa hasil


visum ke meja Hakim)

Hakim Ketua

: Baiklah selanjutnya saya persilahkan Hakim Anggota I, Apakah ada


pertanyaan untuk Saudari Saksi?

Hakim Anggota I : Baik terima kasih Ketua. Saudari Saksi, dipukul oleh terdakwa ini
menggunakan apa ? apakah pakai benda atau tangan kosong ?
Saksi Korban

: Saya dipukul dengan tangan kosong pak hakim

Hakim Anggota I : Saudari Saksi, mendatangi kamar kost terdakwa apakah sendiri atau
berdua ?
Saksi Korban

: Saya pergi sendiri pak hakim

Hakim Anggota I : Saudari Saksi, apakah saat itu rumah kost lagi ramai atau sepi ?
Saksi Korban

: pada saat itu rumah kost lagi sepi karena kebanyakan penghuninya
berlibur di kampung halaman mereka

Hakim Anggota I : Baik cukup Pak Ketua (Memberitahukan ke Hakim Ketua)


Hakim Ketua

: Selanjutnnya, Silahkan Hakim Anggota II Apakah ada pertanyaan


untuk Saudari Saksi?

Hakim Anggota II : Baik terima kasih ketua. Saudari Saksi, Apakah Saudari tahu sebab apa
sehingga Terdakwa melakukan pemukulan pada saat itu?
Saksi Korban

: Saya sama sekali tidak tahu sebab Bapak/Ibu Hakim

Hakim Anggota II : Saudara saksi, menurut saudara apakah terdakwa dalam keadaan mabuk
pada saat itu ?
Saksi Korban

: Saya tidak tahu yang mulia

Hakim Anggota II : Apakah saudara tidak mencium mau alkohol dari Terdakwa ?
Saksi Korban

: Tidak yang mulia

Hakim Anggota II : Baik cukup dari saya. Saya kembalikan kepada hakim ketua
Hakim Ketua

: Baik selanjutnya Saudara Jaksa Penuntut Umum, apakah ada yang


perlu dipertanyakan?

JPU

: Ada yang mulia, Saudari saksi, coba saudari jelaskan, Kenapa anda
menegur terdakwa ?

Saksi Korban

: Saya menegurnya karena saya sakit gigi dan ingin istrihat tetapi tidak
bisa istirahat karena terlalu bising dari kamar terdakwa
20

JPU

: Saudari saksi, apakah selain terdakwa masih ada orang lain yang ikut
membantu terdakwa, melakukan pemukulan tersebut?

Saksi Korban

: Tidak ada orang lain yang membantunya pak/ibu

JPU

: Saudari saksi, setelah anda dipukul apa yang dilakukan oleh terdakwa ?

Saksi Korban

: Terdakwa kembali ke kamarnya

JPU

: Baik yang mulia, pertanyaan dari kami cukup.

Hakim Ketua

: Selanjutnya Kepada penasehat hukum terdakwa, apakah ada pertanyaan


yang ingin di tanyakan kepada saksi?

PH.Terdakwa

: Ada yang mulia. Apakah sebelumnya Saudari Saksi dan Terdakwa telah
mempunyai permasalahan?

Saksi Korban

: tidak pernah pak/ibu

PH.Terdakwa

: Saudara saksi, apa yang anda katakan kepada terdakwa sehingga dia
memukul anda ?

Saksi Korban

: Saya cuma menegurnya untuk mengecilkan saura musiknya.

PH.Terdakwa

: Apakah saudara saksi tidak berkata kasar atau menyinggung terdakwa ?

Saksi Korban

: Seingat saya. Saya berkata baik-baik

PH.Terdakwa

: Baik, pertanyaan dari kami untuk sementara cukup Majelis Hakim.

Hakim Ketua

: saudara terdakwa, bagaimana dengan keterangan dari saudara saksi ?

Terdakwa

: sebagian benar, dan sebagian salah yang mulia

Hakim Ketua

: Bagian mana yang salah ?

Terdakwa

: saya memukul korban akibat saya tersinggung dengan kata-kata kasar


dia, yang mulia

Hakim Ketua

: baik nanti saya pertimbangkan.

Hakim Ketua

: Baik keterangan dari saksi dianggap cukup, dan kami ucapkan terima
kasih, dan apabila kami membutuhkan keterangan dari saksi lagi, kami
berharap saudari saksi tidak berkeberatan untuk hadir kembali di
persidangan ini, silahkan saudari saksi dapat meninggalkan ruang
sidang.

Hakim Ketua

: Saudara Jaksa Penutut Umum, apakah masih ada saksi yang mau
dihadirkan di persidangan ?

JPU

: Masih ada yang Mulia. Saksi atas nama AGUSTIAMAL ARSYAD


dipersilahkan memasuki ruang sidang

Hakim Ketua

: Saudara Saksi, apakah saudara sehat jasmani dan rohani dan siap untuk
memberikan keterangan dalam persidangan pada hari ini?
21

Saksi II

: Ya Pak Hakim, saya sehat dan siap memberikan keterangan dalam


persidangan ini

Hakim Ketua

: Baiklah, pertama-tama saya akan menanyakan identitas dari saudara


dan saya minta saudara menjawabnya dengan jelas.

Hakim Ketua

N a m a

: AGUSTIAMAL ARSYAD

Tempat tanggal lahir

: WAJO, 04 Oktober 1995

Jenis Kelamin

: LAKI LAKI

U m u r

: 20 TAHUN

Agama

: ISLAM

Alam at

: Jl. ANTANG RAYA NO. 16

Pekerjaan

: MAHASISWA

Kebangsaan

: Indonesia

: Baiklah sebelum saudara memberikan keterangan di persidangan ini


menurut UU, saudara harus disumpah, untuk itu saudara bersedia
disumpah ?

Saksi

: Saya bersedia yang mulia

Hakim Ketua

: Saudara saksi mohon berdiri. Kepada Hakim Anggota I mohon di ambil


sumpahnya

Hakim Ang. I

: Saudara ikuti kata-kata saya, saya bersumpah bahwa saya sebagai saksi
dalam perkara ini, akan memberikan keterangan yang benar dan tidak
lain dari yang sebenarnya,

Hakim Ketua

: Saudara saksi telah bersumpah, untuk itu kami berharap saudara dapat
meMberikan keterangan yang benar, karena apabila terbukti saudara
memberikan keterangan palsu, maka saudara dapat diancam dengan
pidana penjara maksimal 7 tahun sebagaimana diatur dalam pasal 242
KUHP, Apakah saudara saksi mengerti ?

Saksi II

: Saya mengerti Yang Mulia

Hakim Ketua

: Saudara Saksi, Apakah saudara kenal dengan Terdakwa?

Saksi II

: iya yang mulia

Hakim Ketua

: Saudara Saksi, apakah saudara ada hubungan keluarga dengan


Terdakwa?

Saksi II

: Tidak, yang mulia

Hakim Ketua

: Apakah Saudara kenal saudari NIRDAWANA ?

Saksi II

: iya yang mulia


22

Hakim Ketua

: Saudara Saksi, Mengertikah saudara mengapa dimintai keterangan


sebagai saksi dipersidangan ini?

Saksi II

: Ya, saya mengerti yang mulia sehubungan dengan telah terjadinya


tindak pidana penganiayaan

Hakim Ketua

: Apakah saudara tahu, antara korban Terdakwa telah mempunyai


permasalahan sebelumnya?

Saksi II

: Menurut sepengetahuan saya tidak pernah terjadi permasalahan antara


korban dan terdakwa Pak Hakim

Hakim Ketua

: Apa yang saudara lakukan pada saat terjadinya pemukulan tersebut ?

Saksi II

: Saya yang menolong korban yang mulia

Hakim Ketua

: Baik, saudara Hakim Anggota I dipersilahkan kalau ada pertanyaan

Hakim Anggota I : (Baik Ketua) Saudara Saksi, apakah saudara tahu atau mendengar
kejadian tersebut terjadi pukul berapa?
Saksi II

: Sekitar pukul 22.30 yang mulia

Hakim Anggota I : Saudari Saksi, apakah saat itu rumah kost lagi ramai atau sepi ?
Saksi II

: setahu saya kost lagi sepi yang mulia

Hakim Anggota I : Apakah saudara tahu korban dianiaya terdakwa menggunakan alat atau
tidak ?
Saksi II

: Terdakwa menganiaya korban dengan menggunakan tangannya saja.

Hakim Anggota I : Baik, Pak Ketua, pertanyaan dari saya cukup.


Hakim Ketua

: Selanjutnya pada Hakim Anggota II, apakah ada pertanyaan

Hakim Anggota II : Saudara Saksi, apakah saudara Saksi juga tinggal di rumah kost yang
sama dengan korban dan terdakwa ?
Saksi II

: tidak yang mulia. Saya tinggal bersama keluarga saya di antang

Hakim Anggota II : Saudara Saksi, kalau begitu apa yang saudara lakukan di kost tersebut ?
Saksi II

: saya ingin mengambil cas hp saya yang tertinggal di kamar kost teman
saya yang mulia

Hakim Anggota II : Baik, cukup Pak Ketua pertanyaan dari saya.


Hakim Ketua

: Terima kasih Hakim Anggota II, selanjutnya kepada Jaksa Penuntut


Umum, apakah ada yang perlu ditanyakan.

JPU

: Ada yang mulia, Saudara Saksi pada saat menolong korban, apakah
saudara melihat terdakwa ?

23

Saksi II

: Iya ibu, saya melihat sekilas terdakwa pada saat mau kembali ke kamar
kostnya

JPU

: Saudari saksi, apakah saudari saksi melihat selain terdakwa ada orang
lain yang membantu dalam penganiayaan tersebut?

Saksi II

: Sepengetahuan saya ibu Cuma terdakwa yang melukakan penganiayaan


tersebut.

JPU

: Baik cukup Pak Hakim pertanyaan dari kami

Hakim Ketua

: Baik saudara JPU, selanjutnya kepada saudara Penasehat Hukum


Terdakwa apakah ada yang perlu ditanyakan?

Penasehat Hukum : Ada, yang mulia. Saudara Saksi, apakah saudara melihat atau
menyaksikan semua dari awal terjadinya penganiayaan itu ?
Saksi II

: tidak ibu. Saya hanya melihat korban telah terluka.

Penasehat Hukum : Saudara

Saksi,

jadi

saudara

tidak

tahu

penyebab

terjadinya

penganiayaan tersebut ?
Saksi II

: saya tidak tahu ibu.

Penasehat Hukum : Baik Pak Hakim, pertanyaan dari saya cukup


Hakim Ketua

: saudara terdakwa, bagaimana dengan keterangan dari saudara saksi ?

Terdakwa

: Benar Pak Hakim.

Hakim Ketua

: saudara pasehat hukum terdakwa, apakah ada saksi yang mau


dihadirkan untuk meringankan terdakwa ?

PH.Terdakwa

: tidak ada pak hakim

Hakim Ketua

: Baiklah, sidang hari ini kami rasa cukup dan kami tunda selama 1
minggu dan dilanjutkan pada hari Rabu,
pemeriksaan

terdakwa.

Kepada

Jaksa

April 2016 dengan agenda


penuntut

umum

agar

menghadapkan kembali terdakwa dan alat bukti.


Dengan demikian maka sidang ini dinyatakan ditunda dan ditutup
(Ketua mengetuk palu 3 kali)
SIDANG III
PEMERIKSAAN KETERANGAN TERDAKWA
Hakim Ketua

: Sidang Pengadilang Negeri Makassar yang memeriksa dan mengadili


perkara pidana Nomor 2608/Pid.B/2016/PN. MKS, atas nama
24

Terdakwa WAWAN ARIFIN dinyatakan dibuka dan terbuka untuk


umum, (Ketuk palu 3 kali).
Penuntut Umum apakah Terdakwa sudah siap ?
Hakim Ketua

: Sesuai Berita Acara sidang yang lalu, maka sidang hari ini adalah
pemeriksaan Terdakwa, kepada terdakwa dipersilahkan mengambil
tempat kembali didepan.
Baik, Saudara Terdakwa, apakah saudara sehat jasmani dan rohani dan
siap untuk memberikan keterangan dalam persidangan pada hari ini?

Terdakwa

: Ya, saya sehat jasmani dan rohani, dan siap memberikan keterangan
dalam persidangan ini Pak Hakim.

Hakim Ketua

: Saudara Terdakwa, apakah saudara kenal dengan korban ?

Terdakwa

: Kenal pak Hakim, korban adalah teman kost saya

Hakim Ketua

: Saudara terdakwa, apa benar anda memukul korban ?

Terdakwa

: Ya, benar pak Hakim (sambil menganggukan kepala)

Hakim Ketua

: Apakah sebelumnya saudara telah mempunyai rencana untuk


melakukan pemukulan tersebut ?

Terdakwa

: Saya sama sekali tidak mempunyai rencana untuk melakukan hal


tersebut, Pak Hakim.

Hakim Ketua

: coba saudara jelaskan, kronologinya bagaimana ?

Terdakwa

: Waktu itu saya lagi di kamar kost saya dan menyetal musik. Tiba-tiba
korban datang dan menegur saya, karena perkataan korban yang kasar
sehingga saya tersinggung dan sayapun memukul korban

Hakim Ketua

: Jadi penyebab saudara melakukan pemukulan tersebut karena


tersinggung, apakah ada penyebab lainnya ?

Terdakwa

: Tidak ada pak Hakim

Hakim Ketua

: Baik Hakim Anggota I silahkan mengajukan pertanyaan

Hakim Anggota I : Terima kasih Pak Ketua, Saudara terdakwa, Coba saudara jelaskan
bagian mana saja saudara pukuli korban?
Terdakwa

: Di bagian kepala, perut, dan kaki yang mulia

Hakim Anggota I : Baik, apakah saudara memakai benda/alat dalam melakukan pukulan
tersebut ?
Terdakwa

: Tidak ada, saya memukuli korban dengan tangan kosong, yang mulia.

Hakim Anggota I : Baik Ketua pertanyaan dari saya cukup.


Hakim Ketua

: Silahkan Hakim Anggota II masih ada yang perlu ditanyakan.


25

Hakim Anggota II : Iya ada Pak Ketua, Coba saudara jelaskan bagaimana situasi ditempat
kejadian pada saat saudara melakukan penganiayaan itu ?
Terdakwa

: Pada saat itu, rumah kost lagi sepi karena kebanyakan penghuninya
pulang kampung.

Hakim Anggota II : Saudara Terdakwa, pada saat melakukan pemukulan saudara dalam
keadaan mabuk ?
Terdakwa

: Tidak ada Pak Hakim, saya dalam keadaan sadar.

Hakim Anggota II : Pak Ketua, pertanyaan dari saya cukup.


Hakim Ketua

: Baik terima kasih Hakim Anggota II kepada Jaksa Penuntut Umum,


apakah ada yang ingin ditanyakan ?

JPU

: Ada Pak Hakim, Saudara Terdakwa apakah saudara tahu bahwa korban
dalam keadaan sakit pada saat itu dan tidak bisa beristirahat karena
musik anda terlalu bising?

Terdakwa

: Tidak tahu Pak.

JPU

: Baik, saudara terdakwa apakah selain anda, adakah orang lain yang ikut
membantu anda memukuli korban?

Terdakwa

: Tidak ada Pak, Cuma saya sendiri yang melakukanya

JPU

: Apakah saudara terdakwa sebelumnya mempunyai permasalahan


dengan korban?

Terdakwa

: Tidak Pak, antara saya dengan korban sama sekali tidak mempunyai
permasalahan sebelumnya.

JPU

: Baik, Pak Hakim pertanyakan dari kami cukup.

Hakim Ketua

: Apakah saudara Penasehat Hukum, apakah ada pertanyaan yang ingin


diajukan untuk Terdakwa ?

PH Terdakwa

: Ada Pak Hakim terima kasih. Saudara Terdakwa apakah sebelumnya


saudara pernah terlibat dalam perkara Pidana dan apakah saudara
pernah dihukum?

Terdakwa

: Tidak pernah Pak.

PH Terdakwa

: Saudara terdakwa, apa maksud atau alasan saudara melakukan


pemukulan itu? Kenapa sampai saudara melakukan hal tersebut?

Terdakwa

: Iya Pak/Ibu, saya melakukan penganiayaan tersebut karena saya


tersinggung dengan perkataan korban.

PH Terdakwa

: Berarti saudara melakukan penganiayaan itu, karena saudara singgung?

Terdakwa

: Iya Pak, benar.


26

PH Terdakwa

: Apakah saudara Terdakwa menyesal setelah melakukan penganiayaan


itu?

Terdakwa

: Iya Pak, saya menyesal.

PH Terdakwa

: Dan apakah saudara berjanji tidak akan mengulangi perbuatan serupa


lagi?

Terdakwa

: Iya Pak, saya berjanji tidak akan mengulanginya lagi.

PH Terdakwa

: Baik, Bapak Majelis Hakim pertanyaan dari kami cukup.

Hakim Ketua

: Kepada JPU apakah ada yang ingin di tanyakan lagi kepada Saksi?

JPU

: Tidak ada lagi Pak Hakim

Hakim Ketua

: Baiklah jika tidak ada pertanyaan lagi, kepada saudara Penuntut


Umum, apakah sudah siap untuk membacakan tuntutannya pada sidang
hari ini?

JPU

: Baiklah Pak Hakim, kami belum mempersiapakan tuntutannya kami


mohon ke Majelis Hakim yang terhormat agar menunda sidang ini 1
minggu ke depan, agar kami dapat mempersiapkan tuntutan kami
Majelis Hakim.

Hakim Ketua

: Baik apakah Penasehat Hukum terdakwa setuju sidang di tunda 1


minggu ke depan?

PH Terdakwa

: Iya Pak Hakim, kami setuju sidang ditunda 1 minggu ke depan.

Hakim Ketua

: (Berembuk dengan Hakim Anggota), baiklah Sidang hari kami tunda


selama 1 minggu kedepan, yaitu pada hari Rabu tanggal

April 2016

dengan Agenda Pembacaan Tuntutan Penuntut Umum, untuk itu kami


beritahu kepada saudara Penuntut Umum agar menyiapkan tuntutannya,
serta menghadirkan Terdakwa pada persidangan dan kepada Penasehat
Hukum agar hadir kembali pada persidangan yang akan datang tanpa
dipanggil kembali.
Dengan demikian, sidang pada hari ini kami nyatakan ditunda dan
ditutup (ketuk palu 3 kali).
SIDANG IV
PENYERAHAN BARANG BUKTI DAN PEMBACAAN TUNTUTAN

Hakim Ketua

: Sidang Pengadilang Negeri Makassar yang memeriksa dan mengadili


perkara pidana Nomor 2608/Pid.B/2016/PN. MKS, atas nama
27

Terdakwa WAWAN ARIFIN dinyatakan dibuka dan terbuka untuk


umum, (Ketuk palu 3 kali).
Penuntut Umum apakah Terdakwa sudah siap ?
Hakim Ketua

: Sesuai Berita Acara sidang yang lalu, maka sidang hari ini adalah
pembacaan tuntutan. Apakah Saudara Jaksa Penuntut Umum sudah siap
membacakan tuntutannya?

JPU

: Tuntutannya sudah siap, Pak Hakim.

Hakim Ketua

: Saudara Terdakwa agar dapat mengambil tempat duduk kembali di


depan.
Silahkan Jaksa Penuntut Umum untuk membacakannya (membacakan
tuntutan pidana sebagaiman terlampir)

JPU

: (membacakan sambil berdiri)

Hakim Ketua

: Demikianlah tuntutan pidana yang telah dibacakan oleh Jaksa Penuntut


Umum, kepada Terdakwa, apakah saudara akan mengajukan pembelaan
atas tuntutan pidana tersebut?

Terdakwa

: Saya serahkan sepenuhnya kepada PH saya Pak Hakim

Hakim Ketua

: Bagaimana Penasehat Hukum Terdakwa apakah akan mengajukan


pembelaan atasa tuntutan tersebut

PH. Terdakwa

: Kami akan mengajukan pembelaan, dan kami mohon Majelis Hakim


memberikan waktu untuk mempersiapkan pembelaan

Hakim Ketua

: Bagaimana Jaksa Penuntut Umum, apakah saudara bersedia Siadng ini


di tunda?

JPU

: Iya Majelis Hakim, kami setuju sidang ini ditunda.

Hakim Ketua

: (BEREMBUK), baiklah sidang hari ini ditunda dan dilanjutkan pada


hari Rabu Tanggal

April 2016 dengan agenda acara pembacaan

pembelaan dari Terdakwa atau Penasehat Hukum kepada Jaksa


Penuntut Umum, kami perintahkan untuk menghadirkan kembali
Terdakwa dan kepada Terdakwa atau Penasehat Hukum agar
mempersiapkan pembelannya pada hari sidang yang sudah ditetapkan,
sidang hari ini dinyatakan ditunda dan ditutup (ketuk palu 3 kali)
SIDANG V
PEMBACAAN PEMBELAAN / PLEDOI TERDAKWA
28

Hakim Ketua

: Sidang Pengadilang Negeri Makassar yang memeriksa dan mengadili


perkara pidana Nomor 2608/Pid.B/2016/PN. MKS, atas nama
Terdakwa WAWAN ARIFIN dinyatakan dibuka dan terbuka untuk
umum, (Ketuk palu 3 kali).
Penuntut Umum apakah Terdakwa sudah siap ?

Hakim Ketua

: Sesuai dengan berita acara sidang minggu lalu, maka agenda sidang
hari ini adalah mendengar pembelaan dari terdakwa dan Penasehat
Hukum kepada saudara Terdakwa atau Penasehat Hukum apakah
saudara sudah siap untuk membacakan pembelaan atau pledoinya?

Terdakwa

: Sudah siap Pak Hakim.

PH. Terdakwa

: (Iya, Kami sudah siapkan Pak Hakim)

Hakim Ketua

: Silahkan dibacakan (Penasehat Hukum membacakan pembelaan


sebagaimana terlampir).

PH Terdakwa

: (Membacakan sambil berdiri)

Hakim Ketua

: Baiklah demikian pembelaan dari PH.Terdakwa, Kepada JPU akan


mengajukan Replik atas pembelaan dari PH.Terdakwa?

JPU

: Baik terima kasih majelis hakim, Kami tidak mengajukan Replik dan
kami tetap pada tuntutan kami Majelis Hakim

Hakim Ketua

: baik karena JPU tidak mengajukan Replik dengan demikian


PH.Terdakwa tidak mengajukan Duplik

Hakim Ketua

: Baiklah Sidang hari ini dinyatakan cukup dan selanjutnya memberikan


kesempatan Majelis Hakim bermusyawarah mengambil keputusan, dan
sidang ini ditunda dua minggu kedepan dengan pada hari Rabu, April
2016

dengan agenda pembacaan putusan kepada Jaksa Penunut

Umum, Penasehat Hukum, dan Terdakwa diharapkan hadir dalam


persidangan tanpa dipanggil kembali, maka dengan demikian sidang
hari ini dinyatakan ditunda dan ditutup (ketuk palu 3 kali).
SIDANG VI
PEMBACAAN PUTUSAN
Hakim Ketua

: Sidang Pengadilang Negeri Makassar yang memeriksa dan mengadili


perkara pidana Nomor 2608/Pid.B/2016/PN. MKS, atas nama
29

Terdakwa WAWAN ARIFIN dinyatakan dibuka dan terbuka untuk


umum, (Ketuk palu 3 kali).
Penuntut Umum apakah Terdakwa sudah siap ?
Hakim Ketua

: Sesuai dengan berita acara sidang yang lalu maka sidang hari ini adalah
pembacaan putusan Majelis Hakim.

Hakim Ketua

: Apakah Saudara Terdakwa sudah siap mendengar putusan sidang hari


ini?

Terdakwa

: Ya, sudah siap Pak Hakim.

(Ketua Majelis membacakan putusan sebagaimana terlampir, dan

apabila selesai

membaca putusan Majelis Hakim mengetuk Palu 1 kali)


Hakim Ketua

: Baik demikian putusan Majelis Hakim, Diberitahukan kepada JPU


dan PH.Terdakwa apabila keberatan dengan keputusan ini, dapat
mengajukan upaya Banding selambat-lambatnya 14 hari sejak putusan
ini di bacakan.

Hakim Ketua

: Kepada Terdakwa apakah saudara mengerti dengan putusan ini?

Terdakwa

: Saya mengerti pak hakim.

Hakim Ketua

: Baiklah, dengan demikian pemeriksaan perkara pidana Nomor


2608/Pid.B/2016/PN. MKS, dengan Terdakwa WAWAN ARIFIN di
nyatakan selesai dan sidang ini kami nyatakan di tutup (ketuk palu 3
kali)

30

Anda mungkin juga menyukai