Anda di halaman 1dari 5

BAB II

I. SKENARIO
WAJAH MENGOT
Nn Afriani, umur 28 tahun datang ke dokter layanan primer dengan keluhan utama
mulut mengot. Disadari ketika penderita bangun pagi ingin menggosok gigi sambil
melihat ke cermin. Mata tidak bisa dipejamkan, dahi tidak bisa diangkat dan sudut
mulut tertinggal di sisi kiri. Makanan sulit dikunyah pada sisi kiri mulut. Tidak ada
demam, penyakit ini baru pertama kali diderita. Tidak ada riwayat dalam keluarga
yang mnderita penyakit yang sama.
Malam sebelumnya penderita begadang menonton orgen tunggal muda mudi
sampai larut malam, dan sempat terjadi keributan dan penderita terjatuh dengan
wajah terbentur pada tembok. Namun tidak ada luka

Pemeriksaan fisik
Keadaan umum: GCS 15
Tanda vital: TD 12080mmHg, Nadi 80x/menit, RR 20x/menit, Temp. 37 C

Pemeriksaan neurologis
Pada pemeriksaan nervi kraniales:
-

Nervus VII sinistra didapatkan parese tipe perifer berupa: mulai dari tutup
mata terdapat logophtalmus (+), tidak bisa mengangkat dan mengerutkan
dahi, sudut mulut tertinggal ketika disuruh meringgis, sulit bersiul dan
menggelembungkan pipi
Pemeriksaan Nervi kranialis lain dalam batas normal

II. KLARIFIKASI ISTILAH

Mulut mengot
GCS
Nervus kranialis

Glascow Comma scale; skala yang


dipakai untuk menentukan atau
menilai tingkat kesadaran pasien
Dua belas pasang saraf yang langsung

Parese tipe perifer

Nervus VII

Logophtalmus

terhubung dneganotak erdiri dari


nervus olfaktorius (I), optikus (II),
Okulomotorius (III), troklearis (IV),
Trigeminus (V), abducent (VI), Fascialis
(VII), Vestibulokoklearis (VIII),
glossopharingeus (IX), vagus (x),
Accessorius (XI), dan hypoglossus (XII)
Merupakan kelemahan jenis lower
motor neuron yang terjad bila nukleus
atau serabut distal nervus fascialis
terganggu, yang menyebabkan
kelemahan otot wajah.
Nervus Fascialis; nervus yang terdiri
dari dua radiks yaitu radiks motorik
yang besar mempersarafi otot-otot
ekspresi wajah. Radiks yang lebih kecil
(intermediate nerve; untuk glandula
saliva, dan menghantarkan impuls
pengecapan dari 2/3 depan lidah)
Ketidakmampuan kelopak mata untuk
menutup mata dengan sempurna

II. IDENTIFIKASI MASALAH

1. Nn Afriani, umur 28 tahun datang ke dokter layanan primer dengan keluhan


utama mulut mengot. Disadari ketika penderita bangun pagi ingin
menggosok gigi sambil melihat ke cermin. Mata tidak bisa dipejamkan, dahi
tidak bisa diangkat dan sudut mulut tertinggal di sisi kiri.
Makanan sulit dikunyah pada sisi kiri mulut. (vvv)
2. Tidak ada demam, penyakit ini baru pertama kali diderita. Tidak ada riwayat
dalam keluarga yang menderita penyakit yang sama.
3. Malam sebelumnya penderita begadang menonton orgen tunggal muda mudi
sampai larut malam, dan sempat terjadi keributan dan penderita terjatuh
dengan wajah terbentur pada tembok. Namun tidak ada luka
4. Pemeriksaan fisiK
Keadaan umum: GCS 15
Tanda vital: TD 12080mmHg, Nadi 80x/menit, RR 20x/menit, Temp. 37 C
5. Pemeriksaan neurologis
Pada pemeriksaan nervi kraniales:
- Nervus VII sinistra didapatkan parese tipe perifer berupa: mulai dari tutup
mata terdapat logophtalmus (+), tidak bisa mengangkat dan mengerutkan

dahi, sudut mulut tertinggal ketika disuruh meringgis, sulit bersiul dan
menggelembungkan pipi
Pemeriksaan Nervi kranialis lain dalam batas normal
IV. ANALISIS MASALAH
1. Nn Afriani, umur 28 tahun datang ke dokter layanan primer dengan
keluhan utama mulut mengot. Disadari ketika penderita bangun
pagi ingin menggosok gigi sambil melihat ke cermin. Mata tidak bisa
dipejamkan, dahi tidak bisa diangkat dan sudut mulut tertinggal di
sisi kiri.
Makanan sulit dikunyah pada sisi kiri mulut. (vvv) (A)
a. Bagaimana sistem persarafan wajah normal? (Nervus VII)
b. Apa saja penyakit yang menyebabkan gejala mulut mengot,
mata tidak bisa dipejamkan, dahi tidak bisa diangkat, sudut
mulut tertinggal d sisi kiri dan Makanan sulit dikunyah pada sisi
kiri mulut?
c. Bagaimana mekanisme dari dari mulut mengot, mata tidak bisa
dipejamkan, dahi tidak bisa diangkat, sudut mulut tertinggal d
sisi kiri dan Makanan sulit dikunyah pada sisi kiri mulut?
d. Bagaimana hubungan anteargejala yang dialami oleh Nn Afriani?
e. Apa faktor resiko dari keluhan yang dialami oleh Nn Afriani?

2. Tidak ada demam, penyakit ini baru pertama kali diderita. Tidak ada riwayat
dalam keluarga yang menderita penyakit yang sama. (B)
A. Apa makna klinis dari tidak ada demam, penyakit ini baru pertama kali
diderita?
B. Apa makna klinis dari tidak ada riwayat dalam keluarga yang menderita
penyakit yang sama?

3. Malam sebelumnya penderita begadang menonton orgen tunggal muda mudi


sampai larut malam, dan sempat terjadi keributan dan penderita terjatuh
dengan wajah terbentur pada tembok. Namun tidak ada luka (B)
A. Bagaimana hubungan begadang dan adanya benturan pada kepala
terhadap keluhan yang dialami oleh Nn Apriani?
B. Apa makna klinis dari benturan kepala tanpa luka?
4. Pemeriksaan fisiK (B)
Keadaan umum: GCS 15
Tanda vital: TD 12080mmHg, Nadi 80x/menit, RR 20x/menit, Temp. 37 C
A. Bagaimana interpretasi dan mekanisme abnormal dari hasil
pemeriksaan fisik

5. Pemeriksaan neurologis (C)


Pada pemeriksaan nervi kraniales:
- Nervus VII sinistra didapatkan parese tipe perifer berupa: mulai dari tutup
mata terdapat logophtalmus (+), tidak bisa mengangkat dan mengerutkan
dahi, sudut mulut tertinggal ketika disuruh meringgis, sulit bersiul dan
menggelembungkan pipi
Pemeriksaan Nervi kranialis lain dalam batas normal
A. Bagaimana interpretasi dari hasil pemeriksaan neurologis?
B. Bagaimana jalur persarafan dari Nervus VII?
C. Bagaimana mekanisme abnormal dari hasil pemeriksaan neurologis?
D. Bagaimana cara pemeriksaan neurologis pada kasus?

6. Manajemen Aspek klinis


A. Diagnosis banding A
B. Algoritma penegakan diagnosis B
C. Diagnosis kerja C
D. Etiologi A
E. Epidemiologi B
F. Faktor resiko C
G. Manifestasi klinis A
H. Patofisiologi B
I. Tatalaksana, edukasi dan follow up C
J. Prognosis dan pencegahan A
K. Komplikasi B
L. SKDI C
V. HIPOTESIS
Nn Apriani, 28 tahun mengalami mulut mengot, mata tak bisa dipejamkan, dahi tak
bisa diangkat, dan sulit mengunyah makanan pada sisi kiri diduga karena
kelumpuhan pada otot wajah kiri

VI. LEARNING ISSUE


1. Nervus Kranialis (Nervus VII) A, C
2. Bells Palsy B, A
3. Pemeriksaan neurologis (Nervus kranialis) B, C

A (Nyimas, Fanny, Ria)


B (Sarah, Vinny, Afif)
C (Fitri, Hawari, Suci)

Anda mungkin juga menyukai