Tembaga
Tembaga di dalam tubuh tersebar ke beberapa bagian, 40% terdapat di dalam otot, 15% di
dalam hati, 10% di dalam otak, 6% di dalam darah dan selebihnya di dalam tulang, ginjal, dan
jaringan tubuh lain.18
Absorpsi dan Metabolisme Tembaga
Absorpsi tembaga sebagian besar terjadi di bagian proximal usus halus secara aktif dan
pasif yang dibantu oleh protein pengikat tembaga yaitu metalotionein. Jumlah tembaga yang di
absorpsi dipengaruhi oleh jumlah metalotionein di dalam sel mukosa usus halus. Tembaga
kemudian diangkut oleh albumin dan transkuprein ke hati dan disimpan didalam hati berupa
metalotionein atau seruloplasmin. Tembaga dikeluarkan dari hati sebagai bagian dari empedu,
pengeluaran akan meningkat bila terdapat kelebihan tembaga di dalam tubuh. Tembaga
diekskresikan melalui urin, keringat dan feses.18
Tembaga berinteraksi dengan banyak zat gizi, seperti zat besi, vitamin C dan seng. Zat
besi dan seng dalam jumlah berlebihan akan menghambat absorpsi tembaga sehingga akan
menyebabkan defisiensi tembaga. Vitamin C dalam jumlah berlebihan akan menyebabkan
penurunan kemampuan oksidasi tembaga. Hal ini perlu diperhatikan dalam menggunakan
suplementasi vitamin dan mineral diatas AKG.18
Fungsi Tembaga
Fungsi utama tembaga dalam tubuh adalah sebagai bagian dari enzim. Salah satu
contohnya, sebagai bagian dari enzim seruloplasmin, tembaga berperan dalam oksidasi besi
bentuk ferro (Fe2+) menjadi ferri (Fe3+). Tembaga memegang peranan dalam mencegah
kekurangan hemoglobin dengan cara (a) membantu absorpsi besi (b) merangsang sintesis
hemoglobin (c) melepas simpanan besi dari feritin dalam hati.18