Anda di halaman 1dari 10

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL ANAK USIA

SEKOLAH (6-12 TAHUN): INDUSTRI VS HARGA DIRI RENDAH


Pengkajian
Perkembangna kemampuan psikososial anak usia sekolah (6-12 tahun) adalah kemampuan
menghasilkan karya, berinteraksi , dan berprestasi dalam belajar berdasarkan kemampuan
sendiri. Pencapaian kemampuan ini akan membuat anak bangga terhadap dirinya. Hambatan dan
kegagalan dalam mencapai kemampuan ini akan menyebabkan anak merasa rendah diri sehingga
pada masa dewasa, anak dapat mengalami hambatan dalam bersosialisasi.
Karakteristik perilaku anak usia sekolah
TUGAS PERKEMBANGAN
Perkembangan yang normal: industri /
produktif

Penyimpangan perkembangan: Harga diri


rendah

PERILAKU ANAK USIA SEKOLAH


Menyelesaikan tugas (sekolah atau rumah)
yang diberikan
Mempunyai rasa bersaing (kompetisi)
Senang berkelompok dengan teman
sebaya dan mempunyai sahabat karib
Berperan dalam kegiatan kelompok
Tidak mau mengerjakan kerja sekolah
Membangkang pada orang tua untuk
mengerjakan tugas
Tidak ada kemampuan untuk bersaing dan
terkesan malas
Tidak mau terlibat dalam kegiatan
kelompok
Memisahkan diri dari teman sepermainan
dan teman sekolah

Diagnosis Keperawatan
Potensial (normal): Potensial berkarya.
Risiko (penyimpangan): Risiko harga diri rendah.
Tindakan Keperawatan
Tindakan keperawatan untuk perkembangan psikososial anak usia sekolah bertujuan:
1. Anak mengenal kemampuan dirinya.

2. Anak mengikuti kegiatan sosial.


3. Anak merasa puas terhadap keberhasilan yang dicapai.
Tindakan keperawatan untuk keluarga bertujuan:
1. Keluarga mampu memahami ciri perkembangan anak usia sekolah.
2. Keluarga mampu memahami ciri perkembangan anak usia sekolah yang normal dan
menyimpang.
3. Keluarga mampu menyusun rencana stimulasi agar anak mampu berkarya.
4. Keluarga mampu menstimulasi kemampuan anak berkarya.
Tindakan keperawatan untuk keluarga adalah sebagai berikut:
1. Jelaskan ciri perkembangan anak usia sekolah yang normal dan menyimpang.
2. Jelaskan kepada keluarga mengenai cara menstimulasi kemampuan anak berkarya.
a. Libatkan anak dalam kegiatan sehari-hari yang sederhana di rumah, seperti
membuat kue, merapikan kamar tidur.
b. Puji keberhasilan yang dicapai anak.
c. Diskusikan dengan anak mengenai harapannya dalam berinteraksi dan belajar.
d. Tidak menuntut anak untuk melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan
kemampuannya (menerima anak apa adanya), membantu kemampuan belajar.
e. Tidak menyalahkan dan menghina anak.
f. Beri contoh menerima orang lain apa adanya.
g. Beri kesempatan untuk mengikuti aktivitas kelompok yang terorganisasi.
h. Buat/ tetapkan aturan/ disiplin di rumah bersama anak.
3. Demostrasikan dan latih cara menstimulasi kemampuan anak untuk berkarya.
4. Bersama keluarga susun rencana stimulasi kemampuan berkarya anak.

ASUAHAN KEPERAWATAN PADA PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL REMAJA (1218 TAHUN): PEMBENTUKAN IDENTITAS DIRI VS BINGUNG PERAN
Pengkajian
Perkembangan psikososial remaja adalah kemampuan remaja untuk mencapai identitas dirinya
yang meliputi peran, tujuan pribadi, dan keunikan atau ciri khas dirinya. Kemampuan ini tercapai
melalui serangkaian tugas perkembangan yang harus diselesaikan oleh remaja. Jika tidak dapat
mencapai kemampuan tersebut, remaja akan mengalami kebingungan peran yang berdampak
pada rapuhnya kepribadian sehingga terjadi gangguan konsep diri.
Karakteristik perilaku remaja.

TUGAS PERKEMBANGAN
Perkembangan yang normal: Pembentukan
identitas diri

Penyimpangan perkembangan: Bingung peran

PERILAKU REMAJA
Menilai diri secara objektif
Merencanakan masa depannya
Dapat mengambil keputusan
Menyukai dirinya
Berinteraksi dengan lingkungannya
Bertanggung jawab
Mulai memperlihatkan kemandirian dalam
keluarga
Menyelesaikan masalah dengan bantuan
orang lain yang menurutnya mampu
Tidak menemukan ciri khas (kekuatan dan
kelemahan) dirinya
Merasa bingung, bimbang
Tidak mempunyai rencana untuk masa
depan
Tidak mampu berinteraksi dengan
lingkungannya
Memiliki perilaku antisosial
Tidak menyukai dirinya
Sulit mengambil keputusan
Tidak mempunyai minat
Tidak mandiri

Diagnosis Keperawatan
Potensial (normal): Potensial pembentukan identitas diri.
Risiko (penyimpangan): Risiko bingung peran.
Tindakan Keperawatan
Tindakan keperawatan untuk perkembangan psikososial remaja bertujuan:
1. Remaja mampu meyebutkan karakteristik perkembangan psikososial yang normal dan
menyimpang.
2. Remaja mampu menjelaskan cara mencapai perkembangan psikososial yang normal.
3. Remaja mampu melakukan tindakan untuk mencapai perkembangan psikososial yang
normal.

Tindakan keperawatan untuk keluarga bertujuan:


1. Keluarga mampu mamahami perilaku yang menggambarkan perkembangan remaja yang
normal dan menyimpang.
2. Keluarga mampu memahami cara menstimulasi perkembangan remaja.
3. Keluarga mampu mendemonstrasikan tindakan untuk menstimulasi perkembangan
remaja.
4. Keluarga mampu untuk merencanakan tindakan untuk mengembangkan kemampuan
psikososial remaja.
Tindakan keperawatan untuk keluarga, adalah sebagai berikut:
1. Jelaskan ciri perkembangan remaja yang normal dan menyimpang.
2. Jelaskan cara yang dapat dilakukan keluarga untuk memfasilitasi perkembangan remaja
yang normal.
a. Fasilitasi remaja untuk berinteraksi dengan kelompok sebaya.
b. Anjurkan remaja untuk bergaul dengan orang lain yang membuatnya nyaman
mencurahkan perasaan, perhatian dan kekhawatiran.
c. Anjurkan remaja untuk mengikuti organisasi yang mempunyai kegiatan positif
(olahraga, seni, bela diri, pramuka, pengajian).
d. Berperan sebagai teman curhat bagi remaja.
e. Berperan sebagai contoh bagi remaja dalam melakukan interaksi sosial yang baik.
f. Beri lingkungan yang nyaman bagi remaja untuk melakukan aktivitas bersama
kelompoknya.
3. Diskusikan dan demonstrasikan tindakan untuk membantu remaja unutk memperoleh
identitas diri.
4. Diskusikan rencana tindakan yang akan dilakukan keluarga untuk memfasilitasi remaja
memperoleh identitas diri.

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL DEWASA MUDA


(18-25 TAHUN): INTIM VS ISOLASI
Pengkajian
Perkembangan psikososial individu dewasa muda adalah tahapan perkembangan individu
mempu melakukan interaksi yang akrab dengan orang lain, terutama lawan jenis, dan
mempunyai pekerjaan. Pada tahap ini, individu mencoba untuk mandiri dan mencakupi
kebutuhan dirinya dengan bekerja. Interaksi yang dilakukan mengarah pada bekerja, perkawinan,

dan mempunyai keluarga yang menjadi bagian dari masyarakat. Kegagalan dalam berhubungan
akrab dan memperoleh perkerjaan yang dapat menyebabkan individu menjauhi pergaulan dan
merasa kesepian kemudian menyendiri.
Karakteristik perilaku dewasa muda.
TUGAS PERKEMBANGAN
Perkembangan yang normal:
Akrab dengan orang lain

Penyimpangan perkembangan sosial:


Menyendiri/isolasi

PERILAKU DEWASA MUDA


Menjalin interaksi yang hangat dan akrab
dengan orang lain
Mempunyai hubungan dekat dengan
orang-orang tertentu (pacar, sahabat)
Mempunyai hubungan heteroseksual dan
membentuk keluarga
Mempunyai komitmen yang jelas dalam
bekerja dan berinteraksi
Merasa mampu mandiri untuk kehidupan
(sudah bekerja)
Memperlihatkan tanggung jawab secara
ekonomi, sosial dan emosional
Mempunyai konsep diri yang realistis/
sesuai kenyataan
Menyukai dirinya dan mengetahui tujuan
hidupnya
Berinteraksi baik dengan keluarga
Mampu mengatasi stres akibat perubahan
dirinya
Menganggap kehidupan sosialnya
bermakna
Mempunyai nilai yang menjadi pedoman
hidupnya
Ketakutan/ tidak siap menerima akibat
perbuatannya
Sulit untuk memulai suatu hubungan
Tidak mempunyai teman dekat
Menghindari komitmen dalam
berinteraksi
Mudah beralih dalam bekerja/ karier atau
gaya hidup, mudah terpengaruh
Tidak mempunyai nilai sebagai pedoman

hidup
Tidak mempunyai hubungan akrab dengan
orang lain
Tidak mampu mengatasi stres

Diagnosis Keperawatan
Potensial (normal): Potensial berhubungan akrab dengan orang lain.
Risiko (penyimpangan): risiko isolasi sosial
Tindakan Keperawatan
Tindakan keperawatan untuk perkembangan psikososial dewasa muda bertujuan:
1. Individu dewasa muda mampu memahami karakteristik perkembangan psikososial yang
normal dan menyimpang
2. Individu dewasa muda mampu memahami cara mencapai perkembangan psikososial
yang normal.
a. Berinteraksi dengan banyak orang, termasuk lawan jenis.
b. Mempunyai pekerjaan.
3. Individu dewasa muda mampu melakukan tindakan untuk mencapai perkembangan
psikososial yang normal.
Tindakan keperawatan untuk perkembangan psikososial dewasa muda, adalah sebagai berikut:
1. Diskusikan tentang perkembangan psikososial yang normal dan menyimpang.
2. Diskusikan cara mencapai perkembangan psikososial yang normal.
a. Menetapkan tujuan hidup.
b. Berinteraksi dengan banyak orang, termasuk lawan jenis.
c. Berperan serta/ melibatkan diri dalam kegiatan di masyarakat.
d. Memilih calon pasangan hidup.
e. Menetapkan karier/ pekerjaan.
f. Mempunyai pekerjaan.
3. Motivasi dan berikan dukungan pada individu untuk melakukan tindakan yang dapat
memenuhi perkembangan psikososialnya.
Tindakan keperawatan untuk keluarga bertujuan:
1. Keluarga mampu memahami perilaku yang menggambarkan perkembangan dewasa
muda yang normal dan menyimpang.

2. Keluarga mampu memahami cara menstimulasi perkembangan dewasa muda.


3. Keluarga mampu melakukan tindakan untuk menstimulasi perkembangan dewasa muda.
4. Keluarga mampu merencanakan cara menstimulasi perkembangan dewasa muda.
Tindakan kerawatan untuk keluarga, adalah sebagai berikut:
1. Jelaskan kepada keluarga tentang perkembangan psikososial dewasa muda yang normal
dan menyimpang.
2. Diskusikan dengan keluarga mengenai cara memfasilitasi perkembangan psikososial
dewasa muda yang normal.
3. Latih keluarga untuk memfasilitasi perkembngan psikososial dewasa muda yang normal.

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL DEWASA (25-65


TAHUN): DEGENERATIVITY/MENYIAPKAN GENERASI BERIKUTNYA VS
STAGNASI/ TERHAMBAT
Pengkajian
Perkembangan psikososial individu dewasa adalah individu mampu terlibat dalam kehidupan
keluarga, masyarakat, pekerjaan, dan mampu membimbing anaknya. Masa muda ditandai dengan
kebebasan pribadi, kestabilan keuangan, dan interaksi sosial yang baik karena pada masa ini
individu mulai beranjak dewasa dan berkeluarga. Kegagalan dalam mencapai kemampuan
tersebut dapat menyebabkan ketergantungan, baik dalam pekerjaan maupun keuangan.
Karakteristik perilaku dewasa.
TUGAS PERKEMBANGAN
Perkembangan yang normal:
Generativity/menyiapkan generasi berikutnya

PERILAKU DEWASA
Membimbing dan menyiapkan generasi
berikutnya
Memperhatikan kebutuhan orang lain/
lingkungan
Kreatif (mampu mengambil alternatif
penyelesaian masalah).
Produktif (dapat mengisi waktu luang
dengan hal positif)
Menerima perubahan fisik dan psikologis
yang terjadi
Menyesuaikan diri dengan orang tuanya

Penyimpangan perkembangan: Stagnasi/


terhambat

yang sudah lanjut usia


Merasa nyaman dengan pasangannya
Menilai pencapaian tujuannya
Tidak dapat melakukan hal yang berguna
Bertindak sesuka hati/ semaunya sendiri
Hanya memperhatikan diri sendiri
Kurang mempunyai keinginan berkerja
dan berkeluarga
Tidak mempunyai komitmen pribadi

Diagnosis Keperawatan
Potensial (normal): potensial untuk produktif
Risiko (penyimpangan): Risiko terjadinya stagnasi/ terhambat.
Tindakan Keperawatan
Tindakan keperawatan untuk perkembangan psikososial dewasa bertujuan:
1. Individu dewasa mampu memahami perkembangan psikososial yang normal dan
menyimpang.
2. Individu dewasa mampu memahami tindakan untuk mencapai perkembangan psikososial
yang normal.
3. Individu dewasa mampu malakukan tindakan untuk mencapai perkembangan psikososial
yang normal.
Tindakan keperawatan untuk keluarga bertujuan:
1. Keluarga mampu menjelaskan perilaku yang menggambarkan perkembangan individu
dewasa yang normal dan menyimpang.
2. Keluarga mampu menjelaskan cara memfasilitasi perkembngan psikososial dewasa.
3. Keluarga mampu memfasilitasi perkembangan psikososial dewasa.
4. Keluarga mampu merencakan tindakan untuk mencapai perkembngan psikososial dewasa
yang normal.

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL LANJUT USIA


(>65 TAHUN): INTEGRITAS DIRI VS PUTUS ASA

Pengkajian
Perkembangan psikososial lanjut usia (lansia) adalah tercapainya integritas diri yang utuh.
Pemahaman terhadap makna hidup secara keseluruhan menyebabkan lansia berusaha
membimbing generasi berikutnya (anak dan cucu) berdasarkan sudut pandangnya. Lansia yang
tidak mencapai integritas diri akan merasa putus asa dan menyesali masa lalunya karena tidak
merasakan hidupnya bermakna.
Karakteristik perilaku lansia
TAHAP PERKEMBANGAN
Perkembangan yang normal: Integritas diri

Penyimpangan perkembangan: Putus asa

PERILAKU LANSIA
Mempunyai harga diri yang tinggi
Merasa disayang oleh keluarga
Menilai kehidupannya berarti
Memandang sesuatu hal secara
keseluruhan (tuntutan dan makna hidup)
Menerima nilai dna keunikan orang lain
Menerima datangnya kematian
Memandang rendah/ menghina/ mencela
orang lain
Merasa kehidupannya selama ini tidak
berarti
Merasa kehilangan
Masih ingin berbuat banyak, tetapi takut
tidak mempunyai waktu lagi

Diagnosis Keperawatan
Potensial (normal): Potensial berkembangnya integritas diri
Risiko (penyimpangan): Risiko keputusasaan
Tindakan Keperawatan
Tindakan keperawatan untuk perkembangan psikososial lansia bertujuan:
1. Lansia mampu menyebutkan karakteristik perkembangan psikososial yang normal dan
menyimpang, merasa disayangi dan dibutuhkan keluarganya, mampu mengikuti kegiatan
sosial dan keagaan di lingkungannya.

2. Lansia mampu menjelaskan cara mencapai perkembangan psikososial yang normal dan
merasakan hidupnya bermakna.
3. Lansia mampu malakukan tindakan untuk mencapai perkembangan psikososial yang
normal.
Tindakan keperawatan untuk keluarga bertujuan:
1. Keluarga mampu menjelaskan perilaku yang menggambarkan perkembangan psikososial
lansia yang normal dan menyimpang.
2. Keluarga mampu menjelaskan cara memfasilitasi perkembangan psikososial lansia.
3. Keluarga mampu melakukan tindakan untuk memfasilitasi perkembangan psikososial
lansia.
4. Keluarga mampu merencanakan stimulasi untuk mengembangkan kemampuan

psikososial lansia.

Anda mungkin juga menyukai