Anda di halaman 1dari 6

DAFTAR ISIAN PENGUSULAN KEGIATAN (DIPK)

PINJAMAN LUAR NEGERI


A. Bahasa Indonesia
Penanganan Permukiman Kumuh Daerah Tujuan Wisata
Nasional

1.

Judul Kegiatan

2.

Durasi Pelaksanaan

3.

Lokasi Pelaksanaan

Nasional

4.

Instansi Pengusul

Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum


dan Perumahan Rakyat

5.

Instansi Pelaksana:
Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

6.

Latar Belakang:
Kawasan strategis pariwisata termasuk dalam lokasi strategis nasional mengacu pada
UU No. 26 Tahun 2007 dan PP No. 26 Tahun 2008 mengenai Penataan Ruang
Daerah tujuan wisata sebagai faktor kunci dalam pendapatan ekspor, penciptaan
lapangan kerja, serta pengembangan usaha dan infrastruktur nasional;
Pariwisata telah mengalami ekspansi dan diversifikasi berkelanjutan, serta menjadi
salah satu sektor ekonomi yang terbesar dan tercepat pertumbuhannya di dunia;
Penanganan permukiman kumuh menuju kota bebas kumuh (Cities without Slums)
mengacu pada target yang dicanangkan dalam RPJP 2005-2025 bahwa pada tahun 2025
kota-kota di Indonesia terbebas dari permukiman kumuh.
Target capaian akses permukiman 100-0-100 merupakan target Renstra Cipta Karya
2015 - 2019 yang menetapkan bahwa pada tahun 2019 warga miskin yang tinggal di
permukiman kumuh mencapai 0%.

Indikator Utama
Outcome
2015 - 2019
Proporsi rumah
tangga di daerah
tujuan wisata
nasional yang
menempati
permukiman tidak
layak dan tidak
memiliki akses
infrastruktur
lingkungan

Output Prioritas Nasional

Perkiraan
Capaian 2014
12% **
(7,2 juta KK)

Target 2015 Target 2019


8%

0%

Kebutuhan
Pendanaan
Rp. 215 Triliun

Peningkatan Kualitas
Lingkungan di daerah tujuan
wisata nasional

Tahun
Penanganan Luasan Kumuh (Ha)
Sisa Luasan Kumuh (Ha)
Investasi (x 1 M)

2015

2016

2017

2018

2019

Total

7.

Ruang Lingkup Kegiatan:


a. Meningkatkan perencanaan dan pengelolaan daerah tujuan wisata nasional melalui
penyusunan strategi pembangunan skala kawasan;
b. Pengembangan infrastruktur lingkungan di daerah tujuan wisata nasional
c. Penguatan kapasitas kelembagaan masyarakat
d. Penguatan kapasitas kelembagaan pemerintah
e. Pengembangan kemampuan ekonomi masyarakat di daerah tujuan wisata nasional

8.

Keluaran/Outputs:
Penanganan kawasan daerah tujuan wisata nasional seluas .... ha

9.

Hasil/Outcomes:
a. Tersusunnya perencanaan dan pengelolaan daerah tujuan wisata nasional melalui
penyusunan strategi pembangunan skala kawasan;
b. Terbangunnya infrastruktur lingkungan dan ruang publik di daerah tujuan wisata
nasional
c. Terbentuknya penguatan kapasitas kelembagaan masyarakat
d. Terbentuknya penguatan kapasitas kelembagaan pemerintah
e. Peningkatan kesejahteraan masyarakat di daerah tujuan wisata nasional

10. Sasaran Pokok Pembangunan Nasional dalam RPJMN 2015-2019:


Sasaran Makro
Sasaran Pembangunan Manusia dan Masyarakat
Sasaran Pembangunan Sektor Unggulan
Sasaran Dimensi Pemerataan
Sasaran Pembangunan Wilayah dan Antarwilayah
Sasaran Politik, Hukum, Pertahanan dan Keamanan
11. Indikasi Nilai Pembiayaan:
a. Pinjaman
b. Hibah
c. Dana Pendamping
Total

:
:
:
:

USD 200,000,000
USD 200,000,000

12. Lokasi

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

KSPN Prioritas (Kawasan Strategis


Pariwisata Nasional)
Weh
Toba
Teluk Dalam Nias
Tanjung Kelayang
Kepulauan Seribu
Kota Tua - Sunda Kelapa
Nongsa-Pulau Abang
Natuna-Anambas
Bromo-Tengger-Semeru
Ijen-Baluran
Borobudur
Menjangan-Pemuteran

Kota Sabang
Kabupaten Toba Samosir
Kabupaten Nias Selatan
Kabupaten Belitung
Kabupaten Kepulauan Seribu
Kota Jakarta Barat
Kota Batam
Kabupaten Kepulauan Anambas
Kabupaten Pasuruan
Kabupaten Situbondo
Kabupaten Magelang
Kabupaten Buleleng

13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25

Kuta-Sanur-Nusa Dua
Kintamani-Danau Batur
Ende-Kelimutu
Komodo
Rinjani
Gili Tramena
Sentarum
Tanjung Puting
Toraja
Bunaken
Morotai
Raja Ampat
Wakatobi

Kabupaten Badung
Kabupaten Bangli
Kabupaten Ende
Kabupaten Manggarai Barat
Kabupaten Lombok Timur
Kabupaten Lombok Utara
Kabupaten Sentarum
Kabupaten Seruyan
Kabupaten Tana Toraja
Kota Manado
Kabupaten Pulau Morotai
Kabupaten Raja Ampat
Kabupaten Wakatobi

No

Kabupaten/Kota

Lokasi sesuai dengan daftar 231 Kab/Kota:

No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15

KSPN Prioritas (Kawasan Strategis


Pariwisata Nasional)
Weh
Tanjung Kelayang
Kepulauan Seribu
Kota Tua - Sunda Kelapa
Nongsa-Pulau Abang
Natuna-Anambas
Bromo-Tengger-Semeru
Borobudur
Menjangan-Pemuteran
Kintamani-Danau Batur
Ende-Kelimutu
Rinjani
Tanjung Puting
Bunaken
Wakatobi

Kabupaten/Kota
Kota Sabang
Kabupaten Belitung
Kabupaten Kepulauan Seribu
Kota Jakarta Barat
Kota Batam
Kabupaten Kepulauan Anambas
Kabupaten Pasuruan
Kabupaten Magelang
Kabupaten Buleleng
Kabupaten Bangli
Kabupaten Ende
Kabupaten Lombok Timur
Kabupaten Seruyan
Kota Manado
Kabupaten Wakatobi

B. Bahasa Inggris
1.

Project Title

Slum Improvement in Strategic Human Settlements Areas (SISHA)

2.

Duration

60 months

3.

Location

in Indonesia

4.

Executing Agency

Directorate General of Human Settlements, Ministry of Public Works and


Housings

5.

Implementing Agency:
Directorate General of Human Settlements, Ministry of Public Works and Housings

6.

Background:
The widespread of urban slums has resulted in the increasing number of fire and flood disasters, the
potential of social vulnerability and conflicts, as well as the declining of public health and quality of
settlements basic infrastructures and facilities.
The handling of slums towards Cities without Slums refers to the target set forth in National Long-Term
Development Plan or RPJP of 2005-2025, whereby cities in Indonesia are free from slum area by 2025.
The Achievement of 100-0-100 Human Settlements, has been target of Directorate General of Human
Settlements, whereby poor people living in slums reach 0% by 2019.
Main Indicator
of Outcome
2015 - 2019
Proportion of
households living
in indecent
settlements area

National Output Priority

Improvement of Settlements
Quality (Kampong
Improvement Program/KIP)

Year
Slum Area Handling (Ha)
Rest of Slum Area (Ha)
Investation (x Rp 1 M)

Estimation of
Achievement in
2014

Target of
2015

Target of
2019

Fund Requirement

12% **
(7,2 million
households)

8%

0%

Rp. 215 Trillion

2015
2.680
37.751
4.540

2016
12.693
23.058
80.650

2017
7.686
15.372
42.356

2018
7.686
7.686
42.367

2019
7.686
42.372

Total
38.431
215.755

7.

Scope of Work:
a. Improve the planning and management of urban slums through the preparation of regional-scale
development strategy.
b. Improve and develop urban settlements facilities in slum area.
c. New settlements development in cities for Low-Income Community or MBR.
d. Institutional capacity building for local governments and community.

8.

Outputs:
To decrease the slum area 4,400 hectare

9.

Outcomes:
a. The establishment of the planning and management of urban slums handling through the preparation
of regional-scale development strategy;
b. The increasing scale and development of urban settlement facilities for zero slum area;
c. The establishment of new settlements in cities for low-income community;
d. The implementation of institutional capacity building for local government and community.

10. National Development Main Target in RPJMN 2015-2019:


Macro
Human and People Development
Featured Sector Development
Equality Dimension
Regional and Interregional Development
Politics, Law, Defence and Security
11. Project Cost:
a.
b.
c.

Loans
Grants
Counterpart Fund
Total

:
:
:
:

USD 2,100,000,000
USD 2,100,000,000

Penanggung Jawab Usulan

Ir. Imam S. Ernawi, MCM. MSc


Direktur Jenderal Cipta Karya

Anda mungkin juga menyukai