1 DIPK - Daerah Tujuan Wisata Nasional - Ver26072016
1 DIPK - Daerah Tujuan Wisata Nasional - Ver26072016
1.
Judul Kegiatan
2.
Durasi Pelaksanaan
3.
Lokasi Pelaksanaan
Nasional
4.
Instansi Pengusul
5.
Instansi Pelaksana:
Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
6.
Latar Belakang:
Kawasan strategis pariwisata termasuk dalam lokasi strategis nasional mengacu pada
UU No. 26 Tahun 2007 dan PP No. 26 Tahun 2008 mengenai Penataan Ruang
Daerah tujuan wisata sebagai faktor kunci dalam pendapatan ekspor, penciptaan
lapangan kerja, serta pengembangan usaha dan infrastruktur nasional;
Pariwisata telah mengalami ekspansi dan diversifikasi berkelanjutan, serta menjadi
salah satu sektor ekonomi yang terbesar dan tercepat pertumbuhannya di dunia;
Penanganan permukiman kumuh menuju kota bebas kumuh (Cities without Slums)
mengacu pada target yang dicanangkan dalam RPJP 2005-2025 bahwa pada tahun 2025
kota-kota di Indonesia terbebas dari permukiman kumuh.
Target capaian akses permukiman 100-0-100 merupakan target Renstra Cipta Karya
2015 - 2019 yang menetapkan bahwa pada tahun 2019 warga miskin yang tinggal di
permukiman kumuh mencapai 0%.
Indikator Utama
Outcome
2015 - 2019
Proporsi rumah
tangga di daerah
tujuan wisata
nasional yang
menempati
permukiman tidak
layak dan tidak
memiliki akses
infrastruktur
lingkungan
Perkiraan
Capaian 2014
12% **
(7,2 juta KK)
0%
Kebutuhan
Pendanaan
Rp. 215 Triliun
Peningkatan Kualitas
Lingkungan di daerah tujuan
wisata nasional
Tahun
Penanganan Luasan Kumuh (Ha)
Sisa Luasan Kumuh (Ha)
Investasi (x 1 M)
2015
2016
2017
2018
2019
Total
7.
8.
Keluaran/Outputs:
Penanganan kawasan daerah tujuan wisata nasional seluas .... ha
9.
Hasil/Outcomes:
a. Tersusunnya perencanaan dan pengelolaan daerah tujuan wisata nasional melalui
penyusunan strategi pembangunan skala kawasan;
b. Terbangunnya infrastruktur lingkungan dan ruang publik di daerah tujuan wisata
nasional
c. Terbentuknya penguatan kapasitas kelembagaan masyarakat
d. Terbentuknya penguatan kapasitas kelembagaan pemerintah
e. Peningkatan kesejahteraan masyarakat di daerah tujuan wisata nasional
:
:
:
:
USD 200,000,000
USD 200,000,000
12. Lokasi
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Kota Sabang
Kabupaten Toba Samosir
Kabupaten Nias Selatan
Kabupaten Belitung
Kabupaten Kepulauan Seribu
Kota Jakarta Barat
Kota Batam
Kabupaten Kepulauan Anambas
Kabupaten Pasuruan
Kabupaten Situbondo
Kabupaten Magelang
Kabupaten Buleleng
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
Kuta-Sanur-Nusa Dua
Kintamani-Danau Batur
Ende-Kelimutu
Komodo
Rinjani
Gili Tramena
Sentarum
Tanjung Puting
Toraja
Bunaken
Morotai
Raja Ampat
Wakatobi
Kabupaten Badung
Kabupaten Bangli
Kabupaten Ende
Kabupaten Manggarai Barat
Kabupaten Lombok Timur
Kabupaten Lombok Utara
Kabupaten Sentarum
Kabupaten Seruyan
Kabupaten Tana Toraja
Kota Manado
Kabupaten Pulau Morotai
Kabupaten Raja Ampat
Kabupaten Wakatobi
No
Kabupaten/Kota
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
Kabupaten/Kota
Kota Sabang
Kabupaten Belitung
Kabupaten Kepulauan Seribu
Kota Jakarta Barat
Kota Batam
Kabupaten Kepulauan Anambas
Kabupaten Pasuruan
Kabupaten Magelang
Kabupaten Buleleng
Kabupaten Bangli
Kabupaten Ende
Kabupaten Lombok Timur
Kabupaten Seruyan
Kota Manado
Kabupaten Wakatobi
B. Bahasa Inggris
1.
Project Title
2.
Duration
60 months
3.
Location
in Indonesia
4.
Executing Agency
5.
Implementing Agency:
Directorate General of Human Settlements, Ministry of Public Works and Housings
6.
Background:
The widespread of urban slums has resulted in the increasing number of fire and flood disasters, the
potential of social vulnerability and conflicts, as well as the declining of public health and quality of
settlements basic infrastructures and facilities.
The handling of slums towards Cities without Slums refers to the target set forth in National Long-Term
Development Plan or RPJP of 2005-2025, whereby cities in Indonesia are free from slum area by 2025.
The Achievement of 100-0-100 Human Settlements, has been target of Directorate General of Human
Settlements, whereby poor people living in slums reach 0% by 2019.
Main Indicator
of Outcome
2015 - 2019
Proportion of
households living
in indecent
settlements area
Improvement of Settlements
Quality (Kampong
Improvement Program/KIP)
Year
Slum Area Handling (Ha)
Rest of Slum Area (Ha)
Investation (x Rp 1 M)
Estimation of
Achievement in
2014
Target of
2015
Target of
2019
Fund Requirement
12% **
(7,2 million
households)
8%
0%
2015
2.680
37.751
4.540
2016
12.693
23.058
80.650
2017
7.686
15.372
42.356
2018
7.686
7.686
42.367
2019
7.686
42.372
Total
38.431
215.755
7.
Scope of Work:
a. Improve the planning and management of urban slums through the preparation of regional-scale
development strategy.
b. Improve and develop urban settlements facilities in slum area.
c. New settlements development in cities for Low-Income Community or MBR.
d. Institutional capacity building for local governments and community.
8.
Outputs:
To decrease the slum area 4,400 hectare
9.
Outcomes:
a. The establishment of the planning and management of urban slums handling through the preparation
of regional-scale development strategy;
b. The increasing scale and development of urban settlement facilities for zero slum area;
c. The establishment of new settlements in cities for low-income community;
d. The implementation of institutional capacity building for local government and community.
Loans
Grants
Counterpart Fund
Total
:
:
:
:
USD 2,100,000,000
USD 2,100,000,000