A
Z
Ei
E Ei E f
A
Z
Ef
Di mana jika energi yang dilepaskan dalam bentuk sinar gamma, maka inti
yang berada pada tingkat dasar tidak mengalami perubahan nomer massa dan
nomer atom. Selisih antara dua tingkatan melibatkan tiga proses, yakni proses a, b
dan c seperti yang diungkapkan sebelumnya. Di mana salah satu proses yakni
konversi internal terjadi apabila energi yang dilepaskan diberikan kepada elektron
atomik. Dari ketiga proses tersebut, proses pemancaran sinar gamma merupakan
proses yang sering (lebih dominan) terjadi, sedangkan dua proses lainnya sangat
jarang terjadi.
Seperti pada kasus spektrum atomik, spektrum sinar gamma sebuah inti
menunjukkan garis-garis tajam (Gautreau & Savin, 1995). Hal ini berarti bahwa
inti memiliki tingkat energi yang diskrit. Energi dari pancaran sinar gamma
diberikan oleh persamaan berikut.
h = E = Ei - Ef ....................................................................................1)
Jika Ef
sama dengan keadaan dasar, pada keadaan ini inti tidak akan
memancarkan foton. Sebaliknya inti akan memancarkan satu atau lebih foton
sebelum menuju ke keadaan dasar, seperti yang tampak pada Gambar 3 berikut
ini.
Alpha particles
Gambar 4. Pemancaran sinar gamma
eksponensial, karena perubahan intensitas sebanding terhadap intensitas mulamula dan ketebalan bahan, yakni
I ~ I dan I ~ x ,
maka apabila seberkas foton dengan intensitas I melalui bahan secara tegak lurus
dengan ketebalan x . Perubahan intensitas I dinyatakan dengan persamaan
sebagai berikut.
I Ix .....2)
Di mana merupakan sebuah konstanta kesebandingan yaitu koefisien absorpsi.
Untuk sebuah material yang telah ditentukan, berbeda untuk foton dengan
energi yang berbeda. Tanda minus pada persamaan 2 menunjukkan bahwa
intensitas berkurang dengan meningkatnya ketebalan bahan. Jadi untuk radiasi
yang homogen, adalah konstan dan persamaan 2 dapat diturunkan sebagai
berikut.
I0
dI
dx
I
0
ln I
I0
I
ln
I
x
I0
I
e x
I0
, sehingga diperoleh
I I 0e
dengan I
................3)
yang
melintangi bahan dan x adalah ketebalan sebuah bahan. Di mana intensitas yang
hilang dari berkas sinar gamma adalah I0-I. Intensitas bisa juga dinyatakan dalam
fluks, yang menyatakan jumlah energi dari sinar gamma yang mengenai
permukaan secara tegak lurus persatuan waktu, dan dapat dirumuskan sebagai
berikut.
I h .......................................................................................................4)
Di mana h merupakan energi masing-masing foton sedangkan adalah fluks
(jumlah foton yang menumbuk satu satuan luas dalam satu satuan waktu setelah
menembusnya). Selanjutnya dengan mengkombinasikan persamaan 3 dan 4 maka
diperoleh
I I 0e
x h
I 0 x
I0
e
o
h
, di mana h
, sehingga diperoleh:
0 e x ...................................................................................................5)
dengan adalah jumlah fluks, 0 merupakan fluks awal dan adalah koefisien
absorpsi linier.
Selain koefisien absorpsi linier , terdapat juga koefisien absorpsi massa
Keempat koefisien ini berhubungan satu sama lain sesuai dengan persamaan
berikut.
a
Z e
N A
N A Z
a
e
A
A
N A a N AZ
A
A
.6)
I 1
x1 / 2
e
I0 2
I I 0e
x1 / 2
1
x1 / 2
I 0 I 0e
2
1
x1 / 2
e
2
ln
1
x1 / 2
2
5
ln 2 x1 / 2
x1 / 2
ln 2 0,693 0,693
m ........................................................................7)
01e
1 x
02 e
2 x
03e
3 x
... ......................................................8)
a s ................................................................................................9)
Dengan a menyatakan koefisien absorpsi (penyerapan) dan s adalah koefisien
penghamburan.
Interaksi Radiasi Sinar Gamma dengan Materi
Dalam interaksi sinar gamma dengan suatu materi terdapat tiga proses
utama di mana foton kehilangan energinya berdasarkan interaksi dengan bahan
yang terjadi antara lain melalui
a. efek foto listrik (P.E.),
b. efek compton (C.E.) oleh elektron dalam atom dan
I P.E . Ix ..10a)
I C .E . Ix ..10b)
I P.P. Ix ..10c)
Di mana , dan berturut-turut merupakan koefisien absorpsi untuk efek
foto listrik, efek Compton dan untuk produksi pasangan.
Dengan menjumlahkan ketiga persamaan tersebut secara bersamaan, maka
diperoleh
I I P.E . I C .E . I P.P.
= ( ) Ix ..11)
Berdasarkan persamaan 2 di mana I Ix dan persamaan 11 dapat ditulis
menjadi
Ix ( ) Ix , dan dapat disederhanakan menjadi
.12)
Di samping itu, terdapat beberapa proses yang tidak berkontribusi pada
koefisien absorpsi dalam rentangan energi sinar gamma.proses tersebut adalah:
a. Penghamburan Rayleigh,
b. Penghamburan Thomson,
c. Efek Foto Listrik Nuklei,
d. Hamburan Resonansi Nuklei, dan
e. Hamburan Elastik Potensial Nuklei (Penghamburan Delbruck)
Efek Foto Listrik
7
Efek ini lebih mengutamakan foton penembak dengan energi yang rendah,
dimana foton penembak diserap oleh satu elektron pada atom. Pada prosesnya
foton menghilang dan elektron terlepas seperti yang tampak pada Gambar 5
dengan energi kinetik Ke dan dirumuskan sebagai berikut.
Ke = h - In .................................................................................................13)
Di mana h menyatakan Energi foton penembak dan In merupakan Energi ikat
elektron orbital
elektron
foton
sebelum
sesudah
Gambar 5. Efek Fotolistrik
5
2
a K 0 Z 1 137 4 2 n ....................................................................14a)
4
di mana
0 8 / 3 e 2 / m0 c 2 6,651 10 25 cm 2 ............................................14b)
2
dan
m0 c 2
hv .............................................................................................14c)
5,108
4,086
2,663
2,043
1,362
1,002
0,6711
0,5108
0,4086
0,3405
Z=0
0,353
0,436
0,453
0,524
0,581
0,740
0,956
1,528
2,375
3,578
5,3
Z= 13
Z= 26
Z=
Z =50
Al
Fe
38
Sn
0,275
0,343
0,362
0,412
0,447
0,556
0,694
1,162
1,862
2,756
3,834
0,228
0,289
0,306
0,347
0,375
0,462
0,575
0,947
1,506
2,188
3,062
0,203
0,255
0,272
0,302
0,331
0,403
0,500
0,781
1,237
1,815
2,528
0,188
0,230
0,247
0,270
0,290
0,366
0,440
0,690
1,038
1,512
2,166
Z= 65
Z= 82
Pb
0,166
0,206
0,216
0,237
0,259
0,319
0,397
0,600
0,878
1,262
1,750
0,159
0,182
0,188
0,205
0,225
0,278
0,341
0,522
0,747
1,031
1,362
2,0
3,0
0,2554
0,1703
9,48
2,43
7,46
1,761
5,34
1,244
4,24
8,81
3,55
7,88
2,96
6,25
2,17
4,18
Dari
100 Tabel 1 terlihat bahwa kenaikan nilai n menunjukan penurunan
energi. Penghitungan
koefisien absorpsi fotoelektrik untuk hv dan Z yang berbeda
80
60 dalam bentuk kurva a / Z n vs Z untuk n yang berbeda seperti
digambarkan
50
n =0,25
20
a / Z
0.50
0.75
10
6
5
1.0
4
3
1.25
1.5
2.0
1.0
0.8
3.0
0.6
4.0
0.5
0.4
5.0
0.3
0.2
0.1
20 40
60
80
Nomor atom Z
10
03
photon
Jika energi photon menjadi sangat kecil (<20 Kev), koefisien absorpsi
meningkat dengan nilai yang besar pada eneregi tertentu untuk material yang
berbeda. hal ini terjadi saat energi photon sama dengan energi dari K-elektron.
Efek Compton
Proses ini m erupakan proses di mana foton penembak berinteraksi dengan
elektron bebas dan dihamburkan dengan energi yang lebih rendah, energi diam
yang digunakan untuk menghamburkan elektron. Karena elektron yang terdapat
pada atom terbebas dan energi foton penumbuk secara komparatif sangat tinggi,
penghamburan foton
11
hv'
hv '
x
E m0 c
2
sesudah
sebelum
h / c h ' / c cos m0 c 1 2
1
2
cos ..........................................15a)
h h ' m0 c 2 1 2
1
2
1
...15c)
Foton terhambur
hv'
E ' hv' ; p
Foton datang
E hv ; p
hv
c
E m0 c 4 p 2 c 2
Gambar 9. Hamburan Compton
hv'
c
12
pe
pe cos
p ' sin
pe sin
p' cos
2
p 2 p '2 2 pp' cos pe
.....16)
2
Sehingga diperoleh:
2
2
'
Berdasarkan hukum kekekalan energi : E mc E ' mc K e
'
Dapat ditulis: E E ' pc p ' c K e
p p' c K e'
Dari persamaan energi relativitas diperoleh:
E 2 mc 2
mc
2 2
( pe c) 2 mc 2 K e'
( pe c ) 2 mc 2
13
'
Karena p p ' c K e , maka
1 cos p p'
mc
1 cos
mc
Karena
pp'
1 1
p' p
h
h
p'
dan
' maka :
1 cos '
mc
1 cos '
mc
Sehingga diperoleh:
h
1 cos '
mc
Atau dapat dituliskan sebagai berikut.
h
1 cos
m0 c
...17)
'
14
Diketahui bahwa
cv
, maka persamaan 17 dapat ditulis
c c h
1 cos
v' v m0 c
1 1 h
1 cos
v' v m0 c 2
v'
1
h
1 cos
m0 c 2
Jika penyebut dan pembilang pada sisi kanan persamaan ini dikalikan v, dan jika
kedua sisi persamaan dikalikan dengan h, maka hasilnya adalah:
hv '
hv
1
hv
1 cos
m0 c 2
..18)
Persamaan 18 menyatakan energi yang dihamburkan oleh foton pada energi awal
dan sudut hamburnya. Hamburan elektron memiliki energi kinetik yaitu:
hv
1 cos
m0 c 2
T hv hv' hv
hv
1 cos
1
m0 c 2
...19)
Energi kinetik bernilai maksimum jika cos =-1 atau =1800, yaitu foton akan
dipantulkan kea rah semula. Energi elektron dalam hal ini adalah:
Tmax
hv0
m c2
1 0
2hv0 ....20)
1 2(1 ) 1
1
1 3
3 4 0
ln( 1 2 )
ln( 1 2 )
2
(1 2 ) 2 ..21)
2
1 2
dengan
15
hv0
m0 c 2
n
1
Jika e dikalikan ( Z / A) hasilnya adalah koefisien absorpsi Compton (cm ) ,
diperoleh bahwa:
Z
e
A .................22)
s dan
a .
s disebut tampang
lintang Compton untuk energi dari hamburan foton, yang dinyatakan dengan:
2
2
3 1 ln( 1 2 ) 2(1 )( 2 2 1) 8
e s
0
3
2
2
3
8
(1 2 )
3(1 2 )
.23)
e s e a
...24)
Produksi Pasangan
Proses yang ketiga ini memiliki suatu syarat di mana foton haruslah
memiliki energi ambang tertentu agar proses ini dapat berlangsung. Energi
ambang adalah energi maksimal yang harus dimiliki elektron agar terjadinya
proses pembentukan pasangan (Subratha, 2004). Energi ambang untuk proses ini
adalah sama dengan 2m0c2. Hal ini mengungkapkan bahwa, jika foton energinya
lebih besar dar 1,02 MeV menumbuk sebuah logam dengan Z yang tinggi, foton
hilang dan dan pada posisinya terbentuklah pasangan elektron-positron seperti
yang terlihat pada Gambar 11a. Jika pasangan ini diproduksi pada kamar kabut
dalam medan magnet, elektron dan positron akan dibelokkan dengan arah yang
berlawanan seperti yang ditunjukkan pada Gambar 11b sebagai berikut.
16
17
Produksi pasangan terjadi pada inti dan kekekalan energi dapat dinyatakan
dengan persamaan berikut.
h 2 m 0 c 2 E E E
Di mana
nuc ................................................................25)
2m0 c 2
E , E , E
Oleh karena massa inti sangat besar, sehingga dihasilan energi kinetik yang sangat
kecil, maka
h 2m0 c 2 E E .............................................................................26)
di mana pada keadaan awal telah ditunjukkan bahwa ambang untuk pembentukan
2
pasangan adalah 2m0 c atau sebesar 1,02 MeV. Jadi dapat disimpulkan bahwa,
proses produksi pasangan hanya terjadi bila foton datang dengan energi 1,02 MeV.
Apabila foton semacam ini mengenai inti atom berat, foton tersebut akan lenyap
dikatakan ringan yakni bila Z-nya memiliki nilai di antara 30 sampai 60,
sedangkan termasuk kategori berat bila Z-nya bernilai di atas 200.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2008. Partikel gamma. Tersedia pada: http://id.wikipedia.org/wiki/ .
Diakses tanggal 5 Desember 2008.
Allya.--------. Physics nuclear.--------------------------.
Gautreau, R & Savin. 1995. Teori dan soal-soal fisika modern. Jakarta: Erlangga.
Subratha, N. 2004. Fisika inti (buku ajar). Tidak diterbitkan.