Anda di halaman 1dari 26

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadlirot Ilahi Robbi yang senantiasa


selalu memberikan kepada kita kekuatan sehingga kita dapat
melaksanakan aktivitas sesuai dengan rencana yang telah kita
programkan.
Selanjutknya kami sebagai Pengawas yang bertugas sebagai
monitoring / supervisor berusaha untuk selalu memberikan yang terbaik
dalam melaksanakan tugas guna persiapan pelaksanaan UN dan US SD /
MI Tahun pelajaran 2011 / 2012.
Atas dasar itulah kami membuat mini diktat Teknik Penulisan soal
pilihan ganda untuk UASBN / UAS yang bertujuan agar segala
persiapan untuk mencapai out put siswa Madrasah Ibtidaiyah di
kecamatan dapat trealisasi dengan baik
Dan kami mengucapkan terimaksih kepada seluruh pihak yang
telah berpartisipasi guna terselesaikannya mini diktat ini. Dan kami yaqin
semua itu didasari karena tanggungjawab terhadap tugas pemerintah dan
Negara.
Dan kami mohon maaf manakala dalam mini diktat ini masih
terdapat kekurangan mulai dari isi materi, bahasa, konstruksi penulisan
dan sebagainya.
Demikian mini diktat ini yang telah kami buat semoga sedikit
menjadikan manfaat. Amiin Ya Robbal Aalamiin.
Banyuwangi, 23 Pebruari 2011
Pengawas Pendais

MOH. YANI, S.Ag , MM


Nip. 19690725 199203 1 002

TEKNIK PENULISAN SOAL PILIHAN GANDA


OLEH. MOH. YANI, S.Ag, MM
NIP. 19690725 199203 1002
PENGAWAS PENDAIS KEC. BANYUWANGI
A. Pengertian
Pengukuran secara tertulis dilakukan dengan tes tertulis ( Paper and
Pencil test ). Kumpulan soal soal yang diberikan kepada siswa dalam
bentuk tulisan. Dalam menjawab soal, siswa tidak selalu harus merespon
dalam bentuk jawaban, tetapi juga dalam bentuk lain seperti, memberi tanda
mewarnai menggambar dan sejenisnya. Tes tertulis merupakan teknik
pengukuran yang banyak digunakan dalam menilai pencapaian kompetensi
mata pelajaran seebagai hasil belajar.
B. BENTUK TES TERTULIS
Soal tes tertulis dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu Soal dengan
memilih jawaban yang sudah disediakan ( bentuk soal pilihan ganda, benar
salah ) dan Soal dengan memberikan jawaban secara tertulis ( bentuk soal
isian, jawaban singkat dan uraian ).
Dilihat dari bentuk soalnya, tes tertulis dapat dikelompokkan menjadi
tes tertulis obyektif seperti pilihan ganda dan isian, dan tes tertulis non
obyektif seperti bentuk soal uraian non obyektif.
C. BENTUK SOAL PILIHAN GANDA
Soal pilihan ganda merupakan soal yang jawabannya dapat dipilih dari
beberapa kemungkinan jawaban yang telah disediakan. Konstruksinya terdiri
dari pokok soal dan pilihan jawaban. Pilihan jawaban terdiri atas kunci dan
pengecoh. Kunci jawaban harus merupakan jawaban benar atau paling benar.
Sedangkan pengecoh merupakan jawaban tidak benar, namun daya jebaknya
harus berfungsi, artinya siswa memungkan memilihnya jika tidak menguasai
materinya.
Soal pilihan gnada dapat diskor dengan mudah, cepat dan memiliki
obyektifitasa yang tinggi, mengukur berbagai tingkatan kognitif, serta dapat
mencakup ruang lingkup materi yang luas dalam suatu tes. Bentuk ini sangat
tepat digunakan untuk kajian berskala besar yang hasilnya harus segera di
umumkan, seperti Ujian Nasional, Ujian Akhir Sekolah dan Ujian Seleksi
Pegawai Negeri. Hanya saja untuk menyusun soal pilihan ganda yang bermutu
perlu waktu lama dan biaya cukup besar, disamping itu Penulis soal akan
kesulitan membuat pengecoh yang homogen dan berfungsi, terdapat peluang
untuk menebak kunci jawaban, dan peserta mudah mencotek kunci jawaban.
Secara umum setiap soal pilihan ganda terdiri dari pokok soal (stem) dan
pilihan jawaban (option). Pilihan jawaban terdiri atas kunci jawaban dan
pengecoh (distractor)

Dalam penyusunan soal tes tertulis, penulis soal harus memperhatikan


kaidah kaidah penulisan soal dilihat dari segi materi, konstruksi, maupun
bahasa/ Selain itu soal yang dibuat hendaknya menuntut penalaran yang
tinggi.
Hal ini dapat dilakukan antara lain dengan cara :
1. Mengidentifikasi materi yang dapat mengukur perilaku pemahaman,
penerapan, analisis, sintesis atau evaluasi.
Perilku ingatan juga diperlukan namun kedudukannya adalah sebagai
langkah awal sebelum sisiwa dapat megukur perilaku yang disebutkan
diatas.
2. Membiasakan menulis soal yang mengukur kemampuan berfikir kritis dan
mengukur keterampilan pemecahan masalah.
3. Menyajikan dasar pertanyaan (stimulus) pada setiap pentanyaan, misalnya
dalam bentuk ilustrasi/bahan bacaan seperti kasus, contoh, table dan
sebagainya.
D. KAIDAH PENULISAN SOAL PILIHAN GANDA
Dalam menulis soal pilihan ganda harus memperhatikan kaidah kaidah
sebagai berikut :
a. Materi

Soal harus sesuai dengan indicator.


Pilihan jawaban harus homogen dan logis ditinjau dari segi
materi
Setiap soal harus mempunyai satu jawaban yang benar atau
paling benar
b. Konstruksi
Pokok soal harus dirumuskan secara logis dan tegas
Rumusan pokok soal dan pilihan jawaban harus merupakan
pernyataan yang diperlukan saja.
Poko soal jangan memberi petunjuk kearah jawaban benar
Pokok soal jangan mengandung pernyataan yang bersifat
negative ganda
Panjang rumusan pilihan jawaban harus relative sama
Pilihan jawaban jangan mengandung pernyataan semua
pilihan jawaban diatas salah atau semua pilihan jawaban
diatas benar.
Pilihan jawaban yang berbentuk angka atau waktu harus
disusun berdasarkan urutan besar kecilnya nilai angka
tersebut atau kronologisnya
Gambar, grafik, tabel, diagram dan sejenisnya yang terdapat
pada soal harus jelas dan berfungsi
Butir soal jangan bergantung pada jawaban soal sebelumnya.

c. Bahasa
Setiap soal harus mengunakan bahasa yang sesuai dengan
kaidah bahasa indonesia
Jangan menggunakan bahasa yang berlaku setempat, jika soal
akan digunakan untuk daerah lain atau nasional.
Setiapa soal harus menggunakan bahasa yang komunikatif
Pilihan jawaban jangan mengulang kata atau frase yang
bukan merupakan satu kesatuan pengertian.
Catatan : Jumlah soal jawaban untuk soal SD/ MI empat Pilihan(option)

Contoh-Contoh Bentuk Soal Pilihan Ganda


Bacaan berikut ini untuk contoh soal no. 1 sampai dengan 3.
Pak Irfan membuka usaha perikanan darat yang dilakukan di sebuah
kolam. Ekosistem kolam tersebut yang didalamnya terdapat populasi
ikan (seperti bawal, gabus, gurame, nila), katak, serangga, bangau,
ular, teratai, eceng gondok, dan ganggang, berada di dekat sawah
yang sering disemprot dengan insektisida. Secara terus menerus sisasisa insektisida ini terbawa aliran air dan masuk ke dalam kolam.

1. Soal harus sesuai dengan indikator


Indikator : Siswa dapat memprediksi keadaan populasi dalam
ekosistem kolam setelah jangka waktu yang lama,
berdasarkan ilustrasi yang diberikan.
Contoh Soal yang Kurang Baik:
Diantara hewan-hewan berikut yang paling terpengaruh
oleh insektisida...
a. Ikan.
b. Ular.
c. Katak.
d. Serangga.
Penjelasan :
Dalam contoh di atas dapat dilihat bahwa kemampuan yang
ingin diukur dalam indikator adalah memprediksi keadaan
populasi dalam ekosistem kolam setelah jangka waktu yang
lama, sedangkan soal menanyakan tentang hewan yang
terpengaruh oleh adanya insektisida. Rumusan pokok soal ini
tidak sesuai dengan indikator.
Contoh Soal yang Lebih Baik :

Yang akan terjadi dengan populasi dalam ekosistem kolam


pak Irfan dalam jangka waktu yang lama...
a. Populasi ikan akan langsung mati karena mereka
memakan insektisida.
b. Populasi eceng gondok akan meledak karena
insektisida merupakan pupuk bagi tumbuhan
tersebut.
c. Populasi ikan akan berkurang karena mereka
memangsa plankton yang mengandung insektisida.
d. Semua populasi yang terdapat dalam kolam akan mati.
Kunci: D
2. Pilihan jawaban harus homogen dan logis ditinjau dari
segi materi
Contoh Soal yang Kurang Baik:
Organisme yang dapat membuat makanannya sendiri
dalam ekosistem kolam pak Irfan adalah ....
a. katak
b. ikan
c. teratai
d. air
Kunci: C
Penjelasan:
Pilihan jawaban d pada contoh soal di atas tidak homogen
dari segi materi karena air bukanlah organisme, sedangkan
pokok soal menanyakan tentang organisme yang dapat
membuat makanannya sendiri.
Contoh Soal yang Lebih Baik:
Organisme yang dapat membuat makanannya sendiri
dalam ekosistem kolam pak Irfan adalah ....
a. katak
b. ikan
c. teratai
d. serangga
Kunci: C

3. Setiap soal harus mempunyai satu jawaban yang benar


atau
yang paling benar.
Contoh Soal yang Kurang Baik:
Bila populasi serangga punah, apa yang terjadi dengan
populasi lain dalam kolam pak Irfan?
a. Katak dan ular meningkat.
b. Teratai meningkat dan ular menurun.
c. Katak meningkat dan ular menurun.
d. Katak dan ular menurun.
Kunci: B dan D
Penjelasan:
Contoh soal di atas lebih dari satu pilihan jawaban yang
benar, yaitu b dan d sehingga dapat membingungkan
siswa. Sedangkan jawaban yang diminta hanya satu
jawaban yang benar atau paling tepat.
Contoh Soal yang Lebih Baik:
Bila populasi serangga punah, apa yang terjadi dengan
populasi lain dalam kolam pak Irfan?
a. Katak dan ular meningkat.
b. Katak menurun dan ular meningkat.
c. Katak meningkat dan ular menurun.
d. Katak dan ular menurun.
Kunci: D

4. Pokok soal harus dirumuskan secara jelas


Kebun pak Budi ditanami 4 jenis pohon mangga, yaitu golek, indramayu,
manalagi, dan harumanis. Pohon mangga golek mempunyai batang yang
kokoh dan buah yang masam, sedangkan pohon mangga harumanis
mempunyai batang yang tidak kokoh dan buah yang manis.
Diagram lingkaran berikut menggambarkan mangga yang dihasilkan dari
kebun pak Budi.

Mangga
Harumanis

Mangga
Indramayu

35 %
Mangga
Golek

20 %
Mangga
Manalagi

Mangga yang dihasilkan dari kebun pak Budi kemudian diolah menjadi
manisan dan selai

dan tegas.
Contoh Soal yang Kurang Baik :
Pohon mangga di kebun pak Budi adalah....
a. 750 buah
b. 450 buah
c. 300 buah
d. 50 buah
Kunci : A
Penjelasan :
Karena perumusan permasalahan dalam pokok soal tidak
jelas, pengecoh menjadi sangat heterogen, dan tidak jelas
konsep apa yang ditanyakan.

Contoh Soal yang Lebih Baik :


Bila banyak mangga golek 150 buah, jumlah seluruh
mangga yang diperoleh pak Budi adalah ....
a. 750 buah
b. 450 buah
c. 300 buah
d. 50 buah
Kunci : A
5. Rumusan pokok soal dan pilihan jawaban
merupakan pernyataan yang diperlukan saja.

harus

Contoh Soal yang Kurang Baik :


Pak Budi ingin mengembangkan usaha perkebunan
mangga, oleh karena itu dia harus menanam bibit mangga
yang baik. Cara pak Budi untuk memperoleh pohon
mangga baru dengan menggabungkan sifat-sifat yang baik
dari pohon mangga golek dan harumanis
a. Melakukan perkawinan silang dari kedua pohon
tersebut.
b. Mencangkok pohon mangga harumanis dan
memberi pupuk sebanyak mungkin.
c. Melakukan penyambungan dengan pohon mangga
harumanis sebagai pohon pokok.
d. Menempelkan bakal tunas dari pohon mangga
harumanis ke batang pohon mangga golek.
Kunci : D
Penjelasan :
Pokok soal di atas mengandung pernyataan yang tidak
diperlukan, yaitu kalimat pertama. Hal ini akan
membingungkan siswa dan menyita waktu yang disediakan
untuk membaca dan memahami maksud soal.

Contoh Soal yang Lebih Baik :


Cara pak Budi untuk memperoleh pohon mangga baru
dengan menggabungkan sifat-sifat yang baik dari pohon
mangga golek dan harumanis...
a. Melakukan perkawinan silang dari kedua pohon
tersebut.
b. Mencangkok pohon mangga harumanis dan
memberi pupuk sebanyak mungkin.
c. Melakukan penyambungan dengan pohon mangga
harumanis sebagai pohon pokok.
d. Menempelkan bakal tunas dari pohon mangga
harumanis ke batang pohon mangga golek.
Kunci : D
6. Pokok soal
jawaban benar

jangan

memberi

petunjuk

ke

arah

Contoh Soal yang Kurang Baik :


Jenis unit koperasi apakah yang tepat dijadikan sebagai
tempat pemasaran manisan dan selai Pak Budi?
a. Koperasi Unit Desa.
b. Koperasi Simpan Pinjam.
c. Koperasi Konsumsi.
d. Koperasi Produksi.
Kunci : A
Penjelasan :
Kata unit pada pokok soal akan memberi petunjuk ke arah
jawaban yang benar.
Contoh Soal yang Lebih Baik :
Jenis koperasi apakah yang tepat dijadikan sebagai tempat
pemasaran manisan dan selai Pak Budi?
a. Koperasi Unit Desa.
b. Koperasi Simpan Pinjam.
c. Koperasi Konsumsi.
d. Koperasi Produksi.
Kunci : A

7. Pokok soal yang menggunakan pernyataan yang bersifat


negatif ganda seperti bukan, tidak, tanpa, kecuali dan
sejenisnya dapat membingungkan peserta didik dalam
memahami pokok permasalahan yang ditanyakan.
Contoh Soal yang Kurang Baik :
Berikut ini adalah organisasi yang tidak bergerak di
bidang politik, kecuali ....
a. Budi Utomo
b. Muhammadiyah
c. Indische Partij
d. Taman siswa
Kunci : C
Penjelasan :
Pokok soal di atas menggunakan pernyataan yang bersifat
negatif ganda, yaitu tidak dan kecuali. Penggunaan kata
negatif ganda tersebut dapat membingungkan siswa
dalam memahami pokok permasalahan yang ditanyakan.
Contoh soal yang Lebih baik :
Organisasi pada masa pergerakan nasional yang bergerak
dibidang politik adalah ....
a. Budi Utomo
b. Muhammadiyah
c. Indische Partij
d. Taman siswa
Kunci : C
8. Panjang rumusan pilihan jawaban harus relatif
sama.
Contoh soal yang Kurang Baik :
Salah satu isi Dekrit Presiden 5 Juli 1959 adalah ....
a. pembubaran Partai Komunis Indonesia
b. kembali ke Undang-undang Dasar 1945
c. pembentukan Dewan Perwakilan Rakyat
d. dibentuknya Dewan Nasional yang terdiri dari wakilwakil semua partai yang ada
Kunci : B
Penjelasan :

Pada contoh soal di atas pilihan jawaban d paling panjang.


Hal ini perlu dihindari karena ada kecenderungan peserta
didik untuk memilih pilihan jawaban terpanjang sebagai
kunci.
Contoh Soal yang Lebih Baik :
Salah satu isi Dekrit Presiden 5 Juli 1959 adalah ....
a. pembubaran Partai Komunis Indonesia
b. kembali ke Undang-undang Dasar 1945
c. pembentukan Dewan Perwakilan Rakyat
d. pembentukan Dewan Nasional
Kunci : B
9. Pilihan jawaban jangan mengandung pernyataan, "Semua
pilihan jawaban di atas salah", atau "Semua pilihan
jawaban di atas benar".
Contoh soal yang kurang baik :
Akibat yang ditimbulkan pada kehidupan manusia jika kita
menebang pohon secara sembarangan...
a. Akan terjadi banjir karena tidak ada akar tumbuhan
yang menahan air.
b. Kehidupan manusia tidak akan terpengaruh karena
manusia dapat menanam hutan yang baru.
c. Kehidupan manusia semakin sulit karena tidak ada
lagi sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan.
d. Semua pilihan jawaban di atas salah.
Kunci : A
Penjelasan :
Contoh soal di atas kurang baik karena hanya terdapat tiga
pilihan jawaban yang dipertimbangkan. Jika semua
jawaban di atas benar merupakan kunci, maka kita tidak
mendapatkan informasi apakah peserta didik telah
mengetahui dan memahami dengan baik jawaban yang
benar. Sebaliknya bila semua jawaban di atas salah
merupakan kunci maka kita tidak mendapat informasi apaapa dari jawaban siswa untuk pertanyaan tersebut.

Contoh soal yang lebih baik :


Akibat yang ditimbulkan pada kehidupan manusia jika kita
menebang pohon secara sembarangan...
a. Akan terjadi banjir karena tidak ada akar tumbuhan
yang menahan air.
b. Kehidupan manusia tidak akan terpengaruh karena
manusia dapat menanam hutan yang baru.
c. Kehidupan manusia semakin sulit karena tidak ada
lagi sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan.
d. Manusia akan mencari sumber daya alam yang lain
sebagai pengganti hutan.
Kunci : A
10. Pilihan jawaban yang berbentuk angka atau waktu
harus disusun berdasarkan urutan besar kecilnya nilai
angka tersebut, atau kronologis waktunya.
Contoh Soal yang Kurang Baik :
Bila suhu pada malam itu 20 C, berapa derajat suhu pada
malam itu bila diukur dengan menggunakan termometer
Fahrenheit?
a. 77 F
b. 45 F
c. 68 F
d. 36 F
Kunci : C
Penjelasan:
Pilihan jawaban di atas tidak berurutan dari besar ke kecil
atau sebaliknya. Hal ini akan menyita waktu lebih banyak
bagi siswa untuk memahami dan memilih jawaban yang
tepat, karena harus membaca angka pilihan jawaban yang
meloncat-loncat tidak berurutan.

Contoh soal yang lebih baik :


Bila suhu pada malam itu 20 C, berapa derajat suhu
pada malam itu bila diukur dengan menggunakan
termometer Fahrenheit?
a. 36 F
b. 45 F
c. 68 F
d. 77 F
Kunci : C
11. Gambar, grafik, tabel, diagram, dan sejenisnya yang
terdapat pada soal harus jelas dan berfungsi.
Contoh Soal yang Kurang Baik:

Jumlah murid

(Membaca grafik)

Berat badan dalam Kg

Jumlah
murid.
a.
b.
c.
d.

murid yang mempunyai berat badan 30 kg adalah ...


5
10
20
25

Kunci: C
Penjelasan:
Grafik dalam soal belum dilengkapi dengan angka yang
memberikan informasi tentang jumlah murid dan berat
badan, sehingga informasi dalam grafik itu tidak jelas.

Akibatnya siswa yang mengerjakan soal itu tidak dapat


menjawab dengan benar.
Contoh Soal yang Lebih Baik :
(Membaca grafik)
25

Jumlah murid

20
15
10
5
25

Jumlah
murid.
a.
b.
c.
d.

30

35
Berat badan dalam Kg

40

45

murid yang mempunyai berat badan 30 kg adalah ...


5
10
20
25

Kunci: C
12. Butir soal
sebelumnya.

jangan

bergantung

pada

jawaban

soal

Contoh:
1) Kongres Pemuda II yang menghasilkan Sumpah Pemuda
terjadi pada tanggal ....
a. 20 Mei 1908
b. 5 Oktober 1945
c. 28 Oktober 1945
d. 10 Nopember 1945
Kunci: C
2) Tanggal yang dimaksud pada nomor 1, sekarang diperingati
sebagai ....
a. Hari Kebangkitan Nasional
b. Hari Sumpah Pemuda
c. Hari Pahlawan
d. Hari ABRI

Kunci: B
Penjelasan:
Soal di atas dapat merugikan siswa, karena siswa yang
tidak dapat menjawab dengan benar pada soal nomor 1,
pasti akan menjawab salah pada soal nomor 2. Oleh
karena itu soal nomor 2 harus diperbaiki sehingga
menjadi soal yang berdiri sendiri.
13. Rumusan butir soal harus menggunakan bahasa yang
sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia.
Contoh Soal yang Kurang Baik:
Andi punya duit Rp 20.000,00 dan Anto Rp 15.000,00.
Mereka pengin beli bola voli seharga Rp 30.000,00.
Sisa duit Fikri dan Maula adalah ....
a. Rp 1.000,00
b. Rp 5.000,00
c. Rp 10.000,00
d. Rp 15.000,00
Kunci : B
Penjelasan:
Bahasa yang digunakan pada rumusan pokok soal tidak sesuai
dengan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Contoh soal yang lebih baik:
Andi mempunyai uang Rp 20.000,00 dan Anto Rp 15.000,00.
Mereka ingin membeli bola voli seharga Rp 30.000,00.
Sisa uang Andi dan Anto adalah ....
a. Rp 1.000,00
b. Rp 5.000,00
c. Rp10.000,00
d. Rp15.000,00
Kunci : B

14.
Jangan menggunaan bahasa yang berlaku
setempat, jika soal akan digunakan untuk daerah lain
atau nasional.
Perhatikan gambar di bawah ini:

Contoh Soal yang Kurang Baik:


Gambar di atas memperlihatkan adanya angin yang sedang
bertiup. Angin tersebut terjadi karena .
a. hawa di darat lebih tinggi daripada di laut
b. tekanan hawa di darat lebih rendah daripada di laut
c. tekanan hawa di darat lebih tinggi daripada di laut
d. hawa di darat lebih renggang daripada di laut.
Kunci: C
Penjelasan:
Kata hawa hanya berlaku setempat saja (untuk
masyarakat Jawa). Kata tersebut dapat menimbulkan
pengertian berbeda bagi siswa di daerah lain. Oleh karena
itu kata hawa perlu diganti dengan kata yang mudah
dimengerti dan lazim digunakan yaitu udara.
Contoh soal yang lebih baik:
Gambar di atas memperlihatkan adanya angin yang sedang
bertiup. Angin tersebut terjadi karena .
a. suhu di darat lebih tinggi daripada di laut
b. tekanan udara di darat lebih rendah daripada di laut
c. tekanan udara di darat lebih tinggi daripada di laut
d. udara di darat lebih renggang daripada di laut.
Kunci: C

15. Pilihan jawaban jangan mengulang kata atau frase


yang bukan merupakan satu kesatuan pengertian.
Letakkan kata dan frase tersebut pada pokok soal.
Contoh Soal yang Kurang Baik:
Takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa harus ditunjukkan
dengan ....
a. melakukan semua perintah dan menjauhi larangan Nya
b. melakukan semua perintah dengan rasa terpaksa
c. melakukan perintah Nya karena takut dimarahi
d. melakukan perintah dan larangan dengan ikhlas
Kunci : A
Penjelasan:
Kata melakukan ditulis secara berulang sampai 4 kali. Hal
ini menyebabkan siswa harus membaca kata tersebut
berulang kali, sehingga menyita lebih banyak waktu.
Contoh Soal yang Lebih Baik:
Takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa harus ditunjukkan dengan
melakukan ....
a. semua perintah dan menjauhi larangan-Nya
b. semua perintah-Nya dengan rasa terpaksa
c. perintah-Nya karena takut hukumannya
d. perintah dan larangan-Nya dengan ikhlas
Kunci: A

Contoh Soal Pilihan Dua Jawaban


Petunjuk:
Kerjakan soal-soal berikut ini dengan memberi tanda silang (X),
pada huruf B jika pernyataan benar, dan memberi tanda silang pada
huruf S jika salah!
Butir Soal
B
S
Perputaran bumi pada porosnya menyebabkan
terjadinya siang dan malam.
(Jawabannya B)
B
S
Pemenggalan kata makhluk adalah ma-khluk.
(Jawabannya S)
B

Penulisan kata maha yang diikuti dengan kata


kuasa adalah mahakuasa
(Jawabannya B)
Revolusi bumi menyebabkan terjadinya siang
dan malam.
(Jawabannya S)
Nilai tempat angka 5 pada bilangan 5.738
adalah ribuan.
(Jawabannya B)

Apabila butir soal berisi pernyataan tentang sikap, pendapat, atau


kepercayaan/ keyakinan. Jawaban yang diminta adalah ya dan
tidak.
Contoh:
Petunjuk:
Kerjakan soal-soal berikut ini dengan memberi tanda kurung ( ),
pada kata ya jika Anda setuju, dan memberi tanda kurung ( )
pada kata tidak jika Anda tidak setuju.
Butir Soal
Ya
Tidak

Pengedar NARKOBA sebaiknya diberi


hukuman yang berat.
(Jawaban yang diharapkan: ya)

Variasi lain dari bentuk soal ini adalah butir soal dengan dua
alternatif jawaban berganda, dalam bahasa Inggris disebut dengan
multiple binary-choice item. Bentuk variasi ini dimulai dengan satu
pernyataan, selanjutnya diikuti dengan lebih dari satu butir soal,
yang menuntut peserta tes untuk memberi jawaban benar atau
salah.

Contoh:
Petunjuk:
Kerjakan soal-soal berikut ini dengan memberi tanda silang (X),
pada huruf B jika pernyataan benar, dan memberi tanda silang pada
huruf S jika salah!
Butir Soal
Proklamasi kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945 bagi bangsa
Indonesia bermakna:
B
S
a. lahirnya bangsa Indonesia yang berBhinneka Tunggal Ika
(S)
B

b. terbentuknya Negara Kesatuan Republik


Indonesia
(B)
c. norma pertama dalam ketatanegaraan
Republik Indonesia
(B)
a. putusnya hubungan diplomatik dengan
Belanda
(S)
a. titik awal terbinanya semangat persatuan
dan kesatuan
(S)

Contoh-Contoh Bentuk Soal Menjodohkan


Petunjuk:
Kerjakan soal berikut dengan cara memasangkan secara tepat
antara pernyataan yang terdapat dalam lajur sebelah kiri dengan
pernyataan yang terdapat dalam lajur kanan! Tulislah huruf
pasangan yang tepat bagi setiap nomor soal dalam lembar
jawaban yang disediakan!
Contoh Soal Kurang Baik:
1.
2.
3.
4.
5.

Tahun Sarekat Dagang Islam terbentuk.


a. 1939
Tempat Partai Nasional Indonesia terbentuk b. Dr. Sutomo
Pepimpin Partai Indonesia Raya
c. Bandung
Pemimpin Perhimpunan Indonesia
d. 1909
Kapan Gabungan Politik Indonesia terbentuk e. Jakarta
f. Drs. Moh. Hatta
Kunci:
1. D 2. C
3. B
4. F
5. A
Penjelasan:
Rumusan butir soal tersebut kurang baik, karena
pernyataan pada lajur kiri maupun pada lajur kanan tidak
sejenis, karena alternatif jawaban yang ada tidak berfungsi
untuk seluruh pertanyaan. Ruang lingkup pertanyan

meliputi pergerakan nasional namun pertanyaan kurang


homogen, sehingga siswa hanya mencari padanan yang
tepat tentang tempat, tahun, atau pemimpin.
Contoh Soal Lebih Baik:
1.
Dagang Islam
Thamrin

Pemimpin Sarekat
a. Moh. Husni

2.
3.
4.
5.

b. Dr. Sutomo
c. Ir. Soekarno
d. RM Tirtoadisuryo
e.
Danudirja

Pemimpin Partai Nasional Indonesia


Pepimpin Partai Indonesia Raya
Pemimpin Perhimpunan Indonesia
Pemimpin Gabungan Politik Indonesia
Setiabudi

f. Drs. Moh. Hatta


Kunci: 1. D

2. C

3. B

4. F

5. A

Contoh soal yang kurang baik:


Jodohkanlah ungkapan di sebelah kanan dengan maknanya di
sebelah kiri, dengan cara menuliskan huruf pilihan jawaban di
depan pernyataan yang tepat.

Makna Ungkapan

1
2
3
4
5

Ibu sedang memasang kancing


yang lepas.
Orang itu menjadi wakil
atasannya
Anak pemarah itu cepat
tersinggung.
Setiap hari Runa mandi di
sumber air.
Ketua memimpin rapat dengan
sabar.

Ungkapan
a. sempit hati
b. mata air
c. buah baju
d. tangan
kanan
e. lapang dada
f. hati dingin
d.
buah
pinggang

Contoh di atas memperlihatkan ungkapan pada pilihan jawaban


(respon) tidak homogen. Setiap pilihan jawaban tidak memiliki
kemungkinan yang sama untuk menjadi kunci jawaban bagi
seluruh butir soal. Coba lihat ungkapan buah baju tidak
memiliki kemungkinan menjadi jawaban makna ungkapan wakil,
atau sumber air, atau sabar.

Contoh soal yang lebih baik:


Jodohkanlah ungkapan di sebelah kanan dengan maknanya di
sebelah kiri, dengan cara membubuhkan huruf pilihan jawaban di
depan pernyataan yang tepat.
Ungkapan

Makna Ungkapan

1
2
3
4
5

Ibu sedang memasang kancing


yang lepas.
Anak itu menjadi bahan
pembicaraan di kelas.
Ayah membawa oleh-oleh dari
Jambi.

a. buah hati

Runa menjadi anak


kesayangan ayahnya.
Silahkan mengajukan pendapat
pribadi.

d. buah baju

b. buah pena
c. buah bibir

e. buah pikiran
f. buah tangan
g.
buah
pinggang

Contoh-Contoh Bentuk Soal Isian


a. Melengkapi:
Gunung Kerinci terletak di Propinsi ....
Jambi)

(Kunci

Jawaban

b. Asosiasi:
Pada titik-titik di sebelah kanan dari setiap lagu daerah,
tuliskan asal (daerah) lagu tersebut!
Lagu Daerah
1. Keroncong Kemayoran
2. Ayam Den Lapeh
3. Manuk Dadali
4. Tanduk Majeng
5. Suwe Ora Jamu
Kunci: 1.
2.
3.
4.
5.

Jakarta
Sumatera Barat
Jawa Barat
Madura
Jawa Tengah

Daerah
....
....
....
....
....

Contoh-Contoh Bentuk Soal Uraian


1. Uraian Objektif:
Indikator: Siswa dapat menghitung suhu akhir campuran dan massa es
yang melebur dengan menggunakan rumus kekekalan energi : Q lepas = Q
diterima.
Contoh Soal yang Kurang Baik:
Es sebanyak 1 kg pada suhu 00 C dicampur dengan air 2 kg yang
bersuhu 300 C. Diketahui kalor lebur es = 80 kal gram-1 dan kalor
jenis air = 1 kal g-1 C-1.
Hitunglah: Kalor yang dilepaskan!
Soal tersebut tidak sesuai dengan indikator. Tuntutan indikator adalah
menghitung suhu akhir campuran dan massa es yang melebur dengan
menggunakan rumus kekekalan energi : Q lepas = Q diterima, bukan
kalor yang dilepaskan.
Contoh Soal yang Lebih Baik:
Es sebanyak 1 kg pada suhu 00 C dicampur dengan air 2 kg yang bersuhu
300 C. Diketahui kalor lebur es = 80 kal gram-1 dan kalor jenis air = 1 kal
g -1 C-1.
Hitunglah:1. Suhu akhir campuran!
2. Massa es yang melebur.

PEDOMAN PENSKORAN

Kunci/Kriteria Jawaban

Skor

Diketahui :
m es = 1 kg = 1000 gram
t es = 0 oC
M a = 2 kg = 2000 gram
ta
= 30oC
L es = 80 kal g-1
C a = 1 kal g-1 C-1
Ditanyakan :
a. Suhu akhir (t c) = ....
b. massa es yang mencair (m) = ....
Jawaban :
a) Untuk melebur es memerlukankalor Q es.
Q es= m . L ..........................................................
= 1000 x 80
= 8 x 104 kalor ...............................................
Untuk mencapai 0oC air melepaskan kalor Q air
Q air
= m. C. t ..............................................................
= 2000 x 1 x 30
= 6 x 106 kalori.............................................
Q es > Q air
es tidak mencair seluruhnya sehingga suhu air =
suhu es = 0oC
tc = 0oC ..............................................................
b) Misalkan es yang lebur = x gram
m L = ma . C t......................................................
X L = ma . C t
80 x= 6 . 104 Jadi x =

1
1
1

1
1

6.10 4
= 750
80

Es yang melebur = 750 gram.................................


Skor Maksimum

1
7

2. Uraian Non Objektif:


Contoh soal yang kurang baik:
Buatlah karangan dengan topik meningkatkan minat baca siswa.
Penjelasan:
Contoh soal di atas kurang baik karena panjang karangan tidak dibatasi, dan
apa yang dinilai dari karangan siswa tidak diberitahukan.
Contoh soal yang lebih baik:
Buatlah karangan dengan topik meningkatkan minat baca siswa sebanyak
kurang lebih 150 kata. Perhatikan ejaan, tanda baca, struktur kalimat, dan
hubungan/keterkaitan (koherensi) antar kalimat.
PEDOMAN PENSKORAN
NO.

KRITERIA JAWABAN

1.

Kesesuaian antara judul dan isi cerita


- Judul sesuai dengan isi cerita
- Judul agak sesuai dengan isi cerita
- Judul tidak sesuai dengan isi cerita

2.

Ketepatan penulisan ejaan


Tidak ada kesalahan ejaan
Bila ada kesalahan ejaan 1-3 kata
Bila ada kesalahan ejaan 4-6 kata
Bila ada kesalahan ejaan lebih dari 6
kata
Ketepatan penulisan tanda baca
Tidak ada kesalahan tanda baca
Bila ada kesalahan ejaan 1-5 kata
Bila ada kesalahan ejaan 6-10 kata
Bila ada kesalahan ejaan lebih dari 10
kata
Ketepatan struktur kalimat
Semua kalimat memiliki struktur yang
tepat
Ada 1 kalimat yang strukturnya tidak
tepat
Ada 2 kalimat yang strukturnya tidak
tepat
Lebih dari 2 kalimat yang strukturnya
tidak tepat
Kepaduan antar kalimat
Semua kalimat padu
Ada 1 kalimat yang tidak padu
Ada 2 kalimat yang tidak padu
Lebih dari 2 kalimat yang tidak padu

3.

4.

5.

SKOR
0-2
2
1
0
0-3
3
2
1
0
0-3
3
2
1
0
0-3
3
2
1
0

0-3
3
2
1
0

SKOR MAKSIMUM

14

MATERI WORKSHOP
TEKNIK PEMBUATAN KISI KISI DAN PERAKITAN SOAL
GURU- GURU MADRASAH IBTIDAIYAH DAN GURU PENDIDIKAN AGAMA
ISLAM KABUPATEN BANYUWANGI

DISAMPAIKAN
O
L
E
H
MOH. YANI, S.Ag, MM
NIP. 196907251992031002
PENGAWAS PENDAIS TK/SD/RA/MI
KECAMATAN BANYUWANGI
DAN SEBAGAI
KETUA POKJAWAS PENDAIS KABUPATEN BANYUWANGI

KEMENTERIAN AGAMA
KANTOR KABUPATEN BANYUWANGI
2011

Anda mungkin juga menyukai