Anda di halaman 1dari 2

SAMBUTAN PERWAKILAN DOKTER BARU

DALAM ACARA ANGKAT SUMPAH DAN


PENYERAHAN IJAZAH DOKTER
GELOMBANG IV TAHUN AKADEMIK 2015/2016
6 AGUSTUS 2016
FAKULTAS KEDOKTERAN UNJANI
Assalamualaikum, Wr.Wb.
Salam Sejahtera bagi kita semua,
Yang terhormat Ketua Badan Pelaksana Harian YKEP
Yang Kami hormati Rektor Universitas Jenderal Achmad Yani beserta para Wakil Rektor
Yang Kami hormati Ketua SENAT beserta seluruh Anggota Senat FK UNJANI
Yang Kami hormati KAKESDAM III SILIWANGI / yang mewakili
Yang Kami hormati Kepala Rumah Sakit Ciremai
Yang Kami hormati Ketua IDI Kota Cimahi
Yang Kami hormati Ketua PDGI Kota Cimahi
Yang Kami hormati Ketua POMA FK UNJANI
Yang Kami hormati Ketua IKA FK UNJANI
Yang Kami hormati para hadirin dan Tamu Undangan
Tak lupa yang kami cintai dan kami banggakan adik-adik mahasiswa FK UNJANI dan
seluruh Civitas Akademika FK UNJANI.
Terlebih dahulu marilah kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, atas
limpahan rahmat, hidayah dan karunia-Nyalah kita semua dapat berkumpul bersama di hari
besar, yang bersejarah dan penuh berkah ini.
Salawat serta salam kita panjatkan semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita
Nabi Muhammad SAW beserta dengan para pengikutnya..
Sebelumnya, izinkan saya sebagai perwakilan para dokter baru, untuk menyampaikan
beberapa hal yang ingin kami ungkapkan pada hari yang berbahagia ini
Sewaktu SD, ada salah satu guru/wali kelas saya pernah bilang seperti ini:
Guru: Yudha nanti cita-citanya mau menjadi apa?
Yudha: Dokter pak!
Guru: Wah dokter itu pekerjaan yang jahat ya?
Yudha: saya terdiam, kok jahat pak?
Guru: soalnya dokter tiap hari mendoakan semoga ada orang yang sakit sehingga dia
bisa dapat penghasilan
Sejak saat itu saya menghabiskan masa kecil saya untuk meyakini bahwa dokter adalah
pekerjaan yang jahat, mengambil keuntungan dari sakitnya orang. Kemudian seiring
bertambahnya usia, saya temukan Surat ayat
dan hadist riwayat , bahwa Allah dan
Rasulnya sepakat menjadikan sakit sebagai bentuk ujian, penghapusan dosa, atau teguran yang
pasti pernah dialami manusia seumur hidupnya meskipun hanya tertusuk duri, maka jika saya
mendapat kesempatan bertemu guru SD saya yang dulu, Pak, saya telah temukan jawabannya,
dokter tidak pernah mendoakan agar ada orang sakit karena sakit itu pasti terjadi pada tiap
manusia sebagai bentuk ujian atau teguran, maka doa seorang dokter adalah semoga hari ini
Allah izinkan kedua tanganku menjadi perantara kesembuhan bagi orang yang sedang engkau uji
dengan penyakit, semoga kedua tangan ini Allah izinkan dapat meringankan penderitaan

seseorang yang sedang sakit, sehingga seorang ayah dapat kembali bekerja menafkahi
keluarganya, seorang ibu dapat kembali mengurus rumah dan anak-anaknya, seorang siswa dapat
kembali bersekolah, yang tadinya shalat sambal menahan nyeri bisa hilang nyerinya, yang
tadinya shalat sambal terlentang bisa duduk, yang tadinya shalat sambil duduk dapat kembali
berdiri, dapat kembali khusyuk dalam ibadahnya, itulah doa seorang dokter.
Para dokter baru yang hatinya penuh rasa syukur, yang duduk di depan ini adalah mereka
yang telah melewati 20 ujian teori, 20 ujian praktikum, dan 13 ujian lisan itu selama 3,5 tahun di
tahap sarjana dengan total 53 ujian ditambah ujian penelitian/skripsi. Kemudian pada tahap
profesi/koasisten kita telah melewati 14 ujian lisan yang ditutup dengan ujian nasional UKMPPD
berupa ujian teori dan keterampilan, maka selama 6 tahun kita telah melewati 70 kali ujian
untuk bisa duduk di gedung ini, itu yang lanacr, bagi yang mengulang maka untuk sampai di hari
ini bias ujian 1000 kali.
Pencapaian yang telah kami gapai pada hari ini merupakan hasil kerja keras dan
perjuangan dari dosen, guru-guru kami, yang mengorbankan waktu dan tenaganya,
meninggalkan keluarganya, meninggalkan prakteknya hanya untuk memastikan dokter di masa
depan adalah dokter-dokter yang hebat, maka izinkan kami mengungkapkan rasa terima kasih
yang kata Rasulullah ini merupakan ungkapan rasa terima kasih tertingginya seorang muslim,
Jazakumullah Khairan Katsiran, Allah akan benar-benar membalas segala yang telah dokter
semua lakukan dengan kebaikan yang lebih banyak, aamiin.
Terima kasih juga kami ungkapkan kepada seluruh staf dan karyawan yang telah dengan
sangat baik mengabdikan dirinya demi lengkapnya administrasi kami, demi tepatnya penyusunan
jadwal kami, Allah juga akan membalasnya dengan kebaikan yang lebih banyak, aamiin.
Teman sejawatku, mungkin hari ini kita merasa istimewa, bangun pagi, yang wanita make
up, memakai baju wisuda, topi, berkalung medali, duduk paling depan, namun sebenarnya hari
ini sama sekali bukan hari kita, hari ini sesungguhnya adalah harinya seorang pahlawan yang
pernah mempertaruhkan nyawanya demi melahirkan kita ke dunia, yang ketika kita bayi rela
mengurangi jatah tidurnya hanya untuk memastikan kita tidur nyenyak, yang meletakkan bantal
dan guling disekeliling kita agar kita tidak terjatuh dari tempat tidur, yang mengajarkan kita
bicara, berjalan, dan berperilaku dengan perangai terbaik, hari ini adalah harinya seorang
pahlawan yang rela memeras keringatnya hanya agar kita tidak kelaparan, dapat hidup layak,
bersekolah di perguruan yang berkualitas, yang ketika kecil rela memutar balik kendaraannya
demi mengantar buku kita, PR kita, bekal makan kita yang tertinggal, hari ini adalah harinya
seorang pahlawan yang bersedia membersihkan bagian terkotor dari tubuh kita, para dokter baru,
ketahuilah bahwa sekumpulan pahlawan itu kini sedang duduk di tengah-tengah kita
menyaksikan mahakarya mereka
Maka mari kita berikan penghormatan dan ungkapan terima kasih tertinggi kepada
pahlawan kita.
Standing applaue

Anda mungkin juga menyukai