Spesifikasi Teknis PDF
Spesifikasi Teknis PDF
bab
PENDAHULUAN
Pekerjaan ini adalah Pembangunan Gedung SLB YPAC Kota Ternate,
Propinsi Maluku Utara. Pekerjaan yang akan dilaksanakan meliputi hal hal
sebagai berikut :
(1)
(2)
Pekerjaan Struktur
(3)
Pekerjaan Arsitektur
(4)
Pekerjaan Elektrikal
(5)
Untuk masing masing Tahap pekerjaan mengambil item item yang diperlukan
sesuai dengan pekerjaan masing masing di tiap tahapnya.
Hasil akhir dari pekerjaan ini adalah dapat difungsikannya bangunan sesuai
peruntukkannya dengan baik.
1.2.
LINGKUP PEKERJAAN
a.
b.
Kondisi eksisting lokasi bangunan sudah bangunan lama yang sbegaian besar
akan dibongkar. Pekerjaan pembongkaran ini sudah harus diperhitungkan
dalam penawaran dan bersifat lumpsum termasuk pembersihan atau
pembuangan puing dari lokasi ekerjaan.
c.
Semua
akibat
pembiayaan
yang
dikarenakan
lokasi
harus
sudah
Pelaksanaan
Pekerjaan
meliputi
pengadaan
bahan
dan
peralatan,
sama
sekali
hingga
memuaskan
pemberi
tugas,
termasuk
Pekerjaan Persiapan,
Pekerjaan struktur,
Pekerjaan Elektrikal
Dan semua pekerjaan yang tercantum dalam daftar kuantitas dan atau gambar
perencanaan
1.3.
b.
c.
d.
Maka :
(a) didahulukan atas (b);
(b) didahulukan atas (c);
(c) didahulukan atas (d).
Persyaratan-persyaratan lainnya yang belum tercantum dalam Rencana
Kerja dan syarat-syarat ini akan diatur dan dituangkan dalam surat perjanjian
kerja.
1.4.
lainnya. Biaya
penyedia
barang/jasa
b.
Selama
pelaksanaan,
satu
set
gambar-gambar
pelaksanaan
lengkap,
d.
e.
Gambar detail pelaksanaan sesuai dengan peralatan dan sistem pabrik atau
tangan yang dibuat oleh penyedia barang/jasa dan harus disetujui terlebih
dahulu oleh PPK, direksi dan atau konsultan pengawas.
f.
Dalam gambar detail sudah harus di-check kesesuaian antara material, ukuran
dan penempatan. Semua ukuran pada gambar-gambar adalah ukuran jadi dan
harus disesuaikan dengan ukuran setempat dilapangan
1.5.
b.
Shop drawing adalah gambar kerja, yang disiapkan oleh Penyedia jasa yang
memberikan penjelasan pekerjaan, rencana kerja, rencana bahan, rencana
ukuran untuk terlaksananya pekerjaan dengan sebaik-baiknya
Setiap bagian pekerjaan atas dasar gambar kerja tidak boleh dimulai sebelum
PPK, direksi dan konsultan pengawas mempelajari dan menyetujui atau
mengoreksi gambar kerja yang bersangkutan
Perbaikan yang tertera pada gambar kerja harus dianggap sebagai perubahan
yang diperlukan agar memenuhi persyaratan dalam spesifikasi dan tidak dapat
dijadikan dasar pekerjaan tambahan
c.
d.
detail-detail
bagian
pekerjaan,
dan
sebagainya.
Penyedia
barang/jasa wajib minta petunjuk untuk cara dan letak pengambilan foto.
Hasil cetakan tersebut harus disampaikan kepada PPK, direksi dan konsultan
pengawas dalam bentuk cetakan yang dijilid rapi cukup dalam jumlah dan sisi
pengambilan gambar.
1.6.
Semua bahan-bahan yang akan dipergunakan dalam pekerjaan minimal dari jenis
dan mutu yang sesuai dengan kontrak;
Atas biaya penyedia barang/jasa, semua contoh bahan yang akan dicantumkan
diberi tanda-tanda;
b.
c.
Kapasitas;
Metode pekerjaan.
1.7.
Kontraktor harus menyiapkan jadwal pelaksanaan dalam batas waktu 7 hari setelah
Surat Penunjukan Pemenang.
c)
Setiap interval mingguan Kontraktor harus menyerahkan pada setiap hari Senin
pagi, jadwal kegiatan mingguan yang menunjukkan lokasi seluruh operasi dan
kegiatan yang akan dilaksanakan selama minggu tersebut.
d)
Jadwal Pelaksanaan untuk Sub Kontraktor harus diserahkan terpisah atau menjadi
satu dalam seluruh jadwal pelaksanaan.
B.
Setiap jenis Mata Pembayaran atau kegiatan dari kelompok Mata Pembayaran
yang berkaitan harus digambarkan dalam diagram balok yang terpisah, dan
harus dibentuk sesuai dengan urutan dari masing-masing kegiatan pekerjaan.
b)
c)
d)
e)
Skala dan format dari Jadwal Kemajuan Keuangan harus sedemikian rupa
hingga tersedia ruangan untuk pencatatan, revisi dan pemutakhiran
mendatang. Ukuran lembar kertas minimum adalah A3.
2)
3)
4)
5)
Waktu
Revisi semua jadwal pelaksanaan yang diuraikan harus dilaksanakan
bilamana kemajuan keuangan aktual berbeda lebih dari 10 (sepuluh) persen
Laporan
Pada saat menyerahkan Revisi Jadwal Pelaksanaan maka Kontraktor harus
melengkapi laporan ringkas yang memberikan alasan-alasan timbulnya
revisi, yang harus meliputi :
a)
b)
c)
Engineer
Consultant),
Konsultan
Pengawas
Lapangan
1.8.
REKAYASA LAPANGAN
Umum
Kontraktor harus menyediakan personil ahli teknik untuk memperlancar
pelaksanaan pekerjaan sehingga diperoleh metode kerja yang baik dan benar,
mutu serta kinerja dan dimensi sesuai yang disyaratkan dalam ketentuan.
Pada awal pelaksanaan pekerjaan, personil tersebut harus disertakan dalam
pelaksanaan suatu survei lapangan yang lengkap dan menyiapkan laporan hasil
survei lapangan untuk menentukan kondisi fisik dan struktur lama dan fasilitas
lain yang tersedia.
Dengan demikian akan memungkinkan Direksi Pekerjaan melaksanakan
revisi minor dan menyelesaikan serta menerbitkan detil pelaksanaan sebelum
kegiatan pelaksanaan dimulai. Selanjutnya personil tersebut harus disertakan
dalam dalam pematokan (staking out) dan survei seluruh proyek, investigasi dan
pengujian bahan dan rekayasa serta penggambaran untuk menyimpan Dokumen
Rekaman Proyek.
Pekerjaan Survei Lapangan Untuk Peninjauan Kembali Rancangan
1)
Uraian
Selama 10 hari pertama sejak periode mobilisasi. Kontraktor harus
mengerahkan personil tekniknya untuk melakukan survei lapangan dan
membuat laporan tentang kondisi fisik dan rencana pelaksanaan pekerjaan.
2)
2)
Kontraktor harus menyediakan tenaga ahli dalam bidang bangunan gedung, atau
tenaga ahli yang dibutuhkan sesuai pekerjaan yang dilaksanakan.
3)
Tenaga ahli teknis yang bersangkutan harus siap dan jika diperlukan stand by di
lapangan dalam kondisi kritis.
1.9.
di
proyek
ini
dan
siap
bertanggung
jawab
terhadap
bidang
Site manager
2.
3.
4.
5.
sepanjang
pelaksanaan
pekerjaan,
pelaksana
di
tiap
bidang
Grup tenaga kerja bidang struktur dan arsitektur, dengan seorang kepala tukang
atau lebih
2.
Grup tenaga kerja khusus mekanikal, sanitasi dan plumbing dengan seorang
kepala tukang tersendiri
3.
Grup tenaga kerja bidang elektrikal dengan seorang kepala tukang khusus.
Tidak diijinkan tenaga kerja merangkap pekerjaan pada tiga grup tersebut,
termasuk pelaksana, kepala tukang, tukang maupun pekerja. Segala sesuatu yang
berhubungan dengan managemen proyek ini harus sudah disampaikan dalam
penawaran, dan akan mempengaruhi penilaian dalam evaluasi penawaran.
b.
c.
d.
Pengunjung/tamu
e.
f.
Kejadian istimewa
Penyedia
jasa
diharuskan
membuat
LAPORAN
MINGGUAN
yang
merupakan ringkasan dari laporan harian dan kemajuan pekerjaan pada akhir
setiap minggu. Dilengkapi dengan photo dokumentasi pekerjaan beserta semua
administrasi pekerjaan.
Setiap minggu di adakan pertemuan koordinasi pelaksanaan pekerjaan yang
harus dihadiri oleh, site manager kontraktor, konsultan pengawas, direksi
pekerjaan atau tim teknis, serta PPK. Pembahasan yang dilakukan adalah
mengenai laporan mingguan kontraktor dan rencana kerja minggu ke depannya.
Rapat koordinasi mingguan ini dilaksanakan di lapangan atau lokasi pekerjaan
atau direksi keet.
Setiap akhir bulan di adakan pertemuan atau rapat bulanan untuk
mengevaluasi pekerjaan secara menyeluruh tiap bulannya. Dalam rapat ini
diadakan evaluasi hasil pekerjaan, deviasi pekerjaan dan rencana untuk
menerbitkan sertifikat bulanan (MC) yang dapat digunakan sebagai dasar
pencairan hasil pekerjaan atau bahkan evaluasi jika terjadi keterlambatan.
Semua administrasi pencairan baik termin atau MC harus dilampiri dokumen
dokumen administrasi dan teknis sesuai dengan masa termin atau MC.
Dokumen dokumen yang harus ada adalah Laporan mingguan, Sertifikat bulanan,
back Up data, gambar shop drawing dan photo dokumentasi pekerjaan.
Diakhir pekerjaan kontraktor harus menyediakan laporan dalam bentuk
terjilid rapi sebanyak minimal 3 eksemplar berupa laporan :
b.
c.
d.
e.
Gambar gambar as built drawing yang merupakan gambar jadi dari hasil
pekerjaan yang telah diperiksa dan disetujui oleh PPK, direksi, tim teknis dan
konsultan pengawas.
f.
Gambar gambar photo dokumentasi pekerjaan dan photo hasil akhir pekerjaan.
1.11. UKURAN
a.
b.
Patok penduga ini ditanam / di pancang tegak lurus sedalam 100 cm pada
jarak satu meter, didalam tanah areal sekitar bangunan pada posisi yang tidak
terganggu sampai pekerjaan selesai.
c.
tinggi lantai
kondisi
lapangan
dari
permukaan
tanah
yang
telah
e.
Jika merasa tidak puas dengan ketelitian permukaan tanah, pemborong harus
melaporkan secara tertulis kepada tim teknis dan pengawas lapangan yang
selanjutnya akan dipertimbangkan dan diselesaikan bersama
Gambar patok penduga :
150
100
Menyesuaikan kebutuhan
Papan 3 x 20 cm
Kelas I
100
f.
0.00
As Bangunan
Kayu 5 x 10 cm
Kelas I
Konsultan
Pengawas dan Nama Konsultan Perencana atau sesuai petunjuk Direksi atau
sesuai dengan peraturan PEMDA setempat, selambat-lambatnya 7 (tujuh hari)
setelah SPMK
Papan nama proyek boleh dibuat di atas kain digital printing, ditempelkan
pada dasar triplek tebal 1 cm dengan tiang kayu 5x5, dengan konstruksi
cukup kuat.
Papan nama proyek dipasang di tempat yang mudah terlihat atau di depan
gedung dan dalam posisi yang tidak mengganggu atau tidak dibongkar
sampai selesainya pekerjaan dan masa pemeliharaan.
Lokasi pemasangan menurut petunjuk direksi, tim teknis dan konsultan
pengawas.
b.
Tiang bouwplank terbuat dari kayu kelas I yang dipancang tegak dan kokoh agar
tidak terjadi perubahan ukuran
Papan bangunan dari kayu klas II, ukuran tebal 2 cm.Papan bangunan boleh
dibongkar sesudah selesai pekerjaan
maupun
level.
Dilaksanakan
oleh
tukang
yang
c.
mengandung minyak, asam alkali, garam, bahan-bahan organis atau bahanbahan lainnya yang dapat merusak beton, baja tulangan atau jaringan kawat
baja, serta mencukupi bagi keperluan selama pelaksanaan proyek berjalan
Penyediaan air kerja ini termasuk untuk kepentingan tenaga kerja meliputi
keperluan air minum dan memasak, serta MCK.
d.
Penyediaan listrik kerja : Penyediaan listrik kerja ini bias di dapat dari
generator set atau listrik PLN dengan pembiayaan menjadi tanggung jawab
kontraktor. Listrik ini digunakan sebagai sumber power peralatan kerja,
maupun penerangan kerja, test test peralatan maupun jaringan elektrikal
dan semua keperluan selama pelaksanaan pekerjaan.
e.
Bangunan ini dibuat oleh Kontraktor dan menjadi milik Proyek yang tidak boleh
dibongkar kecuali atas perintah Direksi. Bangunan sementara dari Tahap I dapat
dipergunakan karena tetap merupakan milik proyek.
Semua bangunan sementara berdinding papan kayu klas II, atau tripleks dengan
rangka kayu 5/10 dan 5/5 klas II, penutup atap seng BJLS 0.20, lantai dengan
pelur/semen langit-langit triplek serta diberikan ventilasi pintu, jendela dan
ventilasi secukupnya, termasuk didalamnya fasilitas penerangan/lampu.
f.
Request Sheet :
Semua material bahan, alat yang akan dipakai di bangunan terlebih dahulu
kontraktor harus mengajukan surat persetujuan (request sheet) beserta contoh
barangnya dan harus sepengetahuan dan disetujui oleh Konsultan Pengawas dan
Pemilik pekerjaan / Direksi / PPK
Kontraktor menyediakan semua contoh material dan bahan di direksi keet, serta
menjaganya sampai pekerjaan selesai dan sudah diadakan pemeriksaan.
sebagai
dasar
untuk
menilai
kemampuan
kontraktor
dalam
bab
PEKERJAAN STRUKTUR
2.1.
PEKERJAAN GALIAN
a.
bouwplank
sedemikian
rupa
sehingga
tidak
longsoran
diakibatkannya
b.
Galian Lainnya
atau
kerusakan-kerusakan
yang
2.2.
PEKERJAAN URUGAN
a. Urugan tanah kembali :
Tanah bekas galian bila dijadikan tanah urugan harus bersih
dari sampah-sampah organik
dibawah pondasi
2.3.
a.
diperkenankan
b.
Bahan
Batu harus bersih, keras, tanpa bagian yang tipis atau retak dan
harus dari jenis yang diketahui awet. Bila perlu, batu harus
dibentuk untuk menghilangkan bagian yang tipis atau lemah.
c.
Persiapan Pondasi
d.
Pemasangan Batu
yang
dapat
ditangani
oleh
dua
orang.
Penempatan Adukan
batu
g.
dilaksanakan
seperti
disyaratkan,
atau
seperti
h.
Sebelum
diplester,
dinding
harus
disiram
dengan air
i.
b)
c)
dengan
bahan
porous
atau
kantung
acuan
lainnya
atau
untuk
galian
dan
Dasar Pembayaran
Kuantitas, ditentukan sebagaimana diuraikan di atas,
harus dibayar dengan Harga Kontrak per satuan dari
pengukuran untuk Mata Pembayaran yang terdaftar di
bawah dan ditunjukkan dalam Daftar Kuantitas dan
Harga, dimana harga dan pembayaran tersebut harus
merupakan
2.4.
PEKERJAAN BETON
a.
b.
Bahan
1)
Semen
a)
b)
2)
Air
Air yang digunakan dalam campuran, dalam perawatan,
atau pemakaian lainnya harus bersih, dan bebas dari
bahan yang merugikan seperti minyak, garam, asam, basa,
gula atau organik. Air akan diuji sesuai dengan ketentuan;
dan harus memenuhi ketentuan dalam AASHTO T26. Air
yang diketahui dapat diminum dapat digunakan tanpa
pengujian. Bilamana timbul keragu-raguan atas mutu air
yang diusulkan dan pengujian air seperti di atas tidak
dapat dilakukan, maka harus diadakan perbandingan
atau
minum.
Air
yang
diusulkan
dapat
perlu
ditolak
bila
Kontraktor
dapat
Halus
2
1 1/2
1
3/4
1/2
3/8
No.4
No.8
No.16
No.50
No.100
100
95 - 100
45 - 80
10 - 30
2 - 10
50,8
38,1
25,4
19
12,7
9,5
4,75
2,36
1,18
0,300
0,150
100
95 - 100
25 - 60
0 -10
0-5
-
100
90 - 100
20 - 55
0 - 10
0-5
-
100
90 - 100
40 - 70
0 - 15
0-5
-
4)
Sifat-sifat Agregat
Sifat-sifat
Metode Pengujian
SNI 03-2417-1991
c.
SNI 03-3407-1994
10 %
12 %
SK SNI M-01-1994-03
0,5 %
0,25 %
SK SNI M-02-1994-03
3%
1%
lain
seperti
tercantum
dalam
gambar
Begisting/cetakan
atau
f.
Sebelum
melaksanakan
pengecoran,
kontraktor
harus
tidak
diperkenankan
melakukan
pengecoran
beton
sebelum
pembesian
Syarat persetujuan
tersebut
berlaku
juga
untuk
pembongkaran cetakan
i.
Rancangan Campuran
Proporsi bahan dan berat penakaran harus ditentukan dengan
menggunakan metode yang disyaratkan dalam PBI dan sesuai
dengan batas-batas yang diberikan
j.
Campuran Percobaan
Kontraktor harus menentukan proporsi campuran serta bahan
yang diusulkan dengan membuat dan menguji campuran
percobaan, dengan disaksikan oleh Direksi Pekerjaan, yang
menggunakan jenis instalasi dan peralatan yang sama seperti
yang akan digunakan untuk pekerjaan.
Campuran
percobaan
tersebut
dapat
diterima
asalkan
K350
K300
K250
K175
K125
k.
kuantitas
kecil
pembebanan ringan.
untuk
bagian
tertentu
dengan
pekerjaan
tersebut
harus
diperbaiki
sebagaimana
l.
Penyesuaian campuran
Penyesuaian Kekuatan
Bilamana
disyaratkan
beton
atau
tidak
mencapai
disetujui,
kadar
kekuatan
yang
semen
harus
keadaan
jenuh-kering
permukaan,
dengan
Pencampuran
dilakukan secara
praktis
r.
s.
Pelaksanaan pengecoran
1)
memenuhi
ketentuan,
Kontraktor
dapat
dari
pondasi
dan/atau
menggali
dan
Acuan
posisi
yang
diperlukan
selama
3)
Pengecoran
Tidak
bertentangan
dengan
diterbitkannya
suatu
tidak
hadir
untuk
menyaksikan
operasi
diberikan
bahan
tambah
(aditif)
untuk
4)
diletakkan
sedemikian
sehingga
pelat-pelat
Kontraktor
harus
menyediakan
pekerja
dan
bahan
5)
Konsolidasi
pemadatan
yang
diperlukan
tanpa
Alat
penggetar
mekanis
dari
luar
harus
mampu
Setiap
alat
penggetar
mekanis
dari
dalam
harus
Pengerjaan akhir
1)
Pembongkaran Acuan
tidak
boleh
dibongkar
hingga
pengujian
2)
setelah
pembong-karan
acuan
dan
dapat
akhir
berikut
ini,
atau
seperti
yang
manual
sampai
halus
dan
rata
dengan
4)
u.
Cara Pengukuran
pemompaan,
penyelesaian
akhir
permukaan,
2)
3)
Dasar Pembayaran
2.5.
BAJA TULANGAN
a.
Bahan
1)
Baja Tulangan
Sebutan
U24
U32
U35
U40
Baja Lunak
Baja Sedang
Baja Keras
Baja Keras
2)
3)
b.
Pembengkokan
2)
Batang
tulangan
harus
diikat
kencang
dengan
Bilamana
penyambungan
dengan
tumpang
tindih
Pekerjaan
menyetujui
pengelasan
untuk
c.
Cara Pengukuran
2)
Dasar Pembayaran
Jumlah baja tulangan yang diterima, yang ditentukan
seperti yang diuraikan di atas, harus dibayar pada Harga
Penawaran Kontrak untuk Mata Pembayaran yang
ditunjukkan di bawah ini, dan terdaftar dalam Daftar
Kuantitas, dimana
dibayar
sekaligus
pembungkusnya,
sehingga
dengan
pada
pekerjaan
beton
penawaran
akan
bab
PEKERJAAN ARSITEKTUR
3.1.
3. Standard
- Batu bata harus memenuhi NI-10
- Semen Portland harus memenuhi NI-8
- Pasir harus memenuhi NI-3 Pasal 14 ayat 2.
- Air harus memenuhi PUBI-1982 Pasal 9
4. Pekerjaan
ini
meliputi
seluruh
detail
yang
dinding
dibuat
3.2.
pipa
kabel
listrik dan pipa air atau instalasi lain yang akan dipasang
dan ditentukan dalam persyaratan teknis khusus, atau
dengan
persetujuan
pengawas
dan
direksi.
Ukuran
c.
d.
e.
(profile
alumunium)
untuk
meratakan.
Untuk
f.
g.
h.
Tidak
diperbolehkan
mengaci
dengan
menggunakan kuas.
i.
3.3.
Jenis Glazed ceramic tile, ukuran 40/40 cm, 25/25 cm, 20/10 cm,
25/40 cm
Ketebalan minimal 7 mm
Mutu tingkat I (KW I) extrude single firing, tahan asam dan basa
A.
KERAMIK LANTAI
Metode atau cara pemasangan keramik dengan mengikuti syarat
syarat sebagai berikut :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
o.
ketinggian
yang
ditentukan,
yang
tidak
q.
mesin
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
ketinggian
yang
ditentukan,
yang
tidak
p.
mesin
C.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
m. Keramik
yang
o.
ketinggian
yang
ditentukan,
yang
tidak
q.
mesin
D.
b.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
ketinggian
yang
ditentukan,
yang
tidak
n.
o.
mesin
3.4.
Semua
kayu
kosen
3.5.
2.
3.
4.
5.
6.
pengawas.
Tiap
pintu
juga
dipasang
10.
kertas
gosok serta
13.
14.
15.
dan
Kaca
yang
menggunakan
dipasang
kaca
sebagai
rayban
tebal
penutup
5
mm
jendela
dengan
3.6.
Lingkup Pekerjaan
Lingkup Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahanbahan, perlengkapan daun pintu/daun jendela dan alat-alat
bantu
lainnya
untuk
melaksanakan
pekerjaan
hingga
b.
Persyaratan Bahan
c.
d.
Pekerjaan Engsel
untuk itu.
e.
f.
Kontraktor wajib
mengajukan
contoh
bahan
untuk
Pelaksanaan
harus rapi, lurus dan sesuai dengan letak posisi yang telah
ditentukan oleh MK.
Apabila
hal
tersebut
tidak
tercapai,
Kontraktor
wajib
3.7.
b.
bintik/spots,
awan/cloud,
goresan/scratch,
gelembung
c.
d.
e.
f.
3.8.
PEKERJAAN PLAFOND
Pekerjaan ini terdiri dari :
1.
2.
3.
4.
5.
b.
daerah
pinggir/sambungan,
perkuatan
atau
kawat
apapun
modelnya.
Untuk
e.
f.
g.
h.
dinding maupun
listplank
i.
Pemasangan
rangka,
penutup
Semua bahan yang dipasang harus baru, baik, tidak cacat, basah, siku
dan tidak melengkung.
Lingkup pekerjaan :
bidang vertikal..
3.9.
PEKERJAAN CAT
Umum
Pekerjaan cat untuk mengecat dinding luar dengan cat ahan cuaca
Pekerjaan Langit-langit/plafond
b.
c.
Pekerjaan Kayu
d.
Standard
a.
PUBI
54, 1982.
PUBI
58, 1982.
b.
NI
c.
ASTM
D - 361
d.
e.
AS K - 41.
Persetujuan
a.
b.
Persyaratan Bahan
1.
Type
Kwalitas
Warna
2.
ditentukan kemudian.
Type
Silk,
Majestic
ex
Jotun,
Levis
Easycoat, Lencote
Warna
3.
Type
Warna
ditentukan kemudian
b.
c.
e.
bersih
Setelah kering beri 1 lapis alkali resistance sealer (ex ICI) atau
undercoat (ex Mowilex) atau Jotasealer 07 (ex Jotun) sebanyak
1 (satu) lapis yang dilanjutkan dengan 3 (tiga) lapis acrylic
emulsion ICI dengan kekentalan cat sebagai berikut :
- Lapis I encer (tambahan 20 % air)
- Lapis II kental
- Lapis III encer.
g.
h.
i.
j.
b.
d.
bab
PEKERJAAN ELEKTRIKAL
4.1.
PERATURAN UMUM
Pemasangan instalasi ini pada dasarnya harus memenuhi
peraturan-peraturan sebagai berikut:
1.
PUIL
2.
AVE
3.
4.
5.
6.
7.
8.
2.
bekerja sama
dengan
dimaksud
4.2.
pada
pasal
ini,
merupakan
kewajiban
2.
3.
Pengadaan,
pemasangan
dan
pengujian
Armature
lampu
penerangan.
4.
5.
6.
7.
4.3.
8.
9.
2.
dari
peralatan,
sedangkan
pemasangan
harus
ada
dan
mempertimbangkan
service/maintenance jika
juga
kemudahan
dioperasikan.
3.
4.
kerja
dan
detail
kepada
Direksi/Manajemen
B. Koordinasi
1.
2.
3.
C. Pelaksanaan Pemasangan
1.
Direksi/Manajemen
Konstruksi
konsultan
Pengawas.
Pengambilan
ukuran
dan/atau
2.
3.
kepada
Direksi/Manajemen
Konstruksi
perubahan
yang
ada
harus
disetujui
oleh
dalam
pelaksanaan
instalasi
ini
serta
Pembobokan/
pengelasan/
dilaksanakan
apabila
ada
pengeboran
persetujuan
hanya
dapat
dari
pihak
2.
4.4.
4.5.
2.
3.
4.
Konstruksi dalam panel-panel serta letak dari komponenkomponen dan sebagainya harus diatur sedemikian rupa,
sehingga bila perlu dilaksanakan perbaikan-perbaikan,
penyambungan-penyambungan pada komponen-komponen
dapat mudah dilaksanakan tanpa mengganggu komponenkomponen lainnya.
5.
Setiap busbar
7.
8.
Komponen-komponen pengaman
adalah
a.
A.C.B.
b.
MCCB
c.
LBS
d.
HRC Fuse
e.
f.
- Rated current
- Operating voltage
- Frequency
- Breaking capacity
- Permitted ambient temp
- Overload release
Auxiliary relay
:
:
:
:
:
:
sesuai gambar
200 V, 380 V
50 Hz
55C
sesuai gambar.
adalah : MCCB
M.C.C.B pada incoming
continous current
Type
Number of pole
outgoing.
Rated
40 A, 80 A,100 A.
atau di nyatakan lain
pada gambar.
Fixed mounted.
3 phase, 4 pole.
380 Volt.
50 Hz.
max. 55 C.
22 s/d 35 KA
60 KA
Manual Operation
Adjustable.
Adjustable.
NO + 1 NC
Rated current
Operating voltage
Frequency
Breaking capacity
Permitted ambient
Temp
Overload release
sesuai gambar
200V, 380 V
50 Hz
55 C
sesuai gambar.
2.
3.
dimintakan
persetujuan
terlebih
dahulu
pada
Pengawas.
4.
5.
6.
berdasarkan
pembagi
2.
3.
Flush - box (inbouw doos) untuk tempat saklar, kotak kontak dinding
5.
lampu
produksi
sederajat,
VIMAR
atau
menggunakan
sedangkan
2.
E. Bahan Grounding
1.
2.
3.
4.
1.
2.
3.
4.
5.
G. Bahan Konduit
Konduit yang dipakai adalah dari jenis PVC High Impact
atau metal conduit, dimana diameter dalam dari konduit
minimum 1,5 kali diameter kabel dan minimum diameter dalam
adalah 19 mm, atau dinyatakan lain pada gambar.
4.6.
1.
2.
3.
4.
6.
dengan
sakelar
induk
berkapasitas 50 Ampere
8.
9.
1.
2.
dengan PUIL.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10. Pada route kabel setiap 25 m dan disetiap belokan harus ada
tanda arah jalannya kabel.
11. Kabel yang ditanam dan menyeberangi selokan atau jalan
atau instalasi lainnya
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
1.
2.
3.
4.
5.
berhubungan
dinding harus
Sambungan
kabel
yang
terletak
diatas
langit-langit
8.
1.
2.
3.
4.
Jalur rak kabel adalah dari ujung teras atau balkon kanan ke
ruang panel di sebelah kiri bangunan
5.
6.
7.
8.
9.
4.7.
PENGUJIAN
A.
Pengujian Individual
Sebelum semua peralatan utama dari sistim dipasang,
harus diadakan pengujian secara individual.
Peralatan tersebut baru dapat dipasang setelah dilengkapi
dengan sertifikat pengujian yang baik dari pabrik yang
bersangkutan dan LMK/PLN serta instansi lain yang berwenang
untuk itu.
Setelah peralatan tersebut dipasang, harus diadakan
pengujian secara menyeluruh dari sistim, untuk menjamin
bahwa sistem berfungsi dengan baik.
Semua biaya untuk mendapatkan sertifikat lulus pengujian
dan peralatan untuk pengujian yang perlu disediakan oleh
Pemborong menjadi tanggung jawab Pemborong sendiri.
Peralatan dan Bahan Instalasi Listrik yang harus diuji :
a.
b.
Lighting Fixtures
Setiap lighting fixtures yang menggunakan Ballast dan
kapasitor harus dilakukan pengujian/pengukuran faktor
daya. Dalam hal ini faktor daya yang diperbolehkan minimal
0,85.
c.
Pemasangan
motor
motor
listrik
bisa
Pentanahan/Grounding
Semua pentanahan dari sistim harus dilakukan pengukuran
tahanan dengan maximum 2 Ohm pada masing - masing
pentanahan dan dilakukan pada keadaan cuaca tidak turun
hujan selama minimal 3 hari berturut - turut.
B.
2.
C.
Laporan Pengetesan
Pemborong instalasi ini harus menyerahkan kepada
Direksi/Manajemen Konstruksi / konsultan Pengawas dalam
rangkap 3 (tiga) mengenai hal - hal sebagai berikut:
dan lain-lainnya.
4.8.
2.
3.
4.
5.
konsultan
Pengawas
atas
7.
dilampiri
Surat
Ijin
Pemakaian
dari
Jawatan
9.
bab
5.1.
KETENTUAN UMUM
Pekerjaan mekanikal yang dimaksud adalah pemasangan
instalasi air dan perlengkapannya yang meliputi penyediaan dan
pemasangan :
a.
b.
Instalasi air bekas, air kotor, pipa udara dan air hujan :
5.2.
PENGENDALIAN
Dalam pekerjaan ini kontraktor diharuskan :
5.3.
GAMBAR - GAMBAR
a.
b.
dalam
keadaan
jelas,
dapat
dibaca
dan
seluruhnya
telah
Ukuran
pokok
dan
pembagiannya,
Pemborong
5.4.
b.
c.
d.
1.
2.
3.
e.
5.5.
PELAKSANAAN PEKERJAAN
a.
bahwa
pelaksananya
memang
mempunyai
Ground
Sistim,
Air
dan
Sanitari
yang
ada
dalam
bentuk shop-drawing.
c.
yang
sukar
laporan
dilaksanakan,
tertulis
dan
hal
Pemborong
wajib
tersebut
segera
e.
pekerjaan
pembongkaran
terlebih
dahulu,
baru
5.6.
Bahan
a.
b.
c.
d.
Pelaksanaan
a. Sambungan pipa digunakan cara lem pipa PVC dengan merk
sama atau terjamin sesuai dengan ukuran masing-masing.
b. Pada bagian-bagian khusus, digunakan sambungan flanged
dilas, dimana penyambungan dengan menggunakan flange
ini perlu dilengkapi dengan Ring Type Gasket untuk
menjamin kerapatan dan kekuatan sambungan tersebut.
Semua
pipa
baik
yang
tampak
atau
yang
ditanam
instruksi
pengawas)
tidak
boleh
mengalami
lantai, dinding
beton harus
dan pada
5.7.
PVC
kelas
AW
berdiameter
4.
Pipa
vent
c.
klas D
e.
akan
bebas dari
kotoran, air dan lain-lain. Lem pipa harus harus merata pada
bagian permukaan yang akan disambung.
f.
Pelaksanaan.
a.
b.
c.
d.
e.
Pipa
PVC
untuk
saluran
air
kotor
yang
tertanam
g.
h.
Di ujung
pipa-pipa
induk
air
kotor,
didalam
shaft
5.8.
Bahan.
a. Jenis bahan yang dipakai untuk menyalurkan air bekas
dalam bangunan (instalasi above ground) memakai bahan
PVC kelas AW berdiameter 2.
b.
c.
d.
akan
bebas dari
kotoran, air dan lain-lain. Lem pipa PVC harus merata pada
bagian permukaan yang akan disambung.
e.
Pelaksanaan.
a.
b.
c.
d.
e.
Pipa
PVC
untuk
saluran
air
kotor
yang
tertanam
g.
h.
5.9.
Semua
pemasangan
pipa
dan
saluran-saluran
pembuangannya.
b.
c.
d.
f.
b.
Pemasangan
pipa
di
dalam
tanah
harus
tertutup
persyaratan
keperluan
masing-masing
sesuai
gambar
Ada empat jenis kran yang dipasang yaitu kran wastafle, jet
washer, shower dan kran tembok. Untuk jenis kran wastafle
menggunakan model dan ukuran seperti gambar di atas.
Dapat diajukan model lain yang sejenis atas sepersetujuan
PPK
c.
d.
Kran jenis jet washer dipasang jadi satu unit dengan kloset
duduk yang dipasang, dipasang dalam jangkauan tempat
kloset duduk
e.
f.
dan
penempatan
harus
sesuai
dengan
gambar
perencanaan
g.
menggunakan
metal
verchroom,
lubang
2,
Kloset
duduk
yang
digunakan
berikut
segala
b.
c.
d.
b.
c.
d.
b.
c.
d.
e.
b.
c.
Hubungkan antara
instalasi
e.
f.
b.
c.
dilakukan.
d.
e.
f.
Sedangkan
untuk
instalasi
saluran
air
hujan,
dapat