Anda di halaman 1dari 18

RANGKAIAN LISTRIK

RESISTOR
D
I
S
U
S
U
N
Oleh

AYU
CICI
SINDI
AHMAD
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat serta salawat dan salam
tidak lupa kami panjatkan kepada junjungan besar baginda Nabi Muhammad
SAW, dan kehendaknya sehingga kami dapat menyusun makalah yang bertema
resistor ini.
Kami menyadari bahwa makalah yang kami buat ini masih belum
sempurna. Karena masih banyak kekurangan, tapi kami telah berusaha untuk
membuat dan menghasilkan yang terbaik demi selesainya tugas pembuatan
makalah ini. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritikan dan saran dari
berbagai pihak agar kami dapat belajar lebih baik dimasa yang akan datang.
Sekali lagi kami ucapkan terima kasih kami haturakan dan kami
memohon dengan sangat bila ada kata-kata yang kurang berkenan dalam
makalah ini dan semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi semua
pihak. Dan semoga Allah merahmati kita semua.

Simpang Kanan, Agustus 2016

Penyusun

BAB I

PENDAHULUAN
1.Latar Belakang Permasalahan
Di zaman yang modern ini banyak kita jumpai berbagai macam
teknologi yang ada di dunia. Oleh sebab itu manusia banyak melakukan
experiment - experiment atau sebuah percobaan untuk membuat suatu benda
atau alat teknologi yang bisa membantu kehidupan manusia di seluruh dunia.
Dalam kehidupan sehari-hari kita banyak menemui suatu alat yang
mengadopsi elektronika sebagai basis teknologinya contoh ; Dirumah, kita
sering melihat televisi, mendengarkan lagu melalui tape atau CD,
mendengarkan radio, berkomunikasi dengan telephone. Dikantor kita
menggunakan komputer, mencetak dengan printer, mengirim pesan dengan
faximile, berkomunikasi dengan telephone. Dipabrik kita memakai alat
deteksi, mengoperasikan robot perakit, dan sebagainya. Bahkan dijalan raya
kita bisa melihat lampu lalu-lintas, lampu penerangan jalan yang secara
otomatis hidup bila malam tiba, atau papan reklame yang terlihat indah
berkelap-kelip dan masih banyak contoh yang lainnya. Dari semua uraian
diatas kita dapat membuktikan bahwa pada zaman sekarang ini kita tidak
akan lepas dari perangkat yang menggunakan elektronika sebagai dasar
teknologinya.
Dari sebagian contoh kecil teknologi yang telah di sebutkan diatas
kita dapat mempelajari satu contoh yang kecil dari sebuah benda yang
termasuk dalam komponen- komponen rangkaian elektronika yaitu sebuah
resistor. Baiklah dari sebagian penjelasan di atas mari kita pelajari sebuah
komponen kecil yang biasa disebut resistor ini.

2. MATERI
RESISTOR

Dari latar belakang pendahuluan tersebut dapat di jelaskan materi


tentang resistor sebagai berikut tersebut:
Resistor adalah komponen dasar elektronika yang selalu
digunakan dalam setiap rangkaian elektronika karena bisa berfungsi
sebagai pengatur atau untuk membatasi jumlah arus yang mengalir
dalam suatu rangkaian.
Dengan resistor listrik dapat didistribusikan sesuai dengan
kebutuhan. Tapi dari berbagai macam penjelasan tentang apa yang
dimaksud dengan resistor itu sendiri kita dapat mengetahui
sebenarnya apa yang dimaksud dengan resistor, setelah mengamati
dan memahami arti dari berbagai macam penjelasan yang sudah kita
ketahui tentang resistor.
Dan kita dapat menyimpulkan atau menjabarkan arti dari resistor
pada makalah ini. Resistor adalah komponen elektrik yang berfungsi
untuk memberikan hambatan terhadap aliran arus listrik.
Resistor atau yang biasa disebut (bahasa Belanda) werstand,
tahanan atau penghambat, adalah suatu komponen elektronik yang
memberikan hambatan terhadap perpindahan elektron (muatan
negatif).
Resistor disingkat dengan huruf "R" (huruf R besar). Satuan resistor
adalah Ohm, yang menemukan adalah George Ohm (1787-1854),
seorang ahli fisika bangsa Jerman

Kemampuan resistor untuk menghambat disebut juga resistensi atau


hambatan listrik. Besarnya diekspresikan dalam satuan Ohm. Suatu

resistor dikatakan memiliki hambatan 1 Ohm apabila resistor


tersebut menjembatani beda tegangan sebesar 1 Volt dan arus listrik
yang timbul akibat tegangan tersebut adalah sebesar 1 ampere, atau
sama dengan sebanyak 6.241506 1018 elektron per detik mengalir
menghadap arah yang berlawanan dari arus.
Hubungan antara hambatan, tegangan, dan arus, dapat disimpulkan
melalui hukum berikut ini, yang terkenal sebagai hukum Ohm:

di mana V adalah beda potensial antara kedua ujung benda


penghambat, I adalah besar arus yang melalui benda penghambat, dan
R adalah besarnya hambatan benda penghambat tersebut.
Setelah mengetahui apa yang dimaksud resistor, kita juga harus
mengetahui bentuk atau wujud dan lambang dari benda yang dimaksud
resistor tersebut.
Ini adalah lambang dari beberapa jenis resistor:

Potensiometer

LDR

NTC

Trimpot

Lambang-lambang dari beberapa Jenis Resistor

Dan ini adalah bentuk atau wujud dari resistor:

Gambar di atas adalah beberepa bentuk dari resistor.


Dari beberapa gambar di atas kia dapat mengetahui bagaimana
bentuk-bentuk dan lamban-lambang dari beberapa contoh resistor
yang di tulis.

Dari beberapa penjelasan sekarang kita ingin mengetahui apa fungsi


dari resistor itu sendiri.
Fungsi dari resistor:
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Dapat menghambat arus listrik.


Sebagai pembagi tegangan.
Sebagai pengatur volume (potensiometer).
Sebagai pengatur kecepatan motor.
Sebagai pengatur arus listrik.
Dll tergantung desain komponen yang diinginkan.

Itulah beberapa fungsi yang terdapat dari resistor.

Resistor berdasarkan nilainya dapat dibagi menjadi 3 jenis:


1. Fixed Resistor
Yaitu resistor yang nilai hambatannya tetap.
2. Variable Resistor
Yaitu resistor yang nilai hambatannya dapat diubah-ubah.
3. Resistor Non Linier
Yaitu resistor yang nilai hambatannya tidak linier karena pengaruh
faktor lingkungan misalnya suhu dan cahaya.

1. Resistor Tetap (Fixed)

Secara fisik bentuk resistor tetap adalah sebagai berikut :

Beber
apa hal yang perlu diperhatikan :
1.

Makin besar bentuk fisik resistor, makin besar pula


daya resistor tersebut.

2. Semakin besar nilai daya resistor makin tinggi suhu yang


bisa diterima resistor tersebut.
3. Resistor bahan gulungan kawat pasti lebih besar bentuk
dan nilai daya-nya dibandingkan resistor dari bahan
carbon.

22.

Resistor Variabel
1. Trimpot
Yaitu variabel resistor yang nilai hambatannya dapat diubah dengan
mengunakan obeng.
2. Potensio
Yaitu variabel resistor yang nilai hambatannya dapat diubah langsung
mengunakan tangan (tanpa alat bantu) dengan cara memutar poros
engkol atau mengeser kenop untuk potensio geser.

Contoh bentuk fisik dari variable resistor jenis Trimpot :

Contoh bentuk fisik dari variable resistor jenis Potensio :

Bentuk resistor non linier misalnya PTC, LDR dan NTC


PTC : Positive Temperatur Coefisien
adalah jenis resistor non linier yang nilai
hambatannya terpengaruh oleh perubahan
suhu. Makin tinggi suhu yang mempengaruhi
makin besar nilai hambatannya.

NTC : Negative Temperatur Coefisien


adalah jenis resistor non linier yang nilai
hambatannya terpengaruh oleh perubahan
suhu. Makin tinggi suhu yang mempengaruhi
makin kecil nilai hambatannya.
LDR : Light Dependent Resistor
adalah jenis resistor non linier yang nilai
hambatannya terpengaruh oleh perubahan
intensitas cahaya yang mengenainya. Makin
besar intensitas cahaya yang mengenainya
makin kecil nilai hambatannya.

Simbol dari fixed resistor adalah sebagai berikut :

Resistor Tetap

Standar

AS dan Jepang

Eropa

Simbol dari variable resistor adalah sebagai berikut :

Resistor Variabel

Standar

AS dan Jepang

Eropa

membahas mengenai komponen-komponen tersebut serta fungsi dari


masing-masing komponen tersebut.

1.

Resistor Tetap (Fixed Resistor)-nilai hambatan konstan.


Yaitu resistor yang nilainya tidak
dapat berubah, jadi selalu tetap
(konstan).
Biasanya dibuat dari nikelin atau
karbon. Berfungsi sebagai pembagi
tegangan, mengatur atau membatasi
arus pada suatu rangkaian serta
memperbesar dan memperkecil

tegangan.
Ada juga resistor yang dibuat khusus : resistor untuk tegangan tinggi
(misalnya dalam TV) terbuat dari selaput karbon dalam kapsul vakum;

resistor megaohm-tinggi (mencapai 106 Mohm), terbuat dari gelas


semikonduktor, digunakan untuk FET, detector radiasi, electrometer;
resistor DIL (Dual in Line).
2. Resistor Tidak Tetap (Variable Resistor)-nilai hambatan dapat
diubah.

dengan kebutuhan.

Resistor tidak tetap (Variable


Resistor) yaitu resistor yang
nilainya dapat berubah-ubah
dengan jalan menggeser atau
memutar toggle pada alat
tersebut, sehingga nilai resistor
dapat kita tetapkan sesuai

Berfungsi sebagai pengatur volume (mengatur besar kecilnya arus),


tone control pada sound system, pengatur tinggi rendahnya nada
(bass/treble) serta berfungsi sebagai pembagi tegangan arus dan
tegangan. Misalnya : potensiometer, trimpot (trimmer
potensiometer), rheostat, multiturn.

3.

Resistor Non Linier NTC Dan PTC


NTC (Negative Temperature coefficient) Dan PTC (Positive
temperature coefficient).

NTC (Negative
Temperature
Coefficient), yaitu
resistor yang
nilainya akan
bertambah kecil
bila terkena suhu
panas. Sedangkan
PTC (Positive Temperature Coefficient), yaitu resistor yang

nilainya akan bertambah besar bila temperaturnya menjadi


dingin.
Cara menentukan nilai resistor berdasarkan kode gelang warna:

Besaran resistansi suatu resistor dibaca dari posisi cincin yang


paling depan ke arah cincin toleransi. Biasanya posisi cincin toleransi
ini berada pada badan resistor yang paling pojok atau juga dengan
lebar yang lebih menonjol, sedangkan posisi cincin yang pertama agak
sedikit ke dalam. Dengan demikian pemakai sudah langsung
mengetahui berapa toleransi dari resistor tersebut. Kalau kita telah
bisa menentukan mana cincin yang pertama selanjutnya adalah
membaca nilai resistansinya.
Jumlah cincin yang melingkar pada resistor umumnya sesuai dengan
besar toleransinya. Biasanya resistor dengan toleransi 5%, 10% atau
20% memiliki 3 cincin (tidak termasuk cincin toleransi). Tetapi
resistor dengan toleransi 1% atau 2% (toleransi kecil) memiliki 4
cincin (tidak termasuk cincin toleransi). Cincin pertama dan
seterusnya berturut-turut menunjukkan besar nilai satuan, dan
cincin terakhir adalah faktor pengalinya.
Misalnya resistor dengan cincin kuning, violet, merah dan emas.
Cincin berwarna emas adalah cincin toleransi. Dengan demikian
urutan warna cincin resistor ini adalah, cincin pertama berwarna
kuning, cincin kedua berwarna violet dan cincin ke tiga berwarna
merah. Cincin ke empat yang berwarna emas adalah cincin toleransi.

Dari tabel 1.1 diketahui jika cincin toleransi berwarna emas, berarti
resistor ini memiliki toleransi 5%. Nilai resistansinya dihitung sesuai
dengan urutan warnanya.
Pertama yang dilakukan adalah menentukan nilai satuan dari resistor
ini. Karena resistor ini resistor 5% (yang biasanya memiliki tiga
cincin selain cincin toleransi), maka nilai satuannya ditentukan oleh
cincin pertama dan cincin kedua. Masih dari tabel 1.1, diketahui
cincin kuning nilainya = 4 dan cincin violet nilainya = 7. Jadi cincin
pertama dan ke dua atau kuning dan violet berurutan, nilai satuannya
adalah 47. Cincin ketiga adalah faktor pengali, dan jika warna
cincinnya merah berarti faktor pengalinya adalah 100. Sehingga
dengan ini diketahui nilai resistansi resistor tersebut adalah nilai
satuan x faktor pengali atau 47 x 100 = 4700 Ohm = 4,7K Ohm
(pada rangkaian elektronika biasanya di tulis 4K7 Ohm) dan
toleransinya adalah + 5%. Arti dari toleransi itu sendiri adalah
batasan nilai resistansi minimum dan maksimum yang di miliki oleh
resistor tersebut. Jadi nilai sebenarnya dari resistor 4,7k Ohm +
5% adalah :
4700 x 5% = 235
Jadi,
Rmaksimum = 4700 + 235 = 4935 Ohm
Rminimum = 4700 235 = 4465 Ohm
Apabila resistor di atas di ukur dengan menggunakan ohmmeter dan
nilainya berada pada rentang nilai maksimum dan minimum (4465 s/d
4935) maka resistor tadi masih memenuhi standar. Nilai toleransi ini
diberikan oleh pabrik pembuat resistor untuk mengantisipasi
karakteristik bahan yang tidak sama antara satu resistor dengan
resistor yang lainnya sehingga para desainer elektronika dapat
memperkirakan faktor toleransi tersebut dalam rancangannya.
Semakin kecil nilai toleransinya, semakin baik kualitas resistornya.
Sehingga dipasaran resistor yang mempunyai nilai toleransi 1%
(contohnya resistor metalfilm) jauh lebih mahal dibandingkan
resistor yang mempunyai toleransi 5% (resistor carbon).

Spesifikasi lain yang perlu diperhatikan dalam memilih resistor pada


suatu rancangan selain besar resistansi adalah besar watt-nya atau
daya maksimum yang mampu ditahan oleh resistor. Karena resistor
bekerja dengan di aliri arus listrik, maka akan terjadi disipasi daya
berupa panas sebesar :

Semakin besar ukuran fisik suatu resistor, bisa menunjukkan


semakin besar kemampuan disipasi daya resistor tersebut. Umumnya
di pasar tersedia ukuran 1/8, 1/4, 1/2, 1, 2, 5, 10 dan 20 watt.
Resistor yang memiliki disipasi daya maksimum 5, 10 dan 20 watt
umumnya berbentuk balok memanjang persegi empat berwarna putih,
namun ada juga yang berbentuk silinder dan biasanya untuk resistor
ukuran besar ini nilai resistansi di cetak langsung dibadannya tidak
berbentuk cincin-cincin warna, misalnya 1005W atau 1K10W.

a. Resistor dengan 4 cincin warna


Keterangan: Untuk cincin pertama menunjukkan nilai angka yang
pertama, cincin warna kedua menunjukan nilai angka kedua, cincin
warna ketiga menunjukan jumlah nol, sedangkan cincin keempat
menunjukan nilai toleransi.
Contoh:
Resistor warna kuning, ungu, merah, emas
4 + 7 x 100 5% = 4700 5% = 4k7 ? 5%
Resistor warna coklat, hitam, merah, emas
1 + 0 x 100 5% = 1000 5% = 1k ? 5%
Resistor warna hijau, biru, merah, emas
5 + 6 x 100 5% = 5600 5% = 5k6 ? 5%
Resistor warna merah, merah, merah, emas
2 + 2 x 100 5% = 2200 5% = 2k2 ? 5%
Resistor warna coklat, hitam, orange, emas
1 + 0 x 1000 5% = 10000 5% = 10k ? 5%

Nilai 5% diatas merupakan jumlah batas nilai kewajaran dari


resistor tersebut. Misalnya resistor dengan nilai 4700k ? 5%.
Ini berarti nilai yang masih dianggap wajar adalah berkisar antara
4700-5% atau 4700+5%, selama masih berada diantara nilai
tersebut maka resistor masih dianggap baik.
b. Resistor dengan 5 cincin warna.
Pada resistor dengan 5 cincin warna cara menghitungnya sebenarnya
sama hanya saja factor pengali berada pada cincin ke empat.
Misal: resistor dengan warna kuning, ungu, hitam, orange, coklat
Jadi nilainya adalah 4 + 7 + 0 x 1000 = 470000 ? = 470k ? dengan
toleransi 1%.

c. Resistor dengan 6 cincin warna.


Pada resistor dengan 6 gelang warna cara menghitungnya sama
dengan yang 5 warna. Warna ke enam merupakan kode untuk
temperature.
Nb: Untuk mengetahui mana cincin pertama, perhatikan jarak antar
cincin. Sebagai panduan bahwa cincin yang jaraknya berdekatan
merupakan cincin pertama, sedangkan yang agak berjauhan
merupakan cincin terakhir.

Rangkaian resistor terdiri dari rangkaian seri dan paralel.

1. Rangkaian Resistor Seri

Resistor yang disusun seri selalu menghasilkan resistansi yang lebih


besar.

Pada rangkaian seri, arus yang mengalir pada setiap resistor sama
besar.
R1, R2, dan R3 disusun secara seri, resistansi dari gabungan R 1, R2, dan
R3 dapat diganti dengan satu resistor pengganti yaitu R s.

Resistor yang dirangkai secara seri mempunyai nilai pengganti, yang


besarnya dapat dirumuskan: Jika semua nilai R yang disusun sama,
dapat ditulis:
Rs = R1+ R2 + R3 + .... + Rn
dengan n banyaknya R yang disusun.

BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan
Resistor merupakan sebuah komponen elektronika yang mempunyai
fungsi, macam serta jenis yang ada pada sebuah resistor, oleh karena itu
resistor mempunyai peran yang sangat penting dalam rangkaian-rangkaian
elektronika.
2. Saran
Saran dari kami adalah semua siswa mampu membuat sebuah
rangkaian elektroktronika yang bisa dikembangkan serta dapat
dimanfaatkan dan dipergunakan untuk kehidupan di dunia ini.

DAFTAR PUSTAKA
1. Http://www.pragola-elektro.co.cc/2009/03/resistor-pada-dasarnya-semua-bahan.html
2. J. Bueche, Frederick dan Eugene Hecht. Edisi kesepuluh. Fisika Universitas,
Schaum outlines. Jakarta: Erlangga.
3. www.google.com. Resistor.

Anda mungkin juga menyukai