Anda di halaman 1dari 40

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sapi potong merupakan salah satu komoditas ternak yang penting di
Indonesia sebagai penghasil daging. Usaha

penggemukan sapi potong

merupakan usaha yang ditekankan pada penambahan bobot badan sapi


secara optimal pada umur tertentu, sesuai dengan kapasitas bangsa sapi
untuk menghasilkan daging dengan kualitas dan kuantitas baik.
Usaha penggemukan sapi dapat menghasilkan keuntungan karena
daging sapi selalu dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat
dan permintaanya selalu meningkat setiap tahun sehingga prospek
kedepannya pun juga bagus. Terkait dengan adanya program swasembada
daging 2014 yang berarti 90% pemenuhan kebutuhan daging nasional
berasal dari dalam negeri (Kementerian Pertanian,2010), pemerintah dituntut
untuk segera menerapkan strategi pengembangan peternakan sapi potong
nasional untuk mengurangi ketergantungan pada impor daging. Kondisi
yang demikian dapat menarik minat dan mendorong masyarakat untuk
melakukan usaha di bidang penggemukan sapi potong.
Keberhasilan usaha penggemukan sapi potong tersebut, tidak lepas
dari segala persiapan atau perencanaan sebelum dilaksanakannya proses
produksi. Perencanaan tersebut meliputi lokasi, perkandangan dan
ketersediaan pakan. Perencanaan yang baik akan berpengaruh terhadap
pengembangan usaha. Apabila persiapan telah dilakukan dengan baik, maka
proses produksi siap dilaksanakan. Proses produksi meliputi pengadaan
1

bakalan,

pemberian pakan, sanitasi dan pencegahan penyakit. Setelah

proses produksi berakhir, dilakukan pemasaran produk yang dilanjutkan


dengan analisis usaha. Tahap selanjutnya dilakukan evaluasi untuk
perbaikan usaha, oleh sebab itu manajemen produksi menjadi sangat penting
dan perlu diperhatikan dalamusaha penggemukan sapi potong.
Tujuan dari praktik kerja lapang (PKL) adalah Untuk melatih
keterampilan mahasiswa dalam manajemen penggemukan ternak potong
yang meliputi perencanaan produksi, tatalaksana penggemukan, kontinyuitas
produksi dana nalisis usaha suatu perusahaan secara langsung, sehingga
diharapkan kelak setelah lulus mampu melakukan usaha penggemukan
sendiri. Manfaat yang dapat diperoleh dari kegiatan PKL adalah mahasiswa
memperoleh pengalaman dan keterampilan dalam manajemen produksi
penggemukan sapi potong.
1.2 Tujuan dan Kegunaan Praktik Kerja Lapang

1.2.1. TujuanKegiatan
Adapun tujuan dari Praktik Kerja Lapang ini adalah;
1. Untuk mengetahui manajemen penggemukan sapi potong yang baik.
Pada Kandang kelompok BeriukTinjal.
2. Untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi dalam usaha
penggemukan sapi potong pada kandang kelompok BeriukTinjal.
3. Untuk membandingkan teori dan kondisi nyata dilapangan dalam hal
penggemukan sapi potong pada kandang kelompok BeriukTinjal.

1.2.2. Kegunaan Kegiatan


2

Adapun kegunaan dari kegiatan Praktik Kerja Lapang ini adalah :


1. Menambah informasi tentang bagaimana manajemen penggemukan
pada sapi Bali di kelompok ternak Beriuk Tinjal.
2. Menemukan solusi dari permasalahan peternak pada kelompok ternak
Beriuk Tinjal.
3. Menambah acuan bagi instansi-instansi terkait tentang bagaimana
menajemen penggemukan sapi Bali yang dilakukan pada kelompok
ternak Beriuk Tinjal.
1.3. Metode Pelaksanaan Praktik Kerja Lapang
Metode Praktek Kerja Lapang ini dilaksanakan dengan system magang
kerja dengan mengikuti aktivitas sesuai dengan yang di arahkan oleh
pembimbing lapangan. Adapun metode yang telah dilaksanakan antara lain :
1. Wawancara dan Diskusi
Metode ini dilakukan dengan mewawancarai dan diskusi secara
langsung oleh ketua peternak dan semua anggota kelompok ternak Beriuk
Tinjal. Kegiatan ini dilakukan baik pada waktu jam kerja maupun jam-jam
kosong setelah bekerja.
2. Observasi
Metode ini dilakukan dengan cara melakukan pengamatan secara
langsung pada setiap kegiatan yang dilakukan di kelompok ternak Beriuk
Tinjal.
3. Bekerja Langsung di Tempat Praktik Kerja Lapang

Metode ini dilakukan dengan cara ikut secara langsung bekerja


membantu para peternak di setiap kegiatan mulai dari membersihkan
kandang, mencari pakan, memberikan pakan berubah hijauan maupun pakan
tambahan, serta kegiatan-kegiatan lainnya yang terkait yang dilakukan di
kelompok ternak Beriuk Tinjal.

BAB II
KEGIATAN PRAKTIK KERJA LAPANG

2.1.

Waktu dan Lokasi Kegiatan Praktek Kerja Lapang


Kegiatan praktik kerja lapang ini dilaksanakan di Kelompok Ternak
Beriuk Tinjal, Lingkungan Jempong Wareng Kelurahan Ampenan Utara Kota
Mataram yang dilaksanakan pada tanggal 20 Mei 2016 sampai dengan 30 Juni
2016.

2.2.

Profil Kelompok Ternak Beriuk Tinjal

1. Sejarah Kelompok Ternak


Kelompok ternak Beriuk Tinjal lingkungan Jempong, menempati luas
lahan seluas 10 are dengan jumlah sapi awal 40 ekor dengan jumlah anggota
27 orang. Namun kini hanya terdapat sekitar 22 ekor dengan sapi dewasa 20
ekor dan 2 ekor pedet dengan anggota 17 orang karena terdapat masalah
internal yang terjadi didalam kelompok. Kelompok ternak beriuk tinjal telah
berdiri sejak tahun 1982 dan dikukuhkan pada tahun 1984. Kelompok ternak
ini telah berdiri selama 33 tahun dan merupakan kelompok ternak yang di
bimbing oleh pemerintah.
2. Lokasi Kelompok Ternak
Lokasi kelompok ternak Beriuk Tinjal ada di Lingkungan Jempong,
Kelurahan Ampenan Utara kota mataram. Secara umum lokasi di kelilingi

oleh areal persawahan dan pemukiman penduduk dengan batas Wilayah


adalah :
a. Sebelah Selatan : Rumah warga
b. Sebelah Timur : Lahan persawahan milik masyarakat
c. Sebelah Utara

: Gang menuju jalan raya

d. Sebelah Barat

: Rumah H. Jafar

Kandang yang digunakan berbeda dengan kebanyakan kandang yang


biasa dijumpai. Kandang sapi di lokasi PKL sudah menggunakan kandang
ganda dimana masing-masing kandang terdiri dari satu sapi dengan
menggunakan pembatas dari bambu, lantainya dari semen dengan kemiringan
5 cm untuk memudahkan dalam membersihkan, serta atap dari asbes, dan
tempat pakan menggunakan semen. Kandang sapi di kandang Kelompok
Beriuk Tinjal merupakan kandang ganda yaitu terdiri dari 2 baris yang saling
berlawanan (head to head), ukuran masing-masing kandang dengan panjang 2
meter, lebar 1,9 meter terdiri dari 25 sekat, dan masing-masing sekat berisi
satu ekor sapi.

3. Struktur Organisasi (saat PKL dilaksanakan)

Struktur organisasi di Kelompok Ternk Beriuk Tinjal dapat dilihat


dibagan dibawah ini :
KETUA
H. JAFAR

PEMBINA
Puskeswan Ampenan
PII

SEKRETARIS
Munajah F.

SEKSI
KEAMANAN
Supardi

BENDAHARA
H. Zainudin

SEKSI
KEBERISHAN
Nurseni

SEKSI
KEBERISHAN
Sabri

SEKSI PEMASARAN
& BIBIT

Ibrahim

Anggota
M. Junaidi
M. Hafiz
Rasyad
H. Sayuti
Subri

2.3.

6. Abdullah
7. Nursaat
8. Saat
9. Aliman
10. sahabudin

Macam Kegiatan Praktek Kerja Lapang


Adapun kegiatan utama dari PKL di Kelompok Ternak Beriuk Tinjal yaitu :

2.3.1

Manajemen Penggemukan
Usaha penggemukan sapi ada beberapa faktor yang mempengaruhi

system penggemukan ternak sapi adalah teknik pemberian pakan, umur dan
kondisi sapi yang akan digemukan, serta lama penggemukan. Menajemen
penggemukan yang digunakan di kelompok ternak Beriuk Tinjal adalah
manajemen penggemukan dengan system kereman.
Cara penggemukan sapi yang paling efektif adalah penggemukan sapi
yang dikurung di dalam kandang atau lazim disebut system kereman.
7

Penggemukan dengan cara ini disamping dapat meningkatkan nilai jual sapid
an juga dapat menhasilkan pupuk yang berasal dari kotoran sapi.
Cara penggemukan sapi Bali yang ada di kelompok ternak Beriuk
Tinjal dengan sistem kereman dilakukan dengan teknologi pemeliharaan
sebagai berikut :
1. Sapi dipelihara dalam kandang terus menerus dan tidak di
gembalakan.
2. Semua kebutuhan ternak sapi, baik berupa pakan dan air minum
disediakan oleh peternak secara tak terbatas
3. Cara penggemukan sistem ini mengutamakan pemberian pakan
berupa campuran rumput, leguminosa dan pakan tambahan atau
penguat.
4. Sapi Bali yang digemukan tidak dijadikan tenaga kerja, hal ini
bertujuan agar pakan yang dikonsumsi sepenuhnya diubah menjadi
daging dan lemak sehingga pertumbuhan bobot badan meningkat
secara cepat.
5. Pada awal masa penggemukan ternak sapi terlebih dahulu
diberikan obat cacing dan di injeksi vitamin B komplek.
6. Dengan lama penggemukan berkisar 3 6 bulan. Tergantung dari
keadaan ternak dan bobot badan sapi yang digemukan.
Untuk mencapai tujuan penggemukan yang maksimal dari usaha
penggemukan sapi dengan memperhatikan manajemen penggemukan yang
mencangkup beberapa hal, antara lain :
1) Manajemen Bakalan (Breeding)
8

Bangsa sapi yang dipelihara di kelompok ternak Beriuk Tinjal adalah


sapi Bali (Bos Sondaicus) karena sapi bali merupakan sapi potong yang
banyak dipelihara oleh peternak dan memiliki beberapa keunggulan
dibandingkan dengan sapi-sapi yang lain antara lain :

Pertumbuhan cepat

Rentan terhadap penyakit

Dapat hidup didaerah tropis

Mampu beradaptasi dengan lingkungan yang baru

Tahan terhadap cuaca yang ekstrim

Dari hasil wawancara peternak melakukan seleksi untuk memilih


bakalan di pasar hewan dengan melihat ciri-ciri fisik dari sapi tersebut antara
lain :
a. Postur tubuh kompak yaitu bentuk tubuh seperti segi empat.
b. Mata bersinar
c. Bulu halus dan bersih
d. Tubuh panjang dengna tinggi tubuh bagian depan dan belakang
sama.
e. Kaki pendek
f. Tidak cacat.
Sapi

bakalan

yang

diseleksi

diharapkan

memiliki

kecepatan

pertumbuhan yang optimal. Sapi sapi yang dijadikan bakalan umurnya


9

sekitar 2-3 tahun dengan bobot badan awal sekitar 230 kg. Dan cara peternak
untuk mengetahui umur dari sapi yang akan di beli yaitu dengan melihat
giginya karena penetuan umur ternak yang dijadikan bakalan berpengaruh
terhadap kecepatan pertumbuhan sebab ternak yang lebih muda memiliki
kecepatan pertumbuhan lebih baik dan kebanyakan yang dipilih adalah sapi
Bali jantan karena sapi Bali jantan memiliki pertumbuhan yang lebih baik
dibandingkan sapi Bali betina.
Bakalan yang telah dibeli langsung diberikan obat cacing dan suntik
vitamin B komplek agar terhindar dari penyakit dan meningkatkan system
imun dari sapi bakalan tersebut. Bakalan dipisah terlebih dahulu dari sapi-sapi
yang lain agar jika terdapat penyakit tidak menular ke ternak sapi yang lain.
2) Kebutuhan Pakan (Feeding Management)
Dalam usaha penggemukan sapi, ketersediaan pakan sapi yang
mencukupi merupakan factor kedua penentuan kesuksesan dari usaha
penggemukan karena pakan yang diberikan adalah untuk memperoleh
pertambahan bobot badan secara maksimal. Pakan yang diberikan memiliki
tingkat palabilitas (tingkat kesukaan), mengandung zat gizi yang diperlukan
tubuh, tidak beracun, dan tidak tercemar oleh kotoran atau bibit penyakit.
Jenis pakan yang berikan oleh peternak yang ada dikelompok ternak Beriuk
Tinjal antara lain :

Hijauan (rumput gajah, rumput lapangan, dan loguminosa)


Kebutuhan pakan dari ternak sapi potong yang berasal dari pakan
hijauan diberikan 10 % dari bobot bada sapi. Peternak kerap kali
memberikan pakan hijauan pada pagi hari pada jam 7:00 am 8:00 am
10

dan pada sore hari pada jam 16:00 17:00 dengan pemberian pakan
30-35 kg/ hari. Pakan hijuan yang diberikan antara lain : rumput gajah,
rumput lapangan, alang-alang, leguminosa yang mana memiliki
kandungan gizi yang baik. Peternak mengandalkan rumput lapangan
yang ada di dekat lintasan bandara lama namun jika rumput disana di
pangkas habis maka peternak akan memberikan pakan berupa
leguminosa lebih banyak dibandingkan rumput. Terkadang peternak
akan membeli pakan untuk satu karung Rp 10.000 dengan berat pakan
yang dibeli sekitar 28-30 kg/karung. Hijauan segar memiliki
kandungan air yang tinggi yakni > 65%. Hijauan banyak mengandung
karbohidrat dalam bentuk gula sederhana, pati dan fruktosa yang
sangat berperan dalam menghasilkan energi.

Gambar 1. Pakan hijuan (Rumput gajah, rumput lapangan, leguminosa)

Pakan tambahan
Pakan tambahan yang diberikan adalah dedak yang dicampurkan
dengan air lalu di campurkan denga pakan. Pakan dedak diberikan sekitar
3 kg dengan pemberian dalam 1 minggu 2 kali. Tujuaan diberikannya
pakan tambahan adalah untuk melengkapai kekurangan gizi dari pakan
hijauan yang diberikan pada ternak.
Dedak padi dini merupakan hasil samping pada pabrik padi dalam
memproduksi beras. Dedak merupakan bagian kulit ari beras pada waktu
dilakukan pemutihan beras. Harga dedak yagn dijual saat ini berkisar Rp
2.500/kg. pakan tambahan berasal dari dedak lebih murah dari pakan
yang lain karena tidak bersaing dengan kebutuhan manusia. Protein dedak
11

berikisar 12-14%, lemak sekitar 7-9%, serat kasar 8-13 % dan abu sekitar
9-12% (Murni et al., 2008).
Proporsi pemakaian dedak dalam ransum ternak bergantung pada
tujuan pemeliharaan ternak. Secara umum dapat dianjurkan pemberian
dedak untuk ruminansia adalah 30-40% dari BK yang dikonsumsi.

Gambar 2. Pakan tambahan (Dedak padi)

3) Heading Management
Heading management adalah suatu upaya penanganan yang
dilakukan seseorang dalam melaksanakan usaha penggemukan sapi.
Heading dalam usaha penggemukan disebut juga manajemen yang
dilakukan dalam menggemukan sapi, seperti masalah perkandangan
sebelum sapi bakalan itu masuk, perlakuan saat bakalan masuk, sanitasi
kandang, pengendalian penyakit dan pemanfaatan limbah.
a. Perkandangan
Kandang yang digunakan dalam pemeliharaan sapi di
keleompok ternak beriuk tinjal yaitu dengan menggunakan kandang
kolektif secara intensif (tidak di gembalakan) dan juga dengan system
head to head yaitu kepala ternak yang saling berhadapan dengan
12

lorong ditengah sebagai jalan peternak memberi pakan ke sapi mereka.


Dalam pembuatan kandang harus memberikan kenyaman bagi ternak
tersebut.
Kontruksi kandang

Bahan bangunan kandang


-

Atap kandang yang digunakan adalah asbes

Tiang kayu dari beton

Tempat pakan dari semen dengan lebar 60 cm dan panjang


160 cm atau 1,6 m untuk satu ekor sapi.

Alas kandang
Untuk lantai kandang yang digunakan di kelompok ternak

Beriuk Tinjal adalah semen dengan kemiringan 5 cm dengan


tujuan agar mudah dalam proses membersihkan kotoran.

Peralatan kandang
Kandang dilengkapi dengan tempat pakan yang telah

dibuat di kandang dengan menggunakan semen dan untuk tempat


minum dengan menggunakan ember, sapu yang digunakan untuk
membersihkan kandang dan area sekitar kandang, cangkul 2 buah
dan sekop 2 buah untuk membersihkan kandang dan argo 4 unit
yang digunakan untuk mengangkut kotoran sapi.

Ukuran kandang

13

Ukuran kandang untuk satu ekor ternak sapi yang digemukkan di


lokasi PKL dengan mengukur menggunakan pita ukur adalah panjang
2 meter dan lebar 1,9 meter.

Jumlah kandang ada sekitar 25 kandang dengan 20 ekor sapi dewasa


yang dipelihara.

Tidak memiliki dinding karena pemisahnya menggunakan bambu.

Lantai kandang dibuat dengan kemiringan 5 cm agar air kcing dan


kotoran sapi mudah dibersihkan.

Tempat pakan berukuran panjang 160 cm dan lebar 60 cm, dan tinggi
dalam tempat pakan 48 cm.

Tipe kandang
Tipe kandang yang biasanya kita kenal ada dua yaitu tipe kandang

tunggal (individual) dan tipe kandang ganda.


a) Tipe tunggal : terdiri dari satu baris sapi dengan posisi kepala satu arah
yang cocok digunakan untuk menggemukan sapi sebanyak 1-5 ekor.
b) Tipe ganda : terdiri dari dua baris sapi yang saling berhadapan atau
bertolah belakang, diantara kedua balisan sapi dibatasi atau dibuat gang
selebar 1,5 meter sebagai jalan untuk memberi pakan atau air minum
dan membersihkan kandang. Dan digunakan untuk menggemukan sapi
lebih dari 5 ekor sapi.

14

Diantara ke dua tipe kandang diatas, di kelompok ternak Beriuk Tinjal


menggunakan tipe kandang ganda dengan system head to head atau saling
berhadapan.

Gambar 3. Kandang ganda di kelompok ternak Beriuk Tinjal


b. Pengendalian Penyakit
Pengendalian penyakit dalam usaha penggemukan sangat penting sekali
karena berpengaruh terhadap pertambahan bobot badan yang mengakibatkan
anjloknya harga sapi. Performance ternak sangat bergantung oleh factor genetic
dan lingkungan. 70 % dipengaruhi factor lingkungan. Lingkungan terdiri dari
sanitasi kandang dan peralatan yang digunakan, pemanfaatan limbah agar tidak
menimbulkan penyakit dan lain-lain. Adapun kegiatan dalam pengendalian
penyakit yang dilakukan di kelompok ternak Beriuk Tinjal adalah :
1. Sanitasi Kandang

Sanitasi adalah suatu upaya yang dilakukan untuk menciptakan


suasana yang nayaman bagi ternak agar terhindar dari berbagai bahaya
termasuk penyakit sehingga pertumbuhan dari ternak tersebt menjadi optimal.
Sanitasi tidak hanya berkaitan dengan masalah kebersihkan dari kandang dan
peralatan namun juga berkaitan dengan bagiamana penenanganan bakalan
yang baru datang.
15

Penanganan kesehatan pada ternak bakalan di kelompok ternak beriuk


tinjal penanganan kesehatan pada ternak bakalan dengan memisahkan ternak
bakalan yang baru datang dengan ternak yang lain serta mengkarantina dan
menyuntikan vitamin dan obat cacing kepada ternak agar meningkatkan
kekebalan tubuh dan terhindar dari penyakit, karena sampai ternak sapi
tersebut terinfeksi cacing dapat menyebabkan pertambahan dan pertumbuhan
sapi menjadi terhambat. Dan tujuannya untuk memonitoring adanya gejala
penyakit tertentu yang tidak diketahui pada saat proses pembelian.
Lingkungan yang bersih dapat memberikan kenyamanan bagi ternak itu
sendiri.
Kasus yang terjadi di kandang kelompok ternak Beriuk Tinjal adalah
kasus korengan yang terjadi di kulit yaitu penyakit yang di sebabkan oleh
protozoa yang menyerang subcutan (kulit bagian luar) sehingga bulu menjadi
rontok.

Gambar 4 : Penyakit scabiesis (korengan)


Pengobatan yang dilakukan yaitu dengan menyuntikan antibiotik yang
mengandung ivermenctin dengan nama obat ivomec yang diberikan dosis pada sapi
1ml/50 kg BB yang dapat membunuh penyakit pada bagian subcutan (diantara kulit
16

dan daging). Setelah itu di injeksi lagi dengan vitamin B kompleks untuk
mempercepat proses penyembuhan dan menambah kekebalan system imun sapi yang
di injeksi pada bagian intramuscular di leher yaitu penyuntikan di dalam daging.
Pencegahan sebelum timbulnya penyakit harus dilakukan antara lain dengan
membersihkan kandang dan membersihkan saluran pembuangan agar air seni atau air
kencing tidak tergenang dan menyebabkan timbulnya berbagai penyakit karena
lingkungan

akan

berpengaruh

penting

terhadap

pertumbuhan

dan

proses

penggemukan sapi itu sendiri. Seperti yang terlihat pada gambar 5 dibawah.
a.

b.

c.

d.

Gambar 5. Kegiatan sanitasi kandang


Adapun kegiatan dari sanitasi itu dilakukan di kelompok ternak beriuk tinjal
seperti pada gambar diatas antara lain :
17

a. Membersih kotoran sapi


b. Membersihkan saluran pembuangan yang tersumbat
c. Membersihkan tempat pakan
d. Membersihkan kandang dan daerah sekitar kandang.

2. Pemanfaatan Limbah (kotoran)

Limbah dari kandang yang berasal dari kotoran ternak yang masing-masing
menghasilkan sekitar 10-12 kg/hari. Feses sapi ini di tampung diladang atau disawah
peternak dan dibiarkan hingga mengering lalu di jadikan pupuk dengan cara
menaburnya di ladang sayur atau di sawah sebagai pupuk organik. Pupuk ini tidak di
jual karena sebagian besar masyarakat berprofesi petani sayur sehingga pupuk yang
ada dikandang digunakan sebagai tanaman sayur mereka.

Gambar 6. Pengumpulan limbah kotoran sapi


Pengumpulan kotoran atau feses ini dilakukan setiap pagi dengan arko lalu
dibawa ke ladang lalu dibiarkan hingga kering. Lalu di taburkan ke ladang sayur dan
disiram dengan air agar pupuk dapat diserah oleh tanamh untuk menambah kualitas
unsur hara yang dapat menyebabkan pertumbuhan sayur menjadi baik dan bagus.
2.3.2. Analisis usaha penggemukan sapi
Dalam analisis usaha penggemukan sapi perlu di lakukan untuk mengetahui
keuntungan yang akan di peroleh dari produksi sapi Bali yang digemukkan. Untuk
mengetahui produksi dari sapi Bali dengan mengetahui bobot awal dan bobot akhir
dari sapi Bali yang gemukkan. Bobot awal sapi Bali dengan umur 2 tahun sekitar 230
kg. Sedangkan bobot akhir dapat diketahui dengan pengukuran lingkar dada
18

menggunakan pita ukur dan perhitungan rumus Denmark dalam pendugaan bobot
badan sapi. Berikut table perhitungan dalam pendugaan bobot sapi dengan
menggunakan rumus Denmark. Pengukuran dan perhitungan menggunakan 10 ekor
sapi Bali sebagai pembanding dari 20 ekor.
Rumus Denmark

No.Sapi

LD (cm)

141

252,81 kg

144

262,44 kg

140

249,64 kg

156

302,76 kg

152

289,00 kg

146

268,90 kg

152

289,00 kg

146

268,90 kg

147

272,25 kg

10

151

285,61 kg

Rata-rata

147,5

274,13 kg

BB=(LD+18)2/100

Jadi dari 20 ekor sapi Bali rata-rata Lingkar dada 147,5 cm dengan rata-rata
bobot badan akhir atau panen 274,13 kg atau 274 kg dalam satu priode penggemukan.
Disini dapat kita ketahui PBBH dari ternak sapi Bali yang digemukkan dalam 1
priode penggemukan dengan mengetahui BB awal dan BB akhir.
PBBH = BB akhir BB awal / 90 hari
274 kg -230 kg / 90 hari = 0.5 kg atau 500 gram/hari
19

Harga jual sapi yang telah digemukkan selama 3 bulan adalah Rp 12.000.000
dengan bobot badan sapi Bali sekitar 274 kg. adapun harga hidup sapi Bali adalah
Rp 12.000.000/274 kg = Rp 43.795 kg
Perhitungan analisis usaha juga memberikan gambaran jumlah modal yang
harus disediakan untuk memulai usaha penggemukan sapi. Analisis usaha
penggemukan sapi potong dihitung mulai dari peternak mendatangkan bakalan
dewasa berumur sekitar dua tahun. Setiap usaha diusahakan untunk mendatangkan
untung, begitu juga dengan usaha penggemukan.
Dalam satu tahun dilakukan 4 kali priode penggemukan dengan biaya tetap
dan biaya variable sebegai berikut :
Biaya Tetap :

Biaya pembuatan kandang Rp 55.000.000 untuk 22 ekor sapi dengan


penyusutan kandang selama 10 tahun

Biaya peralatan kandang yang terdiri dari :


1) Argo

= Rp 250.000/unit dengan penyusutan selama 3 tahun

2) Sekop

= Rp 65.000/unit dengan penyusutan selama 5 tahun

3) Cangkul

= Rp 50.000/unit dengan penyusutan selama 5 tahun

4)

Tali

= Rp 7.000/meter dengan satu ekor

membutuhkan 4 meter dengan penyusutan selama 2


tahun
5) Sabit

= Rp 25.000/unit dengan penyusutan selama 1 tahun

6) Ember

= Rp 20.000/unit dengan penyusutan selama 1 tahun


20

Biaya variabel

Sapi bakalan/ekor = Rp 8.000.000

Gaji pegawai = Rp 0

Pakan hijauan (HMT) = Rp 10.000

Pakan tambahan (Dedak) = Rp 2.500/kg

Pulsa listrik/bulan = Rp 20.000

Biaya tetap
Penyusutan kandang dalam satu tahun
= Rp 55.000.000/10 tahun = Rp 5.500.000
Penyusutan peralatan
-

Argo 4 Unit

= Rp 250.000 x 4/3tahun

= Rp 333.333

Cangkul 2 Unit

= Rp 50.000 x 2/5 tahun

= Rp 20.000

Sekop 2 unit

= Rp 65.000 x 2/5 tahun

= Rp 26.000

Sabit 17 unit

= Rp 25.000 x 17/1 tahun

= Rp 425.000

Tali

= Rp 28.000 /8 priode/90 harix 22 ekor = Rp 777

Ember

= Rp 20.000 x 17/1 tahun

= Rp 340.000+
21

Rp 1.145.110
Total biaya tetap : Penyusutan kandang + Penyusutan peralatan
Rp 5.500.000 + Rp 1.145.110 = Rp 6.645.110
Biaya variabel
Penggemukan dalam 1 tahun 4 priode (1 priode 3 bulan)
Sapi bakalan = Rp 8.000.000 x 20 ekor sapi x 4 priode

= Rp 640.000.000

Pakan

= Rp 72.000.000 (dalam

= Rp 10.000 x 360 hari x 20 ekor sapi


1 tahun)

Pakan tambahan = Rp 5.000 x 3kg x 360 x 20 ekor sapi

= Rp 54.000.000

Listrik

= Rp 240.000

= Rp 20.000 x 12 bulan

Rp 766.240.000
Total produksi : biaya tetap + biaya variabel
Rp 6.645.110 + Rp 766.240.000 = Rp 772.885.110
Harga sapi setelah penggemukan selama 3 bulan atau 1 priode penggemukan =
Rp 12.000.000
Hasil jual : Rp 12.000.000 x 20 ekor x 4 priode = Rp 960.000.000
Keuntungan dalam 1 tahun : Harga Jual Biaya Produksi
Rp 960.000.000 - Rp 772.885.110 = Rp 187.114.890
Jadi dalam 4 priode pemeliharaan dalam satu tahun memperoleh keuntungan sebesar
Rp 187.114.890
22

Keuntungan masing-masing dalam 1 priode


Rp 187.114.890/80 ekor sapi/4 = Rp 584.734

B/C Ratio

Pendapatan
Total biaya produksi

= Rp 960.000.000/ Rp 772.885.110 = 1,24


Jadi B/C Ratio atau Benefit Cost Ratio dari usaha penggemukan sapi di kelompok
ternak Beriuk Tinjal adalah 1,24

2.4. Manfaat Kegiatan Praktik Kerja Lapang


Adapun manfaat yang diperoleh dari kegiatan PKL ini antara lain :
2.4.1. Manfaat bagi Mahasiswa
-

Memperoleh ilmu pengetahuan baik teori maupun praktek


khususnya di bidang penggemukan sapi.

Memperoleh pengalaman dan gambaran tentang suasana dunia


kerja yang sesungguhnya

Memperoleh kesempatan untuk menganalisis permasalahan dalam


dunia kerja dan pemecahannya.

Mahasiswa dapat melihat secara langsung langkah kerja atau


teknik yang dilakukan dalam upaya menggemukan sapi

2.4.2. Manfaat bagi peternak

23

Dapat bekerja sama dengan mahasiswa untuk membantu peternak


dan saling berbagi pengetahuan dengan mahasiswa

Sebagai sarana penghubung antara peternak dengan Fakultas


Peternakan dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan keahlian
mahasiswa (Life skill).

2.4.3. Manfaat bagi lembaga ( Fakultas)


-

Adanya kerjasama yang baik antara tempat PKL dan Fakultas


(mahasiswa terkait) serta dosen pembimbing PKL dan pengurus
Fakultas Peternakan Universitas Mataram.

Mahasiswa dapat berbagi ilmu tentang peternakan khususnya


tentang bagaimana cara dalam upaya menggemukan sapi kepada
pembimbing dan mahasiswa lainnya.

24

BAB IV
PERMASALAHAN DAN PEMECAHANNYA
4.1. Permasalahan
Adapun masalah yang dihadapi selama kegiatan PKL adalah
1. Masih rendah dalam memperhatikan sanitasi kandang dan kebersihan
kandang.
2. Pemanfaatan limbah yang tidak di olah secara benar menjadi pupuk
kompos.
3. Lantai kandang yang sebagian masih belum disemen sehingga timbulnya
genangan air akibat dari kotoran sapi sendiri.
4.2. Pemecahan
Adapun cara untuk menanggulangi atau mengatasi permasalahan yang
terjadi adalah sebagai berikut :
1. Memperhatikan kebersihan kandang dan saluran pembuangan kotoran
dengan cara membersihkannya 3 hari sekali.
2. Limbah yang berasal dari kotoran sapi sebaiknya dibuat pupuk kompos
dengan pencampuran bahan dalam pembuatannya guna pengoptimalan
pupuk yang mana tidak hanya kotoran sapi saja namun juga ada bantuan
dari mikroba yang berasal dari campuran seperti EM4 guna
meningkatkan kualitas unsur hara tanah yang akan berdampat pada
pertumbuhan tanaman.
3. Lantai kandang di semen secara keseluruhan dengan kemiringan 5 cm
agar mudah dibersihkan dan supaya air kencing tidak tergenang yang
dapat menimbulkan penyakit.

BAB V
25

KESIMPULAN DAN SARAN


5.1 Kesimpulan
Adapun yang dapat disimpulkan dari kegiatan praktik kerja lapang (PKL)
ini yaitu :
Untuk memperoleh keberhasilan dalam usaha penggemukan sapi harus
memperhatikan beberapa hal terutama dalam breeding, feeding, dan heading atau
manajemen. Pemilihan bakalan yang harus harus sesuai dengan kreteria dan tidak
memiliki riwayat penyakit. Ketersediaan pakan yang harus ada sepanjang tahun
dengan kebutuhan yang sesuai yaitu pemberian pakan 10% dari bobot pakan,
jenis pakan yang diberikan, dan manajemen penanganan yang dilakukan yang
berikaitan dengan sanitasi kandan, membersihkan kandang, pemanfaatan limbah
kotoran sapi, penanganan bakalan yang baru datang ke kandang dengan
pemberian obat cacing dan vitamin B kompleks serta analisis usaha dari usaha
penggemukan. Semua hal diatas harus diperhatikan dalam menjalani usaha
penggemukan sapi Bali untuk memperoleh hasil yang optimal dalam
penggemukan.
5.2 Saran
Adapun saran untuk kegiatan Praktik Kerja Lapang (PKL) selanjutnya
yaitu:
1. Sebelum memulai kegiatan, alangkah lebih baiknya mahasiswa peserta PKL
harus mengetahui terlebih dahulu lokasi dan kondisi tempat PKL agar lebih
mengefisienkan tenaga dan waktu.
2. Untuk selanjutnya mahasiswa PKL harus menyiapkan diri dengan
pengetahuan yang lebih banyak lagi supaya pada waktu di lapangan tidak
mengalami kesulitan.
3. Untuk Kelompok Ternak Beriuk Tinjal sendiri perlu di lakukannya tindakan
pencegahan penyakit yang lebih maksimal lagi dengan cara perbaikan lantai
26

kandang agar tidak tergenang dan memperhatikan lingkungan dan keadaan


kandang.

27

DAFTAR PUSTAKA

Anonim.2009.

Panduan

budidaya

ternak

potong.

Alamat

website

http://jogjavet.wordpress.com/2009/07/06/123/. Yang di akses pada tanggal 26


Juli 2016
.2011. Penanganan kesehatan ternak. Alamat website:
http://Wordpress.com/2011/04/27/manajemen-kesehatan-hewan-3/html. Yang
di akses pada tanggal 26 Juli 2016
.2012.Alamat website : http://feedlot7.blogspot.com/2012/02/manajemenkesehatan-pada penggemukan.html. Yang di akses pada tanggal 26 Juli 2016.
Baraniah,A.M.2009. Mewaspadai Penyakit Hewan Berbahaya pada Hewan dan
Ternak. Penebar Swadaya : Jakarta
Murni, R., Suparjo, Akmal, dan B. L. Ginting. 2008. Buku Ajar Teknologi
Pemanfaatan Limbah Untuk Pakan. Laboraturium Makanan Ternak. Fakultas
Peternakan. Unviersitas Jambi. Jambi.
Partama,G.B.I.2013. Nutrisi dan Pakan Ternak Ruminansia. Udayana Universitas
Press : Denpasar
Siregar, Sory Basya. 2013. Bisnis Penggemukan Sapi. Penebar Swadaya : Jakarta
Subronto. 2007. Ilmu Penyakit Ternak I.a. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta
Sunarso, S. 1980. Pengaruh Tingkat Pemberian Bekatul dalam Ransum terhadap
Berat Karkas Domba Lokal Jantan. Bogor : P3T Ciawi-Bogor.
Yulianto.P dan Saparinto Cahyo. 2011. Penggemukan Sapi Potong Hari Per Hari 3
bulan panen. Penebar Swadaya : Jakarta

28

LAMPIRAN 1.
Data Pribadi Mahasiswa PKL

Nama

: Kadri Abdullah

NIM

: B1D 012 146

Tempat dan Tanggal Lahir

: Laratuka, 20 Februari 1994

Agama

: Islam

Jurusan

: Ilmu Peternakan

Program Studi

: S1 Ilmu Peternakan

Fakultas

: Peternakan

Universitas

: Universitas Mataram

IPK

: 3,15

Alamat

: Jl. Ampenan seruni, gang 4 wisma seruni, Ampenan

No. HP

: 082339612797

29

LEMBAR DAFTAR KEGIATAN HARIAN


Judul PKL
Nama Mahasiswa
No. Mahasiswa
Program Studi
Pembimbing
Lokasi Kegiatan
Nama Mahasiswa

: Manajemen Penggemukan Sapi Bali di Kelompok Ternak Beriuk Tinjal, Lingkungan


Jempong Kelurahan Ampenan Utara Kota Mataram.
: Kadri Abdullah
: B1D 012 146
: S1 Peternakan
: Ir. Happy Poerwoto. MP
: Lingkungan Jempong, Kelurahan Ampenan Utara Kota Mataram
: Kadri Abdullah

Tanggal

Jenis Kegiatan

Hasil Kegiatan

Jam Kerja

Jumat
20/5/201
6

- Perkenalan dengan para peternak yang


sedang kumpul di kandang
- Pembersihan kandang dan lingkungan
sekitar
- Menyabit rumput ke sawah

- Dapat berkenal dengan sebagian


para peternak
- Membangtu para peternak dalam
membersih kandang

13:0015:00

Sabtu
21/5/201
6

- Memberishkan kandang, tempat pakan


- Memberikan pakan
- Memberikan pakan tambahan berupa
campuran dedak dan air.
- Membersihkan saluran pembuangan

- Kandang dan tempat pakan


menjadi bersih
- Ternak mamakan dengan lahap
- Mendapat ilmu mengenai pakan
tambahan dan cara
pencampurannya.

06:0009:00

Paraf
Fasilitator

30

Senin
23/5/201
6

Selasa
24/5/201
6

Rabu
25/5/201
6
Kamis
26/5/201
6

- Membersihkan kandang, & tempat


pakan.
- Memberikan pakan berupa rumput
lapangan
- Mewawancari peternak terkait cara
pemilihan bakalan sapi.
- Memberikan air minum
- Memberikan pakan tambahan berupa
air dicampur dedak
- Membersihkan saluran pembuangan
- Membersihkan tempat pakan dan
kandang.
- Memberikan pakan
- Menyediakan air minum disamping
pakan dengan ember
- Pergi menyabit rumput ke sawah
dengan peternak
- Membersihkan kandang dan tempat
pakan
- Memberikan pakan
- Membersihkan aliran pembuangan
kotoran
- Menjalin komunikasi yang baik
dengan peternak.
- Membersihkan kandang dan tempat
pakan
- Memberikan pakan
- Berbincang dengan peternak tentang
lantai kandang

- Kandang dan tempat pakan


menjadi bersih
- Mendapatkan informasi
mengenail cara pemilihan bakalan yang baik saat memberi
sapi bakal sapi.
-

Tempat pakan dan kandang


menjadi bersih
Mendapat pakan 2 karung
Mengetahui bahwa tidak
hanya pakan lapangan saja
yang diberikan sebagai
pakan.
Kandang dan tempat pakan
menjadi bersih
Pakan selalu tersedia
Aliran pembuangan tidak
tersedat lagi
Hubungan dengan peternak
semakin baik
Lingkungan sekitar
kandang, kandang, dan
tempat pakan menjadi bersih
Menambah pengetahuan
tentang manajemen kandang

07:2009:45

06:0010:00

06:0009:00

06:0009:00

31

Memberikan pakan tambahan berupa


campuran air dan dedak
Membersihkan saluran pembuangan

(lantai kandang)
-

Jumat
27/5/201
6

Membersihkandan kandang dan


tempat pakan
Memberikan pakan
Menyabit rumput di lintasan bandara
lama

Sabtu
28/5/201
6

Senin
30/5/201
6
Selasa
31/5/201
6

Membersihkan kandang dan tempat


pakan
Memberikan pakan
Memberikan air minum
Membersihkan saluran pembuangan
Membersih kandang dan tempat
pakan
Memberikan pakan
Memberikan pakan tambahan
campuran air dan dedak
Menyabit rumput di sawah
Berbincang dengan para peternak
Membersihkan kandang dan tempat
pakan
Memberikan pakan

Kandang menjadi bersih dan


nyaman untuk sapi
Tempat pakan menjadi
bersih
Ternak menjadi gemuk dan
meningkat nafsu makannya
setelah di berikan pakan
tambahan.
Mendapatkan 2 karung
rumput lapangan.
Kandang dan tempat pakan
menjadi bersih
Sapi tidak menjadi haus
Membuat ternak menjadi
nyaman di kandang
Kandang dan tempat pakan
menjadi bersih
Sapi tidak haus
Mendapat 2 karung rumput
Medapat infromasi
mengenai masalah yang ada
di kelompok ternak
Kandang dan tempat pakan
menjadi bersih
Ternak tidak kelaparan

06:0010:00

06:0009:00

07:0010:00

06:0009:00
32

Rabu
1/6/2016

Memberikan pakan tambahan


Membersihkan saluran pembuangan
Membersihkan kotoran sapi
Membersihkan saluran pembuangan

Membersihkan kandang
Membersihkan tempat pakan
Membersihkan & mengumpulkan
kotoran sapi
Berbincang dengan peternak
mengenai

Kamis
2/6/2016

Jumat
3/6/2016

- Membersihkan lokasi kandang dan


sekitar
- Membersihkan tempat pakan
- Memberikan pakan tambahan berupa
campuran dedak dan air
- Membersihkan kotoran sapi
- Berincang dengan para petenak
- Melakukan pengukuran kandang
- Membersihkan tempat pakan dan
lantai kandang
- Pembersihan kandang dan lingkungan
sekitar
- Menyabit rumput ke sawah

Untuk menggemukan ternak


Agar saluran pembuangan
menjadi bersih dan tidak
tersumbat
Kandang dan tempat pakan
menjadi bersih
Ternak tidak kelaparan
Untuk menggemukan ternak
Lantai kandang menjadi
bersih dari kotoran
Mengetahui keadaan
anggota kelompok
Lokasi kandang menjadi
lebih bersih
Tempat pakan menjadi
bersih dari pakan sisa
Lantai kandang menjadi
bersih

- Mengetahui ukuran-ukuran
kandang (P x L kandang, dan P x
L x T tempat pakan)
- Dapat berkenal dengan sebagian
para peternak
- Membangtu para peternak dalam
membersih kandang

06:0009:00

06:0009:00

07:0010:20

33

Sabtu
4/6/2016

Senin
6/6/2016

Selasa
7/6/2016

Rabu
8/6/2016

- Memberishkan kandang, tempat pakan


- Memberikan pakan
- Membersihkan kotoran sapid an
membawanya ke sawah
- Memberikan pakan tambahan berupa
campuran dedak dan air.
- Membersihkan kandang, & tempat
pakan.
- Memberikan pakan berupa rumput
lapangan
- Berdiskusi tentang pakan yang
keracunan dan cara mengatasinya
- Memberikan pakan tambahan berupa
campuran air dan dedak
- Membersihkan kotoran sapi
- Membersihkan tempat pakan dan
kandang.
- Memberikan pakan
- Menyediakan air minum disamping
pakan dengan ember
- Membersihkan kotoran sapi
- Pergi menyabit rumput ke sawah
dengan peternak
- Membersihkan kandang dan tempat
pakan
- Memberikan pakan
- Membersihkan aliran pembuangan
kotoran
- Menjalin komunikasi yang baik

- Kandang dan tempat pakan


menjadi bersih
- Ternak mamakan dengan lahap
- Mendapat ilmu mengenai pakan
tambahan dan cara
pencampurannya.

06:0010:00

- Kandang dan tempat pakan


menjadi bersih
- Mendapatkan informasi
mengenai cara mengatasi bila
sapi keracunan
- Untuk dijadikan pupuk

06:0009:00

- Tempat pakan dan kandang


menjadi bersih
- Mendapat pakan 2 karung
- Mengetahui bahwa tidak hanya
pakan lapangan saja yang
diberikan sebagai pakan.

06:0009:00

- Kandang dan tempat pakan


menjadi bersih
- Pakan selalu tersedia
- Aliran pembuangan tidak tersedat
lagi
- Hubungan dengan peternak

06:0009:00

34

dengan peternak.
Kamis
9/6/2016

Jumat
10/6/201
6

Sabtu
11/6/201
6
Senin
13/6/201
6

Membersihkan kandang dan tempat


pakan
Memberikan pakan hijauan berupa
rumput dan leguminosa
Memberikan pakan tambahan berupa
campuran dedak dan air
Berbincang dengan peternak tentang
lantai kandang
Membersihkandan kandang dan
tempat pakan
Memberikan pakan
Memberikan pakan tambahan berupa
dedak yang di campur dengan air
Menyabit rumput di lintasan bandara
lama
Membersihkan kandang dan tempat
pakan
Memberikan pakan
Memberikan air minum
Membersihkan saluran pembuangan
Membersih kandang dan tempat
pakan
Memberikan pakan hijauan Berupa

semakin baik

- Lingkungan sekitar kandang,


kandang, dan tempat pakan
menjadi bersih
- Menambah pengetahuan tentang
manajemen kandang (lantai
kandang)
- Kandang menjadi bersih dan
nyaman untuk sapi
- Tempat pakan menjadi bersih
- Ternak menjadi gemuk dan
meningkat nafsu makannya
setelah di berikan pakan
tambahan.
- Mendapatkan 2 karung rumput
lapangan.
- Kandang dan tempat pakan
menjadi bersih
- Sapi tidak menjadi haus
- Membuat ternak menjadi nyaman
di kandang
- Kandang dan tempat pakan
menjadi bersih
- Sapi tidak haus

06:0009:00

06:0009:30

06:0008:00
06:0010:00
35

Selasa
14/6/201
6

Rabu
15/6/201
6

Kamis
16/6/201
6

rumput gajah dan rumput lapangan


Memberikan pakan tambahan berupa
campuran dedak dan air
Menyabit rumput di sawah
Berbincang dengan para peternak
Membersihkan kandang dan tempat
pakan
Memberikan pakan
Memberikan pakan tambahan
Membersihkan saluran pembuangan
Membersihkan kandang
Membersihkan tempat pakan
Membersihkan & mengumpulkan
kotoran sapi
Berbincang dengan peternak
mengenai
Membersihkan lokasi kandang dan
sekitar
Membersihkan tempat pakan
Memberikan pakan hijauan berupa
leguminosa dan hijauan
Memberikan pakan tambahan berupa
campuran dedak dan air
Membersihkan kotoran sapi
Berincang dengan para petenak

- Mendapat 2 karung rumput


- Medapat infromasi mengenai
masalah yang ada di kelompok
ternak
- Kandang dan tempat pakan
menjadi bersih
- Ternak tidak kelaparan
- Untuk menggemukan ternak
- Agar saluran pembuangan
menjadi bersih dan tidak
tersumbat
- Kandang dan tempat pakan
menjadi bersih
- Ternak tidak kelaparan
- Untuk menggemukan ternak
- Lantai kandang menjadi bersih
dari kotoran
- Mengetahui keadaan anggota
kelompok
- Lokasi kandang menjadi lebih
bersih
- Tempat pakan menjadi bersih
dari pakan sisa
- Lantai kandang menjadi bersih
- Memperoleh informasi mengenai
masalah internal kelompok

06:0008:00

06:0009:00

06:0009:00

36

Jumat
17/6/201
6

Sabtu
18/6/201
6

Senin
20/6/201
6

Selase
21/6/201
6
Rabu
22/6/201
6

Membersihkan tempat pakan


- Pembersihan kandang dan
lingkungan sekitar
- Memberikan air minum
- Menyabit rumput ke sawah
- Memberishkan kandang, tempat
pakan
- Memberikan pakan
- Memberikan pakan tambahan berupa
campuran dedak dan air.
- Menimbang pakan yang diberikan
- Membersihkan kandang, & tempat
pakan.
- Memberikan pakan berupa rumput
lapangan
- Memberikan pakan tambahan berupa
campuran dedak dan air
- Membersihkan tempat pakan dan
kandang.
- Memberikan pakan
- Menyediakan air minum disamping
pakan dengan ember
- Pergi menyabit rumput ke sawah
dengan peternak
- Membersihkan kandang dan tempat
pakan
- Memberikan pakan
- Membersihkan aliran pembuangan
kotoran

- Dapat berkenal dengan sebagian


para peternak
- Membangtu para peternak dalam
membersih kandang
- Kandang dan tempat pakan
menjadi bersih
- Ternak mamakan dengan lahap
- Mendapat ilmu mengenai pakan
tambahan dan cara
pencampurannya.
- Kandang dan tempat pakan
menjadi bersih
- Mendapatkan informasi
mengenail cara pemilihan
bakalan yang baik saat memberi
sapi bakal sapi.
- Tempat pakan dan kandang
menjadi bersih
- Mendapat pakan 2 karung
- Mengetahui bahwa tidak hanya
pakan lapangan saja yang
diberikan sebagai pakan.
- Kandang dan tempat pakan
menjadi bersih
- Pakan selalu tersedia
- Aliran pembuangan tidak tersedat
lagi

06:0009:00

06:0009:00

06:0009:00

06:0009:40

06:0008:00

37

Kamis
23/6/201
6

Menjalin komunikasi yang baik


dengan peternak.

Membersihkan kandang dan tempat


pakan
Memberikan pakan hijauan
Memberikan pakan tambahan berupa
campuran dedak dan air

Jumat
24/6/201
6

Sabtu
25/6/201
6

Mewawancarai harga sapi yang di


jual di jagal
Membersihkandan kandang dan
tempat pakan
Memberikan pakan
Memberikan air minum
Menyabit rumput di lintasan bandara
lama
Membersihkan kandang dan tempat
pakan
Memberikan pakan
Memberikan pakan tambahan berupa
campuran dedak dan air
Membersihkan saluran pembuangan
Melakukan perkiraan bobot badan
dengan mengukur bobot badan
menggunakan pita ukur

- Hubungan dengan peternak


semakin baik
- Lingkungan sekitar kandang,
kandang, dan tempat pakan
menjadi bersih
- Menambah pengetahuan tentang
manajemen kandang (lantai
kandang)
- Kandang menjadi bersih dan
nyaman untuk sapi
- Tempat pakan menjadi bersih
- Ternak menjadi gemuk dan
meningkat nafsu makannya
setelah di berikan pakan
tambahan.
- Mendapatkan 2 karung rumput
lapangan.
- Kandang dan tempat pakan
menjadi bersih
- Sapi tidak menjadi haus
- Membuat ternak menjadi nyaman
di kandang
- Menghitung menggunakan rumus
bobot badan sapi dengan
pengukuran menggunakan pita
ukur

06:0008:00

06:0009:00

06:0009:00

38

Senin
28/6/201
6

Selasa
29/6/201
6

Rabu
30/6/201
6

Membersihkan kandang dan tempat


pakan
Memberikan pakan
Memberikan pakan tambahan berupa
campuran dedak dan air
Membersihkan saluran pembuangan
Membersihkan kandang dan tempat
pakan
Memberikan pakan hijauan
Memberikan pakan tambahan berupa
campuran dedak dan air
Menyerahkan formulir penilai
fasilitator
Membersihkan kandang dan tempat
pakan
Memberikan pakan hijauan
Memberikan air minum
Mengambil formulir penilai
fasilitator
Bersalaman dengan para peternak
dan berterima kasih atas bimbingan
selama menjalani PKL di Kelompok
ternak Beriuk Tinjal

- Kandang dna tempat pakan


menjadi bersih
- Ternah menjadi lahap memakan
pakan dan menjadi gemuk
- Saluran pembuangan menjadi
bersih

06:0008:00

- Kandang dan tempat pakan


menjadi bersih
- Ternak menjadi lebih lahap
makan dan menjadi gemuk
- Untuk memperoleh nilai
fasilitator

06:0008:00

- Kandang dan tempat pakan


menjadi bersih
- Ternak tidak menjadi haus
- Ternak menjadi lebih lahap
makan dan menjadi gemuk
- Untuk memperoleh nilai
fasilitator

06:0009:00

39

Mengetahui/menyetuji
u:
Pimpinan
Cap dan Tanda Tangan

(
)

H. JaFar

40

Anda mungkin juga menyukai