Anda di halaman 1dari 10

PENYUSUTAN AKTIVA T

Penyusutan atau depresiasi adalah pengalokasian harga perolehan dari suatu aktiva tetap karena
adanya penurunan nilai aktiva tetap tersebut. Untuk mengetahui besarnya penyusutan atau
depresiasi dari suatu aktiva tetap dikenal beberapa metode antara lain metode garis lurus, metode
jumah angka tahun, metode menurun berganda, metode satuan jam kerja, dan metode satuan hasil
produksi.
Logika Akuntansi : Penyusutan (Depreciation) adalah Harga Perolehan Aktiva Tetap yang di
alokasikan ke dalam Harga Pokok Produksi atau Biaya Operasional akibat penggunaan aktiva
tetap tersebut, atau; Cost/Exepenses yang diperhitungkan (dibebankan) dalam Harga Pokok
produksi atau biaya operasional akibat pengunaan aktiva di dalam proses produksi dan operasional
perusahaan secara umum.
Pencatatan (Jurnal) Atas Penyusutan:
Bentuk Jurnalnya:
[-Debit-]. Depreciation = xxxx
[-Credit-]. Accumulated Depreciation = xxxx
Jurnal pada saat penyesuaian Nilai Mesin di akhir tahun.
Bentuk Jurnalnya:
[-Debit-]. Accumulated Depreciation = xxxx
[-Credit-]. Jenis penyusutan aktiva (mesin, mobil,dst) = xxxx
Catatan : Dengan adanya penyesuaian dimaksudkan untuk mengetahui Nilai buku mesin di akhir
tahun pertama, kedua, ketiga sampai kelima..
Saat pencatatan:
Biasanya dicatat (dibukukan) pada saat penutupan buku (entah: akhir bulan, akhir kwartal, akhir
tahun buku).
penyusutan aktiva tetap berikut ini:
Metode Penyusutan aktiva tetap garis lurus
Model metode garis lurus cukup sederhana. Metode ini menghubungkan alokasi biaya dengan
beralalunya waktu dan mengakui pembebanan periodic yang sama sepanjang umur aktiva. Asumsi
yang mendasari metode garis lurus ini adalah bahwa aktiva yang bersangkutan akan memberikan
manfaat yang sama untuk setiap periodenya sepanjang umur aktiva, dan pembebanannya tidak
dipengaruhi oleh perubahan produktifitas maupun efisiensi aktiva. Estimasi umur ekonomis dibuat
dalam periode bulanan atau tahunan. Selisih antara harga perolehan aktiva dengan nilai residunya
dibagi dengan masa manfaat aktiva akan menghasilkan beban penyusutan periodic.

dengan masa manfaat aktiva akan menghasilkan beban penyusutan periodic.


Hasil perhitungan beban penyusutan dengan menggunakan metode garis lurus akan dianggap tepat
(layak) hanya jika asumsi-asumsi berikut ini terpenuhi, yaitu: beban perbaikan dan pemeliharaan
tetap konstan sepanjang umur aktiva, tingkat efisiensi operasi aktiva pada periode berjalan sama
baiknya dengan periode-periode sebelumnya, pendapatan (arus kas bersih) yang bisa dicapai
dengan mempergunakan aktiva tersebut jumlahnya tetap konstan selama tahun-tahun umur aktiva,
dan semua estimasi yang diperlukan, termasuk estimasi masa manfaat diprediksi dengan tingkat
kepastian yang memadai.
Namun, karena adanya ketidakpastian dari sebagian besar factor tersebut diatas, maka untuk
menemukan suatu metode penyusutan yang dapat menampung bebagai factor tersebut merupakan
suatu hal yang sulit. Oleh karena itu, metode garis lurus seringkali diasumsikan sama akuratnya
dengan metode lain. Selain itu, metode garis lurus dianggap cukup mudah untuk dilaksanakan dan
dipahami.
Dengan menggunakan metode garis lurus, besarnya beban penyusutan periodic dapat dihitung
sebagai berikut:
Rumus penyusutan aktiva tetap metode garis lurus :
Penyusutan = (Harga perlehan-Nilai residu)/ Umur ekonomis
Atau dengan cara lain berikut ini:
Mencari tarif penyusutan tiap tahun: Tarif Penyusutan = 100% : umur ekonomis
Mencari beban penyusutan tiap tahun: Beban Penyusutan = Tarif penyusutan x (Harga perolehanNilai Residu)
Mencari Nilai Buku Aktiva tetap: Harga Buku Aktiva Tetap= Harga Perolehan- Akumulasi
Penyusutan
Metode Penyusutan aktiva tetap menurun ganda
Metode menurun ganda disebut juga metode Double Declining Balance Methode, menurut metode
ini maka penyusutan aktiva tetap ditentukan berdasarkan persentase tertentu yang dihitung dari
harga buku pada tahun yang bersangkutan. Persentase penyusutan dapat dicari atau dihitung
dengan mengalikan persentase penyusutan dengan metode garis lurus dengan angka 2 (dua).
Dengan ungkapan lain persentase penyusutan besarnya 2x Persentase atau tarif penyusutan
metode garis lurus.
Metode ini menghasilkan suatu beban penyusutan periodic yang menurun selama estimasi umur
ekonomis aktiva. Jadi, metode ini pada hakikatnya sama dengan metode jumlah angka tahun
dimana besarnya beban penyusutan akan menurun setiap tahunnya. Beban penyusutan periodic
dihitung dengan cara mengalikan suatu tariff persentase (konstan) ke nilai buku aktiva yang kian
menurun. Besarnya tariff penyusutan yang umum dipakai adalah dua kali tariff penyusutan garis
lurus, sehingga dinamakan sebagai metode saldo menurun ganda. Aktiva tetap dengan estimasi

masa manfaat 5 tahun akan memiliki tariff penyusutan garis lurus 20% dan tariff penyusutan saldo
menurun ganda 40%, sedangkan aktiva tetap dengan estimasi masa manfaat 10 tahun akan
memiliki tariff penyusutan garis lurus 10% dan tariff penyusutan saldo menurun ganda 20%, dan
seterusnya.
Dengan metode saldo menurun ganda, besarnya estimasi nilai residu tidak digunakan dalam
perhitungan, dan penyusutan tidak akan dilanjutkan apabila nilai buku aktiva telah sama atau
mendekati estimasi nilai residunya. Besarnya penyusutan untuk tahun terakhir dari umur ekonomis
aktiva harus disesuaikan agar supaya nilai buku diakhir masa manfaat aktiva tetap tersebut
mencerminkan besarnya estimasi nilai residu.
Rumus penyusutan aktiva tetap metode menurun ganda
Penyusutan = {2 x (100% : umur ekonomis)} x Harga buku aktiva tetap
Metode Penyusutan aktiva tetap Jumlah Angka Tahun
Metode Jumlah Angka Tahun disebut juga sum of the years digit method, Berdasarkan metode
jumlah angka tahun besarnya penyusutan aktiva tetap tiap tahun jumlahnya semakin menurun.
Rumus metode penyusutan aktiva tetap metode Jumlah angka Tahun
Penyusutan = Sisa umur penggunaan x (Harga Perolehan Nilai Residu
Jumlah angka tahun
Keterangan:
Sisa Umur Penggunaan = misalnya umur ekonomis 5 tahun, maka pada tahun pertama sisa umur
penggunaan jumlahnya 5, tahun kedua 4 dan seterusnya.
Jumlah angka taun = misalnya umur ekonomis 5 tahun, maka jumlah angka tahun dihitung=>
1+2+3+4+5 = 15
Harga Buku aktiva tetap = harga perolehan nilai residu
Metode Penyusutan Aktiva Tetap Satuan Jam Kerja
Metode satuan Jam Kerja atau disebut juga Service Hours Method, menurut metode ini beban
Penyusutan Aktiva Tetap ditetapkan Berdasarkan jam kerja yang dapat dicapai dalam periode yang
bersangkutan.
Rumus penyusutan aktiva tetap metode satuan jam kerja
Beban Penyusutan per tahun = Jam kerja yang dapat dicapai x Tarif penyusutan tiap jam
Tarif Penyusutan per jam = (harga perolehan Nilai residu) / Jumlah total jam Kerja penggunaan
aktiva
Metode Penyusutan aktiva tetap Satuan hasil Produksi
Metode satuan hasil produksi atau disebut Productive Output Method, Menurut metode ini beban

penyusutan aktiva tetap ditetapkan berdasarkan jumlah satuan produk yang dihasilkan dalam
periode yang bersangkutan.
Rumus penyusutan aktiva tetap metode satuan hasil produksi
Beban Penyusutan per tahun = Jumlah satuan produk yang dihasilkan xTarif penyusutan per
produk
Tarif Penyusutan per jam = (harga perolehan Nilai residu) / Jumlah total produk yang
dihasilkan
Kesimpulan:
Penyusutan merupakan proses pengurangan nilai aktiva tetap karena faktor penggunaan aktiva
tetap tersebut, faktor usia atau faktor sejenisnya. Perhitungan besarnya beban penyusutan dapat
dilakukan dengan beberapa metode diantaranya metode garis lurus, metode menurun ganda,
metode jumlah angka tahun, metode satuan jam kerja dan metode satuan hasil produksi.
Setelah dilakukan perhitungan selanjutnya dilakukan pencatatan beban penyusutan aktiva tetap,
proses pencatatan beban penyusutan aktiva tetap dilakukan setiap ahir periode akuntansi yaitu
dengan adanya bukti transaksi yang berupa memo yang isinya menunjukan adanya ayat jurnal
penyesuaian yang menyatakan jumlah saldo penyusutan periode tersebut.
Dalam jurnal penyesuaian beban penyusutan aktiva tetap dicatat dengan mendebet beban
penyusutan aktiva tetap dan mengkredit akumulasi penyusutan aktiva tetap atau dapat juga dicatat
dengan mendebet beban penyusutan aktiva tetap dan mengkredit aktiva tetap yang bersangkutan.
Demikianlah pembahasan Metode Penyusutan aktiva tetap dalam akuntansi, agar anda lebih
menguasai konsep penyusutan aktiva tetap disarankan untuk membaca Soal perhitungan
penyusutan aktiva tetap yang akan dipublikasikan segera.
Agar anda dapat memahami pembahasan Latihan soal penghitungan penyusutan aktiva tetap ini
dengan baik disarankan untuk membaca dengan baik ilustrasi soal yang tersedia setelah itu anda
berusaha menjawab soal tersebut dengan berbekal pada pemahaman anda tentang metode
penyusutan aktiva tetap yang telah dibahas sebelumnya, selanjutnya sesudah menemukan jawaban
atas soal yang telah anda pahami, langkah berikutnya adalah mencocokan jawaban anda dengan
pembahasan soal penyusutan aktiva tetap yang penulis sajikan dibawah ilustrasi soal, silahkan
baca dan pahami ilustrasi soal berikut ini:
Ilustrasi soal penyusutan aktiva tetap
Pada tanggal 1 desember 2012, PT jaya kusuma membeli sebuah mobil angkut bekas dengan
harga perolehan Rp 85.000.000. Mobil tersebut diperkirakan mempunyai umur ekonomis 5 tahun,
dengan nilai residu Rp 10.000.000. Berdasarkan data dalam ilustrasi ini hitunglah besarnya
penyusutan dengan metode garis lurus!
Jawab :

Diketahui harga perolehan mobil Rp 85.000.000, Umur ekonomis 5 tahun, dan nilai residu Rp
10.000.000.
Berdasarkan data tersebut dapat dicari besarnya penyusutan dengan metode garis lurus tiap tahun
dengan perhitungan sebagai berikut:
Penyusutan tiap tahun = (Harga perlehan-Nilai residu)/ Umur ekonomis
= (85.000.000 10.000.000)/5
= Rp 15.000.000
Sebuah mesin produksi dengan harga Rp 315.000.000 mulai digunakan untuk operasi perusahaan
pada bulan Januari 2011. Umur penggunaan ditaksir selama 5 tahun dengan nilai residu Rp
15.000.000. Hitunglah penyusutan tiap tahun dari penggunaan mesin tersebut dengan metode
jumlah angka tahun!
Jawab :
Diketahui Harga perolehan mesin Rp 315.000.000, nilai residu Rp 15.000.000, dan umur
ekonomis 5 tahun.
Berdasarkan data tersebut besarnya penyusutan tiap tahun dengan metode jumlah angka tahun
dapat dicari dengan perhitungan sebagai berikut:
Langkah pertama mencari jumlah angka tahun umur aktiva;
Jumlah angka tahun => 1+2+3+4+5 = 15
Setelah diketahui jumlah angka tahun selanjutnya dapat dicari penyusutan tiap tahun dengan
rumus berikut ini:
Penyusutan tahun 1 => (5/15) x (315.000.000-15.000.000) = Rp 100.000.000
Penyusutan tahun 2 => (4/15) x (315.000.000-15.000.000) = Rp 80.000.000
Penyusutan tahun 3 => (3/15) x (315.000.000-15.000.000) = Rp 60.000.000
Penyusutan tahun 4 => (2/15) x (315.000.000-15.000.000) = Rp 40.000.000
Penyusutan tahun 5 => (1/15) x (315.000.000-15.000.000) = Rp 20.000.000
Sebuah mobil mulai dioperasikan untuk usaha pada tanggal 1 Januari 2012. Mobil tersebut
diperoleh dengan harga Rp 165.000.000 dan ditaksir dapat dioperasikan untuk usaha selama 5

tahun. Hitunglah penyusutan tiap tahun dengan metode menurun berganda!


Jawab :
Diketahui bahwa Harga perolehan Rp 165.000.000, nilai ekonomis 5 tahun. Berdasarkan data
tersebut dapat dihitung besarnya penyusutan tiap tahun dengan metode menurun ganda dengan
perhitungan sebagai berikut:
Langkah pertama mencari besarnya besarnya persentase penyusutan tiap tahun;
Jika dalam metode garis lurus persentase penyusutan tiap tahun adalah:
=> 100%/ umur ekonomis
=> 100%/5 = 20%
Karena dalam metode menurun berganda besarnya persentase penyusutan 2x dari persentase
metode garis lurus maka besarnya persentase penyusutan metode menurun berganda adalah 40%
(20%x2).
Langkah berikutnya adalah menentukan besarnya penyusutan tiap tahun dengan perhitungan
sebagai berikut:
Penyusutan = persentase penyusutan x Harga buku aktiva tetap
Penyusutan tahun 1 => 40% x 165.000.000 = Rp 66.000.000
Penyusutan tahun 2 => 40% x 99.000.000 = Rp 39.600.000
Penyusutan tahun 3 => 40% x 59.400.000 = Rp 23.760.000
Penyusut
Ilustrasi soal penyusutan aktiva tetap
Pada tanggal 1 desember 2012, PT jaya kusuma membeli sebuah mobil angkut bekas dengan
harga perolehan Rp 85.000.000. Mobil tersebut diperkirakan mempunyai umur ekonomis 5 tahun,
dengan nilai residu Rp 10.000.000. Berdasarkan data dalam ilustrasi ini hitunglah besarnya
penyusutan dengan metode garis lurus!
Jawab :
Diketahui harga perolehan mobil Rp 85.000.000, Umur ekonomis 5 tahun, dan nilai residu Rp
10.000.000.
Berdasarkan data tersebut dapat dicari besarnya penyusutan dengan metode garis lurus tiap tahun
dengan perhitungan sebagai berikut:

Penyusutan tiap tahun = (Harga perlehan-Nilai residu)/ Umur ekonomis


= (85.000.000 10.000.000)/5
= Rp 15.000.000
Sebuah mesin produksi dengan harga Rp 315.000.000 mulai digunakan untuk operasi perusahaan
pada bulan Januari 2011. Umur penggunaan ditaksir selama 5 tahun dengan nilai residu Rp
15.000.000. Hitunglah penyusutan tiap tahun dari penggunaan mesin tersebut dengan metode
jumlah angka tahun!
Jawab :
Diketahui Harga perolehan mesin Rp 315.000.000, nilai residu Rp 15.000.000, dan umur
ekonomis 5 tahun.
Berdasarkan data tersebut besarnya penyusutan tiap tahun dengan metode jumlah angka tahun
dapat dicari dengan perhitungan sebagai berikut:
Langkah pertama mencari jumlah angka tahun umur aktiva;
Jumlah angka tahun => 1+2+3+4+5 = 15
Setelah diketahui jumlah angka tahun selanjutnya dapat dicari penyusutan tiap tahun dengan
rumus berikut ini:
Penyusutan tahun 1 => (5/15) x (315.000.000-15.000.000) = Rp 100.000.000
Penyusutan tahun 2 => (4/15) x (315.000.000-15.000.000) = Rp 80.000.000
Penyusutan tahun 3 => (3/15) x (315.000.000-15.000.000) = Rp 60.000.000
Penyusutan tahun 4 => (2/15) x (315.000.000-15.000.000) = Rp 40.000.000
Penyusutan tahun 5 => (1/15) x (315.000.000-15.000.000) = Rp 20.000.000
Sebuah mobil mulai dioperasikan untuk usaha pada tanggal 1 Januari 2012. Mobil tersebut
diperoleh dengan harga Rp 165.000.000 dan ditaksir dapat dioperasikan untuk usaha selama 5
tahun. Hitunglah penyusutan tiap tahun dengan metode menurun berganda!
Jawab :
Diketahui bahwa Harga perolehan Rp 165.000.000, nilai ekonomis 5 tahun. Berdasarkan data
tersebut dapat dihitung besarnya penyusutan tiap tahun dengan metode menurun ganda dengan
perhitungan sebagai berikut:

Langkah pertama mencari besarnya besarnya persentase penyusutan tiap tahun;


Jika dalam metode garis lurus persentase penyusutan tiap tahun adalah:
=> 100%/ umur ekonomis
=> 100%/5 = 20%
Karena dalam metode menurun berganda besarnya persentase penyusutan 2x dari persentase
metode garis lurus maka besarnya persentase penyusutan metode menurun berganda adalah 40%
(20%x2).
Langkah berikutnya adalah menentukan besarnya penyusutan tiap tahun dengan perhitungan
sebagai berikut:
Penyusutan = persentase penyusutan x Harga buku aktiva tetap
Penyusutan tahun 1 => 40% x 165.000.000 = Rp 66.000.000
Penyusutan tahun 2 => 40% x 99.000.000 = Rp 39.600.000
Penyusutan tahun 3 => 40% x 59.400.000 = Rp 23.760.000
Penyusutan tahun 4 => 40% x 35.640.000 = Rp 14.256.000
Penyusutan tahun 5 => 40% x 21.384.000 = Rp 8.553.600
Note: Harga buku = Harga perolehan Akumulasi penyusutan, Pada tahun 1 belum ada
akumulasi penyusutan karena mobil masih baru sehingga Harga buku aktiva = Harga perolehan.
Harga perolehan mesin produksi Rp 12.500.000 dengan Nilai Residu Rp 780.000, selama 4 tahun
ditaksir akan menghasilkan 40.000 unit dengan perincian sebagai berikut:
tahun pertama 1500 unit,
tahun kedua 10.000 unit,
tahun ketiga 8000 unit, dan
tahun keempat 7000 unit.
Hitunglah penyusutan perunit dan penyusutan tiap tahun dari mesin tersebut dengan metode
satuan unit produk!
Jawab :
Diketahui Bebeara hal yaitu:

Harga perolehan aktiva tetap dalam hal ini mesin sebesar Rp 12.500.000
Nilai Residu Rp 780.000
Umur ekonomis selama 4 tahun
Jumlah total produk yang dapat dihasilkan oleh mesin tersebut selama umur ekonomis sejumlah
40.000 unit, dengan perincian tahun pertama 1500 unit, tahun kedua 10.000 unit, tahun ketiga
8000 unit, dan tahun keempat 7000 unit.
Berdasarkan data tersebut maka kita dapat mencari penyusutan mesin dari tiap unit produk yang
dihasilkan maupun penyusutan mesin tiap tahun, adapun perhitungan yang diperlukan adalah
sebagai berikut:
= (12.500.000-780.000)/40.000
= Rp 293
Penyusutan mesin per tahun dapat diketahui dengan perhitungan sebagai berikut:
Penyusutan pertahun = penyusutan per unit x jumlah produk pertahun
Tahun 1 => 293 x 15.000 = Rp 4.395.000
Tahun 2 => 293 x 10.000 = Rp 2.930.000
Tahun 3 => 293 x 8000 = Rp 2.344.000
Tahun 4 => 293 x 7000 = Rp 2.051.000
Harga perolehan mesin produksi Rp 12.500.000 dengan Nilai Residu Rp 780.000,umur ekonomis
empat tahun. selama 4 tahun mesin tersebut digunakan sebanyak 10.000 jam,sedangkan kegiatan
untuk tahun pertama 3500 jam, tahun kedua 2800 jam, tahun ketiga 2000 jam, dan tahun keempat
1700 jam. Hitunglah penyusutan tiap tahun dari mesin tersebut dengan metode satuan jam kerja!
Jawab :
Diketahui Bebeara hal yaitu:
Harga perolehan aktiva tetap dalam hal ini mesin sebesar Rp 12.500.000
Nilai Residu Rp 780.000
Umur ekonomis selama 4 tahun
Jumlah total jam penggunaan mesin dalam operasional perusahaan selama umur ekonomis
sejumlah 41.000 jam, dengan perincian tahun pertama 3500 jam, tahun kedua 2800 jam, tahun
ketiga 2000 jam, dan tahun keempat 1700 jam.
Berdasarkan data tersebut maka kita dapat mencari penyusutan mesin dalam tiap jam penggunaan
mesin tersebut maupun penyusutan mesin tiap tahun, adapun perhitungan penyusutan mesin
dengan metode satuan jam kerja adalah sebagai berikut:

Penyusutan mesin perjam = (Harga perolehan-Nilai residu)/Total jam kerja


= (12.500.000-780.000)/10.000
= Rp 1.172
Penyusutan mesin per tahun dapat diketahui dengan perhitungan sebagai berikut:
Penyusutan pertahun = penyusutan per unit x jumlah jam kerja pertahun
Tahun 1 => 1.172 x 3500 = Rp 4.102.000
Tahun 2 => 1.172 x 2800 = Rp 3.281.000
Tahun 3 => 1.172 x 2000 = Rp 2.344.000
Tahun 4 => 1.172 x 1700 = Rp 1.992.000

Anda mungkin juga menyukai