struktur bangunan baik struktur vertical bangunan maupun struktur horizontal bangunan dari atas ke bawah sampai pondasi. Beban gravitasi bekerja pada slab / lantai (struktur horizontal) dan ditransfer ke vertikal struktural bangunan yang dikirimkan langsung beban aksial ke tanah. Jenis dan pola aliran kekuatan alami tergantung pada susunan struktural vertikal bangunan. Kolom (struktur vertikal) dapat berbentuk miring atau vertikal, beban akan tetap didistribusikan secara merata / terpusat di satu titik maupun sepanjang suatu daerah. Untuk struktur simetris, dorong karena beban mati akan keseimbangan bangunan, tapi gaya horizontal akibat beban asimetris masih harus sebalikknya, seperti untuk bangunan asimetris dimana penyebab berat karena gaya dorong bangunan. Contoh pada sebuah jembatan melengkung terdapat efek luar sentrifugal mobil, gaya gravitasi juga angina dan gempa mempengaruhi kekuatan jembatan. Pada high-rise-building, diperlukan tanah bebas dengan kolom minim. Contoh pada pintu masuk, lobi yang luas, tempat parkir, dll perlu lahan yang luas yang tidak dihalangi oleh kolom. Untuk kondisi ini, masa bangunan atas harus dikaitkan ke tanah dengan system struktur yang berbeda. Pola geometris struktur bangunan tidak dapat memperpanjang ke dinding pondasi karena dapat terputus dan digantikan system struktur lain. Untuk tujuan desain awal, bagian struktur atas dan bawah dapat dianalisis secara terpisah. Dengan menggunakan sistem transisi dari bagian tengah bangunan. Bangunan dibuat seperti dengan sistem panggung, untuk mengubah jarak kolom untuk pola yang lebih luas dengan menggunakan sistem transfer dalam tabung kotak berbingkai. Dengan meningkatkan ukuran balok spandrel dalam mode seperti pohon, sehingga berbentuk lengkungan-seperti transisi bertahap alami dari beban. Kolom berbentuk v merupakan kolom efektif dalam melawan kekuatan angin dan gempa, tapi sayangnya menanggapi asimetris memuat gravitasi dengan gaya dorong horizontal. Untuk menyediakan ruang bebas ada beberapa kemungkinan desain yang dibuat: 1. Seluruh fasad bangunan sebagai dinding balok vierendeel yang mencakup antar kolom sudut. 2. Truss baja dapat membawa seluruh bangunan di dua puluh empat kolom ke lima kolom dasar dan inti. Bangunan juga dapat menggunakan kolom basis besar. 3. Dari tiga frame kaku dua blok bangunan 4 lantai yang ditangguhkan, dimana dinding bingkai bantalan lega di setiap tingkat lantai empat dengan mentransfer beban ke delapan kolom eksterior besar. 4. Dinding pelindung beton perimeter adalah kantilever dari inti pada lengkungan besar. 5. Kolom memanjang membentuk setengah kerucut dan lengkungan untuk mendukung dinding pelindung bergelombang. Kolom lainnya berkisar dari
kolom seperti pohon pahatan dan dua kolom-v dengan dukungan bagian hiperbolik. Dalam struktur pasca-balok terkena di dasar, sedangkan enam belas bangunan berlantai berdiri pada panggung baja berbentuk-v dan inti bangunan.