Hasil pelapukan batuan dibawa oleh suatu media ke tempat lain dimana kemudian
diendapkan. Pada umumnya pembawa hasil pelapukan ini dilakukan oleh suatu media yang
berupa cairan, angin dan es. Akan tetapi beberapa transportasi hasil pelapukan dapat juga
berlangsung tanpa bantuan suatu media, tapi hanya dengan tenaga gravitasi saja.
Sifat-sifat transportasi sedimen berpengaruh terhadap sedimen itu sendiri yaitu
mempengaruhi pembentukan struktur sedimen yang terbentuk. Hal ini penting untuk
diketahui karena sebenarnya struktur sedimen merupakan suatu catatan (record) tentang
proses yang terjadi sewaktu sedimen tersebut diendapkan. Umumnya proses itu merupakan
hasil langsung dari gerakan media pengangkut. Namun demikian sifat fisik (ragam ukuran,
bentuk dan berat jenis) butiran sedimen itu sendiri mempunyai pengaruh pada proses mulai
dari erosi, transportasi sampai ke pengendapan.
Dua sifat yang mempengaruhi media untuk mengangkut partikel sedimen adalah berat jenis
(density) dan kekentalan (viscosity) media. Berat jenis media akan mempengaruhi gerakan
media, terutama cairan. Sebagai contoh air sungai yang bergerak turun karena berat jenis
yang langsung berhubungan dengan gravitasi. Sedangkan kekentalan akan berpengaruh pada
kemampuan media untuk mengalir.
A. CAIRAN
Ada 2 persamaan penting yang mempengaruhi aliran suatu cairan, yakni: bilangan Reynold
dan bilangan Froud.
Rumus bilangan Reynolds umumnya diberikan sebagai berikut:
dengan:
vs - kecepatan fluida,
L - panjang karakteristik,
Apabila angka Reynold ini kecil akan terjadi aliran yang laminer, dimana garis aliran sejajar
dengan batas permukaan. Sebaliknya bila angka Reynold besar aliran akan berubah menjadi
turbulen. Angka Reynold, pada aliran dalam tabung batas antara aliran laminer dan turbulen
ini adalah 2000. Sedangkan angka itu untuk suatu partikel dalam cairan adalah satu.
Angka Froud: pada hakekatnya perbandingan antara kekuatan untuk menghentikan gerakan
partikel dan gaya gravitasi
dimana:
V=kecepatan partikel
g=percepatan gravitasi
L=kedalaman channel
Flow regim
Lower flow regim (F<1):
Menghasilkan struktur sedimen
cross-lamination
cross-bed
Suspensi
Dalam teori segala ukuran butir sedimen dapat dibawa dalam suspensi, jika arus cukup kuat.
Akan tetapi di alam, kenyataannya hanya material halus saja yang dapat diangkut suspensi.
Sifat sedimen hasil pengendapan suspensi ini adalah mengandung prosentase masa dasar
yang tinggi sehingga butiran tampak mengambang dalam masa dasar dan umumnya disertai
memilahan butir yang buruk. Cirilain dari jenis ini adalah butir sedimen yang diangkut tidak
pernah menyentuh dasar aliran.
Bedload transport
Berdasarkan tipe gerakan media pembawanya, sedimen dapat dibagi menjadi:
endapan suspensi.
Arus traksi adalah arus suatu media yang membawa sedimen didasarnya. Pada umumnya
gravitasi lebih berpengaruh dari pada yang lainya seperti angin atau pasang-surut air laut.
Sedimen yang dihasilkan oleh arus traksi ini umumnya berupa pasir yang berstruktur silang
siur, dengan sifat-sifat:
pemilahan baik
ada perubahan besar butir mengecil ke atas (fining upward) atau ke bawah
(coarsening upward) tetapi bukan perlapisan bersusun (graded bedding).
Di lain fihak, sistem arus pekat dihasilkan dari kombinasi antara arus traksi dan suspensi.
Sistem arus ini biasanya menghasilkan suatu endapan campuran antara pasir, lanau, dan
lempung dengan jarang-jarang berstruktur silang-siur dan perlapisan bersusun. Arus pekat
(density) disebabkan karena perbedaan kepekatan (density) media. Ini bisa disebabkan karena
perlapisan panas, turbiditi dan perbedaan kadar garam. Karena gravitasi, media yang lebih
pekat akan bergerak mengalir di bawah media yang lebih encer. Dalam geologi, aliran arus
pekat di dalam cairan dikenal dengan nama turbiditi. Sedangkan arus yang sama di dalam
udara dikenal dengan nuees ardentes atau wedus gembel, suatu endapan gas yang keluar dari
gunungapi. Endapan dari suspensi pada umumnya berbutir halus seperti lanau dan lempung
yang dihembuskan angin atau endapan lempung pelagik pada laut dalam. Selley (1988)
membuat hubungan antara proses sedimentasi dan jenis endapan yang dihasilkan, sebagai
berikut (Tabel IV.1).
Kenyataan di alam, transport dan pengendapan sedimen tidak hanya dikuasai oleh mekanisme
tertentu saja, misalnya arus traksi saja atau arus pekat saja, tetapi lebih sering merupakan
gabungan berbagai mekanisme. Malahan dalam berbagai hal, merupakan gabungan antara
mekanik dan kimiawi. Beberapa sistem seperti itu dalah:
D. GRAVITY
Sedimen yang bergerak karena hanya pengaruh gaya gravitasi ini, ada 3 macam sedimen :
Grain flows
Fluidized flows
sortasi jelek
Fluidized flows
Ciri sedimennya:
2. Parameter kimia termasuk salinitas, pH, Eh, dan karbondioksida dan oksigen
yang merupakan bagian dari air yang terdapat pada lingkungan pengendapan.
3. Parameter biologi dari lingkungan pengendapan dapat dipertimbangkan untuk
meliputi kedua-duanya dari aktifitas organism, seperti pertumbuhan tanaman,
penggalian, pengeboran, sedimen hasil pencernaan, dan pengambilan dari silica
dan kalsium karbonat yang berbentuk material rangka. Dan kehadiran dari sisa
organism disebut sebagai material pengendapan.