Anda di halaman 1dari 2

Pengaruh pH

Pengaruh pH terhadap kerja enzim dilakukan dengan cara


memberi suasana yang berbeda terhadap bahan yang akan di uji. Pada
tabung pertama suasananya dibuat basa dengan menambahkan HCl.
Tabung kedua dibuat suasana basa dengan menambahkan NaOH.
Tabung yang ketiga tidak diberi tambahan apa-apa untuk menjadikan
suasana di tabung tersebut menjadi suasana normal.
Pada tabung yang bersuasana asam saat dilakukan uji dengan
menetesi larutan IKI menimbulkan warna kuning yang mengindikasikan
bahwa dalam bahan uji tersebut tidak terdapat kompleks amilum yang
dapat berikatan secara komplek dengan IKI yang kemudian memberi
warna biru. Setelah dilakukan uji dengan benedict ternyata didapati
hasil yang negative, karena tidak terjadi perubahan warna, warna yang
timbul hanyalah warna dari larutan benedic itu sendiri. Berdasarkan
teori bahwa dalam saliva manusia terdapat enzim amylase yang dapat
membuat tepung atau pati menjadi gula sederhana. Enzim amylase
pada saliva manusia seharusnya dapat bekerja pada pH sekitar 5,8- 7,1
(Smith, 2010). Seharusnya pada suasana asam enzim amylase dalam
saliva memang tidak menunjukan aktivitas yang tinggi karena pada
dasarnya enzim ini membutuhkan suasana yang netral untuk bekerja.
Namun hasil praktikum menunjukan kejanggalan karena pada kedua uji
yakni uji iodin/IKI dan Benedict menunjukan hasil yang negative. Hal ini
mungkin karena ketidak telitian praktikan dalam melakukan uji
maupun kesalahan dalam mengidentifikasi hasil.
Pada tabung yang bersuasana basa seharusnya yang
menunjukan hasil positif adalah saat uji IKI/Iodin, namun hasil dari
praktikum menunjukan jika keduanya menunjukan hasil yang negative
terhadap uji iodin/IKI maupun uji benedict. Bila mengaju pada literature
dari Smith tahun 2010 enzim amylase bekerja pada suasana netral dan
tidak melakukan atau aktivitas yang tinggi pada suasana basa.
Kesalahan identifikasi maupun ketidak telitian praktikan dalam
melakukan uji mungkin memengaruhi hasil tersebut.
Pada tabung ketiga yang bersuasana netral, didapati bahwa saat
dilakukan uji IKI/Iodin menunjukan warna hitam yang mungkin itu
adalah warna ungu yang terlalu pekat sehingga terkesan berwarna
hitam. Hal ini menunjukan bahwa dalam bahan uji masih terdapat
amilum. Uji benedict selanjutkan dilakukan untuk mengetahui apakah
ada gugus aldehid ataupun keton dalam bahan uji, namun dalam uji ini
didapati hasil yang negative. Seharusnya bila mengacu pada literature
uji benedict seharusnya positif karena saliva/amilase dalam saliva
bereaksi dengan amilum membentuk gula sederhana yang apabila diuji
dengan benedict mengasilkan hasil positif. Perbedaan hasil praktikum
kesemua uji diatas memiliki perbedaan dengan literature. Hal ini
dimungkinkan karena ketidak telitian praktikan dalam mengidentifikasi
warna. Kesalahan lain yang mungkin terjadi adalah bahan atau saliva
yang digunakan, bisa jadi praktikan melakukan kesalahan saat

mengisolasi saliva sehingga menimbulkan hasil praktikum yang


berbeda dengan literature.
Pengaruh Substrat
Pada uji pengaruh konsentrasi substrat terhadap kinerja enzim
diadapati hasil pada tabung 1-2 yang masing masing berisi 1 ml dan 2
ml amilum menunjukan hasil positif saat diuji dengan larutan IKI, hal ini
menunujakn bahwa dalam larutan tersebut masih terdapat amilum
yang belum mengalami pemecahan oleh enzim amylase. Pada tabung
ke 3 dan ke empat yang masing-masing berisi 3 dan 4 ml amilum
menunjukan hasil negative saat dilakukan uji IKI. Hak ini sesua dengan
teori yang mengatakan jika konsentrasi substrat dinaikkan maka
aktifitas enzim atau kecepatan reaksinya akan meningkat sampai titik
maksimum dan setelah mencapai titik maksimum penambahan
konsentrasi substrat tidak akan berpengaruh lagi atau meningkat
(Kartini, 2011). Uji dilanjutkan dengan dilakukannya uji benedict untuk
membuktikan adanya gugus aldehid ataupun keton bebas pada bahan
uji tersebut, namun pada keempat bahan uji ditemui hasil yang
semuanya negative. Seharusnya uji benedict menunjukan hasil yang
positif untuk menunjukan adanya aktivitas dari enzim amylase dalam
saliva. Kesalahan ini menujukan kekurang telitian praktikan dalam
melakukan praktikum dan kurangnya kemampuan praktikan dalam
melakukan praktikum.

Daftar Pustaka
Kartini, Endang. 2011. Petunjuk Praktikum Biokimia (Enzim dan
Vitamin). Petunjuk praktikum tidak diterbitkan.
Smith, Janice. 2010. General, Organic, and biological Chemistry. New
York : Mc Graw Hil
Amin, M; Lukiati, B; Maslikah, S; Balqis. 2014. Bahan Ajar (Hand Out)
BIOKIMIA. Bahan ajar tidak diterbitkan.

Anda mungkin juga menyukai