PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Perkembangan teknologi saat ini begitu pesat, sehingga peralatan sudah
Ergonomi yang bersasaran akhir efisiensi dan keserasian kerja memiliki arti
penting bagi tenaga kerja, baik sebagai subjek maupun objek. Akan tetapi
seeringkali suatu tempat kerja mengesampingkan aspek ergonomi bagi para
pekerjanya, hal ini tentunya sangat merugikan perusahaan dan para pekerja itu
sendiri.1
Pada umunya ergonomi belum diterapkan secara merata pada sektor kegiatan
ekonomi. Gagasannya telah lama disebarluaskan sebagai unsur higienitas
perusahaan dan kesehatan kerja (hiperkes), tetapi sampai saat ini kegiatankegiatan baru sampai pada taraf pengenalan, khususnya pada pihak yang
bersangkutan, sedangkan penerapannya baru pada tingkat perintisan. Fungsi
pembinaan ergonomi secara teknis merupakan tugas pemerintah. Pusat Bina
Hiperkes dan Keselamatan Kerja memiliki fungsi pembinaan ini melalui
pembinaan keahlian dan pengembangan penerapannya.4
Akan tetapi, sampai saat ini pengembangan kegiatan-kegiatannya baru
diselenggarakan dan masih menunggu kesiapan masyarakat untuk menerima
ergonomi dan penerapannya. Daalam hal menunggu kesiapan tersebut maka perlu
pemberitahuan kepada masyarakat itu sendiri mengenai ergonomi ini. Salah satu
cara dalam pemberitahuan tersebut adalah melalui tulisan-tulisan formal maupun
informal, dimana salah satunya adalah melalui pembuatan makalah. Hal inilah
yang menjadi latar belakang penulis dalam membuat makalah berjudul ergonomic
di tempat kerja.
1.2.
Tujuan Makalah
Untuk lebih mengerti dan memahami mengenai Ergonomi di Tempat Kerja
Manfaat Makalah
1. Untuk memberikan informasi tentang Ergonomi di Tempat Kerja
2. Untuk meningkatkan informasi di dunia ilmu pengetahuan baik bagi
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Ergonomi
2.1.1 Definisi
Istilah ergonomi berasal dari bahas Latin yaitu Ergon (Kerja) dan
Nomos (Hukum Alam). Ergonomi adalah suatu ilmu tentang manusia dalam
usahanya untuk meningkatkan kenyamanan dilingkungan kerjanya.2 Definisi lain
dari ergonomi adalah ilmu, seni dan penerapan teknologi untuk menyerasikan atau
menyeimbangkan antara segala fasilitas yang digunakan baik dalam berativitas
maupun istirahat dengan kemampuan dan keterbatasan manusia baik fisik maupun
mental sehingga kualitas hidup secara keseluruhan menjadi lebih baik.5
2.1.2 Tujuan
Menurut Santoso, ada empat tujuan utama ergonomi, yaitu memaksimalkan
efisiensi karyawan, memperbaiki kesehatan dan keselamatan kerja, menganjurkan
agar bekerja aman, nyaman dan bersemangat, dan memaksimalkan bentuk kerja
yang meyakinkan.6
Menurut Tarwaka, ada beberapa tujuan yang ingin dicapai dari penerapan
ergonomi, antara lain sebagai berikut :5
1. Meningkatkan kesejahteraan fisik dan mental melalui upaya pencegahan
cidera dan penyakit akibat kerja, menurunkan beban kerja fisik dan
mental, mengupayakan promosi dan kepuasan kerja.
2. Meningkatkan kesejahteraan sosial melalui peningkatan kualitas kontak
sosial dan mengkoordinasi kerja secara tepat, guna meningkatkan jaminan
sosial baik selama kurun waktu usia produktif maupun setelah tidak
produktif.
3. Menciptakan keseimbangan rasional antara aspek teknis, ekonomis, dan
antropologis dari setiap sistem kerja yang dilakukan sehingga tercipta
kualitas kerja dan kualitas hidup yang tinggi.
2.1.3. Ruang Lingkup
Pusat Kesehatan dan Keselamatan Kerja Departemen Kesehatan RI,
menyatakan bahwa ruang lingkup ergonomi mencakup beberapa aspek keilmuan
yaitu :1
1. Teknik, yaitu cara-cara melakukan pekerjaan dengan baik sehingga dapat
mengurangi resiko cedera akibat ergonomi yang tidak baik.
2. Fisik, yaitu dimana penampilan seseorang mencerminkan keseimbangan
antara kemampuan tubuhnya dengan tuntutan tugas. Apabila tuntutan
tugas lebih besar daripada kemampuan tubuh maka akan terjadi
Jika memungkinkan menyediakan meja yang dapat diukur turun dan naik.
Dewasa
Jenis
40
(kg)
15
15-18
10
10-15
Pria (kg)
Sekali-sekali
Terusmenerus
Wanita
6-9
mendeteksi bila ada kelainan, serta nasehat harus diberikan tentang hygiene dan
kesehatan, khususnya pada wanita muda dan yang sudah berumur.12
Gambar 2.2.
Cara
Mengangkat
Beban
2.3. Sikap Kerja yang Ergonomi pada Pekerja yang Berhadapan dengan
Komputer
Dewasa ini komputer adalah suatu sarana yang sangat penting dalam dunia
kerja, hampir setiap kantor, lembaga pendidikan, tingkat rumah tangga atau dunia
usaha pasti dijumpai komputer. Pada awal munculnya alat ini, komputer hanya
digunakan sebagai sarana untuk pengolahan data. Seiring dengan perkembangan
teknologi, sekarang ini komputer juga mengalami kemajuan, yaitu sebagai sarana
informasi yang sangat cepat, murah, dan mudah yang tidak dimiliki oleh fasilitas
informasi lainnya seperti telepon, fax, maupun via pos. Dapat dikatakan bahwa
komputer adalah suatu sarana yang dapat mempermudah manusia dalam
beraktivitas baik dalam menyelesaikan tugas (mengolah data) maupun untuk
memperoleh informasi.13
Seperangkat komputer yang paling sederhana terdiri dari layar monitor,
CPU, keyboard, mouse. Dengan seperangkat unit ini kita sudah bisa melakukan
aktivitas magnetik. Untuk bisa menggunakan seperangkat komputer tersebut
dengan nyaman dan aman maka letak dari bagian-bagian komputer ini harus
diatur sesuai dengan fungsi dan disesuaikan juga dengan pengguna atau operator.
Hal ini dimaksudkan dalam pencapaian ergonomi di lingkungan kerja.14
2.3.1. Mouse
10
Mouse ini merupakan alat untuk menggerakkan kursor. Mouse harus pada
ketinggian dimana lengan, pergelangan tangan , dan tangan sejajar. Penggunaan
mouse dilakukan dengan menggerakkan bahu dan lengan atas, bukan pergerakan
pergelangan tangga. Tampatkan mouse sedemikian rupa sehingga tidak perlu
menggapai terlalu jauh dari jangkauan tangan (dekat ke keyboard adalah yang
terbaik).14
Pegang mouse dengan posisi pergelangan tangan dan jari sejajar dengan
lengan bawah. Hal ini dapat menghindari terjadinya kekakuan otot dan tendon.15
2.3.2. Keyboard
Keyboard adalah peralatan untuk input. Data atau perintah dapat
dimasukkan ke dalam komputer melalui keyboard. Jadi, keyboard merupakan
11
penghubung antara manusia dan komputer. Jenis keyboard ada beberapa macam,
tetapi yang paling sering digunakan adalah jenis qwerty.14
Sejak awal keyboard qwerty dicipatakan belum terlalu memperhatikan
masalah ergonomic, sehingga sangat memungkinkan timbulnya gangguan atau
keluhan terhadapt tubuh manusia. Keyboard qwerty ternyata belum memberikan
beban yang sama untuk jari-jari tangan kiri dan tangan kanan.14
Penggunaan keyboard adalah dengan meletakkan pergelangan tangan dan
jari segaris dengan lengan bawah, untuk memberikan rileks pada otot dan tendon
yang ada di tempat tersebut.15
13
lebih.13,15. Kebanyakan operator memilih jarak pandang 45-75 cm, lainnya lebih
memilih jarak pandang 50,8-66 cm, dengan rekomendasi jarak pandang 45,7-71,1
cm sudah diakui standar ergonomi.15 Teks kecil diatasi dengan memperbesar
ukuran atau bidang gambar daripada mendekatkannya dan tanpa mengubah posisi
kepala.13
14
Kelelahan
Setelah pekerja melakukan pekerjaannya maka umumnya pasti terjadi
kelelahan, apa lagi didukung tata letak fasilitas kerja yang tidak menerapkan
sistem ergonomi. Kelelahan yang dimaksud disini adalah kelelahan dari segi fisik.
15
Kematian
Kematian merupakan dampak yang paling fatal, hal ini tentu bisa terjadi
hanya karena tata letak yang salah di lingkungan kerja. Misalnya bila tata letak
mesin pengepres tidak sesuai prosedur dan kaidah ergonomi, maka berpotensi
menyebabkan kecelakaan kerja yang menelan korban jiwa.
2.5. Upaya Pencegahan
Terdapat beberapa pencegahan yang dapat dilakukan untuk menghindari
berbagai dampak di atas, yaitu : 2,4
a. Lingkungan harus bersih dari zat-zat kimia. Pencahayaan dan ventilasi harus
memadai dan tidak ada gangguan bising.
b. Jam kerja sehari diberikan waktu istirahat sejenak dan istirahat yang cukup saat
makan siang
c. Kesehatan pekerja harus tetap dimonitor
d. Tempo kegiatan tidak harus terus-menerus
e. Waktu perjalanan dari dan ke tempat kerja harus sesingkat mungkin, kalau
memungkinkan
f. Secara aktif mengidentifikasi sejumlah pekerja dalam peningkatan semangat
kerja
g. Fasilitas rekreasi dan istirahat harus disediakan di tempat kerja
h. Waktu untuk liburan harus diberikan pada semua pekerja
i. Kelompok pekerja yang rentan harus lebih diawasi, misalnya :
- Pekerja remaja dan usia tua
- Wanita hamil dan menyusui
- Para pekerja yang mempunyai kebiasaan pada alkohol dan zat stimulan
atau zat adiktif lainnya perlu diawasi.
16
BAB 3
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1. Kesimpulan
Ergonomi adalah suatu ilmu tentang manusia dalam usahanya untuk
meningkatkan kenyamanan dilingkungan kerjanya. Ruang lingkup ergonomi
mencakup beberapa aspek keilmuan yaitu teknik, fisik, anatomi, antropologi,
fisiologi, dam design. Penerapan ergonomi di tempat kerja meliputi sikap kerja,
proses kerja, dan cara mengangkat beban.
Lingkungan kerja yang tidak ergonomi dapat mengakibatkan dampak
buruk bagi tenaga kerja. Masalah terbesar yang dihadapi para pekerja setelah
melakukan pekerjaannya adalah kelelahan. Pencegahan dapat dilakukan dengan
mengatur lingkungan kerja, pengaturan jam kerja, dan memberikan istirahat
kepada pekerja. Tujuan akhir dari ergonomi adalah menurunkan angka kecelakaan
kerja, penyakit akibat kerja, serta meningkatkan produktivitas dari pekerja.
3.2. Saran
17
DAFTAR PUSTAKA
1. Pusat Kesehatan Kerja Departemen Kesehatan RI. 2010. Ergonomi. Available
from : www.scaro.who.int. Accessed : [03 Agustus 2016].
2. Nurmianto, E. 2008. Ergonomi Konsep Dasar dan Aplikasinya. Surabaya : PT.
Guna Widya.
3. Sutjana, I. 2015. Aspek Ergonomi dari Risiko Psikososial di Tempat Kerja.
Available from : download.portalgaruda.org. [Accessed : 03 Agustus 2016].
4. Manuaba, A. 2000. Ergonomi-Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Surabaya :
Proceeding Seminar Nasional Ergonomi.
5. Tarwaka, I. 2004. Ergonomi Untuk keselamatan, Kesehatan Kerja dan
Produktivitas Surakarta : UNIBA PRESS.
6. Santoso, G. 2004. Ergonomi Manusia, Peralatan, dan Lingkungan. Jakarta :
Prestasi Pustaka Publisher.
7. Alfi, A., Nuraini, R., Silvester, W. 2014. Pentingnya Ergonomi di Tempat
Kerja.
Available
from
http://www.academia.edu/8652449/PENTINGNYA_ERGONOMI. Accessed :
[04 Agustus 2016].
8. Sumamur. 1996. Ergonomi Untuk Produktivitas Kerja. Jakarta : Yayasan
Swabhawa Karya.
18
from
http://www.wahanakom.com/infotek/ergonomis.html.
Design
Pragmatic
Approach.
Available
from
http://www.ergotron.comm/5_support/literature/PDF/ERGONOMIC_FACTO
RS.pdf. [Accessed : 07 Agustus 2016].
16. Abeysekera, J. 2002. Ergonomic and Industrially Developing Countries.
Jurnal Ergonomi Indonesia, Vol. 1(1):3-12.
17. Yale University. 2005. Comfort and Health. Health Problems of VDT Work.
Available from : http//www.theoffice.com/office/yale/html. [Accessed : 06
Agustus 2016].
18. Cornell University. 2004. Arranging Your Workstation Eronomically.
Available from : http://www.google.com/CUergoweb/posturetyping.html.
[Accessed : 07 Agustus 2016].
19