Anda di halaman 1dari 6

SATUAN ACARA PENYULUHAN

OSTEOPOROSIS
Untuk memenuhi tugas matakuliah Promosi Kesehatan
Yang dibimbing oleh Bapak M. Zainol Rachman,SST.,M.Kes

Disusun oleh :
Tingkat 2A
Belinda Stella Monica

1401100044

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG


JURUSAN KEPERAWATAN MALANG
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN MALANG
APRIL 2016

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik

: Osteoporosis

Pokok Bahasan

: Osteoporosis dan Cara Pencegahan

Sasaran

: Lansia

Tempat

: Panti Gria Asih Sentosa

Hari, tanggal

: Senin, 25 April 2016

Waktu

: 09.00-09.30 WIB

A.

Latar belakang
Proses menua sudah mulai berlangsung sejak seseorang mencapai usia
dewasa, misalnya dengan terjadinya kehilangan jaringan tulang, jaringan pada
otot, susunan syaraf, dan jaringan lain sehingga tubuh mati sedikit demi sedikit.
Dengan bertambahnya usia harapan hidup orang Indonesia, maka jumlah
Lansia terus meningkat. Sehingga masalah penyakit akibat ketuaan akan
semakin banyak kita hadapi. Salah satunya adalah Osteoporosis dan patah
tulang.
Menurut WHO, osteoporosis menduduki peringkat kedua, di bawah
penyakit jantung sebagai masalah kesehatan utama dunia. Menurut data
internasional Osteoporosis Foundation, lebih dari 30% wanita diseluruh dunia
mengalami resiko seumur hidup untuk patah tulang akibat osteoporosis, bahkan
mendekati 40%. Sedangkan pada pria, resikonya berada pada angka 13%.
Menurut Departemen Kesehatan RI, dampak osteoporosis di Indonesia
sudah dalam tingkat yang patut diwaspadai, yaitu mencapai 19,7% dari
populasi.
Penyebab osteoporosis dipengaruhi oleh berbagai faktor dan pada individu
bersifat multifaktoral seperti gaya hidup tidak sehat, kurang gerak/tidak berolah
raga serta pengetahuan mencegah osteoporosis yang kurang akibat kurangnya
akibat akti vitas fisik yang dilakukan sehari-hari mulai anak-anak sampai
dewasa, serta kurangnya asupan kalsium, maka kepadatan tulang menjadi
rendah sampai terjadinya osteoporosis.

B.

Tujuan
Tujuan Umum : Setelah dilakukan penyuluhan diarapkan klien dapat
memahami tentang osteoporosis dan memahami cara pencegahannya.
Tujuan Khusus :
Setelah dilakukan tindakan penyuluhan klien mampu untuk:

Keluarga dapat memahami pengertian Osteoporosis dan klasifikasi


Osteoporosis

Keluarga dapat mengenal tanda tanda dan gejala Osteoporosis

Keluarga dapat mengetahui faktor risiko terjadinya Osteoporosis

Keluarga dapat memahami pencegahan terjadinya Osteoporosis

Keluarga dapat memahami makanan yang diajurkan bagi penderita


Osteoporosis

C.

Kegiatan
No
1

Waktu
3 menit

25 menit

10 menit

2 menit

Kegiatan
Subjek Terapi
Menyiapkan SAP dan
Ruangan, alat, dan
media SAP
peserta
- Membuka kegiatan
- Menjawab salam
dengan mengucapkan - Memperkenalkan diri
dan perhatian
salam
- Memperhatikan
- Memperkenalkan diri
- Menjelaskan tujuan dari - Memperhatikan
- Memperhatikan
penyuluhan
- Memperhatikan
- Menyebutkan materi
- Diskusi dan tanya
yang akan diberikan
jawab
- Menggali pengetahuan
- Memperhatikan
peserta mengenai
Osteoporosis
- Menjelaskan tentang
Osteoporosis
- Memberi kesempatan
keluarga tanya jawab
- Memberikan leaflet
Osteoporosis
Melakukan
reinforcement kepada
peserta dan dapat
menjawab pertanyaan
Mengakhiri pertemuan

Menjawab pertanyaan

Memperhatikan dan

dan mengucapkan
salam penutup
D.

menjawab salam

Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
E.
Media
1. Leaflet
2. Flip chart
3. Poster
F.
Evaluasi
1. Evaluasi Struktur:
- Kesiapan materi SAP
- Kesiapan media: leaflet, poster, dan Flipchart
- Peserta hadir ditempat penyuluhan
2. Evaluasi Proses:
- Berjalan dengan tepat waktu
- Peserta antusias terhadap penyuluhan
- Peserta mengajukan pertanyan dan ada yang menjawab pertanyaan secara
benar
- Suasana penyuluhan tertib
- Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan
3. Evaluasi hasil:
- Menjelaskan pengertian dan klasifikasi Osteoporosis
- Menjelaskan Tanda dan Gejala Osteoporosis
- Menjelaskan faktor risiko terkena Osteoporosis
- Menjelaskan Pencegahan Osteoporosis
- Menjelaskan Treatment bagi penderita Osteoporosis

MATERI PENYULUHAN
A.

Pengertan Osteoporosis
Osteoporosis berasal dari kata osteo artinya tulang dan porous artinya
lubang-lubang atau keropos. Jadi, osteoporosis adalah tulang yang keropos,
yaitu penyakit tulang yang mempunyai sifat-sifat khas berupa masa tulang yang
rendah, disertai mikro arsitektur tulang dan penurunan kualitas jaringan tulang
yang dapat akhirnya menimbulkan kerapuhan tulang (Tandra, 2009)
Osteoporosis juga dapat disebut silent disease karena proses kepadatan tulang
berkurang secara perlahan dan berlangsung secara progresif selama bertahuntahun tanpa disadari dan tanpa disertai adanya gejala.
Osteoporosis terbagi dalam 2 klasifikasi, yaitu:
1. Osteoporosis primer
Osteoporosis primer berhubungan dengan kelainan pada tulang, yang
menyebabkan peningkatan proses resorpsi di tulang trabekula sehingga
meningkatkan risiko fraktur vertebra. Sering menyerang wanita paska
menopause dan juga pada pria usia lanjut dengan penyebab yang belum
diketahui.
2. Osteoporosis sekunder
Sedangkan osteoporosis sekunder disebabkan oleh penyakit yang
berhubungan dengan :
a. Kelainan hepar
b. Kegagalan ginjal kronis
c. Kurang gerak
d. Kebiasaan minum alkohol
e. Pemakai obat-obatan/corticosteroid
f. Kelebihan kafein
g. Merokok

B.

Faktor-faktor risiko terkena Osteoporosis


Risiko terkena Osteoporosis menjadi meningkat dengan adanya faktor-faktor
yaitu:
1. Usia Lanjut
2. Kurangnya Aktifitas latihan
3. Menopause
4. Diet rendah Kalsium dan Vitamin D
5. Merokok, konsumsi alkohol, dan kafein
6. Konsumsi Obat-obatan

C.

Tanda dan Gejala dari Osteoporosis


Tanda dan gejala osteoporosis adalah, yaitu:
1. Nyeri punggung
2. Hilang tinggi badan
3. Badan membungkuk
4. Tulang mudah patah

D.

Cara pencegahan Osetoporosis


1. Rajin berolah raga
2. Upayakan mencapai berat tubuh yang ideal
3. Penuhi kebutuhan nutrisi tulang dengan menambah Kalsium dan vitamin D
4. Hilanngkan kebiasaan seperti merokok, mengonsumsi alkohol dan kafein.
5. Berjemur 15 menit di bawah sinar matahari pagi atau sore hari, membantu
tubuh untuk mensintesa atau membuat vitamin D-nya sendiri.
6. Upayakan menghindari cedera (khususnya jatuh)

E.

Makanan yang dianjurkan


1. Sayur Hijau dan Buah (ex: brokoli, kembang kol, jambu, jeruk, nanas, dan
2.
3.
4.
5.

kurma)
Ikan (omega 3 bagus untuk tulang)
Kacang (kandungan mineral tinggi)
Telur (tinggi protein dan Vitamin D)
Susu (vitamin D)
DAFTAR PUSTAKA

Tandra, H. 2009. Segala Sesuatu yang Harus Anda Ketahui tentang Osteoporosis
Mengenal, Mengatasi, dan Mencegah Tulang Keropos. Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka.

Anda mungkin juga menyukai