Anda di halaman 1dari 14

SISKAMLING

SISTIM KEAMANAN LINGKUNGAN


PENGERTIAN :

1. Keamanan dan ketertiban masyarakat yang selanjutnya disingkat


Kamtibmas adalah suatu kondisi dinamis masyarakat sebagai salah satu
prasyarat terselenggaranya proses pembagunan nasional yang ditandai
dengan terjaminnya keamanan, ketertiban dan tegaknya hukum serta
terbinanya ketentraman yang mengandung kemampuan membina serta
mengembangkan potensi dan kekuatan masyarakat dalam mencegah,
menangkal dan menanggulangi segala bentuk pelanggaran hukum dan
bentuk-bentuk gangguan lainnya yang dapat meresahkan masyarakat
dalam menjalankan kegiatan kehidupannya;
2. Pembina adalah segala usaha dan kegiatan yang berhubungan dengan
perencanaan penyusunan, pengarahan dan pengendalian terhadap
aparatur keamanan dan potensi-potensi yang ada dalam masyarakat
untuk mewujudkan kondisi kamtibmas yang stabil dan dinamis;
3. Keamanan adalah suatu kondisi di masyarakat yang bebas dari
gangguan Fisik maupun psikis, bebas dari kekwatiran, keraguan dan
ketakutan, dilindungi dari segala macam bahaya serta kedamaian dan
ketentraman lahiriah maupun batiniah;
4. Sisitem Keamanan Lingkungan yang selanjutnya disingkat Siskamling
adalah suatu kesatuan yang meliputi komponen-komponen yang saling
bergantung dan berhubungan serta saling mempengaruhi ,yang
menghasilkan daya kemampuan untuk digunakan sebagai salah satu
upaya untuk memenuhi tuntutan kebutuhan akan kondisi keamanan
dan ketertiban di lingkungan;
5. Pos Keamanan Lingkungan yang selanjutnya disingkat Pos Kamling
adalah
tempat atau bagunan sebagai salah satu sarana dalam
penyelenggaraan siskamling, yang berfungsi sebagai pusat kegiatan
dalam pelaksanaan siskamling dan pembentukannya berdasarkan
kesepakatan dalam musyawarah warga;
6. Pemolisian Masyarakat (POLMAS) ialah penyelenggaraan tugas
kepolisian yang mendasari kepada pemahaman bahwa untuk
menciptakan kondisi aman dan tertib tidak mungkin dilakukan oleh
Polri sepihak sebagai subjek dan masyarakat sebagai objek, melainkan
harus dilakukan bersama oleh polisi dan masyarakat dengan cara
memberdayakan masyarakat melalui kemitraan polisi dan warga
masyarakat, sehingga secara bersama-sama mampu mendeteksi gejala
yang dapat menimbulkan permasalahan dimasyarakat, mampu
mendapatkan solusi untuk mengantisipasi permasalahannya dan
mampu memelihara keamanan serta ketertiban dilingkungannya;
7. FKPM ialah wahana komunikasi antara Polisi dan warga masyarakat
yang dilaksanakan atas dasar kesepakatan bersama dalam rangka

pembahasan masalah Kamtibmas dan masalah-masalah sosial yang


perlu dipecahkan bersama oleh masyarakat dan petugas Polri dalam
rangka
menciptakan
kondisi
yang
menunjang
kelancaran
penyelenggaraan fungsi kepolisian dan peningkatan kualitas hidup
masyarakat;
8. Masyarakat ialah sekelompok orang / warga yang hidup dalam suatu
wilayah dalam arti yang lebih luas misalnya Kecamatan, Kota,
Kabupaten atau Propinsi atau bahkan yang lebih luas, sepanjang
mereka memiliki kesamaan kepentingan, misalnya masyarakat
pedesaan, masyarakat perkotaan, masyarakat tradisional dan
masyarakat modern;
9. Kemitraan ialah segala upaya membangun sinergi dengan potensi
masyarakat yang meliputi komunikasi berbasis kepedulian, konsultasi,
pemberian informasi dan berbagai kegiatan lainnya demi tercapainya
tujuan masyarakat yang aman, tertib dan tentram;
10. Masalah ialah suatu kondisi yang menjadi perhatian warga masyarakat
karena dapat merugikan, mengancam, menggemparkan, menyebabkan
ketakutan atau berpotensi menyebabkan terjadinya gangguan
ketertiban dan keamanan dalam masyarakat (khususnya kejadiankejadian yang tampaknya terpisah tetapi mempunyai kesamaankesamaan tentang pola, waktu, korban dan/atau lokasi geografis);
11. Pembinaan Masyarakat adalah segala upaya yang meliputi komunikasi,
konsultasi, penyuluhan, penerangan, pembinaan, pengembangan dan
berbagai kegiatan lainnya dalam rangka untuk memberdayakan segenap
potensi masyarakat guna menunjang keberhasilan tujuan terwujudnya
keamanan, ketertiban, dan ketentraman masyarakat;
12. Lingkungan adalah seluruh ruang lingkup kehidupan masyarakat
dengan segala aspeknya, baik yang bersifat Statis maupun dinamis
dalam batas tertentu.
TUJUAN SISKAMLING POSKAMLING :
Siskamling diselenggarakan dengan tujuan sebagai berikut :

Menciptakan situasi dan kondisi yang aman, tertib dan tentram


dilingkungan masing-masing;

Terwujudnya kesadaran warga masyarakat dilingkungannya dalam


penanggulangan terhadap setiap kemungkinan timbulnya gangguan
kamtibmas.

PEMBENTUKAN, FUNGSI DAN KOMPONEN SISKAMLING


A. Bentuk :
Siskamling dibentuk berdasarkan kesepakatan dalam musyawarah warga
dengan berdasarkan semangat budaya kekeluargaan, gotong royong dan
swakarsa.

B. Fungsi :
Siskamling berfungsi sebagai :
1. Sarana warga masyarakat
dilingkungannya;

dalam

memenuhi

kebutuhan

rasa

aman

2. Menanggulangi ancaman dan gangguan terhadap terhadap lingkungannya


dengan upaya :
a) pre-emtif, merupakan upaya-upaya penang- gulangan terhadap fenomena dan
situasi yang dapat dikategorikan sebagai faktor korelatif kriminogen dengan
cara mencermati setiap gejala awal dan menemukan simpul penyebabnya yang
bersifat laten potensi pada sumbernya;
b) preventif, merupakan segala usaha guna mencegah / mengatasi secara
terbatas timbulnya ancaman / gangguan keamanan dan ketertiban khususnya
dilingkungan
masing-masing
melalui
kegiatankegiatan pengaturan, penjagaan, pengawalan dan patroli atau perondaan serta
kegiatan lain lingkungan yang aman, tertib dan teratur.
C. Komponen Siskamling terdiri dari :
1. FKPM;
berperan memfasilitasi kepentingan warga masyarakat untuk merealisasikan
penyelenggaraan siskamling serta ikut membina pelaksanaannya
2. Ketua Siskamling;
a) Dijabat oleh Ketua Rukun Tetangga (RT) / Rukun Warga (RW) atau tokoh
masyarakat yang dipilih berdasarkan kesepakatan dalam musyawarah warga
masyarakat setempat;
b)

Ketua Siskamling bertugas sebagai pimpinan penyelenggaraan


bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada warga.

yang

3. Pelaksana Siskamling.
a) Dilakukan oleh sekelompok warga yang ditunjuk dan disepakati oleh
musyawarah warga yang dipimpin oleh Ketua siskamling.
b) Seluruh warga dan khusus yang terlibat secara fisik untuk melakukan
kegiatan adalah :
1) Seluruh kepala rumah tangga;
2) Warga laki-laki dewasa berusia paling sedikit 17 tahun dalam lingkungan RT/
RW setempat.
D. Kegiatan Siskamling yang bertujuan melaksanakan kegiatan siskamling
meliputi :
1. Penjagaan;
2. Patroli atau perondaan;
3. Memberikan peringatan-peringatan untuk mencegah antara lain terjadinya
kejahatan, kecelakaan, kebakaran, banjir dan bencana alam;
4. Memberikan keterangan atau informasi tentang hal-hal yang berkaitan dengan
keamanan dan ketertiban lingkungan;

5. Memberikan bantuan dan pelayanan kepada masyarakat yang mempunyai


masalah yang dapat mengganggu ketentraman warga sekitarnya serta
membantu Ketua RT/ RW dalam menyelesaikan masalah warga tersebut;
6. Melakukan koordinasi kegiatan dengan anggota Polri dan Pamong praja dan
aparat pemerintah terkait lainnya yang bertugas diwilayahnya;
7. Melaporkan setiap gangguan kamtibmas yang terjadi pada Polri;
8. Melakukan tindakan represif sesuai petunjuk teknis Polri dalam hal kasus
tertangkap
tangan
dan
pada
kesempatan
pertama
menyerahkan
penanganannya kepada satuan Polri diwilayahnya;
9. Melakukan tindakan yang dirasakan perlu untuk keselamatan warganya atas
izin dan perintah dari Ketua Siskamling.
E. Pusat siskamling :
1. Poskamling sebagai pusat kegiatan siskamling ;
2. poskamling ditetapkan oleh kesepakatan dalam musyawarah warga yang
dipimpin oleh Ketua Siskamling dan dapat difasilitasi oleh FKPM.
F. Pos kamling dilengkapi dengan kelengkapan antara lain :
1. Prosedur dan tata cara tuntunan praktis meliputi :
a) petunjuk P3K;
b) petunjuk dalam menghadapi bencana alam, kebakaran dan bahaya lainnya;
c) penanganan pertama gangguan kejahatan dan tertangkap tangan;
d) penggunaan sistem alarm dan sistem komunikasi yang dimiliki;
e) petunjuk koordinasi dan permintaan bantuan kepada Polri petugas pemadam
kebakaran, ambulance gawat darurat, Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan
Instansi lain terkait yang diperlukan.
f) Daftar penugasan warga dengan jumlah minimal terdiri dari 3 orang serta
jadwal penugasannya yang ditetapkan oleh Ketua Siskamling;
g). Panel kegiatan mingguan dan harian yang berisikan :
1) tujuan kegiatan;
2) uraian kegiatan;
3) petugas pelaksana;
4) jadwal pelaksana;
5) catatan hasil pelaksanaan
6) buku catatan / mutasi kegiatan petugas;
h). sistem alarm dan sistem komunikasi yang disediakan sesuai kemampuan
warga;
i). perlengkapan penanganan pertama pada kecelakaan (P3K) penanggulangan
bahaya dan bencana serta peralatan lain yang dirasakan perlu.
G. Pengaturan tugas-tugas pos kamling:
Untuk menghindari adanya kesemrawutan didalam
melaksanakan tugas,
maka perlu adanya pengaturan tugas-tugas yang jelas pada Pos Kamling,
adapun tata caranya adalah :
1. Tugas jaga di Pos Kamling diatur secara bergiliran sesuai jadwal yang telah
ditetapkan ;

2. Jadwal petugas Pos Kamling disesuaikan dengan jumlah warga lingkungan


setempat,yang dibagi dalam kelompok/ploeg dengan jumlah minimal 3 (tiga)
Orang dengan susuanan sebagi berikut :
a) Ketua Kelompok;
b) Wakil ;
c) Anggota.
3. Khusus bagi warga lingkungan yang berhalangan melaksanakan tugas jaga
dapat mewakilkan kepada orang lain atau Ketua siskamling menunjuk orangorang tertentu untuk melaksanakan tugas-tugas kamling dengan imbalan
sesuai hasil musyawarah;
4. Waktu melaksanakan tugas jaga dimulai pada pukul 22.00 sampai dengan
05.00 atau pada jam-jam lain yang dianggap rawan;
5. Para petugas jaga Pos kamling harus hadir 15 menit sebelum pelaksanaan
tugas jaga dimulai,waktu 15 menit tersebut digunakan untuk melakukan
persiapan-persiapan sebagai berikut;
a) Pengecekan jumlah petugas yang hadir;
b) Pengecekan perlengkapan/sarana Pos kamling;
c) Pengecekan perlengkapan perorangan;
d) Pengecekan perlengkapan perorangan yaitu;
-

Penjagaan di Pos Kamling;

Patroli / ronda.

e) Pengarahan tugas oleh ketua kelompok;


f)

Mempelajari kejadian-kejadian yang terjadi sebelum dan lain-lain yang


dianggap penting;

g) Hal-hal yang perlu diperhatikan sewaktu melaksanakan tugas jaga di pos


Kamling;
1) ketentuan ruang kerja;

usahakan agar ruangan pos kamling tetap bersih dan rapih serta
penerangan yang cukup;

istirahat diatur secara bergiliran;

petugas Jaga berkewajiban mengisi buku mutasi;

tidak dibenarkan tiduran di ruang kerja;

periksa perlengkapan/sarana yang ada pada Pos Kamling;

pukul kentongan/lonceng setiap jam pada malam hari untuk


menentukan waktu;

bagi yang tidak berkepentingan dilarang berada dalam pos Kamling

2) memberikan pelayanan,bantuan / pertolongan;


- membantu memberikan informasi dan keterangan kepada tamu yang akan
mengunjungi seseorang

- memberikan bantuan kepada warga yang membutuhkan pertolongan seperti


antara lain:
sakit keras;
akan melahirkan;
mengalami musibah atau bencana alam;
mengalami kecelakaan;
dan lain-lain yang berkaitan dengan kepentingan masyarakat.
H. Klasifikasi Typetype/penggolongan type pos kamling sebagai berikut:
1. Bedasarkan Type :
a) Type A (MANTAP)............................75-100 %
b) Type B (CUKUP MANTAP) ................50-75 %
c) Type C (KURANG MANTAP)...............25-50 %
2.
a)
b)
c)

Berdasarkan golongan type Poskamling :


Tingkat kerawanan daerah (rendah-sedang-tinggi)
Bobot
ancaman (FKK PH AF)
Kondisi keaktifan organisasi , sarana prasarana yang dimiliki

I. Pembuatan pos kamling serta perlengkapannya.


1. ukuran bentuk dan letak pos kamling
a) Pos Kamling;
- Pos Kamling yang sederhana dibangun dengan ukuran :
2,5 X 3 M atau 2 X 2 M.
- diusahakan terdiri dari dua ruangan :
Ruangan Jaga;
Ruangan istirahat.
b) Bentuk Pos Kamling;
- Bangunan Pos Kamling tidak terikat disesuaikan dengan daerah dimana Pos
Kamling itu didirikan;
- Bahan bangunan yang digunakan disesuaikan dengan kemampuan swadaya
masyarakat.
c) Letak Pos Kamling
Pos Kamling sebaiknya didirikan sisuatu tempat yang strategis,tidak terlalu
jauh dari lingkungan pemukiman,dengan demikian petugas kamling dalam
melaksanakan penjagaan/perondaan dengan mudah mengcover lingkungan
pemukiman yang menjadi tanggung jaawabnya.
2. Perlengkapan/sarana Poskamling dan Perlengkapan Perorangan.
a) Perlengkapan/sarana Pos kamling
Kentongan/ alam lonceng
Pentungan/ t=ruyung
Senter / obor
Lentera/ ampu penerapan Pos
Borgol / tali
Kotak P3K

Papan jadwal piket


Alat pemadam kebakaran
Buku mutasi
Daftar barang inventaris
Daftar seluruh personil pelaksana piket
Jam dinding
Jas hujan/ jaket
Pengeras suara / megaphone
Peta wilayah
Papan nama Poskamling
Aiphone
Handy Talky
Alat kebersihan Poskamling (Sapu, Pengepelan, Skop sampah dan tong
sampah)
b) Perlengkapan perorangan petugas Pos Kamling;
pentungan / ruyung;
ban kamling;
sempritan (peluit) / kentongan;
senter / obor;
Borgol / tali ;
Jaket / Sarung.
Ban lengan petugas Pos kamling.
c) Petunjuk dan ukuran pembuatan ban Legan Petugas Poskamling
Dibuat dari kain warna dasar hitam tulisan warna kuning;
Ukuran ;
Panjang

= 35 Cm.

Lebar = 12 Cm.
Tulisan pada ban lengan ditulis dengan huruf besar.
dipakai oleh setiap anggota yang sedang piket/jaga dan dikenakan pada lengan
kanan.
d) Petunjuk pembuatan papan nama Pos kamling.
Dibuat dari papan / triplex atau bahan lain dengan dasar hitam, tulisan kuning;
ukuran :
Panjang = 45 Cm
Lebar

= 30 Cm

Tulisan pada papan nomor Pos Kamling ditulis dengan huruf besar;
J. Contoh tentang cara bertindak petugas Kamling menghadapi kejadian
antara lain :
1. Kebakaran .
a) Pukul Kentongan/lonceng /alarm sesuai kode berlaku selama dua menit;
b) Hubungi :
Lurah/RT/FKPM
Polri/aparat keamanan lainya.
Pemadam kebakaran.

c) Menolong Korban;
d) Bersama-sama warga mengamankan tempat kejadian dan mengawasi barang
milik korban;
e) Catat dalam buku mutasi.
2. Bencana alam/bahaya banjir;
a) Pukul kentongan/lonceng/alarm sesui kode yang berlaku selama dua menit
b) Hubungi ;
Lurah/RT/FKPM
Polisi/TNI
c) Tolong Korban;
d) Mengamankan Barang-barang milik korban,
e) Catat dalam buku mutasi
3. Gantung Diri.
a) Pukul kentongan/lonceng/alarm sesui kode yang berlaku selama dua menit
b) Hubungi ;
Lurah/RT/FKPM
Polisi/Aparat keaman lainya
Dokter / Puskesmas.
c) Tolong Korban,jika masih hidup.
d) Jika korban sudah meninggal dunia, jangan di lepas dari Gantungan;
e) Catat dalam buku mutasi.
4. Pencurian/Perampokan:
a) Pukul Kentongan/lonceng/alarm sesuai kode berlaku selama dua menit;
b) Hubungi :
Lurah/Rt/FKPM
Polri/aparat keamanan lainya.
c) Amankan tempat kejadian dan jagan merubah/ merusak
sebelum Polisi datang;

tempat kejadian

d) Catat identitas pelaku jika tertangkap dan buat tanda terima penyerahan
pelaku kepada Polisi;
e) Catat barang-barang yang dicuri;
f)

Usahakan mencari jejak pelaku dan barang-barang bukti yang tercecer


kemudian serahkan kepada Polisi yang datang ke TKP dan butaatanda terima
penyerahan barang;

g) Catat dalam buku mutasi.


5. Kecelakaan Lalu lintas.
a) Pukul Kentongan/lonceng/alarm sesuai kode berlaku selama dua menit;
b) Hubungi :
Lurah/Rt/FKPM
Polisi terdekat.

a) Menolong Korban apabila masih hidup kirim ke Puskesmas / RSUD,Catat


identitas korban
b) Jika korban mati, korban dipindahkan agar tidak menggangu lalu lintas dan
berikan tanda-tanda pada posisi Korban sebelum dipindahkan.
c) Apabila masyarakat main hakim sendiri terhadap pengemudi segera di cegah
dan menenangkan warga masyarakat dan segera mengamankan pengemudi ke
tempat yang lebih aman.
d) Catat dalam buku mutasi.
K. Pembinaan siskamling .
Pembinaan Siskamling terdiri dari :
1. Pembinaan struktural ;
a) pembinaan struktural siskamling menjadi tanggung jawab seluruh warga yang
dilaksanakan oleh Ketua RT/ RW setempat;
b) kegiatan pembinaan struktural wajib dikoordinasikan dan diseralaskan dengan
kegiatan FKPM setempat.
2. Pembinaan teknis dan taktis operasoional ;
a) pembinaan kemampuan teknis dan taktis operasional menjadi tanggung
jawab Polri yang dilaksanakan oleh personel Polri atau pejabat Polmas dari
satuan kewilayahan Polri setempat;
b) Pembinaan kemampuan teknis dan taktis operasional pada tingkat strategis
terhadap penyelenggaraan siskamling dilaksanakan oleh satuan Polri secara
berjenjang;
c) panduan yang mengatur tentang kegiatan pembinaan kemampuan teknis dan
taktis operasional kepada para pelaksana siskamling dilakukan oleh kepala
satuan kewilayahan secara berjenjang.
Contoh Pengisian Daftar barang Inventaris,Buku Mutasi Jaga,Papan
Jadwal Jaga :
a). Contoh daftar barang Inventaris
POSKAMLING RT.
JL. .
KEL.
KEC.

DAFTAR BARANG INVENTARIS

NO

NAMA BARANG

Meja

Kursi

Buku mutasi

Papan jadwal jaga /


piket

Lonceng

Jam dinding

Lampu penerangan

Kotak P3K

Alat
pembersih
(sapu/ pel)

10

Tempat tidur

11

Alat
pemadam
kebakaran

12

Senter

JUMLA
H

BAI
K

KET
RUS
AK

DLL

13

Jas hujan

14

Pentungan

15

Bet
Susukan Girang, .. 20......
KETUA RT009/005
KOORDINATOR

(RAHMAN)

Buku Mutasi / Jaga


POSKAMLING
RT009
JL. Susukan Girang
Ds. Gunungsari
KEC. Pagaden
HARI
TANGGAL
PUKUL

:
:
:

N
O

NAMA

NO

JAM / PUKUL

JABATAN

JAM
PIKET

KETERAN
GAN

MUTASI

PIKET BARU

Susukan Girang, .. 2016


PIKET LAMA

(.)

(.)

Diketahui Oleh :
KETUA RT. ..
KOORDINATOR

(.)

BHABINKAMTIBMAS
Desa Gunungsari

(.)

HARI
TANGGAL
PUKUL

:
:
:

N
O

NAMA

NO

JABATAN

JAM / PUKUL

JAM
PIKET

KETERAN
GAN

MUTASI

PIKET BARU

Susukan Girang, .. 2016


PIKET LAMA

(.)

(.)

Diketahui Oleh :
KETUA RT. ..
KOORDINATOR

BHABINKAMTIBMAS
Desa Gunungsari

(.)

(.)

PAPAN JADWAL JAGA


POSKAMLING RT009
JL. SUSUKAN GIRANG
DESA GUNUNGSARI
KEC. PAGADEN
JADWAL PIKET HARI MINGGU
NO

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

NAMA

JABATAN

JAM RONDA
23.00

24.00

01.00

02.00

KET
03.00

04.00

05.00

13
14
15

BUKU MUTASI / JAGA


POS KAMLING RT009 RW005

DESA GUNUNGSARI
KECAMATAN PAGADEN
KABUPATEN SUBANG
BULAN APRIL 2016

Anda mungkin juga menyukai