Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN
2.1 Latar Belakang
Banyak masyarakat saat ini yang sibuk dengan aktivitasnya
sehingga mereka melupakan sesuatu yang penting bagi dirinya, makan
adalah salah satu hal yang tidak boleh ditinggalkan karena makan
merupakan proses penambahan energi yang digunakan untuk melakukan
pekerjaan sehari hari. Makanan yang praktis dan mudah dibawa saat ini
menjadi primadona dikalangan masyarakat, salah satu makanan itu
adalah roti. Banyak

masyarakat yang mengkonsumsi roti sebagai

makanan pengganti nasi karena kandungan gizi yang terkandung tidak


jauh berbeda, namun mereka tidak mengetahui apakah roti tersebut
diproduksi secara bersih (hygienic) atau tidak.
Semua itu terletak pada proses produksinya dimana roti itu
dibuat dan dikemas kemudian dipasarkan. Selain itu juga pada kebersihan
dari pabrik yang memproduksi roti tersebut dan rantai pasokan (Supplychain) dari bahan baku sampai produk jadi sampai ketangan para
konsumen. Tentu tidak mudah agar produk tersebut memiliki kualitas
yang tinggi sehingga konsumen puas akan produk tersebut. Dibutuhkan
strategi yang baik pada saat proses produksi dan komunikasi yang baik
pada konsumen sehingga konsumen yakin bahwa produk yang mereka
konsumsi bersih dan sehat.
PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk. adalah salah satu perusahaan
yang bergerak di industri pangan dengan produk andalannya yaitu roti
dengan merk SARI ROTI. Perusahaan ini merupakan perusahaan
pertama yang memproduksi roti secara bersih dan sehat, selain itu
perusahaan ini mampu menjaga kualitas dari produk yang mereka jual.
Tantangan

yang

dihadapi

perusahaan

ini

tidaklah

mudah,

masa

kadaluarsa dari roti yang mereka produksi sangat singkat sehingga


perusahaan harus segera menjual produknya setelah selesai di produksi.
Selain itu mereka harus meyakinkan masyarakat bahwa roti yang mereka

produksi sehat dan bersih dan juga mengingatkan masyarakat akan


makanan yang kotor dan berbahaya.
Penulis

melakukan kunjungan ke

perusahaan PT.

Nippon

Indosari Corpindo Tbk. untuk belajar dan menambah wawasan tentang


manajemen operasi yang dilakukan oleh perusahaan tersebut. Dalam
pembahasan laporan kunjungan perusahaan ini, penulis akan membahas
hasil dari kunjungan perusahaan tersebut kedalam konteks manajemen
operasi.
2.2 Tujuan dan Manfaat Penulisan
Tujuan Penulisan
Laporan ini dibuat sebagai tugas akhir dari mata kuliah
Manajemen Operasi yang di ampu oleh bapak Drs. Al Hasin, M.B.A. selain
itu laporan ini dibuat untuk menambah wawasan khususnya dalam bidang
manajemen operasi, mengetahui secara nyata penerapan manajemen
operasi pada Industri yang ada di Indonesia Khususnya di PT. Nippon
Indosari Corpindo Tbk.
Manfaat Penulisan
Manfaat yang didapat melalui laporan ini adalah :
1. Menambah wawasan para pembaca tentang Manajemen
Operasi
2. Mengetahui penerapan konsep Manajemen Operasi pada
dunia industri secara nyata
2.2.
Visi dan Misi Perusahaan
Visi Perusahaan
Menjadi perusahaan roti

terbesar

di

Indonesia

dengan

menghasilkan dan mendistribusikan produk produk berkualitas


tinggi dengan harga yang terjangkau bagi rakyat Indonesia
Misi Perusahaan
Membantu meningkatkan kualitasi hidup bangsa Indonesia dengan
memproduksi dan mendistribusikan makanan yang bermutu tinggi,
sehat, halal, dan aman bagi pelanggan.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1Profil Perusahaan
PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk. pertama kali berdiri pada
tahun 1995 merupakan perusahaan penanaman modal asing yang
bergerak pada industri makanan yang memiliki produk roti dengan merk
SARI ROTI dan memiliki pabrik pertama yang berlokasi di Blok W,
Kawasan Industri Jababeka, Cikarang. Perusahaan ini tidak serta merta
diterima oleh konsumen karena mereka harus bersaing dengan produk
roti lokal yang harganya lebih murah. Permintaan terhadap produk
semakin meningkat setelah masyarakat sadar akan budaya hidup sehat
dengan mengkonsumsi makanan yang sehat. Perusahaan meningkatkan
kapasitas produksi dengan menambah dua lini mesin (roti tawar dan roti
manis) pada tahun 2001, permintaan semakin meningkat setelah sari roti
menambah kapasitas mesin sehingga untuk memenuhi permintaan
konsumen yang terus meningkat, perusahaan mengembangkan usahanya
dengan mendirikan pabrik kedua di Pasuruan, Jawa Timur. Respon dari
konsumen terus meningkat, konsumen terus mencari roti yang sehat dan
bersih, besarnya permintaan dari konsumen atas produk SARI ROTI
membuat perusahaan kembali membangun pabrik ketiga pada tahun
2008 yang juga berlokasi di Kawasan Industri Jababeka Cikarang.
Pada tahun 2010 perusahaan mulai melantai di Bursa Saham,
perusahaan

melepas

sahamnya

ke

publik

melalui

bursa

saham.

Perusahaan melakukan Penawaran Umum Saham Perdana (PUSP) pada


tanggal 28 Juni 2010 di Bursa Efek Indonesia dengan kode emiten ROTI
dan saat ini harga saham dari perusahaan ini Rp. 1055.
Perusahaan semakin berkembang dan maju, pada tahun 2011
perusahaan membangun tiga pabrik di wilayah Semarang (Jawa Tengah),
Medan (Sumatera Utara), dan Cikarang Barat (Jawa Barat). Satu tahun
kemudian pada tahun 2012 perusahaan kembali membangun dua pabrik
beru di Palembang (Sumatera Selatan) dan Makassar (Sulawesi Selatan),
serta menambahkan masing masing satu lini mesin pada tiga pabrik
yang telah ada di Pasuruan, Semarang, dan Medan.

Perusahaan

telah

mendapat

berbagai

penghargaa

dan

sertifikat yang membuat perusahaan ini semakin kokoh dan masyarakat


semakin yakin bahwa produk SARI ROTI adalah produk yang bersih dan
sehat. Pada tahun 2006 perusahaan mendapatkan sertifikat HACCP
(Hazard Analysis Critical Control Point) yaitu sertifikat jaminan keamanan
pangan sebagai bukti komitmen perusahaan dalam mengedepankan
prinsip 3H (Halal, Healthy, Hygienic) pada setiap produk SARI ROTI. Selain
itu, seluruh produk SARI ROTI telah terdaftar melalui Badan BPOM
Indonesia dan memperoleh sertifikat Halal yang dikeluarkan oleh Majelis
Ulama Indonesia. Kini, SARI ROTI telah mencatatkan dirinya sebagai
perusahaan

produsen

roti

terbesar

di

Indonesia

dengan

berbagai

penghargaan yang berhasil diraih, antara lain Top Brand and Top Brand for
Kids sejak 2009 hingga sekarang, Marketing Award 2010, Original Brand
2010, Investor Award 2012, hingga penghargaan dari Forbes Asia.
2.2Perancangan Produk
SARI ROTI menetapkan produk yang akan diproduksinya adalah
roti. Berawal dari tidak adanya perusahaan roti yang menjamin kebersihan
produknya, sedangkan permintaan akan roti sebagai makanan pengganti
nasi yang praktis khusunya pada waktu sarapan pagi terus meningkat.
SARI ROTI memproduksi roti sehat tanpa pengawet sehingga roti yang
dihasilkannya memiliki nilai tambah yang lebih dibandingkan produsen
roti lain.
Produk yang dihasilkan memiliki siklus hidup (Product Life
Cycle) yang pendek karena SARI ROTI tidak menggunakan pengawet, rata
rata usia dari produk ini 3 4 hari dari waktu selesai produksi. SARI ROTI
langsung memasarkan produknya sehingga tidak ada persediaan yang
menumpuk digudang karena karena siklus hidup yang singkat.
Kebiasaan
masyarakat
melakukan
sarapan

dengan

mengkonsumsi roti namun roti yang mereka konsumsi cenderung tidak


sehat karena mengandung pengawet membuat SARI ROTI memproduksi
roti sehat tanpa bahan pengawet. Ini terbukti dari masa kadaluarsa dari
produk yang dihasilkan SARI ROTI sangat lah pendek, berbeda dengan roti
lain yang memiliki masa kadaluarsa jauh lebih lama.

SARI ROTI telah merancang produknya sebagai produk sehat


dan

praktis

sehingga

bisa

dinikmati

kapanpun

dimana

pun.

Ini

diekspresikan oleh sari roti melalui slogan iklannya SARI ROTI, Empuk
Bergizi Sehat Berisi dimana perusahaan ini merancang roti yang mereka
produksi agar tetap empuk ketika sampai pada konsumen. Perusahaan
memproduksi roti secara terus menerus selama 24 jam dalam sehari dan
7

hari

dalam

seminggu

untuk

memenuhi

kebutuhan

konsumen.

Perusahaan berusaha menghasilkan produk yang sehat, bersih, dan halal


dengan harga yang murah.

2.3Kualitas Produk
Perusahaan selalu menjaga kualitas dari produk yang dihasilkan
dengan cara menjaga kualitas bahan baku yang digunakan untuk
memproduksi roti, bahan baku harus memalui seleksi ketat yang telah
ditetapkan oleh internal perusahaan dan harus terjamin kehalalannya
sehingga dapat menghasilkan roti yang berkualitas baik dari segi
penampakan, tekstur, aroma, rasa dan juga terjamin kehalalan dari roti
yang dihasilkan.
SARI ROTI menjaga kualitas dari roti yang dihasilkan dengan
menyeleksi roti tersebut sebelum dikemas dan dipasarkan, roti harus
memenuhi standar bentuk dan ukuran yang telah ditetapkan perusahaan
sehingga kualitas dari produk yang dihasilkan sama. Perusahaan menjaga
agar barang yang dijual selalu berkualitas tinggi sehingga dapat
memaksimalkan penjualan dan meminimalkan barang kembali.
SARI ROTI tidak menimbun barang yang dihasilkan digudang,
ini dilakukan untuk menjaga kualitas barang sehingga barang yang dijual
dalam keadaan segar. Perusahaan menerapkan sistem Just In Time (JIT)
sehingga barang yang dihasilkan sesuai dengan permintaan konsumen
dan perusahaan tidak menimbun barang digudang yang tentu selain
menambah biaya juga menurunkan kualitas barang yang diproduksi.
2.4Proses Produksi dan Kapasitas Produksi
Bahan baku menjadi hal yang harus dijaga oleh perusahaan
agar kualitas tetap terjaga, dalam proses produksi bahan baku diseleksi

secara ketat sebelum diolah menjadi adonan roti. Bahan baku yang
dikirim oleh pemasok diperiksa terlebih dahulu melalui proses yang ketat
dengan tuuan agar pemasok yang terpilih dapat menjaga konsistensi
kualitas dari bahan baku yang diterima. Bahan bauk yang diterima
selanjutnya disimpan di gudang bahan baku sesuai dengan persyaratan
standar penyimpanan masing masing bahan baku.
Proses pembuatan roti mengenal beberapa metode proses,
mulai dari proses yang hanya memerlukan satu kali pencampuran seperti
straight dough mixing dan no time dough mixing, hingga proses
pembuatan roti yang memerlukan dua kali proses pencampuran seperti
sponge and dough mixing.
Masing masing metode memiliki kelebihan dan kekurangan,
dalam proses pembuatan roti, SARI ROTI menggunakan metode sponge
and dough mixing. Metode ini memiliki kekurangan berupa proses yang
diperlukan memerlukan waktu yang lebih lama, namun kelebihannya
adalah dapat memberikan roti dengan kualitas terbaik, baik dari segi
tekrtur, kelembutan, aroma, dan rasa dari roti yang dihasilkan.
SARI ROTI menggunakan strategi Mass Customization dimana
perusahaan membuat produk yang variatif (high variety) dengan harga
yang murah (low price) serta diproduksi dalam waktu yang cepat. Strategi
ini dipilih karena permintaan konsumen akan variasi dari jenis maupun
rasa roti yang berbeda sangat tinggi sehingga perusahaan harus
menyesuaikan produknya, tetapi disisi lain perusahaan juga harus mampu
memproduksi roti dalam jumlah yang besar sehingga dapat menekan
biaya produksi dan harga jual menjadi murah.
SARI ROTI mengembangkan jenis rotinya yang semula hanya
roti tawar kini menjadi roti dengan berbagai jenis, ini dilakukan karena
perubahan gaya hidup masyarakat yang semula memiliki banyak waktu
untuk sarapan roti sehingga roti tawar bisa diberi olesan berbagai macam
rasa selai menjadi tidak memiliki banyak waktu lagi sehingga tidak
sempat mempersiapkan sarapan roti dengan selai. SARI ROTI merespon
hal ini sehingga mereka mengembangkan produk mereka yang semula
hanya roti tawar menjadi roti dengan berbagai rasa. Perusahaan
memproduksi roti setiap hari selama 24 jam dalam sehari dan 7 hari

dalam seminggu, ini dilakukan untuk memastikan bahwa tidak akan


terjadi kekosongan produk dipasaran apabila permintaan melebihi target.
Selain itu juga untuk memastikan bahwa produk yang dipasarkan dalam
keadaan segar dan layak sehingga kualitas dari produk tersebut terjaga.
Produksi roti dalam sehari yang dapat dihasilkan rata rata 2
juta potong roti per hari. Kapasitas yang besar dihasilkan dari penggunaan
mesin yang maksimal sehingga dapat menghasilkan volume produksi
yang besar. Dengan volume sebesar ini SARI ROTI memiliki 25.000 gerai
yang tersebar diwilayah Jawa, Sumatera, dan Makassar.
2.5Pemilihan Lokasi
Terdapat tujuh pabrik yang saat ini memproduksi SARI ROTI dan
tersebar di beberapa wilayah untuk melayani konsumen SARI ROTI. Lokasi
pembangunan pabrik ditentukan berdasarkan wilayah pemasaran dari
produk SARI ROTI, hal ini dilakukan untuk mempersingkat waktu sekaligus
menghemat biaya distribusi selain itu juga untuk meningkatkan kapasitas
produksi dari pabrik tersebut. Perusahaan berusaha membangun pabrik
pabrik baru dengan lokasi yang dekat dengan wilayah pemasaran yang
dituju.
Masa hidup produk yang singkat mengharuskan perusahaan
untuk menentukan strategi dari lokasi pabrik yang akan memproduksi
barang

yang

akan

dijual.

SARI

ROTI

melakukan

strategi

dengan

membangun pabrik yang dekat dengan wilayah pasar untuk menghemat


biaya distribusi dan untuk memangkas waktu pengiriman barang dari
pabrik ke konsumen sehingga konsumen mendapatkan produk yang benar
benar segar.
Lokasi pabrik di peta kan dalam beberapa wilayah pemasaran,
pabrik yang berlokasi diwilayah Cikarang memproduksi roti untuk
dipasarkan

diwilayah

sedangkan

pabrik

JABODETABEK,

yang

berlokasi

di

Jawa

Barat,

Semarang

dan

sekitarnya,

melayani

wilayah

pemasaran Jawa Tengah, Yogyakarta, dan sekitarnya, untuk pabrik yang


berlokasi di pasuruan melayani wilayah pemasaran Jawa Timur dan Bali,
pabrik yang berlokasi di Medan dan Palembang melayani wilayah
pemasaran Sumatera Utara dan Sumatera Selatan, dan pabrik yang
terletak di Sulawesi melayani wilayah pemasaran Sulawesi Selatan.

Langkah ini dapat menghemat biaya distribusi produk dimana


perusahaan tidak perlu mengeluarkan banyak biaya distribusi karena
pabrik yang tersebar diwilayah pemasaran dari produk tersebut, produk
yang sampai ke konsumenpun benar benar dalam keadaan segar karena
waktu yang diperlukan untuk mengirim produk sangat singkat. Selain itu
hal ini dilakukan untuk mencegah produk kadaluarsa sebelum sampai
ketangan konsumen.
2.6Layout Perusahaan
SARI ROTI mengutamakan
produksinya

tanpa

mengabaikan

kecepatan
aspek

dan

kualitas,

efisiensi

dalam

perusahaan

ini

mengutamakan kelancaran produksi dimana pabrik dibuat sangat luas


dengan demikian arus dari para pekerja menjadi leluasa, selain itu pabrik
SARI ROTI juga mengadopsi konsep layout Product-oriented layout dimana
mesin mesin terletak berdekatan dan saling terhubung satu sama lain
dan proses produksi berlangsung setiap hari.
Pabrik SARI ROTI juga sangat menjaga sanitasi di dalam pabrik,
layout pabrik tidak memiliki sudut ruangan yang berpotensi menjadi
tempat pertumbuhan mikroba dan juga debu, selain itu sebelum
memasuki pabrik setiap karyawan akan disemprot dengan cairan alkohol
untuk membunuh kuman dan akan dianginkan agar kotoran seperti
rambut yang rontok bisa terlepas sehingga tidak ikut masuk kedalam
ruang produksi.
Selain itu pabrik ini juga melakukan perawatan mesin secara
fleksibel, tata letak pabrik yang luas memungkinkan perawatan mesin
dilakukan didalam pabrik, pembersihan dan perawatan mesin dibagi
menjadi dua kategori, yang pertama adalah CIP (Clean In Place) dimana
alat dibersihkan didalam pabrik secara langsung tanpa harus dibongkar
terlebih dahulu, dan ada juga yang menerapkan COP (Clean Out Place)
dimana mesin dibersihkan didalam pabrik dengan dibongkar terlebih
dahulu,

kemudian

kotoran

dari

mesin

akan

dibuang

ketempat

pembuangan limbah.
Roti dibuat melalui beberapa tahap yang harus melalui beberapa
mesin mulai dari mesin pembuat adonan sampai mesin pembungkus roti,
mesin diletakkan berdekatan berdasarkan fungsi nya masing masing,

penulis tidak dapat menampilkan foto dari layout pabrik karena dilarang
memotret proses produksinya, tapi jika digambarkan kurang lebih
demikian, ruang penerimaan bahan baku yang datang terletak berdekatan
dengan gudang penyimpanan bahan baku sehingga ketika bahan baku
datang tidak perlu dipindahkan dengan jauh karena itu tidak efisien dan
akan

membuat

arus

perpindahan

tidak

lancar,

kemudian

tempat

penimbangan bahan baku yang akan diolah terdapat pada gudang


penyimpanan bahan baku sehingga ketika bahan baku akan diolah bisa
langsung ditakar di gudang penyimpanan, mesin pencampur dengan
mesin pressing diletakkan berdampingan sehingga adonan yang sudah
dicampur bisa langsung di press untuk menghilangkan kadar gas pada
adonan, tempat untuk pencetakan dan pemanggangan dan fermentasi
diletakkan

berdekatan

tetapi

agak

berjauhan

dengan

dua

mesin

sebelumnya, ini bertujuan agar terdapat ruang yang luas untuk membawa
adonan yang telah jadi ke mesin pencetak, kemudian setelah dicetak
adonan dipanggang dan setelah matang akan dimasukkan ke rak khusus
yang mempunyai ruangan khusus yang terletak tidak jauh dari mesin
pemanggang untuk didinginkan agar ketika dikemas roti tidak menguap
dan lembab, kemudian rak terletak disamping mesin pengemas roti
sehingga roti yang telah dingin dapat langsung dikemas secara cepat dan
langsung didistribusikan kepada para konsumen.
2.7SDM dan Rancangan Kerja
SARI ROTI memiliki karyawan mencapai sekitar 1200 orang
sehingga bisa terus mengoprasikan produksi selama 24 jam, karyawan
SARI ROTI ditetapkan berdasarkan sistem Hold Employment Constant
sehingga ketika deman naik atau turun perusahaan tetap melakukan
perekrutan dan mempensiunkan karyawannya. Perusahaan merekrut
tenaga kerja untuk ditempatkan sebagai karyawan berdasarkan tingkat
pendidikan, sebagai contoh karyawan dengan tingkat pendidikan SMA
akan ditempatkan dibagian produksi untuk membuat roti, mereka akan
dilatih tentang bagaimana cara membuat roti, menakar bahan baku yang
akan dicampurkan, menata hasil produksi di rak pendinginan, serta

mengemas hasil produksi dikemasan besar untuk dimasukkan kedalam


mobil pengangkut.
Perusahaan

ini

telah

menggunakan

sistem

SAP

dalam

mengelola perencanaan kerja dan SDM mereka sehingga lebih mudah dan
efisien dibandingkan menggunakan sistem manual, mereka menggunakan
SAP untuk memantau proses bisnis dan pengambilan keputusan untuk
mengembangkan bisnisnya, selain itu perusahaan dapat menghemat
biaya karena waktu untuk melakukan perancangan kinerja dan juga SDM
dapat dilakukan dengan singkat.
Perusahaan ini menerapkan

sistem

karyawan

staff

dan

karyawan non-staff, dimana karyawan staff akan ditempatkan dibagian


yang strategis yang membutuhkan kemampuan tinggi untuk melakukan
pekerjaannya serta jumlah orang yang tersedia di pasar tenaga kerja
sedikit, sebagai contoh adalah manager fungsional, administrasi, staff tata
usaha. Sedangkan untuk karyawan non-staff akan ditempatkan dibagian
yang strategis tetapi tidak membutuhkan kemampuan tinggi dan jumlah
orang dipasar tenaga kerja sangat banyak, sebagai contoh adalah
satpam, cleaning service, karyawan produksi harian, raw material.
Sehingga terjadi keseimbangan tenaga kerja di perusahaan tersebut.
2.8Rantai Pasokan
Salah satu kunci SARI ROTI dapat bertahan hingga saat ini
adalah distribusi rantai pasokan dari mulai bahan baku hingga produk jadi
berupa roti, siklus hidup yang pendek mengharuskan perusahaan segera
menjual produk yang telah selesai diproduksi, perusahaan harus menjual
roti dalam keadaan sesegar mungkin ketangan konsumen sehingga tidak
ada produk yang kadaluarsa dan dapat meminimalkan penarikan produk
yang tidak laku.
Perusahan telah menggunakan sistem SAP untuk melakukan
pendistribusian produk, dengan sistem ini perusahaan bisa mengetahui
secara nyata keadaan pasar saat ini (real time) sehingga mereka bisa
melakukan penjualan sesuai dengan kondisi pasar, ini dilakukan untuk
meminimalisir pengembalian produk, dengan demikian perusahaan dapat
memaksimalkan laba usaha dan menekan biaya produksi.

Pengoptimalisasian rantai distribusi SARI ROTI sangatlah tinggi


mengingat mereka memiliki produk dengan masa hidup yang singkat, SAP
digunakan untuk memantau pasokan bahan baku dan juga penjualan
produk untuk agen besar, mereka tidak perlu repot untuk mengurus
transaksi karena ini sudah dilakukan secara otomatis oleh sistem SAP,
sistem juga akan menginformasikan berapa jumlah roti yang dipesan
sehingga produksi dapat disesuaikan, selain itu peta bisnis menjadi lebih
jelas karena semua saling terintegrasi satu sama lain.
Agen kecil seperti pasar tradisional dan toko kecil juga menjadi
ujung tombak penjualan produk SARI ROTI, mereka berperan penting
dalam memasarkan roti ketangan konsumen yang tidak bisa pergi ke
pasar modern, selain itu pula sari roti didistribusikan melalui agen keliling
dari satu tempat ketempat lainnya dengan menggunakan grobak,
sehingga lebih efisien untuk menjangkau sasaran pasar dari produk
mereka.
Sistem retur pada perusahaan ini sangat diperhatikan, ini
dilakukan untuk menjaga kualitas dan keamanan pangan, perusahaan
melakukan penarikan kembali roti yang belum terjual di regai ritel, satu
hari sebelum tanggal kadaluarsa yang tertera pada kemasan. Untuk
alasan ini pulalah perusahaan sengaja menggunakan pengikat kemasan
roti tawar yang berbeda warnanya setiap hari dalam satu minggu, yaitu
untuk memudahkan petugas dalam melakukan penarikan produk dengan
melihat warna pengikat kemasannya. Roti roti pengembaliak dari pasar
tersebut selanjutnya dikirim kembali ke pabrik, dimasukkan kedalam
mesin penghancur untuk mencegah penyalahgunaan ataupun pemalsuan
mutu,

sebelum

akhirnya

dijual

kepada

pihak

ketiga

yang

akan

mengolahnya menjadi pakan ternak dan ikan.


2.9Persediaan
Persediaan pada perusahaan SARI ROTI telah diatur oleh sistem
SAP dimana ketika persediaan yang terdapat digudang persediaan mulai
mencapai batas minimal, maka sistem akan secara otomatis memberikan
informasi pada karyawan dan secara otomatis pula karyawan bisa
langsung

membeli

persediaan

saat

itu

juga

sehingga

tidak

ada

kekosongan

persediaan

yang

menyebabkan

terhambatnya

proses

produksi.
SARI ROTI menjaga persediaan dengan menetapkan batas
minimal persediaan dimana mereka harus kembali memesan bahan baku
untuk kembali mengisi stok bahan baku sehingga mereka tidak terkendala
pada masalah persediaan, selain itu mereka memperhitungkan waktu
yang dibutuhkan dari pemasok ke perusahaan untuk mengantarkan
persediaan agar mereka dapat memperkirakan kapan bahan baku
tersebut masuk ke gudang.
Perusahaan tidak menumpuk terlalu banyak bahan baku
digudang karena ini akan menambah biaya operasional, selain itu resiko
akan bahan baku yang terlalu lama digudang adalah kadaluarsa yang itu
tentunya akan menyebabkan kerugian yang besar bagi perusahaan.
Persediaan yang diatur oleh perusahaan bukan hanya
persediaan yang ada digudang perusahaan melainkan persediaan barang
yang dijual di agen agen penjual yang tersebar diarea pemasaran SARI
ROTI, perusahaan memastikan bahwa tidak ada agen yang memiliki
persediaan roti mereka yang terlalu banyak dan tidak ada agen yang
memiliki

persediaan

roti

terlalu

sedikit

untuk

dijual.

Perusahaan

memastikan bahwa persediaan yang tersebar di agen sesuai dengan


permintaan konsumen sehingga ini akan meminimalkan pengembalian
produk tidak terjual oleh agen.
2.10 Penjadwalan
Sistem
penjadwalan

diperusahaan

SARI

ROTI

dibagi

berdasarkan shift, mengingat perusahaan ini beroprasi secara penuh


selama 24 jam dalam sehari dan 7 hari dalam seminggu, perusahaan
mengatur waktu libur karyawan dan juga waktu untuk bekerja, karyawan
dikelompokkan menjadi dua golongan yaitu karyawan staff dan karyawan
non-staff, untuk karyawan staff, waktu kerja dalam seminggu adalah lima
hari kerja dari hari senin jumat, karyawan tersebut mulai bekerja pada
pukul 08.00-17.00 WIB, sedangkan waktu istirahat selama satu jam pada
pukul 12.00-13.00 WIB. Sedangkan untuk karyawan non-staff yang
ditempatkan pada bagian produksi dan raw material, waktu kerja mereka
adalah enam hari dalam seminggu dengan jumlah jam kerja tujuh jam

dalam sehari dengan waktu istirahat satu jam dan dibagi menjadi tiga
shift, yaitu shift 1 mulai pada pukul 07.00-15.00 WIB, shift 2 mulai pada
pukul 15.00-23.00 WIB, shift 3 mulai pada pukul 23.00-07.00 dengan
waktu istirahat masing-masing shift selama satu jam. Selain itu karyawan
menyediakan makan siang gratis bagi seluruh karyawan, serta makan
sore dan makan malam khusus untuk karyawan shift dua dan shift tiga.
Pengiriman roti ke gerai penjualan SARI ROTI dilakukan setiap
hari hingga dua kali sehari tergantung pada tinggi rendahnya permintaan
dari masing masing pelanggan. Perusahaan mengatur lead time atau
batas

waktu

pengajuan

pesanan

paling

lambat

hari

sebelum

pengiriman, sehingga perusahaan dapat mengatur waktu produksi di


pabrik dan dapat mengirim produk dalam keadaan segar.

BAB III
KESIMPULAN
Banyak masyarakat yang memiliki kebiasaan sarapan dengan roti,
mereka menilai selain roti lebih praktis dari menu sarapan lainnya,
kandungan gizi nya pun tidak jauh berbeda dengan nasi yang merupakan
makanan utama. Tetapi masyarakat tidak mengetahui apakah roti yang
mereka konsumsi bersi dan segar baik ketika diproduksi maupun ketika
didistribusikan ke penjual. PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk. hadir untuk
menjawab kebutuhan masyarakat yang bersih dan segar baik ketika
diproduksi maupun ketika disalurkan ke penjual. Perusahaan tersebut
menjual produk roti baik roti tawar dan roti manis yang diberi merk SARI
ROTI. Roti yang dijual oleh perusahaan benar benar roti dalam keadaan
segar dan bebas dari bahan pengawet serta memiliki tingkat kebersihan
yang tinggi. Perusahaan menerapkan prinsip 3H (Halal, Healthy, Hygienic)
dalam setiap produksi SARI ROTI.
Perusahaan ini mampu mengoptimalkan manajemen operasi dalam
menjalankan proses bisnis mereka, dibantu dengan sistem SAP yang juga
mempermudah mereka dalam menjalankan bisnis. Perusahaan dapat
mengoptimalkan produksi dan distribusi secara efisien sehingga produk
yang dihasilkan berkualitas tinggi dan benar benar bersih dan sehat.
Kontrol kualitas sangat diperhatikan dari mulai bahan baku hingga produk
jadi, ini terbukti dengan ketatnya seleksi bahan baku yang masuk agar
dapat menghasilkan roti yang berkualitas baik dari segi penampakan,
tekstur, dan rasa.
Perusahaan ini merupakan perusahaan yang berhasil menjalankan
konsep manajemen operasi secara keseluruhan, sehingga perusahaan ini
mampu menghasilkan produk yang berkalitas dan menjamin kebersihan
produknya, serta efisien dalam hal produksi dan distribusi produk yang
dihasilkan dengan cakupan area pemasaran yang luas.

REFERENSI TEORI
Heizer, Jay., Barry Render. (2006). Operations Management (Pearson
International Edition) Eighth Edition, New Jersey : Pearson Education
Prentice Hall.

Anda mungkin juga menyukai