A. TINJAUAN TEORI
Hipertermi adalah peningkatan suhu tubuh sehubungan dengan ketidakmampuan
tubuh untuk meningkatkan pengeluaran panas atau menurunkan produksi panas.
(Potter & Perry, 2005)
Hipertermia adalah peningkatan suhu tubuh diatas rentang normal. (Judith M.
Wilkinson, 2011)
Hiprtermia adalah keadaan ketika individu mengalami atau beresiko mengalami
kenaikan suhu tubuh > 37,8C (100F) per oral atau 38,8C (101F) per rektal yang
sifatnya menetap karena factor eksternal. (Carpenito, 2012)
B. ETIOLOGI
1. Dehidrasi
2. Penyakit atau trauma
3. Ketidakmampuan atau penurunan kemampuan untuk berkeringat
4. Pakaian yang tidak tepat
5. Peningkatan laju metabolisme
6. Obat atau anesthesia
7. Terpajang pada lingkungan yang panas
8. Aktivitas berlebihan
C. PATOFISIOLOGI
Demam timbul sebagai respon terhadap pembentukan interleukin-1 yang disebut
pirogen andogen. Pirogen dibebaskan oleh neurofil aktif, makrofag, dan sel sel yang
mengalami cedera. Pirogen tampakanya menyebabkan panas dengan menghasilkan
prostaglandin, yang merangsang hipotalamus. Dengan adanya peningkatan titik
patokan (set point), maka hipotalamus mengirim sinyal untuk menaikkan suhu tubuh.
Tubuh berespon dengan menggigil dan peningkatan metabolisme basal.
Pembentukan prostaglandin
otak
Merangsang hipotalamus meningkatkan
titik patokan suhu (set point)
Menggigil , peningkatan suhu basal
HIPERTERMI
E. MANIFESTASI KLINIS
Mayor ( harus ada)
1. suhu > 37,8C (100F) per oral atau 38,8C (101 F)
2. kulit hangat
3. takikardi (nadi cepat)
Minor (Mungkin ada)
1. kulit kemerahan
2. peningkatan kedalaman nafas
3. ruam mengigil / merinding
4. perasaan hangat atu dingin
5. nyeri dan sakit yang spesifik atau menyeluruh (mis: sakit kepala)
6. malise, keletihan, kelemahan
7. kehilangan selera makan
8. berkeringat
F. PENATALAKSANAAN
1. Penatalaksanan medis yang diberikan :
1) Beri obat penurun panas seperti parcetamol, asetaminofen, aspirin.
2.
BAB II
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN MASALAH HIPERTERMI
1) PENGKAJIAN
A. Identitas : Umur untuk menentukan jumlah cairan yang ditentukan.
B. RIWAYAT KESEHATAN
a. Keluhaan utama : biasanya yang dirasakan px adalah panas.
b. Riwayat kesehatan sekarang : biasanya sejak kapan timbulnya demam, sifat
demam, gejala lain yang menyertai demam, misalnya mual, muntah, nafsu makan,
eliminasi, nyeri otot, sendi dll, apakah mengigil apakah gelisah.
c. Riwayat kesehatan yang lalu : biasanya px memiliki riwayat penyakit yang sama
atau penyakit lain yang pernah diderita oleh px.
d. Riwayat kesehatan keluarga : biasanya keluarga px memiliki riwayat peyakit yang
sama atau penyakit lain yang pernah diderita oleh anggota keluarga yang lain baik
bersifat genetik atau tidak.
C. POLA FUNGSI KESEHATAN
1. Pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan.
2. Pola nutrisi
a. Menggambarkan masukan nutrisi & keseimbangan cairan
b. Intake nutrisi ( frekuensi, jumlah & komposisi) : ( px makan sehari berapa
kali, jumlahnya berapa porsi dalam satu kali makan, jenis makanan apa
saja yang dimakan )
c. Intake cairan ( frekuensi,jumlah & jenis ) : ( px minum sehari berapa kali,
jumlahnya berapa porsi dalam satu kali minum, jenis minum apa saja yang
d.
e.
f.
g.
diminum )
Nafsu makan : (baik, tidak ada, berlebihan, kurang, atau sedang)
Masalah dengan makan : (ada atau tidak masalah dengan makan)
Makanan kesukaan : ( jenis makanan yang disukai px )
Alergi makanan : (px mempunyai alergi pada makanan apa tidak)
3. Pola eliminasi.
a. Eliminasl Uri
Pola BAK ( frekuensi, waktu, jumlah ) : ( px BAK sehari berapa kali, kapan
saja waktu px untuk BAK , jumlah BAK nya berapa ml )
Karakteristik ( warna, kejernihan, bau, endapan ) : ( warna urin px, jernih
apa tidak, berbau apa tidak, ada endapan atau tidak )
Faktor yang mempengaruhi BAK : ( faktor yang mempengaruhi px untuk
BAK apa saja )
Masalah eliminasi uri : ( ada atau tidak )
b. Eliminasi alvi
riwayat
kali/menit)
pola
tidak,menggunakan
alat
pernafasan
bantu
eupnea
atau
pernapasan
atau
tidak.
b) Jantung :
Palpasi : thrill
c) Abdomen :
d) Genetalia anus :
Genetalia :
Pernah mengalami atau ada kelainan genetalia apa
tidak, terpasang kateter apa tidak.
Anus :
Pernah mengalami atau ada kelainan pada anus apa
tidak.
e) Ekstremitas
Kekuatan otot lemah apa tidak, kekuatan otot nya pada
skala berapa.
f) Integument
Turgor kulit baik apa tidak, sianosis apa tidak.
E. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Lab
b. Foto rontgent
c. Usg
2) DIAGNOSA KEPERAWATAN
- Hipertermi berhubungan dengan peningkatan laju metabolic, pakaian tidak sesuai,
terhadap lingkungan panas,kemampuan penurunan untuk berkeringat,aktivitas
banyak dan berat, proses peradangan dan proses infeksi(disebabkan oleh bakteri
atau virus) ditandai dengan kulit hangat, takikardi, kelelahan, kulit kemerahan,
suhu diatas kisaran normal, kehilangan selera makan, nyeri dan sakit yang spesifik
(seperti : sakit kepala)
3) INTERVENSI KEPERAWATAN
Tujuan :
1. Klien akan kembali ke batasan suhu tubuh normal.
2. Keseimbangan cairan elektrolit akan dipertahankan.
3. Klien akan mencapai rasa nyaman dan istrirahat.
Kriteria hasil :
1.
2.
3.
4.
dan tidur.
5. Klien mampu ber-istirahat dengan tenang.
Intervensi keperawatan:
1. Pertahankan suhu ruangan pada 21C kecuali jika klien mengigil.
R/ Suhu ruangan sekitar dapat menurunkan suhu tubuh. Namun mengigil harus
dihindari karena meningkatkan suhu tubuh (Guyton, 1991)
2. Observasi TTV secara berkala.
R/ Untuk dapat mengetahui perkembangan vital sign kilen setiap waktu.
3. Anjurkan cairan peroral tiap 4jam.
R/ Penggantian cairan penting untuk menjaga keseimbangan cairan tubuh.
4. Batasi aktivitas fisik dan sumber yang menyebabkan stress, emosi bila terjadi
hipertermi.
R/ Aktivitas dan stress Meningkatkan laju metabolic dan membutuhkan
tambahan energy.
5. Kurangi penutup eksternal pada tubuh klien. Jaga supaya pakaian dan alas
tempat tidur tetap kering.
R/ pakaian yang basah atau terlalu basah mencegah pengeluaran panas melalui
radiasi, koveksi dan konduksi.
6. Anjurkan menggunakan pakaian tipis dan longgar
4) IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Pelaksanaan merupakan keseluruhan kegiatan yang dilakukan sesuai dengan rencana
tindakan keperawatan yang telah dibuat sebelumnya ( Lynda Juall, Carpenito, 2006)
DAFTAR PUSTAKA
Carpenito , Lynda Juall.2006. Buku Saku Diagnosa Keperawatan Edisi 8 Definisi dan
Klasifikasi.Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC